Anda di halaman 1dari 8

Dalam setiap reaksi kimia berlaku :

1. RUMUS KIMIA
Rumus empiris : rumus yang menyatakan perbandingan terkecil yang menyusun senyawa
Rumus molekul : rumus yang menyatakan jumlah atom unsur yang menyusun 1 molekul
Contoh : Glukosa dengan RM C
6
H
12
O
6
dan RE CH
2
O
Cara menentukan rumus empiris senyawa :
a. Cari gram atau % unsur penyusun senyawa
b. Bagi dengan Ar masing-masing, sehingga diperoleh perbandingan mol terkecil
Untuk menentukan rumus molekul senyawa, harus diketahui :
a. Rumus empiris senyawa
b. Mr senyawa



2. HUKUM DASAR KIMIA
a. Hukum Lavoiser
Massa sebelum dan sesudah reaksi adalah sama.
b. Hukum Perbandingan Tetap (Proust)
Dalam senyawa A
x
B
y
maka :











c. Hukum Gay-Lussac
Jika hanya ada data volume, maka :




Mol
Massa/Mr
V/22,4 (STP) 0
o
C, 1 atm
pV/RT
M.Volume
Partikel/L
Mol 1 = Mol 2 (kali silang koefisien)
(RE)
n
= RM
RM biasa dinyatakan dengan Mr
Berat A : Berat B = (x Ar A) : (y Ar B)
Perbandingan volume gas = koefisien = mol
d. Hukum Avogadro
Pada P dan T yang sama, berlaku :



3. PERSAMAAN REAKSI
a. Reaksi yang perlu diketahui :





b. Koefisien reaksi menyatakan perbandingan mol zat
c. Jika mol zat-zat tidak sebanding dengan koefisien, maka yang kita gunakan hanya mol yang habis
saja, yaitu mol yang hasil bagi terhadap koefisiennya paling kecil.































Senyawa organik + O
2
CO
2
+ H
2
O
Asam + basa garam + H
2
O
Logam + asam garam + H
2


STRUKTUR ATOM, SISTEM PERIODIK, DAN IKATAN KIMIA

1. PARTIKEL-PARTIKEL ATOM


A adalah Massa Atom Relatif (Ar) : n + p
B adalah Nomor Atom : p
C adalah muatan : p + e
Untuk atom netral : e = p
Untuk ion positif : e < p
Untuk ion negatif : e > p




2. KONFIGURASI ELEKTRON
Elektron-elektron mengelilingi inti pada jalur-jalur lintasan yang disebut kulit (tingkat energi).






Prinsip Aufbau:
Konfigurasi elektron dimulai dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang tinggi
1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4p 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7p


Aturan Hund:
Seluruh orbital harus terisi 1 elektron sebelum elektron berpasangan.
Atom
Inti
Proton
(Massa dan muatan +1)
Neutron
(Massa dan tidak bermuatan)
Kulit
Elektron
(tidak bermassa dan muatan -1)
Sub kulit
s 1 orbital (menampung 2 elektron)
p 3 orbital (menampung 6 elektron)
d 5 orbital (menampung 10 elektron)
f 7 orbital (menampung 14 elektron)
Proton = b
Neutron = a b
Elektron = b c
Satu kulit terdiri atas subkulit-subkulit
Satu subkulit terdiri atas orbital
Satu orbital menampung maksimum 2 elektron

ns (n-2)f (n-1)d np
Larangan Pauli:
Tidak boleh ada elektron yang memiliki 4 bilangan kuantum yang sama.
Catatan Khusus:
Sub kulit d cenderung penuh (d
10
) atau setengah penuh (d
5
), sehingga struktur d
4
dan d
9
tidak dimiliki
atom-atom.

3. BILANGAN KUANTUM
Bilangan kuantum adalah bilangan yang menunjukkan lokasi suatu elektron dalam atom.
Setiap elektron harus memiliki 4 buah bilangan kuantum:
- Bilangan kuantum utama (n) = nomor kulit
n dimulai dari 1, 2, 3,
- Bilangan kuantum azimuth (l) = nomor sub kulit
l = n - 1
- Bilangan kuantum magnetik (m) = nomor orbital
m = -l,,+l
- Bilangan kuantum spin (s) = arah rotasi
Jika = +1/2 dan = -1/2

4. SISTEM PERIODIK
Unsur-unsur yang jumlah kulitnya sama, terletak pada periode (baris) yang sama.


Unsur-unsur yang struktur elektron terluarnya sama, terletak pada golongan yang sama.


Jika unsur memiliki konfigurasi elektron terluar:
ns
x
periode = n dan golongan = XA
np
x
periode = n dan golongan = (X+2)A
nd
x
periode = (n+1) dan golongan = (X+2)B
nf
x
periode = (n+2) dan golongan jika n = 4 (lantanida), n = 5 (aktinida)





Golongan
A
ns
X

np
x
B
nd
x

nf
Periode = jumlah kulit
Senyawa Ion Senyawa Kovalen
Larutan/leburannya dapat
menghantarkan arus listrik
Memiliki titik didih & titik
lebur yang tinggi
Larut dalam pelarut polar
(cth: H
2
O)
Keras tetapi rapuh (getas)
Padatan berbentuk kristal
Bisa berupa zat padat, cair dan gas
Larutan senyawa kovalen polar dapat
menghantarkan arus listrik, namun lemah
(lelehannya tidak)
Senyawa kovalen nonpolar tidak dapat
menghantarkan arus listrik
Titik didih & titik lebur rendah dibandingkan
dengan senyawa ion
Larut dalam pelarut nonpolar (cth: CCl
4
)
Mudah menguap

Turunan Benzena Manfaat
Natrium benzoat Bahan pengawet makanan
Metil salisilat Obat penahan rasa sakit/obat gosok
Fenol Pembasmi kuman/zat desinfektan, bahan anti
septik
Toluena Pelarut, bahan baku pembuatan bahan peledak
Nitrobenzena Bahan baku pembuatan zat warna diazo
Asam tereftalat Bahan baku serat sintetik poliester
Aspirin Bahan baku obat sakit kepala
Benzaldehida Zat pengawet, bahan baku pembuatan parfum
Asam benzen sulfonat Bahan dasar detergen

1. Reaksi Uji Protein
Uji Millon (Hg) menunjukkan adanya gugus fenol (+) Merah
Uji Xantoproteat (HNO3) menunjukkan adanya gugus fenil atau inti benzena (+) Jingga/Kuning
Uji Biuret (CuSO
4
) menunjukkan adanya ikatan peptida (+) Ungu
Uji Belerang (Pb(CH
3
COO)
2
menunjukkan adanya unsur belerang dalam protein (+) Endapan
Hitam

2. Reaksi Uji Karbohidrat
Uji Mollisch (-naftol + H
2
SO
4
) menunjukkan adanya karbohidrat secara umum (+) cincin ungu
Uji Benedict (Cu
2
O) menunjukkan adanya gula pereduksi (+) merah bata dan coklat
Uji Fehling (Cu
2
O) menunjukkan adanya gugus aldehida (+) endapan merah bata
Uji Tollens (Ag
2
O) menunjukkan adanya gugus aldehida (+) endapan cermin perak

3. Polimer
Monomer Polimer Jenis
Polimer
Kegunaan
Etilena/Etena Polietilena Adisi Pelapis tangki dan panci anti lengket
Vinil klorida Polivinil
klorida
Adisi Sebagai jas hujan, pipa pralon, selang, dll
Stirena/fenil
etena
Polistirena Adisi Pembungkus, insulator listrik, sol sepatu
Tetra
fluoroetilena
Teflon Adisi Sebagai pengganti logam, zat antilengket
Metil metakrilat Flexiglass Adisi Kaca jendela pesawat terbang
Isoprena Karet alam Adisi Karet sintetis
Kloroprena Neoprena Adisi Selang bensin, kemasan barang, insulator kabel
dan kawat
Sianoetena Akrilan Adisi Pengganti logam
Asam adipat +
1,6
diaminoheksana
Nylon Kondensasi Bahan pembuatan kain
Asam Tereftalat
+ glikol
Tetoron Kondensasi Bahan pembuatan kain
Metanol +
Fenol
Bakelit Kondensasi Alat-alat listrik
Asam amino Protein Kondensasi Polimer Kondensasi Lainnya :
DNA (Asam nukleat), sutera, wol, dll Glukosa Amilum Kondensasi
Glokasa Sellulosa Kondensasi

4. Proses Korosi:
Perkaratan melibatkan O
2
dan H
2
O. Logam tidak berkarat dalam air yang tidak mengandung O
2
.
Juga logam tidak berkarat di udara yang mengandung O
2
tetapi tidak mengandung uap air.
pH larutan, garam-garam, serta kontak logam tersebut dengan logam lain.
Korosi besi merupakan proses elektrokimia
Anode : Fe
(s)
Fe
2+
(aq)
E
0
= + 0,44 V
Katode : O
2(g)
+ 4e 4OH
-
(aq)
E
0
= + 0,40 V

5. Cara Mencegah atau Memperlambat Korosi:
Pada pembuatan logam diusahakan agar zat-zat yang dicampurkan (impurites) tersebar secara
homogen dalam logam tersebut.
Mencegah kontak dengan oksigen dan air, misalnya dengan mengecat atau melumuri dengan
oli/minyak.
Perlindungan katode/pengorbanan anode, yaitu dihubungkan (dikopel) dengan logam yang lebih
aktif (dengan logam yang E
0
-nya lebih negatif), misalnya dengan Zn atau Mg.
Dibuat stainless steel.
Kaleng baja dilapisi dengan timah (Sn)






Terdispersi Pendispersi
Sistem
Koloid
Contoh
Padat
Padat Sol Padat Perunggu, kuningan, intan hitam, permata, kaca, tanah
Cair Sol Cat, kanji, tinta, protoplasma, putih telur, lumpur
Cair
Padat Emulsi Padat Keju, mentega, mutiara, jeli, opal, semir padat, lem padat
Cair Emulsi Minyak dalam air, susu, santan, air dalam minyak : mayones, minyak bumi, minyak ikan
Gas
Padat Busa Padat Batu apung, karet busa, kapur barus, stirofoam
Cair Busa/Buih Buih sabun, ombak, krim kocok (whipped)
Padat Gas Aerosol Padat Asap (smoke), debu di udara
Cair Gas Aerosol Cair Kabut (fog), awan, embun, pengeras rambut, parfum semprot

Sifat-Sifat Koloid dan penerapannya:
a. Gerak brown : gerak zig-zag partikel koloid yang hanya bisa diamati dengan mikroskop ultra
b. Efek Tyndal : sistem koloid menghamburkan sinar tampak dan akan tampak dalam pengamatan
Penyebab langit berwarna biru
Berkas cahaya matahari tampak jelas di sela-sela pohon yang sekitarnya berkabut
Berkas cahaya proyektor tamapk jelas di gedung bioskop yang berasap
Sorot cahaya mobil berkasnya tampak jelas pada daerah yang berkabut
c. Elektroforesis : pergerakan partikel koloid dalam medan listrik
Identifikasi DNA
Penyaringan debu pabrik
d. Adsorpsi : penyerapan pada permukaan
Pemutihan gula tebu
Norit, menyembuhan sakit perut yang disebabkan oleh bakteri.
Penjernihan air dengan menambahkan tawas (Al(OH)
3
)
Penggunaan tawas pada pewarnaan tekstil
Aroma kurang sedap dalam air sumur dihilangkan dengan menggunakan arang
e. Dialisis : proses menghilangkan ion-ion pengganggu (pemurnian koloid)
Proses cuci darah bagi penderita gagal ginjal
f. Koagulasi : pengumpalan sistem koloid
Pembentukan delta di muara sungai
Karet dalam lateks digumpalkan dengan menambahkan asam format
Penggumpalan lumpur koloidal dalam air sungai dengan menambahkan tawas
Asap atau debu dari pabrik/industri dapat digumpalkan dengan alat koagulasi listrik dari cottrel
g. Koloid Pelindung : penstabilan koloid dengan menambahkan koloid yang lain
Pembuatan es krim digunakan gelatin untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gula
Cat dan tinta bertahan lama karena menggunakan koloid pelindung
Zat-zat pengemulsi, seperti sabun dan detergen

Unsur Mineral Unsur Mineral
Al
Bauksit, kriolit, kaolin, alniko,
feldsfar, mika

Na
Natron, kriolit, sendawa chili, albit, boraks
Fe
Hematit, magnetit, pirit, siderit,
smaltit, nikrom, alniko
Mg Dolomit, magnesit, kiserit, asbes, mika
Cr Kromit, nikrom
Cu
Kalkopirit, kalkosit, monel,
malakhit

Ca
Kaporit, dolomit, asbes, pualam, gips
Sn Kasiterit Ni Monel, nikrom, alniko, paltinit dan invar
Mn Pirolusit Si Asbes, albit, mika, granit, basal

Sistem Koloid
Fase terdispersi Zat yang dispersikan
Medium pendispersi Medium untuk mendispersikan
Unsur Pembuatan Penggunaan
Al Proses Hall-Herault Badan pesawat terbang, kabel listrik, kemasan makanan
S
Pompa Frasch,
Sisilia
Vulkanisasi karet, pembuatan asam sulfat
Cr Proses Gold Schmidt Pelapis logam lain (stainless steel)
Mg Proses Down Pencegah korosi pada pipa besi, obat maag, bahan cat
Cu Cara elektrolisis
Pembuatan uang logam, kabel listrik dan perhiasan rumah
tangga
Zn
Dengan mereduksi
oksidanya
Atap rumah, batu baterai
P
4

(Phosporus)
Proses Wohler
Pembutaan korek api, serbuk gelas atau pasir, perekat
Fe Tanur tinggi Alat-alat industri dan konstruksi
Baja
Proses Bessemer dan
Proses Siemens-
Martin
Pipa, kawat, kerangka beton
Pembuatan rel kereta api, senapan, tank
H
2
SO
4

Bilik Timbal
(Proses kontak)
Pengisi accumulator (aki), pemurnian minyak bumi,
proses galvanisasi dan penyepuhan
Cl (Klorin)
Proses Downs &
Gibbs
Industri logam, pupuk, pengisi batu baterai, zat
desinfektan, bahan pembuat mercon dan korek api

Anda mungkin juga menyukai