Anda di halaman 1dari 2

Resume

MEDICAL ERROR DI RUMAH SAKIT


DAN UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO

Ditulis oleh Iwan Dwiprahasoa yang dipublikasikan di JMPK Vol 07 / No 01 / Maret 2004.

Sistem pelayanan kesehatan terjadi unsafeness yang sifatnya kronis dibelahan dunia
berdasarkan studi di USA terjadi medical error yang diduga mengakibatkan kematian 100.000
orang pertahun. Medical error adalah setiap tindakan medis yang dilaksanakan tetapi tidak
sesuai dengan rencana atau prosedur atau melakukan upaya medik melalui prosedur yang keliru.
Penulis juga mengungkapkan bahwa data pasti mengenai medical error sulit diperoleh
karena sebagian tidak dikenali, dianggap bisa atau tidak dilaporkan . Kejadian Medical error di
Indonesia menurut penulis dalam penelitiannya menemukan bahwa sebagian besar ( 82 % )
pemberian antibiotika pada saluran pernafasan akut ( ISPA ) ternyata tidak layak dan angka ini
tidak berbeda antara dokter umum dan dokter spesialis. Dan masih banyak lagi contoh contoh
serupa dengan kejadian tersebut.
Dampak dari medical error sangat beragam mulai dari yang ringan sampai pada tingkat
berat berupa kecacatan atau bahkan kematian , atau sebagian penderita harus dirawat di Rumah
Sakit dalam waktu yang lama yang akhirnya berdampak pada biaya perawatan yang lebih besar.
Medical error merupakan fenomena gunung es. Hanya kasus yang serius dan mengancam jiwa
yang secar mudah terdeteksi dan tampak dipermukaan, sedangkan kasus kasus yang sifatnya
ringan sampai sedang umumnya tidak terdeteksi, tidak dicatat ataupun tidak dilaporkan.
Tipe tipe medical error secara tekhnis dibagi menjadi :
Error of Omission, contohnya kesalahan dalam mendiagnosa , keterlambatan dalam
penanganan.
Error of Commission , contohnya kesalahan dalam memutuskan pilihan terapi ,
memberikan obat yang salah
Medical error dapat terjadi oleh beberapa hipotesis:
1. Outcome dari mdical error sulit dibedakan dengan gejala akibat penyakitnya sendiri.
2. Praktisi medis tidak mengenali adanya efek samping yang terjadi akibat medical error.
3. Efek samping tidak terdeteksi
4. Beberapa efek samping bersifat reversible atau hilang dengan penghentian terapi
sehingga tidak dilaporkan.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya medical error antara
lain:
a . Pengukuran kinerja dan penerapan performance improvement system .
Pengumpulan data monitoring ( untuk deteksi awal medical error )
Risk Management ( melakukan prosedur secara benar dalam menangani penyakit
sehingga mencegah resiko akibat tindakan medik ).
b . Menetapkan strategi pencegahan berbasis fakta
Identifikasi / memantau kejadian error.
Menganalisa data .
Menetapkan strategi mengurangi resiko terjadinya medical error.
Memformulasikan solusi pemecahan dengan para ahli.
Evaluasi dampak program tersebut terhadap keamanan pasien .
c . Menetapkan standar kinerja untuk keamanan pasien.
Suatu tindakan medic, apapun bentuknya, haruslah do no harm baik bagi pasien
maupun tenaga kesehatan yang terlibat didalamnya. Evidence Based Medicine yang merupakan
paradigma baru bidang kedokteran yang menekankan pada pendekatan medic yang berbasis pada
bukti ilmiah yang terkini dan terpercaya memang sudah saatnya untuk segera diterapkan secara
luas dalam praktik sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai