Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Akuntansi ISSN 2302-0164

Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 10 Pages pp. 76- 85



Volume 2, No. 1, November 2012 - 76

PENGARUH TINGKAT RISIKO PEMBIAYAAN
MUSYARAKAH DAN PEMBIAYAAN MURABAHAH
TERHADAP TINGKAT PROFITABILITAS BANK SYARIAH
(Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh)
Fauzan Fahrul
1
, Muhammad Arfan
2
, Darwanis
2
1)
Magister Akuntansi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
2)
Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala Banda Aceh


Abstract: This study aimed to examine the effect of level of risk and Musharaka financing
murabaha financing on the level of profitability of Islamic Bank Branch Aceh Banda Aceh. The
population in this study was as much as 5 years Musharaka financing and murabaha financing
is from 2007 to 2011. The method of analysis used in this research is a multiple linear
regression analysis. The results of this study indicate that (1) the risk of Musharaka financing
and murabaha financing risks together (simultaneously) influence on the profitability of
Islamic banks Banda Aceh (2) partial testing showed that the risk of Musharaka financing
influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh (3) partially shows that the risk of
murabaha financing influence the profitability of Islamic banks Banda Aceh.
Keywords: Risk Financing Musharaka, Murabaha Financing Risk and Profitability the
IslamicBank
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tingkat risiko pembiayaan musyarakah dan
pembiayaan murabahah terhadap tingkat profitabilitas Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh.
Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
murabahah yaitu dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011. Metode analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1)
risiko pembiayaan musyarakah dan risiko pembiayaan murabahah secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh (2) pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa risiko pembiayaan musyarakah berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank
syariah Banda Aceh (3) secara parsial memperlihatkan bahwa risiko pembiayaan murabahah
berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas bank syariah Banda Aceh.
Kata Kunci: Risiko Pembiayaan Musyarakah, Risiko Pembiayaan Murabahah, dan Tingkat
Profitabilitas Bank Syariah


PENDAHULUAN
Bank merupakan lembaga perantara
keuangan antara masyarakat yang
kelebihan dana dengan masyarakat yang
kekurangan dana. Pada dasarnya bank
syariah sebagaimana bank konvensional,
juga menyalurkan dana kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau pembiayaan,
hanya saja terdapat perbedaan mendasar
dalam hal imbalan. Penentuan imbalan
yang diinginkan dan yang akan diberikan
oleh bank syariah kepada nasabahnya
semata-mata didasarkan pada prinsip bagi
hasil (profit sharing).
Tingkat kesehatan bank menjadi
salah satu indikator yang digunakan
masyarakat dalam menilai kualitas suatu
bank. Menurut Triandaru dan Budisantoso

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

77 - Volume 2, No. 1, November 2012

(2006:51) menyebutkan bahwa:
Kesehatan bank sebagai kemampuan
suatu bank untuk melakukan kegiatan
operasional perbankan secara normal dan
mampu memenuhi kewajibannya dengan
baik dengan cara-cara yang sesuai dengan
peraturan perbankan yang berlaku.
Pembiayaan bermasalah merupakan
rasio keuangan yang menunjukkan total
pembiayaan bermasalah dalam suatu bank
syariah. Tingkat NPF (Non Performing
Financing) yang tinggi pada suatu bank
syariah menunjukkan kualitas suatu bank
yang tidak sehat. Faktor lain yang perlu
mendapat perhatian khusus dalam menilai
tingkat kesehatan bank adalah profitabilitas.
Profitabilitas merupakan suatu angka yang
menunjukkan kemampuan suatu entitas
usaha untuk menghasilkan laba.
Namun seiring dengan pesatnya
perkembangan bank syariah dan jumlah
asset dari bank syariah tersebut, terdapat
berbagai kendala yang dihadapi dalam
tingkat risiko pembiayaan, seperti kendala
yang bersifat internal, dimana perbankan
syariah memiliki masalah seperti:
pemahaman akan esensi perbankan syariah
yang masih kurang, adanya orientasi bisnis
dan usaha yang lebih diutamakan, kualitas
serta kuantitas sumber daya yang belum
memadai, sikap aversion to effort serta
aversion to risk.
Sedangkan kendala eksternal yaitu
bank syariah menilai bahwa pembiayaan
dengan sistem bagi hasil (equity financing)
memiliki risiko tinggi dalam hal kerugian
yang dapat terjadi dalam kurun waktu
pembiayaan tersebut sehingga dapat
menurunkan laba perusahaan karena
pembiayaan bagi hasil tidak hanya bersifat
berbagi keuntungan, akan tetapi juga
berbagi kerugian.
Dimana penilaian ini berdasarkan
pada seberapa besar bank syariah tersebut
melakukan pembiayaan bersifat bagi hasil
(musyarakah), menggunakan MR
(musyarakah Ratio). Selanjutnya, bank
dapat dikatakan sehat apabila dapat
menjaga keamanan dana masyarakat yang
dititipkan kepada mereka, dapat
berkembang dengan baik serta mampu
memberikan keuntungan yang berarti
terhadap perkembangan ekonomi nasional.
Laporan keuangan perbankan
merupakan sarana yang digunakan oleh
pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui kinerja dan kesehatan dari
suatu bank. Tata cara penilaian tingkat
kesehatan bank tersebut diatur dalam UU
No. 10 Tahun 1998.

KAJIAN KEPUSTAKAAN
Tingkat Profitabilitas Bank Syariah
Tingkat profitabilitas bank syariah
merupakan suatu kualitas yang dinilai
berdasarkan keadaan /kemampuan suatu
bank syariah dalam menghasilkan laba.
Selain itu merupakan hasil akhir bersih
dari berbagai kebijakan dan keputusan
manajemen yang akan memberikan
jawaban akhir tentang efektivitas
manajemen perusahaan. Menurut Gitman
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 78

(2009) menyatakan bahwa metode
perhitungan profitabilitas perusahaan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:
Operating Income Ratio, Operating Ratio,
Net Profit Margin, Return On Investment,
Return On Asset (ROA), Return On Equity
(ROE), Return On Sales.

Return On Equity
Penggunaan Return On Equity
sebagai indikator dari tingkat profitabilitas
bank syariah adalah karena dapat
mengetahui kemampuan manajemen dalam
mengelola capital yang tersedia untuk
menghasilkan net income. Sawir (2001:20)
menyatakan bahwa: Return On Equity
mengukur tingkat keuntungan dari
investasi yang telah dilakukan pemilik
modal sendiri atau pemegang saham
perusahaan. Return On Equity mengukur
berapa presentase laba bersih terhadap
total ekuitas yang ada di perusahaan
tersebut. Secara matematis, Return On
Equity dirumuskan sebagai berikut:
Earning After Tax
Return On Equity/ROE= x 100%
Total Equity

Pembiayaan Musyarakah
Pembiayaan musyarakah adalah
pembiayaan dengan penyertaan modal,
dimana dua atau lebih mitra berkontribusi
untuk memberikan modal suatu investasi.
Dengan kata lain pembiayaan musyarakah
merupakan perjanjian kerjasama antara dua
pihak atau lebih pemilik modal (uang atau
barang) untuk membiayai suatu usaha
dimana masing-masing pihak berhak atas
segala sesuatu keuntungan dari usaha
tersebut dibagi berdasar persetujuan sesuai
porsi masing-masing. Keuntungan usaha
secara musyarakah dibagi menurut
kesepakatan yang dituangkan dalam
kontrak.
Risiko pembiayaan musyarakah
sebagaimana diketahui bahwa kualitas
aktiva produktif dalam bentuk pembiayaan
dapat diukur dengan mengetahui besarnya
credit risk (kredit macet) yaitu
perbandingan besarnya pembiayaan
bermasalah terhadap total pembiayaan
yang disalurkan. Jadi besarnya risiko
pembiayaan musyarakah dapat dihitung
dengan membandingkan jumlah Non
Performing Loan Musyarakah dengan total
pembiayaan musyarakah.

Pembiayaan Murabahah
Pembiayaan murabahah merupakan
salah satu prinsip jual beli yang dijalankan
bank syariah tanpa mengenal riba. Syafii
(2007:101) mengemukakan bahwa:
Murabahah adalah jual beli barang pada
harga asal dengan tambahan keuntungan
yang disepakati. Murabahah adalah
menjual suatu barang dengan harga pokok
ditambah keuntungan yang disetujui
bersama untuk dibayar pada waktu yang
ditentukan atau dibayar secara cicilan.
Murabahah umumnya dapat
diterapkan pada produk pembiayaan untuk
pembelian barang-barang investasi, baik
domestik maupun luar negeri, seperti

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

79 - Volume 2, No. 1, November 2012

melalui letter of credit (L/C). Kalangan
perbankan syariah di Indonesia banyak
menggunakan murabahah secara
berkelanjutan (roll over/evergreen) seperti
untuk modal kerja, padahal sebenarnya
murabahah adalah kontrak jangka pendek
dengan sekali akad (one short deal).
Murabahah tidak tepat diterapkan untuk
modal kerja. Hal ini mengingat prinsip
murabahah memiliki fleksibilitas yang
sangat tinggi.

Tingkat Risiko Pembiayaan
Musyarakah dan Murabahah
Tingkat risiko pembiayaan
musyarakah dan murabahah dapat dihitung
berdasarkan perbandingan antara jumlah
pembiayaan musyarakah dan murabahah
yang bermasalah karena pengembaliannya
tidak sesuai jadual yang disepakati dengan
total pembiayaan secara keseluruhan.
Secara sistematis, tingkat risiko
pembiayaan dirumuskan sebagai berikut:

Risiko pembiayaan =




Tingkat risiko pembiayaan (NPF) ini
secara otomatis akan mempengaruhi
operating income akan semakin rendah dan
sebaliknya. Beberapa pakar perbankan
mengasumsikan bahwa pembiayaan
diragukan yang memiliki potensi menjadi
macet sebagai pembiayaan bermasalah.
Sementara beberapa pakar perbankan
lainnya mengasumsikan bahwa
pembiayaan bermasalah meliputi
pembiayaan - pembiayaan yang tergolong
dalam perhatian khusus, kurang lancar,
diragukan dan macet.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan suatu
penelitian empiris yang akan menguji
hipotesis yang telah dikemukakan
sebelumnya, dengan menggambarkan
hubungan kausal (sebab akibat) antara
risiko pembiayaan musyarakah dan risiko
pembiayaan murabahah terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah.
Populasi dalam penelitian ini adalah
sebanyak 5 tahun pembiayaan musyarakah
dan pembiayaan murabahah dari tahun
2007 sampai dengan tahun 2011. Metode
analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda
yang diolah dengan menggunakan software
SPSS versi 16.0.
Untuk mengetahui sejauhmana
pengaruh risiko pembiayaan musyarakah
dan risiko pembiayaan murabahah
terhadap tingkat profitabilitas bank syariah
pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda
Aceh, maka bentuk persamaan dari regresi
linier berganda ini adalah:
Y = +
1
X
1
+
2
X
2
+

Keterangan:
Y = Tingkat profitabilitas bank
syariah (Return On Equity)
X
1
= Risiko pembiayaan musyarakah
X
2
= Risiko pembiayaan murabahah
= Konstanta
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 80

1
= Nilai koefisien regresi berganda
antara variabel independen X
1

terhadap variabel dependen Y,
bila variabel independen X
2

dianggap konstan

2
= Nilai koefisien regresi berganda
antara variabel independen X
2

terhadap variabel dependen Y,
bila variabel independen X
1

dianggap konstan
= error term yaitu faktor-faktor lain
yang mempengaruhi variabel
dependen Y

HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkat Profitabilitas Bank Syariah
Berdasarkan data yang terkumpul
diperoleh gambaran tentang tingkat
profitabilitas bank syariah pada Bank Aceh
Syariah Banda Aceh selama periode 2007
sampai dengan 2011. Return On Equity
(ROE) pada level tertinggi terjadi pada
tahun 2009 yaitu sebesar 31,11%
sedangkan level terendah terjadi pada
tahun 2007 yaitu sebesar 14,98%. Pada
tahun 2008 Return On Equity (ROE)
jumlahnya sebesar 22,93% dan pada tahun
2010 jumlahnya adalah 28,63% serta pada
tahun 2011 Return On Equity (ROE)
berjumlah 15,13%. Hal ini memperlihatkan
bahwa dengan tingginya tingkat Return On
Equity (ROE) pada Bank Aceh Syariah
Cabang Banda Aceh yang terjadi pada
tahun 2008, 2009, dan 2010 menunjukkan
kemampuan bank dalam menghasilkan
laba dan juga mempengaruhi kemampuan
perbankan syariah dalam menghasilkan
profit.

Risiko Pembiayaan Musyarakah
Perhitungan risiko pembiayaan
musyarakah telah ditabulasi berdasarkan
angka yang diperoleh dari laporan
keuangan selama periode 2007-2011. Total
pembiayaan bermasalah musyarakah pada
tahun 2007 berjumlah Rp. 630.908.576,-.
Pada tahun 2008 total pembiayaan
bermasalah musyarakah berjumlah Rp.
1.609.224.005,- dan pada tahun 2009
jumlahnya sebesar Rp. 982.747.048,-. Dan
yang terakhir pada tahun 2010 terjadi
penurunan yaitu sebesar 232.755.997,-
sedangkan pada tahun 2011 total
pembiayaan bermasalah musyarakah tidak
ada. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa total pembiayaan bermasalah
musyarakah berfluktuasi dari tahun 2007
sampai dengan 2010.
Rasio resiko pembiayaan
bermasalah musyarakah diketahui dari
tahun 2007-2011, terlihat bahwa Non
Performing Financing Musyarakah pada
level tertinggi terjadi pada tahun 2007
yaitu sebesar 2,52% sedangkan level
terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu
sebesar 0,06%. Dengan demikian rasio
risiko pembiayaan bermasalah musyarakah
dari tahun 2007 sampai dengan 2011 terus
mengalami penurunan.

Risiko Pembiayaan Murabahah
Perhitungan risiko pembiayaan

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

81 - Volume 2, No. 1, November 2012

murabahah telah ditabulasi berdasarkan
angka yang diperoleh dari laporan
keuangan selama periode 2007-2011.
Total pembiayaan bermasalah
murabahah pada tahun 2007 berjumlah Rp.
720.951.595,-. Pada tahun 2008 total
pembiayaan bermasalah murabahah
berjumlah Rp. 2.045.546.868,- dan pada
tahun 2009 jumlahnya sebesar Rp.
2.943.564.044,-. Sedangkan pada tahun
2010 terjadi kenaikan yaitu sebesar
3.953.325.825,- dan pada tahun 2011 total
pembiayaan bermasalah murabahah
berjumlah Rp. 2.460.986.663,-. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa total
pembiayaan bermasalah murabahah
berfluktuasi dari tahun 2007 sampai
dengan 2011.
Rasio risiko pembiayaan bermasalah
murabahah diketahui dari tahun 2007-2011,
terlihat bahwa Non Performing Financing
Murabahah pada level tertinggi terjadi
pada tahun 2007 yaitu sebesar 71,55%
sedangkan level terendah terjadi pada
tahun 2010 yaitu sebesar 65,16%. Dengan
demikian rasio risiko pembiayaan
bermasalah murabahah dari tahun 2007
sampai dengan 2011 mengalami perubahan
(fluktuatif).

Hasil Pengujian Hipotesis
Berdasarkan hasil pengolahan data
mengenai tingkat risiko pembiayaan
musyarakah dan risiko pembiayaan
murabahah terhadap tingkat profitabilitas
bank syariah maka diperoleh hasil regresi
seperti yang terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Hasil Regresi
Model
Unstandardized
Coefficients
Sig.
B
Std.
Error
1 (Constant) 29.750 5.170 .000
X
1
.699 .677 .000
X
2
.537 .721 .001

Dependent Variable: Y

Maka dapat dibentuk model regresi
variabel risiko pembiayaan musyarakah
dan risiko pembiayaan murabahah
terhadap tingkat profitabilitas bank syariah
yaitu:
Y = 29.750 + 0.699X
1
+ 0.537X
2
+

Nilai koefisien regresi adalah
sebagai berikut:

1. Koefisien Regresi X
1

Koefisien persamaan regresi untuk
risiko pembiayaan musyarakah (X
1
)
diperoleh nilai sebesar 0.699. Artinya
setiap 100% perubahan (perbaikan)
terhadap variabel risiko pembiayaan
musyarakah maka secara relatif akan
mempengaruhi peningkatan tingkat
profitabilitas bank syariah sebesar 69.9%
dengan asumsi variabel risiko pembiayaan
murabahah (X
2
), dianggap konstan (tidak
mengalami perubahan).

2. Koefisien Regresi X
2

Koefisien persamaan regresi untuk
risiko pembiayaan murabahah (X
2
)
diperoleh nilai sebesar 0.537. Artinya
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 82

setiap 100% perubahan (perbaikan) dalam
variabel risiko pembiayaan murabahah
maka secara relatif akan mempengaruhi
peningkatan tingkat profitabilitas bank
syariah sebesar 53.7% dengan asumsi
variabel risiko pembiayaan musyarakah
(X
1
), dianggap konstan (tidak mengalami
perubahan).

3. Nilai Konstanta (Y)
Dalam penelitian ini diperoleh nilai
konstanta Y sebesar 29.750 yang artinya
adalah bilamana variabel risiko
pembiayaan musyarakah (X
1
) dan variabel
risiko pembiayaan murabahah (X
2
)
dianggap konstan, maka besar nilai tingkat
profitabilitas bank syariah adalah sebesar
29.750. Artinya tingkat profitabilitas bank
syariah pada Bank Aceh Syariah Banda
Aceh sudah menunjukkan hasil yang baik.

Nilai Koefisien Korelasi (R) dan Nilai
Determinasi (R
2
)
Berdasarkan Tabel, diperoleh nilai
determinasi sebagai berikut:
Tabel 2. Nilai Determinasi
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std.
Error of
the
Estimate
1 0.820
a
0.783 0.070 0.304

Berdasarkan hasil penelitian
diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar
0.820 yang menunjukkan bahwa derajat
hubungan antara variabel-variabel
independen dengan variabel dependen
adalah sebesar 82.0%. Artinya tingkat
profitabilitas bank syariah mempunyai
hubungan yang sangat kuat dengan risiko
pembiayaan musyarakah (X
1
) dan risiko
pembiayaan murabahah (X
2
), dengan
perolehan nilai koefisien korelasi sebesar
0.820.
Selanjutnya nilai koefisien
determinasi yang diperoleh adalah sebesar
0.783. Artinya bahwa sebesar 78.3%
perubahan-perubahan dalam variabel
dependen (tingkat profitabilitas bank
syariah) dapat dijelaskan oleh perubahan-
perubahan dalam faktor-faktor risiko
pembiayaan musyarakah (X1) dan risiko
pembiayaan murabahah (X2), sedangkan
selebihnya sebesar 21.7% dijelaskan oleh
faktor-faktor lain di luar dari kedua
variabel independen (risiko pembiayaan
musyarakah dan risiko pembiayaan
murabahah), yang tidak dimasukkan dalam
penelitian ini.

Hasil Pengujian Secara Simultan
Berdasarkan output SPSS diperoleh
nilai
1
= 0,699,
2
= 0,537, sedangkan
rumusan pengujian secara simultan
menyebutkan bahwa Ha diterima : paling
sedikit ada satu
1
0 (i = 1,2).
Kesimpulannya, tingkat risiko pembiayaan
musyarakah dan pembiayaan murabahah
berpengaruh secara bersama-sama
(simultan) terhadap tingkat profitabilitas
Bank Syariah.

Hasil Pengujian Secara Parsial
Hasil uji hipotesis diperoleh nilai

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

83 - Volume 2, No. 1, November 2012

1
= 0,699,
2
= 0,537, rumusan hipotesis
menyebutkan bahwa Ha1 :
1
0, Risiko
pembiayaan musyarakah berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas bank syariah.
Ha2 :
2
0, Risiko pembiayaan
murabahah berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah.
Kesimpulannya, tingkat risiko
pembiayaan musyarakah dan pembiayaan
murabahah berpengaruh secara parsial
terhadap tingkat profitabilitas bank Syariah.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pengujian secara simultan
menunjukkan bahwa risiko
pembiayaan musyarakah dan risiko
pembiayaan murabahah berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas bank
syariah Banda Aceh.
2. Pengujian secara parsial
memperlihatkan bahwa risiko
pembiayaan musyarakah
berpengaruh terhadap tingkat
profitabilitas bank syariah Banda
Aceh.
3. Pengujian secara parsial
menunjukkan bahwa risiko
pembiayaan murabahah berpengaruh
terhadap tingkat profitabilitas bank
syariah Banda Aceh.

