PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Intelegensi
A. Intelegensi
Konsep intelegensi menimbulkan kontroversi dan debat panas, sering
kali sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang punya kapasitas
mentalumum yang dapat diukur dan dikuantifikasikan dalam angka. Istilah
intelegensi atau dalam bahasa Inggris intelligence berasal dari kata inteliligere
yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut
Terman dalam Sukardi (1!", intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir
abstrak. Inteligensi adalah suatu istilah yang popular. #ampir semua orang
sudah mengenal istilah tersebut, bahkan mengemukakannya. Seringkali kita
dengar seorang mengatakan si $ tergolong pandai atau %erdas (inteligen" dan
si & tergolong bodoh atau kurang %erdas (tidak inteligen".
Istilah inteligen sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat
se'ak (aman Cicero yaitu kira)kira dua ribu tahun yang lalu dan merupakan
salah satu aspek alamiyah dari seseorang. Inteligensi bukan merupakan kata
asli yang berasal dari bahasa Indonesia. Kata inteligensi adalah kata yang
berasal dari bahasa latin yaitu inteligensia*. Sedangkan kata * inteligensia *
itu sendiri berasal dari kata inter dan lego, inter yang berarti diantara,
sedangkan lego berarti memilih. Sehingga inteligensi pada mulanya
mempunyai pengertian kemampuan untuk memilih suatu penalaran terhadap
fakta atau kebenaran.
Menurut +. Stem dalam $bu $hmadidan +idodo Supriyono
mengemukakan intelegensi adalah suatu daya 'iwa untuk dapat menyesuaikan
diri dengan %epat dan tepat di dalam situasi yang baru. Menurut ,avid
+e%hsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak se%ara terarah,
berpikir se%ara rasional, dan menghadapi lingkungannya se%ara efektif. Se%ara
garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berpikir se%ara rasional. -leh karena itu,
.
inteligensi tidak dapat diamati se%ara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu.
Menurut +angmuba inteligensi merupakan suatu konsep mengenai
kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
,alam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan)kemampuan yang
amat spesifik. Kemampuan)kemampuan yang spesifik ini memberikan pada
individu suatu kondisi yang memungkinkan ter%apainya pengetahuan,
ke%akapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang
disebut &akat atau $ptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak diran%ang
untuk menyingkap kemampuan)kemampuan khusus ini, maka bakat tidak
dapat segera diketahui lewat tes inteligensi. K. &uhler mengatakan bahwa
intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau
pengertian.
,avid +e%hster (1/0" men'elaskan mengenai intelegensi mula)mula
sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk
mengatasi tantangan)tantangannya. 1amun di lain kesempatan ia mengatakan
bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak se%ara terarah, berfikir
se%ara rasional dan menghadapi lingkungannya se%ara efektif. &eberapa pakar
menyebutkan bahwa intelegensi sebagai keahlian untuk meme%ahkan masalah.
Intelegensi merupakan potensi bawaan yang sering dikaitkan dengan
berhasil tidaknya anak bela'ar disekolah. ,engan kata lain, intelegensi
dianggap sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak
disekolah. Ke%erdasan (inteligensi" se%ara umum dipahami pada dua tingkat
yakni2 ke%erdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang
membentuk pengetahuan dan kesadaran. Ke%erdasan sebagai kemampuan
untuk memproses informasi sehingga masalah)masalah yang kita hadapi dapat
dipe%ahkan (problem solving" dan dengan demikian pengetahuan pun
bertambah.
Sternberg dalam Santro%k mengatakan bahwa se%ara umum intelegensi
dibedakan men'adi . diantaranya 2
3
a. Inteligensi Analitis
4aitu ke%erdasan yang lebih %enderung dalam proses penilaian
ob'ektif dalam suatu pembela'aran dalam setiap pela'aran, selalu
mendapatkan nilai yang bagus dalam setiap hasil u'ian. Misalnya 2 seorang
individu dalam u'ian disetiap pela'arannya selalu mendapatkan nilai di atas
rata)rata.
b. Inteligensi Kreatif
4aitu ke%erdasan yang lebih %enderung pada sifat)sifat yang unik,
meran%ang hal)hal yang baru. Misalnya 2 seorang peserta didik
diinstrusikan untuk menuliskan kata *5 - # - 16 oleh gurunya, tetetapi
'awaban seorang individu yang kreatif dengan menggambarkan sebuah
pohon.
c. Inteligensi Praktis
4aitu ke%erdasan yang berfokus pada kemampuan untuk
menggunakan, menerapkan, mengimplementasikan, dan mempraktikan.
