Anda di halaman 1dari 5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Beton
Beton berasal dari pencampuran bahan-bahan agregat kasar yaitu pasir,
batu, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan secukupnya
bahan perekat semen, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi
kimia selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung (Istimawan,
1999).
Nilai kuat tekan beton relati tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya,
dan beton merupakan bahan bersiat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9!-
1"! dari kuat tekannya. #ada penggunaan sebagai komponen struktural
bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan ba$a sebagai bahan
yang dapat beker$a sama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada
bagian yang menahan gaya tarik yang ditimbulkan.
2.1.1 Kuat beton terhadap gaya tekan
%uat tekan beton diwakili dengan tegangan tekan maksimum c& dengan
satuan N'mm
(
atau )pa ()ega #ascal). *ebelum diberlakukannya sistem satuan
*I di Indonesia, nilai tegangan menggunakan satuan kg'cm(. %uat tekan beton
umur (+ hari berkisar antara 1,-." )pa. /ntuk struktur beton bertulang pada
umumnya menggunakan beton dengan kuat tekan berkisar 10-1" )pa, sedangkan
untuk beton prategangan digunakan beton dengan kuat tekan lebih tinggi ,
berkisar antara 1,-2" )pa. /ntuk keadaan dan untuk keperluan struktur khusus
beton ready mix sanggup mencapai nilai kuat tekan sampai .( )pa dan untuk
memproduksi beton kuat tekan tinggi tersebut umumnya dilaksanakan dengan
pengawasan ketat dalam laboratorium.
2.1.2 Kuat beton terhadap gaya tarik
Nilai kuat tekan dan tarik bahan beton tidak berbanding lurus, setiap usaha
perbaikan mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil nilai kuat
tariknya. %uat tarik bahan beton yang tepat sulit untuk diukur. *uatu nilai
pendekatan yang umum dilakukan dengan menggunakan modulus pf rupture,
"
ialah tegangan tarik lentur beton yang timbul pada pengu$ian hancur balok beton
polos (tanpa tulangan), sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori elastisitas.
2.2 Baja Tulangan
Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa
mengalami reta-retak. /ntuk itu, agar beton dapat beker$a dengan baik dalam
suatu sistem struktur, perlu dibantu dengan memberi perkuatan penulangan yang
terutama akan mengemban tugas menahan gaya tarik yang akan timbul di dalam
sistem. /ntuk keperluan penulangan tersebut digunakan bahan ba$a yang memiliki
siat teknis menguntungkan, dan ba$a tulangan yang digunakan dapat berupa
batang ba$a lon$oran ataupun kawat rangkai las (wire mesh) yang berupa batang
kawat ba$a yang dirangkai (dianyam) dengan teknis pengelasan. 3ang terakhir
tersebut, terutama dipakai untuk plat dan cangkang tipis atau struktur lain yang
tidak memilki tempat cukup bebas untuk pemasangan tulangan, $arak spasi, dan
selimut beton yang sesuai dengan persyaratan pada umumnya.
2. Balok
Balok adalah struktur yang terbuat dari beton bertulang yang berungsi
untuk menerima beban dari plat dan akan diteruskan menu$u kolom yang
diletakan secara hori4ontal.
5enis-$enis balok berdasarkan letak ba$a tulangan.
2..1 Balok bertulang tunggal
#ada balok bertulang tunggal tulangan ba$a hanya dipasang di daerah
tegangan tarik sa$a.
1. 6nalisis balok bertulang tunggal
6nalisiss balok bertulang tunggal dilakukan dengan terlebih dahulu
mengetahi dimensi unsur-unsur penampang balok yang terdiri dari 7
$umlah dan ukuran tulangan ba$a tarik (6s), lebar balok (b), tinggi total
(h), c&, y, sedangkan yang dicari adalah kekuatan balok misalnya
menghitung )n atau memeriksa kekuatan dimensi penampang balok
.
tertentu terhadap beban yang beker$a, atau menghitung $umlah beban yang
dapat dipikul balok.
(. #erencanaan balok bertulang tunggal
8alam proses perencanaan balok bertulang tunggal untuk c& dan y
tertentu yang harus ditetapkan lebih lan$ut adalah dimensi lebar balok,
tinggi balok, dan luas penampang tulangan. #erlu diketahui bahwa untuk
tiga besaran perencanaan tersebut didapatkan banyak sekali kemungkinan
kombinasi antar ketiganya yang dapat memenuhi kebutuhan kuat momen
untuk penggunaan tertentu. *ecara teoritik dapat dikatakan bahwa balok
lebar tetapi pendek kemungkinan mempunyai )
9
yang sama dengan balok
sempit tetapi tinggi.
8iagram regangan, dan tegangan beton bertulang tunggal dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
b ;c&(tekan) ,.+" c&
c
d
;s (tarik)
#ot melintang balok
bertulang tunggal diagram regangan diagram tegangan
<ambar (.1 Balok bertulang tunggal
0
2..2 Balok bertulang rangkap
#ada balok bertulang rangkap tulangan ba$a dipasang di daerah tegangan
tarik dan daerah tekan.
1. 6nalisis balok bertulang rangkap
6nalisis balok bertulang rangkap menyangkut penentuan kuat nominal
lentur )n suatu penampang dengan nilai-nilai b, d, d&, 6s, c&, dan y yang
sudah diketahui. 6nggapan-anggapan dasar yang digunakan untuk analisis
balok beton bertulang rangkap pada dasarnya sama dengan balok bertulan
tunggal. =anya ada satu tambahan anggapan yang penting ialah bahwa
tegangan tulangan ba$a tekan (s&). )erupakan ungsi dari regangannya
tepat pada titik berat tulangan ba$a tekan. >ulangan ba$a berperilaku elastik
hanya sampai pada tingkat dimana regangannya mencapai luluh (;y).
8engan kata lain, apabila regangan tekan ba$a (;s&) sama atau lebih besar
dari regangan luluhnya (;y) maka sebagai batas maksimum tegangan tekan
ba$a (s&) diambil sama dengan tegangan luluhnya. *edangkan apabila
regangan tekan ba$a yang ter$adi kurang dari regangan luluhnya maka
tegangan tekan ba$a s& ? ;s&.@s, dimana @s adalah modulus elastisitas
ba$a. >ercapainya masing-masing keadaan (kondisi) tersebut tergantung
dari posisi garis netral penampang. 8engan dua bahan berbeda yang akan
menahan gaya tekan N
8
, beton dan ba$a tekan, gaya tekan total terbagi
men$adi dua komponen ialah gaya tekan yang ditahan oleh beton N
8
1 dan
yang ditahan oleh tulangan ba$a tekan N
8
(. *ehingga di dalam analisis
momen tahanan dalam total dari balok diperhitungkan terdiri dari dua
bagian atau dua kopel momen dalam, yaitu kopel pasangan beton tekan
dengan tulangan ba$a tarik dan pasangan tulangan ba$a tekan dengan
tambahan tulangan ba$a tarik.
(. #erencanaan balok bertulang rangkap
6pabila pengamatan menun$ukan bahwa penampang balok persegi
bertulang tunggal tidak kuat untuk menahan beban tertentu dan ukurannya
tidak memungkinkan untuk diperbesar dikarenakan alasan-alasan
arsitektular ataupun teknis pelaksanaan, misalnya pilihan akan $atuh pada
+
balok bertulang rangkap. *edangkan prosedure perencanaan pada dasarnya
dapat dibagi men$adi dua bagian perencanaan kopel gaya dalam yang bila
hasil keduanya di$umlahkan akan dapat kekuatan balok yang diperlukan.
8iagram regangan, dan tegangan beton bertulang rangkap dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
b ;c&(tekan) ,.+" c&
d&
c
d
;s (tarik)
#ot melintang balok
bertulang rangkap diagram regangan diagram tegangan
<ambar (.( Balok bertulang rangkap
2.! Plat lantai
#lat lantai adalah elemen hori4ontal struktur yang mendukung beban mati
maupun beban hidup dan menyalurkannya pada struktur balok (*udarmoko,
199.).
2.!.1 Plat "atu arah
5ika Ay'AB C (,, maka berlaku aksi satu arah,
2.!.2 Plat dua arah
5ika Ay'AB D (,, maka berlaku aksi dua arah.
9

Anda mungkin juga menyukai