Anda di halaman 1dari 13

BENTUK-BENTUK

ORGANISASI PERUSAHAAN


Perusahaan Perorangan
Perusahaan perorangan adalah perusahaan yang dijalankan dan dimodali oleh satu orang sebagai
pemilik dan penanggung jawab. Utang perusahaan berarti utang pemiliknya. Dengan demikian
seluruh harta kekayaan si pemilik jadi jaminan perusahaan. Badan Usaha seperti ini tidak perlu
berbadan hukum, walaupun jika ingin, boleh dilakukan.
Keuntungan Perusahaan Perorangan:
1. Keuntungan menjadi milik sendiri
2. Mudah mendirikannya
3. Tidak perlu berbadan hukum
4. Rahasia perusahaan terjamin
5. Biaya organisasi rendah, karena organisasi tergolong sederhana
6. Aktifitasnya relatif simpel
7. Manajemennya fleksibel
Sedangkan kekurangannya:
Modal tidak terlalu besar
Aset pribadi sulit dibedakan dengan aset perusahaan
Perusahaan sulit berkembang karena kurangnya ide-ide
Pengelolaan tergantung kemampuan si pemilik
Kelangsungan perusahaan kurang terjamin
Tanggung jawab pemilik tidak terbatas
Pesekutuan:
Persekutuan dengan firma- Fa
Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara
beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk
menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma
terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masing-masing anggota persekutuan menyerahkan
kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan.
Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer (commanditaire vennootschap atau CV) suatu persekutuan yang
didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada
seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Dari pengertian di atas, kita dapat membedakan sekutu menjadi dua bagian:
* Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan
berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan
dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero
pengurus.
* Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam
persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal
yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung
modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang
menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng
yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan
usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam.
Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun
persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki
kekayaan sendiri.
Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Perseroan Terbatas (PT)
1. PT Tertutup
2. PT Terbuka
3. PT Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
4. PT Penanaman Modal Asing (PMA)
5. PT Persero
6. Perusahaan Jawatan (Perjan)
7. Perusahaan Umum (Perum)




1. Kewiraswastaan,Wiraswasta,Wiraswastawan
Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidak pastian untuk
tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya
yang diperlukan. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai orang yang
pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk
pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya. Sedangkan, Louis Jacques
Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya
dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk
menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan. Persamaannya dari pengertian pengertian tersebut
yaitu wirausahawan memiliki dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru.
Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan tambahan yang tidak dilakukan
semua manajer. Manajer bekerja dalam hierarki manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan
tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan jaringan daripada dari
kewenangan formal.
Wiraswastawa di dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta dengan wirausaha sering berganti
tempat alias artinya dianggap sama. Memang ada sebagian ahli membedakan pengertian kedua istilah tersebut.
Tetapi pembedaan itu, menurut hemat penulis, tidaklah terlalu signifikan. Karena itu, demi memudahkan
pembahasan, dalam tulisan ini kedua istilah itu dianggap sama artinya. Kamus Besar Bahasa Indonesia juga
tidak membedakan arti kedua istilah tersebut.
Jika dilihat secara etimologis, istilah wiraswasta berasal dari dua kata, yakni wira dan swasta. Wira
memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua kata, yakni swa dan
sta. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri. Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. (
Wasty Soemanto, 1984 : 43 ). Dengan melihat arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah
keberanian, keutamaan, atau keperkasaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri. Istilah
wirausaha atau wiraswasta merupakan terjemahan dari kata entrepreneur. Entrepreneur sendiri berasal dari
bahasa Perancis yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan arti between taker atau go-
between. Dalam kepustakaan bisnis beberapa sarjana Amerika, entrepreneur diartikan sebagai kegiatan
individual atau kelompok yang membuka usaha baru dengan maksud memperoleh keuntungan, memelihara
usaha itu dan membesarkannya, dalam bidang produksi maupun distribusi barang-barang ekonomi maupun jasa.
Unsur- Unsur penting wiraswasta
Dalam wiraswasta terdapat beberapa unsur penting yaitu ;
Unsur pengetahuan mencirikan tingkat penalaran yang dimiliki seseorang. Pada
umumnya unsur pengetahuan banyak ditentukan oleh tingkat pendidikan orang yang
bersangkutan.
Unsur keterampilan pada umumnya diperoleh melalui latihan dan pengalaman kerja
nyata. Wiraswastawan yang dilengkapi dengan keterampilan keja tinggi akan mempunyai
peluang keberhasilan yang lebih tinggi.
Unsur sikap mental menggambarkan reaksi sikap dan mental seseorang ketika menghadapi suatu
situasi. Untuk berwiraswasta, secara umum dituntut adaya sikap mental yang fleksibel sesuai dengan tuntutan
dan perkembangan keadaan, dinamis, kreatif, dan penuh inisiatif.
Unsur kewaspadaan merupakan paduan unsur pengetahuan dan sikap mental dalam
menghadapi keadaan yang akan datang. Kewaspadaan berkaitan dengan pemikiran atau
rencana tindakan untuk menghadapi sesuatu yang mungkin terjadi.
2. Perusahaan Kecil dalam Lingkungan Perusahaan
Perusahaan kecil memegang peranan penting dalam komunitas perusahaan swasta. Pengalaman di beberapa
Negara maju (Amerika, Inggris, Jepang, dan sebagainya) menunjukka bahwa komunitas perusahaan kecil
memberikan kontribusi yang perlu diperhitungkan di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang merupakan terobosan penting
dala kondisi perekonomian yang tidak menguntungkan. Perusahaan yang sekarang ini telah besar, seperti
General Elektrik, IBM, PT ASTRA International, dan lain-lain, yang pada mulanya adalah perusahaan kecil.
Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil dapat berkembang dengan pesat menjadi
perusahaan raksasa.
3. Perkembangan Franchising di Indonesia
Kiat-Kiat memilih Usaha dengan Cara Waralaba (franchising)
Sebelum Anda memutuskan untuk memilih usaha waralaba, ada baiknya tips-tips berikut ini juga dapat Anda
jadikan sebagai bahan rujukan atau pedoman awal usaha waralaba macam apa yang ingin anda pilih.

1. Jangan mudah percaya dengan brosur, lebih-lebih kepada calo franchise.

Informasi sepihak dari franchisor biasanya bias dan cenderung subjektif. Jangan pertaruhkan uang, hidup,
reputasi dan masa depan anda. Carilah konsultan yang atahu tentang usaha waralaba ayang bisa anda percaya
dan anda andalkan.

2. Jangan ingin cepat kaya. Tidak ada sesuatu yang instan.
Begitu juga jika anda memilih membeli sebuah usaha waralaba. Tidak ada jaminan bahwa usaha anda akan
cepat sukses. Semua bisnis butuh kesabaran untuk sukses, tak terkecuali franchise.Reputasi sebuah usaha
waralaba dengan pengendalian sistem yang bagus pada akhirnya kembali pada kemauan dan kemampuan anda
dalam menjalankannya. Semuanya butuh waktu.

3. Jangan memilih franchise hanya karena harganya murah.
Anda tahu, franchisor membutuhkan investasi besar untuk membangun bisnisnya? Oleh karena itu, mereka
menuntut pengembalian investasi bisnisnya melalui fee dan royalty. Jadi, jangan pernah anda memilih sebuah
usaha waralaba karena harganya yang murah.

4. Tentukan tujuan anda memasuki bisnis franchise.

Tujuan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis. Setiap orang mempunyai tujuan yang berbeda. Ada yang
ingin mencoba bisnis baru. Ada yang ingin merintis usaha yang nantinya dapat membuat ia bisa berhenti dari
pekerjaannya. Atau ada yang memang ingin menjadi seorang entrepreneur. Apapun tujuan anda, tentukanlah.
Tapi yang terpenting adalah, jangan mempunyai tujuan semata-mata karena uang. Ini tidak seperti anda bekerja
dan mendapatkan gaji tiap bulannya.

5. Perhatikan tingkat risiko yang ada.

Membeli usaha waralaba tidak sama dengan membeli produk yang anda sukai. Membeli franchise adalah
membeli bisnis, dan tentunya ada resikonya. Waralaba baru dengan wilayah baru tentu mengandung resiko yang
lebih tinggi dibandingkan dengan usaha waralaba yang telah mapan. Cari tahu berapa persen orang yang
membeli usaha waralaba tersebut yang gagal setiap tahunnya. Jika mencapai 20%, kemungkinan besar ada
sesuatu yang salah.

6. Hati-hati dengan faktor subyektivitas dan emosional.
Jangan memilih usaha waralaba hanya karena faktor emosional. Misalnya karena anda menyukai burger, anda
lantas buru-buru membeli franchise-nya dengan mengabaikan kondisi industri jenis makanan ini.

7. Hindari franchisor yang hanya memiliki satu produk.
Ketergantungan pada satu produk sangat riskan, mengingat tingginya persaingan bisnis.

8. Hindari franchise yang membutuhkan banyak karyawan.

Bisnis yang membutuhkan banyak karyawan sangat berpontensi memakan biaya produksi dan biaya tetap yang
semakin besar. Kemungkinan kesalahan manusianya (human error) pun lebih besar. Pilihlah sistem yang sudah
menggunakan mesin atau terkomputerisasi.

9. Hindari franchisor yang terjerat masalah hukum.

Selidiki terlebih dahulu reputasi franchisor. Masalah hukum apa saja yang pernah menimpanya dan adakah
kasus hukum yang sekarang sedang ia hadapi. Anda bisa terapkan kiat bisnis waralaba diatas tidak hanya untuk
franchise luar negeri, tetapi juga usaha waralaba Indonesia.

10. Selidiki berapa banyak franchisee yang gagal.

Semakin banyak franchisee yang gagal atau semakin banyak cabang usaha yang tutup menunjukkan usaha
waralaba tersebut belum teruji.

11. Pelajari dukungan promosi franchisor.

Sebagai franchisee, anda akan dikenakan royalti. Oleh karena itu anda berhak atas dukungan promosi, seperti
nation advertising (paket promosi global di seluruh wilayah). Anda harus tanyakan kepada franchisor apakah
mereka menyediakan anggaran untuk hal ini, karena pada dasarnya mereka harus menyediakan fasilitas tersebut.

12. Kunjungi beberapa franchisor sebagai perbandingan.

Kunjungi beberapa franchisor untuk mendapatkan sejumlah dokumen, formulir lamaran, bertanya langsung
kepada owner atau pimpinan sambil melihat-lihat fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan. Jika anda sudah
berkeluarga, usahakan untuk mengajak pasangan anda agar anda dapat mendiskusikan hasil kunjungan itu. Dan
perlu anda ketahui, pada saat yang sama franchisor juga menilai kelayakan anda sebagai calon franchisee.

13. Pelajari dokumen dan informasi yang sudah diperoleh.

Dokumen yang dapat anda minta saat kunjungan di antaranya adalah formulir penawaran (promosi dan tawaran
franchisee), perjanjian franchisee (kontrak yang berisi rincian ketentuan kerjasama) dan formulir lamaran (berisi
data pribadi, pendidikan, pengalaman sebelumnya, kesehatan, dll). Dokumen tersebut harus dianalisis secara
serius agar anda mendapatkan gambaran dan proyeksi yang benar.

14. Mengunjungi atau bertukar pikiran dengan franchisee lain.

Pendapat dan pengalaman franchisee lain tentang franchisor yang menjadi target anda sangatlah berharga. Cari
mereka dan ajaklah untuk sharing.Ada satu cara yang cukup mudah untuk menggali informasi dari franchisee
lain, yaitu berbelanja atau menggunakan
jasa salah satu outlet mereka. Kemudian anda bisa ajukan beberapa pertanyaan seperti :

* sudah berapa lama menjadi franchisee?
* apa saja yang telah diberikan oleh franchisor?
* bagaimana hubungannya selama ini, apa kelebihan dan kekurangannya?
* bagaimana kinerja penjualan outletnya?
* apakah sudah balik modal?
* berapa margin keuntungannya?
* apa sarannya pada orang yang akan bergabung dengan merek ini, dan sebagainya.

Informasi ini bisa digunakan sebagai pembanding untuk informasi atau janji yang telah anda peroleh dari
franchisor.
Jenis-Jenis Usaha
Berdasarkan kriteria yang digunakan, kita bisa membedakan jenis franchise. Secara umum, kita bisa
membedakan franchise industrial dan franchise komersial:
1. Franchise industrial

Adalah suatu bentuk kerjasama wirausaha antar pengusaha(manufacturer). Franchisor adalah pemilik sistem
manufacture dan/atau brevet eksklusif. Di sini, franchisor memberikan pengusaha (manufacturer) lainnya hak
mengeksploitasi sistem manufacture dan/atau brefet eksklusif dan mengoperasikannya di wilayah yang terbatas.
Karena dengan semua sarana yang dimiliki akan memungkinkan franchisee melakukan bisnis usaha yang sama
dengan franchisor, yaitu dengan mengkopi formula dan metodologi yang ditransferkan. Oleh karena itu,
franchisor tidak menyerahkan kepada franchisee integralitas dari prosedur produksi melainkan hanya sebagian.

2. Franchise komersial
Franchise distribusi produk: adalah franchise yang bertujuan mengkomersialisasi satu atau beberapa
produk, yang biasanya diproduksi oleh franchisor atau didistribusikan oleh franchisor secara eksklusif
Franchise distribusi jasa: obyek perusahaan terdiri dari satu atau kesatuan dari jasa, yang
dikomersialisasikan oleh franchisee, berdasarkan metodologi yang dia terima dari franchisor. Jenis franchise ini
membutuhkan kontrol yang cukup ketat dari franchisor supaya kualitas servis yang memuaskan tercapai.
3. Franchise Mix
Franchise di mana objek komersialisasinya adalah gabungan produk dan jasa.

4. Ciri-ciri Perusahaan Kecil

Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri berikut :
Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat
yang disandang mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau
sekelompok kecil pemilik, karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang
berdekatan dengan letak perusahaan.
Ukuran secara keseluruhan relative kecil (penyelenggara di bidang operasinya tidak dominant).
Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas gerak perusahaan dan kecepatannya dalam
mengantisipasi perubahan tuntutan pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang
lingkup layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi teknologi yang sesuai dengan
kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan
masyarakat setempat, keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume usaha dalam
kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Kelemahan perusahaan kecil
Perusahaan dengan ukuran apa saja (Besar, sedang, maupun kecil) selalu mengadung resiko. Perusahaan kecil
lebih mudah terpengaruh oleh perubahan situasi, kondisi ekonomi, persaingan, dan lokasi yang buruk.
Kelemahan perusahaan kecil yang terutama berkaitan dengan spesialisasi, modal dan jaminan pekerjaan
terhadap karyawannya.
Mengembangkan perusahaan kecil
Untuk mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal: profil pribadi (
dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi, perincian pengalaman perusahaan), profil
perusahaan ( dalam kaitannya dengan sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta paket pinjaman ( dalam kaitannya
dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali-
dan ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan perusahaan,
memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan
bentuk kepemilikan perusahaan dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Kegagalan perusahaan kecil
Banyak factor yang menyebabakan terjadinya kegagalan dalam perusahaan kecil. Sebagian penyebab kegagalan
telah disebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam
promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah
ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan
bidang usaha, dana lain-lain.
Bial tanda-tanda kegagalan tersebut mulai terlihat, perlu dipikirkan tindakan perbaikannya :
Mengurangi biaya operasi
Berusaha untuk meningkatkan penjualan melalui perbaiakn metode pemasaran maupun iklan
Peninjauan kembali kerugian-kerugian kredit untuk menghindari resiko-resiko buruk
Memeriksa ulang posisi persediaan untuk menentukan kecukupan persediaan.
Dan lain-lain.

5. Perbedaan antara Kewirausahaan dan Bisnis Kecil
Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian
untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang
signifikan dan sumber daya yang diperlukan sedangakanPerusahaan kecil memegang peranan
penting dalam komunitas swasta.


Pengantar BISNIS, MANAJEMEN
SUMBER DAYA MANUSIA
A. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana
mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa
setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis.
Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi,dll.
Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menurut para ahli:
Menurut Melayu SP. Hasibuan.

MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien
membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
Menurut Henry Simamora

MSDM adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa dan
pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja.
MSDM juga menyangkut desain dan implementasi system perencanaan, penyusunan personalia,
pengembangan karyawan, pengeloaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan
perburuhan yang mulus.

Menurut Achmad S. Rucky
MSDM adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan,
pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif
untuk
mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut
dalam
mencapai tujuan-tujuannya.

Menurut Mutiara S. Panggabean

MSDM adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan
pengendalian
kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan, pengadaan,
pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang
telah
ditetapkan.

Dari definisi di atas, menurut Mutiara S. Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya
manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja.
Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi
kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan pengembangan,
promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.
Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya
manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.

B. Tujuan MSDM terdiri dari 4 tujuan yaitu :
1. Tujuan Organisasional
Ditunjukan untuk dapat mengenali keberadaan maanajemen sumber daya
manusia(MSDM) dalam memberikan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi.
Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya manusia diciptakan untuk dapat
membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap
kinerja karyawan. Departemen sumber daya manusia membantu para manajer dalam
menangani hal-hal yang berhubungan dengan sumber daya manusia
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai
dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika
manajemen sumber daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari
tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan
tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap
organisasi. Kegagalan organisasi dalam menggunakan sumber dayanya bagi keuntungan
masyarakat dapat menyebabkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-
tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal
karyawan harus dipertimbangkan jika parakaryawan harus dipertahankan, dipensiunkan,
atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan
dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan organisasi.
C.Model Manajemen Sumber Daya Manusia
Di dalam memahami berbagai permasalahan pada manajemen sumber daya manusia dan sekaligus
dapat menentukan cara pemecahannya perlu diketahui lebih dahulu model-model yang digunakan
oleh perusahaan kecil tidak bias menerapkan model yang biasa digunakan oleh perusahaan
besar. Demikian pula sebaliknya. Dalam perkembangan model-model ini berkembang sesuai dengan
situasi dan kondisi serta tuntutannya.
Untuk menyusun berbagai aktifitas manajemen sumber daya manusia ada 6 (enam) model
manajemen sumber daya manusia yaitu:

1. Model Klerikal

Dalam model ini fungsi departemen sumber daya manusia yang terutama adalah memperoleh
dan
memelihara laporan, data, catatan-catatan dan melaksanakan tugas-tugas rutin. Fungsi
departemen
sumber daya manusia menangani kertas kerja yang dibutuhkan, memenuhi berbagai peraturan
dan
melaksanakan tugas-tugas kepegawaian rutin

2. Model Hukum

Dalam model ini, operasi sumber daya manusia memperoleh kekutannya dari keahlian di bidang
hukum.
Aspek hukum memiliki sejarah panjang yang berawal dari hubungan perburuhan, di masa
negosiasi
kontrak, pengawasan dan kepatuhan merupakan fungsi pokok disebabkan adanya hubungan yang
sering
bertentangan antara manajer dengan karyawan.

3. Model Finansial
Aspek pinansial manajemen sumber daya manusia belakangna ini semakin berkembang karena
para
manajer semakin sadar akan pengaruh yang besar dari sumber daya manusia ini meliputi biaya
kompensasi tidak langsung seperti biaya asuransi kesehatan, pension, asuransi jiwa, liburan dan
sebagainya, kebutuhan akan keahlian dalam mengelola bidang yang semakin komplek ini
merupakan
penyebab utama mengapa para manajer sumber daya manusia semakin meningkat.
4
4. Model Manjerial
Model manajerial ini memiliki dua versi yaitu versi pertama manajer sumber daya manusia
memahami
kerangka acuan kerja manajer lini yang berorientasi pada produktivitas. Versi kedua manajer ini
melaksanakan beberpa fungsi sumber daya manusia.
Departemen sumber daya manusia melatih manajer lini jdalam keahlian yang diperlukan untuk
menangani
fungsi-fungsi kunci sumber daya manusia seperti pengangkatan, evaluasi kinerja dan
pengembangan.
Karena karyawan pada umumnya lebih senang berinteraksi dengan manajer mereka sendiri
disbanding
dengan pegawai staf, maka beberapa departemen sumber daya manusia dapat menunjukan
manajer lini
untuk berperan sebagai pelatih dan fsilitator.
5
5.Model Humanistik
Ide sentral dalam model ini adalah bahwa, departemen sumber daya manusia dibentuk untuk
mengembangkan dan membantu perkembangan nilai dan potensi sumber daya manusia di dalam
organisasi. Spesialis sumber daya manusia harus memahami individu karyawan dan membantunya
memaksimalkan pengembangan diri dan peningkatan karir.
Model ini menggabarkan tumbuhnya perhatian organisasi terhadap pelatihan dan pengembangan
karyawan
mereka.
6
6 6.Model Ilmu Perilaku
Model ini menganggap bahwa, ilmu perilaku seperti psikologi dan perilaku organisasi merupakan
dasar
aktivitas sumber daya manusia. Prinsipnya adlah bahwa sebuah pendekatan sains terhadap
perilaku
manusia dapat diterpkan pada hampir semua permasalahan sumber daya manusia bidang sumber
daya
manusia yang didasarkan pada prinsip sains meliputi teknik umpan balik, evaluasi, desain program
dan
tujuan pelatihan serta manajemen karir.
D. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Fungsi manajemen sumber daya manusia sama halnya dengan fungsi yang ada dalam manajemen
sendiri, seperti apa yang dikemukakan G. Terry dalam bukunya Principle of Management yang
menyatakan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controlling
(POAC).

Henry Fayol menyebutkan bahwa, fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Commanding,
Coordinating dan Controllung (POCCC).

Luther Gulick mengemukakan fungsi manajemen meliputi Planning, Organizing, Staffing, Directing,
Coordinating, Reporting dan Budgeting (POSDCoRB).

Dalam manajemen sumber daya manusia beberapa ahli seperti Edwin B. Flippo, Dale Yoder,
Manullang, Moekijat dan Malayu SP. Hasibuan serta Henry Simamora mengemukakan fungsi
manajemen sumber daya manusia seperti halnya fungsi manajemen yang dikemukakan di atas,
adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan
2. Rekrutmen
3. Seleksi
4. Dekrutmen
5. Orientasi, Pelatihan dan Pengembangan
6. Evalauasi Kinerja
7. Komensasi
8. Pengintegrasian
9. Pemeliharaan
10. Pemberhentian.

E. Peran Strategis dari MSDM(Manajemen Sumber Daya Manusia).

Semua manager adalah manager SDM
Karyawan adalah assets/ kekayaan, bukan sekedar salah satu faktor produksi organisasi yang apabila
dikelola dengan tepat, mampu memberikan keunggulan kompetitif(competitive advantages) bagi
organisasi.
MSDM merupakan sebuah proses penyesuaian, mengintegrasikan strategi dan tujuan organisasi
dengan pendekatan yang benar dari pengaturan SDM.

F. Competitive Strategy

Untuk menjaga daya saing (competitiveness) perusahaan, MSDM telah berubah dalam tiga hal
pokok :
Berfokus pada pengembangan human capital, yaitu nilai-nilai ekonomis dari knowledge/
pengetahuan experience/pengalaman, skills/ keterampilan, dan abilities/
kemampuan karyawan, dengan cara :
o Menemukan dan merekrut bakat-bakat terbaik,
o Meningkatkan skills dan knowledge melalui training and development programs,
o Compensation system
o Menciptakan quality of work life (QWL) kehidupan kerja yang berkualitas untuk
mempertahankan qualified employees tetap tinggal di perushaan.
Pengembangan Strategi-Strategi SDM Global (Global strategic Human Resource).
Persaingan global memberikan tantangan baru kepada MSDM :
o Menuntut pelatihan dan pengembangan kepemimpinan berdimensi internasional, untuk membentuk
pemimpin global yang cakap, leadership yang baik, mampu mengatasi batas batas geografis dan
budaya.
o Menyiapkan karyawan karyawan yang akan bekerja melintasi batas batas geografis, tehnis,budaya,
melalui rekrutmen, pelatihan, dan manajemen kinerja.
Teknologi Informasi
Sistem informasi SDM : sebuah sistem komputer terintegrasi yang di desain untuk menyediakan data
dan informasi yang digunakan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan SDM

Anda mungkin juga menyukai