Anda di halaman 1dari 19

TL 3201

Fungsi dan jenis peralatan plambing



Fungsi peralatan plambing
Menyediakan air bersih ke tempat
2
tertentu dg tekanan cukup dan air
panas bila diperlukan
Menyalurkan air kotor dari tempat
2
tertentu tanpa mencemari
lingkungan
Menyediakan air untuk mencegah kebakaran

Jenis peralatan plambing
peralatan untuk penyediaan air bersih/minum
Peralatan untuk penyediaan air panas
Peralatan untuk penyaluran air buangan, ven dan unit pengolahannya
bila diperlukan
Peralatan saniter (plambing fixtures), peralatan dapur, mencuci
(laundry)
Peralatan pemadam kebakaran
Peralatan pengolahan limbah padat
Peralatan penyediaan gas, oksigen, udara, dll.
Perencanaan sistem plambing

Sistem plambing merupakan bagian yg tak terpisahkan dalam
pembangunan gedung.
Perencanaan dan perancangan sistem plambing harus dilaksanakan
bersamaan dg arsitek, teknik sipil, mekanikan, dan elektrikal.
Prosedur perencanaan
Rancangan konsep
Jenis dan penggunaan gedung
Denah bangunan
Jumlah penghuni
Penelitian lapangan
Survai lokasi (infrastruktur yang tersedia di lapangan)
Diskusi dengan instansi pemerintah yang berwenang
Rencana dasar
Masalah umum:
pertemuan dg pemilik gedung dan perancang gedung
penyesuaian dg persyaratan gedunng dan peralatannya
Pemilihan peralatan
Rancangan pendahuluan
Rencana pelaksanaan
Undang-undang, peraturan, dan standar

Prinsip dasar sistem penyediaan air bersih

Kualitas air
Sesuaikan dg peraturan, UU dan standar yg berlaku di wilayah yg akan dibangun.
Untuk Indonesia: SNI No. 01-0220-1987 tentang air minum yang boleh dialirkan ke
alat plambing, No.907/PERMENKES/VII/2002 tentang Persyaratan Kualitas Air
Minum, Kep-02/Men KLH/I/1998 tentang Baku Mutu Perairan Darat, Laut dan
Udara. (Untuk SNI tentang Plambing,Cek di www.bsn.or.id )
Pencegahan pencemaran air
Larangan hubungan pintas
Perlindungan terhadap pencemaran oleh peralatan lain berupa pencegahan aliran
balik (backflow) dan efek siphon balik (back siphonage)
peralatan yg dapat menimbulkan efek siphon balik al:
penyimpan air (tanki air, tanki ekspansi, menara pendingin, kolam renang, kolam lainnya,)
penampung air (bak cuci tangan, bak cuci dapur, dll)
peralatan khusus (peralatan dapur, kedokteran, mesin cuci, sprinkler, ketel pemanas., dsb)
pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan menyediakan celah udara atau memasang
penahan aliran balik
celah udara adalah ruang bebas berisi udara bebaqs antara bagian terencah dari lobang pipa / kran yang
akan mengisis air ke dalam tanki atau peralatan plambing tersebut
pencegah aliran balik: pemecah vakum tekan atmosfer, pemecah vakum tekanan positif, pemasangan
pemecah vakum
Pukulan air dan pencegahannya
dalam pipa secara umum
dalam pipa outlet pompa (Sofyan & Morimura,, hal 32)
Sistem penyediaan air bersih umum

