Nama : Jasmina Pertiwi NPM : 1106014955 Rekan Kerja : Andhika Adi Kresna Retno Wulan Gayatri Aslab : M. Arfin F. Nasution
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDONESIA 2014 [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
Judul Percobaan : Reaksi Penyabunan Tanggal Percobaan : 27 Maret 2014 Tujuan Percoban : Mengetahui cara pembuatan sabun dari reaksi penyabunan Memahami prinsip reaksi penyabunan Memahami fungsi reagen yang digunakan Teori Dasar : Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan membersihkan. Jika diterapkan pada suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa oleh air bersih. Sabun adalah garam alkali dari asam lemak suku tinggi sehingga akan dihidrolisis parsial oleh air yang menyebabkan larutan sabun dalam air bersifat basa. Jika larutan sabun dalam air diaduk maka akan menghasilkan buih, peristiwa ini tidak akan terjadi pada air sadah. Sabun dapat menghasilkan buih setelah garam-garam Mg atau Ca dalam air mengendap. [1]
Reaksi penyabunan atau pembentukan sabun adalah reaksi yang melibatkan senyawa alkali dan asam lemak rantai panjang. Asam lemak yang digunakan biasanya terdiri dari 12- 18 atom C, yang disebut juga trigliserida. Sabun memiliki dua bagian dengan kepolaran berbeda, di satu sisi non-polar, dan sisi lainnya polar. Sabun padat biasanya mengandung garam natrium asam lemak, dimana sabun cair terdiri dari garam kalium asam lemak. Sabun seperti Na-stearat terdiri dari ujung nonpolar (rantai hidrokarbon atau asam lemak) dan ujung polar (ion karboksilat).
Pada praktikum ini akan dihasilkan senyawa sabun dari trigliserida dan natrium. [2] Reaksi saponifikasi adalah reaksi pembentukan sabun dimana minyak/lemak direaksikan dengan NaOH/KOH, basa kuat, dan menghasilkan sabun dan gliserol sebagai produk sampingnya. Persamaan reaksi yang terjadi :
[1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
Alat :
Bahan :
Prosedur Kerja dan Pengamatan : Prosedur Kerja Pengamatan 1. Disiapkan 23 mL, atau 23 gram minyak sayur dalam Erlenmeyer. Minyak goreng berwarna kuning Setelah ditambah etanol menjadi kuning bening 2. Ditambahkan 10 mL etil alkohol dan 20 mL NaOH 25%. Diaduk dan dipanaskan dengan waterbath. + NaOH 25% menjadi putih keruh.
3. Disiapkan penangas air, dipanaskan campuran dalam penangas air kurang lebih 20 menit. Kuning bening + sedikit busa
4. Didinginkan larutan dalam ice bath sambil diaduk.
Terbentuk endapan putih sabun
O O O O O O C 17 H 35 C 17 H 35 C 17 H 35 + NaOH OH OH OH + Na + O - O C 17 H 35 Trigliserida Natrium Hidroksida Gliserol Natrium Stearat [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
5. Ditambahkan 150 mL garam NaCl jenuh. Hasil penyaringan : Endapan = putih padatan Filtrat = bening berbusa 6. Disaring endapan, digunakan 10 mL air dingin untuk mencuci.. pH larutan sabun = 14
Perhitungan Massa minyak = 11,5 ml x 0.92 g/ml = 10,58 gram n minyak =
= 0,01189 mol Massa NaOH = 10 ml x 2,13 g/ml = 21,3 gram n NaOH =
= 0,5325 mol O O O O O O C 17 H 35 C 17 H 35 C 17 H 35 + 3NaOH OH OH OH + Na + O - O C 17 H 35 Trigliserida Natrium Hidroksida Gliserol Natrium Stearat 3 m 0,01189 mol 0,01189 mol r s 0,5325 mol 0,03567 mol 0,49683 mol 0,01189 mol 0,03567 mol + + 0,01189 mol 0,03567 mol - -
[1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
Massa teoritis = 0,03567 mol x 306 g/mol = 10,915 gram Massa percobaan = (Massa endapan+kertas saring) massa kertas saring = 11,74 gram 0,43 gram = 11,31 gram % kesalahan relatif =
=
= 3,6189% % yield =
=
= 103,6189% Pembahasan Sabun memiliki sifat yang unik pada strukturnya dimana kedua ujung strukturnya memiliki sifat yang berbeda. Pada salah satu ujungnya terdiri dari rantai hidrokarbol asam lemak yang bersifat lipofilik (tertarik pada atau larut lemak dan minyak) sedangkan ujung yang lain merupakan ion karboksilat bersifat hidrofilik / polar yang larut dalam air. Secara kimia, sabun adalah garam natrium atau kalium dari asam lemak berantai panjang yang dihasilkan dari reaksi saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi hidrolisis asam lemak oleh adanya suatu basa yang [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
berlangsung dengan mereaksikan asam lemak khusunya trigliserida dengan alkali yang menghasilkan gliserol (produk sampingan) dan garam karboksilat (sejenis sabun). [5]
Reaksi yang terjadi secara umum:
Pada praktikum kali ini dilakukan pembuatan sabun dari bahan dasar minyak sayur (minyak nabati/minyak goreng) yang memiliki banyak kandungan lipid/trigliserida. Minyak nabati sering juga disebut tristearin karena jika dihidrolisis dengan basa (saponifikasi) akan menghasilkan gliserol dan garam stearat. Minyak goreng adalah suatu senyawa lipid yang tak larut dalam air (pelarut polar), tetapi larut dalam pelarut organik dan pelarut nonpolar. [6] Agar minyak dan basa dapat bercampur dan bereaksi, pelarut reaksi yang digunakan ialah etanol. Hal ini dapat terjadi karena etanol merupakan pelarut organik yang semi polar sehingga dapat melarutkan minyak dan senyawa polar. Percobaan diawali dengan menambahkan etanol ke dalam minyak sayur. Setelah itu, ditambahkan NaOH kemudian reaksi saponifikasi dapat berlangsung. Hasil pencampuran tersebut memberikan warna putih kecoklatan keruh. Setelah itu campuran dipanaskan pada suhu sekitar 80-90 o C sambil dilakukan pengadukan agar reaksi hidrolisis berlangsung efektif. Setelah selesai dipanaskan, campuran ditambahkan NaCl jenuh untuk mengendapkan sabun sebagai padatan agar dapat berpisah dari gliserolnya, kemudian campuran disaring. Filtrat merupakan gliserol dan etanol dalam larutan NaCl yang berwarna kuning berbusa, sedangkan endapan putih tersaring merupakan sabun Na-stearat. Sabun yang terbentuk kemudian diperiksa pH-nya dan dilakukan uji emulsi. pH larutan sabun yang terbentuk 14. O O O O O O C 17 H 35 C 17 H 35 C 17 H 35 + NaOH OH OH OH + Na + O - O C 17 H 35 Trigliserida Natrium Hidroksida Gliserol Natrium Stearat [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
Berdasarkan pengolahan data, diperoleh nilai % KR sebesar 3,6189% dan % yield sebesar 103,6189%. Dalam percobaan ini juga dilakukan pengujian pH pada larutan sabun dan hasilnya ialah pH yang diperoleh yakni 14. Adanya nilai kesalahan relatif menandakan bahwa telah terjadi kesalahan dalam percobaan yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yakni kurangnya ketelitian praktikan dalam penambahan volume reagen, proses pengadukan dan pemanasan yang kurang sempurna serta penambahan NaCl yang tidak segera dilakukan setelah proses pemanasan. Kesimpulan 1. Sabun dapat disintesis dengan reaksi saponifikasi asam lemak oleh basa 2. Sabun Na-stearat dapat dibuat dengan mereaksikan minyak goreng dengan NaOH 3. Massa sabun yang terbentuk = 11,31gr 4. % KR = 3,6189% 5. % yield = 103,6189% pH indikator universal
MSDS 1. NaOH (25%) Nama Lain : Sodium hydroxide Rumus Molekul : C 7 H 5 CIO (140,57 94 gr / mol ) Data Fisik : Cairan berasap, f=1,21 gr / mol
Tm = -1 o C Tb = 197,2 o C Toksisitas : Korosif dan beracun Stabilitas : Stabil 2. NaCl Nama Lain : Sodium Chloride Rumus Molekul : Data Fisik : Bubuk Kristal padat, f=58,33 gr / mol
Tdidih = 1413 o C Toksisitas : Korosif dan beracun Stabilitas : Stabil [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
3. CaCl Nama Lain :Calcium Chloride Rumus Molekul : Data Fisik : Padat berbentuk Kristal, f=110,99 gr / mol
Tdidih = 1670C (3038F) Tleleh = 772C (1421.6F) Toksisitas : Korosif Stabilitas :Stabil 4. Etil Alkohol Nama Lain : Ethyl Alcohol Rumus Molekul : Data Fisik : Cair, f=58,33 gr / mol
Lampiran (Soal pretest) 1. Apa perbedaan steroid dengan fosfolipid ? Fosfolipid merupakan suatu senyawa lipid turunan gliserolfosfat yang terdiri dari dua asam lemak dan gugus fosfat, sehingga dikelompokan dalam kelompok lipid majemuk. Fosfolipid atau fostatida yaitu dalam hidrolisisnya terpecah menjadi asam lemak, asam fosfat, basa nitrogen dan gliserol. Fosfolipid sangat penting pada sistem pemindahan elektron pada siklus pernapasan (proses sekresi) dan dalam transportasi ion melalui selaput sel. [4]
Steroid merupakan lipid yang memiliki empat penghubung cincin karbon juga merupakan senyawa turunan perhidroksiklopentanofenantren. Senyawa [1] lusi setyowati. 2012. Sabun dan detergen. [2] Chanah, Siti dkk. 2014. Praktikum Sintesis kimia organic. Depok : Departemen Kimia FMIPA UI [3] http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid-trigliserida.html. diakses tanggal 2 april 2014 jam 22:46 [4] Veronika Foju. 2011. Universitas Nusa Cendana, Kupang [5] ANDRI AEN THAN ANG. http://www.academia.edu/2042797/PENYABUNAN_New. diakses tanggal 2 april 23:21 [6] Lehnigner, Albert L.1990.Dasar-dasar Biokimia.Jakarta.Erlangga
ini lipid umumnya menciptakan hormon. Kolesterol adalah contoh molekul steroid yang digunakan untuk membuat hormon, seperti testosteron dan estrogen. [3]
(gambar diambil dari http://smakita.com/2013/06/tiga-jenis-utama-lemak-fosfolipid-steroid- trigliserida.html) 2. Jelaskan metode pembuatan sabun selain cara diktat/tidak menggunakan minyak? Sebelum masehi, sabun dibuat dari abu tanaman yang mengandung kalium karbonat. Abu tersebut dididihkan bersama CaO(kapur), membentuk kalium hidroksida yang kemudian dengan lemak hewan akan menghasilkan sabun. (Yayan Sunarya & Agus S,2007. Mudah dan aktif belajar kimia untuk kelas XII. Bandung: Setia Purna Inves) 3. Apa perbedaan sabun dengan detergen berdasarkan struktur kimia? Semua sabun adalah garam dari asam lemak yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang yang mengandung satu ikatan tidak jenuh (contoh; natrium oleat) dan banyak ikatan jenuh Namun, pada detergen terdapat gugus sulfonat diujung rantai dan pada sabun terdapat gugus karboksilat berada diujung rantai. 4. Apa yang terjadi bila etanol digantikan dengan benzena? Etanol dalam percobaan ini digunakan sebagai pelarut antar dua zat; minyak(senyawa organik nonpolar) dan basa(polar), dimana etanol memiliki sifat semipolar. Apabila keberadaan etanol dalam praktikum ini digantikan dengan benzena, maka yang terjadi ialah hanya minyak(nonpolar) yang dapat larut dengan benzene, sedangkan basa tidak larut. Hal ini menyebabkan terjadinya pemisahan menjadi dua fasa; fasa organik/nonpolar dengan fasa polar. Benzena bersifat nonpolar bukan semipolar seperti etanol