Anda di halaman 1dari 15

ALAT DETEKSI KEAMANAN RUMAH DENGAN MENGGUNAKAN WEBCAM DAN

PENGIRIMAN SMS
RIZKY SATRIO PUTRO
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi,
Universitas Gunadarma, Margonda Raya 100 Depok 16424 telp (021) 78881112, 7863788

Abstraksi : Keamanan rumah pada saat ditinggal oleh pemiliknya tentu adalah hal yang sangat
penting, mengingat harta benda yang berharga biasanya tersimpan di dalam rumah. Sehubungan
dengan hal-hal tersebut, maka penulis mengangkat salah satu solusi dalam penggunaan sistem
kendali jarak jauh dan keamanan rumah dengan membuat rangkaian Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman SMS. Alat ini menggunakan Webcam untuk merekam
keadaan rumah dan sirine sebagai alarm saat alat aktif. Proses monitoring dilakukan dengan
mengirimkan SMS balasan pada saat user mengirimkan kode B atau b. Proses pengaktifan
dilakukan dengan cara mengirimkan SMS B atau b ke mikrokontroler ATMega8535 untuk
mengendalikan alat melalui SMS dan juga untuk mengaktifkan Webcam dan sirine.

Kata Kunci : Mikrokontroler ATMega8535, SMS, Webcam.
Tanggal Pembuatan 22 Oktober 2012
1. PENDAHULUAN
Keamanan rumah pada saat ditinggal
oleh pemiliknya tentu adalah hal yang
sangat penting, mengingat harta benda yang
berharga biasanya tersimpan di dalam
rumah. Seorang perampok dapat saja
memasuki rumah yang dalam keadaan
ditinggal pemiliknya, oleh karena itu sistem
pangaman rumah tidak saja cukup pada
kunci rumah. Apalagi pada saat rumah telah
di masuki perampok, identitas perampok
tentu sangatlah penting untuk diketahui agar
pemilik rumah dapat melacak keberadaan
barang berharganya. Tapi sangatlah sulit
untuk menentukan kapan perampok akan
datang dan mengetahui bahwa rumah telah
dimasuki perampok. Berbagai cara
dilakukan untuk dapat mengantisipasi dan
mengetahui identitas perampok yang telah
merampok rumah.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka
penulis mengangkat salah satu solusi dalam
penggunaan sistem kendali jarak jauh dan
keamanan rumah dengan membuat
rangkaian Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS. Rangkaian Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS diharapkan dapat membantu mengatasi
berbagai masalah diatas dalam hal
mengamankan rumah. Alat pendeteksi
keamanan rumah menggunakan webcam dan
pengiriman SMS dapat bekerja tidak terikat
dengan waktu dan tempat, dimanapun kita
berada dan kapan saja dapat mengetahui saat
rumah telah dimasuki perampok. Saat rumah
dimasuki perampok, maka laporan pada saat
alarm menyala akan dikirimkan melalui
SMS (Short Message Service) kepada
handphone pengguna. Setelah pengguna
mengetahui adanya perampok yang telah
memasuki rumah, pengguna dapat melihat
hasil capture atau rekaman video pada saat
terjadinya perampokan dalam media
penyimpanan. Media penyimpanan yang
digunakan adalah PC.

2. LANDASAN TEORI
2.1 Mikrokontroler AVR ATMega8535
Mikrokontroler, secara harfiah berarti
pengendali yang berukuran mikro.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur
RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas
dalam kode 16 bit dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam 1 (satu) siklus
clock, berbeda dengan instruksi MCS51
yang membutuhkan 12 siklus clock. Tentu
saja itu terjadi karena kedua jenis
mikrokontroler tersebut memiliki
arsitektur yang berbeda. AVR
berteknologi RISC (Reduced Instruction Set
Computing), sedangkan MCS 51
berteknologi CISC (Complex Instruction Set
Computing).

