Orchidopexy Dewi Rahmawati Syam Kepaniteraan Klinik Stase Anestesia RSIJ/Fkk UMJ Identitas Pasien Nama Pasien : Tn. J Umur : 39 tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl.Intan, Jakarta Pusat No RM : 68-80-76
Status Anamnesis KU: Pasien merasa ada yang mengganjal pada selangkangan kiri RPS: Pasien merasa ada yang mengganjal pada selangkangan iri. Pasien mengaku sejak kecil hanya memiliki satu testis. Saat ini pasien sudah menikah dan memiliki dua anak. RPD: - DM disangkal - Hipertensi disangkal - Penyakit Jantung disangkal - Penyakit kelainan darah - Alergi disangkal Riwayat operasi : tidak pernah dioperas sebelumnya Riwayat merokok: tidak merokok
KEADAAN PRA BEDAH KU : Baik Kesadaran : komposmentis TTV : - TD : 130/70 mmHg - N : 70 kali/menit - S : 36 0 C Berat badan (BB) : 83 kg Tinggi badan (TB) : 167 cm Pasien tampak gelisah dan cemas karena akan dioperasi Pemeriksaan Penunjang (18/2/10) Darah rutin:
Hasil R Thoraks Cor CTR < 50 %, Aorta Normal Sinus dan diafragma Normal Pulmo : Hili normal, corakan vaskuler normal. Tak tampak infiltrat/kranialis Kesan : Thorak Normal STATUS FISIK American Society of Anesthesiologists (ASA) : 1. Pasien sehat organik, fisiologik, psikiatrik & biokimia. 2. Pasien dgn peny. sistemik ringan atau sedang. 3. Pasien dgn peny. sistemik berat, aktivitas rutin terbatas. 4. Pasien dgn peny. Sistemik berat, tdk dapat melakukan aktivitas rutin & penyakitnya merupakan ancaman kehidupan sehari-harinya. 5. Pasien sekarat yg diperkirakan dengan atau tanpa pembedahan hidupnya tidak akan lebih dari 24 jam.
DIAGNOSIS & RENCANA TINDAKAN
Diagnosis pra-bedah: Undesensus testis sinistra
Jenis pembedahan orchidopexy
Jenis anestesia Anestesia Umum
Teknik anestesia Laringeal Mask no.4. tertutup. Observasi Ventisali kontrol.
PERSIAPAN OPERASI Medikasi pra-bedah : Tidak ada terapi Dipastikan tidak ada benda asing yang akan mengganggu proses anastesi dan operasi: Gigi palsu Cat Kuku Perhiasan Pemasangan infus RA Persiapan alat anestesi
Pasien diposisikan terlentang di meja operasi Dipasang ECG, tensimeter, dan pengukur SpO 2 . 17.20 : Disuntikkan Fantanyl 0,1 mg i.v, Klonidin 0,075 mg, Atrakurium 40 mg, propofol 150mg. Setelah refleks bulu mata hilang, dan keadaan pasien relaks dipasang LMA no.4. Dihubungkan dengan sirkuit dan mesin anastesi. Diberikan O 2 dan N 2 O 1:2 dan Desfluran. TD: 118/72 mmHg, HR: 79x/m,SpO 2 : 99%. Peri-Operatif Operasi dimulai pukul 17.30. TD:90/60 mmHg. HR: 58x/m. Pukul 17.35, TD: 85/48 mmHg, HR: 51x/m. Desfluran dikurangi + Efedrin 10 mg, SA 0,5 mg. Pukul 17.45, TD: 145/80 mmHg, HR: 95x/m, desfluran dinaikkan. Selanjutnya TD: 120/74 mmHg, HR: 85x/m, diberikan ketorolac 30 mg i.v, dan petidin 50 mg. Pukul 18.05, operasi selesai Pukul 18.10 anestesi selesai diberikan. TD: 120/70 mmHg. HR: 95x/m, SpO 2 99%. Setelah pernapasan spontan, pasien dipindahkan ke RR Post-Anestesi Diruang RR dipasang tensimeter dan pengukur SpO 2 , TD: 118/72mmHg, HR: 85x/m,SpO2: 98% Diberikan O 2 4 L/menit, Pukul 18.20, skor Aldrate 10 pindah ke ruang rawat. SKOR ALDRATE
2 2 2 2 2 10 Nb : Post Operasi pasien Pindah ke Ruang 0 2 2 0 2 6 18. 15 18. 20 Jumlah Cairan/Transfusi Ringer Asering 1000 ml M: 4x10+2x10+1x60=120 O: 4x80=320 P: 6x120=720 MOP: 120+320+360=800 ml 1jam prtama (50%P) MOP: 120+320+180=620 ml 1 jam kedua (25%P) ANALISIS KASUS Tinjauan Kepustakaan Anestesi pada pesien ini sebenarnya dapat dilakukan dengan spinal anestesi keadaan pasien yang gelisah dan takut menjalani operasi menyulitkan inform consent bius umum. Fentanyl Golongan Opiad 75-125 kali lebih poten dari morpin Sebagai analgesia dan anestesia Tidak mengganggu kardiovaskuler Dosis induksi IV : 5 40 g. Dosis Analgesia IV/IM 25 100 g, (0,7 2 g/kg BB) (Kasus 0,1 mg ) Dosis rumatan 0,3-1 g /kg BB Efek samping : - KV : bradikardi, hipotensi - Pulmoner : Depresi pernapasan, apnoe - GI : mual, emesis, pengosongan lambung terteunda, spasme tr.biliaris - Mata : miosis - Muskuloskeletal : kekakuan otot Klonidin memperpanjang efek anestesi,
Atrakurium Pelumpuh otot non depol kerja sedang (20-45) Golongan Bensiliso-kuinolinum Aman untuk hepar dan ginjal Dosis awal : 0,5-0,6 mg/kg BB (kasus 40 mg,) Dosis rumatan : 0,1 mg/kg BB(10 mg, 10 mg, 10 mg, 10 mg, 10 mg ).
PROPOFOL Obat induksi , pemeliharaan dari anestesia, pengobatan dari mual muntah akibat kemoterapi/pasca bedah. Dosis : - sedasi sadar : Bolus IV, 25-50 mg (0,5-1 mg/kg) - Induksi : IV, 2 2,5 mg/kg - Pemeliharaan : IV = 25-50 mg, infus = 100- 200 g/kg/mnt, antiemetik = IV 10 mg (kasus 150 mg) Pada menit ke 15 setelah anestesi, TD dan HR menurun (TD: 85/48 mmHg, HR: 51x/m) Efek obat anestesi Efedrin dan Atropin Sulfas ATROPIN SULFAT Pengobatan dari bradikardia sinus, premedikasi (vagolisis), reversi dari blokade neuromuskuler (blokade efek muskarinik antikolinesterase), terapi tambahan pd pengobatan bronkospasme dan tukak lambung
Dosis : bradikardia sinus = 0,5 1,0 mg; ulangi setiap 3-5 menit sesuai indikasi. (dosis maks 40 g/kg) (kasus 0,5 mg diberikan karena bradikardi + TD )
Efek samping : - KV : takikardia (dosis tinggi), bradikardia (dosis lemah), palpitasi - SSP : kebingungan, halusinasi - Pulmoner : depresi napas - GI : refluks esofagus - Mata : penglihatan kabur, midriasis, peningkatan tek. Intraokuler - Dermatologik : urtikaria - Lain : mulut kering, reaksi alergi. N 2 O nama lain : gas gelak, laughing gas, nitrous oxide, dinitrogen monoksida
NH 4 NO 3 ---> 2 H 2 O + N 2 O (dipanaskan 240 0 C)
pemberian N 2 O harus disertai O 2 minimal 25 %.
bersifat anastetik lemah tetapi analgesik kuat
jarang digunakan scr tunggal, tapi di kombinasikan dengan cairan anastetik lainnya spt halotan dsb.
pd akhir anastesi stlh N 2 O dihentikan berikan O 2 100 % selama 5 10 untuk menghindari tjdnya hipoksia difusi.
DESFLURAN Mirip Isofluran Bersifat simpatomimetik Efek samping takikardi dan hipertensi Efek depresi napas sama dengan isofluran dan etran Merangdang jalan napas tidak untuk unduksi anestesi Petidin Petidin sangat berbeda dengan morfin ES mirip morfin, Lebih larut lemak, metabolisme lebih cepat di hepar. Efektif menghilangkan gemetar pasca bedah Kerja lebih pendekn TERIMA KASIH