Anda di halaman 1dari 7

Busana Muslimah Yang Seharusnya

Oleh: Muhammad Shodiq Ramadhan


1. Pengantar
Banyak kesalahpahaman
terhadap Islam di tengah
masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak
sedikit orang menyangka bahwa yang
dimaksud dengan jilbab adalah
kerudung. Padahal tidak demikian.
Jilbab bukan kerudung. Kerudung
dalam Al Quran surah An !uur " #$
disebut dengan istilah khimar
%jamaknya " khumur&' bukan jilbab.
Adapun jilbab yang terdapat dalam
surah Al Ah(ab " )*' sebenarnya
adalah baju longgar yang menutupi
seluruh tubuh perempuan dari atas
sampai bawah.
Kesalahpahaman lain yang
sering dijumpai adalah anggapan
bahwa busana muslimah itu yang
penting sudah menutup aurat'
sedang mode baju apakah terusan
atau potongan' atau memakai +elana
panjang' dianggap bukan masalah.
,ianggap' model potongan atau
ber+elana panjang jeans oke-oke saja'
yang penting -kan sudah menutup
aurat. Kalau sudah menutup aurat'
dianggap sudah berbusana muslimah
se+ara sempurna. Padahal tidak
begitu. Islam telah menetapkan
syarat.syarat bagi busana muslimah
dalam kehidupan umum' seperti yang
ditunjukkan oleh nash.nash Al
Quran dan As /unnah. Menutup
aurat itu hanya salah satu syarat'
bukan satu.satunya syarat busana
dalam kehidupan umum. /yarat
lainnya misalnya busana muslimah
tidak boleh menggunakan bahan
tekstil yang transparan atau
men+etak lekuk tubuh perempuan.
,engan demikian' walaupun
menutup aurat tapi kalau men+etak
tubuh alias ketat 0atau menggunakan
bahan tekstil yang transparan.. tetap
belum dianggap busana muslimah
yang sempurna.
Karena itu' kesalahpahaman
sema+am itu perlu diluruskan' agar
kita dapat kembali kepada ajaran
Islam se+ara murni serta bebas dari
pengaruh lingkungan' pergaulan'
atau adat.istiadat rusak di tengah
masyarakat sekuler sekarang.
Memang' jika kita konsisten dengan
Islam' terkadang terasa amat berat.
Misalnya saja memakai jilbab %dalam
arti yang sesungguhnya&. ,i tengah
maraknya berbagai mode busana
wanita yang diiklankan trendi dan up
to date' jilbab se+ara kontras jelas
akan kelihatan ortodoks' kaku' dan
kurang trendi %dan tentu' tidak
seksi&. Padahal' busana jilbab itulah
pakaian yang benar bagi muslimah.
,i sinilah kaum muslimah diuji.
,iuji imannya' diuji ta1wanya. ,i sini
dia harus memilih' apakah dia akan
tetap teguh mentaati ketentuan Allah
dan 2asul.!ya' seraya menanggung
perasaan berat hati namun berada
dalam keridhaan Allah' atau rela
terseret oleh bujukan hawa na3su
atau rayuan syaitan terlaknat untuk
mengenakan mode.mode liar yang
dipropagandakan kaum ka4r dengan
tujuan agar kaum muslimah
terjerumus ke dalam limbah dosa dan
kesesatan.
Berkaitan dengan itu' !abi
/A5 pernah bersabda bahwa akan
tiba suatu masa di mana Islam akan
menjadi sesuatu yang asing 0
termasuk busana jilbab..
sebagaimana awal kedatangan Islam.
,alam keadaan seperti itu' kita tidak
boleh larut. 6arus tetap bersabar'
dan memegang Islam dengan teguh'
walaupun berat seperti memegang
bara api. ,an in sya-allah' dalam
1
kondisi yang rusak dan bejat seperti
ini' mereka yang tetap taat akan
mendapat pahala yang berlipat
ganda. Bahkan dengan pahala lima
puluh kali lipat daripada pahala para
shahabat. /abda !abi /A5 "
Islam bermula dalam keadaan asing.
Dan ia akan kembali menjadi sesuatu
yang asing. Maka beruntunglah
orang-orang yang terasing itu. (HR.
Muslim no. 145
Sesungguhnya di belakang kalian
ada hari-hari yang memerlukan
kesabaran. Kesabaran pada masa-
masa itu bagaikan memegang bara
api. Bagi orang yang mengerjakan
suatu amalan pada saat itu akan
mendapatkan pahala lima puluh
orang yang mengerjakan semisal
amalan itu. Ada yang berkata!"ai
#asululah apakah itu pahala lima
puluh di antara mereka $ #asululah
SA% menja&abBahkan lima puluh
orang di antara kalian 'para
shahabat(. (HR. !"u #a$ud%
dengan sanad hasan
&. !urat dan Busana Muslimah
Ada # %tiga& masalah yang
sering di+ampuradukkan yang
sebenarnya merupakan masalah.
masalah yang berbeda.beda.
Pertama' masalah batasan aurat
bagi wanita.
'edua' busana muslimah dalam
kehidupan khusus %al hayah al
khashshash&' yaitu tempat.tempat di
mana wanita hidup bersama mahram
atau sesama wanita' seperti rumah.
rumah pribadi' atau tempat kost.
'etiga' busana muslimah dalam
kehidupan umum %al hayah )ammah&'
yaitu tempat.tempat di mana wanita
berinteraksi dengan anggota
masyarakat lain se+ara umum'
seperti di jalan.jalan' sekolah' pasar'
kampus' dan sebagainya. Busana
wanita muslimah dalam kehidupan
umum ini terdiri dari jilbab dan
khimar.
a. Batasan Aurat %anita
Aurat wanita adalah seluruh
anggota tubuhnya ke+uali wajah dan
dua telapak tangannya. 7ehernya
adalah aurat' rambutnya juga aurat
bagi orang yang bukan mahram'
meskipun +uma selembar. /eluruh
tubuh ke+uali wajah dan dua telapak
tangan adalah aurat yang wajib
ditutup. 6al ini berlandaskan 4rman
Allah /5T "
*Dan janganlah mereka
menampakkan perhiasannya ke+uali
yang 'biasa( nampak dari padanya.*
((S !n )uur : *1
8ang dimaksud &a laa
yubdiina ,iinatahunna %janganlah
mereka menampakkan
perhiasannya&' adalah &a laa
yubdiina mahalla ,iinatahinna
%janganlah mereka menampakkan
tempat.tempat %anggota tubuh& yang
di situ dikenakan perhiasan&. %7ihat
Abu Bakar Al.Jashshash' Ahkamul
-ur.an' Ju( III hal. #$9&.
/elanjutnya' illa maa ,hahara
minha %ke+uali yang %biasa& nampak
dari padanya&. Jadi ada anggota
tubuh yang boleh ditampakkan.
Anggota tubuh tersebut' adalah
wajah dan dua telapak tangan.
,emikianlah pendapat sebagian
shahabat' seperti -Aisyah' Ibnu
Abbas' dan Ibnu :mar %Al.Albani'
;<<$ " 99&. Ibnu Jarir Ath.Thabari %w.
#$< 6& berkata dalam kitab ta3sirnya
/ami! Al-Bayan 0 1a2sir Al--ur.an Ju(
=>III hal. ?@' mengenai apa yang
dimaksud dengan Ake+uali yang
'biasa( nampak dari padanya 'illaa
maa ,hahara minha( 3 APendapat
yang paling mendekati kebenaran
adalah yang mengatakan'B8ang
dimaksudkan adalah wajah dan dua
telapak tangan.C Pendapat yang sama
juga dinyatakan Imam Al.Qurthubi
dalam kitab ta3sirnya Al-/ami! li
&
Ahkam Al--ur.an Ju( =II hal. ;;*
%Al.Albani' ;<<$ " )< D )E&.
Jadi' yang dimaksud dengan
apa yang nampak dari padanya
adalah wajah dan dua telapak
tangan. /ebab kedua anggota tubuh
inilah yang biasa nampak dari
kalangan muslimah di hadapan !abi
/A5 sedangkan beliau
mendiamkannya. Kedua anggota
tubuh ini pula yang nampak dalam
ibadah.ibadah seperti haji dan shalat.
Kedua anggota tubuh ini biasa
terlihat di masa 2asulullah /A5'
yaitu di masa masih turunnya ayat Al
Quran %An.!abhani' $**< " @)&. ,i
samping itu terdapat alasan lain yang
menunjukkan bahwasanya seluruh
tubuh wanita adalah aurat ke+uali
wajah dan dua telapak tangan karena
sabda 2asulullah /A5 kepada Asma
binti Abu Bakar "
*%ahai Asma. sesungguhnya seorang
&anita itu apabila telah baligh 'haidl(
maka tidak boleh baginya
menampakkan tubuhnya ke+uali ini
dan ini seraya menunjukkan &ajah
dan telapak tangannya.* (HR. !"u
#a$ud
Inilah dalil.dalil yang
menunjukkan dengan jelas
bahwasanya seluruh tubuh wanita itu
adalah aurat' ke+uali wajah dan dua
telapak tangannya. Maka diwajibkan
atas wanita untuk menutupi
auratnya' yaitu menutupi seluruh
tubuhnya ke+uali wajah dan telapak
tangannya.
b. Busana Muslimah dalam
Kehidupan Khusus
Adapun dengan apa seorang
muslimah menutupi aurat tersebut'
maka di sini syaraB tidak menentukan
bentukFmodel pakaian tertentu untuk
menutupi aurat' akan tetapi
membiarkan se+ara mutlak tanpa
menentukannya dan +ukup dengan
men+antumkan la3ad( dalam 4rman.
!ya %Q/ An !uur " #$& &a laa
yubdiina %Dan janganlah mereka
menampakkan( atau sabda !abi
/A5 lam yashluh an yura minha
%tidak boleh baginya menampakkan
tubuhnya((HR. !"u #a$ud. Jadi'
pakaian yang menutupi seluruh
auratnya ke+uali wajah dan telapak
tangan dianggap sudah menutupi'
walau bagaimana pun bentuknya.
,engan mengenakan daster atau
kain yang panjang juga dapat
menutupi' begitu pula +elana
panjang' rok' dan kaos juga dapat
menutupinya. /ebab bentuk dan
jenis pakaian tidak ditentukan oleh
syaraB.
Berdasarkan hal ini maka
setiap bentuk dan jenis pakaian yang
dapat menutupi aurat' yaitu yang
tidak menampakkan aurat dianggap
sebagai penutup bagi aurat se+ara
syarGi' tanpa melihat lagi bentuk'
jenis' maupun ma+amnya.
!amun demikian syaraG telah
mensyaratkan dalam berpakaian agar
pakaian yang dikenakan dapat
menutupi kulit. Jadi pakaian harus
dapat menutupi kulit sehingga warna
kulitnya tidak diketahui. Jika tidak
demikian' maka dianggap tidak
menutupi aurat. Hleh karena itu
apabila kain penutup itu
tipisFtransparan sehingga nampak
warna kulitnya dan dapat diketahui
apakah kulitnya berwarna merah
atau +oklat' maka kain penutup
seperti ini tidak boleh dijadikan
penutup aurat.
Mengenai dalil bahwasanya
syaraG telah mewajibkan menutupi
kulit sehingga tidak diketahui
warnanya' adalah hadits yang
diriwayatkan dari Aisyah 2A
bahwasanya Asma binti Abubakar
telah masuk ke ruangan !abi /A5
dengan berpakaian tipisFtransparan'
lalu 2asulullah /A5 berpaling seraya
bersabda "
*%ahai Asma. sesungguhnya seorang
&anita itu apabila telah baligh 'haidl(
*
tidak boleh baginya untuk
menampakkan tubuhnya ke+uali ini
dan ini.* (HR. !"u #a$ud
Jadi 2asulullah /A5
menganggap kain yang tipis itu tidak
menutupi aurat' malah dianggap
menyingkapkan aurat. Hleh karena
itu lalu !abi /A5 berpaling seraya
memerintahkannya menutupi
auratnya' yaitu mengenakan pakaian
yang dapat menutupi.
