Anda di halaman 1dari 4

Niat Puasa Sunnah Syawal Dan Seputar

Tentangnya
Diposkan oleh mutiara hikmah on Kamis, 08 Agustus 2013


PUASA SUNNAH BULAN SYAWAL

Puasa sunnah pada bulan Syawal adalah pada 6 (enam) hari setelah hari lebaran Idul Fitri yaitu
pada tanggal 2, 3, 4, 5, 6, dan 7. Namun dapat juga melakukannya selama 6 hari pada
tanggal/hari yang lain asalkan masih dalam bulan Syawal.


DALIL DASAR PUASA 6 (ENAM) HARI BULAN SYAWAL

- Hadits riwayat Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah


Artinya: Barangsiapa berpuasa Ramadhan kemudian diikuti dengan puasa 6 (enam) hari bulan
Syawal, maka (pahalanya) seperti puasa satu tahun penuh.

- Hadits riwayat Nasa'i


Artinya: Allah menjadikan kebaikan dengan 10 kali lipat. Maka satu bulan sama dengan 10 bulan.
Dan puasa enam hari sama dengan setahun penuh.

- Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah


Artinya: Puasa sebulan Ramadan pahalanya 10x lipat. Puasa enam hari bulan Syawal sama
dengan dua bulan. Maka jumlahnya sama dengan setahun penuh.

HUKUM PUASA 6 HARI BULAN SYAWAL

Hukumnya sunnah yakni berpahala bagi yang melakukan tapi tidak berdosa bagi yang
meninggalkan. Berdasarkan hadits-hadits di atas, maka kebanyakanulama fiqih sepakat atas
sunnahnya berpuasa selama 6 hari pada bulan Syawal setelah sebulan penuh berpuasa Ramadan.

Hanya Imam Malik yang menyatakan bahwa puasa bulan Syawal hukumnya makruh dengan alasan
karena takut umat Islam berkeyakinan puasa Syawal sebagai bagian dari puasa Ramadan.

WAKTU PUASA SYAWAL ENAM HARI

Terjadi perbedaan ulama fiqih tentang waktu pelaksanaan puasa Syawal. Apakah harus berpuasa
langsung sehari setelah Idul Fitri yaitu mulai tanggal 2 bulan Syawal karena ada kata [ ]
dalam hadits atau asalkan dilakukan pada bulan Syawal?

Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa puasa Syawal tidak harus dilakukang langsung sehari setelah
hari raya dan tidak harus berturut-turut. Yang penting dilakukan selama bulan Syawal maka
akan mendapat keutamaan (fadhilah) puasa Syawal seperti disebut dalam hadits.

BACAAN NIAT PUASA SYAWAL ENAM HARI

Niat puasa Syawal dapat dilakukan pada pagi hari sampai sebelum waktu dhuhur seperti
umumnya niat puasa sunnah yang lain.

Adapun lafadz/teks bacaan niat puasa Syawal sbb:


NAWAITU SHAUMA GHADIN AN SITTATIN MIN SYAWWAALIN LILLAAHI TAAALAA.
Artinya: Saya niat berpuasa sunnah enam hari bulan Syawal karena Allah.

Catatan: Niat cukup diucapkan dalam hati-hati dan tidak harus dalam bahasa Arab.

Puasa enam hari di bulan syawal merupakan salah satu ibadah yang disunnahkan dalam syariat
Islam, dimana dia merupakan pelengkap yang mengikuti puasa ramadhan. Dan puasa ini juga
sebagai pembuktian apakah kita mendapatkan jenjang ketakwaan yang mejadi target dari puasa
ramadhan ataukah tidak. Dimana di antara ciri wali-wali Allah -yang tidak lain adalah orang-orang
yang bertakwa- adalah mengerjakan semua amalan yang sunnah setelah mengerjakan semua amalan
yang wajib. Karenanya hendaknya seorang muslim mengamalkan puasa sunnah ini setelah dia
mengamalkan puasa wajib ramadhan..

Hal itu karena satu kebaikan bernilai 10 kali lipat, sehingga puasa 30 hari ramadhan bernilai 300
hari puasa, dan 6 hari syawal bernilai 60 hari puasa sehingga totalnya 360 hari yang sama dengan
setahun. Hal ini diutarakan oleh Imam Ash-Shanani dalam As-Subul (4/157)
Berikut beberapa permasalahan yang sering dipertanyakan dalam masalah ini:
1. Apakah puasa syawal harus dimulai pada tanggal 2 syawal?

Jawab: Tidak harus, puasa syawal bisa dimulai kapan saja selama dia bisa menyelesaikan 6 hari
puasa itu di bulan syawal. Walaupun tidak diragukan bahwa menyegerakan pengerjaannya itu lebih
utama berdasarkan keumuman dalil untuk berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan dan dalil
yang menganjurkan untuk tidak menunda amalan saleh.
2. Apakah dipersyaratkan keenam hari puasa syawal ini harus dikerjakan secara berturut-turut?

Jawab: Hal itu tidak dipersyaratkan bahkan boleh mengerjakannya secara terpisah-pisah selama
masih dalam bulan syawal. Walaupun sekali lagi, mengerjakannya secara berurut itu lebih utama
berdasarkan keumuman dalil yang kami isyaratkan di atas.
Ini adalah mazhab Asy-Syafiiyah, Al-Hanabilah, dan selainnya, dan ini yang difatwakan oleh
Syaikh Ibnu Baz, Syaikh Ibnu Al-Utsaimin, dan Syaikh Muqbil -rahimahumullah-.
3. Apakah puasa enam hari dibulan syawal boleh dikerjakan sebelum mengerjakan puasa qadha` -
bagi yang mempunyai tunggakan di bulan ramadhan-?

Jawab: Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam masalah ini, hanya saja lahiriah hadits
Abu Ayyub di atas menunjukkan bahwa puasa syawal hanya disunnahkan bagi orang yang sudah
selesai mengerjakan puasa ramadhan yang jumlahnya 29 atau30 hari. Sementara orang yang
mempunyai qadha tentunya puasanya kurang dari 29 hari maka dia diharuskan menyelesaikan dulu
ramadhannya baru kemudian mengerjakan puasa syawal.
Dari sudut tinjauan lain, puasa qadha` adalah wajib sementara puasa syawal adalah sunnah, dan
tentunya ibadah wajib lebih didahulukan daripada ibadah yang sunnah.
Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Ibnu Baz dan Ibnu Al-Utsaimin -rahimahumallah-.
Lihat Asy-Syarhul Mumti (6/468)
Jika ada yang bertanya: Bagaimana dengan ucapan Aisyah, Saya pernah mempunyai kewajiban
puasa ramadhan, lalu saya tidak bisa untuk mengqadha`nya kecuali sampai datangnya syaban.
Bukankah ini menunjukkan Aisyah -radhiallahu anha- berpuasa syawal sebelum mengqadha`,
karena qadhanya dikerjakan di syaban tahun depannya?
Jawab: Dalam ucapannya tidak ada sama sekali keterangan yang menunjukkan kalau beliau
mengerjakan puasa syawal, maka ucapan beliau tidak boleh ditafsirkan seperti itu. Karenanya
sebagian ulama mengatakan bahwa Aisyah -radhiallahu anha- tidak mengerjakan puasa-puasa
sunnah karena beliau sibuk mengerjakan ibadah yang jauh lebih utama dibandingkan puasa-puasa
sunnah tersebut, yaitu kesibukan beliau melayani Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-. Dan
tidak diragukan bolehnya meninggalkan sebuah amalan sunnah untuk mengerjakan amalan sunnah
lain yang lebih besar pahalanya dibandingkan amalan sunnah yang pertama.
Inilah jawaban yang tepat dalam rangka memadukan antara hadits Abu Ayyub dengan ucapan
Aisyah di atas, wallahu alam.
4. Bagi yang mengerjakan mulai berpuasa syawal pada tanggal 2 syawal dan dia kerjakan berturut-
turut. Apakah pada tanggal 8 syawal ada lagi perayaan, yang dinamakan oleh sebagian orang
dengan lebaran ketupat?

Jawab: Tidak ada hari raya dalam Islam kecuali dua hari id dan hari jumat, karenanya membuat hari
raya baru yang tidak ada tuntunannya dalam syariat adalah perbuatan yang bidah yang
bertentangan dengan agama.

Demikian beberapa masalah seputar puasa syawal yang bisa kami bahas pada kesempatan ini,
wallahu alam bishshawab semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai