Prof Askandar Garis Besar Pola Makan Pola Hidup SBG Pendukung Terapi DM
Prof Askandar Garis Besar Pola Makan Pola Hidup SBG Pendukung Terapi DM
2012
34-945-K
Prof. Dr. Askandar Tjokroprawiro dr, Sp.PD, K-EMD, FINASIM
Pusat Diabetes dan Nutrisi Surabaya RSUD Dr. Soetomo
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
PENDAHULUAN
Nutrisi bagi penderita diabetes (diabetisi) dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : NUTRISI
ORAL (NO), NUTRISI ENTERAL (NE), dan NUTRISI PAR ENTERAL (NPE)
1. NUTRISI ORAL RSUD Dr. Soetomo (sejak 1978)
Nutrisi Oral (NO) ini disebut pula Diet, atau Pola Makan (PM), atau Perencanaan
Makan (PM) yang sudah dilakukan dengan teratur dan sistematik di RSUD Dr.
Soetomo sejak 1978 dengan aplikasi Diet-B. Diet-B ini merupakan hasil disertasi
(S3) dari penulis dan terus berkembang dengan melalui beberapa modifikasi atas
dasar pengalaman klinik, yang akhirnya pada tahun 2003 (pengalaman klinik selama
25 tahun) dapat disusun 21 macam Diet-Diabetes. Masing masing Diet-Diabetes
tersebut memiliki indikasi penggunaannya.
2. NUTRISI ENTERAL RSUD Dr. Soetomo (sejak 1995)
Nutrisi Enteral (NE) ini awalnya sering disebut Diet-Sonde, yaitu dengan
memasang naso gastric tube (NG-tube) dari lobang hidung terus ke gaster (lambung).
Dengan alasan praktis, medis dan kesamaan standarisasi, maka di Surabaya
pemberian NE melalui NG-tube, dan diberikan diberikan pada jam 08.00 WIB untuk
enteral-1 (E1), dan ini disebut E1, lalu 3 jam kemudian diberikan E2 (jam 11.00), E3
(jam 14.00), E4 (jam 17.00), E5 (jam 20.00), dan E6 (jam 23.00).
Dimulainya jam 08.00 dapat memberi peluang bagi ahli gizi dan perawat untuk
persiapan,dan juga untuk pengambilan darah sesudah puasa 8 (delapan) jam, yaitu
dari jam 23.00 sampai dengan jam 08.00. Bagi daerah lain (WITA, WIT), jam-jam
pemberian untuk E1 sampai dengan E6, dapat berubah atas dasar penyesuaian
keadaan setempat.
Untuk penderita diabetes yang dirawat inap, pemberian insulin reguler ataupun
insulin analog secara rutin dapat diberikan sebelum atau saat mulainya E1, E3, dan
E5, sedangkan pemberian non-rutin dapat diberikan pada salah satu, atau dua, atau
ketiga pada E2, dan atau E4,dan atau E6. Sesuai dengan sifat obat peroral, obat
tersebut dapat diberikan pada E yang dikehendaki.
Yang dapat diberikan pada E1 sampai dengan E6 adalah NE buatan Rumah Sakit
atau atau buatan Farmasi misalnya Dianeral , Diabetasol , dll.
Untuk memudahkan pengertian, bagan pelaksanaan Nutrisi Enteral dapat dilihat pada
ilustrasi berikut.
Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup sebagai Pendukung Terapi Diabetes Mellitus
Peran 21 Macam Diet-Diabetes dan GULOH-SISAR
(Plenary Lecture: Part-2)
PLENARY LECTURE SIDANG PLENO IV (12 Oktober 2012)
PELATIHAN ASUHAN GIZI DAN DIETETIK (PAGD) NASIONAL
KONGRES NASIONAL III ASSOSIASI DIETISIEN INDONESIA (AsDI)-2012
SURABAYA (THE EMPIRE PALACE), 11 13 OKTOBER 2012
2
Formula R.S : E
1
, E
3
, E
5
Formula Farmasi : E
2
, E
4
, E
6
- Tempat Snack
ENTERAL- 1
(E-1)
08.00
ENTERAL- 4
(E-4)
17.00
ENTERAL- 5
(E-5)
20.00
ENTERAL- 3
(E-3)
14.00
ENTERAL- 2
(E-2)
11.00
ENTERAL- 6
(E-6)
23.00
1 6 Kali/Hari 2 Mulai Jam 08.00 pagi 3 Interval 3 Jam
6
NE-R.S
2
NE-R.S
4
NE-R.S
NUTRISI ENTERAL (NE) atau SONDE PADA PENDERITA DIABETES
(ENTERAL FEEDING TUBE FEEDING SONDE)
(Tjokroprawiro : 1995-2010)
Suntikan Insulin : 30 Menit Sebelum atau Persis pada E
1
, E
3
, E
5
CONTOH: DIANERAL
ATAU DIABETASOL