Anda di halaman 1dari 9

130

Peran faktor von Willebrand dalam sistem hemostasis


Pusparini
Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti.
ABSTRACT
von Willebrand factor was discovered by Erik A von Willebrand in 1926, among residents of the Aland
Island in Finland. vWF is an essential protein in hemostasis. It is a multimeric glycoprotein with mass range
from approximately 500 to more than 10,000 kDa. The mature subunit contains 2050 amino acid residues and
22 carbohydrate chains. The vWF gene consists of 180 kilobases and 52 exons. It is located at the tip of the
short arm of chromosome 12 regions 12p12-12pter. The vWF synthesis is on the Weibel palade bodies in endothelial
cell in ! granules of platelets and megakaryocytes. There are two pathways secretion of vWF from endothelial
cell, namely a constitutive pathway and regulated pathway. vWF interacts with many structure in the intracellular
and extracellular matrix components. It interacts with vessel wall especially in adhesion process with platelets.
Platelets have two distinct receptors for vWF; GP Ib and GP IIb-IIIa complex. The other functions, of vWF are
factor VIII binding and interaction with another ligand in extracellular matrix.
Key words : von Willebrand factor, hemostasis, multimeric glycoprotein
ABSTRAK
Faktor von Willebrand ditemukan oleh Erik A von Willebrand pada tahun 1926 pada penduduk pulau
Aland di Filandia. vWF merupakan komponen yang penting dalam hemostasis. vWF merupakan glikoprotein
multimer dengan BM bervariasi dari 500 kDa 10.000 kDa. Struktur yang matur mengandung 2050 residu
asam amino dan 22 rantai karbohidrat. Gen vWF terdiri dari 180 kb dan 52 ekson, terletak pada ujung lengan
pendek kromosom 12 pada regio 12p12-12pter. Sintesis vWF terdapat di Weibel Palade bodies sel endotel
granula alfa trombosit dan megakariosit. Sekresi vWF terjadi melalui 2 jalur yaitu konstitutif dan regulasi. vWF
berinteraksi dengan dinding pembuluh darah terutama pada adhesi trombosit. Interaksi dengan trombosit melalui
GP Ib dan GP IIb/IIIa. Selain itu vWF juga berperan sebagai molekul pembawa untuk faktor VIII dalam bentuk
kompleks faktor VIII/vWF dan juga berinteraksi dengan ligan lain.
Kata kunci : Faktor von Willebrand, hemostasis, glikoprotein multimer
PENDAHULUAN
Sel ama bert ahun-t ahun fakt or von
Willebrand (vWF) merupakan suatu komponen
yang misterius dalam sistem hemostasis.
(1)
Faktor von Willebrand ditemukan oleh Erik A.
von Wi l l ebrand dal am t ahun 1926 pada
penduduk pul au Al and di Fi nl andi a.
(2, 3)
Penduduk di daerah t ersebut mengal ami
gangguan perdarahan berat yang berbeda dengan
hemofilia klasik karena diturunkan secara
autosomal dominan. Oleh von Willebrand
penyakit tersebut diberi nama pseudohemofilia.
Saat ini penyakit itu disebut von Willebrand
disease (vWD).
(2)
Penyebab kelainan pada
penyakit vWD masih merupakan suatu teka-teki
sampai 30 tahun sesudahnya. Pada tahun 1957
dari penel i t i an t erhadap t ransfusi darah
diketahui penyebab vWD adalah kekurangan
atau tidak adanya suatu faktor dalam plasma.
(2,3)
131
Pada awal tahun 1970 suatu kelompok
peneliti berhasil menemukan dan memurnikan
protein yang dapat memperbaiki pembentukan
bekuan pada plasma penderita hemofilia.
(1)
Struktur glikoprotein vWF berhasil diidentifikasi
oleh Zimmerman pada tahun 1971.
(4)
Individu
yang menderita hemofilia klasik mempunyai
protein dalam kadar normal. Beberapa tahun
kemudian diketahui antara vWF dan factor anti
hemofilia (faktor VIII) mempunyai ikatan dengan
afinitas yang tinggi. Oleh karena itu dahulu vWF
disebut F VIII related antigen. Istilah ini masih
terdapat dalam beberapa buku ajar. Saat ini telah
diketahui dengan jelas bahwa F VIII dan vWF
merupakan 2 molekul yang berbeda.
(1)
Faktor von Willebrand mempunyai peran
penting dalam hemostasis primer yaitu sebagai
jembatan antara endotel vaskuler dengan
trombosit dan dalam hemostasis sekunder yaitu
sebagai pembawa faktor VIII aktif.
(1,2,5)
Dalam
makalah ini akan dibahas struktur, biologi
molekuler, biosintesis, penyimpanan, sekresi dan
interaksi vWF dengan struktur lainnya.
STRUKTUR DAN BIOLOGI MOLEKULER
vWF
Protein multimer
Faktor von Willebrand matur mempunyai
struktur multimer yang merupakan gabungan
beberapa oligomer. Gabungan ini bervariasi dari
paling minimal 2 oligomer sampai 50100
oligomer.
(5)
Bentuk multimer merupakan bentuk
potensial untuk tempat ikatan multipel dengan
trombosit dan struktur subendotel. Berat molekul
multimer ini bervariasi dari 500 kDa sampai lebih
dari 10.000 kDa.
(2,5-7)
Multimer dengan berat
molekul 10.000 kDa merupakan protein plasma
terlarut yang terbesar. Variasi ukuran vWF
disebabkan adanya modifikasi proteolitik sesudah
t ransl asi yang mengaki bat kan ol i gomer
mengandung campuran antara subunit utuh dan
terpotong.
(5,8)
Analisis dengan elektron mikroskop pada
vWF murni memperlihatkan struktur filamen
dengan diameter 2 3 nm dan panjang mencapai
lebih dari 1300 nm. Oligomer vWF terbesar
merupakan faktor yang paling efektif dalam
adhesi dan agregasi trombosit. Molekul ini
tersimpan dalam granula trombosit dan kadang
terdeteksi dalam darah orang dewasa normal.
(4-6)
Sekuestrasi dari sirkulasi dan pelepasan vWF
pada jaringan yang rusak memastikan peran
multimer vWF dalam hemostasis. Multimer vWF
hanya terdapat dalam jumlah terbatas di dalam
darah karena dapat menyebabkan pembentukan
trombus. Mekanisme keterbatasan multimer vWF
di sirkulasi masih belum jelas diketahui, tetapi
multimer vWF tersebut hanya aktif setelah bayi
lahir. Hal ini dapat dilihat dari laporan penelitian
yang menunjukkan adanya multimer dengan
ukuran sangat besar pada darah fetus dan
neonatus.
(5,8)
Subunit vWF matur mengandung 2050
residu asam amino dan 22 rantai karbohidrat.
Dari 22 rantai karbohidrat tersebut 10 rantainya
merupakan rantai O yang terikat residu serin dan
treonin dan 12 rantai lainnya merupakan rantai
N yang terikat residu asparagin.
(2,6)
Kandungan
karbohirat pada vWF bervariasi antara 10 19%.
St rukt ur vWF yang khas adal ah adanya
kandungan sistein yang tinggi yaitu 169 dari 2050
residu. Sistein ini penting dalam struktur vWF
karena sistein merupakan perantara subunit
menjadi struktur dengan higher order.
(6)
Ikatan
disulfida terdapat antara 2 regio dari subunit vWF
matur, ujung amino (residu 2836950) yang
mengandung 30 residu sistein dan ujung karboksil
(residu 19082050) yang mengandung 30 residu
sistein. Tidak terdeteksi gugus sufhidril bebas
pada vWF, sehingga diperkirakan residu sistein
tidak membentuk jembatan disulfida intermolekul
melainkan pada ikatan disulfida intramolekul.
(2,5,6)
STRUKTUR GEN DAN KLONING
MOLEKULER
Gen vWF terdiri dari 180 kilobasa dan 52
ekson. Gen tersebut terletak pada ujung lengan
pendek kromosom 12 pada regi o 12p12-
132
12pter.
(1,2,5)
Sembilan belas persen urutan asam
deoksiribonukleat (DNA) dan batas intron
maupun ekson dari gen vWF telah diketahui.
Ekson pertama hanya mengandung sekuens 5
yang ditranslasikan.
(5)
Ekson kedua merupakan
tempat kodon inisiasi. Kotak TATA terdapat
lebih hulu dari tempat inisiasi transkripsi, tetapi
hilangnya kotak CCAAT atau GC merupakan
hal yang tipikal dari promotor lainnya. Ekspresi
gen vWF adalah spesifik jaringan dan dibatasi
oleh sel endotel dan megakariosit.
(1,5,8)
Terdapat sekuens tambahan yang sangat
homolog dengan gen vWF pada kromosom 22.
Hal ini menunjukkan adanya hibridisasi silang
dengan fragmen internal cDNA vWF. Dengan
kloning genom dan analisis sekuens, DNA ini
berhasil diidentifikasi sebagai suatu pseudogen
tidak terproses yang menunjukkan adanya
duplikasi sebagian gen vWF dengan rentang ekson
23 sampai 34. Kedua sekuens DNA identik
sampai 97%, yang menunj ukkan adanya
pseudogen.
(2,8)
Hasil translasi primer dari kloning cDNA
vWF adalah residu 2813 yang merupakan suatu
pre-pro-vWF. Pre-provWF terdiri dari 22 residu
sinyal peptida, 741 residu propeptida dan 2050
residu subunit matur. Propeptida vWF yang
dahulu disebut vWF antigen II terdapat dalam
plasma normal dan trombosit merupakan peptida
yang berbeda dengan vWF yang matur.
(2,5,8)
Fungsi biologik vWF antigen II setelah
terpotong dari vWF matur tidak diketahui.
Molekul ini mengandung domain untuk ikatan
dengan kolagen dan menghambat kolagen yang
menginduksi agregasi trombosit. Dengan fungsi
tersebut diperkirakan vWF antigen II mempunyai
peran dalam mengatur besarnya trombi pada
tempat kerusakan vaskuler yang merupakan
fungsi homeost asi s vWF sebagai
protrombotik.
(5,6)
Propeptida dan subunit vWF yang matur
hampir selalu dibentuk oleh 4 macam domain
yaitu domain A sampai D dengan urutan dari
ujung amino ke ujung karboksil sebagai berikut ;
D1-D2-D-D3-A1-A2-A3-D4-B1-B2-B3-C1-C2
(gambar 1). Struktur ini menunjukkan mekanisme
duplikasi dan atau shuffling ekson pada gen vWF
memegang peranan penting. Batas antara ekson
intron hanya menunjukkan persamaan yang
sedikit pada struktur yang homolog. Hal ini
menunjukkan evolusi yang kompleks.
(2,5)
Keempat tipe domain dari vWF terlihat pada
garis teratas dengan urutan topografinya relatif
linier terhadap sekuens preprovWF. Garis ke dua
menunjukkan peptida pada vWF yang dimulai
pada posisi 22, 741 residu vWF antigen II
(sekarang disebut propeptida vWF) dan 2050
residu subunit vWF matur. Secara keseluruhan
provWf mengandung 2791 residu. Garis ke tiga
menunjukkan domain fungsional dari vWF dan
molekul yang berinteraksi dengannya. Batas tiap
domain ditandai dengan urutan amino dan
karboksil (S,R,V,K,G,R,E). Skema paling bawah
menunjukkan hal yang lebih rinci dari ke tiga
domain vWF, dengan lengkung antar rantai pada
A1 dan A3. Residu sistein diberi tanda dengan
titik hitam " dan nomor dari residu pada sekuens
subunit vWF matur. O linked sugar ditandai
dengan lingkaran putih o. N linked sugar ditandai
dengan lingkaran yang berisi.(")
Keempat domain D panjangnya 360 residu
dan tiap domain mengandung 32 sampai 36
sistein. Propeptida vWF dibentuk oleh 2 domain
D yaitu D1 dan D2, diikuti dengan ujung amino
subunit vWF matur, yang mengandung domain
D (residu 1 102) diikuti dengan domain D3
(residu 103 478). Domain D menunjukkan
kesamaan sekuens satu dengan yang lain. Lokasi
dari residu sistein tetap sehingga diperkirakan
domain ketiga mempunyai struktur yang sama.
Residu sistein pada domain D3 mungkin berperan
dalam ikatan disulfida intermolekuler yang
diperlukan untuk pembentukan multimer, di mana
D1, D, D2 dan D4 t erl i bat dal am
ikatanintramolekuler.
(5,6)
Pengulangan domain A merupakan struktur
rangkap tiga secara internal dengan rentang
antara residu 497 1111 dari subunit vWF matur.
Struktur yang mirip dengan vWF juga terdapat
pada protein lain seperti integrin (Mac-1, LFA-
133
1, p150, 95, VLA-2), komponen mat ri ks
ekstraseluler ( protein matriks kartilago, kolagen
VI), dan komponen dari sistem komplemen (C2,
faktor B). Protein yang memiliki minimal satu
domain A seperti subunit ! dari VLA-2
merupakan kompleks reseptor heterodimer yang
dikenal sebagai GP Ia-IIa akan berinteraksi
dengan kolagen. Beberapa cetakan dari domain
A pada rantai !3 dari kolagen tipe VI juga
berperan dalam interaksi dengan kolagen tipe
lainnya. Walaupun terdapat persamaan dalam
ikatan ligan, domain A dalam protein yang
berbeda mempunyai struktur tambahan tersendiri
yang menyebabkan t erj adi nya spesi fi t as
tertentu.
(5,6)
Domai n A1 vWF mengandung i kat an
disulfida antara Cys509-Cys695 yang membentuk
lengkung dengan 185 residu (tidak termasuk
kedua resi du si st ei n). Domai n A3 j uga
mengandung ikatan disulfida antara Cys923
Cys1109 yang membentuk lengkung dengan
panjang yang sama dengan domain A1. Domain
A2 vWF mempunyai persamaan dengan A1 dan
A3 pada sekuens awal tetapi tidak mempunyai
lingkaran disulfida.
(5,6)
Domain C vWF mempunyai persamaan
sekuens dengan trombospodin dan prokolagen alfa
tipe I dan III. Domain C1 vWF mengandung
sekuens Arg-Gly-Asp yang merupakan tempat
untuk reseptor adhesi bagi superfamili integrin.
Superfamili integrin ini juga berinteraksi dengan
trombospodin dan kolagen.
(5,6)
BIOSINTESIS vWF
Sel endotel
Pengetahuan mengenai biosintesis dari vWF
berasal dari penelitian dengan kultur sel endotel.
Penelitian ini sangat berguna untuk menunjukkan
bahwa endotel dari vaskuler yang berbeda
memperlihatkan perbedaan dalam sintesis,
penyimpanan dan pola sekresi vWF.
(5)
Radiasi telah diketahui menyebabkan
peningkatan pelepasan vWF dari kultur sel endotel
dalam waktu 24 jam setelah terpapar radiasi
dengan dosis 10 Gy. Mekanisme terjadinya hal
tersebut belum diketahui dengan jelas. Laporan
penelitian dari Jahroudi seperti dikutip oleh Verheij
dkk
(9)
memperlihatkan bahwa radiasi menginduksi
peningkatan mRNA vWF. Selain itu radiasi juga
menginduksi regio promoter gen vWF.
(10)
Sesudah translasi mRNA, provWF
mengalami proses postranslasi untuk
menghasilkan multimer vWF. Langkah awal
adalah penggabungan monomer provWF menjadi
bentuk dimer melalui jembatan disulfida
intermolekul. Glikosilasi N linked yang tepat
penting untuk stabilisasi penggabungan
intermolekul. Seratus lima puluh satu residu
terakhir pada subunit vWF merupakan struktur
satu-satunya yang diperlukan untuk dimerisasi.
Pada aparatus golgi dan atau setelah melewatinya,
propeptida mengalami proses menjadi struktur
yang lebih kompleks melalui ikatan dengan residu
sistein pada ujung amino tiap subunit matur.
(2,3,6)
PH yang asam dan logam bervalensi dua
penting untuk multimerisasi vWF. Koekspresi dari
propeptida dan vWF yang matur pada plasmid
yang berbeda dapat membentuk multimer,
berdasarkan peran dari propeptida. Dalam keadaan
normal propeptida terlepas sebelum sekresi, tetapi
hal ini tidak selalu terjadi dalam proses
multimerisasi atau sekresi. Dengan terbentuknya
multimer vWF, subunit matur dimodifikasi dengan
penambahan 12 N linked dan 10 O linked rantai
karbohidrat. Struktur N linked karbohidrat yang
spesifik dimodifikasi dengan gugus sulfat.
Kegunaan proses postranslasi ini pada peran vWF
perlu dipelajari lebih lanjut.
(2,3,6)
Penggabungan nonkovalen dengan faktor VIII
merupakan langkah akhir pembentukan kompleks
faktor VIII/vWF yang terjadi setelah vWF dari
sel endotel dilepaskan ke sirkulasi. Tempat utama
sintesis faktor VIII in vivo belum diketahui dengan
jelas, tetapi mRNA faktor VIII telah terdeteksi di
hati, limpa dan ginjal. mRNA faktor VIII tidak
dijumpai pada endotel yang menghasilkan faktor
vWF. Adanya lokalisasi sintesis yang berbeda
antara faktor VIII dan vWF membuktikan bahwa
interaksi antara kedua protein tersebut terjadi
134
setelah keduanya dilepaskan dari sel penghasil.
Propeptida vWF (vWF : Ag II) berperan penting
dalam pembentukan tempat ikatan fungsional
dengan faktor VIII. Propeptida yang tidak terlepas
dari vWF akan menyebabkan gangguan vWF
berikatan dengan faktor VIII.
(5,6)
Megakariosit
Sintesis vWF oleh megakariosit belum
dipelajari secara rinci tetapi diasumsikan analog
dengan pada endotel. Perbedaan antara vWF yang
dihasilkan megakariosit dan endotel adalah vWF
yang dihasilkan megakariosit akan dilepaskan
secara konstitutif dan sintesis dari vWF hanya
dalam granula alfa.
(3,5)
PENYIMPANAN DAN SEKRESI vWF
Berlainan dengan sebagian besar protein,
vWF mempunyai lebih dari satu jalur sekresi dari
sel endotel. Jalur tersebut yaitu jalur konstitutif
yang berkaitan langsung dengan sintesis vWF dan
jalur regulasi yang melibatkan penyimpanan
molekul matur pada granula yang tepat dan
pelepasannya setelah adanya rangsang
tertentu.
(5,6,10)
Pada megakariosit dan trombosit
hanya jalur regulasi yang berperan untuk sekresi
vWF in vivo. Hampir sebagian besar vWF yang
disintesis oleh kultur sel endotel disekresi melalui
jalur konstitutif. Sel endotel melepas vWF kedua
arah, pertama luminal yaitu ke sirkulasi darah atau
ke dua abluminal yaitu ke matriks subendotel di
dinding vaskuler. Terdapat dua organel tempat
penyimpanan vWF yaitu di dalam Weibel Palade
bodies sel endotel dan di granula alfa megakariosit
dan trombosit.
(6,8,10)
Weibel Palade bodies
Weibel Palade bodies merupakan organel
dengan struktur berbentuk batang di sel endotel
dan merupakan turunan dari aparatus Golgi.
Analisis dengan mikroskop elektron
memperlihatkan bahwa Weibel Palade bodies
dibentuk oleh tubulus longitudinal yang dikelilingi
oleh suatu membran. Tubulus ini mungkin
menggambarkan vWF multimer yang ditata secara
longitudinal. Mekanisme yang menentukan sintesis
molekul vWF yang baru dipersiapkan untuk sekresi
konstitutif atau untuk disimpan dalam granula
masih belum diketahui. Propeptida vWF
diperkirakan berperan dalam pembentukan Weibel
Palade bodies, tetapi penelitian mengenai hal ini
masih diperdebatkan.
(3,5,11)
Selain vWF dan vWF Ag II terdapat protein
lain dalam Weibel Palade bodies yaitu P (platelet)
selektin. Dahulu P selektin disebut sebagai GMP
140 atau PADGEM, suatu sel molekul adhesi yang
berperan dalam interaksi leukosit dengan sel
endotel dan trombosit.
(3,5,11)
Faktor von Willebrand yang tersimpan dalam
Weibel Palade bodies dibentuk oleh multimer
terbesar. Secara umum diketahui bahwa vWF yang
diproses melalui jalur konstitutif tidak mengalami
multimerisasi. Hal ini mungkin disebabkan vWF
yang dilepaskan oleh kultur sel endotel baik secara
konstitutif maupun setelah stimulasi relatif terdiri
dari spesies besar yang homogen daripada
multimer yang terdapat di plasma. Heterogenitas
multimer vWF terjadi setelah sekresi dari sel
endotel.
(2,3,5,6)
Pengaturan sekresi vWF yang tersimpan dari
sel endotel terjadi sebagai respons terhadap
beberapa agonis seperti histamin, estrogen,
trombin dan fibrin. Sekresi vWF secara lokal
mungkin juga terjadi pada daerah inflamasi.
Interferon # dan tumor nekrosis faktor mengatur
respons endotel dengan mengurangi sintesis,
penyimpanan dan pelepasan vWF selama proses
inflamasi atau imunologi. Sejumlah substansi
vasoakt i f sepert i epi nefri n dapat j uga
menyebabkan pelepasan vWF ke dalam sirkulasi
tetapi tidak aktif dalam kultur sel endotel. Hal
ini menunjukkan bahwa perannya diperantarai
oleh satu atau lebih molekul lain yang tidak
terdapat dalam sistem in vitro.
(3,5,6)
Granula ! !! !! trombosit
Tempat kedua penyimpanan vWF adalah
dalam granula ! trombosit. Trombosit menyimpan
20% dari total vWF yang terdapat di dalam darah
135
dan kebanyakan dari vWF tersebut dilepaskan pada
tempat terjadinya trauma selama proses aktivasi
trombosit. Granula ! trombosit mengandung
berbagai molekul seperti fibrinogen, trombospodin
dan fibronektin. Pemeriksaan granula ! trombosit
dengan elektron mikroskop memperlihatkan adanya
struktur tubulus yang mirip dalam Weibel Palade
bodies sel endotel. Dalam granula ! trombosit
struktur ini merupakan multimer vWF yang
berikatan sangat kuat dalam susunan longitudinal
yang terlihat hanya sebagai bagian kecil organel.
(3,5,6)
HUBUNGAN STRUKTUR DAN FUNGSI
VWF
Fungsi biologik vWF tergantung pada domain
yang berbeda dalam subunit konstitutif, yang
mengandung struktur elemen tertentu yang penting
dalam menentukan spesifitas dan afinitas pada tiap
interaksi yang berbeda. Fungsi utama domain
tersebut telah berhasil diidentifikasi (gambar 1),
demikian pula karakteristik struktur dan
biokimiawi vWF telah diketahui.
(6)
Gambar 1. Skema struktur pre-provWF dan domain fungsional pada vWF yang matur.
(5)
136
Interaksi vWF dengan dinding pembuluh
darah
Dalam perannya sebagai perantara adhesi
trombosit, vWF berfungsi sebagai jembatan
antara komponen dinding pembuluh darah dan
reseptor spesifik pada permukaan trombosit.
Faktor von willebrand yang secara konstitutif
terdapat pada subendotel dapat memperantarai
adhesi trombosit, tetapi kurang optimal untuk
suatu proses awal hemostasis. Dengan demikian
diketahui bahwa vWF dalam plasma juga
diperlukan untuk fase awal respons trombosit
terhadap trauma vaskuler.
(12-14)
Belum diketahui dengan jelas penyebab
adhesi trombosit pada subendotel mengikat vWF
sedangkan vWF yang terlarut tidak mengikat
trombosit. Diketahui perubahan pada regio A1
dari molekul vWF mengakibatkan peningkatan
afinitas terhadap reseptor GP Ib dan mengawali
adhesi trombosit pada tempat terjadinya trauma
vaskuler. Selain itu ternyata tahanan geser cairan
(fluid shear forces) juga berperan pada perubahan
tempat ikatan dengan GP Ib pada domain vWF
dan mengawal i adhesi t rombosi t dan
pembentukan trombus.
(9,13,14)
Struktur matriks subendotel juga berperan
dalam trauma vaskuler. Dilaporkan bahwa vWF
berikatan dengan kolagen dengan berbagai tipe.
Kolagen yang banyak dipelajari antara lain
kolagen tipe I yang terdapat pada lapisan terdalam
dalam dinding pembuluh darah dan hanya
terpapar bila terdapat trauma berat. Selain itu
juga telah dipelajari kolagen tipe III, yang
terdapat pada subendotel dan merupakan tempat
ikatan vWF setelah terdapat trauma vaskuler.
(9,14)
Fungsi vWF berikatan dengan kolagen terdapat
pada dua dari tiga tipe domain A yaitu domain
A1 dan A3 (gambar 1) terutama residu 542-622
dan 948-998. Homologi internal antara kedua
sekuens (resi du 597-621 dan 969-992)
menunjukkan bahwa kedua tempat tersebut
terdapat hubungan yang erat secara struktur.
Domain A1 dan A3 masing-masing mengandung
lingkaran rantai disulfida dengan panjang yang
identik (185 residu tidak termasuk dua residu
sistein) mungkin penting pada peran vWF
berikatan dengan kolagen.
(5,12)
Faktor von Willebrand juga berinteraksi
dengan komponen nonkolagen di subendotel,
seperti struktur mikrofibrilar. Kolagen tipe VI
yang terdapat dalam mikrofibrilar jaringan
vaskuler resisten terhadap degradasi oleh enzim
kolagenase bakteri. Struktur ini diketahui dapat
berikatan dengan vWF yang merupakan struktur
nonkolagen alami.
(5,9,14)
Proteoglikan juga mempunyai andil dalam
proses ikatan antara vWF dengan jaringan
subendotel. Satu-satunya penelitian yang
mendukung hipotesis ini berdasarkan adanya
interaksi antara vWF dengan heparin. Heparin
bukan merupakan suatu zat fisiologis yang
berperan pada proses ini karena ternyata heparin
berada di dalam sel mast. Domain A1 vWF
mengandung tempat ikatan dengan heparin
terletak pada regio lengkung antara residu Cys
509-Cys 695 (gambar 1). Tempat ikatan dengan
heparin yang lain dengan afinitas yang lebih
rendah terletak pada asam amino ke 272 dari
subunit vWF yang matang pada domain tersebut
juga mengandung tempat ikatan dengan faktor
VIII.
(5,9,14)
Interaksi vWF dengan trombosit
Trombosit mempunyai dua reseptor berbeda
untuk vWF yaitu GP 1b pada kompleks GP 1b-
IX-V dan kompleks GP IIb-IIIa. GP 1b berperan
pada kontak awal antara trombosit dengan
permukaan yang trombogenik dan pembentukan
sinyal pengaktibasi. GP IIb-IIIa berikatan dengan
vWF set el ah t rombosi t t erakt i vasi dan
memperantarai penyebaran trombosit pada
permukaan pembuluh darah serta berperan pada
agregasi trombosit.
(5,8,12)
Interaksi dengan GP Ib
Bukti penelitian yang berdasarkan pada
peptida sintetis dan antibodi monoklonal
menunjukkan terdapat dua regio yang terlibat
dalam ikatan antara GP 1b dan vWF yaitu pada
residu 474-488 (batas antara domain D3 dan
137
domain A1) dan 694-708 (domain A1). Penelitian
lain menunjukkan terdapat regio dari molekul
vWF yang memperantarai hubungan terhadap
residu 514-542 pada domain A1 yang berperan
pada ikatan dengan GP 1b.
(4,8,9,12)
Pengaturan ikatan antara vWF dan GP 1b
sangat penting karena kedua komponen tersebut
terdapat dalam sirkulasi darah tanpa terjadi
interaksi antara keduanya pada keadaan normal
sampai mekanisme hemostasis diawali pada
tempat trauma. Lengkung disulfida pada domain
A1 dari vWF berperan pada perubahan afinitas
terhadap GP 1b. Pengenalan terhadap GP 1b
mungkin terletak pada residu sistein sedangkan
modulasi terhadap afinitas interaksinya terdapat
pada bagian tengah dari lengkung.
(4,8,9)
Interaksi dengan GP IIb-IIIa
Tahun 1984, Pierschbacher dan Ruoslahti
melaporkan bahwa tetrapeptida Arg-Gly-Asp-Ser
dapat menyebabkan adhesi sel dengan
fibronektin.
15
Ternyata urutan asam amino
tersebut (kadang-kadang dengan asam amino
yang berbeda sebagai pengganti serin) terdapat
pada beberapa protein yang berperan pada
mekanisme adhesi, meliputi ujung karboksil dari
subunit vWF. Antibodi antipeptida monoklonal
yang berikatan dengan epitop meliputi satu atau
lebih residu Arg 1744, gly 1745 atau Asp 1746,
menghambat ikatan vWF dengan glikoprotein IIb-
IIIa. Antibodi ini spesifik untuk vWF dan tidak
bereaksi silang dengan ligan GP IIb-IIIa yang lain
yang mengandung urutan Arg-Gly-Asp yang
sama.
(5,6,8,9,12)
Terdapat integrasi fungsional dalam molekul
vWF yaitu pada pembentukan trombus pada
tempat dengan tahanan geser yang tinggi
memerlukan interaksi dengan GP Ib dan GP Ib-
IIIa. Interaksi vWF dengan GP Ib tidak tergantung
aktivasi trombosit sedangkan ikatan dengan GP
IIb-IIIa hanya t erj adi set el ah t rombosi t
teraktivasi. Pada molekul vWF sendiri terdapat
mekanisme pengaturan yaitu ikatan dengan GP
Ib dapat merangsang sinyal untuk aktivasi GP
IIb-IIIa walaupun tanpa adanya agonis lainnya.
Jadi vWF dapat menimbulkan dan merangsang
pembentukan trombus.
(5,6,8)
Interaksi vWF dengan faktor VIII dan
komponen l ai n yang berperan dal am
pembentukan bekuan
Faktor VIII dapat beredar di sirkulasi darah
dengan waktu paruh yang cukup panjang bila
berikatan dengan vWF. Tempat vWF berikatan
dengan F VIII terletak antara asam amino 1
272 dengan peran yang terpenting pada asam
amino 78-96. Adanya subtitusi dengan asam
amino yang berbeda pada asam amino 28 (Thr
Met), 53 (ArgTrp) dan 91 (Arggln) berakibat
penurunan kemampuan i kat an dengan
FVIII.
(4,7,9,12,16)
Setelah mekanisme hemostasis teraktivasi
vWf akan berperan sebagai kofaktor yang
mempercepat pemecahan rantai ringan F VIII.
Proses tersebut menyebabkan disosiasi kompleks
F VIII/ vWF sehingga F VIII dapat menjadi F
VIIIa dan berperan dalam pembentukan F Xa. F
VIII yang berada dalam kompleks dengan vWF
akan terlindungi dari degradasi oleh protein C
aktif sampai F VIII menjadi F VIIIa.
(4,7,12,16)
Fibrin akan terbentuk pada tempat di mana
pembul uh darah mengal ami t rauma bi l a
mekanisme koagulasi teraktivasi. Interaksi
dengan vWF berpengaruh terhadap kecepatan
pembent ukan dan st abi l i t as dari sumbat
trombosit. Multimer vWF yang besar akan
berikatan dengan fibrin baik yang berikatan silang
maupun yang tidak. Selain itu multimer tersebut
akan berikatan dengan rantai ! dari fibrin melalui
reaksi transglutaminasi yang dikatalisis F VIII.
Sampai saat ini belum diketahui asam amino dari
vWF yang berperan dalam proses ini. Oleh karena
vWF merupakan protein yang normal terdapat
pada dinding pembuluh darah, interaksi tersebut
mungkin penting dalam stabilisasi bekuan yang
terbentuk pada endotel. VWF juga berperan
dalam penempelan trombosit dengan bekuan
fibrin. Reseptor GP Ib pada trombosit berperan
dalam mekanisme tersebut. GP Ib dan GP IIb-
IIIa berperan dalam adhesi trombosit ke fibrin
138
dalam sirkulasi darah. Sampai saat ini masih
belum diketahui apakah fibrin monomer dapat
berikatan dengan GP Ib langsung atau hanya
melalui VWF.
(5,6,8)
Interaksi dengan ligan lain
VWF berikatan dengan glikolipid sulfat,
suatu struktur yang terdapat pada permukaan
trombosit dan berperan pada interaksi antara
trombosit dan vWF. Tempat ikatannya terdapat
pada domain A1 antara Cys 509-Cys 695 yang
juga berperan pada ikatan antara vWF dan GP Ib.
Pada tempat tersebut juga terdapat tempat ikatan
dengan heparin dan kolagen. Tempat interaksi
dengan sulfatida berbeda dengan tempat ikatan
dengan heparin dan kolagen.
(8,14)
KESIMPULAN
Pengetahuan mengenai struktur, biologi
molekuler dan fungsi dari masing-masing domain
vWF secara terperinci sangat penting dalam
hemostasis dan trombosis. Ikatan antara vWF dan
Gp Ib saat ini dikembangkan sebagai sasaran untuk
pengobatan antitrombotik karena dapat
menghambat aktivasi trombosit. Demikian pula
dengan dikembangkannya obat-obatan anti
trombosit lain yang bekerja sebagai anti GP IIb-
IIIa.
Daftar Pustaka.
1. Sadler JE. Von Willebrand Factor. J. Biol. Chem
1991; 266: 22777-80.
2. Mohri H, Fujimura Y, Shima M, Yoshioka A,
Houghten RA,Ruggeri ZM, et al. Structure of the
von Willebrand factor domain interacting with
glycoprotein Ib. J Biol Chem 1988; 263: 17901-
4.
3. Ruggeri ZM. Structure and function of von
Willebrand factor. Thromb Haemostasis 1999; 82:
576-84.
4. Lynch DC, Zimmerman TS, Ruggeri ZM. Von
Willebrand factor, now cloned. British J haematol
1986; 64: 15-20.
5. Pearson JD. The control of production and release
of haemostatic factors in the endothelial cel.
Baillieres Clin Haematol 1993; 6: 629-51.
6. Ruggeri ZM, Ware J. Von Willebrand Factor.
Faseb J 1993; 7: 308-16.
7. Visher UM, Wagner DD. Von Willebrand factor
proteolytic processing and multimerization
precede the formation of Weibel Palade bodies.
Blood 1994; 83: 3536-44.
8. Weiss HJ. Flow related platelet deposition on
subendothelium. Thromb Haemostasis 1995; 74:
117-22.
9. Verheij M, Dewit L. Radiation induced von
Willebrand factor release. Blood 1997; 90: 2109-
17.
10. Galbusera M, Zoja C, Donadelli R, Paris S,
Morigi M, Benigni A, et al. Fluid shear stress
modulates von Willebrand factor release from
human vascular endothelium. Blood 1997; 90:
1558-64.
11. Hawiger J. Adhesive interactions of blood cells
and the vascular wall. In: Colman RW, Hirsh J,
Marder VJ, Salzman EW, editors. Haemostasis
and thrombosis : Basic principles and clinical
practice. 3
rd
ed.Philadelphia: Lippincott company;
1994.p.762-95.
12. Ruggeri ZM. Von Willebrand factor as a target
for antithrombotic intervention. Circulation 1992;
86(suppl III): 26-9.
13. Montalescot G, Philippe F, Ankri A, Vicaut E,
Bearez E, Poulard JE, et al. Early increase of von
Willebrand factor predicts adverse outcome in
unstable coronary artery disease. Circulation
1998; 98: 294-9.
14. Furlan M, Lammle B. Von Willebrand factor in
thrombotic thrombocytopenic purpura. Thromb
Haemostasis 1999; 82: 592-600.
15. Pierschbacher MD, Ruoslahti E. Cell attachment
activity of fibronectin can be dupicated by small
synthetic fragments of the molecule. Nature 1984;
309: 30-3.
16. Ruggeri ZM. Von Willebrand factor. J Clin Invest
1997; 100(suppl): S41-6.

Anda mungkin juga menyukai