Anda di halaman 1dari 24

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R.

Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

BAB III
PEMBAHASAN ALAT KESEHATAN

1. Alat Laboratorium

Pesawat centrifuge

I. Data pesawat
Nama alat : Centrifuge
Merk pesawat : Selecta
Nomor seri : 0369902
Code : 7000575
Fuse : 3 A
Power : 190 w
Ac mains : 230 V, 50 Hz

II. Prinsip dasar pesawat
Centrifuge banyak digunakan pada laboratorium klinik.
Biasanya dipergunakan untuk memisah-kan serum dari darah beku.
Tetapi secara umum centrifuge digunakan untuk memisahkan suatu
larutan atau emulsi yang mempunyai berat molekul berbeda.
Caranya yaitu berdasarkan gaya sentrifugal yang timbul
apabila suatu benda diputar dari suatu titik. Makin tinggi kecepatan
putaran yang diberikan maka makin besar gaya sentrifugal yang
dihasilkan.
a. Fungsi centrifuge
Centrifuge berfungsi untuk memisahkan partikel partikel dalam
suatu larutan yang mempunyai berat molekul yang berbeda
berdasarkan gaya centrifugal. Faktor gravitasi dapat diperbesar
dalam proses pengendapannya dipercepat dengan centrifuge,
sehingga partikel partikel dengan berat molekul berbeda dapat
dipisahkan. Dimana partikel partikel yang mempunyai bobot yang
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

paling besar akan berada di tempat yang paling bawah dari tabung
pengendapan karena gaya centrifugalnya menjadi lebih besar .
Larutan suspensi misalnya kapur dilarutkan didalam air maka
jika dibiarkan beberapa lama kapur akan mengendap. Hal ini
dikarenakan partikel partikel kapur memiliki gaya berat, tetapi jika
partikel-partikel pada larutan suspensinya sukar mengendap maka
diperlukan alat yang dapat memperbesar gaya berat maka,dilakukan
dengan cara menimbulkan gaya centrifugal. Dan gaya centrifugal
tersebut timbul pada benda yang digerakan berputar dengan satu titik
sebagai porosnya.

b. Centrifuge sederhana dan centrifuge ligatan tinggi
Ada tiga jenis centrifuge yang digunakan di laboratorium :
a. Centrifuge sederhana, mempunyai kecepatan kurang dari
7000 Rpm.
b. Centrifuge Ligatan, mempunyai kecepatan antara 7000-
60000 Rpm.
c. Centrifuge Ultra mempunyai kecepatan di atas 6000 Rpm.

Centrifuge yang berada di rumah sakit Bhayangkara Tk.I
R.said sukanto, termasuk pada centrifuge sederhana karena
mempunyai kecepatan 4100 setiap menit. Biasanya dengan
kecepatan sebesar 3500 setiap menit sudah cukup sebagai pemisah,
tetapi beberapa suspense memerlukan kecepatan yang lebih besar
untuk memisahkannya. Untuk itu digunakan ultra centrifuge yang
dapat memisahkannya. Untuk digunakan ultra centrifuge yang dapat
memisahkan komponen yang massanya hanya berada sangat sedikit.

Centrifuge yang bekerja terus menerus dalam waktu yang
lama harus dilengkapi dengan alat pendingin. Lebih-lebih jika
cairannya stabil pada temperature yang rendah. Bila didalam
centrifuge hanya diputar beberapa tabung, diusahakan agar
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

jumlahnya genap. Jika terpaksa harus memutar tabung ganjil, maka
dipergunakan tabung blanko yang berisikan air sama tinggi dengan
tabung yang lain. Hal ini diperlukan untuk mencegah guncangan pada
motor centrifuge. Semangkin tinggi kecepatan, pengisian tabung-
tabung harus dilaksanakan semangkin seksama, terutama untuk dua
tabung yang berhadapan. Demi keselamatan centrifuge tidak boleh di
hentikan dengan tangan. Selain itu penghentian dengan tangan akan
menimbulkan arus kisaran dalam endapan.

c. Gambar fisik



Gambar 1.1 centrifuge
d. Hal- hal yang perlu diperhatikan

1. Jumlah tabung harus genap dan harus diletakan saling
berhadapan, jika jumlah tabung ganjil harus ditambah 1
tabung dan diisi air sebanyak sempel lain.
2. Pada saat centrifuge berputar jangan dihentikan dengan
tangan, karena hal ini dapat menimbulkan arus kisaran dalam
endapan, semua ini untuk centrifuge yang tidak dilengkapi
dengan tutup otomatis.
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

3. Beban motor harus seimbang
4. Rumah tabung harus dilengkapi dengan karet agar tabung
tidak mudah pecah.
5. Motor harus memiliki kecepatan yang konstan.
6. Untuk centrifuge dengan kecepatan yang tinggi harus
dilengkapi dengan pendingin.
e. Blok diagram centrifuge
Berikut ini blok diagram centrifuge










III. Prinsip Kerja
a. tegangan masuk kepesawat, maka display pesawat akan menyala,
menandakan pesawat siap bekerja.
b. Lalu atur timer pada pesawat sesuai dengan yang diinginkan.
c. Kemudian tekan tombol start.
d. Dengan menekan tombol start maka motor mulai bekerja
e. Kerena tombol star dan timer bekerja terhubung secara langsung
dengan motor, apabila salah satu tidak bekerja maka motor pun
tidak akan bekerja.
f. Jika waktu yang telah ditentukan telah habis, maka di display akan
menunjukan OFF
Power
Supply
Display
TIMER Control unit
Motor
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta


IV. Prosedur Tetap Pengoperasian Centrifuge

a. Pengertian
Prosedur tetap pengoperasian centrifuge adalah bentuk dari
standar yang berupa cara atau langkah- langkah yang harus diikuti
dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian centrifuge, yang
berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi.
Prosedur ini berdasarkan pada petunjuk lain yang terkait, berupa
prasyarat, persiapan, pemanasan, pengoperasian, pengemasan dan
penyimpanan, agar alat dapat difungsikan dengan baik untuk
memisahkan partikel suatu zat dalam larutan yang mempunyai berat
molekul yang berbeda.

b. Tujuan
Agar pengoperasian dilakukan dengan benar
Agar didapatkan hasil pemeriksaan / diagnose yang baik
dan sempurna
Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya yang
ditimbulkan oleh kesalahan pengoperasian .
Agar usia teknis alat dapat tercapai.

c. Prasyarat
SDM tersetifikasi
Catu daya sesuai dengan alat
Kontak kontak dilengkapi dengan hubungan pembumian
Alat layak pakai dan bersih aksesoris lengkap dan baik
Bahan operasional tersedia




Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta


d. Prosedur
Persiapan
Tempatkan alat pada ruang
Lepaskan penutup debu
Siapkan aksesoris
Siapkan bahan operasional
Periksa alat ke terminal pembumian
Pelaksanaan
Perhatikan protap pelayanan.
Masukan kuvet berisi sample.
Atur kecepatan.
Atur waktu yang diingin.
Tutup wadah.
Hubungkan alat dengan catu daya.
Hidupkan alat dengan memutar timer ke posisi
yang diinginkan sehingga alat dalam posisi on (
hidup ).
Lakukan pemanasan secukupnya.
Pengemasan dan penyimpanan
Buka wadah dan keluarkan kuvet dari alat, buang
cairan sample dan bersihkan.
Set timer ke posisi semula / nol.
Set kecepatan ke posisi semula / nol.
Lepaskan hubungan alat ke catu daya.
Bersihkan alat, pastikan centrifuge dalam kondisi
baik dan siap di fungsikan pada pemakaian
berikutnya.
Pasang penutup debu.
Simpan alat dan aksesoris ke tempat semula.
Catata beban kerja ( dalam jumlah sempel
perbulan )
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta


V. Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Centrifuge
a. Pengertian
Prosedur Tetap Pemantauan Fungsi Centrifuge adalah bentuk
standar langkah langkah yang harus diikuti dalam pemantauan
fungsi centrifuge, yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang
harus dipenuhi.

b. Kebijakan
Surat keputusan Direktur Rumah Sakit tentang keputusan dan
fungsi IPSRS.

c. Tujuan
Mengetahui lingkungan yang tersedia
Mengetahui kondisi fisik, fungsi komponen dan kinerja alat
centrifuge.
Mengetahui aspek keselamatan.
Mengetahui alat layak atau tidak untuk difungsikan.

d. Prasyarat
SDM tersetifikasi
Peralatan kerja dan alat ukur lengkap.
Protap pemantauan fungsi, lembar kerja pemantauan
fungsi dan protap lembar pengoperasian tersedia.
Bahan operasional tersedia.
Kontak- kontak dilengkapi hubungan pembumian.
e. Peralatan
Alat kerja : Tool set
Alat ukur : Multi meter ( terkalibrasi )


Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta


f. Prosedur
Persiapan
Siapkan SPK ( surat perintah kerja )
Siapkan formulir kerja pemantauan fungsi
Siapkan protap pemantauan fungsi
Siapkan alat kerja dan alat ukur
Siapkan bahan operasional
Pemberitahuan kepada unit pelayanan
pengguna alat
Pelaksanaan
Lakukan pendataan alat
Lakukan pemantauan kondisi lingkungan
Lakukan pemeriksaan fisik dan komponen alat.
Lakukan pemeriksaan fungsi dan aspek
keselatan alat

Pencatatan
Lakukan pengisian SPK dan lembar pemantauan
fungsi
Simpulkan hasil pemantauan fungsi :
Alat layak difungsikan
Alat tidak layak difungsikan
Pengguna alat mendatangi lembar kerja dan SPK
pemantauan fungsi.
Pemansan cek alat kerja dan alat ukur sesuai
dangan lembar kerja.
Cek dan rapikan dokumen teknisi penyerta.
Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokum
teknisi penyerta ketempat semula.

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

Laporan
Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada unit
pelayanan pengguna alat dan saran tindak lanjut.
Laporkan hasil pemantauan fungsi kepada
pemberi tugas.

VI. Prosedur Tetap Pemeliharaan Centrifuge
a. pengertian
Prosedur tetap pemeliharaan centrifuge adalah bentuk standar
mengenai langkah langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan centrifuge, yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur
ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang
terkait,dengan urutan kerja : pembersihan, pelumas, pengencangan,
pengecekan fungsi dan kondisi alat, penggantian bahan
pemeliharaan, pemeriksaan kinerja, aspek keselamatan kerja dan
adjustment/peneyetelan. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik
atau alat tidak baik.
b. Tujuan
Agar pemeliharaan dapat dilakukan sesuai dengan
prosedur yang benar.
Alat selalu dalam kondisi siap pakai dan layak pakai,
sehingga usia teknis alat dapat tercapai.
c. Prasyarat
Alat kesehatan berfungsi
SDM tersertifikasi.
Alat kerja dan alat ukur lengkap.
Dokumen teknis, lembar kerja pemeliharaan, protap
pemeliaharaan dan protap pengoperasian tersedia
Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
Stop kontak yang dilengkapi dengan pembumian.
Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta



d. Peralatan
Alat kerja : Set mekanik
Alt ukur : Multi meter ( terkalibrasi )
Material bantu : Idikator lamp
lens cleaner kit
contact leaner
aguades
peniup debu
kain lap halus, tissue lensa
kuas.
e. Prosedur
Persiapan
Siapkan SPK ( surat perintah kerja )
Siapkan formulir lembar kerja dan kartu
pemeliharaan alat.
Siapkan servie manual, protap pemeliharaan
dan protap pengoperasian alat.
Siapkan alat kerja dan alat ukur.
Siapkan bahan pemeliharaan, bahan
operasional dan material bantu.
Pemberitahuan kepada unit pelayanan
pengguna alat.
Pelaksanaan pemeliharaan
Lakukan pemebersihan seluruh bagian alat.
Cek kondisi saklar dan tombol- tombol.
Cek idikator lamp, ganti bila perlu.
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

