BUKU PANDUAN
PORSENI VII – 2008
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
PANITIA
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE - 2008 PELAKSANA PORSENI VII
POLITEKNIK SE-INDONESIA
LHOKSEUMAWE- 2008
PORSENI VII POLITEKNIK SE-INDONESIA 2
SAMBUTAN DIREKTUR
POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE
Ir. Nahar
NIP. 131 965 854
I. LATAR BELAKANG
Pendidikan sebagai dasar utama pembangunan sumber daya
manusia berperan membentuk peserta didik menjadi asset bangsa,
dan mampu memenangkan persaingan di segala bidang. Peningkatan
kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan dan non pendidikan (olah raga).
Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) merupakan puncak ajang
kegiatan Kemahasiswaan Politeknik Se–Indonesia di bidang olah raga
dan seni sebagai kegiatan ekstra kurikuler.
PORSENI juga merupakan wahana bagi mahasiswa Politeknik
Negeri maupun Swasta seluruh Indonesia, untuk saling berkomunikasi
dan berinteraksi berkaitan dengan masalah perkuliahan maupun
aktivitas ekstrakurikuler, serta saling memahami perbedaan budaya
dan kondisi daerah masing-masing yang turut mempengaruhi aktivitas
dan proses pembentukan jati diri mahasiswa.
Bagi Pembina, PORSENI merupakan waktu yang tepat untuk
bertemu, berdiskusi dan bertukar pengalaman tentang kondisi dan
kendala yang dihadapi dalam pembinaan kemahasiswaan di daerah
masing-masing yang selalu dinamis dan dipengaruhi oleh sentimen
regional maupun nasional. Hal ini perlu diantisipasi agar pembentukan
karakter mahasiswa sebagai bagian dari komunitas intelektual lebih
terarah demi kemajuan bangsa dan negara.
Kepercayaan yang diberikan kepada Politeknik Negeri
Lhokseumawe dalam Rakernas BAKORMA di Samarinda bulan
Agustus Tahun 2006 sebagai tuan rumah PORSENI VII Mahasiswa
Politeknik se-Indonesia merupakan suatu kehormatan. PORSENI VII
II. TUJUAN
Pelaksanaan Pekan Olah Raga dan Seni (PORSENI) bertujuan
agar mahasiswa Politeknik saling menunjukkan kemampuan dalam
bidang olah raga dan seni, serta saling mengenal dengan budaya
daerah-daerah lainnya sehingga dapat mempererat rasa
persaudaraan dan nasionalisme di kalangan mahasiswa.
III. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dengan penyelenggaraan PORSENI VII
tahun 2008 yaitu terbentuknya karakter Mahasiswa Politeknik yang
tidak hanya terampil dalam menguasai suatu keahlian, tetapi juga
memiliki rasa disiplin yang tinggi, tanggung jawab dan mental yang
kuat, sebagai aset bangsa untuk mengisi pembangunan dalam segala
bidang.
IV. T E M A
PORSENI VII Tahun 2008 yang akan diselenggarakan di Politeknik
Negeri Lhokseumawe, Nanggroe Aceh Darussalam, mengambil tema
“OLAH RAGA DAN SENI AKAN MELAHIRKAN MAHASISWA
POLITEKNIK YANG BERINOVASI DALAM MENGISI
PEMBANGUNAN BANGSA DAN NEGARA”
V. CALON PESERTA
Undangan untuk peserta PORSENI VII tahun 2008 di Politeknik
Negeri Lhokseumawe – Nanggroe Aceh Darussalam adalah seluruh
Politeknik, Polipertanian dan Politeknik Kesehatan baik Negeri
maupun Swasta se-Indonesia.
X. CABANG SENI
Cabang Seni yang diperlombakan dibagi 4 (empat) katagori, yaitu :
1. Seni Kontemporer, memperlombakan Karaoke (Putra, Putri dan
campuran).
2. Seni Baca, memperlombakan Baca Puisi Umum (Putra, Putri),
Perorangan
3. Nasyid, putra dan putri.
4. Seni Kaligrafi, putra dan putri
XI. PENDAFTARAN
1. Atlit Peserta adalah Mahasiswa yang masih aktif dan dibuktikan
dengan foto copy KTM serta foto copy KTP yang bersangkutan.
2. Official peserta cabor dan seni adalah Staf Pengajar, Staf
Administrasi dan Teknisi dari Politeknik, Politani dan Poltekes
yang bersangkutan.
2. Pelaku Penganiayaan.
a. Seorang pemain yang melakukan penganiayaan, terhadap
pemain lawan atau terhadap wasit yang memimpin
pertandingan, maka wasit berhak mengeluarkan pemain
tersebut.
b. Apabila penganiayaan mengakibatkan terjadinya baku
hantam secara massal antar pemain kedua regu, maka
terhadap kedua pemain pertama sebagai sumber
penyebabnya, dikeluarkan dari pertandingan oleh wasit,
terhadap kedua orang pemain tersebut tidak boleh mengikuti
pertandingan, selama kejuaraan berlangsung.
c. Apabila Official melakukan penganiayaan, maka Official
tersebut dikenakan sanksi untuk tidak menjadi Official regu
selama kejuaraan berlangsung.
LAMPIRAN
I. SEPAK BOLA
- Semua pertandingan menggunakan aturan PSSI.
- Wasit dan Inspektur Pertandingan (IP) dari PSSI Kota
Lhokseumawe.
- Pada saat akan bertanding, manajer/pelatih/atlit (team/regu)
diharuskan menempati tempat / kursi yang disediakan panitia.
- Semua pemain diharuskan memakai pakaian olah raga yang
sopan, bersepatu sepakbola dan memakai kaos kaki.
- Setiap tim terdiri dari 11 pemain inti, cadangan maksimum
7orang, pergantian pemain selama pertandingan maksimum
5 (lima) orang.
- Pertandingan berlangsung 2 x 45 menit, istirahat selama 10
menit.
- Pemain yang mendapat 2 (dua) kartu kuning, tidak boleh
bermain 1 (satu) pertandingan berikutnya.
- Pemain yang dikeluarkan oleh wasit (kartu merah), tidak boleh
bermain selama 2 (dua) kali pertandingan berikutnya dan
membayar denda sebesar Rp. 50.000,- (Lima Puluh Ribu
Rupiah).
- Protes oleh suatu tim dilakukan selambat-lambatnya 24 jam
sesudah pertandingan dilaksanakan dengan melampirkan data
yang akurat dan membayar uang protes sebesar Rp. 250.000,-
(Dua Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
- Jika terjadi force majeur seperti bencana alam, hujan lebat,
larangan pihak keamanan dan lain-lain, maka pertandingan di
tunda, jadwal akan ditentukan panitia pelaksana, kecuali waktu
tersisa 10 menit maka pertandingan dianggap selesai.
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.
V. BULU TANGKIS
- Pertandingan mengacu pada peraturan PBSI.
- Wasit dan Inspektur Pertandingan (IP) dari PBSI Kota
Lhokseumawe.
- Semua pemain diharuskan memakai pakaian olahraga yang
sopan, bersepatu olahraga dan memsakai kaos kaki.
- Pada saat akan bertanding, Manager/Pelatih/Atlit (team/regu)
diharuskan menempati tempat/kursi yang disediakan oleh
panitia.
- Pergantian pemain pada saat pertandingan berlangsung tidak
diperbolehkan.
- Game terdiri dari 3 (tiga) set. Setiap set terdiri dari 21 points
dengan sistem two winning set (2x kemenangan).
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.
VI. CATUR
- Pertandingan mengacu pada peraturan PERCASI
- Wasit dan Inspektur Pertandingan (IP) dari PERCASI Kota
Lhokseumawe.
- Jumlah nilai kemenangan yang harus dimiliki dalam setiap
pemain adalah nilai 2 point.
- Pada saat akan bertanding, Manager/Pelatih/Atlit (tim)
diharuskan menempati tempat/kursi yang disediakan oleh
panitia.
- setiap peserta harus berpakaian yang sopan dan pantas.
- Setiap pemain diberi waktu maksimal 1 jam untuk
menyelesaikan game / jika belum terjadi mat akan ditambah 15
menit untuk menyelesaikan game.
- Kemenangan seorang pemain ditentukan bila pemain berhasil
2x mematikan raja lawan atau lawan kehabisan waktu terlebih
dahulu.
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.
VIII. TAEKWONDO
- Peraturan pertandingan mengikuti peraturan pertandingan
PBTI.
- Nomor yang dipertandingkan adalah:
NO KELAS PUTRA PUTRI
1 FIN MAX, 54 kg MAX, 47 Kg
2 FLY 54,01 – 58,00 Kg 47,01 – 51,00 Kg
3 BANTAM 58,01 – 62,00 Kg 51,01 – 55,00 Kg
4 FEATHER 62,01,- 67,00 Kg 55,01 – 59,00 Kg
5 LIGHT 67,01 – 72 00 Kg 59,01 – 63,00 Kg
6 WELTER 72,01 – 78,00 Kg 63,01 – 67,00 Kg
IX. ATLETIK
- Peraturan perlombaan mengikuti peraturan PASI.
- Untuk cabang atletik diperlombakan nomor marathon 5K dan
10K putra dan putri.
- Semua pemain diharuskan memakai pakaian olah raga yang
sopan, bersepatu olahraga dan memakai kaos kaki.
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.
XII. PUISI
- Setiap politeknik mendelegasikan 2 orang peserta lomba
- Setiap peserta harus berpakaian yang sopan dan pantas, serta
mengenakan nomor peserta.
- Bentuk pertunjukan adalah realis
- Waktu pembacaan 7 menit, peserta wajib hadir 15 menit
sebelum acara di mulai.
- Alat musik dan kebutuhan lain tidak disediakan panitia.
- Peserta membawakan 2 puisi, 1 puisi wajib dan 1 puisi pilihan
yang disediakan panitia.
- Setiap peserta menampilkan 1 kali pertunjukan.
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.
XIII. NASYID
- Peserta lomba adalah mahasiswa politeknik dari seluruh
Indonesia, 1 group putra (8 personil) + 1 official.
- Dewan Hakim Nasyid direkrut dari berbagai lembaga dan/atau
organisasi yang professional dalam bidangnya.
- Peserta lomba diperkenankan memakai pakaian ciri khas
daerah dalam busana muslim.
- Bentuk nyanyian Vocal Group (Akapella)
- Aspek penilaian terdiri dari kualitas teknik vocal (artikulasi),
ketepatan nada & kesesuaian irama, teknik pengaturan nafas &
peralihan suara (harmonisasi), penghayatan/ekspresi, variasi &
kekompakan (teknik panggung/koreografi) dan kostum.
- Sistim pertandingan dibagi dalam 2 babak, babak penyisihan
dan babak final.
- Babak Penyisihan; setiap group nasyid hanya membawa 1 lagu
wajib.
- Lagu wajib pilihan untuk Penyisihan: Anugerah Terindah
(Gradasi)
- Babak Final; setiap group nasyid membawa 2 lagu, 1 lagu wajib
dan 1 lagu pilihan/bebas.
- Lagu wajib pilihan untuk Final : Air Mata Aceh (Snada)
- Lagu Pilihan :
1. Cintailah Ilahi (In Team)
2. Indahnya Alam Cinta (Suara Persaudaraan)
3. Rindu (Snada)
4. Generasi Harapan (Izis)
XIV. KALIGRAFI
- Kaligrafi memperlombakan 3 (tiga) bidang, yaitu :
a. Penulisan buku (naskah)
b. Hiasan Mushhab
c. Dekorasi
- Bahan-bahan / alat disediakan oleh panitia
- Hasil perlombaan menjadi milik panitia.
- Setiap bidang diperlombakan selama 6 – 7 jam.
- Pembuatan kaligrafi dilakukan di tempat yang disediakan oleh
panitia dan di awasi oleh panitia beserta dewan juri.
- Peserta tidak boleh di bantu oleh orang lain.
- Peraturan dan teknis lain dibahas pada technical meeting.