Sistem sambungan langsung
pipa distribusi dalam gedung disambung langsung dengan pipa utama
penyediaan air.
Sistem tangki atap
Jika system sambungan langsung tidak dapat diterapkan karena terbatasnya
tekanan dalam pipa utama. Air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah
(dipasang pada lantai terendah bangunan atau di bawah muka tanah),
kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas
atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. Dari tangki ini didistribusikan ke
seluruh bangunan.
Sistem tangki tekan
banyak diterapkan untuk perumahan dan hanya dalam kasus tertentu
diterapkan pada bangunan pemakaian air besar. Prinsip kerja : air yang telah
ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana/tangki
tertutup sehingga udara di dalamnya terkompresi. Biasanya dirancang agar
volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume tangki dan 70% volume
tangki berisi air.
Sistem tanpa tangki (booster system)
Dalam system ini tidak digunakan tangki apapun. Air dipompakan langsung ke
system distribusi bangunan dan pompa menghisap air langsung dari pompa
utama. Sistem ini sebenarnya dilarang di Indonesia, baik oleh Perusahaan Air
Minum maupun pada pipa-piap utama dalam pemukiman khusus.
Laju Aliran Air Debit Aliran Air
Jenis Gedung
Pemakaian Air Rata-
rata sehari (liter)
Jangka waktu pemakaian air
rata-rata sehari (jam)
Perbandingan luas
lantai efektif/total (%)
Keterangan
1. Apartemen 200-250 8-10 45-50 Mewah 250 liter
Menengah 180 liter
Bujangan 120 liter
2. Restoran 30 5-7 Untuk penghuni 160 liter
3. Restoran Umum 15 7 Untuk penghuni 160 liter
Pelayan 100 liter, 70 % dari jumlah
tamu perlu 15 liter/orang utnuk kakus,
cuci tangan dsb.
4. Rumah Toko 100-200 8 Penghuni 160 liter
5. Kantor 100 8 60-70 Setiap pegawai
6. Toserba 3 7 55-60 Pemakaian air hanya untuk kakus
belum termasuk untuk restorannya
7. Perkumpulan Sosial 30 6 Setiap tamu
8. Gedung ibadah 10 2 Didasarkan jumlah jemaat per hari
9 Hotel 250-300 10 Untuk tiap tamu.. Staf: 120-150l
10. Gedung
perkumpulan
150-200 Setiap tamu
Laju aliran air dihitung berdasarkan kebutuhan air pada gedung tersebut. Hal ini
bergantung pada lokasi dimana gedung tersebut berada, dan jenis pemakaian
gedung itu sendiri.
Debit / Aliran Air
Disamping itu perlu ditambahkan sejumlah air
untuk peralatan
2
seperti:
mesin pendingin kompresi-uap sebesar kira-kira 13
lt/mnt, dan jenis absorpsi kira-kira 16 lt/mnt, untuk
setiap ton refrijerasi.
menara pendingin (cooling tower) sebesar 0,26-0,39
lt/mnt untuk setiap ton refrijerasi, sebagai air pengisi
akibat terjadinya penguapan (kira-kira 1%) dan
terjadinya kabut (kira-kira 2-3%)
untuk kolam air dan air mancur, sejumlah yang
diperlukan untuk mengganti kehilangan airnya
Perhitungan diatas hanya untuk menghitung
kebutuhan air total. Sedangkan untuk ukuran
pipa dihitung berdasarkan kebutuhan puncak.
Tekanan Air dan Kecepatan Aliran


Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan
kesulitan dalam pemakaian air. Tekanan yang berlebihan dapat
menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta
mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah
kemungkinan timbulnya pukulan air. Besarnya tekanan air yang
baik berkisar dalam suatu daerah yang agak lebar dan
bergantung pada persyaratan pemakai atau alat yang harus
dilayani.
Secara umum dapat dikatakan besarnya tekanan standar
adalah 1,0 kg/cm
2
sedang tekanan statik sebaiknya diusahakan
antara 4,0 hingga 5,0 kg/cm
2
untuk perkantoran dan antara 2,5
sampai 3,5 kg/cm
2
untuk hotel dan perumahan. Disamping itu,
beberapa macam peralatan plambing tidak dapat berfungsi
dengan baik kalau tekanan airnya kurang dari suatu batas
minimum.

Tekanan minimum yang dibutuhkan
alat plambing

Nama Alat
Tekanan yang
dibutuhkan
(kg/cm
2
)
Tekanan Standar
(kg/cm
2
)
Katup gelontor kloset 0,7
1)




1,0
Katup gelontor peturasan 0,42
2)

Keran yang menutup sendiri 0,73
3)

Pancuran mandi dengan
pancaran halus/tajam
0,7
Pancuram mandi biasa 0,35
Keran biasa 0,3
Pemanas air langsung dengan
bahan bakar gas
0,25-0,7
4)

Konstruksi tangki-tangki air
Untuk diperhatikan dalam konstruksi tangki:
Pemasangan tangki dalam bangunan:
Tidak memakai lantai, dinding, langit2, dll
Perlu ruang bebas u/ pemeriksaan di sekeliling tangki
Pipa peluap
Pemasangan tangki di luar bangunan:
Jarak minimal dg pengumpul air kotor adalah 5 meter.
Gabungan dengan tangki pemadam kebakaran

Perancangan sistem pipa air dingin
Sistem perpipaan:
Distribusi ke atas Pengaliran ke bawah







Pemasangan katup

Dari pipa utama (tegak maupun mendatar) biasanya dibuat
pipa-pipa cabang yang melayani tiap lantai. Pada pipa
cabang ini, sedekat mungkin dengan pipa utamanya
dipasang katup-katup penutup yang berperan sebagai
penutup aliran pada saat perawatan atau perbaikan pada
cabang tersebut, sehingga tidak mengganggu sistem
secara keseluruhan (gedung). Katup yang biasa digunakan
adalah katup sorong (gate valve), namun apabila katup
tersebut digunakan juga sebagai katup pembatas aliran
maka umum digunakan katup bola (globe valve).
Katup-katup penutup ini biasanya dipasang pada tempat
yang mudah untuk dioperasikan. Kalau perpiapaan
tersebut dipasang pada ruang pipa (shaft plambing), maka
ruang tersebut harus cukup untuk mengoperasikan katup-
katup, termasuk untuk penggantian katup tersebut.
Namun apabila perpipaan tidak menggunakan ruang pipa
maka katup penutup tersebut dapat ditempatkan dengan
melengkapi lubang pemeriksa (hand hole). Hand hole
diletakkan pada lantai, langit-langit, dan di dinding.

