Anda di halaman 1dari 31

PERSIAPAN PRA ANESTESIA

RIMA TAMARA
REFRESHING
PENDAHULUAN
Pasien yg akan menjalani anestesia &
pembedahan harus dipersiapkan
dg baik
Keberhasilannya

Dipengaruhi oleh persiapan
Pra anestesia

PENDAHULUAN
Persiapan Pra anestesia



Kunjungan Pra anestesia

KUNJUNGAN PRA ANESTESIA
Mempersiapkan mental & fisik pasien
Merencanakan & memilih tekhnik serta
obat-obatan yang akan digunakan
Menentukan klasifikasi yg sesuai dg ASA

PERSIAPAN MENTAL & FISIK
PASIEN
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan Laboratorium
ANAMNESIS
Identifikasi Pasien
Nama
Umur
Alamat
Pekerjaan
Agama
Riw.Penyakit yg sedang/pernah diderita
DM
Berhubungan dengan penggunaan obat DM
Hipertensi
Berhubungan dengan penggunaan obat HT
Riw.Alergi
Di khawatirkan muncul reaksi alergi
Kehamilan
Ada obat anestesi yg tdk boleh diberikan (Mis:Propofol)
ANAMNESIS
Penyakit Paru kronis (asma bronkial,
pneumonia, bronkitis)
Penyakit hati
Anestesi pd pasien ikterus, mempunyai 2 resiko
Perdarahan karena kekurangan protombin
Gagal Ginjal
Penyakit Ginjal
Semua obat anestetik berpotensi mengganggu fungsi
ginjal baik secara langsung atau tidak langsung
ANAMNESIS
Riw.Obat-obatan yg telah atau sedang
digunakan yg akan menimbulkan interaksi dg
obat-obatan anestetik
Kortikosteroid
Pil Kontrasepsi
Obat anti hypertensi
Obat DM
Obat jantung (Mis :Digitalis)
Diuretik
Obat anti alergi
Trankuilizer (obat penenang)
Monoamino oxidase inhibitor (MAO)
Bronkodilator
ANAMNESIS
Kortikosteroid
Resiko kolaps kardiovaskular akut selama pembedahan
Pil Kontrasepsi yg mengandung estrogen
Resiko trombosis vena
Obat anti hypertensi
Terapi diteruskan sepanjang operasi
Insiden Aritmia & hipoksia miokard selama laringoskopi
& intubasi
Obat DM
Obat DM oral tdk diberikan pd hari operasi
Pada pasien DM tergantung insulin, memerlukan insulin
maupun glukosa selama anestesi & pembedahan
ANAMNESIS
Monoamino oxidase inhibitor (MAO)
Obat untuk depresi
2 interaksi berbahaya antara zat ini & obat yg
digunakan pd pembedahan :
Dapat timbul reaksi berlebihan terhadap katekolamin
eksogen
Dapat terjadi depresi pernafasan disertai hipotensi



ANAMNESIS
Riw.Operasi & anestesia yg pernah dialami
Apakah pasien mengalami kesulitan pulih sadar
Apakah pasien mengalami mual & muntah pasca
operasi terdahulu
Apakah ada riw.keluarga yg meninggal krn anestesi
Rentang waktu dari operasi sebelumnya
Halotan jangan digunakan ulang dlm 3 bulan
Suksinilkolin dpt menimbulkan apnoe berkepanjangan
ANAMNESIS
Kebiasaan buruk sehari-hari
Merokok
Dapat mempersulit induksi anestesi karena
merangsang batuk
sekresi jalan nafas yg banyak
Memicu atelektasis
Pneumonia pasca bedah
Alkohol
Pecandu umumnya resisten terhadap obat anestesi
gol.Barbiturat
Obat-obatan penenang

PEMERIKSAAN FISIS
TTV (BB, Nadi, Suhu, Pernafasan, TD)
Keadaan Psikis
Apakah pasien gelisah, takut, kesakitan
Keadaan Gizi
Malnutrisi atau Obesitas
Kemungkinan pd pasien obesitas :
Risiko timbul kesulitan pd jalan nafas
Kesulitan mencari vena
Usaha ventilasi yg buruk
Pembedahan yg lama & sulit
Meningkatnya risiko infeksi luka
Trombosis vena
PEMERIKSAAN FISIS
Kulit
Perabaan Hangat / Dingin
Tanda-tanda infeksi di regio vertebrae lumbalis atau
sakralis
Tanda-tanda penyakit pernafasan
Batuk-batuk
Sputum
Sesak nafas
Tanda-tanda sumbatan jalan nafas
Hemoptisis
PEMERIKSAAN FISIS
Tanda-tanda penyakit kardiovaskular
Dispneu / Ortpneu
Sianosis
Clubbing finger
Nyeri dada
Edema Tungkai
Murmur (bising katup)
Tanda-tanda penyakit persyarafan
Hemiparesis atau Paralisis
Distrofi otot
Neuropati tepi
PEMERIKSAAN FISIS
Tanda-tanda penyakit sistem lainnya
Mulut
Gigi palsu, gigi goyah, gigi menonjol
Mandibula
Sikatrik, fraktur, perhatikan sendi temporo
mandibula, dagu kecil, trismus
Hidung
Obstruksi jalan nafas oleh polip, Perdarahan,
deviasi septum
Leher
Pendek / panjang, struma, sikatrik, mobilitas dari
sendi-sendi servikal
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan Khusus
PEMERIKSAAN RUTIN
Darah
Hb
Hematokrit
Leukosit
Hitung jenis Leukosit
Gol.Darah
Masa Pembekuan
Masa Perdarahan
Elektrolit
Gula Darah
PEMERIKSAAN RUTIN
Urine
Protein
Reduksi
Foto Toraks terutama untuk
bedah mayor
EKG terutama pasien >40
th
Ditakutkan adanya iskemia miokard
PEMERIKSAAN KHUSUS
EKG pada anak
Spirometri & Bronkospirometri pd
pasien tumor paru
Fungsi hati pd pasien ikterus
Fungsi ginjal pd pasien hipertensi
AGD, elektrolit pd pasien ileus obstruktif
atau pd pasien bedah mayor
PERENCANAAN ANESTESIA
Memilih tekhnik yg digunakan
Regional
Umum
Memilih obat-obatan yg akan digunakan
Pasien DM jgn menggunakan ketamin
Hyperglikemik

MENENTUKAN PROGNOSIS
Berdasarkan ASA
(American Society of Anesthesiologists)
ASA
(American Society of Anesthesiologists)
ASA 1
ASA 2
ASA 3
ASA 4
ASA 5
ASA 1
Pasien yg dalam keadaan sehat yg
memerlukan operasi
ASA 2
Pasien dg kelainan sistemik ringan
sampai sedang, baik karena penyakit
bedah maupun penyakit lainnya
Mis :
- Pasien batu ureter dg hipertensi sedang
terkontrol
- Pasien App akut dg leukositosis & febris
ASA 3
Pasien dg kelainan sistemik berat,
yg diakibatkan karena berbagai
sebab
Mis :
- Pasien App perforasi dg septikemia
- Pasien ileus obstruktif dg iskemia
miokardium
ASA 4
Pasien dg kelainan sistemik berat yg
secara langsung mengancam
kehidupannya
ASA 5
Pasien tidak diharapkan hidup setelah
24 jam walaupun di operasi atau tidak
Misalnya :
Pasien tua dg perdarahan basis krani dan syok
hemoragik karena ruptura hepatik
PERSIAPAN HARI OPERASI
Pasien menggunakan label identitas di tangan
Penderita masuk dg pakaian khusus
Pemeriksaan fisis secara cermat diulang kembali
Pengosongan saluran pencernaan usahakan
sebelumnya pasien puasa
Pengosongan Kandung kemih
Gigi palsu, bulu mata palsu, perhiasan, dll harus
ditanggalkan
Pemberian obat premedikasi secara IM atau oral dpt
diberikan sebelum induksi anestesia

Daftar Pustaka
1. Cermin dunia kedokteran dr. T.B. Zuchradi.
Persiapan pra-anestesia
2. Dobson, Michael B. 1994. Penuntun Praktis
Anestesi. Penerbit : EGC, WHO. Jakarta.
3. Latief, Said A. dkk. 2007. Petunjuk Praktis
Anestesiologi. Edisi kedua. Penerbit : FKUI.
Jakarta.
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Anestesiology. 2007
5. Staf Pengajar Bagian Anestesiologi dan terapi
intensif. Anestesiologi. Penerbit : FKUI. Jakarta.
6. www.emedicine.com
TERIMA KASIH


WASALAM

Anda mungkin juga menyukai