1. Pengantar Banyak kesalahpahaman terhadap Islam di tengah masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab bukan kerudung. Kerudung dalam Al Quran surah An !uur " #$ disebut dengan istilah khimar %jamaknya " khumur&' bukan jilbab. Adapun jilbab yang terdapat dalam surah Al Ah(ab " )*' sebenarnya adalah baju longgar yang menutupi seluruh tubuh perempuan dari atas sampai bawah. Kesalahpahaman lain yang sering dijumpai adalah anggapan bahwa busana muslimah itu yang penting sudah menutup aurat' sedang mode baju apakah terusan atau potongan' atau memakai +elana panjang' dianggap bukan masalah. ,ianggap' model potongan atau ber+elana panjang jeans oke-oke saja' yang penting -kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat' dianggap sudah berbusana muslimah se+ara sempurna. Padahal tidak begitu. Islam telah menetapkan syarat.syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum' seperti yang ditunjukkan oleh nash.nash Al Quran dan As /unnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat' bukan satu.satunya syarat busana dalam kehidupan umum. /yarat lainnya misalnya busana muslimah tidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau men+etak lekuk tubuh perempuan. ,engan demikian' walaupun menutup aurat tapi kalau men+etak tubuh alias ketat 0atau menggunakan bahan tekstil yang transparan.. tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna. Karena itu' kesalahpahaman sema+am itu perlu diluruskan' agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam se+ara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan' pergaulan' atau adat.istiadat rusak di tengah masyarakat sekuler sekarang. Memang' jika kita konsisten dengan Islam' terkadang terasa amat berat. Misalnya saja memakai jilbab %dalam arti yang sesungguhnya&. ,i tengah maraknya berbagai mode busana wanita yang diiklankan trendi dan up to date' jilbab se+ara kontras jelas akan kelihatan ortodoks' kaku' dan kurang trendi %dan tentu' tidak seksi&. Padahal' busana jilbab itulah pakaian yang benar bagi muslimah. ,i sinilah kaum muslimah diuji. ,iuji imannya' diuji ta1wanya. ,i sini dia harus memilih' apakah dia akan tetap teguh mentaati ketentuan Allah dan 2asul.!ya' seraya menanggung perasaan berat hati namun berada dalam keridhaan Allah' atau rela terseret oleh bujukan hawa na3su atau rayuan syaitan terlaknat untuk mengenakan mode.mode liar yang dipropagandakan kaum ka4r dengan tujuan agar kaum muslimah terjerumus ke dalam limbah dosa dan kesesatan. Berkaitan dengan itu' !abi /A5 pernah bersabda bahwa akan tiba suatu masa di mana Islam akan menjadi sesuatu yang asing 0 termasuk busana jilbab.. sebagaimana awal kedatangan Islam. ,alam keadaan seperti itu' kita tidak boleh larut. 6arus tetap bersabar' dan memegang Islam dengan teguh' walaupun berat seperti memegang bara api. ,an in sya-allah' dalam 1 kondisi yang rusak dan bejat seperti ini' mereka yang tetap taat akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Bahkan dengan pahala lima puluh kali lipat daripada pahala para shahabat. /abda !abi /A5 " Islam bermula dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali menjadi sesuatu yang asing. Maka beruntunglah orang-orang yang terasing itu. (HR. Muslim no. 145 Sesungguhnya di belakang kalian ada hari-hari yang memerlukan kesabaran. Kesabaran pada masa- masa itu bagaikan memegang bara api. Bagi orang yang mengerjakan suatu amalan pada saat itu akan mendapatkan pahala lima puluh orang yang mengerjakan semisal amalan itu. Ada yang berkata!"ai #asululah apakah itu pahala lima puluh di antara mereka $ #asululah SA% menja&abBahkan lima puluh orang di antara kalian 'para shahabat(. (HR. !"u #a$ud% dengan sanad hasan &. !urat dan Busana Muslimah Ada # %tiga& masalah yang sering di+ampuradukkan yang sebenarnya merupakan masalah. masalah yang berbeda.beda. Pertama' masalah batasan aurat bagi wanita. 'edua' busana muslimah dalam kehidupan khusus %al hayah al khashshash&' yaitu tempat.tempat di mana wanita hidup bersama mahram atau sesama wanita' seperti rumah. rumah pribadi' atau tempat kost. 'etiga' busana muslimah dalam kehidupan umum %al hayah )ammah&' yaitu tempat.tempat di mana wanita berinteraksi dengan anggota masyarakat lain se+ara umum' seperti di jalan.jalan' sekolah' pasar' kampus' dan sebagainya. Busana wanita muslimah dalam kehidupan umum ini terdiri dari jilbab dan khimar. a. Batasan Aurat %anita Aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya ke+uali wajah dan dua telapak tangannya. 7ehernya adalah aurat' rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram' meskipun +uma selembar. /eluruh tubuh ke+uali wajah dan dua telapak tangan adalah aurat yang wajib ditutup. 6al ini berlandaskan 4rman Allah /5T " *Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya ke+uali yang 'biasa( nampak dari padanya.* ((S !n )uur : *1 8ang dimaksud &a laa yubdiina ,iinatahunna %janganlah mereka menampakkan perhiasannya&' adalah &a laa yubdiina mahalla ,iinatahinna %janganlah mereka menampakkan tempat.tempat %anggota tubuh& yang di situ dikenakan perhiasan&. %7ihat Abu Bakar Al.Jashshash' Ahkamul -ur.an' Ju( III hal. #$9&. /elanjutnya' illa maa ,hahara minha %ke+uali yang %biasa& nampak dari padanya&. Jadi ada anggota tubuh yang boleh ditampakkan. Anggota tubuh tersebut' adalah wajah dan dua telapak tangan. ,emikianlah pendapat sebagian shahabat' seperti -Aisyah' Ibnu Abbas' dan Ibnu :mar %Al.Albani' ;<<$ " 99&. Ibnu Jarir Ath.Thabari %w. #$< 6& berkata dalam kitab ta3sirnya /ami! Al-Bayan 0 1a2sir Al--ur.an Ju( =>III hal. ?@' mengenai apa yang dimaksud dengan Ake+uali yang 'biasa( nampak dari padanya 'illaa maa ,hahara minha( 3 APendapat yang paling mendekati kebenaran adalah yang mengatakan'B8ang dimaksudkan adalah wajah dan dua telapak tangan.C Pendapat yang sama juga dinyatakan Imam Al.Qurthubi dalam kitab ta3sirnya Al-/ami! li & Ahkam Al--ur.an Ju( =II hal. ;;* %Al.Albani' ;<<$ " )< D )E&. Jadi' yang dimaksud dengan apa yang nampak dari padanya adalah wajah dan dua telapak tangan. /ebab kedua anggota tubuh inilah yang biasa nampak dari kalangan muslimah di hadapan !abi /A5 sedangkan beliau mendiamkannya. Kedua anggota tubuh ini pula yang nampak dalam ibadah.ibadah seperti haji dan shalat. Kedua anggota tubuh ini biasa terlihat di masa 2asulullah /A5' yaitu di masa masih turunnya ayat Al Quran %An.!abhani' $**< " @)&. ,i samping itu terdapat alasan lain yang menunjukkan bahwasanya seluruh tubuh wanita adalah aurat ke+uali wajah dan dua telapak tangan karena sabda 2asulullah /A5 kepada Asma binti Abu Bakar " *%ahai Asma. sesungguhnya seorang &anita itu apabila telah baligh 'haidl( maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya ke+uali ini dan ini seraya menunjukkan &ajah dan telapak tangannya.