Pembimbing : Dr. NyotoWidyo Astoro, Sp.PD LATAR BELAKANG Masalah HIV/ AIDS adalah masalah besar yang mengancam Indonesia dan banyak Negara di seluruh dunia. Indonesia mencapai 3,2 juta orang setiap tahun terjadi penambahan 2,5 juta penderita HIV, dan setiap hari sebanyak 5000 orang yang bertambah berasal dari kalangan berusia 3-25 tahun. Saat ini tidak ada Negara yang terbebas dari HIV/ AIDS . HIV/ AIDS menyebabkan krisis multidimensi. EPIDEMIOLOGI WHO (memperkirakan AIDS telah membunuh lebih dari 25 juta orang sejak pertama kali diakui pada tanggal 5 Juni 1981. Oleh karena itu, penyakit ini merupakan salah satu wabah paling mematikan dalam sejarah.9 Sub-Saharan Afrika sejauh ini tetap menjadi wilayah dengan HIV- AIDS terburuk. Asia Selatan dan Tenggara adalah daerah terburuk kedua dengan jumlah pengidap AIDS 15%. Jumlah anak dengan AIDS yang meninggal adalah 500.000 pada daerah ini. Afrika Selatan mempunyai jumlah pasien HIV terbesar di dunia dan diikuti oleh Nigeria. India mempunyai 2,5 juta yang terinfeksi (0,23% dari populasi), membuat India menjadi negara terbesar nomer tiga dengan pasien HIV. 3 ETIOLOGI
PATOGENESIS Limfosit CD4+ merupakan target utama infeksi HIV karena virus mempunyai afinitas terhadap molekul permukaan CD4. limfosit CD4+ berfungsi mengkoordinasikan sejumlah fungsi imunologis yang penting. Hilangnya fungsi tersebut menyebabkan gangguan respons imun yang progesif GEJALA KLINIS Stadium klinik penyakit HIV pada dewasa dan remaja WHO (2006 revisi) Stadium Klinik I: Asimtomatik Persistent generalized lymphadenopathy Stadium klinik II: Tak terjelaskan secara Moderate : kehilangan berat badan (dibawah 10% dengan perkiraan atau ukuran berat badan) Infeksi traktus infeksi yang berulang (sinusitis, tonsillitis, otitis media, pharyngitis) Herpes zoster Angular chelitis oral ulserasi berulang Papular pruritic eruptions Seborrhoeic dermatitis Infeksi jamur pada kuku Stadium klinik III: Tak terjelaskan :kehilangan berat badan (diatas 10% dengan perkiraan atau ukuran berat badan) diare kronik yang lama lebih dari satu bulan Tak terjelaskan : demam persisten (intermiten atau konstan yang lama lebih dari satu bulan) Persisten oral candidiasis Oral hairy leukoplakia Pulmonary tuberculosis Infeksi bakteri hebat (contoh: pneumonia, empyema, pyomyositis, infeksi sendi atau tulang, meningitis, bacteraemia) Acute necrotizing ulcerative stomatitis, gingivitis atau periodontitis Tak terjelaskan : anemia (dibawah 8 g/dl), neutropenia (dibawah 0.5 milyar/l) dan/ atau thrombositopenia kronik (dibawah 50 milyar/l)
Stadium Klinik IV: HIV wasting syndrome Pneumocystis pneumonia Recurrent severe bacterial pneumonia Infeksi herpes simplex kronik (orolabial, genital atau anorectal yang terjadi lebih dari 1 bulan atau pada viseral) Oesophageal candidiasis (atau candidiasis pada trakea, bronchi atau paru) Tuberkulosis ekstrapulmonal Sarkoma Kaposi Infeksi Cytomegalovirus (retinitis atau infeksi pada organ lain) Toksoplasmosis pada sistem syaraf pusat HIV encephalopathy Extrapulmonary cryptococcosis termasuk meningitis Disseminated non-tuberculous mycobacteria infection Progressive multifocal leukoencephalopathy Cryptosporidiosis kronik Isosporiasis kronok Disseminated mycosis (extrapulmonar histoplasmosis, coccidiomycosis) Recurrent septicaemia (termasuk non-typhoidal Salmonella) Lymphoma (cerebral atau B cell non-Hodgkin) Servical carcinoma invasif Atypical disseminated leishmaniasis Symptomatic HIV-associated nephropathy atau HIV-associated cardiomyopathy 3
Infeksi oportunistik dan kanker pada HIV-AIDS
Sistem SistemContoh infeksi/ Kanker Sistem Respirasi Pneumocystis Carinii Pneumonia (PCP) Tuberculosis (TB) Kaposi's Sarcoma (KS) Sistem Gastro-Intestinal Cryptosporidiosis Candida Cytomegolavirus (CMV) Isosporiasis Kaposi's Sarcoma Sistem syaraf pusat/ tepi HIV Cytomegolavirus Toxoplasmosis Cryptococcosis Non Hodgkin's lymphoma Varicella Zoster Herpes simplex Kulit Herpes simplex Kaposi's sarcoma Varicella Zoster Penularan HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui. Tes HIV Tipe pertama adalah tes antibodi HIV. tes ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay).
Tipe tes kedua adalah tes antigen. protein P24.
Tipe tes ketiga adalah tes PCR (Polymerase Chain Reaction test). Grup obat ARV
1. Nucleoside/Nucleotide Reverse Transcriptase Inhibitors 2. Non-Nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors 3. Protease Inhibitors 4. Fusion atau Entry Inhibitors 5. Integrase Inhibitors KESIMPULAN Perawatan antiretroviral mengurangi tingkat mortalitas dan morbiditas infeksi HIV, tetapi akses terhadap pengobatan antiretroviral tidak tersedia di semua negara. Adanya stigma sosial yang disebabkan oleh HIV/AIDS lebih berat dibandingkan stigma sosial akibat kondisi yang disebabkan penyakit lainnya yang sama-sama dapat mengakibatkan kematian. Stigma sosial ini bahkan memiliki akibat yang luas, di luar akibat langsung yang disebabkan oleh penyakit tersebut. Bahkan, stigma ini juga ikut menimpa petugas kesehatan dan sukarelawan yang terlibat merawat orang yang hidup dengan HIV. Karena itu, perlu gerakan moral untuk menanggulangi hal tersebut. Di tingkat nasional, perlu ada gerakan moral yang melibatkan tokoh agama dan pihak-pihak lain. Penderita HIV sendiri harus diperhatikan dan jangan di diskriminasi. Terutama bagi saya sendiri sebagai calon dokter umum, pengatahuan tentang HIV tidak hanya perlu diketahui secara klinis saja, namun perlu mengetahui bagaimana penatalaksanaannya Karena itu, perlu gerakan moral untuk menanggulangi hal tersebut. Di tingkat nasional, perlu ada gerakan moral yang melibatkan tokoh agama dan pihak-pihak lain. Penderita HIV sendiri harus diperhatikan dan jangan di diskriminasi. Terutama bagi saya sendiri sebagai calon dokter umum, pengatahuan tentang HIV tidak hanya perlu diketahui secara klinis saja, namun perlu mengetahui bagaimana penatalaksanaannya
DAFTAR PUSTAKA Kasper. 2005. Harrisons Principles of Internal Medicine Sixteenth Edition Manual of Medicine. The McGraw-Hill Companies : Boston Sudoyo Aru, W, dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 4. Jilid I, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:Jakarta 3. www.avert.org 4. www.images.encarta.msn.com/.../pho/t012/T012326A.jpg 5. www.lampungpost.com 6. www.niaid.nih.gov 7. http://www.pjonline.com/Editorial/20000115/education/antiretroviral.html 8. www.rkm.com.au 9. http://id.wikipedia.org/wiki/HIV .