Arsitektur ATMega8353

Gambar : Pin Pin ATMega8535
1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu
port A, Port B, Port C, dan Port D.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.
3. Tiga buah Timer/Counter dengan
kemampuan pembandingan.
4. CPU yang terdiri atas 32 buah
register.
5. Watchdog Timer dengan Osilator
Internal.
6. SRAM sebanyak 512 byte.
7. Memori Flash sebesar 8 kb dengan
kemampuan Read While Write.
8. Unit Interupsi internal dan eksternal.
9. Port antarmuka SPI.
10. EEPROM sebesar 512 byte yang
dapat diprogram saat operasi.
11. Antarmuka komparator analog.
12. Port USART untuk komunikasi serial

2.2 Resistor
Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang digunakan untuk
membatasi atau menghambat arus listrik
yang melewatinya dalam suatu rangkaian
[7]
.


Gambar 2.6 Simbol Resistor
[4]

2.3 Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor
yang dipakai sebagai penguat, sebagai
sirkuit pemutus dan penyambung
(switching), stabilisasi tegangan, modulasi
sinyal atau sebagai fungsi lainnya.
Transistor dapat berfungsi semacam kran
listrik, dimana berdasarkan arus inputnya
(BJT) atau tegangan inputnya (FET),
memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listrilk
[9]
.
NPN adalah satu dari dua tipe BJT,
dimana huruf N dan P menunjukkan
pembawa muatan mayoritas pada daerah
yang berbeda dalam transistor. Hampir
semua BJT yang digunakan saat ini adalah
NPN karena pergerakan elektron dalam
semikonduktor jauh lebih tinggi daripada
pergerakan lubang, memungkinkan operasi
arus besar dan kecepatan tinggi. Transistor
NPN terdiri dari selapis semikonduktor tipe-
p di antara dua lapisan tipe-n. Arus kecil
yang memasuki basis pada tunggal emitor
dikuatkan di keluaran kolektor. Dengan kata
lain, transistor NPN hidup ketika tegangan
basis lebih tinggi daripada emitor. Tanda
panah dalam simbol diletakkan pada kaki
emitor dan menunjuk keluar (arah aliran
arus konvensional ketika peranti dipanjar
maju)
[9]
.





Gambar 2.7 Simbol dan Gambar
Transistor
[9]
2.4 Dioda
Berbagai dioda semikonduktor,
bawah adalah penyearah jembatan, struktur
dari dioda tabung hampa.
Dalam elektronika, dioda adalah
komponen aktif bersaluran dua (dioda
termionik mungkin memiliki saluran ketiga
sebagai pemanas). Dioda mempunyai dua
elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat
mengalir, dan kebanyakan dioda digunakan
karena karakteristik satu arah yang
dimilikinya. Dioda varikap (VARIable
CAPacitor/kondensator variabel) digunakan
sebagai kondensator terkendali tegangan.
Sifat kesearahan yang dimiliki
sebagian besar jenis dioda seringkali disebut
karakteristik menyearahkan. Fungsi paling
umum dari dioda adalah untuk
memperbolehkan arus listrik mengalir dalam
suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan
untuk menahan arus dari arah sebaliknya
(disebut kondisi panjar mundur). Karenanya,
dioda dapat dianggap sebagai versi
elektronik dari katup pada transmisi cairan
[10]
.




Gambar 2.8 Simbol dan gambar Dioda

2.5 Relai
Relai adalah suatu peranti yang
menggunakan elektromagnet untuk
mengoperasikan seperangkat kontak sakelar.
Susunan paling sederhana terdiri dari
kumparan kawat penghantar yang dililit
pada inti besi. Bila kumparan ini
dienergikan, medan magnet yang terbentuk
menarik rmature berporos yang digunakan
sebagai pengungkit mekanisme sakelar
[12]
.



Gambar 2.9 Simbol dan Gambar Relai
2.6 LED
LED adalah singkatan dari Light
Emiting Dioda, merupakan komponen yang
dapat mengeluarkan emisi cahaya bila diberi
tegangan sebesar 1,8 V dengan arus sebesar
1,5 mA.LED merupakan produk temuan lain
setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan
dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa
elektron yang menerjang sambungan P-N
juga melepaskan energi berupa energi panas
dan energi cahaya. LED dibuat agar lebih
efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk
mendapatkna emisi cahaya pada
semikonduktor, doping yang pakai adalah
galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping
yang berbeda menghasilkan warna cahaya
yang berbeda pula
[4]
.

Gambar 2.10 Simbol LED
[4]

2.7 Handphone Receiver
Handphone Receiver yang
digunakan disini haruslah yang mendukung
full AT-Command. Seperti Siemens M25,
Siemens M35, Siemens M45, Siemens M55,
Siemens M65, Siemens C35, Siemens C55,
Sony Ericsson K508i dan lain-lain.
Antar perangkat handphone dan
GSM/CDMA modem bisa memiliki AT-
Command yang berbeda-beda, namun
biasanya mirip antara satu perangkat dengan
perangkat lain. Untuk dapat mengetahui
secara persis maka kita harus mendapatkan
dokumentasi teknis dari
produsen pembuat
handphone atau
GSM/CDMA modem tersebut
[8]
.




Gambar 2.11 Siemens M35
[8]

2.8 Webcam
Webcam (singkatan dari web
camera) adalah sebutan bagi kamera real-
time (bermakna keadaan pada saat ini juga)
yang gambarnya bisa diakses atau dilihat
melalui World Wide Web, program instant
messaging, atau aplikasi video call. Istilah
"webcam" juga merujuk kepada jenis
kamera yang digunakan untuk keperluan ini.
Webcam biasanya berresolusi sebesar
352x288 / 640x480 piksel. Namun ada yang
kualitasnya hingga 1 Megapiksel.
[13]


Gambar 2.12 Webcam

2.9 PC (Personal Computer)
Istilah komputer pribadi atau PC
mempunyai beberapa arti:
Istilah umum yang merujuk pada komputer
yang dapat digunakan dan diperoleh orang
dengan mudah.
Kebanyakan PC menggunakan
arsitektur piranti keras (hardware) yang
kompatibel dengan PC IBM, contohnya
prosesor yang kompatibel dengan x86
buatan Intel seperti produk dari AMD dan
Cyrix. Kemampuan piranti keras PC
biasanya dapat dikembangkan dengan
penambahan kartu tambahan (expansion
card).
Komputer pribadi dapat dibagi dalam
beberapa jenis:
Komputer desktop.
Notebook atau Laptop.
PDA.
Komputer yang bisa dipakaikan ke
badan (wearable computer).
[17]


Gambar 2.13 Personal Computer

2.10 USB (Universal Serial Bus)
Universal Serial Bus (USB) adalah
standar bus serial untuk perangkat
penghubung, biasanya kepada komputer
namun juga digunakan di peralatan lainnya
seperti konsol permainan, ponsel dan PDA.
Sistem USB mempunyai desain yang
asimetris, yang terdiri dari pengontrol host
dan beberapa peralatan terhubung yang
berbentuk pohon dengan menggunakan
peralatan hub yang khusus.

Gambar 2.14 USB

Versi terbaru (hingga Januari 2005)
USB adalah versi 2.0. Perbedaan paling
mencolok antara versi baru dan lama adalah
kecepatan transfer yang jauh meningkat.
Kecepatan transfer data USB dibagi menjadi
tiga, antara lain:
Super speed data dengan frekuensi
clock 4,800.00Mb/s
High speed data dengan frekuensi
clock 480.00Mb/s dan tolerasi
pensinyalan data pada 500ppm.
Full speed data dengan frekuensi
clock 12.000Mb/s dan tolerasi
pensinyalan data pada 0.25% atau
2,500ppm.
Low speed data dengan frekuensi
clock 1.50Mb/s dan tolerasi
pensinyalan data pada 1.5% atau
15,000ppm.
[14]


2.11 AT-Command
AT-Command adalah perintah yang
dapat diberikan kepada handphone atau
GSM (Global System for Mobile) / CDMA
(Code Division Multipple Access) modem
untuk melakukan sesuatu hal, termasuk
untuk mengirim dan menerima SMS.
Dengan memprogram pemberian perintah
ini di dalam komputer/mikrokontroler maka
perangkat kita dapat melakukan pengirima
atau penerimaan SMS secara otomatis untuk
mencapai tujuan tertentu.
Perintah Kirim SMS
AT+CMGS=x
Dimana x adalah jumlah pasang
karakter data PDU yang ingin dikirimkan.
Dalam data PDU nanti akan tersimpan
nomor tujuan pengiriman dan pesan SMS
yang ingin dikirimkan. Handphone atau
GSM/CDMA modem kemudian akan
merespon untuk mempersilakan
memasukkan data PDU yang harus diakhiri
dengan karakter CTR-Z.
Perintah Terima SMS
AT+CMGR=x
Dimana x adalah nomor index SMS
yang ingin dibaca dalam memori tempat
penyimpanan (SIM card atau
handphone/modem).

2.12 PDU SMS
PDU (Protocol Data Unit) adalah
protokol data dalam suatu SMS, berupa
pasangan-pasangan karakter ASCII yang
mencerminkan representasi angka
heksadesimal dari informasi yang ada dalam
suatu SMS, misalnya nomor pengirim,
nomor tujuan, waktu pengiriman dan isi
pesan SMS itu sendiri. PDU ini harus
dipahami sebelum
mengimplementasikannya ke dalam
program di komputer/mikrokontroler.
[15]


PDU untuk SMS Kirim
Contoh:
0691261801000001000C91261832547698
000005E8329BFD06
Beberapa pasangan di atas harus kita baca
secara dibalik-balik, misalnya 26 adalah 62,
dst. Arti dari data PDU di atas adalah
sebagai berikut.

Tabel 2.3 Arti Dari Data PDU SMS Kirim
Bagian Arti
06
Jumlah pasangan nomor
SMS Center (6 pasang =
1 pasang jenis
penomoran + 5 pasang
nomor SMSC)
91
Jenis penomoran SMS
Center (91 =
menggunakan
penomoran
internasional)
2618010000
Nomor SMS Center
(6281100000 = SMSC
Telkomsel)
01
Tipe SMS (01 = SMS
kirim)
00
Nomor Referensi SMS
(otomatis jadi biarkan
00)
0C
Jumlah digit nomor
tujuan dalam bilangan
heksa (0C = 12 digit)
91
Jenis penomoran
pengirim (91 =
menggunakan
penomoran
internasional)
261832547698
Nomor tujuan
pengiriman SMS
(628123456789)
00
Bentuk SMS (00 = SMS
teks)
00
Skema encoding (00 =
skema 7 bit)
05
Jumlah karakter isi pesan
dalam heksa (5 karakter)
E8329BFD06
Isi pesan dalam susunan
encoding yang dipilih
(E8329BFD06 jika
diterjemahkan 7 bit -7 bit
adalah 'Hello')

2.13 Pemrograman pada Mikrokontroler
Code vision AVR adalah salah satu
dari banyak compiler yang dapat digunakan
untuk memprogram mikrokontroller
keluarga AVR
[1]
. Berikut langkah-langkah
penggunaan Code Vision AVR / CVAVR
Untuk memulai melakukan
pemrograman, diperlukan sebuah project
baru. Project ini dibutuhkan agar file
dalam Bahasa C misal file.c yang kita
buat, dapat diubah menjadi file.hex. File
yang dapat di-download-kan pada
microcontroller adalah file .hex ini.
Untuk membuat project baru, pilih File
> New, akan tampil jendela sbb :

Gambar 2.16 Code Vision AVR

3. PERANCANGAN DAN
IMPLEMENTASI
3.1 Gambaran Umum Alat Deteksi
Keamanan Rumah Menggunakan Webcam
dan Pengiriman SMS
Berdasarkan blok diagram di atas,
gambaran umum rangkaian Deteksi
Keamanan Rumah Menggunakan
Webcam dan Pengiriman SMS ini kami
uraikan menjadi 5 bagian yaitu catu
daya, activator, input, proses dan output
yang akan dijelaskan satu-persatu
sebagai berikut :
3.1.1 Analisa Blok Catu Daya



Gambar 3.2 Blok Diagram Catu Daya
Rangkaian Catu Daya digunakan
untuk memberikan tegangan sebesar 12 Volt.
Tegangan 12 Volt yang diberikan oleh catu
daya digunakan untuk menghidupkan
activator, input, proses dan output.
3.1.2 Analisa Blok Input
3.1.2.1 SMS Receive


Gambar 3.4 Blok Diagram SMS Receive

Rangkaian ini merupakan blok input.
Terjadi penerimaan SMS dari transmitter
berupa kode yang akan diterima oleh
receiver, disini penulis menggunakan
Handphone Siemens M35.

3.1.2.2 Perancangan SMS receive
Kode berupa B, b yang berarti B =
Alarm ON (standby), dan b = Alarm OFF.
Data yang dikirim ke mikrokontroller masih
berupa data AT-Command. Selain itu
receiver ini juga mengirim balasan ke
transmitter berupa status relai yang
digunakan untuk alarm yang baru diaktifkan
atau dimatikan.

Gambar 3.5 SMS Receive

3.1.2.3 Saklar Alarm




Gambar 3.6 Blok Diagram Saklar Alarm

Gambar 3.7 Rangkaian Saklar Alarm

Blok ini juga merupakan blok input.
Saklar Alarm pada rangkaian ini berfungsi
untuk medeteksi adanya maling yang
memasuki rumah. Saklar Alarm bekerja
Catu Daya
Adaptor
12 Volt
Input
Saklar Alarm
Input
SMS Receive
mengeluarkan output sirine jika ada maling
yang memasuki rumah melewati pintu
ataupun. Setelah mengeluarkan output
berupa sirine, kemudian saklar alarm akan
menghidupkan webcam untuk mengambil
video keadaan ruangan yang telah dipasangi
alarm.
3.1.3 Analisa Blok Proses
3.1.3.1 Mikrokontroler ATMega8535





Gambar 3.9 Blok Diagram Proses
Mikrokontroler ATMega8535


Gambar 3.10 Rangkaian Mikrokontroler
ATMEGA8535

Proses pada rangkaian ini yaitu pada
mikrokontroler ATMega8535 yang berfungsi
sebagai kontrol pusat dan juga kendali dari
seluruh rangkaian Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS. Inputan yang dihasilkan dari SMS dan
Saklar Alarm akan diproses di dalam
mikrokontroler yang telah diberi program
sebelumnya.

3.1.3.2 Perancangan Mikrokontroler
ATMega8535
Di sini terjadi perubahan (convert) data AT-
Command menjadi data PDU yang nanti nya
akan diolah menjadi output di port PD2
sampai port PD5. Lalu hasil nya akan
diteruskan oleh resistor kemudian ke
transistor, dan diode, sehingga dapat
mengontrol relai.
3.1.3.3 Webcam




Gambar 3.12 Blok Diagram Proses Perekam
Video Dengan Webcam

Webcam dalam blok proses ini
berfungsi untuk mengatur perekaman yang
telah diaktifkan oleh saklar alarm yang telah
Proses
Mikrokontroler
ATMega8535
Proses
Webcam
dihubungkan dengan PC melalui kabel USB.
Proses perekaman menggunakan software
yang telah di modifikasi dan di
konfigurasikan dengan Webcam. Kemudian
hasil rekam tersebut dapat dilihat di dalam
PC yang berfungsi sebagai storage.
3.1.4 Blok Analisa Aktivator


Gambar 3.15 Blok Diagram Aktivator
Aktivator digunakan untuk
mengaktifkan rangkaian output berupa sirine
dan video. Pada rangkaian Deteksi
Keamanan Rumah Menggunakan Webcam
dan Pengiriman SMS, activator yang
digunakan adalah relai.

3.1.4.1 Perancangan Aktivator Dengan
Relai



Gambar 3.16 Rangkaian Relai

3.1.5 Blok Analisa Output
3.1.5.1 Sirine


Gambar 3.18 Blok Diagram Output Alarm
Setelah mendapat inputan melalui
saklar alarm lalu inputan tersebut yang berupa
logika masuk ke dalam ATMega8535 untuk
menentukan output yang sesuai dengan
pemrograman Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS. Setelah inputan tersebut di proses di
dalam ATMega8535 lalu diteruskan berupa
output bunyi sirine.


Gambar 3.19 Rangkaian Sirine
3.1.5.3 Analisa Blok Video



Gambar 3.21 Blok Diagram Output Video
Setelah sirine berbunyi karena
diaktifkannya saklar alarm, maka webcam
akan merekam keadaan ruangan yang
dipasang alarm dan akan mengeluarkan
output berupa video keadaan ruangan
tersebut. Video tersebut dapat dilihat di
dalam PC yang berfungsi sebagai
penyimpanan atas hasil merekam webcam.
Aktivator
Relai
Output
Sirine

Output
Video

Video yang dikeluarkan memiliki ukuran
frame 640x480 pixel, kecepatan rekam
30.00fps (Frame Per Second), dan format
video yang dikeluarkan berupa .wmv
(Windows Media Video).

4. HASIL UJI COBA ALAT
4.1 Blok Pengujian Data SMS
Dibawah ini penulis akan
menerangkan tentang Blok Pengujian Data
SMS yang terbagi menjadi Tujuan Pengujian
Data SMS, Cara Pengujian Data SMS, Hasil
Pengujian Data SMS, dan Pembahasan
Pengujian Data SMS.
Tabel 4.1 Pengamatan Hasil Pengujian Data
SMS HP User ke HP Kontrol
No
.
Pi
n
Kondisi (Volt)
Standb
y
Terim
a SMS
B
Terim
a SMS
b
1
T
X
3 V 0 V 0 V
2
R
X
3 V 2,8 V 2,8 V

4.2 Blok Pengujian Mikrokontroler
ATMega8535
Dibawah ini penulis akan
menerangkan tentang Blok Pengujian
Mikrokontroler ATMega8535 yang terbagi
menjadi Tujuan Pengujian Mikrokontroler
ATMega8535, Cara Pengujian
Mikrokontroler ATMega8535, dan Hasil
Pengujian Mikrokontroler ATMega8535.
Tabel 4.3 Pengamatan Tegangan Pada Port
B.1 dan Port D Pada Kondisi Terima
N
o.
Po
rt
Kondisi
Mikrokont
roler
Kode SMS
Input
B b
1 Po
rt
B.
1
Terima
4
V
0 V
2 Po
rt
D.
0
Terima
2,
8
V
2,8 V
3 Po
rt
D.
1
Terima
0
V
0 V

4.3 Blok Pengujian Rangkaian Sirine
Dibawah ini penulis akan
menerangkan tentang Blok Pengujian
Rangkaian Sirine yang terbagi menjadi
Tujuan Pengujian Rangkaian Sirine, Cara
Pengujian Rangkaian Sirine, Hasil Pengujian
Rangkaian Sirine, dan Pembahasan
Pengujian Rangkaian Sirine.
Tabel 4.5 Pengamatan Tegangan Input dan
Kondisi Sirine

No. Tegangan Input Kondisi Sirine
1 3 V OFF
2 4,5 V OFF
3 6 V ON
4 7,5 V ON
5 9 V ON
6 12 V ON

4.4 Blok Pengujian Perekaman Webcam
Dibawah ini penulis akan
menerangkan tentang Blok Pengujian
Perekaman Webcam yang terbagi menjadi
Tujuan Pengujian Perekaman Webcam, Cara
Pengujian Perekaman Webcam, Hasil
Pengujian Perekaman Webcam, dan
Pembahasan Pengujian Perekaman Webcam.

Tabel 4.6 Pengamatan Tegangan Pada Saat
Perekaman Webcam
N
o.
Pereka
man
Webcam
Webc
am
Stand
by
Sinyal
Teganga
n USB
1 Aktif 5 V 2,8 V
2
Tidak
Aktif
5 V 0 V

4.5 Blok Pengujian Relai
Dibawah ini penulis akan
menerangkan tentang Blok Pengujian Relai
yang terbagi menjadi Tujuan Pengujian
Perekaman Relai, Cara Pengujian Relai,
Hasil Pengujian Relai, dan Pembahasan
Pengujian Relai.

Tabel 4.8 Pengamatan Keaktifan Relai
Terhadap Tegangan
N
o.
VC
C
Input Tegangan
3 V
4,5
V
6 V
7,5
V
9 V
12
V
1 3 V
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
2
4,5
V
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
OF
F
3 6 V
OF
F
ON ON ON ON ON
4
7,5
V
OF
F
ON ON ON ON ON
5 9 V
OF
F
ON ON ON ON ON
6
12
V
OF
F
ON ON ON ON ON

4.6 Blok Pengujian Akhir Alat
Dari uji coba yang dibuat penulis
diketahui bahwa output sirine dan video
hanya akan aktif (Hasil = 1) bila diikuti
dengan input SMS B dan saklar alarm
dengan kondisi = 1. Input SMS B
berfungsi untuk mengaktifkan relai yang
digunakan sebagai relai alarm, sehingga
dengan SMS B alarm tersebut sudah aktif
namun dengan kondisi hasil = 0, karena
saklar alarm = 0, dengan kondisi tersebut
sirine tidak akan berbunyi dan Webcam tidak
akan aktif. Setelah ada yang membuka pintu
ataupun jendela, kondisi saklar alarm akan
berubah ke kondisi = 1 yang berarti hasil = 1,
kemudian sirine akan berbunyi dan
menghidupkan Webcam yang segera
merekam keadaan ruangan. Untuk
mematikan sirine dan perekaman video
cukup memberikan perintah dengan SMS
b. Dengan perintah tersebut walaupun
saklar alarm mempunyai kondisi = 1, bunyi
sirine tidak akan aktif begitu juga dengan
Webcam yang merekam.

5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan perencanaan dan
pembuatan sistem, pengujian dan
analisanya, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan tentang sistem kerja dari alat
Deteksi Keamanan Rumah Menggunakan
Webcam dan Pengiriman SMS yang dibuat
oleh Penulis, antara lain:
1. Alat Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS ini berhasil dibuat sesuai tujuan
yang diharapkan dapat
diimplementasikan pada system
keamanan rumah.
2. Pada pengujian data SMS, pin RX hanya
akan aktif dengan tegangan 3 Volt pada
saat HP kontrol menerima SMS dan pin
TX hanya akan aktif dengan tegangan 3
Volt pada saat HP kontrol mengirim
SMS.
5.2 Saran
Dari hasil perancangan, pembuatan
dan uji coba alat Deteksi Keamanan Rumah
Menggunakan Webcam dan Pengiriman
SMS ini, berikut saran yang diberikan :
1. Alat ini dapat dikembangkan dengan
membuat pengaksesan video secara
realtime dengan menggunakan
handphone saat terdeteksi adanya
maling. Pengaksesan video dapat
menggunakan website yang dapat di
streaming setiap saat.
2. Untuk handphone yang dipakai harus
didukung AT-Command dalam cara
kerja SMS nya. AT-Command yang
digunakan dimaksudkan agar pembacaan
SMS dapat terbaca oleh mesin. Dalam
hal ini handphone yang bagus digunakan
adalah handphone dengan merk Siemens
dengan seri m35.

DAFTAR PUSTAKA
[1.] Azhari Surya Adiputra, Pengenalan
Code Vision AVR (CVAVR),
http://www.workshopitb.com/?page_
id=274, 23 Januari 2011
[2.] Lingga Wardhana, Belajar Sendiri
Mikrokontroler AVR seri
ATMEGA8535, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2006.
[3.] Winoto Ardi, Mikrokontroler AVR
ATMega8/32/16/8535 dan
Pemrograman dengan Bahasa C
pada WinAVR, Penerbit Informatika,
Jakarta, 2010
[4.] URL :
http://jajangrohimat.files.wordpress.c
om/2010/07/komponen.doc, 2010
[5.] URL : http://pintar-
elektronika.blogspot.com/2009/10/re
sistor-2.html, 2009
[6.] URL : http://pintar-
elektronika.blogspot.com/search/?q=
resistor, 2009
[7.] URL : http://pintar-
elektronika.blogspot.com/2009/10/re
sistor.html, 2009
[8.] URL :
http://www.mikron123.com/index.ph
p/Aplikasi-SMS/AT-Command-
Untuk-SMS.html, 2011
[9.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Transisto
r, 2011
[10.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda,
2011
[11.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Dioda_Z
ener, 2011
[12.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Relai,
2011
[13.] URL : http://wss-
id.org/blogs/zein_sby/archive/2007/0
9/23/kamera-web-webcam.aspx,
2008
[14.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Universa
l_Serial_Bus, 2008
[15.] URL :
http://www.mikron123.com/index.ph
p/Aplikasi-SMS/Memahami-PDU-
SMS.html, 2009
[16.] URL :
http://www.mikron123.com/index.ph
p/Aplikasi-SMS/AT-Command-
Untuk-SMS.html, 2009
[17.] URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kompute
r_pribadi, 2009

Anda mungkin juga menyukai