Anda di halaman 1dari 5

Nabi Muhamad SAW

A. Kelahiran Nabi Muhamad s.a.w.


Pada kala umat manusia dalam kegelapan dan kehilangan pegangan hidupnya, lahirlah
ke dunia dari keluarga sederhana, dikota Mekah, seorang bayi yang kelak membawa
perubahan besar bagi sejarah peradaban dunia. Bayi itu yatim, bapaknya yang bernama
Abdullah meninggal dunia pada saat (lebihkurang! " bulan sebelum dia lahir ke dunia.
#ehadiran bayi itu disambut oleh neneknya Abdul Muthalib dengan penuh kasih sayang
dan kemudian bayi itu dibawanya ke kaki #a$bah. %itempat su&i inilah bayi itu diberi
nama Muhamad, suatu nama yang belum pernah ada sebelumnya. Menurut penanggalan
para ahli, kelahiran Muhamad itu pada tanggal '( )abiulawal tahun *ajah atau tanggal
(+ April tahun ,"' M.
Adapun sebab dinamakan tahun kelahiran Muhamad itu dengan nama tahun *ajah,
karena pada tahun itu, kota Mekah diserang oleh suatu pasukan tentara nasrani yang
kuat yang menggunakan gajah dibawah pimpinan Abrahah, gubernur dari kerajaan
nasrani Abessinia yang memerintah di -aman, dan mereka bermaksud menghan&urkan
#a$bah. Belum lagi maksud mereka ter&apai, mereka sudah dihan&urkan oleh Allah
SW. dengan mengirimkan burung ababil. /leh karena pasukan itu menggunakan gajah,
maka orang Arab menamakan bala tentara itu sebagai pasukan gajah, sedang tahun
terjadinya dinamakan tahun gajah.
Nabi Muhamad s.a.w. adalah ketuunan dari 0ushai, pahlawan suku 0uraisy yang telah
berhasil menggulingkan kekuasaan #hu1a$ah atas kota Mekah. Ayah nabi Muhamad
s.a.w. bernama Abdullah bin Abdul Muthalib bin 2asyim bin Abdulmana3 bin 0ushai
bin #ilab bin Murrah dari golongan Arab bani 4smail. 4bunya bernama Aminah binti
Wahab bin Abdulmana3 bin 5uhrah bin #ilab bin Murrah. %ari sinilah silsilah keturunan
ayah dan ibu Nabi Muhamad s.a.w. bertemu. Baik keluarga dari pihak ayah maupun
keluarga dari pihak ibu termasuk golongan bangsawan dan terhormat dalam kalangan
kabilahkabilah Arab.
Sudah menjadi kebiasaan orangorang Arab kota Mekah, terutama pada orangorang
yang tergolong bangsawan, untuk menyusukan dan menitipkan bayibayi mereka kepada
wanita badiyah (dusun dipadang pasir! agar bayibayi itu dapat menghirup hawa segar,
terhindar dari penyakitpenyakit kota dan supaya bayibayi itu dapat berbi&ara dengan
bahasa yang 3asih dan murni. %emikianlah halnya dengan nabi Muhamad s.a.w., beliau
diserahkan oleh ibunya kepada seorang perempuan yang bernama 2alimah Sa$diyah dari
bani Sa$ad kabilah 2awa1in, tempatnya tidak jauh dari kota Mekah. %iperkampungan
bani Sa$ad inilah nabi Muhamad s.a.w. diasuh dan dibesarkan sampai berusia , tahun.

B. Masa kecil Nabi Muhamad s.a.w.
Sesudah berusia lima tahun, nabi Muhamad s.a.w. diantarkan ke Mekah kembali
kepada ibunya. Satu tahun kemudian, beliau dibawa oleh ibunya ke Madinah, bersama
sama dengan 6mmu Aiman, sahaya yang ditinggalkan oleh ayahnya. Maksud membawa
nabi ke Madinah ini adalah, pertama untuk memperkenalkan ia kepada keluarga
neneknya bani Najjar dan kedua untuk men1iarahi makam ayahnya. Maka disitu
diperlihatkan kepadanya rumah tempat ayahnya dirawat diwaktu sakit sampai
meninggal, dan pusara tempat ayahnya dimakamkan. %emikian mengharukan &erita
ibunya kepada nabi tentang ayahnya, demikian terharunya, sehingga sampai sesudah ia
diangkat menjadi )asul dan sesudah ia berhijrah ke Madinah, peristiwa ini senantiasa
disebutsebutnya.
Mereka tinggal di Madinah kirakira satu bulan, kemudian pulang kembali ke Mekah.
%alam perjalanan pulang, pada suatu tempat yang bernama Abwa$, tibatiba ibunya
yakni Aminah jatuh sakit hingga meninggal dan dimakamkan ditempat itu juga. Abwa$
adalah nama sebuah desa yang terletak diantara Madinah dan 7uh3ah, kirakira sejauh (8
mil disebelah selatan kota Madinah.
%apatlah dibayangkan betapa sedih dan bingungnya nabi Muhamad s.a.w. menghadapi
ben&ana kemalangan atas kematian ibunya itu. Baru beberapa hari saja ia mendengar
&erita ibunya atas kematian ayahnya yang telah meninggalkannya selagi ia masih dalam
kandungan. %an sekarang ibunya telah meninggal pula dihadapan matanya sendiri,
sehingga ia sudah harus hidup sebatangkara, menjadi seorang yatimpiatu, tiada berayah
dan tiada beribu.
Setelah selesai pemakaman ibundanya, nabi Muhamad s.a.w. segera meninggalkan desa
Abwa$ untuk kembali ke Mekah bersamasama dengan neneknya Abdul Muthalib.
%isinilah nabi Muhamad s.a.w. diasuh sendiri oleh neneknya dengan penuh ke&intaan.
6sia neneknya, Abdul Muthalib, pada waktu itu kirakira "9 tahun. %ia adalah seorang
pemuka 0uraisy yang disegani dan dihormati oleh segenap kaum 0uraisy pada
umumnya, dan penduduk kota Mekah pada khususnya.
%isebabkan kasih sayang neneknya kepada nabi Muhamad s.a.w., dapat menjadi hiburan
terhadap kemalangan nasibnya atas kematian ayah dan ibunya. .etapi keadaan ini tidak
berlangsung lama, sebab baru saja berselang dua tahun ia diasuh oleh neneknya, ternyata
neneknya meninggal dunia pula pada usia 9+ tahun. Nabi Muhamad s.a.w. pada waktu
ini baru berusia 9 tahun.
Meninggalnya Abdul Muthalib bukan saja merupakan kemalangan bagi nabi namun
juga merupakan kemalangan bagi penduduk kota Mekah. %engan meninggalnya Abdul
Muthalib, penduduk kota Mekah kehilangan seorang pembesar dan pemimpin yang
&erdas, bijaksana, berani dan perwira yang tidak mudah di&ari gantinya.
Sesuai dengan wasiat Abdul Muthalib, maka nabi Muhamad s.a.w. diasuh oleh
pamannya Abu .halib. #esungguhan dia mengasuh nabi serta kasih sayang yang
diberikan kepada keponakannya ini tidaklah kurang dari apa yang diberikannya kepada
anaknya sendiri.

C. Pengalaman-pengalaman penting Nabi Muhamad s.a.w.
#etika berumur '( tahun, nabi Muhamad s.a.w. mengikuti pamannya, Abu .halib,
membawa barang dagangan ke kota Syam. Sebelum men&apai kota Syam, baru sampai
ke Bushra, bertemulah ka3ilah Abu .halib ini dengan seorang pendeta nasrani yang alim
yang bernama Buhaira. Pendeta itu melihat ada tandatanda kenabian pada diri
Muhamad s.a.w. maka dinasehatilah Abu .halib agar segera membawa keponakannya
itu kembali ke kota Mekah, sebab dia khawatir kalaukalau keponakan Abu .halib itu
ditemukan oleh orang -ahudi yang pasti akan menganiayanya. Abu .halib segera
menyelesaikan dagangannya dan segera kembali ke kota Mekah.
Nabi Muhamad s.a.w. sebagaimana biasanya pada masa kanakkanak itu, dia kembali ke
pekerjaanya yakni menggembala kambing yang merupakan kambingkambing keluarga
dan kabingkambing penduduk Mekah yang memper&ayakan kepadanya untuk
digembala. Pekerjaan menggemabala kambing ini membuahkan didikan yang baik
kepada diri beliau, karena pekerjaan ini membutuhkan keuletan, kesabaran dan
ketenangan serta ketrampilan dalam tindakan.
%iwaktu nabi berusia kirakira ', tahun terjadilah peristiwa yang bersejarah bagi
penduduk kota Mekah, yakni kejadian peperangan antara suku 0uraisy dan #inanah
disatu pihak dengan suku 0ais$ailan dilain pihak. Nabi ikut akti3 dalam memberikan
bantuan kepada pamanpamannya dengan menyediakan keperluan perang. Peperangan ii
terjadi pada bulan su&i yaitu pada bulan 5ul:aedah, dimana pada bulan ini dilarang
berkelahi menumpahkan darah, oleh sebab itu perang ini dinamakan 2arbul ;ijar yang
artinya perang yang meme&ahkan kesu&ian.
Semenjak wa3atnya Abdul Muthalib, kota Mekah mengalami kemerosotan. #etertiban
dan keamanan kota Mekah tidak terjaga dan tidak mendapat jaminan. /rangorang asing
menderita banyak pemerasan dan perampokan termasuk juga terhadap anak dan istrinya.
7ika hal itu dibiarkan berlarutlarut, hal itu akan merugikan penduduk Mekah sendiri.
Akhirnya timbullah kesadaran dikalangan pemimpinpemimpin 0uraisy untuk
memulihkan ketertiban dan keamanan dikota Mekah. Maka berkumpullah pemuka
pemuka dari bani 2asyim, bani Muthalib, bani Asad bin 611a, bani 5uhrah bin #ilab,
dan bani .amim bin Murrah. %alam pertemuan ini para pemimpin mengikat sumpah
bahwa tidak seorangpun akan teraniaya lagi dikota Mekah. %alam sejarah, sumpah ini
dinamakan 2al3ul3udhul. Nabi Muhamad s.a.w. konon menyaksikan pertemuan itu
dirumah paman beliau yakni Abdullah bin 7uda$an, dikala usia nabi masih belasan tahun.
Meningkat masa dewasa, nabi Muhamad s.a.w. mulai berusaha sendiri dalam
penghidupannya. #arena dia terkenal sebagai orang yang jujur, maka seorang janda kaya
bernama Siti #hadijah memper&ayai beliau untuk membawa barang dagangan ke Syam.
%alam perjalanan beliau ditemani oleh seorang bujang Siti #hadijah yang bernama
Maisarah. Setelah selesai memperjualbelikan barang dagangan, dengan mendapatkan
laba yang tidak sedikit, mereka kembali ke Mekah. Sesudah nabi pulang dari perjalanan
Syam itu, datanglah lamaran dari Siti #hadijah kepada beliau, lalu beliau
menyampaikan lamaran itu kepada pamannya. Setelah ter&apai kata sepakat,
pernikahanpun dilangsungkan, pada waktu itu usia nabi kirakira (, tahun dan usia Siti
#hadijah kirakira <+ tahun. Perkawinan ini memberikan nabi Muhamad s.a.w.
ketenangan dan ketentraman.
Nama nabi Muhamad s.a.w. semakin bertambah populer dikalangan penduduk Mekah,
sesudah beliau mendamaikan pemukapemuka 0uraisy dalam sengketa mereka
memperbaharui bentuk #a$bah. Pada permulaannya mereka nampak bersatu dan gotong
royong mengerjakan pembaharuan #a$bah. .etapi ketika sampai pada peletakan batu
hitam, Al 2ajarul Aswad, ketempat asalnya, terjadilah perselisihan atas siapa yang
berhak meletakkan batu itu ketempat asalnya. Pada saat yang kritis ini, datanglah nabi
Muhamad s.a.w. dengan suatu usul dimana disetujui oleh mereka. Maka dimintailah
sehelai kain lalu dihamparkannya dan batu hitam itu diletakkan ditengahtengah kain.
#emudian disuruhnya tiaptiap pemuka golongan 0uraisy bersamasama mengangkat
tapi kain ketempat asalnya. #etika sampai ditempat asalnya, maka batu itu diletakkan
dengan tangannya sendiri ketempatnya.
Pada waktu ini usia nabi sudah men&apai 8, tahun.

D. Akhlak Nabi Muhamad s.a.w.
%alam perjalan hidupnya sejak masih kanakkanak hingga dewasa dan sampai
diangkat menjadi )asul, beliau terkenal sebagai orang yang jujur, berbudi luhur dan
mempunyai kepribadian yang baik. Berbeda sekali dengan perilaku para pemuda dikota
mekah umumnya yang suka ber3oya3oya dan mabukmabukan. #arena demikian
jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, maka beliau diberi julukan AlAmin yang
artinya orang yang dapat diper&ayai.

E. Muhamad s.a.w. menjadi asul
#etika menginjak usia <+ tahun, Muhamad s.a.w. lebih banyak mengerjakan
tahannuts (menyiapkan diri untuk mendapat pemusatan jiwa yang lebih sempurna!
daripada waktuwaktu sebelumnya. Pada bulan )amadhan dibawanya perbekalan yang
lebih banyak dari biasanya, karena akan bertahannuts lebih lama.
Pada malam '" )amadhan, bertepatan dengan tanggal = Agustus tahun ='+ Masehi,
diwaktu Muhamad s.a.w. sedang bertahannuts di gua 2ira, datanglah Malaikat 7ibril
membawa tulisan dan menyuruh nabi untuk memba&anya. #atanya > ?Ba&alah?, dengan
terperanjat Muhamad s.a.w. menjawab ?Aku tidak dapat memba&a?. Beliau lalu
direngkuhnya beberapa kali oleh Malaikat 7ibril sehingga na3asnya sesak, lalu
dilepaskannya seraya disuruhnya memba&a sekali lagi > ?Ba&alah?, tetapi Muhamad
s.a.w. masih tetap menjawab ?Aku tidak dapat memba&a?. Begitulah keadaan berulang
sampai tiga kali dan akhirnya Muhamad s.a.w. berkata ?Apa yang kuba&a?, kata
Malaikat 7ibril >
?Ba&alah dengan nama .uhanmu yang menjadikan. -ang menjadikan manusia dari
segumpal darah. Ba&alah dan .uhanmu teramat mulia. -ang mengajarkan dengan pena
(tulis ba&a!. Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.? (AlAla: ayat
',!
4nilah wahyu pertama yang diturunkan oleh Allah s.w.t. kepada nabi Muhamad s.a.w.
%an inilah pula saat penobatan beliau sebagai )asulullah atau utusan Allah kepada
manusia untuk menyampaikan risalahNya. Pada saat diangkat menjadi )asul, usia
beliau men&apai <+ tahun = bulan 9 hari menurut kalendar 0amariah (tahun bulan! atau
8@ tahun 8 bulan 9 hari menurut kalendar Syamsiah (tahun matahari!.

Anda mungkin juga menyukai