Saran
1. Pihak perbankan syariah harus terus
meningkatkan kualitas
pengelolaannya mengingat kedua
jenis produk pembiayaan ini
merupakan produk pembiayaan yang
menempati porsi besar dan
diperkirakan akan bertambah
jumlahnya di masa yang akan datang.
2. Peningkatan kualitas pengelolaan
pembiayaan dapat dilakukan
perbankan syariah melalui
penyusunan kebijakan penyaluran
pembiayaan yang lebih terintegrasi
dengan memperhitungkan berbagai
macam faktor dan kriteria yang
menentukan mutu kebijaksanaan
tersebut.
3. Pihak perbankan syariah harus
mampu melakukan monitoring yang
lebih kuat terhadap pembiayaan-
pembiayaan yang
diberikan/disalurkan.
4. Pihak perbankan syariah harus lebih
meningkatkan prinsip kehati-hatian
sehingga dapat meminimalisasi NPF,
yang di antaranya adalah harus lebih
inovatif dalam mengembangkan
produk-produk yang ada dan tetap
memperhatikan prinsip-prinsip
syariah.
5. Bagi pihak lain yang ingin
melakukan penelitian selanjutnya
maka penelitian dapat diarahkan
kepada bagaimana tingkat risiko
pembiayaan mempengaruhi
likuiditas, solvabilitas, rentabilitas,
aktifitas, dan capital dari bank
syariah.
Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Volume 2, No.1, November 2012 - 84

6. Selanjutnya penelitian lain dapat
diarahkan kepada bagaimana tingkat
risiko pembiayaan mempengaruhi
tingkat profitabilitas bank syariah
dengan indikator yang berbeda,
misalnya Return On Asset, Net
Profit Margin, Operating Income
Ratio, dan Return On Investment.
7. Pada penelitian lain dapat diarahkan
kepada objek yang diteliti agar dapat
ditambah dengan menambah data
dari bank unit usaha syariah, bank
umum syariah dan BPR syariah.
8. Dalam penelitian selanjutnya dapat
diarahkan kepada perluasan sampel
penelitian yaitu dengan penambahan
pada bank syariah ataupun jumlah
periode untuk mendapatkan
deskripsi yang lebih baik dan dapat
mewakili keseluruhan populasi bank
syariah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Amim, A. M., 1992. Mengembangkan Bank
Islam di Indonesia. Jakarta: Banki.
Antonio, M.S., 2007. Bank Syariah Dari Teori
Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani.
Arifin, Z., 1999. Memahami Bank Syariah
Lingkup, Peluang, Tantangan dan
Prospek. Jakarta: Al vabet.
Arifin, Z., 2002. Dasar-Dasar Manajemen
Bank Syariah. Jakarta: Al Vabeth.
Arifin, Z., 2002. Strategi Mempersiapkan
Sumber Daya Insani Mengantisipasi
Perkembangan Lembaga Keuangan
Syariah. Makalah Seminar Nasional
Ekonomi Islam dan Kongres
Kelompok Studi Ekonomi Islam.
Semarang: FE UNDIP, 11-13 Mei.
Arikunto, S., 2002. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Brealey, M. & Marcus. 2008. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan Perusahaan.
New York: Erlangga.
Cooper, D.R., Boca Rator & Pamela S.
Schindler. 2006. Business Research
Methods. International Edition. Nineth
Edition. Singapore: Mc-Graw- Hill
Co.
Furywardhana, F., 2009. Akuntansi
Syariah. Yogyakarta: PPPS.
Gitman, L., 2009. Principles of Managerial
Finance. United States: Pearson
Addison Wesley.
Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BP Undip.
Gujarati, D., 2003. Statistika Untuk Penelitian.
Alih Bahasa: Sumarna Zain. Jakarta:
Erlangga.
Gujarati, D., 2003. Basic Econometrics. Fourth
Edition. New York: McGraw-Hill.
Hadi, S., 2000. Statistik. Yogyakarta: ANDI.
Izzan, A. & Syahri Tanjung. 2006. Referensi
Ekonomi Syariah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Karim, A., 2000. Peluang dan Kendala
Pasar Keuangan Perbankan Syariah.
Makalah Seminar Nasional Perbankan
Syariah. Bandung: Bank Indonesia, 13
Oktober.
Karim, A., 2008. Bank Islam, Analisis Fiqih
dan Keuangan. Jakarta: Edisi ke 3.
Kasmir. 2009. Pengantar Manajemen
Keuangan. Jakarta: Kencana.
Kerlinger, F.N. & Fedhazer. 1992. Multiple
Regression in Behavioral Research.
New York: Holt, Rinehart and Wiston.
Kusumawati, H., 2010. Pengaruh Tingkat
Risiko Mudharabah dan Murabahah
Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank
Syariah. Bandung: Universitas
Widyatama.
Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur
Operasional Bank Syariah. Yogyakarta:
UII Press.
Muhammad., 2005. Teknik Perhitungan Bagi
Hasil dan Profit Margin pada Bank
Syariah. Yogyakarta: UII Press.
Muhammad & Dwi Suwiknyo. 2009.
Akuntansi Perbankan Syariah.
Yogyakarta: Trustmedia.
Nuary, D., 2008. Pengaruh Tingkat Risiko
Murabahah Terhadap Tingkat
Profitabilitas Bank Syariah. Bandung:
Universitas Widyatama.
Saed, A., 2004. Bank Islam dan Bunga.
Yogyakarta.
Santoso, S., 2002. SPSS Mengolah Data
Statistik Secara Profesional.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Jurnal Akuntansi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

85 - Volume 2, No. 1, November 2012

Sawir, A., 2001. Analisis Kinerja Keuangan
dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Sekaran, U., 2006. Research Methods For
Business : A Skill Building Approach.
New York: John Willey Sons
Inc., Second Edition.
Siamat, D., 2004. Manajemen Lembaga
Keuangan. Jakarta: Fakultas Ekonomi -
Universitas Indonesia.
Singarimbun, M. & Effendi. S., 1995. Metode
Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Sudjana, 2006. Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2003. Statistika Untuk Penelitian.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis.
Bandung: CV. Alfabeta.
Sutan, S.R., 1999. Rahasia Bank Berbagai
Masalah dan Sekitarnya. Jurnal Hukum
Bisnis. Vol.8.
Sutan , S.R., 1999. Perbankan Islam dan
Kedudukannya Dalam Tata Hukum
Perbankan Indonesia. Jakarta: Pustaka
Utama Grafiti.
Sutan, S.R., 2000. Kebebasan Berkontrak
dan Perlindungan yang Seimbang Para
Pihak Dalam Perjanjian Kredit Bank di
Indonesia. Jakarta: Bankir Indonesia.
Sutan, S.R. dalam Neni Sri Imaniati. 2000.
Kesiapan Hukum Ekonomi Indonesia
dalam Mengantisipasi Perbankan
Syariah. Bandung: Seminar Nasional,
UNISBA.
Syafri, S., 1997. Analisis Kritis atas Laporan
Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Taswan, 2006. Manajemen Perbankan.
Yogyakarta: UPP STIM YPKP.
Triandaru, S. & Totok Budisantoso, 2006. Bank
dan Lembaga Keuangan Lain.
Yogyakarta: Salemba Empat.
Tunggal, A.W., 2010. Pokok-Pokok Analisis
Laporan Keuangan. Jakarta: Harvarindo.
Umar, H., 2008. Metode Penelitian untuk
Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada.
Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang
perubahan atas Undang-Undang No. 7
Tahun 1992.
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang
Perbankan Syariah PSAK No. 101
Tahun 2007 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
Wahyudin, U., 2009. Pengaruh Risiko
Pembiayaan Mudharabah dan
Musyarakah terhadap Likuiditas Bank
Syariah. Bandung: Universitas
Widyatama.

Anda mungkin juga menyukai