Dibuat oleh
UNIT EDP
RS JAKARTA
2014
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam
era
globalisasi
sekarang
ini,
rumah
sakit
dituntut
untuk
meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak
mengurangi
misi
sosial
yang
dibawanya.
Rumah
sakit
harus
menunjukan
banyaknya
kehilangan
kesempatan
Seberapa
handalkah
dalam
mendukung
kegiatan
manajemen
dan
b.
c.
b.
c.
D. Batasan Operasional
1. Pemeliharaan Perangkat Lunak (Software)
Adalah menjaga dan memelihara perangkat lunak agar selalu dapat
berfungsi secara normal.
2. Pemeliharaan Perangkat Keras (Hardware)
Adalah menjaga dan memelihara Perangkat Keras (Hardware) agar
selalu dapat berfungsi secara normal.
3. Pengembangan Perangkat Lunak (Software)
Adalah melakukan pembangunan / mengajukan pembelian Perangkat
Lunak (Software) agar selalu seseui dengan kebutuhan pemakai.
4. Pengembangan Perangkat Keras (Hardware)
Adalah melakukan pembangunan / mengajukan pembelian Perangkat
Lunak (Software) agar selalu seseui dengan kebutuhan pemakai.
E. Landasan Hukum
1.Aspek Persyaratan Hukum
2.Pemilikan Rekam Medis
3
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Kualifikasi sumber daya manusia di unit fisioterapi Rs Jakarta adalah sebagai berikut ;
No
.
Kualifikasi
Jabatan
1. Kepala EDP
2. Staf Perangkat Lunak
3. Staf Perangkat Keras
Kualifikasi
Jabatan
Tugas
Pokok dan
Fungsi
Bukti
Legalitas
Pendidikan S1
pengalaman 5 Tahun
Pendidikan S1 I
Pendidikan D3
B. dsadsds dsds
Kualifikasi sumber daya manusia di unit fisioterapi Rs Jakarta adalah sebagai berikut ;
NAMA JABATAN
KUALIFIKASI
TENAGA
YANG
DIBUTUHKA
N
(Pelatihan ICD 10 +
Pelatihan Pelaporan RS +
Pengalaman
Kerja
minimal 5 tahun )
Penanggung
jawab DIII Rekam Medis / SLTA 1
Admission Dan Registrasi
Plus (Pengalaman minimal
2 tahun + Pelatihan
Customer Service)
Penanggung
jawab DIII Rekam Medis / SLTA 1
Managemen Rekam Medis
Plus (Pengalaman minimal
2 tahun + Pelatihan
Customer Service)
Staf Admission
Staf Registrasi
18
C. Distribusi Ketenagaan
SDM unit Rumah Sakit Jakarta berjumlah 3 orang dan sesuai
dengan struktur organisasi unit EDP terbagi menjadi 2 bagian yaitu
Perangkat Keras dan Perangkat Lunak.
Unit PDE di Rumah Sakit Jakarta dikepalai Kepala PDE yang sudah
berpengalaman
minimal
tahun,
dan
bersertifikat.
Adapaun
NAMA JABATAN
KUALIFIKASI
FORMAL & INFORMAL
Waktu JML
Kerja
SDM
DIII
Rekam
Medis
PJ.
Managemen (Pengalaman minimal 2
2 Shift
Rekam Medis
tahun
+
Pelatihan
Customer Service)
Staf
DIII Rekam Medis / SLTA
Penyimpanan
Plus
2Shift
dan
Distribusi
(Pelatihan Rekam Medis)
Berkas RM
Staf Statistik dan DIII Rekam Medis / SLTA
Pelaporan Rumah Plus
2 Shift
Sakit
(Pelatihan Pelaporan RS)
Jumlah
NAMA JABATAN
KUALIFIKASI
FORMAL & INFORMAL
Waktu JML
Kerja
SDM
Pj.
Admission DIII Rekam Medis / SLTA
Plus (Pengalaman minimal
Dan Registrasi
2 Shift
2 tahun + Pelatihan
Customer Service
Staf Admission
Staf Registrasi
Jumlah
12
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang Instalasi Rekam Medis
Nama Alat
Jumlah
Keterangan
10
Roll' opack
4 set
2
3
4
5
2
4
2
1
Meja Kerja
5 buah
7
8
9
10
1
5
1
2
set
buah
buah
set
buah
buah
buah
buah
11 Komputer
3 set
12
13
14
15
16
17
2
1
1
1
1
2
Printer LQ-1050+
Photo Polaroid
Buku ICD.X
Buku ICOPIM
AC
Telpon
buah
buah
set
buku
buah
buah
4 buah
1 buah
1 buah
21 Whiteboard
2 buah
22 Penghapus board
23 Tangga untuk ambil RM
1 buah
1 buah
200
buah
24 Traser petunjuk RM
1
2
LION 4 laci
3 untuk computer, 2 meja
kerja
Joy
Chitose
* 2 Pentium 4
Monitor LG
* 1 Acer
EPSON
Polaroid
WHO
WHO
Daikin
1 Samsung
1 panasonic
Seiko
Uk. 2 x 1,5 m*Uk. 90 x 30
cm
Warna merah
Miyako
ATK
Keterangan
Jumlah
11
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mesin Ketik
Tempat Isolasi
Perfurator
Kalkulator
Steples / Hecter
Rautan
Stempel
Cutter
Gunting
Penggaris plastik
1
1
1
1
2
1
3
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
1 Besar, 2 Kecil
RM/anak/Bayi
Joyko
Nama Alat
Jumlah
Keterangan
4
2
3
2
1
2
3
3
3
2
2
3
Admission
Admission
Registrasi Lantai
Registrasi Lantai
LION 4 laci
Admission
Registrasi Lantai
Registrasi Lantai
Admission
Admission
Registrasi Lantai
Registrasi Lantai
ATK
Jumlah
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
Tempat Isolasi
Tempat Isolasi
Perfurator Besar
Perfurator Kecil
Perfurator Kecil
Perfurator Kecil
Kalkulator
1
1
2
1
1
1
1
Steples / Hecter
2 buah
9
Steples / Hecter Kecil
10 Steples / Hecter Kecil
11 Stempel
1 buah
1 buah
2 buah
Admission
Registrasi Lantai 3
Admission
Admission
Registrasi Lantai 1
Registrasi Lantai 3
Admission
1
Besar,
2
(Admission)
Registrasi Lantai 1
Registrasi Lantai 3
Admission 2 buat
set
set
set
set
set
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
1
3
1
3
1
3
Kecil
12
12
13
14
15
16
17
18
Stempel
Cutter
Cutter
Gunting
Gunting
Penggaris plastik
Penggaris plastik
1
1
1
1
1
1
1
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
Registrasi 1 buah
Admission 1
Registrasi 2
Admission 1
Registrasi 2
Admission 1
Registrasi 2
13
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Tata cara penerimaan pasien yang akan berobat ke poliklinik ataupun
yang akan dirawat adalah sebagian dari sistem prosedur pelayanan RS
Medika Gria. Dapat dikatakan bahwa disinilah pelayanan pertama kali yang
diterima oleh seorang pasien saat tiba di rumah sakit, maka tidaklah
berlebihan bila dikatakan bahwa di dalam tata cara penerimaan inilah
seorang pasien mendapatkan kesan baik ataupun tidak baik dari pelayanan
rumah sakit. Tata cara melayani pasien dapat dinilai baik bilamana
dilaksanakan oleh petugas dengan sikap yang ramah, sopan, tertib dan
penuh tanggung jawab.
Dilihat dari segi pelayanan di rumah sakit, pasien yang datang dapat
dibedakan menjadi :
1. Pasien yang dapat menunggu
- Pasien berobat jalan yang datang dengan perjanjian.
- Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2. Pasien yang harus segera ditolong (pasien gawat darurat).
Sedang menurut jenis kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi :
1. Pasien baru : adalah pasien yang baru pertama kali datang ke RS untuk
keperluan berobat.
2. Pasien lama : adalah pasien yang pernah datang sebelumnya ke RS
untuk keperluan berobat.
Kedatangan pasien ke RS dapat terjadi karena :
a. Dikirim oleh dokter praktek di luar RS
b. Dikirim oleh Rumah Sakit lain, Puskesmas, atau jenis pelayanan
kesehatan lainnya.
c. Datang atas kemauan sendiri.
14
Kepada
rujukan berisi alasan pasien harus dirawat inap, bisa berupa diagnosa,
tindakan medis, ataupun tindakan penunjang lainnya. Jika pasien yang
harus dirawat rekam medisnya akan dikirim keruang perawatan.
b.Pasien lama
15
registrasi ke bagian
yang
biasa,
disini
pasien
ditolong
terlebih
dahulu
baru
memperlancar
tugas-tugas
bagian
lain
yang
erat
maka
petugas
Admission
menghubungi
ruang
Admission
Rawat
Inap
segera
menghubungi
petugas
19
Sistem Penamaan
Sistem penamaan pada dasarnya untuk memberikan identitas
kepada seorang pasien serta untuk membedakan antara pasien yang
satu
dangan
pasien
yang
lainnya,
sehingga
ditulis
dengan huruf
cetak
dan mengikuti
ejaan
yang
disempurnakan.
- Sebagai pelengkap, bagi pasien perempuan diakhir nama lengkap
ditambah Ny. Atau Nn sesuai dengan statusnya.
- Pencatuman titel selalu diletakkan sesudah nama lengkap pasien.
- Perkataan Tuan, Saudara, Bapak, tidak dicantumkan dalam penulisan
nama pasien.
2.
Sistem Penomoran
Rekam
medis
pada
RS
disimpan
menurut
nomor,
yaitu
untuk
dirawat
inap,
kepadanya
diberikan
satu
nomor
sehingga
rekam
medis
penderita
tersebut
hanya
sistem
unit,
nomor-nomor
rekam
medis
tidak
22
rutin
terhadap
rekam
medis
yang
datang dari poliklinik umum maupun spesialis setiap hari pada jam
tertentu dapat dilakukan melalui telepon, apabila sistem cetak
permintaan secara komputerisasi sedang rusak. Untuk melayani pasien
perjanjian yang datang pada hari tertentu bertugas mengisi Buku
Permintaan. Petugas harus menulis dengan benar dan jelas nama
penderita dan nomor rekam medisnya.
Petugas dari bagian lain yang meminjam rekam medis harus
datang sendiri untuk mengambil rekam medis yang dipinjam ke bagian
rekam medis.
rangkap dua. Lembar 1 untuk rekam medis dan lembar 2 untuk yang
meminjam. Pada saat rekam medisnya kembali lembar 1 diberi tanda
silang yang artinya rekam medis sudah kembali.
2. Penyimpanan Rekam Medis
A. Sistem Sentralisasi
Sistem penyimpanan yang digunakan di RS. Roya Progress
adalah
sistem
sentralisasi.
Dengan
cara
sentralisasi
terjadi
terjadinya
duplikasi
dalam
pemeliharaan
dan
peningkatan
efisiensi
kerja
petugas
penyimpanan.
5) Mudah menerapkan sistem unit record.
Kekurangan dari system sentralisasi adalah :
1) Petugas menjadi lebih sibuk, karena harus menangani unit rawat
jalan Dan unit rawat inap.
2) Tempat penerimaan pasien harus bertugas selama 24 jam.
B. Sistem Angka Akhir
Sistem penjajaran berkas rekam medis menurut nomor yang
dipakai adalah sistem angka akhir. Penjajaran dengan sistem angka
25
Disini digunakan
Angka pertama
93
angka ketiga
26
angka kedua
angka
pertama
(tertiary digits)
(secondary digits)
(primary digits)
angka
ketiga,
sehingga
dalam
setiap
kelompok
98-05-26
98-99-30
45-52-02
99-05-26
99-99-30
48-52-02
00-06-26
00-00-31
49-52-02
01-06-26
01-00-31
50-52-02
02-06-26
02-00-31
terkontrolnya
jumlah
rekam
medis
membantu
hanya
memperhatikan
angka
saja
dalam
penyimpanan
yang
baik,
penerangan
yang
baik,
harus dibuat.
01
02
03
04
--
--
--
--
--
84
84
84
84
84
Map
menjaga
kualitas
pelayanan
dengan
mempercepat
retensi
arsip
merupakan
daftar
yang
berisikan
dalam
menentukan
nilai
kegunaan
tersebut,
JRA
persetujuan
Direktur
Rumah
Sakit
terlebih
dahulu
medis
yang
Penghancuran harus
telah
berakhir
fungsi
dan
nilai
gunanya.
habis, mencacah atau daur ulang sehingga tidak dapat lagi dikenal isi
maupun bentuknya.
Tata cara pemusnahan rekam medis:
1. Rekam medis yang telah memenuhi syarat untuk dimusnahkan
dilaporkan kepada Direktur RS. Royal Progress.
2. Direktur RS. Royal Progress membuat Surat Keputusan tentang
Pemusnahan Rekam Medis dan menunjuk tim pemusnah, sekurangkurangnya beranggotakan: Ketua Usahaan, Unit Penyelenggara
Rekam Medis, Unit Pelayanan, Komite Medik.
3. Tim
pemusnah
melaksanakan
dan
membuat
Berita
Acara
31
Tenaga
Laboratorium
Klinik,
Gizi,
Anastesi,
Penata
sekedar
kegiatan
pencatatan,
akan
tetapi
mempunyai
rekam
medis
adalah
merupakan
proses
disini
dimaksudkan
pendokumentasian
segala
rumah
sakit.
Pemakaian
buku
register
ini
perlu
Tenaga
Kesehatan
lainnya
yang
memberikan
34
berobat
maka
dengan
sistem
komputerisasi
akan
- Pekerjaan
- Orang yang dihubungi, bila terjadi sesuatu
- Tanggal kunjungan poliklinik yang pertama
Bila setelah menikah pasien pindah alamat, maka alamat
lama dicoret dan dicantumkan alamat baru pada tempat yang
kosong dan tanggal perubahan diberkas rekam medis tersebut
untuk memudahkan pencarian alamat terakhir.
Berkas rekam medis rawat jalan berisi :
3. Tanggal Kunjungan
4. Poliklinik yang melayani
5. Diagnosis
6. Tindakan yang diberikan
7. Dokter yang menangani
b. Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap
Isi rekam medis untuk pasien rawat inap memuat identitas
pasien,
anamnese,
laboratorium,
riwayat
diagnosis,
penyakit,
persetujuan
hasil
pemeriksaan
tindakan
medis,
Rekam
Medis
dari
Penyakit/Perkembangan
Perintah
Dokter
dan
Pengobatan;
36
- Catatan Perawat/Bidan;
- Hasil Pemeriksaan Laboratorium/Rontgen;
- Resume Keluar.
Lembaran-lembaran Khusus, misalnya;
- Laporan Operasi;
- Laporan Anestesi;
- Riwayat Kehamilan;
- Catatan/Laporan Persalinan;
- Identifikasi Bayi;
1. Ringkasan Masuk dan Keluar
Lembaran Ringkasan Masuk dan Keluar ini sering
disebut
ringkasan
atau
lembaran
muka,
selalu
menjadi
ini
merupakan
sumber
informasi
untuk
37
diagnosis
yang
menjadi
dasar
tindakan
Sebagai
tambahan
terhadap
anamnese
dan
kesimpulan
mengenai
diagnosis.
Untuk
lembaran
38
sosial
Catatan
tentang
status
perkawinan,
2. Palpasi
3. Perkusi
mengetok
dengan
jari
daerah
tertentu
tangan/alat
pada
tubuh
mendengar
suhu,
nadi,
dan
pernafasan
seorang
pasien.
Untuk
Hasil-hasil
pemeriksaan
diagnosis
yang
memperolehnya,
untuk
secepatnya
disatukan
dengan
medik
tindakan/pengobatan
harus
diisi
yang
laporan-laporan
diperintahkan
kepada
dan
meninggal.
diakhiri
pada
saat
pasien
keluar
atau
Semua
Perawat/Bidan
digunakan
oleh
petugas
juga
memungkinkan
banyak
kesalahan
dalam
selanjutnya.
Untuk
pembuktian
secara
pemeriksaan
laboratorium
maupun
rontgen
yang
berdasarkan waktu,
Pengecualian bagi
Untuk
menjamin
kontinuitas
pelayanan
b.
c.
Untuk memenuhi permintaan dari badanbadan resmi atau perorangan tentang perawatan seorang
pasien,
misalnya
dari
Perusahaan
Asuransi
(dengan
persetujuan pimpinan)
d.
semacam
insentif
bagi
semua
Hal ini
dokter
yang
Untuk
diberikan
tembusannya
kepada
penting
tentang
penyakit,
pemeriksaan
yang
hasil-hasil
penting
pemeriksaan
laboratorium,
d. Bagaimana
keadaan
pasien
pada
saat
keluar
(perlu
44
e. Apakah
anjuran
pengoatan.perawatan
yang
diberikan
berkas
rekam
medis,
lembaran
resume
setelah
pasien
menerima
pelayanan
dengan
dokter
yang
merawat
atau
oleh
dokter
pembimbingnya.
d. Catatan yang dibuat oleh Residen harus diketahui oleh
dokter pembimbingnya.
e. Dokter yang merawat, dapat memperbaiki kesalahan
penulisan dan melakukannya pada saat itu juga serta
dibubuhi paraf.
f.
Penghapusan
tulisan
dengan
cara
apapun
tidak
diperbolehkan
45
Sebelum
Perakitan
meliputi:
- Pembatas Poliklinik
- Lembar Dokumen Pengantar
- Lembaran Poliklinik
- Hasil Pemeriksaan Penunjang
- Salinan Resep
B.
- Catatan Perawat
- Catatan Perkembangan
- Grafik Suhu, Nadi dan Pernafasan
- Pengawasan Khusus
- Hasil Pemeriksaan Laboratorium
- Hasil Pemeriksaan Radiodiagnostik
- Salinan Resep
- Resume/Laporan Kematian
Perakitan
rekam
medis
pasien
rawat
inap
kasus
kebidanan meliputi:
- Pembatas Masuk
47
- Resume/Laporan kematian
2.Koding (coding)
Kegiatan dan tindakan serta diagnosis yang ada di dalam
rekam medis harus diberi kode dan selanjutnya diindeks agar
memudahkan
pelayanan
pada
penyajian
informasi
untuk
klasifikasi
Organization)
penyakit
bertujuan
untuk
oleh
WHO
(World
menyeragamkan
Health
nama
dan
Revice.
ICD
10
menggunakan
kode
kombinasi
yaitu
Pembedahan/Tindakan (ICDPIM)
Koding Obat-obatan
Laboratorium
Radiologi
Alat-alat
Dan lain-lain
c. Kode angka
d. Tanda perintah yang ada dalam buku ICD - 10 Volume I
3. Petunjuk dasar koding
a. Indentifikasi tipe panyakit/luka atau kondisi lain di dalam
buku ICD-10 Vol. I.
b. Cari kata dasar ( Lead term )
c. Baca dan catat petunjuk kata dasar (di garis bawahi).
d. Rujuk di buku ICD - 10 Volume III
e. Rujuk di buku ICD - 10 Volume I
Tentukan kode penyakit tersebut
3.Indeksing
Indeksing adalah membuat tabulasi sesuai dengan kode
yang sudah dibuat kedalam indeks-indeks menggunakan kartu
indeks. Didalam kartu indeks tidak boleh mencantumkan nama
pasien .
Jenis indeks yang dibuat:
a. Indeks Pasien
Pengertian :
Adalah data base komputer yang berisi nama semua
pasien yang pernah berobat di RS. Royal Progress.
pasien
yang
tidak
membawa
kartu
berobat
penyakit-penyakit/masalah-masalah
kesehatan
52
b) Untuk
menguji
teori-teori
membandingkan
data-data
materi
pendidikan
untuk
mahasiswa
data
base
yang
berisi
nama
dokter
yang
d. Indeks Kematian
Informasi yang tetap dalam indeks kematian:
- Nama penderita
53
- Nomor RekMed
- Jenis Kelamin
- Umur
- Kematian : kurang dari sejam post operasi
- Dokter yang merawat
- Hari Perawatan
- Wilayah.
Kegunaan :
Statistik menilai mutu pelayanan dasar menambah dan
meningkatkan peralatan/tenaga.
Cara penyimpanan indeks kematian : Dalam sistem
komputerisasi.
I. Tata Cara Pengambilan Kembali Rekam Medis
1.Pengeluaran Rekam Medis
Ketentuan pokok yang harus ditaati ditempat penyimpanan adalah :
a. Tidak satupun rekam medis boleh keluar dari ruang Rekam Medis,
tanpa tanda keluar/kartu permintaan.
beberapa orang perpindahan dari orang satu ke lain orang ini, harus
dilakukan dengan mengisi Kartu Pindah Tangan
karena dengan
cara ini rekam medis tidak perlu bolak-balik dikirim ke bagian rekam
medis. Kartu pindah tangan ini dikirimkan ke bagian rekam medis,
untuk diletakkan sebagai penunjuk keuarnya rekam medis,
Kartu
Petunjuk keluar
tetap berada di rak tersebut, sampai map rekam medis yang diambil
(dipinjam) kembali.
Petunjuk keluar yang dipakai berbentuk kartu yang dilengkapi
dengan kantong tempel tempat menyimpan surat pinjam.
Petunjuk
diperbaiki,
untuk
mencegah
makin
rusak/hilangnya
bahwa
rekam
medis
tersebut
setiap
saat
dapat
dipergunakan.
h. Rekam medis yang sangat tebal harus dijadikan 2 atau 3 jilid.
56
tersebut
berguna
untuk
rencana
pengelolaan
dan
57
BAB V
LOGISTIK
Instalasi Rekam Medis RS. Royal Progress setiap bulan mempunyai
permintaan rutin yang terbagi menjadi dua yaitu ATK (Alat Tulis Kantor)
dan ART (Alat Rumah Tangga). ATK dan ART jadwal permintaannya setiap
hari Selasa dan Jumat. Berikut tabel permintaan rutin Instalasi Rekam
Medis
NO
I.
JENIS BARANG
Managemen Rekam Medis
1. Status Fisioterapi
2. Status Mata Bergambar
3. Status Mata Polos
4. Status Kebidanan Grafik
16.
17.
18.
19.
Grafik
Resume Keperawatan
Surat Keterangan Lahir
Continouse Form 14 7/8 x
11 1 play
5.Status Kebidanan Polos
20. Kertas A4 polos
6. Status Poliklinik
21. Kertas Berlogo
7. Status IGD
22. Buku Tulis
8. Map Rawat Inap
23. Stiker berwarna
9. Askep Rawat Inap
24. Ampop berlogo
10. Form. Lembar Masuk 25. Amplop coklat besar
Keluar
11. Form.
Cat.
Instruksi 26.
Pensil,
Pulpen,
Dokter
Penghapus, Penggaris
12. Form. Ringkasan Masuk 27. Spidol Artline
58
Pasien
13. Form. Surat Rawat
28. Kertas Roll uk. 75 x 65
14. Ringkasan Perawatan 29. Pita Printer
Pasien
15. Ringkasan
Penghapus, Penggaris
19. Kertas A4 polos
20. Kertas Berlogo
21. Kartu apotik
Perjanjian 22. Surat persetujuan Rawat
Bersama
* Formulir Terlampir
59
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
UU No 23 tahun 1992 menyatakan bahwa tempat kerja wajib
menyelenggarakan upaya kesehatan kerja adalah tempat kerja yang
mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau
mempunyai paling sedikit 10 orang. Rumah Sakit adalah tempat kerja yang
termasuk dalam kategori seperti disebut diatas, berarti wajib menerapkan
upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
rumah sakit..
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan
bahwa Setiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.
Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral
dari perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini pegawai Unit Rekam Medis
dan perlindungan terhadap Rumah Sakit.
dari rumah sakit.
berkepentingan
melindungi
Sebab itu
Pemerintah
masyarakat.
mengatur
kesehatan kerja.
dan
Pemerintah
mengawasi
pelaksanaan
keselamatan
dan
Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu
berada dalam keadaan sehat dan selamat.
b.
c.
b.
c.
Kurang
memperhatikan
persyaratan
penanggulangan
bahaya
kebakaran dll.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di bagian penyimpanan rekam medis:
-
Ruang gerak untuk bekerja selebar meja tulis, harus memisahkan rakrak penyimpanan.
Penerangan
lampu
yang
cukup
baik,
menghindarkan
kelelahan
penglihatan petugas.
-
Perlu
diperhatikan
pengaturan
suhu
ruangan,
kelembaban,
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek
yang akan ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria serta standar
yang digunakan untuk mengukur mutu pelayanan Rumah Sakit yaitu :
Defenisi Indikator adalah:
Adalah ukuran atau cara mengukur sehingga menunjukkan suatu indikasi.
Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat
perubahan. Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik.
Kriteria :
62
Tingkat
performance
atau
keadaan
yang
dapat
diterima
oleh
Keprofesian
Efisiensi
Keamanan pasien
Kepuasan pasien
UNIT KERJA
RUANG LINGKUP
NAMA INDIKATOR
DASAR PEMIKIRAN
Inklusi
: Identitas
Pasien,
Data
Klinik
,(Anamnesis,
Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang,
Diagnosis
Terapi
dan
Tindakan)
,Tanda
Tangan/Paraf Dokter, Nama/Inisial Dokter, Resume
Eksklusi
: -
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
STANDARD
: 0%
KETERANGAN
UNIT KERJA
RUANG LINGKUP
NAMA INDIKATOR
DASAR PEMIKIRAN
DEFINISI INDIKATOR
KRITERIA
:
:
Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
:
:
: Rate Based
STANDARD
: Kurang dari 5%
KETERANGAN
UNIT KERJA
RUANG LINGKUP
NAMA INDIKATOR
DASAR PEMIKIRAN
DEFINISI INDIKATOR
KRITERIA
Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
Rate Based
STANDARD
: 5%
KETERANGAN
67
UNIT KERJA
RUANG LINGKUP
: Rawat Ulang
NAMA INDIKATOR
: Rawat Ulang
DASAR PEMIKIRAN
DEFINISI INDIKATOR
KRITERIA
Inklusi
Eksklusi
TIPE INDIKATOR
: Rate Based
STANDARD
: 0%
KETERANGAN
68
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; Petunjuk Teknis Penyelenggaraan
Rekam Medis/Medical Record Rumah Sakit; DEPKES; 1991
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; Pedoman Pengelolaan Rekam Medis
Rumah Sakit di Indonesia, Revisi I ;DEPKES;1997
69
70