Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengantar
a. Psikofor adlh semua bentuk layanan psikologi yang dilakukan didalam
hukum
b. APSIFOR = asosiasi psikologi forensic Indonesia
c. Dibagi dalam 2 bidang tugas
i. Ilmuan psikofor laks kajian yang terkait dgn aspek2 perilaku manusia
dlm proses hokum
ii. Praktisi psikofor memberi bantuan professional berkaitan dgn
masalah hokum"
d. Psikofor merupakan perpaduan dari
i. Psikologi klinis
ii. Psikologi perkembangan
iii. Psikologi social
iv. Psikologi kognitif
2. Tugas Psikofor
a. Kepolisian
i. Pada pelaku
1. Bantu proses interogasi
2. Beri pelatihan pada polisi tuk laks pemeriksaan
3. Penyususan Criminal Profiling
4. Memberi asesemen kondisi mental pelaku
ii. Pada korban
1. Bantu gali info pada trauma
2. Laks otopsi psikologi (merekonstruksi keadaan emosional,
kepribadian dan pikiran)
iii. Pada saksi
1. Penggunaan teknik Hipnosis dan Wwc Kognitif
2. Wwc Kognitif, oleh Ron Fisher dan Edward Geiselmen thn
1992. Tujuan tingkatkan proses Retrival dgn cara buat
saksi relaks dan kooperatif. Tingkatkan kefektifitasan
25%-35%.
b. Pengadilan
i. Sebagai saksi ahli
c. LaPas
i. Untuk mengurai kasus psikologi para napi
ii. Sebagai therapist
3. Proses Kognitif Manusia (menitik beratkan tuk Saksi)
a. Kesaksian itu sering salah dan bias informasinya, ketidaksesuain terjadi krn
i. Keterbatasn kognisi
ii. Bias dalam persepsi penyidik
iii. Cara penggalian info
b. (Kaparis;1997) kebenaran kesaksian dipengaruhi oleh 3 hal, yi
i. Perhatian adlh proses seleksi informasi yg didapatkan ; yg terdiri
dari 2 model
1. Saklar (Broadbent) informasi dyg dtng diseleksi, yg
terseleksi akan diproses, yang tidak akan dibuang
2. Attenuator (Treisman) sama kyk Saklar, tp bukan
dibuang, tp dilemahkan
ii. Persepsi adlh pemberian makna informasi yg masuk oleh individu
dipengaruhi oleh Budaya, Usia, Harapan dan Pengetahuan individu
tsb.
iii. Memori, proses yg terjadi adalah
1. Encoding proses bgmn suatu info dpt ,masuk memori, tdk
semua info masuk ke memori factor yg pengaruhi
a. Tingkat stress korban
b. Peristiwa kekerasan
c. Perhatian
2. The retention interval/storage proses penyimpanan dalam
jangka yang lama terdiri dr
a. Episodic Memory info yg terkait suatu kejadian
(tuk kesaksian) mudah masuk mudah hilang.
b. Semantic Memory ingatan tentang kata2, konsep
dan ide abstract
3. Retrival memunculkan kembali info yg ada di memori
factor yg pengaruhi
a. Ingatan bersifat Konstruktif
b. Penarikan kesimpulan
c. Stereotip (peng generalisasian)
d. Kondisi emosi
4. Teknik Investigasi Yang Effektif
a. Hipnosis (Sigmund Freud)
i. Jarang digunakan, karena kontroversial
ii. Buat saksi relaks dan masuki Focus State
iii. Memasuki Hypnotic Hypernesia (kondisi dmn dgn hypnosis orng akan
mengingat lebih banyak drpd tdk)
iv. Kekurangan = info kadang tidak tepat dan benar (tp saksi tetap
bersikeras kalo itu benar)
b. Wawancara Kognitif (Ron Fisher dan Edward Geiselman)
i. Tujuan = tingkatkan proses Recall/Retrival
ii. Dengan buat saksi relaks dan kooperatif
iii. Tahapan2;
1. Rapport
Jallin pendekatan yg baik dengan saksi agar ia tidak
cemas. Tujuannya untuk menjalin hubungan yg Empatik
2. Menjelaskan tujuan interview
Agar saksi dpt mengetahui keterangan apa saja yg
dibutuhkan penyidik
3. Report Everything
Saksi diberi kesempatan untuk menceritakan semua hal
yang ia ketahui tentang kejadian
4. Probing
Penggalian informasi secara lebih detil dari keterangan
saksi, dgn gunakan Open and Closed Question
5. Recall the incident in variety of ways and in different orders
Setelah subjek menceritakan kejadian dari A ke Z, minta ia
untuk cerita dari Z ke A. jika subjek berbohong pasti akan
sulit untuk melakukannya
6. Merangkum
Merangkum info yg didaptkan dan disampaikan kepada
subjek, agar tidak terjadi miscommunication
7. Penutup
Interview ditutup dengan kesan yg baik, seperti ucapkan
terima kasih, dll
iv. Jenis2 Pertanyaan (yg dianjurkan dan tidak dianjurkan)
1. Directed type
2. Non Directed type
3. Opened Question
pertanyaan yg dpt dijawab bebas oleh subjek (bercerita)
[coba jelaskan]
4. Closed Question
pertanyaan yg hanya membutuhkan jawaban ya/tidak
atau hanya beberapa kata [berapa tingginya? Apa ia
hitam?]
5. Direct & Closed
6. Forced Choice question
pertnyaan dgn alternative jawaban [kulitnya hitam atau
coklat?]
7. Multiple question
pertanyaan yg bertubi-tubi
8. Lead and Misleading question
pertanyaan yg menuntun jawabannya [pelaku gunakan
mobil hijau kan?]
v. Ruangan yg efektif tuk interview
1. Tidak besar
2. Tidak banyak ornament
3. Berwarna netral
4. Kursi memaksa untuk posisi tegak
5. Cahaya terang membelakangi pemeriksa dan tidak berisik
6. One way mirror
7. Ada CCTV
5. Metode Pemeriksaan Psikologi
Ada 3, yi
a. Direct Approach
Pemeriksaan secara langsung untuk dptkan info secara langsung
b. Emotional approach
Pemeriksaan dilakukan setelah petugas mengetahui kondisi emosional dari
subjek
c. Trickary approach
Pemeriksaan dgn memasukkan tersangka dalm perangkap pertanyaan
6. Defense Mechanism
a. Pengertian
Cara bertingkah laku yang digunkan oleh individu untuk melindungi diri
terhadap kecemasan yang diakibatkan oleh frustasi
Mekanisme pertahanan diri digunakan secara tidak disadari oleh individu
yang bersangkutan. Kalau digunakan secara wajar maka mekanisme ini
tidak berbahaya bahkan menguntungkan karena dapat mengurangi
ketegangan. Selanjutnya bila digunakan secara berlebihan, maka ia
memiliki dua kelemahan yaitu tidak memecahkan konflik yang ada dan dapat
mengganggu hubungan orang lain sehingga dengan demikian menimbulkan
masalah baru.
b. Bentuk2nya
i. Represi
Kecenderungan individu tuk melupakan segala hal yang
menyebabkan cemas dan gelisah
ii. Reaction Formation
sembunyikan motif yg ada dan memperlihatkan tingkah laku yg
bertolak belakang
Contoh : Seorang anak membenci ibunya namun ia sadar
bahwa motif ini tidak baik dan menimbulkan rasa bersalah
dalam dirinya. Maka motif tersebut ditekannya ke alam
bawah sadar dan ia menunjukkan sikap yang penuh
perhatian dan kasih sayang terhadap ibunya.
o Apabila seseorang memperlihatkan sikap terlalu penuh
perhatian, terlalu penuh kasih sayang atau terlalu alim maka bukan
tidak mungkin bahwa ia sebetulnya berusaha menyembunyikan
motifnya,yang berlawanan dengan sikap tersebut.
iii. Proyeksi
adalah suatu cara menyembunyikan sumber konflik dengan cara
mengalihkan motif-motif kepada orang lain
Contoh : seseorang mempunyai keinginan untuk memusuhi
orang lain namun sadar bahwa keinginan itu salah, maka
menuduh bahwa orang lain itulah yang memusuhinya.
iv. Displacement
Pada displacement obyek atau tujuan dari suatu motif disembunyikan
dan diganti dengan obyek atau tujuan lain
Contoh : Seseorang bawahan merasa tidak puas atas
perlakuan atasannya namun tidak berani mengatakannya.
Sesampai di rumah ia melampiaskan kemarahannya
kepada istrinya.
v. Rasionalisasi
Individu menjelaskan tingkah lakunya sedemikian rupa, sehingga
motif yang sebenarnya tersembunyi dan ia tidak akan disalahkan
vi. Sublimasi dan Kompensasi
o Sublimasi : individu merubah tingkah lakunya sedemikian rupa
sehingga dapat diterima oleh orang lain atau masyarakat.
Contoh : Motif seksual yang tidak dapat terpuaskan secara
langsung karena adanya hambatan dari lingkungan bisa
dicarikan jalan keluar untuk mengurangi ketegangan yang
ada, Berdansa adalah tingkah laku seksual yang bisa
diterima oleh masyarakat.
o Kompensasi : kegagalan atau hilangnya rasa harga diri dalam suatu
aktivitas dapat diimbangi usaha besar dalam aktifitas lain sehingga
mendatangkan hasil. Dengan demikian individu mendapat semacam
kepuasan yang dapat merupakan imbangan dari frustrasi yang
dialaminya.
Contoh : seorang gadis yang tidak cantik memperbesar
usahanya dalam bidang pelajaran dan dengan demikian
mendapatkan rasa harga diri dibidang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai