Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN RBL

SENTER KOCOK


Disusun oleh:

KELOMPOK 6
FI1101 FISIKA DASAR IB K-21
Dosen: Dr. Enjang Jaenal Mustopa


Muhammad Inardi Rizky 16612040
Anisa Rachmita 16612072
Iriene Chelsea 16612104
Rininta Zamazunistia 16612117

Sandy Indriana 16612121
Fajar Royani 16612309
Nadhira Afina Wardhana 16612321
Unik Widyaningrum 16612329






FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2012
1



2

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....4
BAB III METODE PENELITIAN12
BAB IV RINCIAN BIAYA PENGELUARAN....15
BAB V HASIL DAN DISKUSI16
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN...17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN..........

3

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Fisika adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari perhitungan dan
mekanisme kerja alat- alat yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Begitu banyak
penerapan fisika pada kehidupan sehari hari, mulai dari gaya gesek yang bekerja pada roda
sehingga benda akan berhenti lama-kelamaan hingga perhitungan letak dimana nilai gravitasi
bumi sama dengan nol, sehingga benda tidak akan jatuh ke bumi.
Kebanyakan alat alat yang ditemukan dalam kehidupan sehari hari merupakan penerapan
dari konsep konsep fisika.
Salah satunya adalah pembangkit tenaga listrik. Pembangkit tenaga listrik dapat
dihasilkan dari induksi elektromagnetik. Tenaga listrik dari induksi elektromagnetik ini dapat
diaplikasikan pada senter kocok. Induksi elektromagnetik ini terdiri dari kumparan kawat
tembaga, tabung PVC, dan magnet silinder. Kumparan kawat tembaga dipasang pada tabung
PVC, dan magnet dimasukkan ke dalam tabung PVC, rangkaian ini akan menghasilkan listrik
yang dapat meembuat lampy yang dipasang pada rangkaian ini menyala. Alat ini merupakan
aplikasi dari hukum Faraday yaitu, Setiap kali ada perubahan flux yang melalui coil, maka
terjadi ggl induksi di dalam coil tersebut.
Penulis pun tertarik untuk meneliti lebih jauh cara kerja balon udara ini dan relasinya
dengan konsep fisika yang tengah penulis pelajari.








4

1.2 Rumusan Masalah

Seiring berjalannya waktu masyarakat memerlukan sumber tenaga yang murah,
terbarukan, dan ramah lingkungan. Untuk memenuhi keperluan tersebut banyak ilmuwan yang
mencari bahan lain yang bisa dijadikan sebagai sumber tenaga. Salah satunya adalah tenaga
listrik yang dihasilkan oleh induksi elektromagnetik. Induksi elektromagnetik ini dapat
diaplikasikan dalam skala kecil seperti pada senter kocok. Dalam karya tulis ini, dijelaskan
bagaimana proses induksi magnetik dapat menghasilkan listrik yang dapat menghidupkan lampu
senter.

1.3 Tujuan

Membuat senter kocok yang bersumber tenaga dari induksi elektromagnetik dengan
kumparan tembaga dan magnet sesuai hukum Faraday.

1.4 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode secara literatur dan metode
eksperimental, dari eksperimen tersebut diperoleh data, kemudian dilakukan analisis secara
kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan kesimpulan.

1.5 Sistematika Penulisan Proyek Akhir

Penelitian ini terdiri dari lima bab. Bab I berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, ruang lingkup, metode penelitian yang digunakan, serta sistematika penulisan hasil
penelitian. Bab II mendeskripsikan beberapa teori yang mendukung penelitian ini, yaitu tentang
hukum listrik dan induksi elektromagnetik. Bab III membahas alat-alat yang tersusun dalam
rangkaian. Bab IV memaparkan rincian biaya pengeluaran. Bab V berisi hasil diskusi dari
penelitian. Bab VI berisi kesimpulan hasil penelitian yang telah dilakukan. Pada bagian akhir
terdapat daftar pustaka yang memuat sumber dari penelitian ini ditambahkan dengan lampiran.

5

Bab II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Medan Magnet dan Medan Listrik
Dalam fisika, medan magnet didefinisikan sebagai suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik
yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet
dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listri) Sebuah medan magnet adalah
medan vector, yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah
menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang
diletakkan di dalam medan tersebut.
Hasil kerja Maxwell telah banyak menyatukan listrik statis dengan kemagnetan, yang
menghasilkan sekumpulan empat persamaan mengenai kedua medan tersebut. Namun,
berdasarkan rumus Maxwell, masih terdapat dua medan yang berbeda yang menjelaskan gejala
yang berbeda. Einsteinlah yang berhasil menunjukkannya dengan relativitas khusus,
bahwa medan listrik dan medan magnet adalah dua aspek dari hal yang sama), dan seorang
pengamat bisa merasakan gaya magnet di mana seorang pengamat bergerak hanya merasakan
gaya elektrostatik. Jadi, dengan menggunakan relativitas khusus, gaya magnet adalah wujud gaya
elektrostatik dari muatan listrik yang bergerak, dan bisa diprakirakan dari pengetahuan tentang
gaya elektrostatik dan gerakan muatan tersebut (relatif terhadap seorang pengamat).
Sementara medan listrik didefinisikan sebagai efek yang ditimbulkan oleh
keberadaan muatan listrik, sepertielektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di
sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik
umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga
di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor.
Keberadaan medan magnet dan medan listrik sesungguhnya sangat dekat dengan
kehidupan sehari-hari kita mengingat setiap alat-alat elektronik yang ada di sekitar kita selalu
menerapkan prinsip medan magnet atau medan listrik atau gabungan antara keduanya.
6


2.2 Teori berkaitan dengan Medan Magnet
Hukum Induksi Magnetik Faraday
Hukum induksi magnetik Faraday ini menyatakan bahwa emf yang ditimbulkan rangkaian listrik
tertutup sama dengan rata-rata perubahan gaya fluks.



Dimana N adalah jumlah putaran pada koil dan adalah fluks yang menghubungkannya. Pada
banyak kasus, fluks tidak berkaitan dengan semua putaran dan semua putaran tidak berkaitan
dengan fluks yang sama. Pada kondisi ini, penjumlahan semua fluks magnetik dengan putaran
rangkaian magnetik menghasilkan nilai total jaringan fluks .

Total fluks sebesar:
.....(2)


dengan Nk adalah jumlah putaran yang terhubung dengan fluks k. Apabila terdapat perubahan
nilai fluks pada koil, muncul emf yang dihasilkan di dalamnya dengan nilai sebesar:

.....(3)


Tanda negatif pada persamaan 3 menandakan bahwa arah emf induksi seperti arus yang
dihasilkannya berlawanan dengan perubahan fluks.

Perubahan fluks dapat disebabkan oleh tiga hal.
Gaya fluks() = N..........(1)
7

Koil tidak berubah terhadap fluks dan magnitudo fluks berubah terhadap waktu.
Fluks tidak berubah terhadap waktu dan koil bergerak pada fluks tersebut.
Kedua perubahan yang disebutkan diatas muncul bersamaan, artinya koil bergerak dalam waktu
yang terus berjalan.

Pada metode pertama diatas, dengan koil yang tidak berubah dan fluks yang berubah terhadap
waktu, dihasilkan emf yang disebut emf transformator (pulsasional). Karena tidak ada gerakan
yang terjadi, maka tidak ada konversi energi dan proses yang sebenarnya terjadi adalah transfer
energi. Prinsip ini digunakan pada transformator yang menggunakan koil tetap dan fluks yang
berubah terhadap waktu untuk transfer energi dari suatu level ke level lainnya.

Pada metode kedua, pengaruh fluks dapat digunakan untuk menggambarkan emf yang dihasilkan
pada konduktor yang bergerak pada medan stasioner yang konstan. Emf yang dibangkitkan pada
konduktor yang bergerak dengan sudut yang tepat, seragam, stasioner diperoleh dengan:



Dimana
B = kerapatan fluks, Wb/m^2 (T)
l = panjang konduktor (m)
v = kecepatan (m/s)

Emf yang dibangkitkan pada contoh tersebut disebut dengan emf gerak karena dihasilkan dari
pergerakan konduktor. Karena gerakan ikut berperan dalam membangkitkan emf ini, proses ini
melibatkan konversi energi elektromagnetik. Prinsip ini dimanfaatkan pada mesin putar seperti
mesin induksi DC dan mesin sinkron.