Lakukan pengukuran arus bocor.
Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian
alat.
Lakukan uji kinerja alat.
Lakukan penyetelan.
Adjustment kecepatan motor dengan
menggunakan tachometer.
Adjustment timer dengan stopwatch
Kesimpulan hasil pemeliharaan
Pencatatan
Lakukan pengisian formulir lembar kerja, kartu
pemeliharaan dan SPK
Simpulkan hasil pemeliharaan :
alat baik
alat tidak baik
pengguna alat menandatangani formulir lembar
kerja dan SPK sebagai bukti pemeliharaan alat
telah dilaksanakan.
Pengemasan
Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan
lembar kerja.
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta.
Kembalikan alat kerja dan alat ukur serta
dokumen teknis penyerta ke tempat semula.
Bersihkan alat centrifuge dan lokasi
pemeliharaan.
Laporan
Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit
pelayanan pengguna alat dan serahkan kembali
centrifuge yang telah dipelihara.
Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada
pemberi tugas
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta


VII. Prosedur Tetap Perbaikan Centrifuge
a. Pengertian
Prosedur tetap pemeliharaan centrifuge adalah bentuk standar
mengenai langkah langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi
elektromedis dalam melaksanakan pemeliharaan centrifuge, yang
berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi.
Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan
petunjuk lain yang terkait, meliputi : analisa kerusakan, penyiapan
suku cadang, perbaikan, penyetelan / adjustment, kalibrasi
internal, uji kinerja, dan pengukuran aspek keselamatan kerja.
Kesimpulan hasil alat baik atau alat tidak baik.

b. Tujuan
Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai dengan
prosedur yang benar.
Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan
berfungsi kembali.
c. Petugas
Teknisi elektromedis
d. Prasyarat
Alat kesehatan dalam kondisi rusak.
SDM tersertifikasi
Alat kerja dan alat ukur lengkap.
Dokumen teknis, lembar kerja pemeliharaan, protap
pemeliaharaan dan protap pengoperasian tersedia
Bahan pemeliharaan dan material bantu tersedia.
Stop kontak yang dilengkapi dengan pembumian.
Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan.


Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

e. Prosedur
Persiapan
Siapkan SPK ( surat perintah kerja )
Siapkan formulir lembar kerja dan kartu
pemeliharaan alat.
Siapkan servie manual ( diagram/wiring ), protap
pemeliharaan dan protap pengoperasian alat,
riwayat perbaikan alat.
Siapkan alat kerja dan alat ukur.
Siapkan bahan pemeliharaan, bahan
operasionaldan material bantu.
Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna
alat.
Pelaksanaan
Lakukan analisis kerusakan :
Tanyakan kepada pengguna alat,
mengenai gejaja kerusakan alat.
Lakukan trouble shooting, untuk
mengetahui penyebab kerusakan,
bagian alat/ suku cadang / komponen
yang yang mengalami kerusakan.
Perhatikan panduan analisis kerusakan,
service manual dan diagram.
Lakukan pendataan, bagian
alat/komponen/suku cadang yang
rusak, lengkap dengan data teknis dan
catalog.
Siapkan suku cadang yang diperlukan.
Lakukan langkah perbaikan.
Lakukan penyetelan/adjustment, kalibrasi internal
Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek
keselamatan kerja.

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

Pencatatan
Lakukan pengisian formulir lembar kerja
perbaikan dan SPK.
Kesimpulan hasil perbaikan :
Alat baik.
Alat tidak baik.
Pengguna alat menandatangani formulir lembar
kerja perbaikan, dan SPK, sebagai bukti
perbaikan telah dilaksanakan.
Pengemasan
Cek alat kerja dan alat ukur, sesuaikan dengan
lembar kerja.
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta.
Kembalikan alat kerja dan alat ukur serta
dokumen teknis penyerta ke tempat semula.
Bersihkan alat centrifuge dan lokasi perbaikan.

VIII. Standar Operasional Prosedur Kalibrasi
1. Kalibrasi dapat dilakukan dengan mengukur kecepatan motor
dengan spidometer, apakah kecepatan motor sesuai dengan
tertera di display.
2. Sesuaikan timer, apakah timer, tersebut masih sesuai dengan
keadaan normal atau menyimpang.









Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

2. Alat Diagnostik

Pesewat Ultrasonografi

I. Data pesawat
Nama alat : USG 4 Dimensi
Merk pesawat : Aloka
Nomor seri : M01464
Tipe : SSD 1100 FLEXUS OB

II. Prinsip dasar dari USG adalah:
Ultrasonik adalah gelombang suara dengan frekuensi lebih
tinggi daripada kemampuan pendengaran telinga manusia, sehingga
kita tidak bisa mendengarnya sama sekali. Suara yang dapat
didengar manusia mempunyai frekuensi antara 20 20.000 Cpd
(Cicles per detik- Hertz). Sedangkan dalam pemeriksaan USG ini
menggunakan frekuensi 1- 10 MHz ( 1- 10 juta Hz).
Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan dari
kristal-kristal yang terdapat dalam suatu alat yang disebut transduser.
Perubahan bentuk akibat gaya mekanis pada kristal, akan
menimbulkan tegangan listrik. Fenomena ini disebut efek Piezo-
electric, yang merupakan dasar perkembangan USG selanjutnya.
Bentuk kristal juga akan berubah bila dipengaruhi oleh medan listrik.
Sesuai dengan polaritas medan listrik yang melaluinya, kristal akan
mengembang dan mengkerut, maka akan dihasilkan gelombang
suara frekuensi tingi.

a. Fungsi USG
Dalam kasus kehamilan, Ultrasonografi (USG) digunakan oleh
dokter spesialis kandungan untuk memperkirakan usia kandungan
dan memperkirakan hari persalinan. Dalam dunia kedokteran secara
luas, alat USG (ultrasonografi) digunakan sebagai alat bantu untuk
melakukan diagnosa atas bagian tubuh yang terbangun dari cairan.
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

b. Jenis pemeriksaan USG
USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan
melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar
keadaan janin dapat ditampilkan.
USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang
gambar lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil
mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda (dalam hal
ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun
keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan
karena gambarnya dapat diputar (bukan janinnya yang
diputar).
USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3
dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang
diambil dari USG 3 Dimensi statis, sementara pada USG 4
Dimensi, gambar janinnya dapat bergerak. Jadi pasien
dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan
janin di dalam rahim.
USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran
aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan
untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian
kesejahteraan janin ini meliputi:
Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit).
Tonus (gerak janin).
Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm).
Doppler arteri umbilikalis.
Reaktivitas denyut jantung janin

Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

c. Gambar fisik



Gambar 2.1 USG

d. Komponen dalam mesin USG
Pada dasarnya, ada tiga komponen mesin USG :

Tranducer
Tranducer adalah komponen USG yang ditempelkan
pada bagian tubuh yang akan diperiksa, didalam
tranduser terdapat Kristal yang digunakan untuk
menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh
tranduser. Gelombang yang diterima masih dalam
bentuk gelombang pantulan atau akusitik sehingga
fungsi dari Kristal adalah untuk mengubah gelombang
tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

dibaca oleh computer sehingga dapat diterjemahkan
dalam bentuk gambar.
Monitor yang digunakan dalam mesin USG
Mesin USG
Mesin USG merupakan bagian USG dimana
fungsinya untuk mengelola data yang diterima dalam
bentuk gelombang. Mesin USG adalah CPunya USG
sehingga didalamnya terdapat komponen komponen
yang sama seperti pada CPU pada CP.

e. Jenis jenis USG

Jenis jenis USG pada dasarnya ada tujuh uji USG namun
pada proses utamanya sama. Ketujuh tipe prosedur tersebut adalah:

Pindai Transvaginal:
Sebuah alat pendeteksi yang dirancang khusus digunakan
di dalam vagina untuk menghasilkan citra sonogram.
Paling sering digunakan di masa awal kehamilan

Ultrasonografi standar:
Uji USG umum yang menggunakan sebuah pendeteksi
untuk menghasilkan citra dua dimensi dari janin yang
berkembang.USG 2D hanya dapat melihat bayi dari salah
satu sisi saja

Ultrasonografi lanjutan:
Uji ini mirip dengan USG standar, namun uji ini lebih
ditujukan untuk memeriksa penyakit tertentu dan
menggunakan peralatan yang lebih canggih


Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

USG Doppler:
Prosedur pencitraan ini mengukur perubahan pada
frekuensi gelombang ultrasonografi saat dipantulkan
obyek bergerak, seperti sel darah.

USG 3-D:
Dilakukan dengan menggunakan pendeteksi yang
dirancang khusus dan piranti lunak untuk menghasilkan
citra tiga dimensi dari janin yang sedang
berkembang.Janin dapat terlihat utuh dan jelas, seperti
bayi yang sesungguhnya

USG 3-D dinamis atau 4-D:
Dilakukan dengan pendeteksi yang dirancang khusus
untuk melihat wajah dan pergerakan bayi sebelum
kelahiran. Seluruh tubuh bayi, berikut gerak-gerik seperti
kita menonton film animasi dapat dilihat.



Echokardiografi Janin:
Menggunakan gelombang suara ultra untuk mengetahui
fungsi dan anatomi jantung bayi. Ini digunakan untuk
membantu pemeriksaan dugaan cacat jantung kongenital.







Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

f. Blok diagram USG



III. Prinsip Kerja Alat ultrasonografi ( USG )
Tranduser bekerja sebagai pemancar dan sekaligus penerima
gelombang suara. Pulsa listrik yang dihasilkan oleh generator lalu
diubah menjadi energy akustik oleh tranduser yang dipancarkan
dengan arah tertentu pada bagian tubuh yang akan dipelajari.
Sebagian akan dipantulkan dan sebagian lagi akan merambat terus
menembus jaringan yang akan menimbulkan bermacam macam
pantulan sesuai dengan jaringan yang dilaluinya.
Pantulan gema yang berasal dari jaringan jaringan tersebut
akan membentur tranduser dan akan ditangkap oleh tranduser, dan
kemudian diubah menjadi pulsa listrik lalu diperkuat dan selanjutnya
diperlihatkan dalam bentuk cahaya pada layar monitor. Gelombang
kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver
seterusnya dan ditampilkan sebagai layar monitor.

IV. Prosedur Tetap Pengoperasian USG
a. Pengertian
Prosedur tetap pengoperasian USG adalah bentuk dari standar yang
berupa cara yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan
pengoperasian USG yang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja
yang harus dipenuhi.


Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

b. Tujuan
Agar pengoperasian alat di lakukan dengan benar.
Agar didapatkan hasil pemeriksaan yang baik dan
sempurna.
Agar pasien dan operator terhindar dari bahaya.
Agar usia teknis alat tercapai.
c. Prasyarat
SDM terlatih
Catu daya sesuai kebutuhan
Alat layak pakai
Aksesoris lengkap
Bahan oprasional tersedia
d. Prosedur
Persiapan
Lepaskan penutup debu
Siapkan aksesoris
Siapkan bahan operasional
Periksa alat ke terminal pembumian
Pemanasan
Hubungkan alat dengan catu daya
Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF
Lakukan pemanasan secukupnya
Beritahu pasien mengenai tindakan yang akan
dilakukan
Pelaksanaan
Oleskan bagian tubuh yang akan diperiksa dengan
gel
Pilih jenis mode yang akan digunakan
Pilih probe yang akan digunakan
Letakan probe pada bagian tubuh yang akan
diperiksa
Lihat hasil layar
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

Pengemasan
Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF
Lepaskan hubungan alat dengan catu daya
Bersihkan seluruh bagian alat, pastikan kondisi
alat USG dalam keadan baik.
Kembalikan alat pada posisi normal
Pasang penutup debu

V. Prosedur Tetap Pemeliharaan USG
a. Pengertian
Prosedur tetap pemeliharaan USG adalah bentuk standar dari
langkah- langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis
dalam melaksanakan pemeliharaan USG.
b. Tujuan
Agar peneliharaan dilakukan dengan prosedur yang benar
Alat dalam kondisi siap dan layak pakai

c. Prasyarat
Alat berfungsi
SDM tersertifikasi
Alat kerja dan alt ukur lengkap
Bahan material dan pemeliharaan tersedia
Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

d. Persiapan
Siapkan surat perintah kerja
Siapkan formulir laporan kerja
Siapkan dokumen teknis penyerta
Siapkan peralatan kerja
Tool set
Multimeter
Siapkan bahan pemeliharaan
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

e. Pelaksanaan pemeliharaan
Ganti gel tiap 3 bulan sekali
Periksa probe tiap 6 bulan sekali
Periksa stok kertas sebelum alat digunakan
Periksa fungsi tombol 1 bulan sekali
Bersihkan seluruh bagian alat
Lakukan pengecekan fungsi dan kondisi alat
Lakukan penyetelan
Kesimpulan hasil pemeliharaan
f. Peleporan
Laporkan hasil kerja kepada pemberi tugas

VI. Prosedur Tetap Perbaikan USG
a. Usg adalah alat yang menghasilkan gelombang suara dengan
frekuensi tinggi yang dimanfaatkan untuk mendiagnosa atau terapi
pada pasien. Standar buku mengenai langkah langkah teknis yang
harus diikuti oleh teknis elektromedis dalam melaksanakan perbaikan
kerusakan USG yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang
harus dipenuhi, prosedur ini berdasarkan service manual dan
petunjuk lain yang harus diikuti.
b. Tujuan
Agar perbaikan dilakukan dengan prosedur yang benar
Alat yang rusak dapat diperbaiki dan berfungsi kembali
c. Prasyarat
SDM terlatih
Peralatan kerja lengkap
Alat ukur dan alat kerja
Tool set
Multimeter
Tersedia lembar kerja perbaikan dan protap pengoperasian
Bahan material bantu , pemeliharaan dan suku cadang
Mekanis kerja jelas.
Laporan Praktek Kerja Lapangan di Rumkit Bhayangkara Tk.I. R. Said Sukanto

Akademi Teknik Elektromedik ANDAKARA Jakarta

d. Persiapan
Siapkan surat perintah kerja
Siapkan formulir laporan kerja
Siapkan dokumen teknis penyerta
Service manual
Wiring diagram
Siapkan alat kerja dan alat ukur
Tool set mekanik
Multi meter
Siapkan bahan
Suku cadang
Pemberitahuan ke pengguna alat

e. Pelaksanaan
Lakukan analisa kerusakan
Tanyakan informasi kepada pengguna alat, mengenai gejala
kerusakan
Lakukan perbaikan dengan atau tanpa penggantian suku
cadang
Setelah perbaikan selesai, lakukan pengujian fungsi
f. Pencatatan
Catat setiap tindakan perbaikan, pada lembar laporan
Pengguna alat menandatangani lembar perbaikan alat
g. Pengemasan
Cek alat kerja dan alat ukur
Cek dan rapikan dokumen teknis penyerta ke tempat semula
Bersihkan alat dan rapikan peralatan kerja di lokasi kerja
h. Laporan
Laporkan hasil perbaikan kepada pemberi tugas
Laporkan apabila dalam perbaikan alat dilakukan pergantian
suku cadang

Anda mungkin juga menyukai