Misalnya 2 seorang individu mendapatkan skor rendah dalam tes I7
tradisional, tetetapi dengan %epat memahami masalah dalam kehidupan
nyata, %ontohnya dalam pembela'aran praktikum di laboratorium, akan
%epat memahami karena dibantu dengan berbagai peralatan dan media.
B. Macammacam Intelegensi
$da beberapa ma%am intelegensi, antara lain 2
a. Inteligensi Keterampilan !erbal
4aitu kemampuan untuk berpikir dengan kata)kata dan
menggunakan bahasa untuk mengungkapkan makna. 8ontohnya 2 seorang
anak harus berpikir se%ara logis dan abstrak untuk men'awab se'umlah
pertanyaan tentang bagaimana beberapa hal bisa men'adi mirip, %ontoh
pertanyaannya *$pa persamaan Singa dan #arimau69. 8enderung arah
profesinya men'adi 2 (penulis, 'urnalis, pembi%ara".
b. Inteligensi Keterampilan Matematis
:
4aitu kemampuan untuk men'alankan operasi matematis. 5eserta
didik dengan ke%erdasan logi%al mathemati%al yang tinggi memperlihatkan
minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi. Mereka sering bertanya
tentang berbagai fenomena yang dilihatnya. Mereka menuntut pen'elasan
logis dari setiap pertanyaan. Selain itu mereka 'uga suka
mengklasifikasikan benda dan senang berhitung. 8enderung profesinya
men'adi 2 (ilmuwan, insinyur, akuntan".
c. Inteligensi Kemamp"an #"ang
4aitu kemampuan untuk berpikir se%ara tiga dimensi. 8enderung
berpikir se%ara visual. Mereka kaya dengan khayalan internal (Internal
imagery" sehingga %enderung imaginaif dan kreatif. 8ontohnya seorang
anak harus menyusun serangkaian balok dan mewarnai agar sama dengan
ran%angan yang ditun'ukan pengu'i. Koordinasi visual)motorik, organisasi
persepsi, dan kemampuan untuk memvisualisasi dinilai se%ara terpisah.
8enderung men'adi profesi arsitek, seniman, pelaut.
$. Inteligensi Kemamp"an M"sical
4aitu kepekaan terhadap pola tangga nada, lagu, ritme, dan
mengingat nada)nada. Ia 'uga dapat mentransformasikan kata)kata men'adi
lagu, dan men%iptakan berbagai permainan musik. Mereka pintar
melantunkan beat lagu dengan baik dan benar. Mereka pandai
menggunakan kosa kata musi%al, dan peka terhadap ritme, ketukan, melodi
atau warna suara dalam sebuah komposisi musik.
e. Inteligensi Keterampilan Kinestetik %"b"&
4aitu kemampuan untuk memanipulasi ob'ek dan mahir sebagai
tenaga fisik. Senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki %ontrol
pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam
bergerak. Mereka mengeksplorasi dunia dengan otot)ototnya. 8enderung
berprofesi men'adi ahli bedah, seniman yang ahli, penari.
f. Inteligensi Keterampilan Intrapersonal
4aitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan efektif
mengarahkan hidup seseorang. Memiliki kepekaan perasaan dalam situasi
yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri, dan mampu
mengendalikan diri dalam konflik. Ia 'uga mengetahui apa yang dapat
dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan dalam lingkungan so%ial.
0
Mereka mengetahui kepada siapa harus meminta bantuan saat
memerlukan. 8enderung berprofesi men'adi teolog, psikolog.
g. Inteligensi Keterampilan Interpersonal
4aitu kemampuan untuk memahami dan se%ara efektif berinteraksi
dengan orang lain. 5intar men'alin hubungan so%ial, serta mampu
mengetahui dan menggunakan beragam %ara saat berinteraksi. Mereka
'uga mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku dan harapan orang
lain, serta mampu beker'a sama dengan orang lain.
&. Inteligensi Keterampilan Nat"ralis
4aitu kemampuan untuk mengamati pola di alam serta memahami
system buatan manusia dan alam. Menon'ol ketertarikan yang sangat besar
terhadap alam sekitar, termasuk pada binatang, diusia yang sangat dini.
Mereka menikmati benda)benda dan %erita yang berkaitan dengan
fenomena alam, misalnya ter'adinya awan, dan hu'an, asal)usul binatang,
peumbuhan tanaman, dan tata surya.
i. Inteligensi Emosional
4aitu kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan emosi
se%ara akurat dan adaftif (seperti memahami persfektif orang lain". -rang
yang ber'asa menemukan tes inteligensi pertama kali ialah seorang dokter
bangsa 5ran%is $lfred &inet dan pembantunya Simon. Tesnya terkenal
dengan nama tes Tes &inet)Simon.
Seri tes dari &inet)Simon ini, pertamakali diumumkan antara 1;/)
111 yang diberi nama 2 *Chelle Matrique de linteligence6 atau skala
pengukur ke%erdasan. Tes binet)simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan)
pertanyaan yang telah dikelompok)kelompokkan menurut umur (untuk
anak)anak umur .)1: tahun". 5ertanyaan)pertanyaaan itu senga'a dibuat
mengenai segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan pela'aran di
sekolah. Seperti mengulang kalimat, dengan tes sema%am inilah usia
seseorang diukur atau ditentukan.
,ari hasil tes itu ternyata tidak tentu bahwa usia ke%erdasan itu
sama dengan usia sebenarnya (usia kalender". Sehingga dengan demikian
kita dapat melihat adanya perbedaan)perbedaan I7 (Inteligentie 7uotient"
pada tiap)tiap orang<anak. ,ewasa ini perkembangan tes itu demikian
ma'unya sehingga sekarang terdapat beratus)ratus ma%am tes, baik yang
berupa tes verbal maupun nonverbal. =uga dinegeri kita sudah mulai
!
banyak dipergunakan, dalam lapangan pendidikan maupun dalam memilih
'abatan)'abatan tertentu.
'. (aktor(aktor )ang Mempengar"&i Intelegensi
a. Pengar"& faktor ba*aan
&anyak penelitian yang menun'ukkan bahwa individu)individu
yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes I7
mereka berkolerasi tinggi (> ;,:;" orang yang kembar (> ;,;" yang tidak
bersanak saudara (> ;,?;", anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua
angkatnya (> ;,1; @ >;,?;".
b. Pengar"& (aktor +ingk"ngan
5erkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gi(i yang dikonsumsi.
-leh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergi(i dengan
intelegensi seseorang. 5emberian makanan bergi(i ini merupakan salah
satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan)
rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan 'uga
memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan
berbagai keterampilan, dan lain)lain (khususnya pada masa)masa
peka". $da beberapa lingkungan yang berpengaruh terhadap intelegensi,
antara lain 2 lingkungan keluarga dan pengalaman pendidikan.
c. Stabilitas InteIigensi $an I,
Intelegensi bukanlah I7. Intelegensi merupakan suatu konsep
umum tentang kemampuan individu, sedang I7 hanyalah hasil dari suatu
tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari
intelegensi". Stabilitas intelegensi tergantung perkembangan organik otak.
$. Pengar"& (aktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis" dapat dikatakan telah
matang 'ika ia telah men%apai kesanggupan men'alankan fungsinya
(berkaitan erat dengaan umur".
e. Pengar"& (aktor Pembent"kan
5embentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. ,apat kita bedakan
pembentukan senga'a (seperti disekolah" dan pembentukan tidak senga'a
(pengaruh alam sekitar".
f. Minat $an Pemba*aan -ang K&as
/
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tu'uan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. ,alam diri manusia terdapat dorongan)
dorongan (motif)motif" yang mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan dunia luar. $pa yang menarik minat seseorang mendorongnya
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode)
metode yang tertentu dalam meme%ahkan masalah)masalah. Manusia
mempunyai kebebasan memilih metode, 'uga bebas dalam memilih
masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Antuk
menentukan intelegensi atau tidaknya seseorang, kita tidak dapat hanya
berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah
faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan
intelegensi seseorang.
D. Klasifikasi I,
Klasifikasi I7 berbeda untuk setiap metode test yang digunakan.
a. Stanford)&inet mengklasifikasikan nilai I7 normal yang berkisar diantara
/: @ 11:.
b. Bewis Terman mengklasifikasikan nilai I7 normal pada kisaran ; @ 1;.
Bebih 'auh lagi.
%. +e%hsler mengklasifikasikan I7 normal pada angka 1;; dengan nilai
toleransi 1: (berarti /: @ 11:".
,ikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai I7 yang didapat, harus
diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
Antuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang
digunakan. &isa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga
metode diatas".
a. !; @ ! Tingkat I7 rendah atau keterbelakangan mental.
b. /; @ ; Tingkat I7 rendah yang masih dalam kategori normal (,ull
1ormal"
%. 1 @ 11; Tingkat I7 normal atau rata)rata
d. 111 @ 1?; Tingkat I7 tinggi dalam kategori normal (&right 1ormal"
e. 1?; @ 1.; Tingkat I7 superior
f. 1.1 atau lebih Tingkat I7 sangat superior atau 'enius.