Anda di halaman 1dari 3

12

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang dari suatu
sumber aktivitas manusia maupun proses alam dan proses industri.
Pada umumnya limbah cair industri dibuang melebihi kemampuan
alam untuk menerima atau menampungnya, maka akan terjadi
kerusakan lingkungan. Limbah adalah sampah dari suatu lingkungan
masyarakat dan terutama terdiri dari air yang telah dipergunakan
hampir 0,1 % dari padanya berupa benda - benda padat yang terdiri
dari zat organik.
Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan
domestik maupun industri kebadan air dapat menyebabkan
pencemaran lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi
baku mutu limbah. Keberadaan limbah cair yang dihasilkan industri karet
dinilai mengancam keberadaan sektor perikanan. Nitrat (NO
3
) adalah bentuk
utama nitrogen di perairan alami dan merupakan nutrient utama bagi
pertumbuhan tanaman dan algae. Nitrat (NO
3
) sangat mudah larut dalam air dan
bersifat stabil. Senyawa ini dihasilkan dari proses oksidasi ammonia menjadi
nitrit dan nitrat adalah proses yang penting dalam siklus nitrogen dan
berlangsung pada kondisi anaerob. Oksidasi ammonia menjadi nitrit dilakukan
oleh bakteri Nitrosomonas, sedangkan oksidasi nitrit menjadi nitrat dilakukan
oleh bakteri Nitrobacter. Kedua jenis bakteri tersebut merupakan bakteri
kemotrofik, yaitu bakteri yang mendapatkan energi dari proses kimiawi.
13

Diperaian, nitrit (NO
2
) biasanya ditemukan dalam jumlah yang sangat sedikit
lebih sedikit dari pada nitrat, karena tidak stabil dengan keberadaan oksigen.
Nitrit (NO
2
) merupakan bentuk peralihan anatara amonia dan nitrat. Reduksi
nitrat oleh aktivitas mikroba pada kondisi anaerob yang merupakan proses yang
biasa terjadi pada pengolahan limbah, juga menghasilkan amonia dan gas gas
lain. Keberadaan nitrit menggambarkan oksigen terlarut rendah. Sumber nitrit
dapat berupa limbah industri dan limbah domestik. Garam nitrit digunakan
sebagai penghambat terjadinya korosi pada industri. Pada manusia, konsumsi
nitrit berlebihan akan mengakibatkan terganggunya proses pengikatan oksigen
oleh hemoglobin darah, yang selanjutnya membentuk methemoglobin yang
tidak mampu mengikat oksigen.
Berdasarkan analisa dan uraian diatas maka penulis merasa tertarik dan
ingin membahas masalah tersebut dengan memilih judul yaitu : Analisis
Kadar Nitrat (NO
3
) dan Nitrit (NO
2
) dari Limbah Cair Industri Karet
Dengan Menggunakan Spektrofotometer Pada Balai Riset Standardisasi
Industri Medan.

I.2 Permasalahan

- Berapakah kadar Nitrat (NO
3
) dan Nitrit (NO
2
) yang diperoleh dari limbah
cair industri karet.
- Apakah kadar Nitrat (NO
3
) dan Nitrit (NO
2
) yang diperoleh sesuai Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995 Tentang Baku Mutu Limbah
Cair Bagi Kegiatan Industri.

14

1.3 Tujuan
- Untuk mengetahui kadar nitrat (NO
3
) dan nitrit (NO
2
) dari limbah cair
industri karet yang ada di Amplas.

I.4 Manfaat
- Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kadar nitrat (NO
3
) dan
nitrit (NO
2
) untuk Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri yakni 20
mg/L untuk Nitrat (NO
3
) dan 1 mg/L untuk Nitrit (NO
2
) sesuai dengan
Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 1995.
- Dapat mengetahui cara analisis kadar nitrat (NO
3
) dan nitrit (NO
2
) dengan
metode spektrofotometer UV-Visible.

Anda mungkin juga menyukai