DAN ILA (INTRATHECAL LABOUR ANALGESIA) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nyeri merupakan pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang disertai oleh kerusakan jaringan secara potensial dan aktual. Nyeri timbul setelah menjalani proses transduksi, transmisi, modulasi dan persepsi. Nyeri dalam bidang obstetric adalah nyeri yang timbul selama proses melahirkan. Nyeri saat melahirkan pervaginam berasal dari rangsang pada traktus genitalia bagian bawah melalui nervus pudendus, yaitu nervus yang mempersarafi perineum, anus, bagian medial dan inferior vulva dan klitoris. Nyeri dapat meningkatkan efek simpatis dengan meningkatkan curah jantung, nadi dan tekanan darah sehingga beban jantung meningkat, serta meningkatkan terjadinya bronkospasme dan peningkatan respiratory rate. Pada ibu dengan kelainan jantung, hipertensi, penyakit sistm pernafasan, atau ibu dengan ambang batas nyeri yang rendah, nyeri berlebihan perlu dihindari. Ibu dengan resiko tersebut biasanya dipilihkan atau memilih cara melahirkan dengan sectio cesarea, namun saat ini telah dikembangkan metode-metode baru yang dapat membantu persalinan bebas nyeri. Terdapat berbagai metode dalam penanganan nyeri selama melahirkan dan yang perlu diperhatikan adalah bagaimana metode tersebut dapat mengurangi intensitas nyeri tanpa membahayakan ibu dan janinnya. nalgesia epidural dapat menghilangkan nyeri saat melahirkan secara efektif dengan efek samping yang minimal. nestesi epidural !"#$ % Walking Epidural Lumbar Analgesia& adalah salah satu cara untuk mengurangi sensasi nyeri tersebut. Penelitian terbuka dilakukan untuk menentukan secara pasti dosis anestesi "#$ tujuan utamanya adalah mengembangkan dosis untuk membebaskan nyeri dengan efek samping yang minimal. 'edangkan I$ (Intrathecal Labour Analgesia) merupakan teknik anestesi spinal dengan memasukkan obat ke dalam ruang subarakhnoid. Ibu dapat melakukan 2 persalinan normal, bebas dari rasa nyeri, ibu dapat mengejan dengan baik, dan ibu masih dapat bergerak. Telah banyak dikembangkan teknik-teknik persalinan yang dapat mengurangi nyeri yang dirasakan ibu saat melahirkan tanpa membahayakan nyawa ibu ataupun janin misalnya water-birth, namun sekarang telah dikembangkan juga penanganan nyeri itu sendiri dalam persalinan normal. "#$ dan I$ merupakan hasil penemuan baru dalam dunia kedokteran anestesi untuk persalinan, namun hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami lebih dalam keuntungan dan kerugian teknik ini diberikan dalam persalinan normal. B. Tujuan dan Manfaat (. )engetahui fisiologi persalinan normal. *. )engetahui mekanisme dan fisiologi nyeri dalam persalinan. +. )engetahui teknik pemberian "#$. ,. )engetahui mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping dari pemberian "#$. -. )engetahui teknik pemberian I$ .. )engetahui mekanisme kerja, indikasi, kontraindikasi, dan efek samping dari pemberian I$. BAB II TINJAUAN PUSTAA 3 A. !ISI"L"#I PE$SALINAN Proses persalinan dapat dibagi menjadi , kala !periode& yang dikenal sebagai berikut % a& /ala I 0 /ala Pembukaan /ala ini adalah kala pembukaan mulut rahim yang dimulai dengan timbulnya his yang sifatnya semakin lama semakin sering dan bertambah kuat. Pada saat ini mulut rahim yang tadinya tertutup dengan bibir yang masih tebal, semakin lama semakin lebar akhirnya tercapai pembukaan lengkap, dimana diameter pembukaan mulut rahim lebih kurang (1cm. )enurut 2riedman dkk, periode ini dibagi menjadi * fase, yaitu fase laten dan fase aktif. (. 2ase laten, dimulai dari timbulnya his pada permulaan sampai pembukaan *-+ cm. *. 2ase aktif, dimulai dari fase akselerasi yaitu dari pembukaan , cm menjadi 3 cm, dan akhirnya masuk fase deselarasi yaitu pembukaan 4 cm menjadi (1 cm. Tidak ada perbedaan waktu antara primi dan multi para dalam fase aktif ini. $amanya kala pembukaan sampai lengkap pada primipara (*-(, jam, sedangkan pada multipara .-3 jam. 'elama kala pembukaan perasaan nyeri disebabkan oleh * peristiwa, yaitu% (. Nyeri akibat kontraksi uterus yang dihantarkan oleh saraf simpatik dari ple5us frankenhauser !n. hipogastrikus inferior& dan serabut saraf dari T(1-$(. *. Nyeri akibat peregangan mulut atau leher rahim untuk jalan lahir yang dipersarafi oleh serabut saraf dari '*-',. 6iri nyeri pada kala pembukaan adalah semakin lama semakin sering dan bertambah kuat serta lebih lama sakitnya. b& /ala II 0 /ala Pelahiran + 4 /ala ini dimulai dengan pembukaan lengkap dan kepala anak sudah di dasar panggul. 7ntuk proses pelahiran ini diperlukan * tenaga yaitu kontraksi rahim !his& dan tenaga mengejan ibu, dimana kedua tenaga itu dipadu oleh komando penolong persalinan. 8ika salah satu jenis tenaga tidak adekuat, maka proses persalinan tersebut harus diakhiri dengan tindakan medik. Perasaan nyeri pada kala persalinan ini disebabkan oleh * peristiwa, yaitu% (& Nyeri saat pengguntingan perineum !epiostomi& untuk memperlebar jalan lahir dengan tujuan mengurangi tekanan terhadap kepala bayi oleh perineum dan dasar panggul dan mencegah robekan jalan lahir. *& Nyeri karena peregangan dasar panggul yang dihantarkan oleh serabut saraf nervus pudendus dan ple5us sacralis '+ dan ', akibat penekanan kepala janin pada dinding panggul dan peregangan perineum. c& /ala III 0 /ala 7ri !Plasenta& 'etelah bayi lahir, kontraksi rahim kuat sekali sehingga terasa keras. 'etelah beberapa menit rahim berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. /ala ini berlangsung antara (1- +1 menit dan kontraksi rahim disini pada umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri atau kalaupun ada sangat minimal. d& /ala I9 /ala ini dimulai setelah lahirnya plasenta sampai lebih kurang * jam kemudian. :iasanya pada saat ini dilakukan penjahitan kembali luka episiotomi. 'ewaktu luka episiotomi dijahit, bila tidak dibius maka akan terasa sangat nyeri. B. MEANISME N%E$I PADA PE$SALINAN 5 da beberapa teori tentang mekanisme nyeri pada persalinan. Teori yang dikemukakan antara lain% a& )embukanya mulut rahim, peregangan otot polos merupakan rangsang yang cukup untuk menimbulkan nyeri, terdapat hubungan antara besarnya pembukaan mulut rahim dan intensitas nyeri !makin membuka makin nyeri&, terdapat hubungan antara , timbulnya rasa nyeri dan timbulnya kontraksi rahim, rasa nyeri terasa kira- kira (-- +1 detik setelah mulainya kontraksi rahim. b& /ontraksi dan peregangan rahim, rangsang nyeri disebabkan oleh tertekannya ujung saraf sewaktu rahim berkontraksi dan teregangnya rahim bagian bawah. c& /ontraksi mulut ;ahim d& Peregangan jalan lahir bagian bawah, peregangan terjadi oleh kepala janin pada akhir kala pembukaan dan selama kala pengeluaran menimbulkan nyeri yang paling hebat dalam proses persalinan. &. ETI"L"#I N%E$I DALAM PE$SALINAN 'elama persalinan kala satu, nyeri terutama dialami karena rangsangan nosiseptor dalam adneksa, uterus, dan ligamen pelvis. :anyak penelitian yang mendukung bahwa nyeri persalinan kala I adalah akibat dilatasi serviks dan segmen uterus bawah, dengan distensi lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen yang menyokong struktur ini. :onica dan )c<onald, !(44-&, menyatakan bahwa faktor berikut mendukung teori tersebut% a& Peregangan otot polos telah ditunjukkan menjadi rangsang pada nyeri viseral. Intensitas nyeri yang dialami pada kontraksi dikaitkan dengan derajat dan kecepatan dilatasi serviks dan segmen uterus bawah. b& Intensitas dan waktu nyeri dikaitkan dengan terbentuknya tekanan intrauterin yang menambah dilatasi struktur tersebut. Pada awal persalinan, terdapat pembentukan tekanan perlahan, dan nyeri dirasakan kira-kira *1 detik setelah mulainya kontraksi uterus. Pada 6 persalinan selanjutnya, terdapat pembentukan tekanan lebih cepat yang mengakibatkan waktu kelambatan minimal sebelum adanya persepsi nyeri. c& /etika serviks dilatasi cepat pada wanita yang tidak melahirkan, mereka mengalami nyeri serupa dengan yang dirasakan selama kontraksi uterus. ;angsangan persalinan kala I ditransmisikan dari serat eferen melalui pleksus hipogastrik superior, inferior, dan tengah, rantai simpatik torakal bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior pada T(1 sampai $(. Nyeri dapat disebarkan dari area pelvis ke umbilikus, paha atas, dan area midsakral. Pada penurunan janin, biasanya pada kala II, rangsangan ditransmisikan melalui saraf pudendal melalui pleksus sacral ke ganglia akar saraf posterior pada '* sampai ',. d& Nyeri pada tahap I persalinan timbul dari uterus dan adne5a saat berkontraksi, dan hal itu adalah nyeri visceral yang alami. :eberapa kemungkinan mekanisme yang menjelaskan hal ini yaitu% nosiseptif yang berasal dari uterus telah diajukan namun pengamatan saat ini bahwa nyeri itu lebih banyak dihasilkan akibat dilatasi serviks dan segmen bawah uterus, dan mekanisme distensi sesudahnya. Intensitas nyeri berhubungan dengan kekuatan kontraksi dan tekanan yang dihasilkan uterus yang akan melawan obstruksi yang terjadi, serviks dan perineum mungkin juga berperan terhadap terjadinya nyeri. :eberapa nosiseptik kemudian berperan dalam terjadinya nyeri, yaitu bradikinin, leukotrin, prostaglandin, serotonin, asam laktat, dan substan P. :ukti yang mendukung tentang nosiseptik yang berasal dari uterus didasarkan pada penelitian. 7 =ambar (. 8aras syaraf nyeri yang terkait pesalinan D. WELA (Walking Epidual Lu!"a Analg#$ia) Teknik analgesia epidural atau "#$ !"alking #pidural $umbar nalgesia& merupakan teknik persalinan bebas nyeri yang menggunakan teknik seperti anestesi epidural, dimana ibu dapat melakukan persalinan normal bebas nyeri, ibu tetap dapat mengejan, dan dapat bergerak. Teknik ini memberikan kenyaman bagi ibu- ibu yang menghendaki proses kelahiran bayinya tanpa merasakan nyeri atau sakit. da beberapa persyaratan untuk melakukan tindakan "#$, antara lain% (. tas permintaan pasien *. Ibu% tidak panggul sempit yang dinyatakan oleh dokter spesialis obsgin dalam catatan medik, tidak pernah melakukan operasi section sesaria sebelumnya. +. Tempat% dilahirkan di kamar bersalin ;umah 'akit yang memiliki alat- alat kelengkapan resusitasi0 alat emergensi. ,. )engisi dan menandatangani persetujuan tindakan. -. <ilakukan oleh dokter spesialis anestesi. "#$ dilakukan saat proses persalinan telah terjadi, yaitu ditandai dengan adanya kontraksi rahim dan rasa nyeri, biasanya dilakukan setelah 8 pembukaan serviks * cm. Pada teknik ini obat analgesi disuntikan melalui interspace $*-+ atau $+-, menuju ruang epidural !sama seperti pelaksanaan anestesi epidural&. dapun blok yang kita inginkan setinggi T(1- '- yang mempersarafi uterus dan jalan lahir pada proses persalinan. Teknik analgesia epidural bisa dilakukan dengan posisi duduk !sitting position& maupun posisi miring !lateral decubitus&, dengan menggunakan jarum epidural, pungsi dapat kita lakukan pada interspace $*-+ atau $+-,. Identifikasi ruang epidural dapat dilakukan dengan cara uji hilang tahanan !loss of resistance& ataupun dengan teknik hanging drop. $alu kateter epidural dimasukkan ke dalam ruang epidural. 'ebelum memasukkan obat analgesi, kita dapat melakukan pemberian dosis uji !test dose& terlebih dahulu. >bat yang dipakai adalah $idocain (,3 cc ditambah dengan Pehacain (,* cc. ?asil dosis uji dikatakan negatif apabila setelah + menit tidak didapati gejala analgesi subarakhnoid maupun peningkatan susunan saraf simpatis. /emudian kita dapat memasukkan obat analgesia epidural. :erikut indikasi anestesi epidural 0 "#$% a& Pasien yang merasakan sangat nyeri dalam persalinan b& Persalinan kala I yang lama dan sangat nyeri c& Pasien dengan perasaan cemas dan takut d& Pasien sendiri yang meminta e& /ehamilan dengan kelainan sistem kardiovaskuler, seperti pada% pre eklampsia dan eklampsia f& /ehamilan dengan penyakit sistem pernafasan "ela tidak bisa diterapkan pada hal-hal yang merupakan kontra indikasi, antara lain% a& Ibu menolak b& Infeksi lokal ditempat tusukan c& :leeding disorder dan kelainan koagulopati d& lergi terhadap obat analgetik e& Infeksi sistemik akut dapat menyebabkan abses epidural f& :ekas sectio caesarea 9 g& <ehidrasi yang sulit diresusitasi /omplikasi yang mungkin terjadi akibat analgesia epidural 0 "#$ pada persalinan antara lain% a& ?ipotensi ?ipotensi !penurunan tekanan darah arteri sistolik sebesar *1@ - +1@ atau lebih rendah dari (11 mm?g&. ?ipotensi disebabkan oleh karena blok serabut saraf simpatis yang menimbulkan vasodilatasi, kehilangan mekanisme kompensasi sindrom hipotensi terlentang !supine hypotensive syndrome& selain itu pada ibu hamil juga terjadi Aaorto caval syndromeB dimana uterus menekan v.cava dan aorta sehingga aliran balik ke jantung terganggu. Pencegahan yang dilakukan adalah dengan mendorong rahim ke kiri, pemberian cairan kristaloid -11 C (111 ml, oksigenasi, jika tekanan darah tetap rendah kurang dari 41mm?g dapat diberikan vasopresor !ephedrine (1 mg&. b& ?igh :lokade Pada high blockade dapat menyebabkan hipotensi dan paralisis pernafasan. c& )enggigil Penyebab pasti pada menggigil belum diketahui, bisa diakibatkan suhu ruangan yang dingin, penguapan tubuh yang mengalami vasodilatasi. Penanggulangan% pasien diselimuti, suhu ruangan dihangatkan, oksigenasi, bila belum berhasil dapat diberikan petidin dengan dosis (*,- mg iv. d& )ual dan )untah /eluhan mual dan muntah dapat disebabkan karena hipotensi atau efek samping dari oksitoksik !metergin atau sintosinon&. e& Penyuntikan Dat analgetika lokal di luar ruangan epidural 10 (. <idalam ruang subaraknoid <apat terjadi analgesia subaraknoid total sehingga pasien dapat mengalami penurunan kesadaran, hipotensi berat, dan mengalami gagal nafas. ?al ini dapat dicegah dengan uji dosis. *. <i dalam pembuluh darah <apat terjadi reaksi toksik, adapun tanda dan gejala klinisnya berupa sakit kepala, kesemutan, kesulitan bicara, gangguan pengelihatan, kedutan otot, kejang dan koma. :ila gejala klinis berat maka perlu dilakukan resusitasi jantung paru dan diberikan obat anti kejang. Penatalaksanaan analgesia epidural pada persalinan berbeda dengan cara menghilangkan nyeri yang konvensional. /arena itu diperlukan pengawasan yang lebih baik dan instruksi khusus terhadap pasien. dapun penatalaksanaan analgesia epidural terdiri atas% (& Persiapan, teknik analgesia epidural 0 "#$ harus dilakukan diruang bersalin yang telah dilengkapi dengan alat dan obat resusitasi untuk penanggulangan efek samping yang tidak diinginkan. 'ebelum dilakukan analgesia epidural, harus dilakukan pemeriksaan fisik, terutama tanda- tanda vital kemudian diikuti pemeriksaan penunjang. Tindakan analgesia dapat dimulai jika pembukaan mulut rahim pada multipara telah mencapai +-, cm atau ,-.cm pada primipara, lama kontraksi +1- ,1 detik atau lebih dengan waktu antara + menit atau kurang. *& Posisi, pasien jangan diposisikan terlentang karena dapat mencetuskan atau memperberat sindrom hipotensi terlentang. +& Pemantauan, fungsi-fungsi vital harus dipantau secara periodik, terutama tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin. Pemantauan dilakukan setiap - menit selama *1 menit pertama penyuntikan kemudian dilanjutkan tiap (1 menit. 11 ,& Pengosongan kantong buli- buli, karena dapat terjadi retensi urin yang dapat menyebabkan perasaan nyeri didaerah suprapubik yang sukar dihilangkan oleh analgesia epidural. -& /emajuan persalinan, karena pasien tidak merasakan atau menyadari adanya kontraksi rahim, maka kemajuan persalinan harus dinilai secara aktif, dengan melakukan palpasi abdomen berkala. .& <osis ulang, diberikan berdasarkan kemajuan partus dan perasaan nyeri yang diderita pasien. Pada pre eklampsia, indikasi pemberian dosis ulang dilakukan jika terjadi kenaikan tekanan darah, walaupun pasien belum merasakan nyeri. Nyeri yang dihasilkan oleh distensi jalan lahir, vulva dan perineum dihantarkan oleh saraf aferen dari akar posterior saraf vertebra '*-',. 8alur ini harus diblok untuk mendapatkan kondisi yang bebas nyeri selama persalinan pervaginam. 7ntuk induksi blok epidural obstetric biasanya dipilih sela vertebra $*, $+ atau $, E. ILA (In%a%&#'al La"(u Analg#$ia) Teknik analgesia spinal atau I$ (Intrathecal Labour Analgesia) merupakan teknik persalinan bebas nyeri, menggunakan cara seperti anestesi spinal, dengan memasukkan obat ke dalam ruang subarakhnoid. Ibu dapat melakukan persalinan normal, bebas dari rasa nyeri, ibu dapat mengejan dengan baik, dan ibu masih dapat bergerak. /ita dapat melakukan analgesi spinal0 I$ di kamar bersalin yang dilengkapi dengan alat- alat resusitasi0 alat-alat emergensi. nalgesia intratekal mempunyai keuntungan yaitu awitan cepat dan efek menghilangkan rasa sakit yang adekuat pada persalinan kala I, secara teknis mudah dikerjakan, tidak menimbukan efek yang merugikan bagi ibu dan janin. da beberapa persyaratan untuk melakukan tindakan I$% (. Permintaan pasien *. Panggul tidak sempit !ditentukan oleh dokter spesialis obsgin& +. Tidak ada bekas sectio caesarea !ditentukan oleh dokter spesialis obsgin& ,. Persetujuan tindakan I$ 12 =ambar *. Penusukan anestesi spinal Teknik analgesia spinal bisa dilakukan dengan posisi duduk !sitting position& maupun posisi miring !lateral decubitus&, dengan menggunakan jarum spinal, pungsi dapat kita lakukan pada interspace $*-+ atau $+-,. Identifikasi ruang subaraknoid dapat dilakukan dengan cara adanya cairan $6' yang keluar. $alu kita dapat memasukkan obat analgesi ke ruang subaraknoid. >bat C obat yang dipakai dalam I$ antara lain% a& 2entanil b& 6atapres inj c& )arcain o,-@ heavy0 :ucain 'pinal <osis obat yang digunakan bervariasi tergantung tiap- tiap dokter spesialis anestesi. Indikasi untuk melakukan I$ dibagi menjadi dua, yaitu indikasi dari ibu dan janin% (& Ibu a. Pasien yang merasakan nyeri sekali dalam persalinan b. Persalinan kala I yang lama sekali dan nyeri sekali c. Pasien dengan perasaan cemas dan takut d. Pasien sendiri yang meminta e. /ehamilan dengan kelainan sistem kardiovaskuler, seperti preeklampsia dan eklampsia f. /ehamilan dengan penyakit sistem pernafasan *& :ayi a. :ayi prematur 13 :eberapa kontraindikasi untuk melakukan I$, antara lain% ) Ibu menolak !) Infeksi lokal ditempat tusukan ") #leeding disorder $) lergi terhadap obat analgetik %) Infeksi sistemik akut dapat menyebabkan abses epidural &) :ekas sectio caesarea Penatalaksanaan I$ pada persalinan berbeda dengan cara menghilangkan nyeri yang konvensional. /arena itu diperlukan pengawasan yang lebih baik dan instruksi khusus terhadap pasien. dapun penatalaksanaan I$ dengan teknik spinal terdiri atas% ) Persiapan, teknik I$ harus dilakukan diruang bersalin yang telah dilengkapi dengan alat dan obat resusitasi untuk penanggulangan efek samping yang tidak diinginkan. 'ebelum dilakukan I$, harus dilakukan pemeriksaan fisik, terutama tanda- tanda vital kemudian diikuti pemeriksaan penunjang. Tindakan analgesia dapat dimulai jika pembukaan mulut rahim pada multipara telah mencapai +-, cm atau ,-. cm pada primipara, lama kontraksi +1- ,1 detik atau lebih dengan waktu antara + menit atau kurang. !) Posisi, pasien jangan diposisikan terlentang karena dapat mencetuskan atau memperberat sindrom hipotensi terlentang, dan dapat menyebabkan 'block cava syndrom( ") Pemantauan, fungsi- fungsi vital harus dipantau secara periodik, terutama tekanan darah, nadi dan denyut jantung janin. Pemantauan dilakukan setiap - menit selama *1 menit pertama penyuntikan kemudian dilanjutkan tiap (1 menit. $) Pengosongan kantong buli-buli, karena dapat terjadi retensi urin yang dapat menyebabkan perasaan nyeri di daerah suprapubik yang sukar dihilangkan oleh analgesia epidural. /emajuan persalinan, karena pasien tidak merasakan atau menyadari adanya kontraksi rahim, maka kemajuan persalinan harus dinilai secara aktif, dengan melakukan palpasi abdomen berkala. 14 %) <osis ulang, diberikan berdasarkan kemajuan partus dan perasaan nyeri yang diderita pasien. Pada pre eklampsia, indikasi pemberian dosis ulang dilakukan jika terjadi kenaikan tekanan darah, walaupun pasien belum merasakan nyeri. Pengaruh I$ terhadap ibu selain menghilangkan nyeri persalinan secara fisiologis juga memberikan keuntungan bagi ibu sendiri. nalgesia tersebut akan menurunkan kebutuhan oksigen ibu, menstabilkan sistem kardiovaskuler dan mengurangi curah jantung. >leh karena itu analgesia intratekal sangat membantu bagi ibu dengan penyakit jantung, dimana hilangnya nyeri sewaktu melahirkan mempunyai keuntungan kardiologik karena nyeri persalinan meningkatkan curah jantung dan nadi, maka dengan hilangnya nyeri pada persalinan mengakibatkan beban jantung berkurang. 'elain itu analgesia intratekal menyebabkan blok simpatis, menghasilkan vasodilatasi perifer, jadi resistensi perifer dan kerja jantung dikurangi. Pada pasien pre eklampsia hilangnya rasa sakit persalinan karena I$ mencegah peningkatan tekanan darah lebih lanjut. 8adi tekanan darah pada penderita tersebut dapat dikontrol dengan analgesia intratekal. Pada pasien dengan kelainan paru - paru yang mendapatkan analgesi intratekal karena bebas dari nyeri maka persalinan lebih tenang, sehingga pernapasan tidak berlebihan terutama pada kala pembukaan mulut rahim. Pada kala pembukaan mulut rahim biasanya setiap kali timbul his, secara refleks pasien akan bernafas lebih cepat dan lebih dalam sebagai kompensasi menahan rasa sakit. /ekhawatiran dari penolong persalinan adalah komplikasi dari analgesia intratekal misalnya hipotensi dan kelumpuhan otot pernafasan yang memerlukan pengamanan ketat dan penanganan cepat serta tepat. )aka dari itu kamar bersalin harus dilengkapi dengan sarana intubasi dan mesin anestesi. /eadaan janin dalam kandungan selama proses persalinan sangat ditentukan oleh aliran darah untuk janin dari uterus ke plasenta melalui sirkulasi uteroplasenta. ?ilangnya refleks mengejan pada setiap his dalam kala pembukaan akan memperbaiki aliran darah uteroplasenta. ;asa tegang terhadap ibu berkurang karena hilangnya rasa nyeri 15 persalinan, sedangkan rasa tegang itu akan mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke uterus. /euntungan lain analgesi intratekal terhadap janin yang belum cukup bulan, dengan hilangnya rasa sakit trauma dan penekanan pada kepala janin minimal karena relaksasi dari jalan lahir dan perineum. /omplikasi dilakukannya I$ antara lain% a& ?ipotensi ?ipotensi !penurunan tekanan darah arteri sistolik sebesar *1- +1@ atau lebih rendah dari (11 mm?g&. ?ipotensi disebabkan oleh karena% blok serabut saraf simpatis yang menimbulkan vasodilatasi, kehilangan mekanisme kompensasi sindrom hipotensi terlentang !supine hypotensive syndrome& Pencegahan% pemberian cairan elektrolit -11- (111 ml, jika tekanan darah tetap rendah kurang dari 41 mm?g dapat diberikan vasopresor !ephedrine (1-(- mg iv&, oksigenasi. b) )igh #lockade Pada high blockade dapat menyebabkan hipotensi dan paralisis pernafasan. c& )enggigil Penyebab pasti pada menggigil belum diketahui, bisa diakibatkan suhu ruangan yang dingin, penguapan tubuh yang mengalami vasodilatasi. Penanggulangan% pasien diselimuti, suhu ruangan dihangatkan, oksigenasi, bila belum berhasil dapat diberikan petidin dengan dosis (*,- mg iv. d& )ual dan )untah /eluhan mual dan muntah dapat disebabkan karena hipotensi atau efek samping dari oksitoksik !metergin atau sintosinon&. BAB III ESIMPULAN Nyeri yang dirasakan saat melahirkan yaitu diantaranya dirasakan pada saat nyeri akibat kontraksi uterus, nyeri akibat peregangan mulut atau leher rahim, 16 nyeri saat pengguntingan perineum !epiostomi&, dan nyeri karena peregangan dasar panggul. )etode "#$ dan I$ dapat membantu ibu yang mengalami persalinan dengan nyeri yang sangat, perasaan cemas dan takut, persalinan kala I yang lama dan sangat nyeri, kehamilan dengan kelainan sistem kardiovaskuler seperti pada% pre eklampsia dan eklampsia, serta kehamilan dengan penyakit sistem pernafasan, sehingga efek simpatis berlebihan yang dapat merugikan ibu dapat ditiadakan. dapun kontraindikasi dari tindakan "#$ dan I$ ini adalah ibu menolak, infeksi lokal ditempat tusukan, bleeding disorder, alergi terhadap obat analgetik, infeksi sistemik akut yang dapat menyebabkan abses epidural, bekas sectio caesarea* "#$ dilakukan saat proses persalinan telah terjadi, yaitu ditandai dengan adanya kontraksi rahim dan rasa nyeri, biasanya dilakukan setelah pembukaan serviks * cm. Pada teknik ini obat analgesi disuntikan melalui interspace $*-+ atau $+-, menuju ruang epidural !sama seperti pelaksanaan anestesi epidural&. dapun blok yang kita inginkan setinggi T(1- '- yang mempersarafi uterus dan jalan lahir pada proses persalinan. I$ menggunakan cara seperti anestesi spinal, dengan memasukkan obat ke dalam ruang subarakhnoid. nalgesia intratekal mempunyai keuntungan yaitu awitan cepat dan efek menghilangkan rasa sakit yang adekuat pada persalinan kala I, secara teknis mudah dikerjakan, tidak menimbukan efek yang merugikan bagi ibu dan janin. 'elain hilangnya nyeri, secara fisiologis I$ juga memberikan keuntungan bagi ibu sendiri. nalgesia tersebut akan menurunkan kebutuhan oksigen ibu, menstabilkan sistem kardiovaskuler dan mengurangi curah jantung. DA!TA$ PUSTAA (. nna. 'akit 'aat )elahirkan. Available at% www.obi.or.id 17 *. ?adinoto ', 'etiawan, 'oetedjo. Nyeri Pengenalan dan Tatalaksana. 'emarang% 2akultas /edokteran 7niversitas <iponegoro ;umah 'akit <okter /ariadiE (-- +. )uhiman ), 'embalangi ?, Iskandar ', $olong ;". Penanggulangan Nyeri pada Persalinan. 8akarta% 2akultas /edokteran 7niversitas IndonesiaE (43.E ,(- -*% .--F*% 3--41. ,. =eary ), 2anagam ), :oylan P% )aterial 'atisfaction with )anagement in $abour and Preference for )ade of <elivery. New Gork% 8 perinat )edE (44FE *-% ,++-+4. -. "ard )#, 6ousins )8. Pain )echanism in $abor. In :imbach <8, :at 'p, <atta ', !eds&. Te5tbook of >bstetric nesthesia. New Gork% 6hurchill $iving 'toneE *111E (+% *-( .. $atief ', 'uryadi /, <achlan );. Induksi dan ;umatan nesthesia. Petunjuk Praktis nesthesiologi #disi /edua. 8akarta% :agian nestesiologi dan Terapi Intensif 2akultas /edokteran 7niversitas InonesiaE *11FE +% ++-- F. )arwoto. nestesi #pidural $umbar untuk )emfasilitasi Persalinan :ebas Nyeri. Available at+ http%00eprints.undip.ac.id0++40. 18