Anda di halaman 1dari 11

`

63
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter










1. Campak (measles, morbilli, rubela)
Campak merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini mudah menular, dan
menyebar di seluruh dunia, jadi ga cuma di Negara tropis aja. Dulu sebelum ditemuin imunisasi,
semua orang rentan penyakit campak ini. Dan pada tempat yang terasing, pola epidemiologinya
berbeda-beda.
Tahap konvalesensi :
bercak kemerahan berkurang
hiperpigmentasi
deskuamasi / pengelupasan kulit
suhu turun menjadi normal, kecuali ada komplikasi
batuk masih sering ada

Epidemiologi Campak
Reservoirnya adalah manusia. Transmisi virusnya bisa respiratorik, antar manusia atau melalui
udara. Penularan campak ini biasa terjadi saat peralihan musim dari musim hujan ke musim
kemarau dan terjadinya penularan ini maksimum 4 hari sebelum timbul gejala ruam sampai 4 hari
sesudah timbul ruam.
Diagnosa Penyakit Campak
Untuk kepentingan survailans ada 3 kasus campak :
1. Kasus tersangka yaitu kasus yang dilaporkan oleh masyarakat dgn gejala panas, bercak
kemerahan, batuk, pilek dan mata merah atau nama lain dari penyakit campak yang dikenal
masyarakat.
2. Kasus klinis campak kasus campak di lapangan yang dilaporkan oleh petugas kesehatan
dengan kriteria :
Bercak kemerahan pada tubuh berbentuk makulo-populer selama 3 hari atau lebih.
Panas badan lebih 38 derajat celcius, disertai salah satu gejala berikut : batuk, pilek atau
mata kemerahan

3. Kasus konfirmasi Campak adalah kasus klinis campak disertai salah satu atau lebih hal sebagai
berikut :
Morbilli, Varicella,
Rubella

`



64
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
Pemeriksaan laboratorium serologis positif
Adanya hubungan epidemiologis dgn kasus campak.
Ditemukan koplik spot. Koplik spot yaitu bintik putih di tenggorokan.
Meninggal karena campak

Perjalanan Klinis Penyakit Campak
Perjalanan penyakit campak
kaya gambar diatas nih, awal banget
itu terjadi demam tinggi, kalo di tabel
suhunya mencapai 100
0
-104
0
F, yaitu
lebih dari 38
0
C. Lalu setelah itu, mulai
timbul conjungtivitis, batuk, dan pilek
dari mulai hari pertama. Selain
conjungtivitis ada juga gejala
photofobia, takut liat sinar yaitu
matanya jadi merah, perih dan berair
kalo liat sinar.
Pada hari ke-2 timbul Kopliks spot, yaitu bintik putih di tenggorokan atau di mukosa mulut,
yang nantinya disekelilingnya akan timbul kemerahan. Jadi kesannya kaya ditaburin tepung gitu tapi
kalo diusap ngga ilang. Kopliks spot ini khas pada Campak, jadi kalo udah keliatan ada kopliks
spot ini kita bisa mendiagnosis campak. Tapi kopliks spot ini cepet ilangnya loh, tuh liat aja di table,
kita bisa aja kecolongan, jadi perlu anamnesis yang tepat.
Pada hari ke-4 muncul bintik2 kemerahan (Rash) yang mulainya dari belakang telinga, terus ke muka,
baru ke seluruh tubuh. Rash ini bertahan sekitar 5 hari. Oya, fyi, bintik kemerahannya ini lama2
berubah jadi kehitaman (hiperpigmentasi) yang ngga akan hilang dalam 2-3 minggu.
Untuk demamnya perlahan naik dari hari pertama sampe hari ke-4, lalu setelah itu turun drastis ke
suhu normal. Untuk gejala batuk, dia nih yang paling getol dari awal sakit sampe sakitnya udah
sembuh biasanya masih ada, uhuk..uhuuk..

>> ada gambar adek kecil yang lagi
nangis, eh bukan ding, itu adek
kecilnya lagi kena campak, matanya
berair terus merah. Gambar
sampingnya itu Kopliks spot, ada
putih2 di tenggorokan atau mukosa
mulut, terus di sekelilingnya ada
kemerahan. Dan kaya yang udah
dijelasin diatas tadi, bintik putihnya ini
kalo diusap ngga akan ilang karena
berada di dalam mukosa mulut.

`



65
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
Epidemiologi Campak di Indonesia
Merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
Insidens di beberapa daerah masih tinggi
SKRT 1986 : 44/10.000 gol umur/bulan 528/10.000 dalam 1 tahun
KLB
1
: CFR
2
masih cukup tinggi tahun 1989 4,6%, 1993 7,2 %, 1994 4,5%
CFR Rumah Sakit di Indonesia: bervariasi 2,4%-26%, rata-rata 10,9%
Di negara maju CFR campak berkisar antara 1/10.000 dan 1/1000 kasus, sedang di
negara berkembang sekitar 1-6 %
CFR tertinggi pada umur 6 11 bln

KLB Campak tahun 1984-1994

Angka cakupan imunisasi
campak terus meningkat
Cakupan tinggi belum merata,
Sehingga KLB Campak masih tetap
terjadi

Cakupan Imunisasi Campak th. 1983-1994








KLB Campak : Frekuensi, Jumlah kasus, CFR


1
KLB : Kejadian Luar Biasa
2
CFR : Case Fatality Rate

`



66
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
Proporsi penderita Campak menurut umur

Proporsi Penderita Campak Terjadi
pergeseran umur ke golongan umur
yang lebih tua.

Komplikasi Campak (penderita rawat inap beberapa RS)
Sebenernya, penyakit Campak sendiri
itu tidak berat, tapi kalau udah ada
komplikasi2 ya bisa menyebabkan
kematian. Komplikasinya apa aja? Bisa
diliat sendiri ya diatas.. yang paling
sering itu bronchopneumonia karena
invasi bakteri sekunder, terutama
pneumokokus, streptokokus, stafilokokus,
dan Haemophilus influenza, juga bisa
karena virus campak itu sendiri.

Faktor Resiko Terjadinya Campak Berat
Kurang gizi menyebabkan rendahnya imunitas tubuh
Defisiensi vitamin A karena vit. A ini ada hubungannya dengan pembentukan imunitas tubuh
Kepadatan rumah (family over crowding) karena kontak antar anggota keluarga tinggi,
sehingga memudahkan penularan dan perkembangbiakan virus.
Umur muda (< 1 tahun) status imunitas masih rendah
Fasilitas pelayanan kesehatan tidak memadai
Status imunisasi campak (-) pada penderita yang belum pernah dapet imunisasi campak
gejalanya akan lebih berat








`



67
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
CFR campak di beberapa RS di Indonesia (1973-1989)




Ringkasan
Campak masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
Terjadi pergeseran kasus campak ke arah usia lebih tua
CFR masih cukup tinggi
Untuk mengurangi insidens dan kematian oleh karena campak perlu peningkatan fasilitas
pelayanan kesehatan, peningkatan promosi kesehatan pada masyarakat, dan imunisasi
ulangan pada murid sekolah SD.

**Tambahan inpoh, campak itu sekalinya kena ga akan kena lagi karena tubuh udah bikin
antibody terhadap virus tersebut, jadi kalau ada pasien yang bilangnya udah berkali2 kena campak
itu malah curiga bukan campak. Terus kalo pas imunisasi, kita Tanya ke pasien udah pernah kena
campak belom, trs pasien jawabnya udah dok, eh belom, eh udah, eh belom, ragu2 gitu jawabnya
yaudah kita suntik aja, buat jaga2 siapa tau itu bukan campak, soalnya ga kenapa2 juga kalopun
ternyata itu beneran campak trs kita imunisasi, daripada kita sangka itu bukan campak tapi ternyata
malah beneran campak kan lebih bahaya. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan? :)


`



68
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
2. VARISELA (VARICELLA, CHICKENPOX, CACAR AIR)
Disebabkan Virus Herpes Varicella (Varicella Zooster Virus (VZV)). Reaktivasi infeksi endogen
pada periode laten VZV dikenal sebagai Herpes Zooster (shingles). Virus ini sangat menular, tetapi
gejalanya tidak begitu berat, dan hanya ditemukan sedikit penyulit, terutama pada individu yang
imunokompeten akan sering menimbulkan penyulit hingga berujung kematian :O
Epidemiologi
Di Indonesia peralihan musim
Penularan melalui percikan ludah dan kontak langsung (lewat cairan vesikel yang
mengandung virus)
Menyerang semua umur
90% berumur 10 tahun, terbanyak 5-9 tahun
Menular 24 jam sebelum lesi kulit timbul sampai semua lesi timbul krusta, biasanya 7-8
hari, jadi ati2 yaaa.. orang yang keliatannya bersih ga ada penyakit bisa jadi dia
sebenernya punya virus varicella di tubuhnya, yaitu orang yang yang udah terinfeksi varicella
24 jam sebelum timbul lesi kulit. Jadi periode penularan virus ini mulai dari 24 jam sebelum
timbul lesi sampai lesi kering, jadi kalo udah kering lesinya itu malah ga nular.

Patogenesis
Virus masuk melalui saluran pernafasan bagian atas (orofaring) lalu bereplikasi dan menyebar
melalui darah dan limfe. Kemudian virus berkembang biak di sel retikuloendotelial (viremia pertama),
1 minggu kemudian menyebar (viremia kedua), lalu timbul demam dan malaise, setelah 14 hari virus
mulai menyebar ke jaringan kulit dan mukosa lalu timbul deh vesikel2 di kulit. Siklus ini berakhir 3 hari.


>> gambarnya agak ga jelas sih, berwarna aja ga jelas apa
lagi item putih. Tapi editor yakin temen2 udah pada tau
gimana bentuknya.. 8)


Gejala Klinis
STADIUM PRODROMAL:
- Masa inkubasi 14-15 hari (2 minggu)
- Ruam kulit dan demam yang tidak begitu tinggi (pada campak demamnya tinggi)
- Malaise
- Pada anak besar dan dewasa ruam didahului demam selama 2-3 hari

`



69
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
- Menggigil, malaise, nyeri kepala, anoreksia, nyeri punggung
- Nyeri tenggorok dan batuk

STADIUM ERUPSI
- Ruam muncul di muka dan kulit kepala
- Menyebar ke badan dan ekstremitas
- Jarang di telapak kaki dan tangan
- Sentrifugal
- Khas: pembukaan cepat dari makula kemerahan ke papula vesikula pustule
krusta
- Terjadi 8-12 jam
- Krusta lepas 1-3 minggu.

Penyulit
Penyulit biasanya ringan, jarang penyulit yang serius. Seringnya penyulitnya yaitu infeksi sekunder
bakteri pada lesi kulit. Jadi ada mitos yang bilang kalo kena cacar air itu ga bole mandi itu salah
yaa.. malah diwajibkan sering mandi biar ga terjadi infeksi sekunder tadi. Pneumonia primer biasa
terjadi pada dewasa, jarang pada anak. Kalo penyakit ini timbul pada bumil (ibu hamil) bisa
menjadi ancaman untuk ibu maupun janinnya, karena infeksi VZV intra uteri pada 20 minggu
kehamilan akan menimbulkan malformasi kongenital sekitar 5%. Ibu yang menderita infeksi varisela
berat akan mengenai bayi baru lahir (bisa melalui jalan lahir, kontak fisik) dan akan menimbulkan
gejala yang berat sampe kematian (26-30%). Jadi saat2 berbahaya pada bumil yang kena infeksi
VZV ini yaitu 5 hari sebelum dan 2 hari setelah melahirkan.
Diagnosa Klinis
Gambaran dan perkembangan lesi kulit yang khas (ada kontak 2-3 minggu sebelumnya)
Gambaran Khas:
1. Muncul setelah masa prodormal yg singkat dan ringan
2. Lesi berkelompok dibagian sentral
3. Perubahan lesi yg cepat dari makula, vesikula, pustul sampai krusta
4. Semua tingkat lesi kulit dalam waktu bersamaan pada daerah yg sama, jadi semua
jenis lesinya bareng2 nongrongnya ada yang makula ada yang pustule maupun
vesikel
5. Lesi mukosa mulut

Pengobatan
Ringan bisa sembuh sendiri, tapi biasanya dokter ada yang ngasih acyclovir (antiviral).
Lotio calamin
Gatal antihistamin (CTM)

Pencegahan:
Pemberian imunisasi, pada anak menurut sumber yang terbaru diatas umur 1 tahun, sekali aja, kalo
dewasa diulang 2 kali.

`



70
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
3. RUBELA (GERMAN MEASLES)
Infeksi Rubela ini umum anak dan dewasa muda. Pada anak yang lebih besar sesekali infeksi
berat disertai kelainan sendi dan purpura. Pada kehamilan muda bisa menyebabkan abortus, lahir
mati, atau kelainan kongenital yang berat.
Etiologi
Virus RNA, genus Rubivirus, famili Togaviridae
Gejala klinik ditemukan pada sekret nasofaring, darah, feses dan urin
Pejamu (host) manusia

Patogenesis
Penularan terjadi melalui droplet dari nasofaring/pernafasan, lalu masuk ke aliran darah
(viremia). Ruam nampak akibat titer serum antibodymeningkat dan mempengaruhi antigen-antibodi
dan berinteraksi di kulit, lalu timbul erupsi di kulit. Di nasofaring, virus tetap ada sampe dengan 6
hari setelah erupsi. Penularan terjadi pada 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah erupsi. Daya tular
tertinggi pada akhir masa inkubasi.

Epidemiologi
Distribusi luas di dunia
Epidemi terjadi interval 5-7tahun (6-9 tahun)
Mengenai anak dan dewasa muda
Melalui droplet dan placenta (congenital)
Sebelum ada vaksinasi anak usia 5-14 tahun
Masa kini pada remaja dan dewasa muda
Kelainan pada fetus 30% selama minggu pertama kehamilan.
Risiko tertinggi (50-60%) pada bulan pertama kehamilan, karena pada usia ini terjadi
organogenesis.
Menurun 4-5% pada bulan keempat kehamilan
Sebelum 85% bayi terinfeksi rubela kongenital mengalami defek

Manifestasi Klinis
Masa inkubasi 14-21 hari ( 12-21 hari)
Masa Prodromal (1-5 hari):
- demam ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan, conjungtiva
- rinitis, batuk
- limfadenopati menghilang pada waktu erupsi timbul. Limfadenopati ini khas pada
Rubella.
- 20% timbul enantema (tanda Forschheimer): makula atau petekie pada palatum molle.
Enantema yaitu kemerahan di dalam mukosa, kalo eksantem di luar mukosa. Kata dokternya
kopliks spot sebenernya juga enantem karena sama2 di dalam mukosa.

`



71
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
- pembesaran kel. Limfe 5-7 hari sebelum
timbul eksantema
- khas kel suboksipital, postaurikular dan
servikal, disertai nyeri telan.



Masa Eksantema
Mulai retro-aurikular (belakang telinga) atau muska. Meluas cepat secara kramiokandul. Mula-
mula makula berbatas tegas, meluas, dan akhirnya menyatu disebut morbilliform. Pada hari ke 2
eksantem di muka menghilang, hari ke 3 di tubuh dan hari ke 4 mulai timbul di anggota gerak.
Bedanya eksantem pada rubella dengan eksantem pd campak yaitu kalo pada campak eksantem
berubah jadi kehitaman dan akan menghilang dalam 2 minggu, tapi kalo pada rubella eksantemnya
cepat ilang. Tapi ada juga kasus tanpa eksantemayaitu sekitar 40%. Seperti yang udah dijelasin
diatas, limfadenopati merupakan gejala klinis yang penting untuk mendiagnosa Rubella, dan
pembengkakan kelenjar limfe ini berlangsung selama 5-8 hari.

Penyulit
Jarang pada anak
Remaja dan dewasa: artritis
3
dan artralgia
4
sendi kecil, tangan, kaki, lutut, dan bahu
Artralgia pada tangan gejala meyakinkan
Artritis biasanya hilang dalam 1 bulan
Encefalitis sangat jarang
Purpura trombositopenik
Epistaksis, perdarahan gusi dan saluran cerna
Hematuria, ekimosis falatum dan periobila
Jarang berakibat fatal
Sembuh dalam 2 minggu

Diagnosa Banding
a. Virus: campak, roseola infantum, eritema mononukleosis, infeksiora dan pityriasi rosea
b. Bakteri: scarlet fever (Skarlatina)
c. Erupsi Obat: ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbitura, INH, fenotiazin, diuretik tiazid



3
Arthritis : inflamasi pada satu atau lebih sendi, gejalanya nyeri, bengkak, panas, merah pada kulit dan berkurangnya
gerak sendi tersebut.
4
Arthralgia : nyeri pada sendi tanpa bengkaak atau gejala arthritis yang lain.

`



72
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
Diagnosis
Diagnosis klinis biasanya sulit dibuat, makanya perlu anamnesis yang cermat. Untuk demamnya
jarang banget sampe diatas 38,5
o
C. kalo macula merah muda, diagnosisnya bisa ke arah eritema
aifus, arthralgia pada tangan. Untuk diagnosis pastinya dilihat dari peningkatan titer antibody (HI)
4 kali lipat, dan ditemukan antibody IgM rubella.

Terapi
Tidak ada, suportif
IMUNITAS:
Setelah menderita rubella, imunitas jangka lama
Setelah imunisasi: 88-98% stlh 16 thn
87-89% stlh 8-18 thn

Rubella Kongenital
Infeksi rubella bumil dapat menyebabkan infeksi pada janin. Tapi ini semua tergantung usia
kehamilannya. Infeksi rubella pada bumil biasanya 50% tidak menunjukkan gejala klinis. Infeksi
melalui plasenta bisa menyebabkan :
Non infeksi
Infeksi tanpa kelainan
Dengan kelainan kongenital
Resorpsi embrio
Abortus atau kelahiran mati





`



73
Editor : Tya

Morbilli, Varicella, Rubella
19
th
Block Tropical Medicine | 1
st
Chapter
Infeksi rubella trimester pertama disebut sindrom rubella kongenital:
o Trial anomali kongenital: mata (katarak), telinga (ketulian), defek jantung
Kelainan jantung dan mata embrio umur < 6 minggu
Ketulian dan defek mental embrio umur 10 minggu
Kelainan lain: SSP dan gigi, glaukoma, mikrosefali, kel. Viseral
1/3 menderita katarak
Tuli sensori neural, bilateral
Manifestasi umum waktu lahir:
retardasi pertumbuhan
retardasi psikomotoral
50-80% berat lahir <2500gr (BBLR)

Diagnosis Rubella kongenital
Ditemukan 2 dari 3 gejala klinis utama (ketulian, katarak dan atau retinopati rubela, lesi
jantung kongenital)
Virologik dan atau serologik
Infeksi rubela maternal selama kehamilan
Antibodi IgM

Anda mungkin juga menyukai