2.3 Aplikasi Mengenai Hukum Induksi Faraday
e = Blv.....(4)
8

1. GENERATOR

Generator merupakan salah satu aplikasi dari hukum induksi faraday yang familiar
dengan kita. Generator merupakan sistem yang merubah energi mekanik menjadi energi
listrik dengan prinsip kerja berdasarkan peristiwa induksi (hukum Faraday). Besarnya
GGL induksi yang timbul di dalam kumparan adalah:

e = -N dF/dt dengan F = Fo cos wt ; dF/dt = wFo sin wt , sehingga:

e = e
maks
sin wt

e
maks
= N w Fo = N w A B

2. TRANSFORMATOR

Alat untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik. Prinsip kerjanya bedasarkan
pemindahan daya/energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan cara
induksi.

Trafo umumV
2
/N
2
= V
1
/N
1


Trafo:
Step up : V
2
> V
1

Step down: V
1
> V
2


Transformator ideal:

P
in
= P
out
atau V
1
I
1
= V
2
I
2


V
1
/V
2
= I
2
/I
1

9


Transfomator tak ideal:

P
in
P
out
; P
out
= h P
in


h = P
out
/P
in
x 100%

h = efisiensi transformator

3. ARUS PUSAR

Arus yang timbul dalam suatu logam/penghantar yang bergerak di dalam medan
magnet.Umumnya merugikan karena dapat menimbulkan kalor (kerugian energi), dapat
dikurangi dengan memecah-mecah penghantar tersebut.

Pemanfaatan arus pusar:
1. Alat pemanas induksi
2. Redaman elektromagnetik/rem magnetic
2.3 Senter
Sebuah senter (biasanya disebut obor di luar Amerika Utara) adalah tangan-diadakan bertenaga
listrik sumber cahaya. Biasanya sumber cahaya adalah pijar kecil bola lampu atau cahaya-
emitting diode (LED). Desain senter khas terdiri dari sumber cahaya dipasang di reflektor, lensa
untuk melindungi sumber cahaya dan reflektor, sumber listrik (biasanya baterai ), dan saklar .
Sementara kebanyakan senter genggam, ada kepala atau helm-mount senter dirancang
untuk penambang dan berkemah dan baterai bertenaga lampu untuk sepeda. Beberapa senter
yang didukung oleh tangan-menghidupkan dinamo atau induksi elektromagnetik atau diisi oleh
tenaga surya.
10

2.3.1 Sejarah Senter




Misell yang Paten
617.592
1899 senter
Pada tahun 1896, yang pertama sel kering baterai diciptakan. Tidak seperti baterai sebelumnya,
itu menggunakan elektrolit paste bukan cairan. Ini adalah baterai pertama yang cocok untuk
perangkat listrik portabel, karena tidak menumpahkan atau mudah pecah dan bekerja di setiap
orientasi.
Pada tanggal 10 Januari 1899, Novelty Listrik Amerika dan Manufacturing
Company memperoleh US Patent No 617592 (diajukan 12 Maret 1898) dari David Misell,
penemu bahasa Inggris. ini "perangkat listrik" yang dirancang oleh Misell didukung oleh "D"
baterai meletakkan depan ke belakang dalam tabung kertas dengan bola lampu dan reflektor
kuningan kasar di akhir. Perusahaan ini menyumbangkan sebagian dari perangkat ini ke New
York City polisi, yang menanggapi positif kepada mereka.
Ini senter awal berlari pada seng-karbon baterai , yang tidak bisa memberikan listrik stabil saat
ini dan diperlukan periodik 'istirahat' untuk terus berfungsi. Karena senter awal juga digunakan
energi yang tidak efisien filamen karbon lampu, "beristirahat" terjadi pada interval pendek.
Akibatnya, mereka dapat digunakan hanya dalam selintas, maka senter nama populer.
2.3.2 Jenis- Jenis Senter
(1) Senter Menggunakan Lampu Pijar
11

Senter pijar menggunakan lampu pijar yang terdiri dari bola kaca dantungsten filamen.
Lampu berada di bawah vakum atau diisi dengan argon, kripton atau xenon . Beberapa senter
daya tinggi pijar menggunakan lampu halogen di mana bola lampu berisi
jejak halogen seperti yodium atau bromin untuk memperbaiki kehidupan dan kemanjuran bola
lampu.
Output cahaya dari lampu pijar dalam lampu senter sangat bervariasi tergantung pada
jenis lampu. Sebuah lampu gantungan kunci miniatur menghasilkan satu atau dua lumen.
Seorang dua D-sel menggunakan lampu senter prefocus gaya umum miniatur akan menghasilkan
pada urutan 15 sampai 20 lumen cahaya dan sinar sekitar 200 candela. Salah satu membuat
populer senter isi ulang fokus menggunakan lampu halogen dan menghasilkan 218 lumen.
Dengan perbandingan, 60 watt lampu pijar rumah tangga akan menghasilkan sekitar 900 lumen.
(2) Senter Menggunakan Lampu LED
Perkembangan dioda pemancar cahaya (LED) telah membuat senter praktis yang
menggunakan LED sebagai pengganti bola lampu konvensional. LED telah ada selama beberapa
dekade, terutama digunakan sebagai daya rendah lampu indikator. Pada tahun 1999,Lumileds
Perusahaan dari San Jose, California Amerika Serikat, memperkenalkan LED Luxeon, tinggi
daya cahaya putih emitor. Hal ini membuat senter LED mungkin dengan kekuasaan dan waktu
berjalan lebih baik dari beberapa lampu pijar. The senter LED Luxeon pertama adalah LS Arc,
dirancang pada tahun 2001.
LED dapat secara signifikan lebih efisien dan menggunakan energi kurang dari lampu pijar.
Senter LED memiliki daya tahan baterai lebih lama dari lampu pijar dari output cahaya
sebanding. LED juga kurang rapuh dari lampu kaca konvensional.
Beberapa senter LED elektronik mengatur tegangan yang diberikan ke LED untuk menstabilkan
output cahaya sebagai debit baterai. Sebaliknya, output cahaya non-diatur senter menurun karena
penurunan tegangan baterai. LED juga memiliki keunggulan hampir konstan
mempertahankan suhu warna terlepas dari tegangan atau arus masukan, sedangkan temperatur
warna lampu pijar dengan cepat menurun sebagai pembuangan baterai. Senter LED diatur juga
12

dapat menerapkan dipilih pengguna tingkat output yang tepat untuk suatu tugas, misalnya,
cahaya rendah untuk membaca peta dan output yang tinggi untuk memeriksa tanda jalan. Ini
akan sulit untuk dilakukan dalam senter pijar sejak kemanjuran lampu tetes cepat pada output
yang rendah.
Senter LED mungkin mengkonsumsi 1 watt atau lebih dari baterai, menghasilkan panas serta
cahaya. disipasi panas untuk LED sering menyatakan bahwa senter LED
memiliki aluminium tubuh untuk mengusir panas, mereka bisa menjadi hangat saat digunakan.
Output cahaya dari senter LED bervariasi bahkan lebih luas daripada lampu pijar. "Keychain"
lampu jenis operasi pada baterai tombol, atau lampu menggunakan LED 5 mm tunggal, hanya
dapat menghasilkan beberapa lumen. Bahkan kecil senter LED yang beroperasi pada sel AA
tetapi dilengkapi dengan power LED dapat memancarkan 100 lumen. Senter LED yang paling
kuat menghasilkan lebih dari seribu lumens dan dapat menggunakan LED daya yang beragam.
(3) Senter Kocok Bersumber dari Medan Magnet




13

Bab III
METODE PENELITIAN

Alat dan Bahan :
- Magnet silinder
- Kawat tembaga 100m
- Pipa PVC
- Lampu super LED 3 V
- Kabel lurus dan kabel serabut
- Kapasitor 3300 F
- Selotip dan double tape
- Solder dan timahnya
- Korek api
- Dioda bridge 1.5 A
- Switch




















14

Langkah Kerja:

1. Siapkan semua peralatan dan bahan
2. Lilitkan kawat tembaga 100m pada tabung PVC. Sisakan ujung ujung kawat untuk
dirangkaikan pada rangkaian
3. Hubungkan kedua ujung kawat dihubungkan ke dioda
4. Hubungkan bagian positif (+) dari dioda dengan bagian positif (+) dari kapasitor
menggunakan kabel yang ujung ujungnya telah dikupas lapisannya dengan cara dibakar,
begitu juga bagian negatifnya
5. Hubungkan bagian positif (+) kapasitor ke bagian positif (+) dari lampu LED
menggunakan kabel, begitu pula dengan bagian negatifnya.
6. Solder bagian bagian yang disambungkan dengan solder agar sambungan tersebut kuat
7. Masukkan rangkaian ke dalam wadah senter dengan rapi
8. Senter siap digunakan, untuk mengoperasikannya senter dikocok terlebih dahulu selama
kurang lebih 15 detik.






















15


16

Hasil Percobaan

No. Percobaan ke- Kendala Hasil
1 1 Dioda bridge tidak bekerja Lampu tidak menyala
2 2 Switch tidak berfungsi Lampu tetap menyala meskipun switch mati
3 3 Switch tidak digunakan Lampu langsung menyala saat dikocok.

Pada percobaan yang dilakukan oleh penulis, lampu dapat menyala 30 detik setelah dikocok.












17

Bab IV
RINCIAN BIAYA PENGELUARAN

Nama Alat dan Bahan Rincian Harga (Rp)
Magnet Silinder 2 x 42.500,00 85.000,00
Kawat tembaga 15.000,00
Pipa PVC 4.000,00
Lampu LED 3 V 1.500,00
Kabel 3.000,00
Kapasitor 3300 F 1.500,00
Selotip 3.000,00
Solder 8.500,00
Timah
Korek api
Dioda bridge
1 meter 2.000,00
1.500,00
1.500,00


TOTAL 125.000,00
18

Bab V
HASIL DAN DISKUSI

`Berdasarkan Hukum Ohm menyatakan:
Besarnya kuat arus (I ) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda
potensial atau tegangan(V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan
hambatan atau resistansi(R) di antara mereka
Dengan kata lain bahwa besar arus listrik (I) yang mengalir melalui sebuah hambatan (R) selalu
berbanding lurus dengan beda potensial (V) yang diterapkan kepadanya.


Ilustrasi Hukum Ohm

Pada percobaan pertama, dioda tidak berfungsi. Fungsi Dioda dalam komponen elektronika
adalah sebagai penyearah arus, penyaring atau pendeteksi dan untuk stabilisator tegangan. Dioda
adalah komponen aktif yang memiliki dua terminal yang melewatkan arus listrik hanya satu arah.
Dengan tidak berfungsinya dioda, maka lampu tidak dapat menyala.
Pada percobaan kedua, peneliti menggunakan switch atau saklar yang berfungsi sebagai pemutus
dan penghubung arus listrik yang mengalir sepanjang rangkaian. Switch yang digunakan pertama
berhasil, namun setelah beberapa kali penggunaan, switch tidak berfungsi. Tidak berfungsinya
switch menyebabkan lampu tetap menyala meskipun switch dalam keadaan off.
Pada percobaan ketiga, peneliti tidak menggunakan switch, sehingga lampu langsung menyala
saat senter dikocok. Hal ini karena arus mengalir dalam rangkaian secara langsung tanpa adanya
pemutus dan penghubung arus listrik.

19

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
20

Daftar Pustaka

Sabrina, Abi. Hukum Ohm dan Rangkaian Seri-Paralel.
http://abisabrina.wordpress.com/tag/kapasitor-paralel/ (diakses tanggal 28 April 2013)

Komponen Elektronika. Fungsi Dioda. http://komponenelektronika.net/fungsi-dioda.htm
(diakses tanggal 28 April 2013)
























21

Lampiran
22

Anda mungkin juga menyukai