Anda di halaman 1dari 12

\KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang maha esa karena berkat dan rahmatNya lah makalah ini
bisa tersusun dengan baik, makalah ini disusun agar memberikan pengetahuan kepada pembaca
tentang segala ulasan-ulasan atau segala pemikiran, asfek kehidupan Imam Syahid Hasan Al-
Banna. Maka dari itu penulis ingin memberikan manfaat bahwa dengan membaca makalah ini
semua tentang Imam Syahid Hasan Al-Banna dapat kita ketahui.














Maros,05 06 2014



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semenjak kehadirannnya, Islam selalu menoreh sejarah dan peradaban. Mulai dari zaman
permulaannya yaitu zaman Nabi Muhammad, kemudian pada zaman sepeninggal beliau yaitu
masa kekhalifahan dimana Islam mulai berkembang dan mencapai puncak ke-emasannya.
Hingga pada masa kemundurannya, lalu kembali merangkak bangkit hingga hari ini.
Semuanya tidak lepas dari peran para pemuda dan mujahid-mujahid Islam yang gigih
berjuang tanpa kenal lelah. Demi tegaknya kalimatillahi taala. Dalam dunia Islam dari masa
kemasa, dalam setiap kurun yang dilalui umat ini, selalu terdapat didalamnya krisis dalam aspek-
aspek tertentu. Godaan, cobaan, rintangan dan tantangan selalu menerpa setiap gerak maju umat
Islam. Seiring dengan itu pula selalu bermunculan tokoh-tokoh yang pembaharu. Tidak
terkecuali pada masa gejolak mesir, muncullah seorang tokoh yang mempunyai perhatian
terhadap kondisi umat yang kian terpuruk ini, yaitu Hasan Al Banna. Seorang anak muda yang
lahir disebuah kota kecil di pojok iskandariah, mesir. Beliau sangat khawatir dengan kondisi
umat Islam kala itu, ditambah lagi dengan pendindasan kaum penjajah. Belum lagi konflik
internal di berbagai lini kehidupan yang menerpa negeri musa as tersebut, membuat hati beliau
terenyuh dan bercita-cita untuk bangkit dari semua kendala ini.
Melalui, latar belakang diataslah penulis mencoba untuk mengupas perjalanan hidup
beliau, pergerakan beliau, kontribusi dan sumbangsi beliau dalam peradaban Islam hingga nama
beliau tercatat dalam ulasan sejarah.


B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah; agar menjadi bahan
pembelajaran kita orang-orang kemudian ini, untuk kita ambil manfaat positif dari perjalanan
karir beliau bersama ikhwanul musliminnya, demi tegaknya kejayaan Islam dimasa mendatang.

C. Maksud Dan Tujuan Penulisan
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini, agar:
1. Mengenal lebih dekat siapa imam syahid Hasan Al Banna.
2. Apa pula itu ikhwanul muslimin yang tidak terlepas dengan nama beliau.
3. Apa tujuan dari pergerakan beliau dibawah payung pergerakan ikhwanul muslimin.
4. Serta apa pula kiprah beliau di dunia politik dan pendidikan.












BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Imam Syahid Hasan Al Banna

Hasan Bin Ahmad bin abdurrohman Muhammad Al Banna, dilahirkan di desa
Mahmudiyah kawasan Buhairah, kira-kira 90 mil sebelah barat laut kairo - Mesir tahun 1906 M.
Ayahnya, Syaikh Ahmad al-Banna adalah seorang ulama fiqh dan hadits. Hasan al banna
merupakan putra sulung dari lima bersaudara. Sejak masa kecilnya, Hasan Al Banna sudah
menunjukkan tanda-tanda kecemerlangan otaknya. Pada usia 12 tahun, atas anugerah Allah,
Hasan kecil telah menghafal separuh isi Al-Qur'an. Ia menghabiskan masa kecilnya di sekolah
Al Qur'an (kuttab). Sang ayah terus menerus memotivasi Hasan agar melengkapi hafalannya.
Semenjak itu Hasan kecil mendisiplinkan kegiatannya menjadi empat. Siang hari
dipergunakannya untuk belajar di sekolah. Kemudian belajar membuat dan memperbaiki jam
dengan orang tuanya hingga sore. Waktu sore hingga menjelang tidur digunakannya untuk
mengulang pelajaran sekolah. Sementara membaca dan mengulang-ulang hafalan Al-Qur'an ia
lakukan selesai shalat Shubuh. Maka tak mengherankan apabila Hasan Al Banna mencetak
berbagai prestasi gemilang di kemudian hari. Pada usia 14 tahun Hasan Al Banna telah
menghafal seluruh Al-Quran. Hasan Al Banna lulus dari sekolahnya dengan predikat terbaik di
sekolahnya dan nomor lima terbaik di seluruh Mesir. Pada usia 16 tahun, ia telah menjadi
mahasiswa di perguruan tinggi Darul Ulum. Sebuah institut keguruan lebih tinggi yang didirikan
pada tahun 1873. Institut ini menggunakan kurikulum modern (yang bercorak barat) yang pernah
ditolak al azhar. Setelah lulus, kemudian ia menjadi guru SD di Ismailiyah. Karena menjadi
guru merupakan cita-cita beliau sejak kecil.
Al banna banyak terlibat dalam dunia tarbiyah dan pendidikan. Baik ditingkat dasar
maupun menengah. Secara akademik maupun non akademik. Disamping itu, beliau banyak aktif
di berbagai organisasi kemasyarakatan dan kemahasiswaan.
Ada baiknya sisi positif dari pribadi hasan al banna ini kita tiru dan kita aplikasikan
dalam diri kita, keluarga, keturunan kita, dan generasi-generasi pemuda muslim berikutnya. Agar
kegemaran membaca dan menghafal Al Quran ini menjadi type hingga membentuk karakter kita
selakum muslim sejati. Dimana kita lihat pada abad ini para pemuda banyak yang larut dalam
pergaulan bebas, narkoba, dan prostitusi yang hampir tidak terbendung dan tidak terbentengi lagi
dengan norma-norma agama.
Melihat kondisi umat yang masa itu khususnya para pemuda yang mulai jauh dari nur-nur
qurani, asyik dalam gelombang maksiat, belum lagi pengaruh inggris dan barat yang sangat
mendominasi mesir dibawah penjajahannya kala itu membuat hati seorang hasan terenyuh. Ia
mulai mengajak umat islam, para pemuda untuk kembali mengamalkan dan menghidupkan nilai-
nilai Al Quran dan sunnah Rosulullah saw. Seumpama ruh, tidak mungkin akan berjalan tanpa
ditopang dengan jasad. Begitulah Hasan Al Banna mulai berkiprah dalam gerakan dakwahnya
melalui sebuah organisasi dakwah yaitu ikhwanul muslimin. Dalam waktu yang lama ia
menetap di Ismailiyah, kota dimana beliau mendirikan kantor pertama Ikhwanul muslimin. Imam
syahid kemudian mulai menyebarkan dakwahnya secara luas melalui serangkaian ceramah dan
penerbitan. Semua media ia dan pengikutnya gunakan demi sampainya pesan-pesan dakwah ini.


B. Metode Pergerakan Dakwah Ikhwanul Muslimin
Bicara soal metode atau cara tentu setiap insan dakwah baik itu personal, maupun yang
tergabung dalam gerakan dakwah tentu memiliki metode yang beragam dalam membina umat.
Begitupun dengan Hasan Al Banna dengan pergerakan dakwahnya yaitu ikhwanul muslimin.
Namun, kesemuanya memiliki satu tujuan yaitu tercapainya tujuan-tujuan dakwah yang ingin
disampaikan. Yang tentunya diselaraskan dengan masa dan konsisi dimana medan
dakwahnya. Berbicara soal ikhwanul muslimin bersama Hasan Al Banna nya kita telah mengenal
konsep dakwah mereka yaitu dengan metode tarbiyah yang mereka definisikan yaitu: cara ideal
dalam berinteraksi dengan fitrah manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tentu
ini merupakan hal yang lumrah. Perbedaan metode penyampaian pesan dakwah ini sangat
bergantung iklim dimana medan dakwah yang dihadapi, karakter, dan tipikal masyarakat yang
menjadi objek dakwah tersebut.
Oleh karenanya, ada masyarakat yang gampang menerima pesan-pesan dakwah yang
disampaikan, pun ada juga masyarakat yang tidak begitu saja dapat menerima apa yang
disampaikan kepada mereka. Ada juga yang harus ada bukti dari apa yang disampaikan baru
mereka dapat menerima apa yang disampaikan kepada mereka. Ada yang dengan lemah lembut,
dakwah diterima. Lain hal ada juga yang harus dengan pertumpahan darah/penaklukan wilayah,
baru dakwah dapat tersalurkan kedalam hati nurani mereka. Bangsa arab misalnya, tercatat
dalam sejarah bahwa mereka adalah orang yang keras dan brutal. Sebaliknya dengan orang asia
khususnya Indonesia, mereka adalah orang yang santun dan lembut.



C. Perangkat-Perangkat Tarbiyah Ikhwanul Muslimin
Dalam mentarbiyah para anggotanya, jamaah menggunakan beragam perangkat.
Peragaman tersebut, mulai dari yang umum hingga yang khusus. Serta bertahap, keterikatan
secara umum, persaudaraan (ikhwah), dan keterikatan dalam aktivitas serta dalam jihad.
Adapun perangkat-perangkat tersebut adalah:
a. Usrah
b. Katibah
c. Rihlah
d. Mukhayam atau Muasykar
e. Dauroh
f. Nadwah dan
g. Muktamar.

D. Pemikiran Hasan Al Banna Tentang Pendidikan
Berikut adalah pemikiran hasan al banna yang penulis kutip dari berbagai sumber adalah:
a. Konsep manusia; menurut hasan al banna, manusia terdiri dari beberapa unsur pokok yaitu:
jasmani, hati dan akal.
b. Konsep pendidikan; istilah yang paling sering digunakan hasan al banna adalah tarbiyah dan
talim.




E. Metode Pendidikan Hasan Al Banna
Hasan al banna menawarkan metode pendidikan yang menurut beliau efektif yaitu:
a. Metode diakronis
b. Metode sinkronik-analitik
c. Metode hallul musykilat
d. Metode tajribiyyat
e. Metode al istiqraiyyat dan
f. Metode al istibathiyyat.

F. Akhir Hayat Imam Syahid Hasan Al Banna
Kaum imperialis, yahudi israel, inggris dan sekutu-sekutunya sangat membenci Hasan Al
Banna. Dengan melihat kekuatan ikhwanul muslimin yang semakin besar, para pemegang
kekuasaan di mesir kala itu khawatir kalau mimpi-mimpi buruk mereka akan terjadi yaitu Hasan
Al Banna bersama pergerakan ikhwanul musliminya akan menggantikan posisi mereka di
tampuk pemerintahan.
Pro dan kontra yang mengiringi dakwah beliau terus terjadi. Baik dari kalangan intenal
mesir maupun eksternal. Segala upaya mereka lakukan untuk menghancurkan pergerakan ini.
Mulai dari pembunuhan, penculikan sampai usaha untuk memisahkan Hasan Al Banna dari
jamaah ikhwanul muslimin. Namun, upaya itu tidak pernah bisa menghentikan tekad dan
langkah beliau.
Ditengah hiruk pikuknya kota kairo, tepatnya di depan kantor pusat organisasi Asy-
syubbanul Muslimun, beliau dihujani peluru-peluru dari orang yang tidak dikenal. Setelah
menembaki Hasan Al Banna, lalu mereka menghilang. Dengan sisa tenaganya dan tubuh yang
berlumuran darah, beliau memopong tubuhnya ke rumah sakit, namun tak seorangpun yang
berani menolong beliau.
Setelah dua jam penembakan, beliau menghembuskan nafas terakhir. Akan tetapi
walaupun beliau telah tiada, namun karya dan semangat dakwahnya tetap hidup sampai hari ini,
insya Allah.


















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bak mendaki gunung yang tinggi dan terjal, tidak ada jalan yang mulus untuk sampai
kepada tujuan. Begitulah yang dialami seorang Hasan Al Banna bersama pergerakanya ikhwanul
muslimin. Namun, halangan dan dan rintangan tersebut tidak membuat beliau menyerah serta
putus asa dalam misi dakwahnya. Yaitu mengajak umat untuk kembali mengamalkan nilai-nilai
Qurani dan sunnah rosulullah saw. Membimbing masyarakat dan menentang kedzoliman dan
penindasan, kebodohan dan keterbelakangan di mesir kala itu. Dengan pertolongan Allah, niat
baik beliau akhirnya membuahkan hasil, ditandai dengan mulai banyaknya pemuda-pemuda
yang mulai tergiat kembali untuk mengamalkan ajaran Allah dan rosulnya.
Akan tetapi, ditengah hujan pasti ada petir yang menyambar. Kaum imperialis, kaum
penjajah, dan pemerintah nampaknya khawatir dengan kondisi ini. Mereka berusaha membumi
hanguskan Hasan Al Banna bersama pergerakan ikhwanul musliminya dengan berbagai cara. Al
hasil, tepat pada tahun 1949 Hasan Al Banna terbunuh oleh peluru yang ditembakkan oleh orang
yang tidak dikenal. Semoga Allah meridhoi amalan-amalan beliau dan memberikan balasan yang
berlipat ganda adanya. Amin

B. Saran
Sudah selayaknya kita selaku pemuda muslim, untuk tergerak meniti jalan dakwah
sebagaimana yang diperintahkan Allah dan rosulnya yaitu amar maruf nahi mungkar. Mengajak
kepada kebaikan dan mencega kepada kemungkaran. Berperan di berbagai lini kehidupan baik
politik, sosial, maupun budaya. Dengan tujuan mengharap ridho Allah tentunya.
Karena tidak ada yang akan kita bawa menuju kampung akhirat nanti kecuali amal jariah
yang kita usahakan di dunia ini. Dunia adalah mazroatul amal, ladang untuk beramal. Yang
insya Allah hasilnya akan kita petik nanti di akhirat. Wallahu alam.




















DAFTAR PUSTAKA

Hasan Al Banna, risalah pergerakan ikhwanul muslimin (Solo: Era Intermedia, 2004)

DR. Ali Abdul Halim Mahmud, perangkat-perangkat tarbiyah ikhwanul muslimin (Solo: Era
Intermedia, 2004)

L. Carl brown, wajah Islam politik (Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2003)

Drs. A. Susanto, M.pd, Pemikiran pendidikan Islam (jakarta: amzah, 2010)

http://deddy24.blogpot.com/2005/03/hasan-al-banna.html

Anda mungkin juga menyukai