Anda di halaman 1dari 5

BAB 5

PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL


PERSEPSI
Persepsi dapat didefnisikan sebagai suatu proses yang ditempuh individu untuk
mengorganisasikan dan menafsirkan kesan kesan indera mereka agar
memberikan makna bagi lingkungan mereka. Apa yang di persepsikan seseorang
dapat berbeda dari kenyataan yang obyektif. Tidak harusi demikian, tetapi sering
ada ketidaksepakatan.
Mengapa persepsi itu penting? Hal ini dikarenakan perilaku orangorang
didasarkan pada persepsi mereka didasarkan pada apa persepsi mereka
mengenai apa realitas yang ada. !unia seperti yang dipersepsikan adalah dunia
yang penting dari segi perilaku.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI
". Pelaku Persepsi
#ila individu memandang sutu ob$ek dan men%oba untuk menafsirkannya,
penafsiran itu sangat dipengaruhi karakteristik pribadi dari persepsi individu
tersebut . !iantara karakteristik pribadi yang lebih relevan yang mempengaruhi
persepsi adalah sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu,
dan pengharapan &ekspetasi'.
(. Target &ob$ek'
)arakteristikkarakteristik dari target yang akan diamati dapat mempengaruhi
apa yang dipersepsikan. *elain itu target tidak dipandang se%ara terisolasi,
hubungan target dengan latar belakangnya mempengaruhi persepsi. +aktor pada
ob$ek antara lain adalah hal baru, gerakan, bunyi, latar belakang, kedekatan.
,. *ituasi
Penting bagi kita untuk melihat konteks ob$ek dan peristi-a. .nsur lingkungan
sangat mempengaruhi persepsi kita. +aktor yang mepengaruhi situasi adlah
-aktu, keadaan /tempat ker$a, keadaan sosial.
PERSEPSI ORANG
Teori Atribusi
Persepsi kita terhadap orang berbeda dengan persepsi kita terhadap benda mati.
Hal ini dikarenakan benda mati tidak memiliki keyakinan, motif, atau maksud.
Akibatnya apabila kiata mengamati orang, kita berusaha mengembangkan
pen$elasanpen$elasan mengapa mereka berperilaku dengan %ara%ara tertentu.
0leh karena itu persepsi dan penilaian kita terhadap tindakan seseorang akan
%ukup banyak dipengaruhi oleh pengandaianpengandaian yang kita ambil
mengenai keadaan internal orang itu.
Teori atribusi adalah untuk mengembangkan pen$elasan dari %ara%ara kita
menilai orang se%ara berlainan, bergantung kepada makna apa yang kita
hubungkan ke sutau perilaku tertentu. Pada dasarnya, teori tersebut
menyarankan bah-a bila kita mengamati perlaku seseorang individu, kita
berusaha menentukan apakah perilaku itu karena penyebab internal ataukah
eksternal.
Penentuan tersebut sebagian besar bergantung tiga faktor
a. )ekhususan 1 apakah seorang individu memperlihatkan perilakuperilaku yang
berlainan dalam situasi yang berlainan.
b. )onsensus1 $ika semua orang yang mengahadapi situasi yang serupa bereaksi
dengan %ara yang sama.
%. )onsistensi1 apakah orang itu memberi reaksi dengan %ara yang sama dari
-aktu ke -aktu.
*alah satu penemuan yang paling menarik dari teori atribusi adalah bah-a ada
kekeliruan atau prasangka yang menyimpang teori atribusi. )e%enderungan
untuk meremehkan pengaruh faktor luar dan melebihlebihkan faktor internal
disebut kekeliruan atribusi mendasar. 2ndividu %enderung menghubungkan
sukses mereka sendiri dengan faktor internal sementara menyalahkan faktor
eksternal atas kegagalan mereka. Hal ini disebut prasangka layanan diri &self
serving bias'.
Jalan Pintas yang S!ing Dig"na#an $ala% Mnilai O!ang Lain
Persepsi selektif
0rang orang se%ara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan
kepentingan, latar belakang,pengalaman, dan sikap. *uatu %ontoh, lebih besar
ke%enderungan anda melihat motor yang mirip motor anda sendiri. Hal ini
menun$ukkan bagaimana kepentingan pribadi %ukup mempengaruhi masalah
masalah yang kita lihat.
3fek halo
Manarik suatu kesan umum mengenai seseorang individu berdasarkan suatu
karakteristik tunggal. 4e$ala ini sering ter$adi ketika mahasis-a menilai dosen
mereka di ruang kuliah. 5adi seorang dosen akan dinilai pendiam, banyak
pengetahuan, populer, tetapi gayanya kurang bersemangat , ia akan dinilai lebih
rendah mengenai karakteristik yang lain. 5elas, subyeksubyek membiarkan
suatu %iri tunggal mempengaruhi seluruh kesan mereka dari orangorang yang
sedang dinilai.
3fek )ontras
3valuasi atas karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh pembandingan
dengan orang lain yang baru sa$a di$umpai yang berperingkat lebih tinggi atau
lebih rendah pada karakteristik yang sama. *ebagai %ontoh, anda akan terlihat
buruk apabila beradu a%ting dengan anakanak. Hal ini dikarenakan penonton
sangat men%intai anakanak. 3fek ini dapat memutarbalikkan persepsi. 6eaksi