,alil lainnya juga terdapat
dalam hadits riwayat :samah bin
Iaid' bahwasanya ia ditanyai oleh
!abi /A5 tentang -ibtiyah %baju
tipis& yang telah diberikan !abi /A5
kepada :samah. 7alu dijawab oleh
:samah bahwasanya ia telah
memberikan pakaian itu kepada
isterinya' maka 2asulullah /A5
bersabda kepadanya "
*Suruhlah isterimu mengenakan baju
dalam di balik kain -ibtiyah itu
karena sesungguhnya aku kha&atir
kalau-kalau nampak lekuk
tubuhnya.+(HR. !hmad dan !l,
Baihaqi% dengan sanad hasan.
#i-eluar-an oleh !dh,#hiya.
dalam -ita" !l,!hadits !l,
Mu-htarah% /u0 1 hal. 441 (!l,
!l"ani% &221 : 1*5.
-ibtiyah adalah sehelai kain
tipis. Hleh karena itu tatkala
2asulullah /A5 mengetahui
bahwasanya :samah memberikannya
kepada isterinya' beliau
memerintahkan agar dipakai di
bagian dalam kain supaya tidak
kelihatan warna kulitnya dilihat dari
balik kain tipis itu' sehingga beliau
bersabda " *Suruhlah isterimu
mengenakan baju dalam di balik kain
-ibtiyah itu.*
,engan demikian kedua hadits
ini merupakan petunjuk yang sangat
jelas bahwasanya syaraG telah
mensyaratkan apa yang harus
ditutup' yaitu kain yang dapat
menutupi kulit. Atas dasar inilah
maka diwajibkan bagi wanita untuk
menutupi auratnya dengan pakaian
yang tidak tipis sedemikian sehingga
tidak tergambar apa yang ada di
baliknya.
+. Busana Muslimah dalam
Kehidupan 4mum
Pembahasan poin b di atas
adalah topik mengenai penutupan
aurat wanita dalam kehidupan
khusus. Topik ini tidak dapat
di+ampuradukkan dengan pakaian
wanita dalam kehidupan umum' dan
tidak dapat pula di+ampuradukkan
dengan masalah tabarruj pada
sebagian pakaian.pakaian wanita.
Jadi' jika seorang wanita telah
mengenakan pakaian yang menutupi
aurat' tidak berarti lantas dia
dibolehkan mengenakan pakaian itu
dalam kehidupan umum' seperti di
jalanan umum' atau di sekolah' pasar'
kampus' kantor' dan sebagainya.
Mengapa J /ebab untuk kehidupan
umum terdapat pakaian tertentu
yang telah ditetapkan oleh syaraB.
Jadi dalam kehidupan umum tidaklah
+ukup hanya dengan menutupi aurat'
seperti misalnya +elana panjang' atau
baju potongan' yang sebenarnya
tidak boleh dikenakan di jalanan
umum meskipun dengan
mengenakan itu sudah dapat
menutupi aurat.
/eorang wanita yang
mengenakan +elana panjang atau
baju potongan memang dapat
menutupi aurat. !amun tidak berarti
kemudian pakaian itu boleh dipakai
di hadapan laki.laki yang bukan
mahram' karena dengan pakaian itu
ia telah menampakkan keindahan
tubuhnya %tabarruj&. Tabarruj
adalah' menempakkan perhiasan dan
keindahan tubuh bagi laki.laki
asingFnon.mahram %i,h-haru, ,iinah
&al mahasin lil ajaanib& %An.!abhani'
$**< " $<@&. Hleh karena itu
walaupun ia telah menutupi
auratnya' akan tetapi ia telah
4
bertabarruj' sedangkan tabarruj
dilarang oleh syaraB.
Pakaian wanita dalam
kehidupan umum ada ; %dua&' yaitu
baju bawah %libas as2al& yang disebut
dengan 3il"a"' dan baju atas %libas
a!la& yaitu -himar %kerudung&.
,engan dua pakaian inilah seorang
wanita boleh berada dalam
kehidupan umum' seperti di kampus'
supermarket' jalanan umum' kebun
binatang' atau di pasar.pasar.
Apakah pengertian jilbab J
,alam kitab Al Mu!jam Al %asith
karya ,r. Ibrahim Anis %Kairo",arul
Maari3& halaman $;?' jilbab diartikan
sebagai Ats tsaubul musytamil )alal
jasadi kullihi %pakaian yang
menutupi seluruh tubuh&' atau AMa
yulbasu 2au5a ats tsiyab kal
milha2ah %pakaian luar yang
dikenakan di atas pakaian rumah'
seperti milha2ah 'baju terusan&' atau
AAl Mula.ah tasytamilu biha al
mar.ah %pakaian luar yang
digunakan untuk menutupi seluruh
tubuh wanita&.
Jadi jelaslah' bahwa yang
diwajibkan atas wanita adalah
mengenakan kain terusan %dari
kepala sampai bawah& %Arab "
milha2ah6mula.ah& yang dikenakan
sebagai pakaian luar %di bawahnya
masih ada pakaian rumah' seperti
daster' tidak langsung pakaian
dalam& lalu diulurkan ke bawah
hingga menutupi kedua kakinya.
:ntuk baju atas' disyariatkan
-himar' yaitu kerudung atau apa
saja yang serupa dengannya yang
ber3ungsi menutupi seluruh kepala'
leher' dan lubang baju di dada.
Pakaian jenis ini harus dikenakan jika
hendak keluar menuju pasar.pasar
atau berjalan melalui jalanan umum
%An.!abhani' $**< " @?&.
Apabila ia telah mengenakan
kedua jenis pakaian ini %jilbab dan
khimar& dibolehkan baginya keluar
dari rumahnya menuju pasar atau
berjalan melalui jalanan umum' yaitu
menuju kehidupan umum. Akan
tetapi jika ia tidak mengenakan
kedua jenis pakaian ini maka dia
tidak boleh keluar dalam keadaan
apa pun' sebab perintah yang
menyangkut kedua jenis pakaian ini
datang dalam bentuk yang umum'
dan tetap dalam keumumannya
dalam seluruh keadaan' karena tidak
ada dalil yang mengkhususkannya.
,alil mengenai wajibnya
mengenakan dua jenis pakaian ini'
karena 4rman Allah /5T mengenai
pakaian bagian bagian atas
%-himarFkerudung& "
*"endaklah mereka menutupkan
kain kerudung ke dadanya dan
janganlah menampakkan
perhiasannya ke+uali yang 'biasa(
nampak dari padanya.* ((S !n )uur
: *1
,an karena 4rman Allah /5T
mengenai pakaian bagian bawah
%3il"a"& "
*%ahai 7abi katakanlah kepada
isteri-isterimu anak-anak
perempuanmu dan isteri-isteri orang
mu8min3 8"endaklah mereka
mengulurkan jilbabnya.* ((S !l
!h0a" : 54
Adapun dalil bahwa jilbab
merupakan pakaian dalam kehidupan
umum' adalah hadits yang
diriwayatkan dari :mmu GAthiah 2A'
bahwa dia berkata "
*#asulullah SA% memerintahkan
kaum &anita agar keluar rumah
menuju shalat Ied maka 4mmu
)Athiyah berkata!Salah seorang di
antara kami tidak memiliki jilbab$
Maka #asulullah SA% menja&ab3
8"endaklah saudarinya meminjamkan
jilbabnya kepadanya9*(Mutta5aqun
6alaihi %Al.Albani' ;<<$ " ?;(.
Berkaitan dengan hadits :mmu
-Athiyah ini' /yaikh Anwar Al.
Kasymiri' dalam kitabnya :aidhul
5
Bari' Ju( I hal. #??' mengatakan "
A,apatlah dimengerti dari hadits ini'
bahwa jilbab itu dituntut manakala
seorang wanita keluar rumah' dan ia
tidak boleh keluar KrumahL jika tidak
mengenakan jilbab.C %Al.Albani' ;<<$
" *#&.
,alil.dalil di atas tadi
menjelaskan adanya suatu petunjuk
mengenai pakaian wanita dalam
kehidupan umum. Allah /5T telah
menyebutkan si3at pakaian ini dalam
dua ayat di atas yang telah
diwajibkan atas wanita agar
dikenakan dalam kehidupan umum
dengan perin+ian yang lengkap dan
menyeluruh. Kewajiban ini
dipertegas lagi dalam hadits dari
:mmu GAthiah 2A di atas' yakni
kalau seorang wanita tak punya
jilbab 0untuk keluar di lapangan
sholat Ied %kehidupan umum&Mmaka
dia harus meminjam kepada
saudaranya %sesama muslim&. Kalau
tidak wajib' nis+aya !abi /A5 tidak
akan memerintahkan wanita men+ari
pinjaman jilbab.
:ntuk 3il"a"' disyaratkan tidak
boleh potongan' tetapi harus terulur
sampai ke bawah sampai menutup
kedua kaki' sebab Allah /5T
mengatakan " yudniina )alaihinna
min jalabibihinna %"endaklah
mereka mengulurkan jilbab-jilbab
mereka.(.
,alam ayat tersebut terdapat
kata yudniina yang artinya adalah
yurkhiina ila as2al %mengulurkan
sampai ke bawahFkedua kaki&.
Pena3siran ini 0yaitu idnaa. berarti
irkhaa. ila as2al.. diperkuat dengan
dengan hadits Ibnu :mar bahwa dia
berkata' 2asulullah /A5 telah
bersabda "
Barang siapa yang
melabuhkan6menghela bajunya
karena sombong maka Allah tidak
akan melihatnya pada "ari Kiamat
nanti.! ;alu 4mmu Salamah
berkata!;alu apa yang harus
diperbuat &anita dengan ujung-ujung
pakaian mereka 'bi d,uyulihinna(.
7abi SA% menja&ab!"endaklah
mereka mengulurkannya 'yurkhiina(
sejengkal 'syibran(!'yakni dari
separoh betis(. 4mmu Salamah
menja&ab!Kalau begitu kaki-kaki
mereka akan tersingkap.! ;alu 7abi
menja&ab!"endaklah mereka
mengulurkannya sehasta '2a
yurkhiina d,ira.an( dan jangan
mereka menambah lagi dari itu.
(HR. !t,7irmid0i /u0 111% hal. 489
hadits sahih (!l,!l"ani% &221 :
:4
6adits di atas dengan jelas
menunjukkan bahwa pada masa !abi
/A5' pakaian luar yang dikenakan
wanita di atas pakaian rumah ..yaitu
jilbab.. telah diulurkan sampai ke
bawah hingga menutupi kedua kaki.
Berarti jilbab adalah terusan'
bukan potongan. /ebab kalau
potongan' tidak bisa terulur sampai
bawah. Atau dengan kata lain'
dengan pakaian potongan seorang
wanita muslimah dianggap belum
melaksanakan perintah yudniina
)alaihinna min jalaabibihina
%"endaklah mereka mengulurkan
jilbab-jilbabnya(. ,i samping itu kata
min dalam ayat tersebut bukan min
lit tab!idh %yang menunjukkan arti
sebagian& tapi merupakan min lil
bayan %menunjukkan penjelasan
jenis&. Jadi artinya bukanlah
A"endaklah mereka mengulurkan
sebagian jilbab-jilbab mereka
%sehingga boleh potongan&
melainkan "endaklah mereka
mengulurkan jilbab-jilbab mereka
%sehingga jilbab harus terusan&.%An.
!abhani' $**< " @).)$&
*. Penutu;
,ari penjelasan di atas jelas
bahwa wanita dalam kehidupan
umum wajib mengenakan baju
terusan yang longgar yang terulur
sampai ke bawah yang dikenakan di
atas baju rumah mereka. Itulah yang
<
disebut dengan jilbab dalam Al
Quran.
Jika seorang wanita muslimah
keluar rumah tanpa mengenakan
jilbab seperti itu' dia telah berdosa'
meskipun dia sudah menutup
auratnya. /ebab mengenakan baju
yang longgar yang terulur sampai
bawah adalah 3ardlu hukumnya. ,an
setiap pelanggaran terhadap yang
3ardlu dengan sendirinya adalah
suatu penyimpangan dari syariat
Islam di mana pelakunya dipandang
berdosa di sisi Allah. K L
#!=7!R B!>!!)
Al.Albani' Muhammad !ashiruddin. ;<<$. /ilbab %anita Muslimah Menurut Al-
-ur.an dan As Sunnah '/ilbab Al-Mar.ah Al-Muslimah 0 Al-Kitab &a As-
Sunnah(. Alih Bahasa 6awin Murtadlo D Abu /ayyid /ayya3. Netakan
ke.9. %/olo " At.Tibyan&.
........... ;<<;. Ar-#add Al-Mu2him "ukum <adar 'Ar-#add Al-Mu2him )Ala Man
Khala2a Al-)4lama &a 1asyaddada &a 1a!ashshaba &a Al,ama Al-Mar.ah bi
Satri %ajhiha &a Ka=ayha &a A&jaba(. Alih Bahasa Abu /ha4ya. Netakan ke.$.
%8ogyakarta " Media 6idayah&.
Al.Baghdadi' Abdurrahman. $**?. >mansipasi Adakah dalam Islam Suatu
1injauan Syariat Islam 1entang Kehidupan %anita. Netakan ke.$<. %Jakarta "
Oema Insani Press&.
Ali' 5an Muhammad bin Muhammad. Al-"ijab. Alih bahasa /upriyanto Abdullah.
Netakan ke.$. %8ogyakarta " Ash./haP&.
Ambarwati' K.2. D M. Al.Khaththath. ;<<#. /ilbab Antara 1rend dan Ke&ajiban.
Netakan Ke.$. %Jakarta " 5ahyu Press&.
Anis' Ibrahim et.al. $*E;. Al-Mu!jamul %asith. Net. ;. %Kairo " ,arul MaBari3&
An.!abhani' Ta1iyuddin. $**<. An-7i,ham Al-Ijtima!i 0 Al-Islam. Netakan ke.#.
%Beirut " ,arul :mmah&.
Ath.Thayyibiy' A+hmad Junaidi. ;<<#. 1ata Kehidupan %anita dalam Syariat
Islam. Netakan ke.$. %Jakarta " 5ahyu Press&.
Bin Ba(' /yaikh Abdul A(i( et.al. ;<<<. :at&a-:at&a 1entang Memandang
Berkhal&at dan Berbaurnya ?ria dan %anita ':ata&a An-7a,har &a al-
Khal&ah &a Al-Ikhtilath(. Alih Bahasa Team At.Tibyan. Netakan ke. ). %/olo "
At.Tibyan&.
Taimiyyah' Ibnu. ;<<<. "ijab dan ?akaian %anita Muslimah dalam Sholat '"ijab
Al-Mar.ah &a ;ibasuha 0 Ash- Shalah(. ,itah1i1 Hleh Muhammad
!ashiruddin Al.Albani. Alih Bahasa 6awin Murtadlo. Netakan ke.;. %/olo " At.
Tibyan&.
.......... et. al. ;<<;. @ #isalah "ijab Kumpulan :at&a-:at&a 1entang ?akaian
"ijab <adar Ikhtilath Berjabat 1angan dan Khal&at 'Majmu! #asail 0 Al
"ijab &a As-Su2ur(. Alih Bahasa Mu(aidi 6asbullah. Netakan ke.$. %/olo "
Pustaka Ara3ah&.
Qonita' Arina. ;<<$. /ilbab dan "ijab. Netakan ke.$. %Jakarta " Bina Mitra Press&.
8

Anda mungkin juga menyukai