Anda di halaman 1dari 19

UJI PERINGKAT BERTANDA

WILCOXON DAN UJI MANN


WHITNEY
BY YANUAR, SE., MM
Jika prosedur uji tanda hanya berfokus pada arah perbedaan di dalam pasang
PENDAHULUAN
Jika prosedur uji tanda hanya berfokus pada arah perbedaan data, maka
prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon (nama ini diberikan menurut nama Frank
Wilcoxon, ahli statistik yang pertama kali memperkenalkan pada dasawarsa 19!"an
digunakan jika besaran maupun arah perbedaan rele#an untuk menentukan apakah
terdapat perbedaan yang sesungguhnya antara pasangan data yang diambil dari satu
sampel atau dua sampel yang saling terkait$ %pabila kita ingin memasukkan besarnya
perbedaan selain arah perbedaan ke dalam proses pengambilan keputusan kita, maka
prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon harus digunakan$
Prosedur U! Per!"#$%& Ber&%"d% W!'(o)o"
&ari kita gunakan kembali contoh 'exas Fried (hicken$ &isalkan bahwa
managemen perusahaan tersebut ingin mengambil keputusan mengenai adonan resep
baru yang tidak hanya didasarkan pada berapa banyak orang menganggap bahwa
resep baru tersebut memperbaiki rasa tetapi juga pada besarnya perbaikan rasa dari
resep baru itu$ )alam hal ini, prosedur uji peringkat bertanda Wilcoxon dapat digunakan,
dan data untuk analisis diambil dari 'abel *$1 dan disajikan kembali pada 'abel *$+$
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
13
Tujuan Instruksional khusus:
Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan uji tentang Wilcoxon dan Mann Whitney di
dalam statistika non parametric.
L%"#$%*+'%"#$%* ,%"# *%rus $!&% '%$u$%" %d%'%*-
a &enyatakan /ipotesisi 0 1ebagaimana dapat anda perkirakan, kita harus
menyatakan hipotesis dan taraf nyata yang diinginkan$ )alam hal ini hipotesis nol
adalah bahwa tidak terdapat perbedaan antara resep baru dan resep lama$ 2leh sebab
itu, dalam sampel besar, jumlah tanda positif harus sama dengan jumlah tanda negati#e$
3arena ini merupakan pengujian satu arah ke kanan, maka hipotesis alternati#e
menyatakan bahwa rasa resep baru lebih baik daripada rasa resep lama$ )engan
demikian, hipotesis tersebut akan ditulis sebagai berikut4
/54 3edua resep tersebut sama nikmatnya (atau tidak nikmat67
/8 4 %donan resep baru lebih nikmat$
1elain itu, untuk contoh ini, kita akan menolak hipotesis nol pada taraf nyata
sebesar !$!1
b$ &enentukan -esar dan 'anda ,erbedaan antara ,asangan )ata$ 1etelah
menyatakan hipotesis dana menentukan taraf nyata, langkah berikutnya ialah
menyiapkan data mentah untuk pengujian$ Besar dan tanda perbedaan antara
pasangan data dihitung, dan disajikan pada kolom ketiga 'abel *$+ 1ebagai contoh, &c
9ee pada mulanya memberi nilai : pada rasa resep lama tetapi mengaggap bahwa rasa
resep baru hanya bernilai $ )engan demikian, perbedaan yang dicatat untuk &c9ee
adalah $ ,erbedaan untuk konsumen lainnya dicatat dengan cara serupa$
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
T%.e' /.0 Per*!&u"#%" u"&u$ Prosedur U! Per!"#$%& Ber&%"d%
W!'(o)o"$
3os
umen
(
16
;
ilai <asa
<
esep
=ama
(
+6
;
ilai rasa
<
esep
-aru
(>6
,erbed
aan ;ilai,
<esep
)ikuran
gi ;ilai <esep
=ama
(6
,erin
gkat 'anpa
&em"
perhatikan
'anda
(?6
(@6
,erin
gkat
-ertanda
<$
&ac
)onald
9$
price
-$
king
=$J$
1il#er
,$
, 9ino
A$J
$ &c 9ee
1$
White
A$
Fuud
B$
1am
&$
&uffett
>
?

1
?
:
+
:

@
9
?
@
>
1
!

+
?
@
*
C@
!
C>
C+
C?
"
!
">
C+
C1
:
(abai
kan6
$?
+$?
*
@
(abai
kan6
$?
+$?
1
C:
C$?
+$?
C*$!

"@$!

"$?
C+$?
C1$!
C+$?
"1!$?
; D jumlah obser#asi yang rele#an
D jumlah tanda positif C jumlah tanda negati#e
D @ C +
D :
' D peringkat kedua jumlah yang paling kecil
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
D 1!$?
Per*%&!$%" .%*1%, d%'%2 (o"&o* $!&%.
U D :(1+6 E ??$?
D !$?
d$ ,enarikan 3esimpulan 1tatistik mengenai /ipotesis ;ol$ 1etelah menghitung
statistik U, sekarang kita siap menguji hipotesis nol secara resmi$ ,ada hakekatnya,
pengujian ini melibatkan pembanding nilai hitung U dengan nilai U pada tabel yang akan
cocok seandainya hipotesis nol besar$ 'abel ;ilai U pada bagian =ampiran F bagian
belakang buku memberikan nilai U untuk ;1, ;+ dan 7
Bang cocok dengan asumsi bahwa hipotesis nol adalah sahih$ Aturan
pengambilan keputusannya ialah4
'olak hipotesis nol jika hiutng U sama atau lebih kecil dari nilai dalam tabel
U.
)idalam contoh kita, n 1 D :, n+D 1+ dan taraf nyata yang diinginkan dalam
pengujian satu arah adalah !$!1$ ;ilai U yang tepat dari tabel kedua pada =ampiran F
adalah 1*, maka hipotesis nol tidak bisa ditolak$ )engan demikian dapat disimpulkan,
bahwa tidak terdapat perbedaan gaji yang nyata antara alumni konsentrasi pemasaran
dan alumni konsentrasi keuangan$
SOAL TINJAUAN /.3
1$ %pakah perbedaan antara pengujian &ann Whitney dan prosedur uji tanda7
+$ %pakah perbedaan antara pengujian &ann Whitney dan statistik U7
>$ )alam pengujian &ann" Whitney, besarnya kedua sampel independen harus
selalu sama satu dengan yang lain$ -ernar atau salah7
$ ,ada saat menetapkan peringkat terhadap data yang rele#an dalam
pengujian &ann Whitney, kita untuk sementara mengabaikan kategori sample dari data
tertentu$ -enar atau salah7
?$ Jika nilai hitung U sama atau lebih kecil daripada nilai tabel U, maka
hipotesisi nol ditolak$ -enar atau salah7
@$ -erapakah nilai tabel U jika n1 D 1+, n+ D1> 7 D ! dan pengujian yang
dilakukan adalah pengujian dua arah7
Tes U M%"" 4 W*!&"e,
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
Fungsi
Jika tercapai setidak"tidaknya pengukuran ordinal, tes . &ann"Whitney dapat
dipakai untuk menguji apakah dua kelompok independen telah ditarik dari populasi yang
sama$ 'es ini termasuk dalam tes"tes paling kuat diantara tes"tes nonparametrik$ 'es ini
merupakan alternatif lain untuk tes t parametrik yang paling berguna bagi apabila
peneliti ingin menghindari anggapan"anggapan tes t itu, atau manakala pengukuran
dalam penelitiannya lebih lemah dari skala inter#al$
&isalkan kita memiliki sampel"sampel dari dua populasi, populasi % dan -$
/ipotesis"nol ialah % dan - mempunyai distribusi sama$ /ipotesis pengganti, /1 , yang
kita pakai untuk menguji /! , ialah % secara stokastik lebih besar daripada -, suatu
hipotesis yang menunjukkan arah perbedaan$ 3ita dapat menerima /1 jika kemungkinan
bahwa suatu skor dari % lebih besar dari suatu skor dari - lebih besar dari G$ Baitu, jika
a suatu obser#asi dari populasi %, dan b suatu obser#asi dari populasi -, maka /1
adalah p ( a H b 6 H G$ Jika fakta yang ada ternyata menunjang /1 , ini menyiratkan
bahwa Isejumlah besarJ elemen populasi % lebih tinggi daripada sebagian besar elemen
populasi -$
'entu saja, kita dapat pula meramalkan yang sebaliknya, yakni - secara stokastik
lebih besar daripada %$ Jika demikian /1 adalah p ( a H b 6 K G$ Jika ramalan ini
ternyata mendapatkan dukungan fakta, maka hal ini menyiratkan bahwa sebagian besar
elemen - lebih tinggi daripada sebagian besar elemen %$
.ntuk suatu tes dua sisi, yakni ramalan perbedaan yang tidak menunjuk arah
perbedaannya, /1 akan berbunyi p ( a H b 6 G$
&etode
3ita tetapkan n1 D banyak kasus dalam kelompok yang lebih kecil dari kedua
kelompok independen yang ada, dan n+ adalah banyak kasus yang lebih besar$ .ntuk
menerapkan tes"., pertama"tama kita menggabungkan obser#asi"obser#asi atau skor"
skor dari kedua kelompok itu, dan memberi ranking obser#asi"obser#asi itu dalam
urutan dari yang terkecil hingga yang terbesar$ )alam pemberian ranking ini, kita
perhatikan tanda aljabarnya, yakni 4 ranking terendah dikenakan pada bilangan negatif
yang terbesar, jika ada$
1ekarang pusatkan perhatikan pada satu dari kedua kelompok tersebut, misalkan
pada kelompok yang memiliki kasus n1 harga . (statistik yang dipakai dalam tes ini6
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
diperoleh dari berapa kali suatu skor dalam kelompok dengan n+ kasus mendahului skor
dalam kelompok yang banyak kasusnya n1 dalam ranking itu$
1ebagai contoh, misalkan kita mempunyai suatu kelompok eksperimental yang
terdiri dari > kasus dan suatu kelompok kontrol yang terdiri dari kasus$ )i sini n1 D >
dan n+ D $ 3ita andaikan skor"skornya adalah 4
1kor A 9 11 1?
1kor ( @ : 1! 1>
.ntuk mendapatkan ., pertama"tama kita me"ranking skor"skor ini dalam urutan dari
yang kecil ke besar, sambil berhati"hati untuk tetap memperhatikan identitas masing"
masing skor, apakah skor itu skor A atau ( 4
@ : 9 1! 11 1> 1?
( ( A ( A ( A
1ekarang perhatikan kelompok kontrol L dan hitunglah banyak skor A yang mendahului
skor dalam kelompok kontrol itu$ .ntuk skor @ pada (, tak satu pun skor A yang
mendahuluinya$ Mni juga berlaku untuk skor : pada ($ .ntuk skor ( berikutnya (1!6, satu
skor pada A mendahuluinya$ )an untuk skor terakhir pada ( (1>6, dua skor A
mendahuluinya$ )engan demikian . D ! C ! C 1 C + D >$ 1kor A mendahului skor (
sebanyak > kaliN . D >$
)istribusi sampling . di bawah /! diketahui, dan dengan pengetahuan ini kita
dapat menentukan kemungkinan yang berkaitan dengan terjadinya di bawah /! harga .
yang seekstrem . obser#asi itu$
Sampel yang Sangat Kecil$ Jika baik n1 atau pun n2 tidak lebih besar daripada :,
'abel J pada =ampiran dapat dipergunakan untuk menetapkan kemungkinan yang
eksak yang berkaitan dengan terjadinya sembarang harga U yang seekstrem harga U
obser#asi, di bawah /!$ %kan pembaca lihat bahwa 'abel J terdiri dari enam sub tabel
yang terpisah$ 1ub tabel itu masing"masing untuk harga n2 mulai dari n2 D > hingga n2 D
:$ .ntuk menentukan kemungkinan dibawah /! yang berkaitan dengan datanya,
seorang peneliti hanya perlu mengetahui n1 (ukuran kelompok yang lebih kecil6 n2 , dan
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
U$ )engan informasi ini, dia dapat membaca harga p dari sub tabel yang sesuai dengan
n+ yang dimilikinya$
)alam contoh kita di atas, n1 D >, n2 D , dan U D >$ 1ub tabel untuk n2 D dalam
'abel J menunjukkan bahwa . > mempunyai kemungkinan kemunculan d di bawah
H0 sebesar p D !,+!!$
3emungkinan"kemungkinan yang disajikan dalam 'abel J adalah satu sisi$ .ntuk
tes dua sisi, harga p yang diberikan tabel itu harus dikalikan dua$
&ungkin terjadi bahwa harga obser#asi U adalah demikian besarnya sehingga
harga itu tidak muncul dalam sub tabel untuk harga obser#asi n2 $ /arga semacam itu
terjadi kalau si peneliti memusatkan perhatian pada kelompok yang IsalahJ dalam
menentukan U$ 3ita sebut harga yang terlalu besar semacam itu U$ 1ebagai contoh,
kita misalkan bahwa dalam kasus contoh di atas telah kita hitung banyak skor ! yang
mendahului skor " dan bukannya banyak skor " yang mendahului skor !$ Jika
demikian, kita akan mendapatkan U D + C > C D 9$ 1ub tabel untuk n2 D tidak sampai
setinggi U D 9$ 2leh karena itu, kita nyatakan harga obser#asi kita itu U$ 3ita dapat
mengubah U menjadi . dengan rumus 4
U D n1 n2 " U (@$@6O
)alam contoh kita di atas, dengan transformasi ini 4 U D (>6 (6 E 9 D >$ 'entu saja
harga U ini akan kita temukan langsung jika kita menghitung banyak skor " yang
mendahului skor !$
(ontoh untuk 1ampel yang %mat 3ecil
1olomon dan (oles mempelajari apakah tikus akan menggeneralisasikan tiruan
yang dipelajarinya, kalau tikus itu ditempatkan di suatu dorongan baru dan situasi baru$
=ima tikus ditempatkan dalam suatu jaringan lorong"lorong ' dan dilatih untuk
menirukan tikus"tikus pemimpin$ &ereka dilatih untuk mengikuti tikus"tikus pemimpin bila
lapar, untuk memperoleh imbalan makanan$ 3emudian kelima tikus itu dipindahkan ke
suatu situasi penghindaran kejutan listrikN dimana peniruan akan apa yang dilakukan
tikus"tikus pemimpin akan membebaskan kelima tikus tadi dari kejutan listrik$ ,erilaku
tikus"tikus dalam situasi penghindaran kejutan listrik diperbandingkan dengan tikus
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
yang dipergunakan sebagai kontrolN keempat tikus ini belum pernah dilatih untuk
mengikuti tikus pemimpin$ /ipotesisnya ialah kelima tikus yang telah mendapatkan
latihan terlebih dahulu untuk menirukan, akan mengalihkan apa yang telah didapatnya
dari latihan itu ke situasi baru tersebut, dan oleh karena itu mereka akan sampai pada
patokan"patokan umum dalam situasi penghindaran kejutan listrik secara lebih cepat
dibandingkan dengan empat tikus kontrol$ ,erbandingan ini dilaksanakan berkaitan
dengan berapa banyak percobaan yang dilakukan oleh masing"masing tikus untuk
sampai pada patokan 1! jawaban yang benar dalam 1! percobaan$
M$ /ipotesis E ;ol$ /! 4 banyak percobaan sebelum sampai pada patokan
dalam situasi penghindaran kejutan listrik sama antara tikus yang telahlebih
dahulu dulatih untuk mengikuti pemimpin agar mendapatkan imbalan
makanan, dengan tikus"tikus yang tidak mendapatkan latihan sebelumnya$
/1 4 tikus"tikus yang lebih dahulu mendapatkan latihan untuk mengikuti
pemimpin untuk mendapatkan imbalan makanan akan mencapai patokan
dalam situasi penghindaran kejutan listrik dengan percobaan"percobaan
yang dilakukan oleh tikus"tikus yang belum pernah mendapatkan latihan$
MM$ 'es 1tatistik$ 'es . &ann"Whitney dipilih karena kajian ini mempergunakan
dua sampel independen, menggunakan sampel kecil, dan memakai
pengukuran (banyak percobaan yang ditempuh sebelum sampai pada
patokan dianggap sebagai indeks kecepatan belajar6 yang hanya dalam
skala ordinal$
MMM$ 'ingkatan 1ignifikansi$ 'etapkan D !,!?$ n1 D tikus kontrol dan n+ D ?
tikus eksperimen$
MP$ )istribusi 1ampling$ 3emungkinan yang berkaitan dengan terjadinya,
dibawah /! , harga"harga yang sekecil . obser#asi untuk n1 , n+

:
disajikan dalam 'abel J$
P$ )aerah ,enolakan$ 3arena /1 menyatakan arah perbedaan yang
diramalkan, maka daerah penolakannya satu"sisi$ )aerah ini terdiri dari
semua harga . yang sedemikian kecil sehingga kemungkinan yang
berkaitan dengan terjadinya harga"harga itu di bawah /! sama dengan
atau lebih kecil daripada D !,!?$
PM$ 3eputusan$ -anyak percobaan yang dilakukan untuk sampai pada patokan
sebagaimana yang dibutuhkan oleh tikus"tikus A dan ( ialah 4
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
'ikus A *: @ *? ? :+
'ikus ( 11! *! ?> ?1
3ita susun skor"skor ini dalam urutan besarnya, sambil tetap memperhatikan identitas
masing"masing 4
? ?1 ?> @ *! *? *: :+ 11!
A ( ( A ( A A A (
3ita dapatkan . dengan menghitung banyak skor A yang mendahului skor ( 4 . D 1 C 1
C + C ? D 9$
)alam 'abel J kita mencari sub"tabel untuk n+ D ?$ 3ita melihat . 9, jika n1 D ,
mempunyai kemungkinan kemunculan di bawah /! sebesar p D !,?+$ 3eputusan kita
ialah bahwa data itu tidak memberikan fakta yang dapat membenarkan kita untuk
menolak /! pada tingkat signifikansi yang telah kita tetapkan$ 3esimpulannya adalah
bahwa data ini tidak mendukung hipotesis bahwa latihan yang terlebih dahulu diberikan
untuk menirukan, akan berlaku umum dalam situasi"situasi yang berlainan serta di
bawah dorongan"dorongan yang berbeda$
n+ antara 9 dan +!$ Jika n+ (ukuran sampel yang lebih besar di antara kedua
sampel independen6 lebih besar daripada :, 'abel J tidak dapat dipergunakan$ -ila n+
antara 9 dan +!, tes signifikansi dapat dilakukan dengan memakai 'ea &ann"Whitney
dengan menggunakan 'abel 3 pada =ampiran yang menyajikan harga"harga kritis .
untuk tingkat"tingkat signifikansi !,!!1N !,!1N !,!+? dan !,!? untuk suatu tes satu sisi$
.ntuk tes dua"sisi, tingkat signifikansi yang diberikan adalah !,!!+N !,!+N !,!? dan !,1!$
,erhatikanlah bahwa himpunan tabel ini menyajikan harga"harga kritis . dan tidak
memberikan kemungkinan"kemungkinan yang eksak (sebagaimana yang diberikan
'abel J6$ %rtinya, kalau suatu . obser#asi untuk suatu n1 +! tertentu dan n+ antara 9
dan +! sama dengan atau kurang dari harga yang diberikan dalam tabel itu, /! dapat
ditolak pada tingkat signifikansi yang ditunjukkan pada bagian atas tabel itu$
&isalnya, jika n1 D @ dan n+ D 1>, suatu . yang besarnya 1+ akan memungkinkan
kita menolak /! pada tingkat D !,!1 untuk suatu tes satu"sisi, dan menolak /! pada
tingkat D !,!+ untuk suatu tes dua sisi$
#enghitung harga U$ .ntuk harga n1 dan n+ yang cukup besar, metode
penghitungan dalam menetapkan harga . menjadi agak membosankan$ 1uatu metode
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
lain, dengan hasil yang sama, adalah memberikan ranking 1 untuk skor terendah dalam
kelompok gabungan skor (n1 C n+ 6, memberikan ranking + untuk yang setingkat di
atasnya, dan seterusnya$ &aka
. D n1 n+ C
2
1) n1 n1 +
" <1 (@$*a6
atau, ekui#alen dengan 4
. D n1n+ C
2
) 1 2 2 + n n
" <+ (@$*b6
)i mana <1 D jumlah ranking yang diberikan pada kelompok yang ukuran sampelnya
n1 $
A+ D Jumlah ranking yang diberikan kepada kelompok yang ukuran
sampelnya n+ $
&isalnya, kita dapat menggunakan metode ini dalam mencari harga . untuk data yang
diberikan pada contoh untuk sampel kecil di atas$ 1kor"skor A dan ( pada contoh itu
disajikan kembali dalam 'abel @$1> dengan ranking masing"masing$
'abel @$1> ,ercobaan yang )ilakukan 'ikus A dan ( untuk sampai pada ,atokan
S$or E Ranking S$or C Ranking
*: * 11! 9
@ *! ?
*? @ ?> >
? 1 ?1 +
:+ :

<+ D +@ <1 D 19

.ntuk data di atas, <1 D 19 dan <+ D +@, dan kita ingat bahwa n1 D dan n+ D ?$ )engan
menerapkan rumus (@$*b6, kita mempunyai 4
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
. D (6 (?6 D
2
) 1 ! ! +
" +@ D 9
'entu saja . D 9 tepat sama dengan harga yang telah kita peroleh dengan perhitungan
di atas$
<umus (@$*a6 dan (@$*b6 menghasilkan harga . yang berlainan$ Bang kita
kehendaki adalah yang lebih kecil$ /arga yang lebih besar adalah .Q$ ,eneliti harus
memeriksa apakah yang dia peroleh . atau .Q, dengan menerapkan transformasi ini 4
. D n1n+ E .Q (@$@6
Bang lebih kecil di antara kedua harga itu, ., adalah harga yang distribusi"sampling"nya
menjadi dasar untuk 'abel 3$ 1ungguhpun harga ini dapat ditemukan dengan
perhitungan kedua rumus (@$*a6 dan (@$*b6 dan memilih yang lebih kecil dari kedua
hasilnya, metode yang lebih sederhana adalah bila kita menggunakan hanya satu dari
kedua rumus itu kemudian menemukan harga yang lain dengan rumus (@$@6$
1ampel -esar (n+ lebih besar daripada +!6$ 3alau n+ H +!, baik 'abel J maupun
'abel 3 tidak dapat dipergunakan$ 1ungguhpun demikian, telah ditunjukkan (&ann dan
Whitney, 19*6 bahwa selagi n1n+ meningkat ukurannya, distribusi sampling . secara
cepat mendekati distribusi normal, dengan 4
&ean D

U D
2
2 1n n
dan de#iasi standar D
U D
12
) 1 2 1 ) 2 ) 1 + + n n n n
(p$1+16
%rtinya, bila n+ H +! kita dapat menentukan signifikansi suatu harga . obser#asi
dengan 4
R D
U
U U


D
12
) 1 2 1 ) 2 ) 1
2
2 1
+ +

n n n n
n n
U
(@$:6 E p$1+1
/arga . praktis berdistribusi normal dengan mean nol dan #arian satu$ %rtinya,
kemungkinan yang berkaitan dengan terjadinya, di bawah /! , harga"harga yang
seekstrem R obser#asi dapat ditentukan dengan melihat 'abel % pada =ampiran$
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
3alau pendekatan normal distribusi sampling . ini dipergunakan dalam suatu tes
untuk /! , tidak menjadi soal apakah rumus (@$*a6 atau (@$*b6 yang dipakai dalam
penghitungan ., sebab harga absolut R yang dihasilkan dengan pemakaian rumus (@$:6
akan tetap sama$
'abel @$1 3ecemasan 1osialisasi 2ral dan ,enjelasan 2ral tentang (sebab
musabab6 ,enyakit
&asy$ )i
mana tak ada
penjelasan
$ral
'ingk$ S
nilai
kecemasan
sos$ $ral
%anking
&asy$ dng$
penjelasan
dng$ $ral
'ingk$ S nilai
kecemasan
sos$ $ral
%anking
=app 1> +9,? &arTues 1* >9
(hamorro 1+ +,? )obu 1@ >:
1amoa 1+ +,? -aiga 1? >@
%rapes 1! 1@ 3woma 1? >@
-ali 1! 1@ 'honga 1? >@
/opi 1! 1@ %lor 1 >>
'anala 1! 1@ (hagga 1 >>
,aiute 9 1+ ;a#aho 1 >>
(henchu : 9,? )ahome 1> +9,?
'eton : 9,? =esu 1> +9,?
Flathead * ? &asai 1> +9,?
,apago * ? =epcha 1+ +,?
Penda * ? &aori 1+ +,?
Warrau * ? ,ukapuka 1+ +,?
Wogeo * ? ,ukapuka 1+ +,?
Jawa"2ntong @ 1,? 'robiand 1+ +,?
3wakiutl 11 +!,?

<1 D
+!!,! &anus 11 +!,?
(hiricahua 1! 1@
(omanche 1! 1@
1iriono 1! 1@
-ena : 9,?
-udak S 1la#e : 9,?
3urtatchi @ 1,?


<+ D
?:!,!

'anda R bergantung pada apakah . atau .Q yang digunakan, tetapi harganya tidak$
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
!$nt$h untuk Sampel Besar
1ebagai contoh akan kita kaji ulang data Whiting dan (hild yang telah kita analisis
dengan tes median$
M$ /ipotesis nol$ /! 4 kecemasan sosialisasi oral sama hebatnya dalam kedua jenis
masyarakat yang didalamnya terdapat penjelasan oral tentang (sebab"
musabab6 penyakit dan masyarakat yang didalamnya tidak terdapat
penjelasan oral tentang hal tersebut$ /1 4 masyarakat yang memakai
penjelasan oral tentang (sebab"musabab6 penyakit lebih tinggi (secara
stokastik6 dalam hal kecemasan sosialisasi oral dibandingkan dengan
masyarakat yang tidak mempergunakan penjelasan oral tentang hal itu$
MM$ 'es 1tatistik$ 3edua kelompok masyarakat itu merupakan dua kelompok
independen, dan pengukuran kecemasan sosialisasi oral (skala tingkatan
berdasar penilaian6 merupakan pengukuran ordinal$ 3arena alasan"alasan itu
tes . mann"Whitney sesuai untuk menganalisis data ini$
MMM$ 'ingkat 1ignifikansi$ 'etapkan D !,!1$ n1 D 1@ D banyak masyarakat yang
tidak mempergunakan penjelasan oralN n+ D +> D banyak masyarakat yang di
dalamnya terdapat penjelasan oral$
MP$ )istribusi 1ampling$ .ntuk n+ H +! rumus (@$:6 menghasilkan harga"harga R$
3emungkinan yang berkaitan dengan terjadinya, di bawah /! harga"harga
yang seekstrem R obser#asi dapat ditentukan dengan melihat 'abel %$
P$ )aerah ,enilakan$ 3arena /1 meramalkan arah perbedaannya, maka daerah
penolakannya satu sisi$ )aerah ini terdiri dari semua harga R (dari data yang
perbedaannya ada dalam arah yang diramalkan6 yang sedemikian
ekstremnya sehingga kemungkinannya di bawah /! kurang dari D !,!1$
PM$ 3eputusan$ ,emberian tingkatan berdasarkan nilai kepada masing"masing
ke">9 masyarakat ditunjukkan dalam 'abel @$1$ -ersamaan dengan itu,
tabel ini juga memuat ranking masing"masing dalam kelompok gabungan$
,erhatikan bahwa tingkat nilai (rating6 yang sama diberi ranking dengan rata"rat
ranking keduanya$ .ntuk data ini <1 D +!!,! dan <+ D ?:!,!$ /arga . dapat diperoleh
dengan subtitusi harga"harga obser#asi ke dalam rumus (@$*a6 4
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
. D n1n+ C
2
) 1 1 1 + n n
" <1
D (1@6 (+>6 C
2
) 1 1" 1" +
" +!! (@$*a6
D >!
)engan . D >!, kita dapat memperoleh harga R dari rumus (@$:6 4
U D
12
) 1 2 1 ) 2 ) 1
2
2 1
+ +

n n n n
n n
U
(@$:6
D
12
) 1 2# 1" ) 2# ) 1"
2
) 2# ) 1"
#$%
+ +

D >,>
)ari 'abel % kita mengetahui bahwa R >,> mempunyai kemungkinan dibawah /!
sebesar pK!,!!!>$ 3arena p ini lebih kecil daripada D !,!1, keputusan kita adalah
menolak /! dan menerima /1 $
3ita simpulkan bahwa masyarakat yang didalamnya dipakai penjelasan oral
tentang (sebab"musabab6 penyakit lebih tinggi (secara stokastik6 dalam hal kecemasan
sosialisasi oral daripada masyarakat yang didalamnya tidak adapenjelasan oral tentang
hal tersebut$
,enting untuk diperhatikan bahwa untuk data ini, tes . &ann"Whitney
menunjukkan kekuatan yang lebih besar untuk menolak /! daripada tesmedian$ )alam
menguji hipotesis yang sama tes median menghasilkan suatu harga yang mengiRinkan
kita menolak /! pada tingkat p K !,!!!> (tes satu"sisi6$ 3enyataan bahwa tes &ann"
Whitney ini lebih besar kekuatannya daripada tes median tidaklah mengejutkan, karena
tes ini memperhatikan harga ranking masing"masing obser#asi, dan bukan hanya
memperhatikan lokasinya terhadap median"gabungan, dan dengan demikian
mempergunakan lebih banyak informasi dalam datanya$
%ngka 1ama ('ies6$ 'es &ann"Whitney menganggap bahwa skor"skor itu mewakili
suatu distribusi yang kontinyu$ )engan pengukuran yang sangat tepat pada #ariabel
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
yang kontinyu, kemungkinan terjadinya angka sama adalah nol$ 'etapi, dengan ukuran"
ukuran yang relatif kasar, yang bisa kita pergunakan dalam penelitian ilmiah ilmiah
mengenai perilaku, angka sama sangat mungkin terjadi$ 3ita anggap bahwa dua
obser#asi yang menghasilkan angka sama sungguh"sungguh berbeda, tetapi bahwa
perbedaan itu terlalu halus atau kecil sehingga tidak terlacak oleh pengukuran kita yang
kasar itu$
-ila angka sama terjadi, kita berikan kepada masing"masing kedua obser#asi itu
rat"rata ranking yang akan mereka miliki seandainya angka sama itu tidak terjadi$
Jika angka sama antara dua obser#asi atau lebih dalam kelompok yang sama,
harga . tidak terpengaruh$ 'etapi jika angka sama itu muncul antara dua obser#asi atau
lebih dan menyangkut kedua kelompok, harga . terpengaruh$ 1ungguhpun akibat itu
biasanya dapat diabaikan, suatu koreksi untuk angka sama tersedia untuk dipergunakan
dengan pendekatan kur#e normal yang kita pergunakan untuk sampel"sampel besar$
%kibat dari ranking"ranking yang sama adalah mengubah #ariabilitas himpunan
ranking itu$ )engan demikian, koreksi untuk angka sama harus diterapkan pada de#iasi
standar distribusi sampling .$ 1etelah dikoreksi untuk angka sama, de#iasi standar itu
menjadi 4

= )
12
#
)
) 1
2 1
T
N N
N N
n n
U
(p$1+6
di mana ; D n1 C n+
' D
12
# t t
(di mana t banyak obser#asi yang berangka sama untuk suatu
ranking tertentu6

T
diperoleh dengan menjumlahkan harga"harga ' semua kelompok yang
memiliki obser#asi"obser#asi berangka sama$ )engan koreksi untuk angka sama ini,
kita dapatkan R dengan
U D

T
N N
N N
n n
n n
U
12
#
) 1
2 1
2
2 1
(@$96
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
)apat dilihat bahwa jika terdapat angka sama, pernyataan di atas secara langsung
menyusut menjadi pernyataan yang semula diberikan untuk mencarai R (rumus (@$:66$
,enggunaan koreksi untuk angka sama dapat dijelaskan dengan menerapkan
koreksi itu atas data dalam 'abel @$1$ .ntuk data itu, n1 C n+ D 1@C+> D >9 D ;$ 3ita
melihat kelompok"kelompok berangka sama sebagai berikut 4
+ skor @
? skor *
skor :
* skor 1!
+ skor 11
@ skor 1+
skor 1>
> skor 1
> skor 1?
Jadi kita punyai harga"harga t sebesar +,?,,*,+,@,,> dan >$ .ntuk menemukan
T
,
kita menjumlahkan harga"harga
12
# t t
untuk masing"masing kelompok berangka sama
itu$

T D
12
# #
12
# #
12
% %
12
" "
12
2 2
12
& &
12
% %
12
! !
12
2 2 # # # # # # # # #
+

D !,? C 1!,! C ?,! C +:,! C !,? C 1*,? C ?,! C +,! C +,!


D *!,?
)engan demikian, untuk data 'abel @$1 itu n1 D 1@, n+ D +>, ; D >9, . D >!, dan
T
D *!,?$ )engan substitusi harga"harga ini ke dalam rumus (@$96, kita dapatkan 4
U D

T
N N
N N
n n
n n
U
12 ) 1
2
# 2 1
2 1
(@$96
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
D

! ' &$
12
) #( ) #(
) 1 #( #(
) 2# ) 1"
2
) 2# ) 1"
#$%
#
D >,?
/arga R dengan koreksi untuk angka sama adalah sedikit lebih besar daripada yang
ditemukan sebelumnya jika koreksi tidak dijalankan$ ,erbedaan antara R >,> dan R
>,? dapat diabaikan sepanjang kita hanya mempersoalkan kemungkinan yang
diberikan oleh 'abel %$ 'erbaca bahwa kedua harga R itu mempunyai kemungkinan yang
berkaitan dengannya sebesar p K !,!!> (tes satu sisi6$
1ebagai yang ditunjukkan oleh contoh ini, akibat angka sama hanya kecil saja$
&eskipun seandainya proporsi yang besar di antara skor"skor itu berangka sama,
(contoh ini memiliki lebih dari 9!V obser#asinya yang berangka sama6 praktis
perbedaannya dapat diabaikan$ 1ungguhpun demikian, amatilah bahwa besar faktor
koreksi,
T
, banyak bergantung pada panjang berbagai angka sama itu, yakni 4
bergantung pada berbagai harga t tersebut$ Jadi suatu angka sama panjangnya ,
mempunyai sumbangan ?,! pada
T
dalam contoh ini, sedangkan + angka sama
yang panjangnya + bersama"sama hanya menyumbang 1,! (yakni !,? C !,?6 pada

T
$ )an suatu angka sama yang panjangnya @ menyumbang 1*,?, sedangkan dua
yang panjangnya > bersama"sama hanya menyumbang +,! C +,! D ,!$
3alau dilakukan koreksi, maka koreksi itu cenderung sedikit menaikkan harga R,
yang membuatnya lebih signifikan$ 2leh karena itu, bila kita tidak melakukan koreksi
untuk angka sama, tes kita adalah tes yang Ikonser#atifJ dalam arti bahwa harga p akan
sedikit lebih besar$ %rtinya, harga kemungkinan yang berkaitan dengan data obser#asi,
di bawah /! , akan sedikit lebih besar daripada harga yang akan ditemukan seandainya
koreksi itu diadakan$ 1aran penulis adalah bahwa orang harus menjalankan koreksi
untuk angka sama hanya apabila proporsi angka sama itu cukup besar, atau jika
beberapa di antara harga t besar atau jika p diperoleh tanpa adanya koreksi sangat
berdekatan dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya$
Mkhtisar ,rosedur$ Mnilah langkah"langkah dalam pemakaian 'es . &ann"Whitney 4
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
1$ 'entukan harga"harga n1 dan n+ $ n1 D banyak kasus dalam kelompok yang lebih
kecilN n+ D banyak kasus dalam kelompok yang lebih besar$
+$ -erilah ranking bersama skor"skor kedua kelompok ituN ranking 1 diberikan
kepada skor yang secara aljabar paling rendah$ <anking tersusun mulai 1 hingga
; D n1 C n+ $ .ntuk obser#asi"obser#asi berangka sama, berikanlah rata"rata
ranking yang berangka sama$
>$ 'entukan harga ., baik dengan cara menghitung atau dengan menerapkan
rumus (@$*a6 atau (@$*b6$
$ &etode untuk menetapkan signifikansi harga . obser#asi bergantung pada
ukuran n+ 4
a$ 3alau n+ adalah : atau kurang, kemungkinan yang eksak yang berkaitan
dengan suatu harga yang sekecil harga . obser#asi ditunjukkan dalam 'abel J$
.ntuk suatu tes dua"sisi, kalikan dua harga p yang ditunjukkan dalam tabel itu$
3alau harga . obser#asi yang dipunyai tidak ditunjukkan dalam 'abel J, ini
berarti harga . itu adalah .Q dan harus diubah menjadi . dengan rumus (@$@6
b$ Jika n+ antara 9 dan +!, signifikansi sembarang harga obser#asi untuk . dapat
ditentukan dngan 'abel 3$ 3alau harga . obser#asi yang kita miliki lebih besar
dari n1n+S+, maka harga itu adalah .QN terapkanlah rumus (@$@6 untuk
mengubahnya$
c$ Jika n+ lebih besar daripada +!, maka kemungkinan yang berkaitan dengan
suatu harga yang seekstrem harga . obser#asi dapat ditetapkan dengan
menghitung harga R seperti yang ditunjukkan oleh rumus (@$:6, dan menguji
harga ini dengan memakai 'abel %$ .ntuk suatu tes dua sisi, kalikan dua p
yang ditunjukkan dalam tabel itu$ 3alau proporsi angka sama sangat besar,
atau jika p yang diperoleh sangat berdekatan dengan terapkanlah koreksi
untuk angka sama, yakni, kita pergunakan rumus (@$96 dan bukannya rumus
(@$:6$
?$ Jika harga obser#asi . mempunyai kemungkinan yang sama besar dengan, atau
lebih kecil dari, , tolaklah /! dan menerima /1$
3ekuatan E Afisiensi
3alau tes &ann"Whitney diterapkan untuk data yang dapat dianalisis secara
layak dengan tes parametrik yang paling kuat, yaitu, tes t, maka kekuatan
efisiensinya mendekati >Sn D 9?,? V seiring dengan meningkatnya ; (&ood, 19?6,
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II
dan mendekati 9?V meskipun untuk sampel berukuran sedang$ 3arena itu, tes ini
merupakan pengganti yang sangat baik untuk tes t, dan tentu saja tes ini tidak
memiliki anggapan"anggapan yang membatasi, serta persyaratan"persyaratan, yang
semuanya itu diperlukan dalam tes t$
Whitney (19:4?1"?@6 memberikan contoh"contoh distribusi di mana tes . ini
lebih unggul dibandingkan dengan tes parametrik lain yang dapat dipakai sebagai
pengganti tes ini$ .ntuk distribusi"distribusi yang dicontohkannya itu tes . memiliki
kekuatan yang lebih besar untuk menolak /! $
<eferensi
.ntuk pembicaraan"pembicaraan mengenai tes &ann"Whitney para pembaca
dapat melihat %uble (19?>6, &ann 0 Whitney (19*6, Whitney (19:6, dan Wilcoxon
(19?6$
,usat ,engembangan -ahan %jar " .&- YANUAR, SE. MM
STATISTIK II

Anda mungkin juga menyukai