Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Intelegensi
A. Intelegensi
Konsep intelegensi menimbulkan kontroversi dan debat panas, sering
kali sebagai reaksi terhadap gagasan bahwa setiap orang punya kapasitas
mentalumum yang dapat diukur dan dikuantifikasikan dalam angka. Istilah
intelegensi atau dalam bahasa Inggris intelligence berasal dari kata inteliligere
yang artinya menghubungkan atau menyatukan satu sama lain. Menurut
Terman dalam Sukardi (1!", intelegensi adalah kemampuan untuk berpikir
abstrak. Inteligensi adalah suatu istilah yang popular. #ampir semua orang
sudah mengenal istilah tersebut, bahkan mengemukakannya. Seringkali kita
dengar seorang mengatakan si $ tergolong pandai atau %erdas (inteligen" dan
si & tergolong bodoh atau kurang %erdas (tidak inteligen".
Istilah inteligen sudah lama ada dan berkembang dalam masyarakat
se'ak (aman Cicero yaitu kira)kira dua ribu tahun yang lalu dan merupakan
salah satu aspek alamiyah dari seseorang. Inteligensi bukan merupakan kata
asli yang berasal dari bahasa Indonesia. Kata inteligensi adalah kata yang
berasal dari bahasa latin yaitu inteligensia*. Sedangkan kata * inteligensia *
itu sendiri berasal dari kata inter dan lego, inter yang berarti diantara,
sedangkan lego berarti memilih. Sehingga inteligensi pada mulanya
mempunyai pengertian kemampuan untuk memilih suatu penalaran terhadap
fakta atau kebenaran.
Menurut +. Stem dalam $bu $hmadidan +idodo Supriyono
mengemukakan intelegensi adalah suatu daya 'iwa untuk dapat menyesuaikan
diri dengan %epat dan tepat di dalam situasi yang baru. Menurut ,avid
+e%hsler, inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak se%ara terarah,
berpikir se%ara rasional, dan menghadapi lingkungannya se%ara efektif. Se%ara
garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi adalah suatu kemampuan
mental yang melibatkan proses berpikir se%ara rasional. -leh karena itu,
.
inteligensi tidak dapat diamati se%ara langsung, melainkan harus disimpulkan
dari berbagai tindakan nyata yang merupakan manifestasi dari proses berpikir
rasional itu.
Menurut +angmuba inteligensi merupakan suatu konsep mengenai
kemampuan umum individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
,alam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan)kemampuan yang
amat spesifik. Kemampuan)kemampuan yang spesifik ini memberikan pada
individu suatu kondisi yang memungkinkan ter%apainya pengetahuan,
ke%akapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang
disebut &akat atau $ptitude. Karena suatu tes inteligensi tidak diran%ang
untuk menyingkap kemampuan)kemampuan khusus ini, maka bakat tidak
dapat segera diketahui lewat tes inteligensi. K. &uhler mengatakan bahwa
intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau
pengertian.
,avid +e%hster (1/0" men'elaskan mengenai intelegensi mula)mula
sebagai kapasitas untuk mengerti ungkapan dan kemauan akal budi untuk
mengatasi tantangan)tantangannya. 1amun di lain kesempatan ia mengatakan
bahwa intelegensi adalah kemampuan untuk bertindak se%ara terarah, berfikir
se%ara rasional dan menghadapi lingkungannya se%ara efektif. &eberapa pakar
menyebutkan bahwa intelegensi sebagai keahlian untuk meme%ahkan masalah.
Intelegensi merupakan potensi bawaan yang sering dikaitkan dengan
berhasil tidaknya anak bela'ar disekolah. ,engan kata lain, intelegensi
dianggap sebagai faktor yang menentukan berhasil atau tidaknya anak
disekolah. Ke%erdasan (inteligensi" se%ara umum dipahami pada dua tingkat
yakni2 ke%erdasan sebagai suatu kemampuan untuk memahami informasi yang
membentuk pengetahuan dan kesadaran. Ke%erdasan sebagai kemampuan
untuk memproses informasi sehingga masalah)masalah yang kita hadapi dapat
dipe%ahkan (problem solving" dan dengan demikian pengetahuan pun
bertambah.
