Anda di halaman 1dari 6

http://kuliahipa.blogspot.com/2012/04/implementasi-ilmu-pengetahuan-alam-ipa.

html
IMPLEMENTASI ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) DALAM PENDIDIKAN
KARAKTER SISWA SMP

Destika Setya Pratiwi
FMIPA, Universitas Negeri Yogyakarta
Email : deztica@gmail.com

ABSTRAK
This report aims to instill character education students through the implementation of
Natural Sciences (IPA), through learning materials
science. Science education is a consciouseffort in order to express the
symptoms found in nature by applying the scientific method andto shape the personality or
behavior of students. With science education is indirectly makingthe learners (students) as well
as to obtain exemplary how the characters behave so as to form
the learners. Thus, IPA can assist in the implementation of character education junior high school
students.

Keywords: implementation, character education

Laporan ini bertujuan untuk menanamkan pendidikan karakter siswa melalui
implementasi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan melalui materi-materi pembelajaran IPA.
Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna untuk
mengungkapkan gejala-gejala yang terdapat di alam dengan menerapkan metode ilmiah serta
untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa. Dengan pendidikan IPA secara tidak
langsung membuat para peserta didik (siswa) sekaligus dapat memperoleh keteladanan
bagaimana dalam bersikap sehingga dapat membentuk karakter peserta didik. Sehingga
Implementasi IPA dapat membantu dalam pendidikan karakter siswa SMP.
Kata kunci : implementasi, pendidikan karakter









PENDAHULUAN

Latar Belakang
Eksistensi seseorang sangat ditentukan oleh karakter yang dimiliki. Hanya seseorang
yang memiliki karakter kuat yang mampu menjadikan dirinya sebagai seorang yang bermartabat
dan disegani oleh orang lain. pendidikan karakter sebenranya bukan hal yang baru. Dalam
Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan Naional telah ditegaskan bahwa
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Namun tampaknya upaya
pendidikan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan dan institusi pembina lain belum
sepenuhnya mengarahkan dan mencurahkan perhatian secara komprehensif pada upaya
pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Untuk menjapai tujuan pendidikan tersebut,khususnya pendidikan karakter pada siswa
SMP dapat dilakukan melalui implementasi Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui pembelajaran IPA
ini guru dapat menyisipkan nilai-nilai yang berguna dalam menumbuhkan karakter siswa. Bisa
melalui materi, proses dalam pembelajaran, maupun alat peraga yang digunakannya. Hal yang
terpenting dalam penanaman pendidikan karakter yaitu selain melalui tahap dan proses yang
lama juga memerlukan objek-objek yang dapat mendukungnya, salah satunya yaitu IPA. Dengan
demikian peserta didik akan mengerti dan menanamkan dengan sendirinya karkter itu melalui
proses belajar sehari-hari. Mereka dapat tumbuh menjadi peserta didik yang pandai dalam hal
materi sekolah sekaligus peserta didik yang memiliki karakter mulia sehingga karakter dapat
tumbuh dengan sendirinya melalui proses belajar sehari-hari.


PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi
Menurut Nurudin Usman (2002:70): Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi,
tindakan, atau adanya mekanisme suatu system. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi
suatu kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan. Sebagai usaha untuk
mencapai tujuan kegiatan itu sendiri, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai. Atau
dengan kata lain, dalam mencapai tujuan kegiatan diperlukan suatu objek. Jadi implementasi di
sini tidak berdiri sendiri melainkan dipengaruhi oleh objek-objeknya.
Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi
bukan sekedar aktivitas, tetapi merupakan suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara
sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan dari suatu kegiatan.
Maka, implementasi ini tidaklah berdiri sendiri melainkan dipengaruhi oleh objek-objek
berikutnya.
Menurut Guntur Setiawan (2004:39): Implementasi adalah perluasan aktivitas yang
saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta
memerlukan jaringan pelaksanaan, birokrasi yang efektif. Dari pengertian implementasi
tersebut dapat dikatakan bahwa implementasi merupakan proses untuk melaksanakan ide,
maupun seperangkat aktivitas baru dengan harapan orang lain dapat menerima dan melakukan
suatu penyesuaian dalam birokrasi demi terwujudnya tujuan.
Menurut Hanafi Harsono (2002:67): Implementasi adalah suatu proses untuk
melaksanakan kebijakan menjadi tindakan kebijakan dari politik ke dalam administrasi.
Pengembangan kebijakan dalam rangka penyempurnaan suatu program. Dari pengertian
implementasi tersebut, maka dapat kita ketahui bahwa implementasi itu tidak hanya berkaitan
dengan objek maupun birokrasi, akan tetapi juga berkaitan dengan kebijakan. Dengan demikian
dalam implementasi itu juga perlu adanya kebijakan sehingga tercapailah tujuan yang
diharapkan.
Dari pengertian implementasi yang dikemukakan oleh ketiga sumber diatas, dapat
dikatakan bahwa implementasi bukan hanya merupakan suatu aktivitas saja. Akan tetapi
merupakan suatu kegiatan yang terencana dan bersumber dari suatu kebijakan serta disesuaikan
dengan proses interaksi antara tujuan dan tindakan, demi tercapainya suatu tujuan guna
penyempurnaan suatu program. Implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu
kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma
tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu implementasi tidak berdiri sendiri tetapi
dipengaruhi oleh objek-objek berikutnya.

B. Pendidikan IPA
Pendidikan merupakan suatu proses sadar dan terencana dari setiap manusia, baik
individu maupun kelompok untuk membentuk pribadi yang baik serta untuk mengembangkan
potensi yang ada sebagai upaya untuk mewujudkan suatu cita-cita dan tujuan yang diharapkan.
Pendidikan tidak hanyalah menitik beratkan pada perkembangan pola pikir melainkan juga untuk
mengembangkan potensi pada diri seseorang . jadi pendidikan menyangkut semua aspek pada
kepribadian seseorang untuk membuat seseorang tersebut lebih baik
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berasal dari kata sains yang berarti alam. Menurut
Abdullah (1998: 18), IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan
cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori, dan demikian seterusnya kait mengkaitkan antara cara yang satu dengan cara
yang lain. Dari sini, dapat dimengerti bahwa IPA merupakan ilmu yang dalam penyusunannya
memerlukan proses dan metode tertentu. Bukan sekedar dari pendapat maupun adat istiadat,
melainkan melalui metode-metode ilmiah serta saling berkaitan.
Dari pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan pengetahuan dari
hasil kegiatan manusia yang diperoleh dari hasil eksperimen atau observasi yang bersifat umum
sehingga akan terus disempurnakan. Dalam pembelajaran IPA mencakup semua materi yang
berkaitan dengan alam. Ruang lingkup IPA meliputi makhluk hidup, energy dan perubahannya,
bumi dan alam semesta serta proses materi dan sifat-sifatnya. Dimana meliputi aspek Fisika,
Kimia, dan Biologi.
Dari uraian di atas, mengenai pengertian pendidikan dan IPA, maka pendidikan IPA
merupakan suatu penerapan dalam pendidikan dan IPA untuk tujuan dalam pembelajaran
termasuk di SMP. Pendidikan IPA menurut Tohari (1978:3) merupakan usaha untuk
menggunakan tingkah laku siswa hingga siswa memahami proses-proses IPA, memiliki nilai-
nilai dan sikap yang baik terhadap IPA serta menguasai materi IPA berupa fakta, konsep, prinsip,
hokum dan teori IPA.
Jadi Pendidikan IPA merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar guna untuk
mengungkapkan gejala-gejala yang terdapat di alam dengan menerapkan metode ilmiah.dari
hasil metode ilmiah maka disusunlah teori-teori berdasarkan kenyataan dan fakta yang dapat
dipertanggungjawabkan. Dan berfungsi untuk membentuk kepribadian atau tingkah laku siswa
sehingga dapat memahami proses IPA dan dapat mengembangkannya dimasyarakat.

C. Pendidikan Karakter
Karakter sendiri dapat diartikan sebagai suatu nilai-nilai perilaku manusia yang
berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesame manusia, lingkungan, dan
kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, serta perbuatan berdasarkan norma
agama, hokum, tata karma, budaya dan adat istiadat.
Menurut Rutland dalam Hidayatullah (2010:12) Karakter berasal dari akar kata bahasa Latin
yang berarti dipahat. Sebuah kehidupan, seperti sebuah blok granit yang dengan hati-hati
dipahat atau pun dipukul secara sembarangan yang pada akhirnya akan menjadi sebuah
mahakarya atau puing-puing yang rusak. Karakter, gabungan dari kebajikan dan nilai-nilai yang
dipahat di dalam batu hidup tersebut, akan menyatakan nilai yang sebenarnya.
Menurut Kertajaya dalam Hidayatullah (2010:13) Karakter adalah ciri khas yang
dimiliki oleh setiap benda atau individu. Cirri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan mesin yang mendorong bagaimana
seseorang bertindak, bersikap, berujar, dan merespon sesuatu.
Pendidikan karakter sendiri mempunyai pengertian sebagai suatu sistem penanaman
nilai-nilai karakter pendidikan atau budi pekerti pendidikan yang merupakan kepribadian khusus
yang harus melekat pada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau
kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri
sendiri, sesame, kepada lingkungan, maupun bangsa sehingga menjadi manusia insan kamil.
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan,
termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran
dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengolahan mata pelajaran, pengelola
sekolah, pelaksanaan aktivitas atau kegiatan ko-kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana,
pembiayaan, dan ethos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
Pendidikan karekter dapat diintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata pelajaran.
Materi yang berkaitan dengan norma dan nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu
dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian, pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh
pada internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan peserta didik sehari-hari
dimasyarakat.



D. Mengapa harus SMP
Pada usia SMP, anak-anak memasuki usia remaja, yang mengubah kondisi fisik dan
mental dari alam kanak-kanak menjadi alam remaja. Pada tahap ini anak mulai mencari jati
dirinya, siapa dia, dari mana dia berasal, ke mana dia akan menuju (cita-cita). Dan tentu saja
jawaban itu tak bisa didapatnya dalam pendidikan di SMP. Oleh karena itu pendidikan di masa
SMP hendaknya menyediakan peluang/pilihan ilmu, keahlian yang banyak kepada para siswa.
Secara garis besar kurikulum SMP harus bersifat : banyak, luas, tidak mendalam/general,
pendek, dan ringan.

E. Peranan IPA dalam Pendidikan Karakter bagi siswa SMP
Pendidikan karakter tidaklah hanya mementingkan suatu kecerdasan siswa, akan tetapi
juga memerlukan kejernihan hati. Pendidikan karakter memberikan peluang bagi peserta didik
untuk multi kecerdasan yang mampu mengembangkan sikap-sikap kejujuran, integritas,
kedisiplinan, komitmen, dan kemandirian.
Implementasi pendidikan karakter tidaklah mudah. Diperlukan proses yang panjang
dalam membangun karakter itu sendiri. Karena di sekolah-sekolah, kita tidak hanya menjadikan
anak cerdas otak tetapi juga watak yang cerdas. Dalm pembentukan watak serta otak yang cerdas
tidaklah mudah, diperlukan kesabaran dan harus berjalan tahap demi tahap. Tahap demi tahap
tersebut harus selalu berkesinambungan. Sehingga apa yang ingin dicapai, baik kecerdasan otak
maupun kecerdasan watak dapat terwujud dalam proses pendidikan siswa khususnya siswa SMP.
Siswa usia SMP, merupakan usia dalam tahap perubahan. Yaitu, dari usia anak-anak
memasuki usia remaja, yang mengubah kondisi fisik dan mental dari alam kanak-kanak menjadi
alam remaja. Pada usia ini anak mulai mencari jati dirinya, siapa dia, dari mana dia berasal, ke
mana dia akan menuju (cita-cita). Pada usia ini, anak masih dalam keadaan yang labil dan belum
dapat mengontrol emosinya. Usia SMP, merupakan usia yang rawan bagi seorang anak untuk
terjerumus dalam hal-hal yang buruk. Hal ini disebabkan anak belum dapat membedakan mana
yang terbaik untuknya dan mana yang berbahaya untuk dirinya.
Untuk itu, pada masa-masa ini, sangat diperlukan keteladanan. Maka dalam
pengembangan keteladanan, disini IPA berperan sebagai suatu sarana dalam pendidikan karakter.
Karena dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan kepada siswa SMP tersebut dapat
memberikan keteladanan tersendiri. Pertama, Ilmu Pengetahuan Alam sendiri merupakan suatu
ilmu dari hasil kegiatan manusia yang diperoleh dari hasil eksperimen atau observasi yang
bersifat umum sehingga akan terus disempurnakan. Sehingga dari sini kita bisa memberikan
keteladanan untuk siswa bahwa untuk memperoleh suatu kebenaran, kita perlu melakukan
tinjauan terlebih dahulu dan baru menyimpulkannya. Bukan asal-asalan, tetapi diperlukan proses.
Kedua, dalam Ilmu Pengetahuan Alam juga diajarkan mengenai kehidupan ini. Mulai dari
molekul yang kecil sampai yang kompleks, maka dari sisi tersebut dapat menumbuhkan karakter
siswa untuk mengagumi ciptaan Allah Yang Maha Kuasa. Sehingga dapat meningkatkan
ketaatan siswa dalam beribadah serta menyayangi setiap makhluk hidup. Ketiga, dari alat-alat
peraga maupun perangkat pembelajaran IPA juga akan mendukung pelaksanaan pembelajaran
yang berkarakter.












PENUTUP

Kesimpulan
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Implementasi adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan
secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan.
2. Pendidikan karakter dapat diterapkan melalui pembelajaran pada setiap mata pelajaran,
khususnya dalam Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Dengan Ilmu Pengetahuan Alam yang diajarkan kepada siswa SMP tersebut dapat memberikan
keteladanan melalaui materi yang diajarkan maupun alat peraga yang digunakan dalam
pembelajaran.
Sehingga pendidikan karakter dapat ditumbuhkan melalui Implementasi Ilmu Pengetahuan
Alam.

Anda mungkin juga menyukai