Anda di halaman 1dari 2

Jangan Pernah Bosan Dengan Tuhan

Amsal 3 - 11. Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan
peringatan-Nya.
Nahum 1-3. TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari
hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-
Nya.
I. DEFINISI
Bosan hidup itu meliputi segi rohani dan jasmani. Bosan rohani, malas ke Gereja, malas berdoa, malas
ibadah, malas pelayanan, semua itu rasa-rasanya menjemukan, sudah tidak ada gairah lagi untuk segala
hal-hal rohani. Kadang-kadang dalam hal jasmani masih bersemangat, sebab justru ia ingin mencari
penghiburan dan kepuasan dalam hal-hal jasmani. Biasanya bosan rohani itu disebabkan karena dosa,
sejahtera Tuhan hilang, Tuhan tidak lagi bertahta dalam hatinya dan hidupnya menjadi kosong dan sia-
sia, juga karena kebodohan.
Bosan hidup secara jasmani itu berarti hidupnya tawar, hatinya kosong, jemu akan hidup, semua
rasanya sia-sia, tidak lagi mempunyai tujuan hidup dan hidupnya mengalir begitu saja tanpa arah. Setiap
orang, istimewa orang beriman harus mempunyai tujuan hidup yang betul, jelas dan kekal. Kalau tujuan
hidupnya hanya hal-hal yang fana, mungkin ia bisa bersemangat, ngotot untuk mencapai tujuan
hidupnya, tetapi kalau gagal, ia akan putus asa lebih dari yang sudah-sudah. Kalau toh berhasil senang
sesaat, akhirnya bosan dan jemu kembali seperti Salomo, sebab tidak punya tujuan hidup yang betul.
Semua orang yang hidupnya gembira, penuh gairah dan ide, adalah orang-orang yang punya dan bisa
melihat tujuan hidup kekal terus menerus seperti Musa Ibr 11:27, Paulus 2Kor 4:16-18, 2Tim 4:8. Kalau
kita mengerti dan bisa melihat tujuan hidup kita yang kekal, maka hidup ini menjadi sangat indah, penuh
sukacita dan kemuliaan yang abadi. Dan ini menjadi target atau gol yang diharapkan sehingga hidupnya
akan penuh dengan gairah dan semangat. Tujuan kita sangat indah Surga yang kekal dalam tubuh
kemuliaan dan kesukaan abadi. Sebab itu kita perlu belajar banyak tentang tujuan kita seperti keledai
Isakhar Kej 49:14-15 sehingga kita mengerti tujuan hidup yang betul yang dijanjikan Tuhan dan timbul
gairah dan kesukaan hidup, sebab tujuan kita itu sangat indah.
Biasanya juga (bahkan terutama) dosa yang menyebabkan hidup lekas menjadi bosan, sebab orang yang
berbuat dan hidup dalam dosa:
Sejahtera Allah hilang dari dalam hatinya Ams 14:12-13.
Sungai air hidup tidak bisa mengalir dalam hatinya sebab dosa Yoh 4:13-14 apalagi kalau hatinya
dipenuhi kesukaan dosa yang sesaat Ibr 11:25, Ams 27:7.
Roh Kudus tidak bisa bekerja sehingga mata hatinya buta atau kabur dan mudah ditipu setan lebih lanjut
dan kata-kata setan (panah berapi setan Ef 6:17) mengacaukan hatinya sehingga putus asa dan bosan
hidup.
Akibat dari perbuatan dosa yang diperbuat, timbul hukuman dan kekacauan sehingga semua ini
membuat hidupnya makin ruwet, kacau, tidak ada damai sehingga hidupnya menjadi kosong.
PUNYA TUJUAN HIDUP KEKAL, HIDUP MENJADI BERARTI
Orang percaya yang mau pikul salib, hidup dalam kesucian, matanya akan dicelikkan Roh Kudus sehingga
bisa melihat tujuan hidup yang betul, apalagi kalau ia bisa mengenal Allah dengan baik, maka hidupnya
menjadi indah dan berarti sebab penuh gairah, semangat, usaha dan berbuah-buah. Kita tahu:
B. MENGISI HIDUP INI
Di sini letak pengobatan orang Kristen yang bosan hidup. Tentu tentang keselamatan harus dikerjakan
baik-baik, tetapi sesudah itu jangan berhenti, jangan kosong tetapi harus terus diisi. Kalau ini dilakukan
dengan betul, tidak ada tempat bagi kebosanan atau kekosongan hidup.
1. Hidup ini suatu peperangan.Efesus 6:12 ;Yoh 10:10 ; Roma 8:31

2. Hidup itu seperti hamba yang rindu upahnya Ayub 7:1b-2. Allah itu majikan yang adil dan 100% jujur ,
Mat 9:37-38 ;Yoh 4:32-35

3. Hidup itu seperti menabur dan dalam hidup kekal kita menuai Gal 6:7-9. Apa saja yang kita tabur
dengan tulus karena Tuhan,Wah 14:13

4. Sampai di mana rohani kita tumbuh di dunia, itu menjadi tingkat kemuliaan kita untuk kekal di Surga.
Tumbuh dalam iman itu tidak mudah, harus menyangkal diri, mematikan daging , 1Kor 15:41,42

Anda mungkin juga menyukai