kita terhadap satu orang sering dipengaruhi oleh orang lain yang baru sa$a kita
$umpai.
Proyeksi
Menghubungkan karakteristiknya sendiri ke orang lain. Mudah untuk menilai
orang lain $ika kita mengasumsikan mereka serupa denagan kita. )e%enderungan
untuk menghubungkan karakteristik sendiri kepada orang lain, dapat
memutarbalilkan persepsi yang dibuat mengenai orang lain.
#erstereotipe
Menilai seseorang atas dasar persepsi seseorang terhadap kelompok itu. *ebagai
%ontoh, andaikan anda seorang pengusaha yang sedang men%ari seorang
mana$er. Anda men%ari man$er yang suka beker$a keras dan dapat mengatasi
masalah dengan baik. !i masa lalu anda memperoaeh sukses yang besar ketika
mempeker$akan individu yang ikut dalam atletik ketika di universitas. 7ebih $auh,
se$auh para atlet itu suka beker$a keras dan adapat menangani masalah dengan
baik pengambilan stereotype ini memperbaiki pengambilan keputusan anda.
Tentu sa$a masalahnya apabila kita berstereotipe se%ara tidak akurat.
TAUTAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL
2ndividuindividu dalam organisasi mengambil keputusan. 8aitu, mereka
membuat pilihan dari dua alternatif atau lebih. 0leh karena itu, pengambilan
keputusan individual merupakan suatu bagian penting dalam perilaku organisasi.
Tetapi bagaimana individuindividu dalam organisasi mengambil keputusan, dan
kualitas dari pilihan terakhir mereka, sebagian besar dipengaruhi oleh persepsi
persepsi mereka.
BAGAIMANA KEPUTUSAN HENDAKNYA DIAMBIL&
Proses Pengambilan )eputusan 6asional
Pengambil keputusan yang optimal harus rasional. Artinya dia membuat pilihan
memaksimalkan nilai yang konsisten daam batasbatas tertentu. Pilihan dibuat
mengikuti model pengambilan keputusan rasional.
7angkah7angkah dalam Model Pengambilan )eputusan 6asional
". Tetapkan masalah.
(. 2dentifkasikan kriteria keputusan.
,. Alokasikan bobot pada kriteria.
9. )embangkan alternatif.
:. 3valuasilah alternatif.
;. Pililah alternatif terbaik.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI
6asionalitas terbatas
)emampuan dari pikiran manusia untuk memformulasi dan menyelesaikan
masalah yang rumit itu terlalu ke%il untuk memenuhi tuntutan bagi rasionalitas
penuh, para individu beroperasi dalam keterbatasan rasionalitas. Mereka
meran%ang modelmodel yang disederhanakan yang menyuling %iri%iri hakiki
dari masalahmasalah tanpa menangkap semua kerumitannya. *elan$utnya para
individu dapat berperilaku rasional dalam batasbatas model yang sederhana.
)emungkinan terbesar untuk orang menggunakan keputusan intuitif adalah
dalam delapan kondisi.
". #ila ada ketakpastian dalamtingkat yang tinggi.
(. #ila hanya sedikit preseden &sesuatu yang bisa di$adikan teladan' untuk
diikuti.
,. #ila variablevariabel kurang dapat diramalkan se%ara ilmiah.
9. #ila fakta terbatas.
:. #ila fakta tidak $elas menun$ukkan $alan untuk diikuti.
;. #ila data analitis kurang berguna.
<. #ila ada beberapa penyelesaian alternatifyang masuk akal untuk dipilih,
dengan argument yang baik untuk masing masing.
=. #ila -aktu terbatas dan ada tekanan untuk segera diambil keputusan yang
tepat.
ETIKA DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tiga )riteria )eputusan 3tis
> .tilarian
)eputusan diambil atas dasar konsekuensi mereka. Tu$uan kriteria ini adalah
memberikan kebaikan yang terbesar untuk $umlah yang terbesar.Pandangan ini
%enderung mendominasi pengambilan keputusan bisnis.
> Hak
?riteria ini menekankan pada individu untuk mengambil keputusan yang
konsisten dengan kebebasan hak yang mendasar. Hal ini berarti menghormati
hak dasar para individu, seperti hak berbi%ara dan hak untuk memperoleh
pembelaan.
> )eadilan
Hal ini mensyaratkan individu untuk mengenakan dan memperkuat aturan
aturan se%ara adil dan tidak berat sebelah sehingga ada pembagian manfaat dan
biaya yang pantas.
+aktorfaktor yang Mempengaruhi Perilaku Perilaku Pengambilan)eputusan 3tis
> Tahaptahap perkembangan moral
Adalah suatu penilaian dari kapasitas seseorang untuk menimbang se%ara moral.
Makin tinggi perkembangan moral seseorang, makin kurang bergantung ia pada
pengaruhpengaruh luar dan, dari situ , akan makin %enderung untuk berperilaku
etis.
> Tempat kedudukan kendali
)arakteristik kepribadian yang mengukur se$auh mana orang meyakini bah-a
mereka bertanggung $a-ab untuk peristi-aperisti-a dalam hidup mereka.
> 7ingkungan organisasional
Meru$uk pada persepsi karya-an mengenai pengharapan organisasional. Apakah
organisasi itu mendorong perilaku yang etis atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai