Pengendalian Pencemaran Air Sungai Di Kota Surabaya
Geovani Rizky Amalia* ABSTRAK Air merupakan simbol kehidupan. Hal itu karena semua makhluk hidup membutuhkan air agar bisa bertahan hidup. Karena manfaatnya yang sangat penting itulah maka air perlu dijaga kelestariannya. Akan tetapi, kegiatan pembangunan yang dilakukan oleh manusia terkadang tidak hanya membawa dampak positif tetapi juga dampak negatif. Salah satu dampak negatif dari aktiftas pembangunan adalah pencemaran air. Pencemaran air di Kota Surabaya terjadi di tiga daerah aliran sungai yang memiliki fungsi penting bagi warga Surabaya, yaitu Kali Surabaya, Kali agir !"onokromo#, dan Kali $as. $asing%masing memiliki fungsi antara lain sebagai bahan baku pasokan air bersih bagi perusahaan daerah air minum !P&A$# serta tempat pembuangan akhir saluran drainase kota. Secara umum, pencemaran air sungai yang terjadi di Kota Surabaya disebabkan oleh adanya limbah industri dan limbah domestik. 'ntuk menyelesaikan masalah pencemaran air sungai tersebut, dibutuhkan peran pemerintah kota sebagai stakeholder untuk mengambil keputusan mengenai pengendalian pencemaran air. &engan menggunakan teori politik hijau, penelitian ini dimaksudkan untuk memahami hubungan antara ekologi dengan politik. Serta melihat peran Pemerintah Kota Surabaya selaku stakeholder dalam merumuskan, menyusun, dan melaksanakan kebijakan%kebijakan terkait dengan pengendalian pencemaran air sungai. Hal ini sesuai dengan asumsi teori politik hijau bahwa penting bagi manusia untuk menempatkan lingkungan sebagai kepentingan bersama serta hak setiap manusia untuk dapat memanfaatkannya, termasuk generasi masa depan. $elindungi lingkungan tidak hanya berguna bagi kita yang saat ini berada didalamnya, tetapi juga melindungi hak generasi masa depan untuk bisa menikmatinya. Kata kunci ( pencemaran air, peran stakeholder, teori politik hijau ABSTRACT "ater is a symbol of life. )hat*s because all li+ing things need water to sur+i+e. ,ecause the benefts are so important that the water needs to be preser+ed. Howe+er, the de+elopment acti+ities undertaken by humans sometimes not only bring positi+e e-ects but also negati+e impacts. .ne of the negati+e impacts of de+elopment acti+ities is water pollution. "ater pollution in the city of Surabaya occurred in three watersheds that ha+e important functions for the citi/ens of Surabaya, the Surabaya 0i+er, Kali agir !"onokromo#, and Kali $as. 1ach one has a function, among others, as a raw material supply clean water to the local water company !P&A$# and landfll drainage city. 2n general, ri+er water pollution that occurred in the city of Surabaya due to industrial waste and domestic waste. )o sol+e the problem of pollution of the ri+er water, it takes the role of the city go+ernment as stakeholders to take decisions on water pollution control. ,y using green political theory, this study aims to understand the relationship between the political ecology. And considers the role of Surabaya 3ity 4o+ernment as stakeholders to formulate, de+elop, and implement policies related to ri+er water pollution control. )his is consistent with the assumption of a green political theory that it is important for people to put together the interests of the en+ironment as well as the right of e+ery human being to be able to use it, including future generations. Protecting the en+ironment is not only useful for us who currently resides in it, but also protect the rights of future generations to be able to enjoy it. Keywords( water pollution, the role of stakeholders, green political theory I. PENDAH!AN Air merupakan elemen penting dalam kehidupan. Meskipun merupakan salah satu sumber daya yang dapat diperbaharui, akan tetapi menjaga kualitasnya agar tetap layak dikonsumsi merupakan hal yang harus diupayakan. Seiring perubahan struktural ekonomi yang semula banyak didominasi sektor pertanian hingga berkembang ke sektor industri dan jasa, pertumbuhan penduduk, serta perkembangan pola hidup masyarakat, krisis air bersih mulai membayangi daerah perkotaan, tidak terkecuali ota Surabaya. ota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di !ndonesia, serta kota yang cukup penting di !ndonesia bagian timur terus mengalami perubahan struktural ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan mengalami perkembangan pola hidup pada penduduknya. "engan jumlah penduduk yang berada pada kisaran tiga juta orang, tak heran apabila kebutuhan akan air bersih di ota Surabaya juga mengalami peningkatan. Air yang sering diman#aatkan adalah air ta$ar, yang bisa diperoleh melalui peman#aatan air tanah dan air permukaan. edua sumber air ta$ar ini tidak terlepas dari pencemaran. Air tanah dapat terkena dampak tidak langsung dari pencemaran tanah, sedangkan air permukaan secara langsung mengalami dampak pencemaran yang berasal dari limbah. %encemaran air secara umum dapat diklasi&kasikan penyebabnya yaitu oleh limbah industri dan limbah domestik. Ada tiga aliran sungai yang memiliki peran cukup penting bagi masyarakat ota Surabaya, yaitu ali Surabaya yang memiliki #ungsi sebagai pasokan utama bahan baku air %"AM, ali Mas yang ber#ungsi sebagai tempat pembuangan saluran drainase kota, dan ali 'onokromo yang juga ber#ungsi sebagai pasokan air %"AM. Menurut %eraturan %emerintah (%%) *o. +, -ahun ./0. tentang %engelolaan "AS ("aerah Aliran Sungai), daerah aliran sungai ini dipilih berdasarkan kondisi lahan serta kualitas, kuantitas, dan kontinuitas air, sosial ekonomi, investasi bangunan air, dan peman#aatan ruang $ilayah. "alam rangka otonomi daerah, persoalan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung ja$ab pemerintah pusat, akan tetapi juga merupakan ke$enangan pemerintah daerah. -erkait kebijakan pengendalian pencemaran air, %emerintah ota Surabaya mengacu pada %eraturan "aerah (%erda) ota Surabaya *o. /. -ahun .//1 tentang %engelolaan ualitas Air dan %engendalian %encemaran Air. "alam %erda tersebut dijelaskan bah$a epala "aerah memiliki $e$enang dalam pengendalian pencemaran air dengan berkoordinasi bersama instansi terkait. !nstansi yang memiliki ke$enangan dalam hal lingkungan adalah 2adan 3ingkungan 4idup (234) ota Surabaya. Stakeholder dalam persoalan pengendalian pencemaran air di ota Surabaya tidak hanya melibatkan 234 sebagai instansi yang ber$enang melakukan penga$asan dan pemantauan secara berkala. *amun juga melibatkan 2appeko selaku perencana pembangunan yang mengarah pada pembangunan ber$a$asan lingkungan, "inas 5ipta arya dan -ata ruang, serta "inas 2ina Marga selaku pelaksana teknis pembangunan tersebut. Selain itu terdapat 3SM 6coton sebagai kontrol sosial atas kebijakan pemerintah dan masyarakat selaku konsumen air sekaligus pelaku pencemaran domestik. II. PE"#AHASAN Aspek lingkungan hidup dan politik memunculkan teori politik hijau yang melihat persoalan lingkungan tidak hanya sebatas persoalan teknis pengelolaan dan pengendalian. Akan tetapi juga melibatkan hubungan kekuasaan dan kepentingan di dalamnya. 4al ini seperti yang diungkapkan oleh Meado$s dalam -he 3imits to Gro$th (2atas72atas %ertumbuhan) bah$a lingkungan menyediakan jasa7jasa bagi produksi dan reproduksi kehidupan manusia berupa sumber aliran dan persediaan. Sumber aliran mengacu pada sumber daya yang dapat diperbaharui, sedangkan sumber persediaan mengacu pada sumber daya yang terbatas jumlahnya (Gaus, ./008 109). -eori politik hijau (john barry dan Andre$ "obson) hal 10: 3etak ota Surabaya yang berada di hilir Sungai 2rantas menjadikan Surabaya menerima dampak pencemaran dari banyaknya industri besar yang berdiri di sepanjang hulu sungai. Selain itu juga terdapat industri, berbagai hotel, restoran, apartemen, rumah sakit, dan instansi7instansi lainnya di dalam ota Surabaya yang turut menyumbang limbah ke dalam aliran sungai. ;ntuk mengatasi pencemaran oleh limbah industri ini, %emkot Surabaya melalui 234 mengeluarkan !%35 (!jin %embuangan 3imbah 5air) dan ijin pengelolaan limbah 2+ (2ahan 2erbahaya dan 2eracun). Sedangkan untuk mengatasi pencemaran oleh limbah domestik, %emkot Surabaya membangun sarana !%A3 (!nstalasi %engolahan Air 3imbah) omunal, program Surabaya Green and 5lean, dan sedang me$acanakan pembangunan !%A3 skala kota. Secara garis besar, pengolahan limbah domestik terintegrasi dengan program %%S% (%ercepatan %embangunan Sanitasi %emukiman) yang digalakkan oleh pemerintah pusat. Peran Stakeholder Dalam Kebijakan Pengendalian Pencemaran$ Konteks %eori Politik Hijau Menurut Arya 4adi "harma$an ("harma$an, Arya, .//,< 0,7 0=), dapat diambil kesimpulan bah$a terdapat >Ruang kon?ik@ sebagai ruang dimana proses produksi dan reproduksi kebijakan dan keputusan politik yang melibatkan beragam kepentingan, dilangsungkan. emudian >Ruang kekuasaan@, sebagai ruang dimana para pemegang otoritas kebijakan menjalankan keputusanAkebijakan yang telah ditetapkan di ruang kon?ik. Sementara itu, para aktor ekonomi bertindak berdasarkan pada proft%ma5imi/ing economy ("harma$an, Arya, .//,< 0=), sehingga tidak mengherankan jika mereka selalu melakukan pengkalkulasian dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. -idak mengherankan apabila mereka tidak terlalu mengindahkan aspek lingkungan yang dapat tercemari oleh limbah yang berasal dari industri mereka. Sedangkan dalam hubungan kepentingan, telah terjadi suatu kerjasama antara para politisi, birokrat dan pengusaha yang telah memperburuk kondisi ekologi bumi ("harma$an, Arya, .//,< 0=). etiganya memiliki kepentingan masing7masing sehingga mereka bekerja sesuai dengan kepentingannya tanpa mengindahkan segala sesiko yang pada nantinya melahirkan krisis ekologi. Menurut Arya 4adi "harma$an, #enomena ini dapat di jelaskan sebagai kegagalan dalam sistem tataBpengaturan peman#aatan sumber daya alam dan ketidakseimbangan dalam prosesBproses pertukaran dalam sistem ekologi, maka keseluruhan sistem akan mengalami gangguan yang mengakibatkan ketidakseimbangan alam ("harma$an, Arya, .//,< 0=). %olitik hijau mencoba untuk menjelaskan #enomena ini sebagai suatu ranah politik dimana ada peran negara (pemerintah) dalam persoalan lingkungan. epekaan pemerintah untuk memperhatikan persoalan lingkungan akan menghasilkan kebijakan7kebijakan yang positi# untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup. "engan menempatkan lingkungan sebagai kepentingan publik maka pemerintah memiliki tanggung ja$ab untuk mengelola guna memenuhi hak publik atas lingkungan yang sehat dan bersih. Ada beberapa alasan mengapa persoalan lingkungan harus menjadi perhatian pemerintah dan masuk dalam ranah politik. %ertama, lingkungan (alam) merupakan suatu anugerah yang diberikan -uhan kepada manusia sebagai penopang kehidupan yang utama. Sumber daya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup (alam) di sekitar kita memiliki #ungsi yang sangat vital untuk keberlangsungan hidup manusia. -anah, udara, air, hutan, dan semua ?ora serta #auna yang ada merupakan sumber energy untuk manusia. erusakan pada lingkungan dapat mengakibatkan gangguan, baik itu dampak secara langsung seperti bencana alam maupun dampak secara tidak langsung seperti kelangkaan sumber daya yang akan dirasakan dalam jangka panjang. edua, sudah merupakan ke$ajiban negara (pemerintah) untuk mengelola sumber daya alam dan meman#aatkannya untuk kepentingan masyarakat. 4al tersebut ada dalam undang7undang yang mengatur berbagai tugas dan ke$enangan pemerintah dalam persoalan lingkungan. "alam kebijakan pengendalian pencemaran air sungai, %emkot Surabaya melakukan upaya pengendalian pada pengelolaan limbah domestik dan industri yang menjadi penyebab utama pencemaran air sungai di ota Surabaya. Selain 234 yang lebih kepada #ungsi pemantauan dan penga$asan, sekaligus mengeluarkan !jin %embuangan 3imbah 5air (!%35) bagi industri, terdapat dinas lain yang mengurusi perencanaan pembangunan maupun pembangunan (secara &sik) sistem sanitasi sebagai upaya kedua perbaikan kualitas air sungai. 2appeko merupakan dinas yang ber#ungsi untuk merencanakan dan menyusun program pembangunan ber$a$asan lingkungan yang menjadi visi misi %emerintah ota Surabaya sebagaimana yang tertuang dalam R%CM" ota Surabaya -ahun ./0/7./0:. Sedangkan "inas 5ipta arya dan "inas 2ina Marga merupakan narasumber berkaitan dengan persoalan seputar program pembangunan sanitasi yang dilaksanakan oleh %emerintah ota Surabaya. Secara umum keduanya adalah pelaksana teknis dalam hal pembangunan &sik dalam rangka upaya pengendalian pencemaran air sungai. %embangunan sarana !%A3 yang dilakukan oleh pemerintah kota dalam rangka perbaikan sanitasi dibangun dengan dana A%2" maupun dana hibah dari 5SR perusahaan. Mayoritas !%A3 yang dibangun dengan menggunakan dana 5SR di daerah pemukiman padat penduduk merupakan !%A3 omunal yang diman#aatkan oleh $arga dalam kapasitas yang terbatas (hanya mencakup beberapa kepala keluarga). Sedangkan untuk skala besar, saat ini %emerintah ota sedang merencanakan pembangunan !%A3 yang akan diintegrasikan dengan sistem drainase kota. Sedangkan pihak "inas 2ina Marga melaksanakan pembangunan saluran drainase serta pemeliharaannya dalam rangka memperbaiki sistem drainase ka$asan perkotaan. "alam rangka pengendalian pencemaran air, "inas 2ina Marga hanya sampai pada upaya pengerukan saluran dari sampah. 'alikota Surabaya, -ri Rismaharini saat ini memang berupaya untuk membangun !%A3 skala kota (http<AA$$$.republika.co.idAberitaAnasionalAja$a7 timurA0+A/9A0+Amobul.7pertahankan7adipura7pemkot7surabaya7 siapkan7ipalkota diakses pada tanggal 0: Cuni ./0+ pukul 0,.., '!2). !%A3 ini nantinya akan ber#ungsi untuk menampung dan mengolah limbah domestik dari saluran drainase sebelum akhirnya dibuang ke dalam sungai. ehadiran 3SM 6coton dalam persoalan pencemaran air yaitu sebagai kontrol sosial atas pelaksanaan kebijakan pemerintah, dan juga menga$asi gerak gerik industri dalam mematuhi peraturan yang ada. 6coton menemukan ada beberapa #aktor yang mempengaruhi industri mulai taat pada hukum, yaitu #aktor hukum dan non hukum. "alam #aktor hukum terdapat intervensi negara dalam setiap regulasi yang mengatur pengelolaan dan pelestarian lingkungan dengan pemberian sanksi terhadap setiap pelanggaran yang terjadi. ;ndang7 ;ndang 3ingkungan memberi sanksi tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh pihak s$asta dalam hal pembuangan limbah cair. 4al itu juga diperkuat dengan adanya pro#esionalisme dari aparat penegak hukum dan para stakeholder yang terkait dalam hal implementasi regulasi dan kebijakan mengenai lingkungan. Sedangkan dari segi #aktor non hukum lebih banyak dipengaruhi dengan adanya tren hidup sehat dengan konsep green lifestyle. Gaya hidup masyarakat yang mulai mengarah pada kepedulian lingkungan (green lifestyle) ternyata mempengaruhi perusahaan dalam mendekati para konsumennya. 4al ini menjadi pendorong bagi industri untuk benar7benar menjalankan konsep go green dalam kegiatan produksinya, termasuk soal pengolahan limbah. Dang terakhir adalah peran media massa. Media massa memiliki peran yang sangat penting dalam membuat industri lebih responsi#. 6#ek pemberitaan yang buruk tentunya akan memperburuk citra suatu perusahaan sehingga hal itu akan membuat perusahaan terkait menjadi lebih berhati7hati dalam tindakannya yang mungkin akan merusak lingkungan. !ndustri atau perusahaan perlu menjaga trademark mereka di mata publik agar proses produksi tetap berjalan dan tidak mengurangi laba. Sedangkan peran perusahaan dalam upaya pengendalian pencemaran air adalah dalam bentuk pemberian 5SR bagi pembangunan sarana !%A3 omunal untuk $arga. Sedangkan tidak sedikit pula yang memang menaati peraturan mengenai lingkungan dengan mengajukan !%35 dan surat ijin pengelolaan limbah 2+ demi memberikan citra positi# mengenai green lifestyle. Selain itu adanya %rogram %enilaian %eringkat inerja %erusahaan dalam pengelolaan lingkungan atau %RE%6R yang bertujuan untuk mendorong peningkatan kinerja perusahaan dalam upaya menjaga lingkungan, menjadi alasan lain mengapa industri berusaha untuk menaati aturan yang ada. %roper dilaksanakan dengan memberikan peringkat kepada perusahaan yang taat dalam menjaga kelestarian lingkungan. %eringkat yang diberikan dilihat berdasarkan ketaatan perusahaan dalam penerapan sistem manajemen lingkungan, peman#aatan sumber daya, dan lain sebagainya. %eringkat diberikan dalam bentuk level tingkatan $arna, dimana $arna biru, hijau, dan emas merupakan tingkat $arna yang menunjukkan ketaatan perusahaan. 'arna emas merupakan tingkat tertinggi ketaatan suatu perusahaan dalam menjaga lingkungan. Selain itu ada tingkat merah yang menunjukkan suatu perusahaan belum taat dan hitam sebagai tingkat terendah yang menunjukkan tidak hanya suatu perusahaan belum taat dalam upaya menjaga kelestarian lingkungan, akan tetapi juga menunjukkan tidak adanya upaya dari perusahaan dalam menjaga kelestarian lingkungan. penilaian %RE%6R yang dilakukan pada instansi atau perusahaan meliputi aspek penilaian AM"A3, pencemaran air, pencemaran udara, dan pengelolaan limbah 2+. %RE%6R ini dikeluarkan oleh 234 di tingkat provinsi, dalam hal ini %rovinsi Ca$a -imur. Sedangkan masyarakat, sebagai konsumen selaku penyumbang limbah domestik, melakukan upaya pelestarian lingkungan dan pengendalian pencemaran air melalui kgeiatan yang pro akti# bagi lingkungan. Misalnya berpartisipasi dalam kegiatan Surabaya 4reen and 3lean yang digagas oleh %emkot. egiatan ini banyak memberi man#aat terhadap reduksi sampah dan mendistribusikannya kepada 2ank Sampah yang dilaksanakan oleh $arga sendiri. 4al ini memberi man#aat yang besar dalam mengurangi beban sampah yang dibuang sembarangan ke sungai. III. PEN%P 5ara terbaik untuk menggambarkan ekologisme dengan tepat ialah dengan menganggapnya sedang mengungkapkan suatu tujuan politis yang kita sebut dengan Fketerpeliharaan !sustainability#6 (Gaus, ./00<1.+). Dakni dengan mengupayakan kelestarian lingkungan melalui pembangunan ber$a$asan lingkungan. Secara umum, %emkot Surabaya sudah memasukkan agenda pembangunan ber$a$asan lingkungan ke dalam R%CM" ota Surabaya tahun ./0/7./0:. Meski begitu, upaya dalam mengendalikan pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri dan domestik, penulis melihat bah$a %emkot Surabaya hanya ter#okus pada persoalan teknis dan prosedural. Misalnya dalam pengendalian pencemaran oleh limbah domestik, %emkot Surabaya membuat sistem !%A3 omunal di pemukiman. Akan tetapi #ungsinya belum maksimal dalam mengurangi beban pencemaran air di sungai. ;ntuk pengendalian limbah industri, %emerintah kota Surabaya hanya menjangkau industri maupun non industri 0 yang berada di dalam cakupan $ilayah administrasinya saja. Sedangkan beban pencemaran industri yang masuk serta mengalir hingga $ilayah Surabaya lebih banyak berasal dari industri7industri besar di hulu ali Surabaya. ;ntuk itulah penanganannya ada dalam tataran %emerintah %rovinsi Ca$a -imur karena letaknya yang lintas kabupatenAkota. Saran penulis adalah, pertama, perlu adanya sinergitas diantara %emerintah ota Surabaya dengan %emerintah %rovinsi Ca$a -imur guna memperbaiki kualitas air sungai (terutama ali Surabaya) agar kualitas air yang menjadi pasokan bahan baku air %"AM tetap terjaga, mengingat letaknya yang lintas kabupatenAkota. edua, %emerintah 0 Bukan merupakan industri maupun domestik, contohnya hotel, rumah sakit, mall, apartemen, restoran, dan sejenisnya tidak hanya ter#okus pada upaya teknis pengendalian pencemaran air akan tetapi juga perlu memperhatikan upaya hukum, bukan sekedar penga$asan administrasi, dalam bersikap tegas terhadap pelanggaran yang dilakukan oleh industri. Da&tar Pustaka Gaus, Gerald G., dan 5handran ukathas. Handbook )eori Politik. 2andung< *usa Media Siahaan, *.4.-. (0H=,). 1kologi Pembangunan dan Hukum )ata 7ingkungan. Cakarta< %enerbit 6rlangga Strauss, Anselm dan Culiet 5orbin. (.//H). &asar%&asar Penelitian Kualitatif( )ata 7angkah dan )eknik%)eknik )eorisasi &ata. Dogyakarta< %ustaka %elajar Supriadi. (./0/). Hukum 7ingkungan &i 2ndonesia( Sebuah Pengantar. Cakarta< Sinar Gra&ka 'ijoyo, Suparto. (.//:). Hukum 7ingkungan( Kelembagaan Pengelolaan 7ingkungan &i &aerah. Surabaya< Airlangga ;niversity %ress 'inarno, 2udi. (.//,). Kebijakan Publik( )eori 8 Proses. Dogyakarta< Media %ressindo. 'urnal$ "harma$an, Arya. 4. .//,. &inamika Sosio%1kologi Pedesaan( Perspektif dan Pertautan Keilmuan 1kologi $anusia, Sosiologi 7ingkungan, dan 1kologi Politik, Iol. /0, *o. /0 (ebsite$ http<AAid.$ikipedia.orgA$ikiAotaJSurabaya (diakses pada tanggal 1 Maret ./0+ pukul /H.1: '!2) http<AAejurnal.bppt.go.idAindeK.phpAC-3AarticleAvie$A.0/A09/ (diakses pada tanggal 1 Maret ./0+ pukul 0/./. '!2) http<AAlh.surabaya.go.idA$eblhALcMmainNmMsungai (diakses pada tanggal ./ Maret ./0+ pukul /0.1: '!2) http<AA$$$.surabayapost.co.idAL mnuMberitaNactMvie$NidM0,a9.,e:/=11/..H99O.9#Hbc9:000+Njeni sMc=0e,.=dHd1c.#9+9#/9,#=Hcc01=9.c (diakses pada tanggal ./ Maret ./0+ pukul /0.:1 '!2) http<AAid.$ikipedia.orgA$ikiA%encemaranJair (diakses pada tanggal , Maret ./0+ pukul 0+.1H '!2) http<AAid.$ikipedia.orgA$ikiASanitasi (diakses pada tanggal 0H Mei ./0+ pukul 0+.+1 '!2) http<AA'ahjudinsumpeno.$ordpress.com (diakses pada tanggal .: Maret ./0+ pukul 0/..: '!2) http<AAsusianah7aOandy.blogspot.comA./00A/9Apolitik7lingkungan7 versus7ekologi.html (diakses pada tanggal 09 Cuni ./0+ pukul 00./H '!2) http<AAid.$ikipedia.orgA$ikiA%encemaranJair (diakses pada tanggal , Maret ./0+ pukul 0+.1H '!2) Data !ainnya$ Surabaya %ost (0=A/0A./0+) 4arian Ca$a %os, Selasa (00A/9A./0+) 4arian Ca$a %os, amis (0+A/9A./0+) Rancangan %embangunan Cangka Menengah "aerah ota Surabaya tahun ./0/7./0: