Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS KEKUATAN TARIK DAN TEKUK KOMPOSIT MATRIK

POLIMER BERPENGUAT KULIT BAMBU DENGAN JENIS


ANYAMAN PLAI N WEAVE DAN DI AMOND BRAI D

Dewata, Eddy S Siradj, Sofyan Djamil
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara
e-mail: silver_boy9@yahoo.com

Abstrak

Perkembangan teknologi berkembang pesat saat ini, di bidang industri mengalami pengembangan yang baik di
bidang material bahan komposit. Komposit merupakan penggabungan dua fasa atau lebih untuk mendapatkan
material yang lebih baik. Perilaku sifat mekanis bahan komposit selama proses pengujian tarik dan tekuk
dipelajari dalam penelitian ini. Metode penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental Metode
penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental. Serat penguat menggunakan serat alam kulit
bambu apus. Setelah itu dilakukan proses penganyaman dengan tipe anyaman plain weave dan diamond braid,
setelah itu dilakukan pembuatan bahan komposit dengan metode hand lay-up yang kemudian dilakukan
pembuatan spesimen. Nilai tegangan tarik maksimum untuk spesimen plain weave adalah 1,334 N/mm
2
. Nilai
tegangan tarik maksimum untuk spesimen diamon braid adalah 1,258 N/mm
2
, nilai tegangan bending untuk
plain weave adalah 124,65 N/mm
2
dan untuk diamond braid adalah 140,25 N/mm
2
.

Kata Kunci : komposit, pengujian tarik, pengujian tekuk, serat, hand lay-up

The technology nowadays is having a great evolution, industrial has a good evolution in composite material.
Composite is a blend of two or more phases that produces a new better phase. Behavior of the mechanical
properties of composite materials during tensile testing process and bending process is studied in this research.
This research method are do with experimantal method. Reinforcement using natural bamboo peel. After that, do
the weaving process with the plain weave woven type and diamond braid woven type, and then making a
composite using hand lay-up method and making the specimen. The ultimate tensile strength for plain weave is
1,334 N/mm2, the ultimate tensile strength for diamond braid is 1,258 N/mm2, the bending stress for plain
weave is 124,65 N/mm2, and for diamond braid is 140,25 N/mm2.

Key words : composite, tensile test, bending test, woven, hand lay-up

PENDAHULUAN

Teknologi dewasa ini berkembang dengan sangat cepat, banyak penemuan baru dan
pengembangan teknologi yang dicapai khususnya di bidang industri. Di bidang industri
mengalami pengembangan yang baik di bidang material, pengembangan yang sedang maju
saat ini adalah pengembangan material komposit, yang menciptakan material yang lebih kuat,
tahan korosi dan lebih ekonomis.

Komposit merupakan penggabungan dua fasa atau lebih untuk mendapatkan material
yang lebih baik dimana terdapat matrik sebagai pengikat dan reinforcement sebagai penguat.
Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih ringan, kekuatan
yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya perakitan yang lebih murah karena
berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut penyambung. Kekuatan tarik dari komposit
lebih tinggi daripada semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat pesawat yang lebih
ringan, daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih jauh.

Dalam topik ini dilakukan pembatasan masalah antara lain :
1. Menggunakan penguat bahan kulit bambu apus (Gigantochla apus) dengan ukuran panjang
500 mm, lebar 4 mm dan tebal 1,5 mm serta menggunakan jenis resin unsaturated
polyester.
2. Menggunakan metode manufaktur hand lay-up.
3. Ketebalan bahan komposit 4 mm.
4. Tipe anyaman adalah plain weave dan diamond braid.
5. Melakukan uji tarik untuk mendapatkan nilai ultimate tensile strength (UTS) dengan
menggunakan standar spesimen ASTM D3039.
6. Melakukan uji tekuk untuk mendapatkan nilai tegangan tekuk dengan menggunakan
standart spesimen ASTM D790.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kekuatan tarik dan tekuk dari bahan
komposit berserat alam kulit bambu dengan jenis anyaman plain weave dan diamond braid.

METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian dilakukan agar proses penelitian berjalan dengan sistematis
dengan dilakukan beberapa tahapan yaitu : menentukan tujuan dari penelitian, mengumpulkan
landasan teori, menentukan prosedur penelitian, melakukan pengujian dan analisa hasil
pengujian.
Proses penelitian dimulai dengan persiapan bahan dengan membuat cetakan dengan ukuran
500 mm x 500 mm x 20 mm


Gambar 1. Bentuk cetakan bahan komposit

Pemotongan kulit bambu dengan ketebalan 1,5 mm dan panjang 400 mm yang
kemudian dianyam dengan jenis anyaman plain weave dan diamond braid


Gambar 2. Bentuk anyaman plain weave

Gambar 3. Bentuk anyaman diamond braid

Kemudian resin dan katalis dicampur dan diaduk hingga merata dengan perbandingan
50 ml katalis dan 5 liter resin.


Gambar 4. Resin dan katalis

Setelah pencampuran resin dan katalis maka proses pengecoran dilakukan dengan
metode hand lay up yang menghasilkan ketebalan bahan komposit 4 mm.

Gambar 5. Metode hand lay-up

Proses selanjutnya adalah pembuatan spesimen uji tarik dan tekuk dengan
menggunakan standar ASTM D3039 dan ASTM D790 dengan jumlah spesimen pengujian
masing-masing 5 spesimen. Kemudian dilakukan pengujian tarik dan tekuk dan proses analisa
hasil pengujian.

Gambar 6. Pengujian tarik bahan komposit


Gambar 7. Pengujian tekuk bahan komposit

Tahap akhir adalah pembuatan kesimpulan dan saran.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 8. Ilustrasi penentuan yield strength dan ultimate tensile strength



Tabel 1 Hasil pengujian tarik plain weave










Tabel 2 Perhitungan uji tarik dengan serat plain weave
No.
Spesimen
A
(mm
2
)

y
(N/mm
2
)

u
(N/mm
2
)

e
(%)
1 1260 1,049 1,128 4
2 1170 1,174 1,216 3,6
3 1200 1,104 1,226 5
4 1110 1,193 1,281 3,3
5 1140 1,248 1,334 5,3
Hasil Rata - Rata 1,154 1,237 4,2

Tabel 3 Hasil pengujian tarik diamond braid
No Dimensi P
min
P
maks

ho (mm) lo (mm) h
1
(mm) l
1
(mm)
(kgf) (kgf)
1 4,3 300 3,5 315 137,5 145
2 4,1 300 3,6 316 140 152,5
3 4,2 300 2,9 316 140 150
4 3,9 300 3,1 315 147,5 155
5 3,9 300 2,8 312 142,5 150
Hasil rata-rata 141,5 150,5

No Dimensi P
min
P
maks

ho (mm) lo (mm) h
1
(mm) l
1
(mm)
(kgf) (kgf)
1 4,2 300 4,0 312 135 145
2 3,9 300 3,5 311 140 145
3 4,0 300 3,2 315 135 150
4 3,7 300 3,2 310 135 145
5 3,8 300 2,9 316 145 155
Hasil rata-rata 138 148
Tabel 4 Perhitungan uji tarik dengan serat diamond braid
No.
Spesimen
A
(mm
2
)

y
(N/mm
2
)

u
(N/mm
2
)

e
(%)
1 1290 1,046 1,103 5
2 1230 1,117 1,216 5,3
3 1260 1,09 1,168 5,3
4 1170 1,237 1,3 5
5 1170 1,195 1,258 4
Hasil Rata - Rata 1,137 1,209 4,92

Tabel 5 Hasil pengujian tekuk plain weave
No Dimensi P



d (mm) L (mm) t (mm)
(kgf) (MPa)
1 4,3 200 25 140 90,86
2 4,0 200 25 150 112,5
3 4,0 200 25 147,5 110,25
4 3,8 200 25 150 124,65
5 3,9 200 25 145 114,39
Rata-rata 146,5 110,53

Tabel 6 Hasil pengujian tekuk diamond braid
No Dimensi P



d (mm) L (mm) t (mm)
(kgf) (MPa)
1 4,2 200 25 150 102,04
2 4,1 200 25 157,5 112,43
3 4,1 200 25 150 107,08
4 3,7 200 25 160 140,25
5 4,0 200 25 152,5 114,38
Rata-rata 154 115,24


Gambar 9. Grafik perbandingan uji tarik dengan jenis anyaman plain weave dan diamond
braid terhadap yield strength

Gambar 10. Grafik perbandingan uji tarik dengan jenis anyaman plain weave dan diamond
braid terhadap tegangan tarik maksimum

Gambar 11. Grafik perbandingan uji tekuk dengan jenis anyaman plain weave dan
diamond braid terhadap tegangan tekuk
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian analisis komposit matrik polimer berserat kulit bambu dengan
jenis anyaman plain weave dan diamond braid, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut: nilai rata-rata kekuatan tarik maksimum bahan komposit dengan jenis anyaman plain
weave lebih tinggi, yaitu 1,237 N/mm
2
dibanding jenis anyaman diamond braid 1,209 N/mm
2
,
nilai kekuatan tarik maksimum tertinggi adalah spesimen ke 5 dari jenis anyaman plain weave
memilik nilai tertinggi, yaitu 1,334 N/mm
2
, nilai kekuatan tarik maksimum terendah adalah
spesimen ke 1 dari jenis anyaman diamond braid dengan nilai 1,103 N/mm
2
, nilai rata-rata
kekuatan tekuk jenis anyaman diamond braid adalah lebih baik, yaitu 115,24 MPa dibanding
jenis anyaman plain weave 110,53 MPa. Komposit matrik polimer dengan jenis anyaman
plain weave lebih baik dalam nilai kekuatan tarik maksimum, sedangkan jenis anyaman
diamond braid lebih baik dalam nilai kekuatan tekuk.

DAFTAR PUSTAKA

[1] ASTM International. The Composite Materials Handbook, Polymers Matrix Composite,
volume 3. Baltimore, USA., 2002

[2] Hartono. (2012). Analisis Kekuatan Tarik Komposit Matrik Polimer Berpenguat Serat
Alam Bambu Dengan Jenis Anyaman Plain Weave dan Diamond Braid, Jakarta

[3] Handoko Subawi . Komposit Serat http://dc370.4shared.com/doc/5kg8oQ5A/
preview.html

[4] Hajime Shudo. Material Testing (Zairyou Shiken). Uchidarokakuho., 1983

[5] Hastono, R. (1992). Bahan Industri logam polimer keramik dan komposit, Fakultas
Teknologi Industri, Trisakti, Jakarta.

[6] William D. Callister Jr, John Wiley & Sons. (2004). Material Science and Engineering:
An Introduction. The University of Utah.

[7] PT. Justus Kimia Raya. Karakteristik Resin Unsaturated Polyester. Tersedia di :
http://justus.co.id/?category/2/yukalac__unsaturated_polyester_resin_%28upr%29/22/id
(19 Mei 2012)

[8] Krisdianto,Ginuk Sumarni dan Agus Ismanto. Sari Hasil Penelitian Bambu. Tersedia di :
http://bamboeindonesia.wordpress.com/penelitian-tentang-bambu/krisdianto-dkk/ (19
Mei 2012)

[9] Faisal Pupa. Metoda Pembuatan Komposit. Tersedia di : http://faisalpupa.blogspot.com/
2011/09/metoda-pembuatan-komposit.html (20 Mei 2012)

Anda mungkin juga menyukai