Sternberg dalam Santro%k mengatakan bahwa se%ara umum intelegensi
dibedakan men'adi . diantaranya 2
3
a. Inteligensi Analitis
4aitu ke%erdasan yang lebih %enderung dalam proses penilaian
ob'ektif dalam suatu pembela'aran dalam setiap pela'aran, selalu
mendapatkan nilai yang bagus dalam setiap hasil u'ian. Misalnya 2 seorang
individu dalam u'ian disetiap pela'arannya selalu mendapatkan nilai di atas
rata)rata.
b. Inteligensi Kreatif
4aitu ke%erdasan yang lebih %enderung pada sifat)sifat yang unik,
meran%ang hal)hal yang baru. Misalnya 2 seorang peserta didik
diinstrusikan untuk menuliskan kata *5 - # - 16 oleh gurunya, tetetapi
'awaban seorang individu yang kreatif dengan menggambarkan sebuah
pohon.
c. Inteligensi Praktis
4aitu ke%erdasan yang berfokus pada kemampuan untuk
menggunakan, menerapkan, mengimplementasikan, dan mempraktikan.
Misalnya 2 seorang individu mendapatkan skor rendah dalam tes I7
tradisional, tetetapi dengan %epat memahami masalah dalam kehidupan
nyata, %ontohnya dalam pembela'aran praktikum di laboratorium, akan
%epat memahami karena dibantu dengan berbagai peralatan dan media.
B. Macammacam Intelegensi
$da beberapa ma%am intelegensi, antara lain 2
a. Inteligensi Keterampilan !erbal
4aitu kemampuan untuk berpikir dengan kata)kata dan
menggunakan bahasa untuk mengungkapkan makna. 8ontohnya 2 seorang
anak harus berpikir se%ara logis dan abstrak untuk men'awab se'umlah
pertanyaan tentang bagaimana beberapa hal bisa men'adi mirip, %ontoh
pertanyaannya *$pa persamaan Singa dan #arimau69. 8enderung arah
profesinya men'adi 2 (penulis, 'urnalis, pembi%ara".
b. Inteligensi Keterampilan Matematis
:
4aitu kemampuan untuk men'alankan operasi matematis. 5eserta
didik dengan ke%erdasan logi%al mathemati%al yang tinggi memperlihatkan
minat yang besar terhadap kegiatan eksplorasi. Mereka sering bertanya
tentang berbagai fenomena yang dilihatnya. Mereka menuntut pen'elasan
logis dari setiap pertanyaan. Selain itu mereka 'uga suka
mengklasifikasikan benda dan senang berhitung. 8enderung profesinya
men'adi 2 (ilmuwan, insinyur, akuntan".
c. Inteligensi Kemamp"an #"ang
4aitu kemampuan untuk berpikir se%ara tiga dimensi. 8enderung
berpikir se%ara visual. Mereka kaya dengan khayalan internal (Internal
imagery" sehingga %enderung imaginaif dan kreatif. 8ontohnya seorang
anak harus menyusun serangkaian balok dan mewarnai agar sama dengan
ran%angan yang ditun'ukan pengu'i. Koordinasi visual)motorik, organisasi
persepsi, dan kemampuan untuk memvisualisasi dinilai se%ara terpisah.
8enderung men'adi profesi arsitek, seniman, pelaut.
$. Inteligensi Kemamp"an M"sical
4aitu kepekaan terhadap pola tangga nada, lagu, ritme, dan
mengingat nada)nada. Ia 'uga dapat mentransformasikan kata)kata men'adi
lagu, dan men%iptakan berbagai permainan musik. Mereka pintar
melantunkan beat lagu dengan baik dan benar. Mereka pandai
menggunakan kosa kata musi%al, dan peka terhadap ritme, ketukan, melodi
atau warna suara dalam sebuah komposisi musik.
e. Inteligensi Keterampilan Kinestetik %"b"&
4aitu kemampuan untuk memanipulasi ob'ek dan mahir sebagai
tenaga fisik. Senang bergerak dan menyentuh. Mereka memiliki %ontrol
pada gerakan, keseimbangan, ketangkasan, dan keanggunan dalam
bergerak. Mereka mengeksplorasi dunia dengan otot)ototnya. 8enderung
berprofesi men'adi ahli bedah, seniman yang ahli, penari.
f. Inteligensi Keterampilan Intrapersonal
4aitu kemampuan untuk memahami diri sendiri dengan efektif
mengarahkan hidup seseorang. Memiliki kepekaan perasaan dalam situasi
yang tengah berlangsung, memahami diri sendiri, dan mampu
mengendalikan diri dalam konflik. Ia 'uga mengetahui apa yang dapat
dilakukan dan apa yang tidak dapat dilakukan dalam lingkungan so%ial.
0
Mereka mengetahui kepada siapa harus meminta bantuan saat
memerlukan. 8enderung berprofesi men'adi teolog, psikolog.
g. Inteligensi Keterampilan Interpersonal
4aitu kemampuan untuk memahami dan se%ara efektif berinteraksi
dengan orang lain. 5intar men'alin hubungan so%ial, serta mampu
mengetahui dan menggunakan beragam %ara saat berinteraksi. Mereka
'uga mampu merasakan perasaan, pikiran, tingkah laku dan harapan orang
lain, serta mampu beker'a sama dengan orang lain.
&. Inteligensi Keterampilan Nat"ralis
4aitu kemampuan untuk mengamati pola di alam serta memahami
system buatan manusia dan alam. Menon'ol ketertarikan yang sangat besar
terhadap alam sekitar, termasuk pada binatang, diusia yang sangat dini.
Mereka menikmati benda)benda dan %erita yang berkaitan dengan
fenomena alam, misalnya ter'adinya awan, dan hu'an, asal)usul binatang,
peumbuhan tanaman, dan tata surya.
i. Inteligensi Emosional
4aitu kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan emosi
se%ara akurat dan adaftif (seperti memahami persfektif orang lain". -rang
yang ber'asa menemukan tes inteligensi pertama kali ialah seorang dokter
bangsa 5ran%is $lfred &inet dan pembantunya Simon. Tesnya terkenal
dengan nama tes Tes &inet)Simon.
Seri tes dari &inet)Simon ini, pertamakali diumumkan antara 1;/)
111 yang diberi nama 2 *Chelle Matrique de linteligence6 atau skala
pengukur ke%erdasan. Tes binet)simon terdiri dari sekumpulan pertanyaan)
pertanyaan yang telah dikelompok)kelompokkan menurut umur (untuk
anak)anak umur .)1: tahun". 5ertanyaan)pertanyaaan itu senga'a dibuat
mengenai segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan pela'aran di
sekolah. Seperti mengulang kalimat, dengan tes sema%am inilah usia
seseorang diukur atau ditentukan.
,ari hasil tes itu ternyata tidak tentu bahwa usia ke%erdasan itu
sama dengan usia sebenarnya (usia kalender". Sehingga dengan demikian
kita dapat melihat adanya perbedaan)perbedaan I7 (Inteligentie 7uotient"
pada tiap)tiap orang<anak. ,ewasa ini perkembangan tes itu demikian
ma'unya sehingga sekarang terdapat beratus)ratus ma%am tes, baik yang
berupa tes verbal maupun nonverbal. =uga dinegeri kita sudah mulai
!
banyak dipergunakan, dalam lapangan pendidikan maupun dalam memilih
'abatan)'abatan tertentu.
'. (aktor(aktor )ang Mempengar"&i Intelegensi
a. Pengar"& faktor ba*aan
&anyak penelitian yang menun'ukkan bahwa individu)individu
yang berasal dari suatu keluarga, atau bersanak saudara, nilai dalam tes I7
mereka berkolerasi tinggi (> ;,:;" orang yang kembar (> ;,;" yang tidak
bersanak saudara (> ;,?;", anak yang diadopsi korelasi dengan orang tua
angkatnya (> ;,1; @ >;,?;".
b. Pengar"& (aktor +ingk"ngan
5erkembangan anak sangat dipengaruhi oleh gi(i yang dikonsumsi.
-leh karena itu ada hubungan antara pemberian makanan bergi(i dengan
intelegensi seseorang. 5emberian makanan bergi(i ini merupakan salah
satu pengaruh lingkungan yang amat penting selain guru, rangsangan)
rangsangan yang bersifat kognitif emosional dari lingkungan 'uga
memegang peranan yang amat penting, seperti pendidikan, latihan
berbagai keterampilan, dan lain)lain (khususnya pada masa)masa
peka". $da beberapa lingkungan yang berpengaruh terhadap intelegensi,
antara lain 2 lingkungan keluarga dan pengalaman pendidikan.
c. Stabilitas InteIigensi $an I,
Intelegensi bukanlah I7. Intelegensi merupakan suatu konsep
umum tentang kemampuan individu, sedang I7 hanyalah hasil dari suatu
tes intelegensi itu (yang notabene hanya mengukur sebagai kelompok dari
intelegensi". Stabilitas intelegensi tergantung perkembangan organik otak.
$. Pengar"& (aktor Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Tiap organ (fisik maupun psikis" dapat dikatakan telah
matang 'ika ia telah men%apai kesanggupan men'alankan fungsinya
(berkaitan erat dengaan umur".
e. Pengar"& (aktor Pembent"kan
5embentukan ialah segala keadaan di luar diri seseorang yang
mempengaruhi perkembangan intelegensi. ,apat kita bedakan
pembentukan senga'a (seperti disekolah" dan pembentukan tidak senga'a
(pengaruh alam sekitar".
f. Minat $an Pemba*aan -ang K&as
/
Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tu'uan dan merupakan
dorongan bagi perbuatan itu. ,alam diri manusia terdapat dorongan)
dorongan (motif)motif" yang mendorong manusia untuk berinteraksi
dengan dunia luar. $pa yang menarik minat seseorang mendorongnya
untuk berbuat lebih giat dan lebih baik.
g. Kebebasan
Kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode)
metode yang tertentu dalam meme%ahkan masalah)masalah. Manusia
mempunyai kebebasan memilih metode, 'uga bebas dalam memilih
masalah sesuai dengan kebutuhannya.
Semua faktor tersebut di atas bersangkutan satu sama lain. Antuk
menentukan intelegensi atau tidaknya seseorang, kita tidak dapat hanya
berpedoman kepada salah satu faktor tersebut, karena intelegensi adalah
faktor total. Keseluruhan pribadi turut serta menentukan dalam perbuatan
intelegensi seseorang.
D. Klasifikasi I,
Klasifikasi I7 berbeda untuk setiap metode test yang digunakan.
a. Stanford)&inet mengklasifikasikan nilai I7 normal yang berkisar diantara
/: @ 11:.
b. Bewis Terman mengklasifikasikan nilai I7 normal pada kisaran ; @ 1;.
Bebih 'auh lagi.
%. +e%hsler mengklasifikasikan I7 normal pada angka 1;; dengan nilai
toleransi 1: (berarti /: @ 11:".
,ikarenakan perbedaan ini, maka selain nilai I7 yang didapat, harus
diperhatikan pula metode test apa yang digunakan.
Antuk klasifikasi umum, saat kita tidak mengetahui metode apa yang
digunakan. &isa menggunakan klasifikasi dibawah ini (hasil kompromi ketiga
metode diatas".
a. !; @ ! Tingkat I7 rendah atau keterbelakangan mental.
b. /; @ ; Tingkat I7 rendah yang masih dalam kategori normal (,ull
1ormal"
%. 1 @ 11; Tingkat I7 normal atau rata)rata
d. 111 @ 1?; Tingkat I7 tinggi dalam kategori normal (&right 1ormal"
e. 1?; @ 1.; Tingkat I7 superior
f. 1.1 atau lebih Tingkat I7 sangat superior atau 'enius.

,engan rata)rata I7 manusia normal adalah 1)11;, berikut ini adalah


mereka yang mempunyai ke%erdasan diatas rata)rata, mungkin sebagian dari
mereka sudah ada kenal sebelumnya. 5en'elasan klasifikasi kategori lain.
a. I$iot I, ./201
Idiot merupakan kelompok individu terbelakang paling rendah.