* (HR. !"u #a$ud Inilah dalil.dalil yang menunjukkan dengan jelas bahwasanya seluruh tubuh wanita itu adalah aurat' ke+uali wajah dan dua telapak tangannya. Maka diwajibkan atas wanita untuk menutupi auratnya' yaitu menutupi seluruh tubuhnya ke+uali wajah dan telapak tangannya. b. Busana Muslimah dalam Kehidupan Khusus Adapun dengan apa seorang muslimah menutupi aurat tersebut' maka di sini syaraB tidak menentukan bentukFmodel pakaian tertentu untuk menutupi aurat' akan tetapi membiarkan se+ara mutlak tanpa menentukannya dan +ukup dengan men+antumkan la3ad( dalam 4rman. !ya %Q/ An !uur " #$& &a laa yubdiina %Dan janganlah mereka menampakkan( atau sabda !abi /A5 lam yashluh an yura minha %tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya((HR. !"u #a$ud. Jadi' pakaian yang menutupi seluruh auratnya ke+uali wajah dan telapak tangan dianggap sudah menutupi' walau bagaimana pun bentuknya. ,engan mengenakan daster atau kain yang panjang juga dapat menutupi' begitu pula +elana panjang' rok' dan kaos juga dapat menutupinya. /ebab bentuk dan jenis pakaian tidak ditentukan oleh syaraB. Berdasarkan hal ini maka setiap bentuk dan jenis pakaian yang dapat menutupi aurat' yaitu yang tidak menampakkan aurat dianggap sebagai penutup bagi aurat se+ara syarGi' tanpa melihat lagi bentuk' jenis' maupun ma+amnya. !amun demikian syaraG telah mensyaratkan dalam berpakaian agar pakaian yang dikenakan dapat menutupi kulit. Jadi pakaian harus dapat menutupi kulit sehingga warna kulitnya tidak diketahui. Jika tidak demikian' maka dianggap tidak menutupi aurat. Hleh karena itu apabila kain penutup itu tipisFtransparan sehingga nampak warna kulitnya dan dapat diketahui apakah kulitnya berwarna merah atau +oklat' maka kain penutup seperti ini tidak boleh dijadikan penutup aurat. Mengenai dalil bahwasanya syaraG telah mewajibkan menutupi kulit sehingga tidak diketahui warnanya' adalah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah 2A bahwasanya Asma binti Abubakar telah masuk ke ruangan !abi /A5 dengan berpakaian tipisFtransparan' lalu 2asulullah /A5 berpaling seraya bersabda " *%ahai Asma. sesungguhnya seorang &anita itu apabila telah baligh 'haidl( * tidak boleh baginya untuk menampakkan tubuhnya ke+uali ini dan ini.* (HR. !"u #a$ud Jadi 2asulullah /A5 menganggap kain yang tipis itu tidak menutupi aurat' malah dianggap menyingkapkan aurat. Hleh karena itu lalu !abi /A5 berpaling seraya memerintahkannya menutupi auratnya' yaitu mengenakan pakaian yang dapat menutupi. ,alil lainnya juga terdapat dalam hadits riwayat :samah bin Iaid' bahwasanya ia ditanyai oleh !abi /A5 tentang -ibtiyah %baju tipis& yang telah diberikan !abi /A5 kepada :samah. 7alu dijawab oleh :samah bahwasanya ia telah memberikan pakaian itu kepada isterinya' maka 2asulullah /A5 bersabda kepadanya " *Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain -ibtiyah itu karena sesungguhnya aku kha&atir kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.+(HR. !hmad dan !l, Baihaqi% dengan sanad hasan. #i-eluar-an oleh !dh,#hiya. dalam -ita" !l,!hadits !l, Mu-htarah% /u0 1 hal. 441 (!l, !l"ani% &221 : 1*5. -ibtiyah adalah sehelai kain tipis. Hleh karena itu tatkala 2asulullah /A5 mengetahui bahwasanya :samah memberikannya kepada isterinya' beliau memerintahkan agar dipakai di bagian dalam kain supaya tidak kelihatan warna kulitnya dilihat dari balik kain tipis itu' sehingga beliau bersabda " *Suruhlah isterimu mengenakan baju dalam di balik kain -ibtiyah itu.* ,engan demikian kedua hadits ini merupakan petunjuk yang sangat jelas bahwasanya syaraG telah mensyaratkan apa yang harus ditutup' yaitu kain yang dapat menutupi kulit. Atas dasar inilah maka diwajibkan bagi wanita untuk menutupi auratnya dengan pakaian yang tidak tipis sedemikian sehingga tidak tergambar apa yang ada di baliknya. +. Busana Muslimah dalam Kehidupan 4mum Pembahasan poin b di atas adalah topik mengenai penutupan aurat wanita dalam kehidupan khusus. Topik ini tidak dapat di+ampuradukkan dengan pakaian wanita dalam kehidupan umum' dan tidak dapat pula di+ampuradukkan dengan masalah tabarruj pada sebagian pakaian.pakaian wanita. Jadi' jika seorang wanita telah mengenakan pakaian yang menutupi aurat' tidak berarti lantas dia dibolehkan mengenakan pakaian itu dalam kehidupan umum' seperti di jalanan umum' atau di sekolah' pasar' kampus' kantor' dan sebagainya. Mengapa J /ebab untuk kehidupan umum terdapat pakaian tertentu yang telah ditetapkan oleh syaraB. Jadi dalam kehidupan umum tidaklah +ukup hanya dengan menutupi aurat' seperti misalnya +elana panjang' atau baju potongan' yang sebenarnya tidak boleh dikenakan di jalanan umum meskipun dengan mengenakan itu sudah dapat menutupi aurat. /eorang wanita yang mengenakan +elana panjang atau baju potongan memang dapat menutupi aurat. !amun tidak berarti kemudian pakaian itu boleh dipakai di hadapan laki.laki yang bukan mahram' karena dengan pakaian itu ia telah menampakkan keindahan tubuhnya %tabarruj&. Tabarruj adalah' menempakkan perhiasan dan keindahan tubuh bagi laki.laki asingFnon.mahram %i,h-haru, ,iinah &al mahasin lil ajaanib& %An.!abhani' $**< " $<@&. Hleh karena itu walaupun ia telah menutupi auratnya' akan tetapi ia telah 4 bertabarruj' sedangkan tabarruj dilarang oleh syaraB. Pakaian wanita dalam kehidupan umum ada ; %dua&' yaitu baju bawah %libas as2al& yang disebut dengan 3il"a"' dan baju atas %libas a!la& yaitu -himar %kerudung&. ,engan dua pakaian inilah seorang wanita boleh berada dalam kehidupan umum' seperti di kampus' supermarket' jalanan umum' kebun binatang' atau di pasar.pasar. Apakah pengertian jilbab J ,alam kitab Al Mu!jam Al %asith karya ,r. Ibrahim Anis %Kairo",arul Maari3& halaman $;?' jilbab diartikan sebagai Ats tsaubul musytamil )alal jasadi kullihi %pakaian yang menutupi seluruh tubuh&' atau AMa yulbasu 2au5a ats tsiyab kal milha2ah %pakaian luar yang dikenakan di atas pakaian rumah' seperti milha2ah 'baju terusan&' atau AAl Mula.ah tasytamilu biha al mar.ah %pakaian luar yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh wanita&. Jadi jelaslah' bahwa yang diwajibkan atas wanita adalah mengenakan kain terusan %dari kepala sampai bawah& %Arab " milha2ah6mula.ah& yang dikenakan sebagai pakaian luar %di bawahnya masih ada pakaian rumah' seperti daster' tidak langsung pakaian dalam& lalu diulurkan ke bawah hingga menutupi kedua kakinya. :ntuk baju atas' disyariatkan -himar' yaitu kerudung atau apa saja yang serupa dengannya yang ber3ungsi menutupi seluruh kepala' leher' dan lubang baju di dada. Pakaian jenis ini harus dikenakan jika hendak keluar menuju pasar.pasar atau berjalan melalui jalanan umum %An.!abhani' $**< " @?&. Apabila ia telah mengenakan kedua jenis pakaian ini %jilbab dan khimar& dibolehkan baginya keluar dari rumahnya menuju pasar atau berjalan melalui jalanan umum' yaitu menuju kehidupan umum. Akan tetapi jika ia tidak mengenakan kedua jenis pakaian ini maka dia tidak boleh keluar dalam keadaan apa pun' sebab perintah yang menyangkut kedua jenis pakaian ini datang dalam bentuk yang umum' dan tetap dalam keumumannya dalam seluruh keadaan' karena tidak ada dalil yang mengkhususkannya. ,alil mengenai wajibnya mengenakan dua jenis pakaian ini' karena 4rman Allah /5T mengenai pakaian bagian bagian atas %-himarFkerudung& " *"endaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya ke+uali yang 'biasa( nampak dari padanya.* ((S !n )uur : *1 ,an karena 4rman Allah /5T mengenai pakaian bagian bawah %3il"a"& " *%ahai 7abi katakanlah kepada isteri-isterimu anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu8min3 8"endaklah mereka mengulurkan jilbabnya.* ((S !l !h0a" : 54 Adapun dalil bahwa jilbab merupakan pakaian dalam kehidupan umum' adalah hadits yang diriwayatkan dari :mmu GAthiah 2A' bahwa dia berkata " *#asulullah SA% memerintahkan kaum &anita agar keluar rumah menuju shalat Ied maka 4mmu )Athiyah berkata!Salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab$ Maka #asulullah SA% menja&ab3 8"endaklah saudarinya meminjamkan jilbabnya kepadanya9*(Mutta5aqun 6alaihi %Al.Albani' ;<<$ " ?;(. Berkaitan dengan hadits :mmu -Athiyah ini' /yaikh Anwar Al. Kasymiri' dalam kitabnya :aidhul 5 Bari' Ju( I hal. #??' mengatakan " A,apatlah dimengerti dari hadits ini' bahwa jilbab itu dituntut manakala seorang wanita keluar rumah' dan ia tidak boleh keluar KrumahL jika tidak mengenakan jilbab.C %Al.Albani' ;<<$ " *#&. ,alil.dalil di atas tadi menjelaskan adanya suatu petunjuk mengenai pakaian wanita dalam kehidupan umum. Allah /5T telah menyebutkan si3at pakaian ini dalam dua ayat di atas yang telah diwajibkan atas wanita agar dikenakan dalam kehidupan umum dengan perin+ian yang lengkap dan menyeluruh. Kewajiban ini dipertegas lagi dalam hadits dari :mmu GAthiah 2A di atas' yakni kalau seorang wanita tak punya jilbab 0untuk keluar di lapangan sholat Ied %kehidupan umum&Mmaka dia harus meminjam kepada saudaranya %sesama muslim&. Kalau tidak wajib' nis+aya !abi /A5 tidak akan memerintahkan wanita men+ari pinjaman jilbab. :ntuk 3il"a"' disyaratkan tidak boleh potongan' tetapi harus terulur sampai ke bawah sampai menutup kedua kaki' sebab Allah /5T mengatakan " yudniina )alaihinna min jalabibihinna %"endaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka.(. ,alam ayat tersebut terdapat kata yudniina yang artinya adalah yurkhiina ila as2al %mengulurkan sampai ke bawahFkedua kaki&. Pena3siran ini 0yaitu idnaa. berarti irkhaa. ila as2al.. diperkuat dengan dengan hadits Ibnu :mar bahwa dia berkata' 2asulullah /A5 telah bersabda " Barang siapa yang melabuhkan6menghela bajunya karena sombong maka Allah tidak akan melihatnya pada "ari Kiamat nanti.! ;alu 4mmu Salamah berkata!;alu apa yang harus diperbuat &anita dengan ujung-ujung pakaian mereka 'bi d,uyulihinna(. 7abi SA% menja&ab!"endaklah mereka mengulurkannya 'yurkhiina( sejengkal 'syibran(!'yakni dari separoh betis(. 4mmu Salamah menja&ab!Kalau begitu kaki-kaki mereka akan tersingkap.! ;alu 7abi menja&ab!"endaklah mereka mengulurkannya sehasta '2a yurkhiina d,ira.an( dan jangan mereka menambah lagi dari itu. (HR. !t,7irmid0i /u0 111% hal. 489 hadits sahih (!l,!l"ani% &221 : :4 6adits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa pada masa !abi /A5' pakaian luar yang dikenakan wanita di atas pakaian rumah ..yaitu jilbab.. telah diulurkan sampai ke bawah hingga menutupi kedua kaki. Berarti jilbab adalah terusan' bukan potongan. /ebab kalau potongan' tidak bisa terulur sampai bawah. Atau dengan kata lain' dengan pakaian potongan seorang wanita muslimah dianggap belum melaksanakan perintah yudniina )alaihinna min jalaabibihina %"endaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya(. ,i samping itu kata min dalam ayat tersebut bukan min lit tab!idh %yang menunjukkan arti sebagian& tapi merupakan min lil bayan %menunjukkan penjelasan jenis&. Jadi artinya bukanlah A"endaklah mereka mengulurkan sebagian jilbab-jilbab mereka %sehingga boleh potongan& melainkan "endaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka %sehingga jilbab harus terusan&.%An. !abhani' $**< " @).)$& *. Penutu; ,ari penjelasan di atas jelas bahwa wanita dalam kehidupan umum wajib mengenakan baju terusan yang longgar yang terulur sampai ke bawah yang dikenakan di atas baju rumah mereka. Itulah yang < disebut dengan jilbab dalam Al Quran. Jika seorang wanita muslimah keluar rumah tanpa mengenakan jilbab seperti itu' dia telah berdosa' meskipun dia sudah menutup auratnya. /ebab mengenakan baju yang longgar yang terulur sampai bawah adalah 3ardlu hukumnya. ,an setiap pelanggaran terhadap yang 3ardlu dengan sendirinya adalah suatu penyimpangan dari syariat Islam di mana pelakunya dipandang berdosa di sisi Allah. K L #!=7!R B!>!!) Al.Albani' Muhammad !ashiruddin. ;<<$. /ilbab %anita Muslimah Menurut Al- -ur.an dan As Sunnah '/ilbab Al-Mar.ah Al-Muslimah 0 Al-Kitab &a As- Sunnah(. Alih Bahasa 6awin Murtadlo D Abu /ayyid /ayya3. Netakan ke.9. %/olo " At.Tibyan&. ........... ;<<;. Ar-#add Al-Mu2him "ukum <adar 'Ar-#add Al-Mu2him )Ala Man Khala2a Al-)4lama &a 1asyaddada &a 1a!ashshaba &a Al,ama Al-Mar.ah bi Satri %ajhiha &a Ka=ayha &a A&jaba(. Alih Bahasa Abu /ha4ya. Netakan ke.$. %8ogyakarta " Media 6idayah&. Al.Baghdadi' Abdurrahman. $**?. >mansipasi Adakah dalam Islam Suatu 1injauan Syariat Islam 1entang Kehidupan %anita. Netakan ke.$<. %Jakarta " Oema Insani Press&. Ali' 5an Muhammad bin Muhammad. Al-"ijab. Alih bahasa /upriyanto Abdullah. Netakan ke.$. %8ogyakarta " Ash./haP&. Ambarwati' K.2. D M. Al.Khaththath. ;<<#. /ilbab Antara 1rend dan Ke&ajiban. Netakan Ke.$. %Jakarta " 5ahyu Press&. Anis' Ibrahim et.al. $*E;. Al-Mu!jamul %asith. Net. ;. %Kairo " ,arul MaBari3& An.!abhani' Ta1iyuddin. $**<. An-7i,ham Al-Ijtima!i 0 Al-Islam. Netakan ke.#. %Beirut " ,arul :mmah&. Ath.Thayyibiy' A+hmad Junaidi. ;<<#. 1ata Kehidupan %anita dalam Syariat Islam. Netakan ke.$. %Jakarta " 5ahyu Press&. Bin Ba(' /yaikh Abdul A(i( et.al. ;<<<. :at&a-:at&a 1entang Memandang Berkhal&at dan Berbaurnya ?ria dan %anita ':ata&a An-7a,har &a al- Khal&ah &a Al-Ikhtilath(. Alih Bahasa Team At.Tibyan. Netakan ke. ). %/olo " At.Tibyan&. Taimiyyah' Ibnu. ;<<<. "ijab dan ?akaian %anita Muslimah dalam Sholat '"ijab Al-Mar.ah &a ;ibasuha 0 Ash- Shalah(. ,itah1i1 Hleh Muhammad !ashiruddin Al.Albani. Alih Bahasa 6awin Murtadlo. Netakan ke.;. %/olo " At. Tibyan&. .......... et. al. ;<<;. @ #isalah "ijab Kumpulan :at&a-:at&a 1entang ?akaian "ijab <adar Ikhtilath Berjabat 1angan dan Khal&at 'Majmu! #asail 0 Al "ijab &a As-Su2ur(. Alih Bahasa Mu(aidi 6asbullah. Netakan ke.$. %/olo " Pustaka Ara3ah&. Qonita' Arina. ;<<$. /ilbab dan "ijab. Netakan ke.$. %Jakarta " Bina Mitra Press&. 8