Anda di halaman 1dari 3

PENJARA SUCI, SUATU TEMPAT TUK TAUTKAN HATI DAN

BEREVOLUSI
Cerita ini mengisahkan tentang pengalaman seseorang
yang harus menghabiskam masa remajanya di suatu tempat, di
kaki gunung yang memiliki sejuta misteri, di tanah 1001 santri.
Kenalkan, namaku Andi. Seorang siswa salah satu SMP
ternama di Kota Tangerang Selatan. Kegermelapan dunia
seakan-akan telah menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan
dari kehidupanku. Kehidupan yang mewah, glamor, dan keras
telah menjadi bagian dari jiwa dan raga. Walaupun begitu, orang
tuaku merupakan orang yang sangat religius. amun, aku pikir
agama seperti tak ada gunanya. Toh tanpa agama, dunia telah
memberiku ke!anaan tersendiri yang tak dapat kurasakan ketika
aku menyembah sang tuhan. amun demikian, kehidupan dan
pola pikirku berubah saat aku masuk ke salah satu sekolah yang
orang-orang bilang sebagai sekolah "unggulan# milik pemerintah
pro$insiku, Pro$insi %anten.
SMA &ahaya Madani %anten %oarding S'hool (disebut
sebagai SMA &M%%S atau &e)m bagi siswanya*. Sekolah yang
berada di Kota +,,+ santri itu merupakan sekolah yang dibuat
untuk putra-putri terbaik di Pro$insi %anten Aku mengikuti tes
sekolah itu karena dipaksa oleh abah dan ambuku. Abahku
menilai kehidupanku sudah melen'eng dari nilai-nilai syariah
islam yang dianut oleh keluargaku. Sedangkan ambuku
menginginkan diriku untuk mendekatkan diri kepada sang
pemilik alam semesta, Allah SWT. Aku pun mengikuti tes masuk
sekolah itu, aku benar-benar tidak se'ara serius tuk
menjalaninya dengan harapan aku tak diterima disekolah itu.
-ang ada di pikiranku tentang sekolah itu adalah sebuah penjara
yang narapidananya memakai pakaian syariah. amun,
keinginanku dengan kenyataan berbeda +., derajat. Aku
ternyata diterima di sekolah itu.
/ari itu, +0 1uli 2,++ adalah hari yang mengubah hidupku.
Aku harus pergi meninggalkan kehidupan duniaku ke dalam
kehidupan asrama yang aku pikir awalnya tak seru sama sekali.
Kegiatan-kegiatan dan peraturan-peraturan asrama dengan
terpaksa harus aku ikuti. Seperti dengan terpaksa bangun pada
jam empat pagi untuk shalat subuh, atau juga harus mengikuti
program tah3d4ul 5ur6an yang wajib bagi seluruh siswa. amun,
semua anggapanku berubah ketika salah seorang ustad4
memberikan tausyiah setelah memba'a surah yaasiiin pada
malam jum6at setelah magrib. %eliau ber'erita tentang betapa
indahnya 7slam dan juga betapa sayangnya Allah SWT sangat
sayang terhadap umatnya. 8ua minggu, sebulan, sampai tiga
bulan sejak pertama kalinya aku mengikuti kajian tersebut, aku
tak pernah melewatkannya. /atiku pun mulai sadar bahwa
kehidupan dunia tak ada apa-apanya dengan kehidupan di
akhirat kelak.
Sejak saat itu, aku sering 'urhat kepada beliau tentang
kehidupanku dulu. Setiap kali aku 'urhat, pasti ada pen'erahan
dibalik semua itu. Aku pun sekarang rajin untuk beribadah,
mengaji, dan juga mengikuti peraturan-peraturan asrama yang
dulu aku tinggalkan. Suatu perubahan besar datang dalam
kehidupanku. Suatu perubahan yang membuat diriku lebih
bahagia, baik di dunia dan diakhirat. Aku pun sepenuhnya tak
per'aya dengan perubahan itu. Aku tak per'aya bahwa diriku
dapat berubah. Mahligai madani telah membuatku menjadi
orang yang lebih berguna, dan juga lebih bermartabat. 8an
akupun menerima kenyataan ini. Suatu kenyataan yang menjadi
suatu rahmat bagi hidupku, yang dapat membuat diriku selamat
dalam kehidupan dunia dan akhirat ini.#
Ya pemirsa, itulah curhatan yang datang dari saudara Andi
Firmansyah, salah seorang siswa !A" C!## yang telah
merasakan perubahan yang cukup besar dalam kehidupannya.
$an curhatan itupun menjadi curhatan terakhir dalam acara pada
malam hari ini, saya !uhammad %api&i mohon pamit undur diri.
$an tetap saksikan '( #anten '( na kabanggaan urang
banten) *assalamualaikum *r. *b

Anda mungkin juga menyukai