Anda di halaman 1dari 28

55

BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH

2.1.1 Non-ScoringTechnique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritasmasalah yang lazim digunakan
adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi
kelompok, oleh sebab itu juga disebut Nominal Group Technique (NGT). NGT terdiri dari
dua, yaitu:
A. Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan tekhnik ini dilakukan melaluidiskusi dan
kesepakatan sekelompok orang, namun yang tidak sama keahliannya. Sehingga untuk
menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan
pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil
diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama.
B. Metode Delphi
Yaitu masalah masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian
yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan
pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada
pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.

2.1.2 ScoringTechnique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring
antara lain :
2.1.2.1 Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu:
1. Prevalence
Besarnya masalah yang dihadapi
2. Seriousness
Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari
besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut.
3. Manageability
Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya
4. Community concern

56

Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut. Parameter
diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada
kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah kiri ke
kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke
bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah
dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga
memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan
sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.

2.1.2.2 Metode Matematik PAHO
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalah-masalah yang ingin
dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah
yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah:
1. Magnitude
Berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan
angka prevalensi
2. Severity
Besarnya kerugian yang timbul yang ditunjukkan dengan case fatality rate masing-
masing penyakit.
3. Vulnerability
Sejauh mana ketersediaan teknologi atau obat yang efektif untuk mengatasi masalah
tersebut
4. Community and political concern
Menunjukkan sejauh mana masalah tersebut menjadi concern atau kegusaran masyarakat
dan para politisi
5. Affordability
Menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia

2.1.2.3 Metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment)
Padametodeini parameter diletakkan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai
bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya
diletakkan pada kolom. Metode ini memakai lima kriteria untuk penilaian masalah tetapi
masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dandikalikan dengan penilaian masalah

57

yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat
dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari:
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga menimbulkan
kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah CFR (Case
Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah
masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian
maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. Misalnya
masalah K1, maka yang digunakan sebagai parameter adalah angka kematian ibu dan lain
sebagainya.
2. Greetes member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah
kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka parameter yang
digunakan adalah prevalence rate.Sedangkan untuk masalah lain, maka greetes member
ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah
program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sector lain di luar
sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang
menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa
banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin masalah
tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya
manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan
bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut.
5. Policy
Berhubung orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah kesehatan
masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian
terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung
terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan
atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap masalah tersebut, apakah ada lembaga
atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah
masalah tersebut terpublikasi diberbagai media.

58

Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut di atas untuk penilaian masalah dan
masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan penilaian
masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Pada metode ini harus ada
kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang
lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai
bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai
bobot lima.
a. Bobot 5 : paling penting
b. Bobot 4 : sangat penting sekali
c. Bobot 3 : sangat penting
d. Bobot 2 : penting
e. Bobot 1 : cukup penting

2.1.3 Pemilihan Metode MCUA
2.1.3.1 Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan.Parameter yang digunakan dalam kriteria ini
adalah CFR (Case Fatality Rate), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun
jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain,maka parameter yang digunakan
berupa proxy CFR yaitu suatu angka yang digunakan untuk masalah - masalah yang
tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil
diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
Berikut merupakan rincian dari CFR dan proxy :
1. TBC : 16.47 %
2. Difteri : 9.4 %
3. Pertusis : 0.5 %
4. Tetanus : 44 %
5. Campak : 1,56 %
6. Hepatitis B : 1 %
7. Polio : 0 %
(sumber : Depkes.2005)

59


Tabel 2.1 Penentuan CFR dan Proxy Tiap Masalah
Skala Score Skala Score
0 - 3.95 20 39.51 43.45 10
3.96 - 7.90 19 43.46 - 47.40 9
7.91 - 11.85 18 47.41 - 51.35 8
11.86- 15.80 17 51.36 - 55.30 7
15.81- 19.75 16 55.31- 59.25 6
19.76 -23.70 15 59.26 - 63.20 5
23.71- 27.65
27.66- 31.60
14
13
63.21 - 67.15
67.16 71.10
4
3
31.61- 35.55 12 71.11 - 75.05 2
35.56 - 39.50 11 75.06 - 79 1


Keterangan:
Untuk menentukan score pada emergency digunakan range. Range didapatkan dari selisih
antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari 1sampai 20 dengan jarak
tiap range sebesar 3,95 agar mendapatkan nilai emergency yang bervariasi.




60

Tabel 2.2 Penentuan Score Emergency
N0 MASALAH (X)
Proxy
(%)
(Y)
Target
Cakupan
(%)
X+Y
(%)
SCORE
1 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %
16.47 43.23 59.70 5
2 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %
16.47 17.57 34.04 12
3 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %
16.47 24.73 41.2 10
4 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89%
54.9 0.51 55.41 6
5 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19%
54.9 12.21 67.11 6
6 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 %
54.9 24.08 78.98 1
7 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61%
54.9 12.21 57.11 6
8 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11%
54.9 6.29 61.19 5
9 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%
54.9 8.68 63.58 4
10 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 %
54.9 5.28 60.18 5
11 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36%
54.9 2.36 57.26 6
12 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 %
54.9 18.52 73.42 2
13 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 %
0 50.20 50.20 8
14 Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 %
0 18.59 18.59 16
15 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %
0 23.89 23.89 14
16 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %
0 39.8 39.8 10

61

N0 MASALAH (X)
Proxy
(%)
(Y)
Target Cakupan
(%)
X+Y
(%)
SCORE
17 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %
0 8.2 8.2 18
18 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %
0 19.5 19.5 16
19 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %
0 26.7 26.7 14
20 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %
0 10.2 10.2 18
21 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %
0 17 17 16
22 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %
0 26.8 26.8 14
23 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
0 13 13 17
24 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
0 13 13 17
25 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %
1 10.5 11.5 18
26 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %
1 22.9 23.9 14
27 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %
1 8.7 9.7 18
28 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %
1.56 32.7 34.26 12
29 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %
1.56 15.6 17.16 16
30 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %
1.56 4.7 6.26 19




62

2.1.3.2 Greetets Member
Greetest member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau
penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalens. Semakin besar selisih antara
target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.

Tabel 2.3 Skala Score Greetes Member
Range Score
0-2.55 20
2.56-5.10 19
5.11-7.65 18
7.66-10.20 17
10.21-12.75 16
12.76-15.30 15
15.31-17.85 14
17.86-20.40 13
20.41-22.95 12
22.96-25.50 11
25.51-28.05 10
28.06-30.60 9
30.61-33.16 8
33.17-35.70 7
35.71-38.25 6
38.26-40.80 5
40.81-43.35 4
43.36-45.90 3
45.91-48.45 2
48.46-51 1

Keterangan:
Untuk menentukan score pada greetest member digunakan range. Range didapatkan dari
selisih antara target dan cakupan dari tiap masalah. Diberikan score dari 1sampai 20 dengan
jarak tiap range sebesar 2,55 agar mendapatkan nilai greetest member yang bervariasi.

63

Tabel 2.4 Penentuan Score Greetes Member
N0 MASALAH (X)
Target
(%)
(Y)
Cakupan
(%)
X-Y
(%)
SCORE
1 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %
47.4 90.63 43.23 4
2 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %
47.4 29.83 17.57 14
3 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %
47.4 22.67 24.73 11
4 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89%
47.4 46.89 0.51 20
5 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19%
47.4 35.19 12.21 16
6 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 %
47.4 23.32 24.08 11
7 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61%
47.4 49.61 12.21 16
8 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11%
47.4 41.11 6.29 18
9 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%
47.4 38.73 8.68 17
10 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 %
45.00 39.72 5.28 18
11 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36%
45.00 47.36 2.36 20
12 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 %
45.00 26.48 18.52 13
13 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 %
47.4 97.60 50.2 1
14 Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 %
47.4 28.81 18.59 13
15 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %
47.4 23.51 23.89 11

64

N0 MASALAH (X)
Target
(%)
(Y)
Cakupan
(%)
X-Y
(%)
SCORE
16 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %
45 84.8 39.8 5
17 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %
45 36.8 8.2 17
18 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %
45 25.2 19.8 13
19 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %
45 71.7 26.1 10
20 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %
45 34.8 10.2 17
21 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %
45 28 17 14
22 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %
45 71.8 26.8 10
23 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
45 32 13 15
24 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
45 32 13 15
25 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %
37.5 48 10.5 16
26 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %
37.5 14.6 22.9 12
27 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %
37.5 28.8 8.7 17
28 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %
45 77.7 32.7 8
29 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %
45 29.4 15.6 14
30 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %
45 40.3 4.7 19


65

2.1.3.3 Expanding Scope
1. Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan
terhadap sektor lain di luar kesehatan. Berapa banyak jumlah bayi di wilayah
tersebut, serta ada tidaknya score di luar sektor kesehatan yang berkepentingan
dengan masalah tersebut.
2. Jumlah sasaran bayi tertinggi terdapat di kelurahan Cempaka Putih Barat adalah
590 jiwa, dan jumlah bayi terendah terdapat di kelurahan Rawasari adalah 225 jiwa,
dan untuk jumlah sasaran Kecamatan Cempaka Putih adalah 1317 jiwa , dengan ini
maka skoring penilaian didasarkan atas jumlah bayi pada interval-interval tertentu.
Jarak antar interval adalah 100.
3. Untuk keterpaduan lintas sektor didapatkan hasil yang sama pada seluruh
puskesmas kelurahan dan kecamatan, yaitu didapatkan adanya keterpaduan lintas
sektor pada seluruh puskesmas kelurahan dan kecamatan.

Tabel 2.5 Penentuan Nilai Expanding ScopeBerdasarkan Jumlah Sasaran
Score Jumlah Sasaran
1 200-300
2 300-400
3 400-500
4 500-600
5 600-700
Score Jumlah Sasaran











66

Tabel 2.6 Penentuan Score Expanding ScopeProgram Imunisasi Periode Januari Juni 2014
N0 MASALAH SCORE
1 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %
4
2 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %
5
3 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %
1
4 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89%
4
5 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19%
5
6 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 %
1
7 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61%
4
8 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11%
5
9 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%
1
10 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 %
4
11 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36%
5
12 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 %
1
13 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 %
4
14 Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 %
5
15 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %
1
16 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %
4

67

N0 MASALAH SCORE
17 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %
5
18 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %
1
19 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %
4
20 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %
5
21 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %
1
22 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %
4
23 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
5
24 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
1
25 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %
4
26 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %
4
27 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %
1
28 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %
4
29 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %
5
30 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %
1




68

2.1.3.3 Feasibility
Menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di
puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan
sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja,
material, serta transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah
tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi :
1. Rasio tenaga kesehatan Puskesmas terhadap jumlah penduduk. Semakin banyak
jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu
permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu, dilakukan
penghitungan rasio tenaga kesehatan di setiap Puskesmas kelurahan terhadap
jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan di masing masing
wilayah Puskesmas.
Berikut adalah rasio tenaga kesehatan di tiap puskesmas terhadap jumlah penduduk
sasaran di wilayah Puskesmas tersebut :

Tabel 2.7 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan rasio tenaga kesehatan
Puskesmas terhadap jumlah Bayi
Score Perbandingan
1 1 : 1 1 : 15
2 1 : 16 1: 30
3 1 : 31 1: 45
4 1 : 46 1 : 60
5 1 : 61 1 : 75
6 1 : 76 - 1 : 90


69

Tabel 2.8 Scoring Rasio Tenaga Kesehatan dengan Jumlah Sasaran di Wilayah
Kecamatan/Kelurahan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014
Puskesmas Jumlah Tenaga
Kesehatan
Jumlah
Sasaran
Perbandingan Score
Kel. Cempaka Putih
Timur
8 502 1 : 63 5
Kel. Cempaka Putih
Barat
7 590 1 : 84 6
Kel. Rawasari 5 225 1 : 45 3

2. Ketersediaan fasilitas (material), fasilitas juga merupakan hal yang dibutuhkan untuk
menjalankan suatu kegiatan dan menyelesaikan suatu masalah dan cakupan kegiatan
tersebut. Namun, fasillitas yang dibutuhkan oleh setiap kegiatan berbeda-beda. Oleh
karena itu, dibuatkan kategori untuk fasilitas yang dibutuhkan oleh kegiatan-kegiatan
tersebut. Kategori fasilitas digolongkan menjadi dua yaitu ketersediaan obat dan
ketersediaan alat. Penilaian berdasarkan ada dalam jumlah mencukupi, ada namun
kurang mencukupi dan tidak ada sama sekali. Digolongkan cukup bila dari kegiatan
pelaksanaan program tidak ada masalah yaitu selalu tersedia dan diberi nilai dua.
Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlah kurang, atau terlambat datang, atau
ada namun tidak layak pakai dan diberi nilai satu.Dan tidak ada bila tidak tersedia dan
diberi nilai nol.

70

Tabel 2.9 Scoring Ketersediaan Fasilitas Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014
Kategori Ketersediaan Score
Obat Tidak ada 0
Ada tetapi kurang 1
Ada dan cukup 2
Alat Tidak ada 0
Ada tetapi kurang 1
Ada dan cukup 2

3. Ketersediaan dana, Scoring ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas
penilaian dibagi tiga yaitu ada dan cukup ada tapi kurang dan tidak ada.
Penilaian berdasarkan wawancara dengan pemegang program dan kepala Puskesmas
terkait.

Tabel 2.10 Scoring ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014
Dana Score
Ada dan banyak 3
Ada dan cukup 2
Ada tapi kurang 1
Tidak ada 0



71

Tabel 2.11 Penentuan Score FeasibilityTerhadap Kegiatan Imunisasi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Periode
Januari Juni 2014
No MASALAH SDM FASILITAS DANA SCORE
OBAT ALAT
1 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %
5 2 2 2 11
2 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %
6 2 2 1 11
3 Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari
Juni 2014 sebesar 22,67 %
3 1 1 1 6
4 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89%
5 2 2 2 11
5 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19%
6 2 2 1 11
6 Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 23,32 %
3 1 1 1 6
7 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61%
5 2 2 2 11
8 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11%
6 2 2 1 11
9 Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 38,73%
3 1 1 1 6
10 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 %
5 2 2 2 11
11 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih
Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36%
6 2 2 1 11
12 Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 26,48 %
3 1 1 1 6
13 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 %
5 2 2 2 11
14 Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 %
6 2 2 1 11
15 Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %

3 1 1 1 6

72

No MASALAH SDM FASILITAS DANA SCORE
OBAT ALAT
16 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %
5 2 2 2 11
17 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %
6 2 2 1 11
18 Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %
3 1 1 1 6
19 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %
5 2 2 2 11
20 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %
6 2 2 1 11
21 Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 28 %
3 1 1 1 6
22 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %
5 2 2 2 11
23 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
6 2 2 1 11
24 Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 32 %
3 1 1 1 6
25 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %
5 2 2 2 11
26 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %
6 2 2 1 11
27 Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode Januari
Juni 2014 sebesar 28,8 %
3 1 1 1 6
28 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur
periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %
5 2 2 2 11
29 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %
6 2 2 1 11
30 Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan Rawasari periode
Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %
3 1 1 1 6



73

2.1.3.5 Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus
dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi concern masyarakat dan
pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan sebagai hasil
justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut dilihat dari seberapa
seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling mungkin
sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di media elektronik
memiliki jangkauan yang lebih luas diberikan nilai 15. Sedangkan kebijakan
pemerintah berupa undang-undang yang mengatur jumlah anak diberikan nilai 10.
Begitupun dengan publikasi informasi dalam bentuk media cetak diberikan nilai 5.
Maka pada publikasi informasi yang diberikan secara penyuluhan diberikan nilai 1
dan tidak ada diberikan diberikan nilai 0. Penjumlahan dari nilai tersebut dijadikan
score.

Tabel 2.12 Penentuan Nilai Policy Terhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas
Kecamatan Cempaka Putih periode Januari Juni 2014
Parameter Score

Media Cetak
Baliho 5
Leaflet 3
Koran, Majalah 1

Media Elektronik

Internet 5
TV 3
Radio 1


74

Tabel 2.13 Penentuan Score PolicyTerhadap Kegiatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih
Periode Januari s.d Juni 2014
No Masalah Baliho Leaflet Koran,
Majalah
Radio TV Internet Jumlah
1. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 90,63 %
- 3 1 - - 5 9
2. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,83 %
- 3 1 - - 5 9
3. Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 22,67 %
- 3 1 - - 5 9
4. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 46,89%
- 3 - - - 5 8
5. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 35,19%
- 3 - - - 5 8
6. Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,32 %
- 3 - - - 5 8
7. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 49,61%
- 3 - - - 5 8
8. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 41,11%
- 3 - - - 5 8
9. Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 38,73%
- 3 - - - 5 8
10. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 39,72 %
- 3 - - - 5 8
11. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 47,36%
- 3 - - - 5 8
12. Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 26,48 %
- 3 - - - 5 8
13. Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 97,60 %
5 3 1 1 3 5 18
14. Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 28,81 %
5 3 1 1 3 5 18


75

No Masalah Baliho Leaflet Koran,
Majalah
Radio TV Internet Jumlah
15. Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 23,51 %
5 3 1 1 3 5 18
16. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 84,8 %
5 3 1 1 3 5 18
17. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 36,8 %
5 3 1 1 3 5 18
18. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 25,2 %
5 3 1 1 3 5 18
19. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,7 %
5 3 1 1 3 5 18
20. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %
5 3 1 1 3 5 18
21. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28 %
5 3 1 1 3 5 18
22. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 71,8 %
5 3 1 1 3 5 18
23. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
5 3 1 1 3 5 18
24. Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 32 %
5 3 1 1 3 5 18
25. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 48 %
- 3 - - - 5 8
26. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 14,6 %
- 3 - - - 5 8
27. Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 28,8 %
- 3 - - - 5 8
28. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014 sebesar 77,7 %
5 - 1 - - 5 11
29. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 29,4 %
5 - 1 - - 5 11
30. Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Rawasari periode Januari Juni 2014 sebesar 40,3 %
5 - 1 - - 5 11

76

Tabel 2.14 Penentuan Masalah Program Imunisasi menurut Metode MCUA di
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari Juni 2014
No Parameter Bobot MS1 MS2 MS-3 MS-4 MS-5
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 5 25 12 60 10 50 6 30 6 30
2 Greatest
Member
4 4 16 14 56 11 44 20 80 16 64
3 Expanding
Scope
3 4 12 5 15 1 3 4 12 5 15
4 Feasibility 2 11 22 11 22 6 12 11 22 11 22
5 Policy 1 9 9 9 9 9 9 8 8 8 8
Jumlah 84 162 118 142 139

No Parameter Bobot MS6 MS7 MS-8 MS-9 MS-10
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 1 5 6 30 5 25 4 20 5 25
2 Greatest
Member
4 11 44 16 64 18 72 17 68 18 72
3 Expanding
Scope
3 1 3 4 12 5 15 1 3 4 12
4 Feasibility 2 6 12 11 22 11 22 6 12 11 22
5 Policy 1 8 8 8 8 8 8 8 8 8 8
Jumlah 72 136 142 111 139

No Parameter Bobot MS11 MS12 MS-13 MS-14 MS-15
N BN N BN N BN N BN N BN
1 Emergency 5 6 30 2 10 8 40 16 80 14 70
2 Greatest
Member
4 20 80 13 52 1 4 13 52 11 44
3 Expanding
Scope
3 5 15 1 3 4 12 5 15 1 3
4 Feasibility 2 11 22 6 12 11 22 11 22 6 12
5 Policy 1 8 8 8 8 18 18 18 18 18 18
Jumlah 155 85 96 187 147

No Parameter Bobot
MS16 MS17 MS-18 MS-19 MS-20
N BN N BN N BN N BN
N BN
1 Emergency 5 10 50 18 90 16 80 14 70 18 90
2 Greatest
Member
4 5 20 17 68 13 52 10 40 17 68
3 Expanding
Scope
3 4 12 5 15 1 3 4 12 5 15
4 Feasibility
2 11 22 11 22 6 12 11 22 11 22
5 Policy
1 18 18 18 18 18 18 18 18 18 18
Jumlah 122 213 165 162 213



77


No Parameter Bobot
MS21 MS22 MS-23 MS-24 MS-25
N BN N BN N BN N BN
N BN
1 Emergency 5 16 90 14 70 17 85 17 85 18 90
2 Greatest
Member
4 14 56 10 40 15 60 15 60 16 64
3 Expanding
Scope
3 1 3 4 12 5 15 1 3 4 12
4 Feasibility
2 6 12 11 22 11 22 6 12 11 22
5 Policy 1 18 18 18 18 18 18 18 18 8 8
Jumlah 179 162 200 178 196

No Parameter Bobot
MS26 MS27 MS-28 MS-29 MS-30
N BN N BN N BN N BN N BN

1 Emergency 5 14 70 18 90 12 60 16 80 19 95
2 Greatest
Member
4 12 48 17 68 8 32 14 56 19 76
3 Expanding
Scope
3 5 15 1 3 4 12 5 15 1 3
4 Feasibility 2 11 22 6 12 11 22 11 22 6 12
5 Policy
1 8 8 8 8 11 11 11 11 11 11
Jumlah 163 181 137 184 197

Keterangan :
MS-1
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-2
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-3
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-4
Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-5
Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-6
Cakupan imunisasi DPT/HB 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-7
Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-8
Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-9
Cakupan imunisasi DPT/HB 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-10
Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-11
Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-12
Cakupan imunisasi DPT/HB 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-13
Cakupan imunisasi Polio 1 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014

78

MS-14
Cakupan imunisasi Polio I pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-15
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-16
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-17
Cakupan imunisasi BCG pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-18
Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-19
Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-20
Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-21
Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-22
Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-23
Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-24
Cakupan imunisasi Polio 4 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-25
Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-26
Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-27
Cakupan imunisasi HB0 pada bayi baru lahir di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014
MS-28
Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur periode Januari Juni 2014
MS-29
Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014
MS-30
Cakupan imunisasi Campak pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Rawasari periode Januari Juni 2014

Berdasarkan perhitungan tabel MCUA dari masalah di atas, didapatkan dua prioritas
masalah hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi karena adanya keterbatasan
sumberdaya, tenaga, waktu dan dana yaitu :
1. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 adalah sebesar 36,8 %, lebih rendah
dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 213
2. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %, lebih rendah dari
target sebesar 45 %, dengan Final Score 213

79


2.1.4 Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah

Setelah dilakukan penetapan prioritas terhadap masalah yang ada, selanjutnya
ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah
yang ada terlebih dahulu. Pada tahap ini dicari apa yang menjadi akar permasalahan dari
setiap masalah yang telah diprioritaskan. Pada tahap ini, digunakan diagram sebab akibat
yang disebut juga dengan diagram tulang ikan (fishbone diagram/Ishikawa). Dengan
memanfaatkan pengetahuan dan dibantu dengan data Puskesmas yang tersedia dapat
disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input yaitu
sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem
adalah: (Azwar Azrul, 1996).
a. Man : Sumber daya manusia
b. Money : Dana
c. Material : Sarana
d. Method : Cara
Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi output. Pada
proses, menurut George R. Terry, terdiri dari:
a. Planning (perencanaan):
Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan
menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya
b. Organizing (pengorganisasian):
Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi)
yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai
tujuan organisasi
c. Actuating (panggerak pelaksanaan):
Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal
menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki,
dan dukungan sumber daya yang tersedia
d. Controlling (monitoring):
Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi
penyimpangan

80

Berikut ini adalah prioritas masalah yang akan ditetapkan penyebab masalahnya
dengan menggunakan fishbone diagram/Ishikawa:
1. Cakupan imunisasi Polio 2 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 adalah sebesar
36,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 213
2. Cakupan imunisasi Polio 3 pada surviving infant di Wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat periode Januari Juni 2014 sebesar 34,8 %,
lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan Final Score 213
2.1.5 Menentukan penyebab masalah yang paling dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua
prioritas masalah yang ada, dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal
dengan fishbone (diagram tulang ikan) dan telah dikonfirmasi dengan data yang ada,
ditemukanlah akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari sekian banyak
akar penyebab masalah yang telah ditemukan, dapat dicari akar penyebab masalah yang
paling dominan. Akar penyebab masalah yang paling dominan adalah akar penyebab
masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah dapat
dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan adalah melalui cara
diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup.
Menggunakan gambar diagram tulang ikan (fishbone) dapat diketahui akar
penyebab masalah yang paling dominan dalam program imunisasi dasar di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih periode Januari Juni 2014.

2.1.5.1 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone(diagram
tulang ikan) pada cakupan imunisasi Polio 2 di wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur Periode Januari-Juni 2014 adalah
sebesar 36,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan final score
213.
Akar penyebab masalah yang di temukan pada input adalah:
1. Perekrutan tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur hanya
dilakukan 1 tahun sekali ( Man )
2. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur untuk melakukan imunisasi ( Material )

81

3. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur ( Method )
Akar penyebab masalah yang di temukan pada proses adalah:
1. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur ( Organizing )
2. Tidak adanya petugas yang mengawasi secara langsung pelaksanaan kegiatan
Imunisasi di wilayah kerja Kelurahan Cempaka Putih Timur (Actuating )
3. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Timur ( Controlling )
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah:
1. Meningkatnya jumlah pendatang dari luar kota

Dari tujuh akar penyebab masalah diatas, dipilih empat akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga
pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan
tersebut adalah:
1. Kurangnya tenaga kerja untuk melaksanakan program imunisasi di Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Timur
2. Perekrutan tenaga kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Timur hanya
dilakukan 1 tahun sekali
3. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja puskesmas untuk
melakukan imunisasi
4. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di tingkat Kelurahan

2.1.5.2 Kemungkinan penyebab masalah dengan menggunakan fishbone (diagram
tulang ikan) pada cakupan imunisasi Polio 3 di wilayah Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat Periode Januari-Juni 2014 adalah
sebesar 34,8 %, lebih rendah dari target sebesar 45 %, dengan final score
213.
Akar penyebab masalah yang di temukan pada input adalah:
1. Perekrutan tenaga kerja di Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat hanya
dilakukan 1 tahun sekali ( Man )
2. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat untuk melakukan imunisasi ( Material )

82

3. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat ( Method )
Akar penyebab masalah yang di temukan pada proses adalah:
1. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat ( Organizing )
2. Tidak adanya petugas yang mengawasi secara langsung pelaksanaan kegiatan
Imunisasi di wilayah kerja Kelurahan Cempaka Putih Barat (Actuating )
3. Kurangnya tenaga kerja pelaksana program imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat ( Controlling )
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada environment adalah :
1. Meningkatnya jumlah pendatang dari luar kota

Dari tujuh akar penyebab masalah diatas, dipilih empat akar penyebab
masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga
pemahaman yang cukup. Keempat akar penyebab masalah yang paling dominan
tersebut adalah :
1. Kurangnya tenaga kerja untuk melaksanakan program imunisasi di Puskesmas
Kelurahan Cempaka Putih Barat
2. Perekrutan tenaga kerja Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat hanya
dilakukan 1 tahun sekali
3. Banyak penduduk musiman yang datang ke wilayah kerja puskesmas untuk
melakukan imunisasi
4. Tidak tersedianya panduan pencatatan imunisasi di Puskesmas Kelurahan
Cempaka Putih Barat

Anda mungkin juga menyukai