Tidak dapat berbi%ara atau hanya mengu%apkan beberapa kata sa'a.
&iasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian,
makan dan sebagainya, dia harus diurus oleh orang lain. $nak idiot tinggal
ditempat tidur seumur hidupnya. Cata)rata perkembangan intelegensinya
sama dengan anak normal ? tahun. Sering kali umurnya tidak pan'ang,
sebab selain intelegensinya rendah, 'uga badannya kurang tahan terhadap
penyakit.
b. Imbecile I, .2/3/1
Kelompok $nak imbe%ile setingkat lebih tinggi dari pada anak
idiot. Ia dapat bela'ar berbahasa, dapat mengurus dirinya sendiri dengan
pengawasan yang teliti. 5ada imbe%ile dapat diberikan latihan)latihan
ringan, tetetapi dalam kehidupannya selalu bergantung kepada orang lain,
tidak dapat mandiri. Ke%erdasannya sama dengan anak normal berumur .
sampai ! tahun. $nak)anak imbe%ile tidak dapat dididik di sekolah biasa.
c. Moron ata" Debil I,4Mentall- retarte$ .5/601
Kelompok ini sampai tingkat tertentu masih dapat bela'ar
memba%a, menulis, dan membuat perhitungan sederhana, dapat diberikan
peker'aan rutin tertentu yang tidak memerlukan peren%anaan dan dan
peme%ahan. &anyak anak)anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah)
sekolah luar biasa.
$. Kelompok bo$o& I, $"ll4 bor$eline .7/701
Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah
kelompok normal (sebagai batas". Se%ara bersusah paya dengan beberapa
hambatan, individu tersebut dapat melaksanakan sekolah lan'utan pertama
tetetapi sukar sekali untuk dapat menyelesaikan kelas)kelas terakhir di
SBT5.
e. Normal ren$a& .belo* a8arage1 I, 9/90
Kelompok ini termasuk kelompok normal, rata)rata atau sedang
tetapi pada tingakat terbawah, mereka agak lambat dalam bela'arnya,
1;
mereka dapat menyelesaikan sekolah menengah tingkat pertama tetapi
agak kesulitan untuk dapat menyelesaikan tugas)tugas pada 'en'ang SBT$.
f. Normal se$ang I, 0/1/0
Kelompok ini merupkan kelompok normal atau rata)rata, mereka
merupkan kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk.
g. Normal tinggi .abo8e a8erage1 I, 11/110
Kelompok ini merupakan kelompok individu yang normal tetetapi
berada pada tingkat yang tinggi.
&. 'er$as .s"perior1 I, 12/120
Kelompok ini sangat berhasil dalam peker'aan sekolah<akademik.
Mereka seringkali mendapat kelas biasa. 5impinan kelas biasanya berasal
dari kelompok ini.
i. Sangat cer$as .8er- s"perior4 gifte$1 I, 12/120
$nak)anak very superior lebih %akap dalam memba%a, mempunyai
pengetahuan yang sangat baik tentang bilangan, perbendaharaan kata yang
luas, dan %epat memahami pengertian yang abstrak. 5ada umumnya, faktor
kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menon'ol dibandingkan anak
normal.
:. ;eni"s I, 13/ <
Kelompok ini kemampuannya sangat luar biasa. Mereka pada
umumnya mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan
menemuka sesuatu yang baru meskipun dia tidak besekolah. Kelompok ini
berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik
laki)laki maupun perempuan. 8ontoh orang)orang genius ini adalah
Ddison dan Dinstein.
Araian diatas men'elaskan tentang tingkat intelegensi dalam
ukuran se%ara kognitif, pandangan lama menun'ukkan bahwa kualitas
intelegensi atau ke%erdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang
mempengaruhi keberhasilan individu dalam bela'r dan meraih kesuksesan.
1amun baru)baru ini telah berkembang pandangan lain yang
menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi
keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata)mata ditentukan oleh
tingginya ke%erdasan intelektual, tetapi oleh faktor kemantapan emosional
yang ahlinya yaitu ,aniel Eoleman disebut Dmotional Intelegen%e
(ke%erdasan emosinal".
&edasarkan pengamatannya, banyak orang yang gagal dalam
hidupnya bukan karena ke%erdasan intelektualnya rendah, namun mereka
11
kurang memiliki ke%erdasan emosional mekipun intelegensinya berada
pada yingkatan rata)rata. Tidak edikit orang yang sukses dalamnya
hidupnya karena memilki ke%erdasan emosional .
Ke%erdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan
diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan
dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini
memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan
emosional individu. ,alam hal ini ,aniel Eoleman mengemukakan hasil
survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada
ke%enderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang
banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya,
mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang
menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah %emas, lebih impulsif
dan agresif.
&erikut ini deskripsi mengenai prevalensi 'umlah penduduk dunia yang
memiliki beragam nilai I7.
a. 1.;> Sangat superior ?.?F dari populasi dunia
b. 1?;)1? Superior 0.!F dari populasi dunia
%. 11;)11 Cata)rata plus 10.1F dari populasi dunia
d. ;)1; Cata)rata :;F dari populasi dunia
e. /;)/ Cata)rata minus 10.1F dari populasi dunia
f. !;)! Earis batas 0.!F dari populasi dunia
g. &elow !; Sangat rendah ?.?F dari populasi dunia
E. Peng"k"ran Intelegensi
5ada tahun 1;3, $lfred &inet dan Theodor Simon, ? orang psikolog
5eran%is meran%ang suatu alat evaluasi yang dapat dipakai untuk
mengidentifikasi siswa)siswa yang memerlukan kelas)kelas khusus (anak)
anak yang kurang pandai". $lat tes itu dinamakan Tes &innet)Simon. Tes ini
kemudian direvisi pada tahun 111.
Tahun 110, Bewis Terman, seorang psikolog dari $merika
mengadakan banyak perbaikan dari Tes &inet)Simon. Sumbangan utamanya
adalah menetapkan indeks numerik yang menyatakan ke%erdasan sebagai rasio
(perbandingan" antara mental age dan %hronologi%al age. #asil perbaikan ini
disebut Tes StanfordG&inet. Indeks seperti ini sebetulnya telah diperkenalkan
oleh psikolog =erman yang bernama +illiam Stern, yang kemudian dikenal
1?
dengan Intelligen%e 7uotient atau I7. Tes StanfordG&inet ini banyak
digunakan untuk mengukur ke%erdasan anak)anak sampai usia 1. tahun.
Salah satu reaksi atas Tes &inet)Simon atau Tes Stanford)&inet adalah
bahwa tes itu terlalu umum. Seorang tokoh dalam bidang ini, 8harles
Spearman mengemukakan bahwa inteligensi tidak hanya terdiri dari satu
faktor yang umum sa'a (Eeneral fa%tor", tetapi 'uga terdiri dari faktor)faktor
yang lebih spesifik. Teori ini disebut teori faktor (Ha%tor Theory of
Intelligen%e". $lat tes yang dikembangkan menurut teori faktor ini adalah
+$IS (+e%hsler $dult Intelligen%e S%ale" untuk orang dewasa, dan +IS8
(+e%hsler Intelligen%e S%ale for 8hildren" untuk anak)anak.
5rinsip pengukuran intelegensi adalah membandingkan individu yang
dites dengan norma tertentu. Se%ara umum, yang dipakai sebagai norma
adalah intelegensi kelompok sebaya. 8ara untuk mengetahui I7 (Inteligen%e
7uatient" seseorang menurut &inet adalah dengan membandingkan antara
umur ke%erdasan (mental age I M$" dengan umur kalender (%hronologi%al
age I 8$".
I, = . MA4'A1 > 1//
8ontoh, $di berumur 1; tahun (umur kalender". Setelah dites dengan tes
intelegensi, ternyata ia dapat menger'akan soal)soal untuk anak yang berumur
1? tahun.
I7 $di I (1?<1;" J 1;; I 1?;
2.2 ;angg"an Intelegensi
A. ;angg"an Intelegensi #etar$asi Mental
Cetardasi mental ialah keadaan dengan intelegensia yang kurang
(subnormal" se'ak masa perkembangan (se'ak lahir atau se'ak masa anak".
&iasanya terdapat perkembangan mental yang kurang se%ara keseluruhan,
tetapi ge'ala utama ialah intelegensi yang terbelakang. Cetardasi mental
disebut 'uga oligofrenia (oligo I kurang atau sedikit dan fren I 'iwa" atau tuna
mental.
Cetardasi mental bukan suatu penyakit walaupun retardasi mental
merupakan hasil dari proses patologik di dalam otak yang memberikan
gambaran keterbatasan terhadap intelektual dan fungsi adaptif. Cetardasi
mental dapat ter'adi dengan atau tanpa gangguan 'iwa atau gangguan fisik
1.
lainnya.
#asil bagi intelegensi (I7 I *Intelligen%e 7uotient6" bukanlah
merupakan satu)satunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat
ringannya retardasi mental. Sebagai kriteria dapat dipakai 'uga kemampuan
untuk dididik atau dilatih dan kemampuan sosial atau ker'a. Tingkatannya
mulai dari taraf ringan, sedang sampai berat, dan sangat berat. Klasifikasi
retardasi mental menurut ,SM)IK)TC yaitu 2
a. #etar$asi mental berat sekali
I7 dibawah ?; atau ?:. Sekitar 1 sampai ? F dari orang yang terkena
retardasi mental.
b. #etar$asi mental berat
I7 sekitar ?;)?: sampai .:)3;. Sebanyak 3 F dari orang yang terkena
retardasi mental.
c. #etar$asi mental se$ang
I7 sekitar .:)3; sampai :;)::. Sekitar 1; F dari orang yang terkena
retardasi mental.
$. #etar$asi mental ringan
I7 sekitar :;):: sampai !;. Sekitar /: F dari orang yang terkena retardasi
mental. 5ada umunya anak)anak dengan retardasi mental ringan tidak
dikenali sampai anak tersebut mengin'ak tingkat pertama atau kedua
disekolah.
B. Pre8alensi ;angg"an Intelegensi #etar$asi Mental
5revalensi retardasi mental sekitar 1 F dalam satu populasi. ,i
Indonesia 1). persen penduduknya menderita kelainan ini. Insidennya sulit di
ketahui karena retardasi metal kadang)kadang tidak dikenali sampai anak)anak
usia pertengahan dimana retardasinya masih dalam taraf ringan. Insiden
tertinggi pada masa anak sekolah dengan pun%ak umur 1; sampai 13 tahun.
Cetardasi mental mengenai 1,: kali lebih banyak pada laki)laki dibandingkan
dengan perempuan.
a. 5enyebab
5enyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik"
atau tak 'elas sebabnya (simpleks" keduanya disebut retardasi mental
primer. Sedangkan faktor sekunder disebabkan oleh faktor luar yang
berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan atau anak)anak.
13
5ada kenyataannya I7 (Intelligen%e 7uotient" bukanlah merupakan
satu)satunya patokan yang dapat dipakai untuk menentukan berat
ringannya Cetardasi Mental. Melainkan harus dinilai berdasarkan se'umlah
besar keterampilan spesifik yang berbeda. 5enilaian tingkat ke%erdasan
harus berdasarkan semua informasi yang tersedia, termasuk temuan klinis,
perilaku adaptif dan hasil tes psikometrik. Antuk diagnosis, yang pasti
harus ada penurunan tingkat ke%erdasan yang mengakibatkan
berkurangnya kemampuan adaptasi terhadap tuntutan dari lingkungan
sosial biasa sehari)hari.
5ada pemeriksaan fisik pasien dengan retardasi mental dapat
ditemukan berbagai ma%am perubahan bentuk fisik, misalnya perubahan
bentuk kepala 2 Mikrosefali, #idrosefali, dan Sindrom ,own. +a'ah
pasien dengan Cetardasi Mental sangat mudah dikenali seperti
#ipertelorisme, lidah yang men'ulur keluar, gangguan pertumbuhan gigi
dan ekspresi wa'ah tampak tumpul. Sebagai kriteria dan bahan
pertimbangan dapat dipakai 'uga kemampuan untuk dididik atau dilatih
dan kemampuan sosial atau ker'a. Tingkatannya mulai dari taraf yang
Cingan, Taraf Sedang, Taraf &erat, dan Taraf Sangat &erat.
1. #etar$asi Mental #ingan I7 sekitar :;):: sampai !;. Sekitar /:
F dari orang yang terkena Cetardasi Mental. 5ada umumnya anak)
anak dengan Cetardasi Mental Cingan ini tidak dapat dikenali sampai
anak tersebut mengin'ak tingkat pertama atau kedua di sekolah.
2. #etar$asi Mental Se$ang I7 sekitar .:)3; sampai :;)::.
2. #etar$asi Mental Berat I7 sekitar ?;)?: sampai .:)3;.
3. #etar$asi Mental Sangat Berat I7 dibawah ?; atau ?:.
5enyebab kelainan mental ini adalah faktor keturunan (genetik"
atau tak 'elas sebabnya (simpleks" keduanya disebut Cetardasi Mental
5rimer. Sedangkan Haktor sekunder disebabkan oleh faktor luar yang
berpengaruh terhadap otak bayi dalam kandungan, setelah lahir atau
terhadap anak)anak. Cetardasi mental menurut penyebabnya, yaitu 2
a. Akibat infeksi $an4ata" intoksikasi.
,alam Kelompok ini termasuk keadaan retardasi mental karena
kerusakan 'aringan otak akibat infeksi intrakranial, karena serum, obat
atau (at toksik lainnya.
b. Akibat r"$apaksa $an ata" sebab fisik lain.
1:
Cudapaksa sebelum lahir serta 'uga trauma lain, seperti sinar L,
bahan kontrasepsi dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan
kelainan dengan retardasi mental. Cudapaksa sesudah lahir tidak
begitu sering mengakibatkan retardasi mental.
c. Akibat gangg"an metabolisme? pert"mb"&an ata" gi@i.
Semua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh
gangguan metabolisme (misalnya gangguan metabolime lemak,
karbohidrat dan protein", pertumbuhan atau gi(i termasuk dalam
kelompok ini.
Ternyata gangguan gi(i yang berat dan yang berlangsung lama
sebelum umur 3 tahun sangat memepngaruhi perkembangan otak dan
dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan dapat diperbaiki
dengan memperbaiki gi(i sebelum umur 0 tahun, sesudah ini biarpun
anak itu diban'iri dengan makanan bergi(i, intelegensi yang rendah itu
sudah sukar ditingkatkan.
$. Akibat pen-akit otak -ang n-ata .postnatal1.
,alam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat
neoplasma (tidak termasuk pertumbuhan sekunder karena rudapaksa
atau peradangan" dan beberapa reaksi sel)sel optak yang nyata, tetapi
yang belum diketahui betul etiologinya (diduga herediter". Ceaksi sel)
sel otak ini dapat bersifat degeneratif, infiltratif, radang, proliferatif,
sklerotik atau reparatif.
e. Akibat pen-akit4pengar"& pranatal -ang ti$ak :elas.
Keadaan ini diketahui sudah ada se'ak sebelum lahir, tetapi
tidak diketahui etiologinya, termasuk anomali kranial primer dan defek
kogenital yang tidak diketahui sebabnya.
f. Akibat kelainan kromosom.
Kelainan kromosom mungkin terdapat dalam 'umlah atau
dalam bentuknya.
g. Akibat premat"ritas.
Kelompok ini termasuk retardasi mental yang berhubungan
dengan keadaan bayi pada waktu lahir berat badannya kurang dari
?:;; gram dan<atau dengan masa hamil kurang dari ./ minggu serta
tidak terdapat sebab)sebab lain seperti dalam sub kategori sebelum ini.
&. Akibat gangg"an :i*a -ang berat.
Antuk membuat diagnosa ini harus 'elas telah ter'adi gangguan
'iwa yang berat itu dan tidak terdapat tanda)tanda patologi otak
10
i. Akibat $epri8asi psikososial.
Cetardasi mental dapat disebabkan oleh fakor)faktor biomedik
maupun sosiobudaya.
1!

Anda mungkin juga menyukai