Anda di halaman 1dari 2

8

DIAGNOSA
mungkin menggunakan ta-
ngan mereka untuk menahan
badan dalam posisi terbuka
dan tangan dalam posisi
menelungkup.
RAKTUR COLLES
ADALAH PATAH TU-
LANG PERGELANGAN
TANGAN YANG SUDAH
MENGALAMI OSTEO-
POROSIS (PENGEROPOSAN
TULANG). Biasanya, garis
patah fraktur colles berben-
tuk melintang, komplet, dan
jaraknya sekitar 2-3 cm di
atas garis sendi. Fraktur colles
lebih sering terjadi pada wan-
ita yang berusia lebih dari 50
tahun. Hal ini karena tulang
mereka mulai osteoporotik.
Fraktur colles juga rentan
pada mereka yang sering
terjatuh, entah itu karena
terpeleset atau pun risiko
olahraga. Biasanya, saat
terjatuh, (calon) pen-
derita akan berusaha sebisa
Umumnya, orang akan
menggunakan tangan sebagai
tumpuan saat mereka terpeleset
atau pun terjatuh untuk
menghindari kemungkinan
cedera pada bagian tubuh yang
lebih penting seperti kepala.
Saat tangan harus memikul
beban tersebut, masih ada
ancaman lain yang tak kalah
berbahayanya.
Fraktur
Colles
SATU MASALAH PADA
PENDERITA OSTEOPOROSIS
Beban yang diterima tangan
saat menumpu itu akan dite-
ruskan ke daerah pergelangan
yang akan menyebabkan pa-
tah pergelangan. Selanjutnya,
pecahan bagian bawah
akan bergeser ke arah
belakang, men-
cong keluar, dan
membuka.
Pergeseran
ini me-
nyebabkan
bentuk
lengan
bawah
dan ta-
ngan akan
tampak
menye-
rupai
garpu
terbalik.
Fraktur colles juga
sangat rentan
pada mereka
yang sering
terjatuh. Entah itu
karena terpeleset
atau pun risiko
olahraga.
9
DIAGNOSA
Patah tulang pergelangan tangan akan
berbarengan dengan kelainan lain, di antaranya:
1. Patah tulang ujung ulna (Processus stiloid ulna)
(sebanyak 60%)
2. Patah tulang ulna
3. Patah tulang carpal (telapak tangan)
4. Pergeseran sendi radioulnar distal
5. Putusnya urat
6. Putusnya saraf
PERHATIKAN!
Bila patah tulang yang ter-
jadi termasuk jenis yang tanpa
pergeseran fragmen patahan,
sebaiknya diagnosis dilakukan
dengan pemeriksaan rontgent.
Akan tetapi, untuk mengetahui
derajat remuknya patah tulang
dan mengetahui letak persisnya
patahan, pemeriksaan radiologik
juga diperlukan.
PENATALAKSANAAN
Jika yang terjadi adalah patah
tulang tak bergeser (atau hanya
sedikit sekali bergeser), fraktur
dapat dibebat dalam slab gips
yang dibalutkan dengan kuat di
sekitar bagian belakang lengan
bawah dan pergelangan tangan.
Namun, jika yang terjadi adalah
patah tulang yang bergeser,
patahan tersebut harus dikem-
balikan posisinya dalam kondisi
pembiusan umum. Jika dalam
waktu enam minggu fraktur telah
menyatusekalipun tak ada bukti
penyatuan secara radiologislab
dapat dilepas dengan aman dan
diganti dengan pembalut kain
krep (arm sling).
Untuk kasus patah tulang remuk,
berat, dan tak stabil, penatalaksa-
naannya tidak mungkin diper-
tahankan dengan gips. Untuk
keadaan ini, sebaiknya dilakukan
fiksasi luar atau interna yang te-
rus dipertahankan selama 612
minggu. Meski begitu, kasus
pergeseran ulang masih sering
mungkin terjadi. Jika memang
begitu, biasanya, kasus ini akan
diterapi dengan reduksi ulang.
KOMPLIKASI
Saat dilakukan pembebatan pada
pergelangan tangan, sering kali
terjadi gangguan sirkulasi darah.
ligamen karpal yang melin-
tang harus dibelah sehingga
tekanan saluran dalam
karpal berkurang. Selain itu,
malunion (salah sambung)
juga sering ditemukan,
baik karena reduksi tidak
lengkap atau pun karena
pergeseran dalam gips yang
terlewatkan.
Mungkin akan terdapat
pembengkakan dan nyeri
tekan pada sendi-sendi
jari. Waspadalah, jangan
sampai melalaikan latihan
setiap hari.
dr. Wahyu Eko Widiharso,
Sp.OT
Dokter Spesialis Orthopaedi
RS Puri Indah
Gambar 1 & 2 menunjukan kegiatan
yang dapat mengakibatkan patah tulang
(fraktur colles)
Jika ini terjadi, jari-jari harus diper-
iksa dan pembalut yang menahan
slab perlu dibuka atau dilonggar-
kan. Meskipun jarang, cedera saraf
dan tekanan saraf medianus pada
saluran karpal bisa menjadi salah
satu komplikasi. Penanganannya,
1
2

Anda mungkin juga menyukai