Anda di halaman 1dari 9

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009


13
BAB III
SITUASI PEMBANGUNAN MANUSIA
KABUPATEN INTAN JAYA

3.1. Kependudukan
Salah satu masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius
dalam proses pembangunan adalah masalah kependudukan, yang
mencakup jumlah, komposisi dan sebaran penduduk yang terjadi dalam
suatu wilayah dan dalam kurun waktu tertentu. Kesejahteraan penduduk
merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam
Rencana Pembangunan J angka Menengah (RPJ M). Sasaran ini tidak
mungkin tercapai bila pemerintah daerah tidak dapat memecahkan
masalah-masalah kependudukan; seperti besarnya jumlah penduduk,
pertumbuhan dan tidak meratanya sebaran penduduk di Kabupaten Intan
J aya.

3.1.1. Jumlah dan Komposisi Penduduk
Berbagai usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk yang
tinggi telah dilakukan pemerintah melalui berbagai program Keluarga
Berencana (KB). Begitu pula dengan usaha-usaha yang mengarah pada
pemerataan penyebaran penduduk. Selain itu dengan telah
diberlakukannya program otonomi daerah, diharapkan pemerintah daerah
memiliki wewenang/kebijakan yang seluas-luasnya dalam menata dan
mengendalikan masalah kependudukan.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
14
Dalam konteks peranan penduduk bagi suatu kemajuan, penduduk
dalam suatu daerah merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) yang
dibutuhkan dalam proses pembangunan, disamping juga sebagai konsumen
dalam pembangunan. Dalam konteks penduduk sebagai potensi SDM,
mengandung arti bahwa penduduk/manusia memiliki peranan dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam (SDA).
Tabel 3.1
Banyaknya Penduduk Kabupaten Intan J aya menurut J enis Kelamin
Tahun 2008-2009
T a h u n
J enis Kelamin
J umlah
Laki-laki Perempuan
(1)
(2) (3)
(4)
2008

2009
16.357

19.938
16.290

18.906
32.647

38.844
Sumber : BPS Kabupaten Paniai

Penduduk adalah semua orang yang berdomisili disuatu daerah
selama 6 bulan atau lebih dan atau mereka yang berdomisili kurang dari 6
bulan tetapi bertujuan menetap. Data jumlah penduduk yang disajikan
pada Tabel 3.1 menunjukkan terjadinya pertumbuhan penduduk di
Kabupaten Intan J aya antara tahun 2008-2009. Namun demikian
pertumbuhan yang terjadi tidaklah begitu signifikan, yaitu sekitar 6.197
jiwa atau 15,95 persen. Seperti yang kita ketahui bahwa terjadinya
perubahan komposisi penduduk seiring dengan berlangsungnya proses
demografi. Beberapa faktor penentu perubahan tersebut yaitu antara lain;
perpindahan penduduk, kelahiran, maupun kematian.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
15
Peranan penduduk akan dapat berhasil apabila memiliki
kemampuan dan potensi dalam menjawab semua tantangan pembangunan.
Baik posisinya sebagai pengelola sumber daya alam maupun sebagai
pengguna/konsumen sumber daya alam.
J umlah penduduk di Kabupaten Intan J aya tahun 2009 seperti yang
disajikan pada Tabel 3.1 adalah sebesar 38.844 jiwa. Penduduk usia
produktif merupakan suatu modal dalam pelaksanaan pembangunan
disegala sektor, dengan harapan produktivitas dan efektifitas yang terjadi
ditunjang pula dengan sarana dan prasarana pembangunan, dimana
manusia merupakan tujuan dan pelaksana pembangunan

3.1.2. Sebaran Penduduk
Pada prinsipnya seseorang akan tinggal di suatu tempat yang dapat
memberikan suatu kehidupan yang layak termasuk kemudahan
mendapatkan sandang pangan. Dari data yang disajikan pada tabel 3.2,
dapat diketahui bahwa penyebaran penduduk paling besar terdapat
didistrik Homeyo yakni sebesar 30,4 persen, kemudian diikuti oleh distrik
Sugapa sebesar 24,3, sedangkan distrik Wandai merupakan wilayah yang
memiliki penduduk paling sedikit dari seluruh penduduk Intan J aya.
Hometo Sugapa dan Agisiga adalah 3 (tiga) distrik dengan urutan
teratas yang memiliki jumlah penduduk terbanyak yang masing-masing
berjumlah 11.808 jiwa, 9.437 jiwa dan 5.632 jiwa. Distrik Wandai yang
merupakan distrik paling sedikit penduduknya memiliki 6,3 persen
penduduk Intan J aya yaitu sebanyak 2.455 jiwa.

Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
16
Tabel 3.2
Penduduk Kabupaten Intan J aya menurut J enis Kelamin dan Sex Rasio
per Kecamatan Tahun 2009

Kecamatan
J enis Kelamin
Sex Rasio
Laki-laki Perempuan J umlah
(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
6

Homeyo
Sugapa
Hitadipa
Agisiga
Biandoga
Wandai

6.196
4.731
2.227
2.929
2.591
1.264
5.612
4.706
2.198
2.703
2.496
1.191
11.808
9.437
4.425
5.632
5.087
2.455
110.41
100.53
101.32
108.36
103.81
106.13

J umlah 19.938 18.906 38.844 105.46
Sumber : BPS Kabupaten Paniai

Perbandingan laki-laki dan perempuan atau sex ratio di kabupaten
Intan J aya adalah sebesar 105.46 persen, yang artinya jumlah penduduk
laki-laki 5 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk
perempuan. Dari 6 distrik yang ada di kabupaten Intan J aya, semuanya
memiliki sex ratio diatas 100. Sex ratio paling besar adalah distrik
Homeyo yaitu sebesar 110.41 persen.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
17
Tabel 3.3
Distribusi dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Intan J aya
per Kecamatan Tahun 2009
Sumber : BPS Kabupaten Paniai

Dari tabel 3.3 dapat diketahui juga bahwa laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Intan J aya adalah sebesar 3 persen pertahun. Dengan
luas wilayah 13.009,54 Km
2
yang didiami 38.844 jiwa maka rata-rata
tingkat kepadatan penduduk di kabupaten Intan J aya adalah sebesar 3
jiwa/Km
2
. Sementara itu distrik yang paling tinggi tingkat kepadatannya
adalah distrik Wandai yakni 4.98/Km
2
.
Kecamatan
Luas
(Km
2
)
Rumah
Tangga
Penduduk
Kepadatan
per Km
2

(1) (2) (3) (4) (5)
1
2
3
4
5
6

Homeyo
Sugapa
Hitadipa
Agisiga
Biandoga
Wandai

3.529,48
2.262,9
1.257,16
2.510
2.957,14
492,86
2175
2102
1121
1341
1155
678
11.808
9.437
4.425
5.632
5.087
2.455
3.35
4.17
3.52
2.24
1.72
4.98
J umlah/Total 13.009,54 8.572 38.844 2.99
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
18
Gambar 3.1
Prosentase J umlah Penduduk Kabupaten Intan J aya 2009

Sumber : BPS Kabupaten Paniai, Data diolah

Gambar 3.2
Kepadatan Penduduk Kabupaten Intan J aya

Sumber: Registrasi Penduduk Distrik, data diolah
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
19
3.2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
3.2.1. Angka IPM Kabupaten Intan Jaya
Kualitas hidup manusia dan kinerja pembangunannya dapat diukur
dari nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM merupakan
gambaran komprehensif mengenai tingkat pencapaian pembangunan
manusia di suatu daerah, sebagai dampak dari kegiatan pembangunan yang
dilakukan daerah tersebut. Perkembangan angka IPM memberikan indikasi
peningkatan atau penurunan kinerja pembangunan manusia pada suatu
daerah.
Beberapa indikator pembentuk IPM terdiri dari angka harapan
hidup (e0) yang menggambarkan kemampuan hidup rata-rata penduduk
disuatu daerah, rata-rata melek huruf, rata-rata lama sekolah dan
pengeluaran rill yang disesuaikan dengan daerah tertentu. Usaha untuk
mewujudkan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik dapat dilakukan
melalui peningkatan nilai-nilai indikator sebagai komponen pembentuk
indeks pembangunan manusia.




Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Intan Jaya 2009

Badan Pusat Statistik Kabupaten Paniai 2009
20
Tabel 3.4
IPM dan Indikator Tunggal Komponen IPM
Kabupaten Intan J aya dan Provinsi Papua Tahun 2009
IPMdanIndikatorKomponenIPM IntanJaya Deiyai Papua
(1) (2) (3) (4)
AngkaHarapanHidup 66.80 66.59 68.35
AngkaMelekHuruf 27.00 26.87 75.58
RataRataLamaSekolah 1.81 2.24 6.57
Konsumsi/Perkapitadisesuaikan 585.550 584.350 603.88
IPM 47.94 48.02 64.53
Sumber: IPM Provinsi Papua tahun 2009

Menurut data pada Tabel 3.4 kinerja pembangunan manusia dilihat
menurut skala provinsi tercermin pada angka IPM Provinsi Papua tahun
2009, yang mencapai 64.53. Selanjutnya apabila dirinci menurut
kabupaten/kota yang berada di wilayah Provinsi Papua menurut tabel 2
pada lampiran, pencapaian IPM tertinggi yaitu pada Kota J ayapura dengan
angka IPM 75.16 disusul oleh Kabupaten J ayapura sebesar 71,66. Dari 29
Kabupaten/Kota se-Provinsi Papua, Kabupaten Intan J aya menempati
urutan ke-28 dengan capaian nilai IPM sebesar 47.94. jika dibandingkan
dengan nilai IPM kabupaten Deiyai yaitu sebesar 48.02 maka selisihnya
tidaklah begitu jauh. Nilai IPM terendah untuk Kabupaten/Kota se-
Provinsi Papua adalah Kabupaten Nduga yaitu 47.74.




!!!WARNING!!!
UNTUKAKSESPENUHTERHADAPPUBLIKASIINI,
HARAPMENGHUBUNGIBPSKABUPATENPANIAI

Telp/Fax:(0984)22226
Email:bps9410@bps.go.id

CopyrightBPSKabupatenPaniai
AllRightsReserved

Anda mungkin juga menyukai