Penaksiran Debit (Kebutuhan) Air

Penaksiran kebutuhan air
Penaksiran berdasarkan jumlah pemakai (penghuni)
didasarkan pada pemakaian air rata-rata sehari dari setiap penghuni, dan
perkiraan jumlah penghuni. Angka ini dipakai untuk menghitung pemakaian
air rata-rata sehari berdasarkan standar pemakaian air per orang per hari
untuk sifat penggunaan gedung tertentu. Bila jumlah penghuni tidak
diketahui maka digunakan penaksiran berdasarkan luas lantai efektif dan
menetapkan kepadatan hunian per luas lantai.(Sofyan & Morimura, Tabel
3.12)
Penaksiran berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing
digunakan apabila kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui,
misalnya untuk perumahan atau gedung kecil lainnya. Juga harus diketahui
jumlah dari setiap jenis alat plambing dalam gedung tersebut (Sofyan &
Morimura, Tabel 3.13)
Penaksiran berdasarkan unit beban alat plambing
Dalam metoda ini untuk setiap alat plambing ditetapkan suatu unit beban
(fixture unit; 1 fu=7,5 galon/menit). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan
besarnya unit beban dari semua alat plambing yang dilayaninya, dan
kemudian dicari besarnya laju aliran air.
Disamping itu perlu ditambahkan sejumlah air untuk peralatan
2
seperti:
mesin pendingin kompresi-uap
menara pendingin (cooling tower)
untuk kolam air dan air mancur, sejumlah yang diperlukan untuk mengganti
kehilangan airnya.
Unit
Beban
Alat
Plambing
Jenis alat plambing Jenis penyediaan air
Unit alat plambing
Keterangan
pribadi umum
Kloset Katup gelontor 6 10
Kloset Tangki gelontor 3 5
Peturasan dengan tiang Katup gelontor 10
Peturasan terbuka (urinal
stall)
Katup gelontor 5
Peturasan terbuka (urinal
stall)
Tangki gelontor 3
Bak cuci (kecil) Keran 0,5 1
Bak cuci tangan Keran 1 2
Bak mandi rendam
(Bath Tub)
Keran pencampur air dingin
dan panas
2 4
Pancuran mandi (shower) Keran pencampur air dingin
dan panas
2 4
Pancuran mandi tunggal Keran pencampur air dingin
dan panas
2
Bak cuci bersama (untuk tiap keran) 2
Bak cuci pel Keran 3 4 Gedung kantor,
dsb.
Bak cuci dapur Keran 2 4 Untuk umum :
hotel atau
restoran, dll
Bak cuci piring Keran 5
Bak cuci pakaian
(satu sampai tiga)
Keran 3
Pancuran minum Keran air minum 2
Pemanas air Katup bola 2
Grafik hubungan unit beban (fixture unit)
dengan debit aliran
Perhitungan debit / aliran air
Untuk perhitungan cara (1) dan (2), perlu
dikalikan dengan faktor pengali debit
puncak:
Qh(max)=c1.Qh c1=1.5-2.0
Qm(max)=c2.Qm c2=3.0-4.0
Untuk perhitungan menggunakan fixture
units (unit beban) dan grafik, angka yang
dihasilkan langsung merupakan debit
pemakaian puncak.
Latihan halaman 69-70



Metode Penaksiran Debit / Aliran Air
Berdasar jumlah pemakai:
Praktis untuk tahap perencanaan. Dapat memperkirakan
jumlah pemakaian air per hari walau jumlah dan jenis alat
plambing belum ditentukan
Dapat digunakan untuk menghitung volume tangki
bawah, tangki atap, pompa, dll. Untuk ukuran pipa, hanya
bisa dipakai untuk pipa penyediaan air, bukan pipa
jaringan
Berdasar jenis dan jumlah alat plambing:
Dapat mengetahui jumlah dari tiap jenis alat plambing
dalam gedung, dan kondisi pemakaiannya.
Berdasar unit beban alat plambing (fixture units)
Untuk menghitung dimensi pipa dalam jaringan

Anda mungkin juga menyukai