Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU

DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5


TAHUN DI PUSKESMAS TITUE
KABUPATEN PIDIE
JURNAL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan
Program Studi D-III Kebidanan STIKes UBudiyah
Banda Aceh







Oleh :
LISNA WATI
NIM. 10010139

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN UBUDIYAH PROGRAM
STUDI DIPLOMA III KEBIDANA BANDA ACEH
TAHUN 2013




PERNYATAAN PERSETUJUAN

Jurnal Ilmiah Ini Telah Disetujui Oleh Pembimbing
D-III Kebidanan Stikes UBudiyah Banda Aceh



Banda Aceh, September 2013

Pembimbing



(Drs. H. ABUBAKAR, BE, M.Kes)


MENGETAHUI :
KETUA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN
STIKES UBUDIYAH BANDA ACEH




(NUZULUL RAHMI, SST)



Jurnal Karya Tulis Ilmiah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU
DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5
TAHUN DI PUSKESMAS TITEUKABUPATEN PIDIE
TAHUN 2013

Lisna Wati


Mahasiswi Pada STIKes UBudiyah

ABSTRAK

imunisasi merupakan pemberian kekebalan pada bayi dan anak terhadap berbagai penyakit, sehingga bayi
dan anak tumbuh dalam keadaan sehat. imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak, dari hasil peneliti lakukan data dinkes aceh (2012) diketahui jumlah bayi di provinsi aceh adalah
98.705 bayi. data riskesdas menunjukkan di provinsi aceh persentase imunisasi dasar yang didapat yaitu
bcg (57,3%), polio (52,4%), dpt-hb (40,2%) dan campak (62,2%). dan bayi 138 orang diantaranya laki-
laki 69 orang dan perempuan 69, persentase bayi yang mendapatkan imunisasi polio yaitu 93 orang bayi
(67,07%) . Tujuan Penelitian: yaitu bagaimana hubungan pengetahuan, pendidikan dab informasi ibu
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun di puskesmas titeu kabupaten pidie tahun 2012
Metode Penelitian: penelitian ini akan dilakukan di puskesmas titeu kecamatan titeu kabupaten pidie,
pada tanggal tanggal 17 - 19 september 2013penelitian ini bersifat Analitik dengan pendekatan cros
sectional dengan Pengambilan sampel menggunakan tehknik achidental sampling sebanyak 40
responden. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner yang berisikan 13 pertanyaan.
Hasil Penelitian: p-value 0,003 < 0,05, sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja (ho) di tolak yang
berarti ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5
tahun. p-value 0,001 < 0,05, sehingga dapat diketahui bahwa hipotesa kerja ( ho ) diterima yang berarti
ada hubungan yang bermakna antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi pada anak
1-5 tahun, ada hubungan yang bermakna antara pendidikan dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5
tahun, dan ada hubungan yang bermakma antara informasi dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5
tahun. disarankan kepada tenaga kesehatan memberikan informasi kepada ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar pada anak.

kata kunci : Pengetahuan, Pendidikan, Informasi, Kelengkapan Imunisasi dasar

I. Pendahuluan
Imunisasi merupakan upaya efektif
untuk menurunkan angka kematian anak
yang merupakan salah satu tujuan dari
MDGs. Kegiatan imunisasi merupakan salah
satu kegiatan prioritas Kementrian
Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata
komitmen pemerintah untuk mencapai
MDGs khususnya menurunkan angka
kematian pada anak (Kemenkes RI, 2010)
Imunisasi bukan saja dapat melindungi
individu dari penyakit yang serius namun
dapat juga menghindari tersebarnya penyakit
menular. World Health Organization
(WHO) dan UNICEF mencanangkan GIVS
(Global Immunization Vision and Strategy)
yaitu rancangan kerja 10 tahun untuk
mencegah penyakit yang dapat dihindari
melalui imunisasi. Sasaran GIVS hingga
tahun 2010 adalah meningkatkan cakupan
imunisasi negara sekurang-kurangnya 90%
cakupan imunisasi nasional dan sekurang-
kurangnya 80% cakupan imunisasi dalam
setiap distrik atau daerah administratif untuk
mengetahui pemerataan penyebaran
imunisasi pada semua anak (Prayogo dkk,
2009).
Indonesia telah menetapkan target
tahun 2010 seluruh (100%) desa/kelurahan
harus sudah mencapai UCI (Universal Child
Immunization), artinya setiap desa/kelurahan
minimal 80% bayi telah mendapat imunisasi
dasar lengkap. Target tersebut dituangkan
pada Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1611/MENKES/SK/XI/2005 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi dan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
741/Menkes/Per/VII/2008 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota (Kemenkes RI, 2010).
Menurut Depkes RI (2009) lima
imunisasi dasar lengkap untuk bayi usia
dibawah 1 tahun yaitu Hepatitis B (HB) 0
pada usia 7 hari, BCG, Polio 1 pada usia 1
bulan, DPT/HB 1, Polio 2 pada usia 2 bulan,
DPT/HB 2, Polio 3 pada usia 3 bulan,
DPT/HB 3, Polio 4 pada usia 4 bulan,
campak pada usia 9 bulan. Pemberian
imunisasi dasar lengkap berguna untuk
memberi perlindungan menyeluruh terhadap
penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan
memberikan imunisasi dasar lengkap sesuai
jadwal, tubuh bayi dirangsang untuk
memiliki kekebalan sehingga tubuhnya
mampu bertahan melawan serangan
penyakit berbahaya.
Sedangkan untuk Provinsi Aceh
berdasarkan data Dinkes Aceh (2012)
diketahui jumlah bayi di provinsi Aceh
adalah 98.705 bayi. Data Riskesdas
menunjukkan di provinsi Aceh persentase
imunisasi dasar yang didapat yaitu BCG
(57,3%), Polio (52,4%), DPT-HB (40,2%)
dan Campak (62,2%).

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue
Kabupaten Pidie Tahun 2013.

Tujuan Khusus
a. Untuk Mengetahui Hubungan Pengetahuan
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue
Kabupaten Pidie Tahun 2013
b. Untuk Mengetahui Hubungan Pendidikan
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari
pendidikan Di Puskesmas Titue Kabupaten
Pidie Tahun 2013
c. Untuk Mengetahui Hubungan Informasi
Ibu Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar
Pada Anak 1-5 tahun ditinjau dari
informasi Di Puskesmas Titue Kabupaten
Pidie Tahun 2013

II. METODOLOGI
1. Kerangka Konsep
pengetahuan dan sikap orang tua
terutama ibu sangat penting untuk
memahami tentang manfaat imunisasi
bagi anak Indonesia Imunisasi di
Indonesia diberikan melalui mulut.
Pemberian vaksin polio dapat diberikan
bersamaan dengan BCG, vaksi Hepatitis
B, dan DPT. Reaksi imunitas biasanya
tidak ada , mungkin pada bayi akan
berak-berak ringan. Pada imunisasi polio
tidak ada efek samping,bila ada mungkin
berupa kelumpuhan anggota gerak
seperti pada penyakit polio yang
sebenarnya (Ranuh dalam Meilani 2008)
sehingga dapat digambarkan pada suatu
kerangka konsep seperti pada gambar
berikut ini:]











Hipotesa Penelitian
1. Ada hubungan antara pengetahuan ibu
dengan kelengkapan imunisasi pada anak
usia 1- 5 tahun
2. Ada hubungan antara pendidikan ibu
dengan kelengkapan imunisasi pada anak
usia 1-5 tahun
3. Ada hubungan antara informasi ibu dengan
kelengkapan imunisasi pada anak usia 1-5
tahun

Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian
Analitik dengan pendekatan cros sectional yaitu
cara pendekatan, observasi atau pengumpulan
data sekaligus pada suatu saat, dimana
pengumpulan data variable Dependen dan
Independen dilakukan penelitian disaat yang
bersamaan. (Notoadmojo, 2005)

Populasi dan sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu
yang memiliki anak usia 1-5 tahun yang
berkunjung ke Puskesmas Titeu berjumlah 40
orang.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah semua ibu yang memiliki anak usia 1-5
tahun yang berkunjung ke Puskesmas
Kecamatan Titeu berjumlah 40 orang dengan
tekhnik pengambilan sampel accindental
sampling dengan jumlah responden yang
cukup.


Pengetahuan

Pendidikan

Kelangkapan
imunisasi dasar

Informasi

Tempat dan waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas
Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie
dilakukan dari tanggal 17 - 19 September 2013

Pengumpulan dan Analisa Data

Data Primer Pengumpulan data dilakukan
dengan cara menyebarkan kuesioner kepada
semua ibu yang mempunyai anak balita yang
berkunjung ke Puskesmas Titeu.

Data SekunderDidapat dari bagian Imunisasi
Puskesmas Titeu serta referensi buku-buku
perpustakaan yang berhubungan dengan
penelitian serta pendukung lainnya.

Pengolahan Data
Menurut Budiarto (2002) data yang telah
didapatkan akan diolah dengan tahap-tahap
berikut: Editing, Coding, Transfering,
Tabulating,

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengetahuan
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Pengetahuan ibu tentang
Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Titeu
Kecamatan Titeu Kabupaten
Pidie Tahun 2013

N
o
Pengetahuan F Persentase
(%)
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
18
17
5
45
42,5
12,5
Jumlah 40 100

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa
dari 40 responden ternyata mayoritas
pengetahuan responden adalah berpengetahuan
baik yaitu sebanyak 18 responden (45 %).

Pendidikan

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pendidikan ibu yang
memiliki anak usia 1-5 tahun di wilayah
kerja Puskesmas Titeu Kecamatan
Titeu Kabupaten Pidie
Tahun 2012




No Pendidikan F Persentase
(%)
1
2
3
Tinggi
Menengah
Dasar
6
30
5
15
75
10
Jumlah 40 100

Dari tabel 5.2 dapat diketahui bahwa
dari 40 responden ternyata mayoritas memiliki
tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 30
responden (75 %).

Informasi

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Informasi ibu tentang
Imunisasi Dasar Anak Usia 1-5 tahun di
wilayah kerja Puskesmas Titeu
Kecamatan Titeu Kabupaten
Pidie Tahun 2013

No Informasi F Persentase
(%)
1
2
Pernah
Tidak pernah
37
3
92,5
7,5
Jumlah 40 100

Dari tabel 5.3 dapat diketahui bahwa
dari 40 responden ternyata mayoritas pernah
mendapatkan informasi yaitu sebanyak 37
responden (92,5%).

Imunisasi dasar anak usia 1-5 tahun

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Kelengkapan Imunisasi
Dasar Anak Usia 1-5 tahun berdasarkan KMS
di wilayah kerja Puskesmas Titeu Kecamatan
Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013

No Kelengkapan
Imunisasi dasar
F Persentase (%)
1
2
Lengkap
Tidak lengkap
30
10
75
25
Jumlah 40 100

Dari tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa
dari 40 responden ternyata mayoritas
mendapatkan imunisasi anaknya lengkap
sebanyak 30 responden (75%).




Hubungan antara Pengetahuan responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun

Tabel 5.5
Tabulasi Silang Antara Pengetahuan dengan
Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5
tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu
Kecamatan Titeu Kabupaten
Pidie Tahun 2013


Pengeta
huan
Kelengkapan Imunisasi
Tota
l

P -Value
Lengkap Tidak
F % F % F %
Baik
Cukup
Kurang
18
10
2
100
58,8
40
0
7
3
0
41,2
60
18
17
5
100
100
100

0,003
Jumlah 30 10 40 10
0

Berdasarkan tabel 5.5 terlihat bahwa
dari 28 responden yang berpengetahuan baik
semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 18
responden (100%), dari 17 responden yang
berpengetahuan cukup ternyata sebagian besar
memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 10
responden (58,8 %), dari 5 responden dengan
pengetahuan kurang ternyata sebagian besar
memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu
sebanyak 3 responden (60%).
Berdasarkan perhitungan diatas,
diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya
dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 <
0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa
kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
yang bermakna antara pengetahuan dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.

Hubungan antara pendidikan responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun

Tabel 5.6
Tabulasi Silang Antara Pendidikan dengan
Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5
tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas Titeu
Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie Tahun 2013


Pendidikan
Kelengkapan
Imunisasi

Total

P -
Value Lengkap Tidak
F % F % F %
Tinggi
Menengah
Dasar
6
24
0
100
80
0
0
6
4
0
20
100
6
30
4
100
100
100

0,001
Jumlah 30 10 40 100
Berdasarkan tabel 5.6 terlihat bahwa dari
6 responden yang berpendidikan tinggi
semuanya memiliki imunisasi lengkap yaitu 6
responden (100%), dari 30 responden yang
berpendidikan menengah ternyata mayoritas
memiliki imunisasi lengkap yaitu sebanyak 24
responden (80 %), dari 4 responden dengan
berpendidikan dasar ternyata mayoritas
memiliki imunisasi tidak lengkap yaitu
sebanyak 1 responden (100%).
Berdasarkan perhitungan diatas,
diperoleh P-value adalah 0,001. selanjutnya
dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 <
0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa
kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
yang bermakna antara pendidikan dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.

Hubungan antara informasi responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun
Tabel 5.7
Tabulasi Silang Antara Informasi dengan
Kelengkapan Imunisasi dasar pada anak 1-5
tahun di wilayah kerja kerja Puskesmas
Titeu Kecamatan Titeu Kabupaten
Pidie Tahun 2013


Informasi
Kelengkapan Imunisasi
Total

P -
Value
Lengkap Tidak
F % F % F %
Pernah
Tidak
pernah
30
0
81,1
0
7
3
18,9
100
37
3
100
100

0.002
Jumlah 30 10 40 100

Berdasarkan tabel 5.7 terlihat bahwa
dari 37 responden yang pernah mendapatkan
informasi tentang imunisasi mayoritas memiliki
imunisasi lengkap yaitu 30 responden (81,1%),
dari 3 responden yang tidak memiliki informasi
tentang imunisasi ternyata mayoritas memiliki
imunisasi tidak lengkap yaitu sebanyak 3
responden (100 %).
Berdasarkan perhitungan diatas,
diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya
dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 <
0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa
kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
yang bermakna antara informasi dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.




Pembahasan

Hubungan Antara Pengetahuan responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 28 responden yang berpengetahuan
baik semuanya memiliki imunisasi lengkap
yaitu 18 responden (100%), dari 17 responden
yang berpengetahuan cukup ternyata sebagian
besar memiliki imunisasi lengkap yaitu
sebanyak 10 responden (58,8 %), dari 5
responden dengan pengetahuan kurang ternyata
sebagian besar memiliki imunisasi tidak
lengkap yaitu sebanyak 3 responden (60%).
Berdasarkan perhitungan diatas,
diperoleh P-value adalah 0,003. selanjutnya
dilakukan pengujian dimana P-value 0,003 <
0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa
kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
yang bermakna antara pengetahuan dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
Pengetahuan adalah keseluruhan
pemikiran, gagasan, ide, konsep dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang
dunia dan segala isinya termasuk manusia dan
kehidupan. Pengetahuan merupakan penalaran,
penjelasan dan pemahaman manusia tentang
segala sesuatu, juga mencakup praktek atau
kemampuan teknis dalam memecahkan berbagai
persoalan hidup yang belum dibuktikan secara
sistimatis (Slameto, 2003).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul
Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas
Sampit Kalimantan Timur tahun 2009
mendapatkan hasil umumnya pengetahuan
sedang dengan status imunisasi tidak lengkap
64%.
Asumsi peneliti adalah hasil penelitian
diatas menggambarkan adanya hubungan yang
bermakna antara tingkat pengetahuan responden
dengan kelengkapan imunisasi anak 1-5 tahun
di Wilayah kerja Puskesmas Titeu. hal ini
terjadi disebabkan dengan pengetahuan yang
baik tentang imunisasi, kegunaan imunisasi
maka ibu akan berusaha untuk memberiukan
imunisasi karena tampa imunisasi anak akan
rentah terhadap penyakit, semakin baik
pengetahuan seorang tentang imunisasi maka
semakin besar kemungkinan mengimunisasi
anaknya secara lengkap, demikian pula
sebaliknya semakin rendah pengetahuan
seseorang tentang imunisasi maka semakin kecil
mengumkinan anaknya di imunisasi karena
beranggapan imunisasi tidak perlu hanya
mambuat bayi sakit setelah di imunisasi.
Hubungan Antara Pendidikan responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun
Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 6 responden yang berpendidikan
tinggi semuanya memiliki imunisasi lengkap
yaitu 6 responden (100%), dari 30 responden
yang berpendidikan menengah ternyata
mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu
sebanyak 24 responden (80 %), dari 4
responden dengan berpendidikan dasar ternyata
mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap
yaitu sebanyak 1 responden (100%).
Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh
P-value adalah 0,001. selanjutnya dilakukan
pengujian dimana P-value 0,003 < 0,05,
Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa kerja
(Ho) ditolak yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara pendidikan dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
Pendidikan adalah Suatu proses
pembentukan kecepatan seseorang secara
intelektual dan emosional ke arah alam dan
sesama manusia (Notoatmodjo, 2003). Semakin
tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan
pengetahuan dan keterampilan akan semakin
meningkat. Pendidikan dianggap memiliki
peran penting dalam menentukan kualitas
manusianya, lewat pendidikan manusia
dianggap akan memperoleh pengetahuan,
implikasinya, semakin tinggi pendidikan hidup
manusia akan semakin berkualitas (Hurlock,
2008).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Harmaini dengan judul
Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas
Sampit Kalimantan Timur tahun 2009
mendapatkan hasil umumnya pendidikan
menengah dengan status imunisasi tidak
lengkap 57,9%.
Dari hasil penelitian maka peneliti
berasumsi bahwa semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin baik tingkat
pengetahuannya sehingga besar kemungkinan
mamberikan imunisasi pada anaknya secara
lengkap, demikian pula sebaliknya semakin
rendah pendidikan seseorang maka semakin
kecil kemungkinan untuk mengimunisasi
anaknya secara lengkap hal ini sesuai dengan
hasil penelitian yang mengambarkan adanya
hubungan yang bermakna antara pendidikan
dengan kelengkapan imunisasi pada anak 1-5
tahun.




Hubungan Antara informasi responden
dengan Kelengkapan Imunisasi dasar pada
anak 1-5 tahun

Berdasarkan hasil penelitian terlihat
bahwa dari 37 responden yang pernah
mendapatkan informasi tentang imunisasi
mayoritas memiliki imunisasi lengkap yaitu 30
responden (81,1%), dari 3 responden yang tidak
memiliki informasi tentang imunisasi ternyata
mayoritas memiliki imunisasi tidak lengkap
yaitu sebanyak 3 responden (100 %).
Berdasarkan perhitungan diatas,
diperoleh P-value adalah 0,002. selanjutnya
dilakukan pengujian dimana P-value 0,220 <
0,05, Sehingga dapat di ketahui bahwa hipotesa
kerja (Ho) ditolak yang berarti ada hubungan
yang bermakna antara informasi dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5 tahun.
Informasi yang diperoleh baik dari
pendidikan formal maupun nonformal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek
(immediate Impact) sehingga menghasilkan
perubahan atau meningkatkan pengetahuan.
Majunya tehnologi akan tersedia bermacam-
macam media massa yang dapat mempengaruhi
pengetahuan masyarakat tentang inovasi baru
(Ihsan, 2005).
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Harmaini dengan judul
Gambaran status imunisasi bayi di Puskesmas
Sampit Kalimantan Timur tahun 2009
mendapatkan hasil umumnya informasi yang
diterima kurang dengan status imunisasi tidak
lengkap 68,4%.
Dari hasil penelitian maka peneliti
berasumsi bahwa semakin banyak informasi
yang didapatkan maka semakin lengkap
imunisasi yang diberikan kepada anaknya,
namun ada kesenjangan antara hasil penelitian
dengan tiori yaitu hasil penelitian
mengambarkan tidak ada hubungan yang
bermakna antara informasi dengan kelengkapan
imunisasi pada anak 1-5 tahun hal ini
dikarenakan tidak efektifnya informasi yang
diterima sehingga informasi tidak mampu
meningkatkan pengetahuan responden.

IV. PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan di Puskesmas Titue Kecamatan Titue
Kabupaten Pidie tentang Hubungan
Pengetahuan, Pendidikan Dan Informasi Ibu
Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Pada
Anak 1-5 Tahun Di Puskesmas Titue Kabupaten
Pidie Tahun 2013 maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut

1. P-value 0,003 < 0,05, Sehingga dapat di
ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak
yang berarti ada hubungan yang bermakna
antara pengetahuan dengan kelengkapan
imunisasi pada anak 1-5 tahun
2. P-value 0,001 < 0,05, Sehingga dapat di
ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho) ditolak
yang berarti ada hubungan yang bermakna
antara pendidikan dengan kelengkapan
imunisasi pada anak 1-5 tahun
3. P-value 0,002 < 0,05, Sehingga dapat di
ketahui bahwa hipotesa kerja (Ho)
diterima yang berarti ada hubungan yang
bermakna antara informasi dengan
kelengkapan imunisasi pada anak 1-5
tahun

Saran
1. Bagi puskesmas dapat menjadi depoman dan
informasi untuk penyusunan program
imunisasi dasar pada anak 1-5 tahun.
2. Bagi Institusi Pendidikan diharapkan akan
dapat menjadi sumber informasi tambahan
bagi pendidikan keperawatan dalam
meningkatkan Ilmu pengetahuan dan
pendidikan khususnya yang berkaitan
dengan kelengkapan imunisasi dasar pada
pada anak 1-5 tahun.
3. Bagi Peneliti dapat menambah pengalaman
bagi peneliti dalam mengaplikasikan ilmu
yang telah di dapat, juga berguna sebagai
masukan tentang hubungan pengentahuan,
pendidikan dan informasi ibu dengan
kelengkapan imunisasi dasar pada anak 1-5
tahun.

REFERENSI

Budiarto, E. 2005. Biostatistika Untuk
Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat. Buku Kedokteran EGC,
Jakarta

Kemenkes RI, 2010, Gerakan Akselerasi
Imunisasi Nasional GAIN UCI 2010-
2014, Kemenkes RI, Jakarta.

Notoatmodjo, 2007. Kesehatan Masyarakat,
Ilmu dan Seni. Rineka Cipta. Jakarta.

Kepmenkes RI, 2004, Pedoman
Penyelenggaran Imunisasi, Menkes RI,
Jakarta.
Prayogo dkk, 2009, Kelengkapan Imunisasi
Dasar Pada Anak Usia 1-5 Tahun,
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 11, No. 1,
Departemen IKA FKUI-RSCM, Jakarta


Susilowati, 2007, Hubungan Antara Tingkat
Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi
Polio Dengan Tingkat Kecemasan
Pasca Imunisasi Polio Pada Anaknya
Di Posyandu, Jurnal Kesehatan Surya
Medika, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai