Anda di halaman 1dari 11

== e-learning : Brain for Health ==

Lesson 1: Kehamilan Semu



Ada pepatah yang mengatakan "Berhati-hatilah terhadap apa yang anda
harapkan". Wanita yang sangat menginginkan atau takut terhadap kehamilan,
atau berempati secara hebat terhadap seseorang yang hamil, telah diketahui
menunjukkan tanda aktual kehamilan walaupun sebenarnya tidak hamil.
Fenomena ini dikenal dengan nama Pseudokiesis. Hipokrates melaporkan
duabelas kasus wanita "yang membayangkan dirinya hamil dan menstruasinya
berhenti dan perutnya membesar". Pada abad ke-enambelas, Mary Tudor, Ratu
Inggeris, mengalami fenomena ini dengan gejala kehamilan yang berlangsung 9
bulan dan berakhir pada 2 kali kelahiran palsu.

Pada tahun 1951, Dr. Paul H. Fried dan sejawatnya di Jefferson Medical College
and Hospital di Philadelphia, mempelajari kasus fenomena ini. Dalam kasus-
kasus itu, para pasien mengalami menstruasi berhenti dan terjadi pembesaran
perut abnormal dengan kecepatan mirip dengan kehamilan normal. Payudara
menjadi lebih besar dan tegang bahkan mengeluarkan air susu. Beberapa wanita
bahkan merasakan pergerakan bayi dalam bulan keempat dan kelima kehamilan
semunya.

Banyak pasien yang mengalami kehamilan semu ditemukan mengalami depresi
akibat kegagalan cinta atau infertilitas. Dengan fokus mental pada kehamilan
yang mirip dengan seorang wanita hamil, otak terbujuk untuk menimbulkan
perubahah hormonal yang berurutan di dalam tubuh kendatipun tidak ada janin.

Melihat hal diatas, apakah berarti anda tidak boleh mengharapkan hadirnya sang
bayi yang sangat anda rindukan? Tentu boleh, hanya saja visualisasinya yang
dirubah. Pada alinea 1 anda melihat bahwa mereka yang mengalami kehamilan
semu "MEMBAYANGKAN DIRINYA HAMIL". Ingat, otak bawah sadar anda tidak
dapat membedakan mana kenyataan dan imajinasi, apa yang anda bayangkan
akan berusaha diwujudkan oleh otak bawah sadar anda.

Jadi yang seharusnya anda bayangkan bukan hanya "Diri anda hamil" atau "Diri
istri anda hamil" tetapi juga membayangkan mulai dari proses terjadinya
pembuahan. Maaf jika saya menggunakan kata-kata yang agak gamblang untuk
teknik visualsasi berikut : Pertama-tama anda harus membuat tubuh anda rileks.
Setelah kondisi rileks telah tercapai, bayangkan sewaktu anda bersetubuh sel
sperma berenang ke arah sel telur. Bayangkan sel sperma tersebut kuat-kuat
dan bertahan lama sampai akhirnya berhasil menembus sel telur. Bayangkan sel
sperma dan telur yang menyatu tersebut perlahan-lahan berubah menjadi bayi
yang anda rindukan. Selain visualisasi tersebut, tambahkan emosi kepada
bayangan tersebut. Rasakan perasaan senang dan sukacita ketika anda
mengetahui bahwa telah ada si jabang bayi dalam perut anda (atau perut istri
anda) dan rasakan betapa berterima kasihnya anda pada Tuhan yang telah
mempercayakan si bayi kepada anda. Dan yang juga tidak kalah penting, anda
harus benar-benar bersetubuh dengan pasangan anda, karena tidak mungkin
terjadi kehamilan kalau tidak ada sel sperma sungguhan yang masuk (Note:
kecuali Bunda Maria yang masih tetap perawan ketika mengandung Yesus).
Visualisasi ini harus sering anda lakukan, lebih baik lagi jika dilakukan dengan
pasangan anda. Semoga teknik ini dapat membantu mereka yang
mengharapkan kehadiran si kecil.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 2: Pengharapan

Pada tahun 1979, Dr Herbert Benson dan Dr. David P. Mc Callie Jr. mempelajari
sejarah panjang terapi yang ditunjukkan untuk menghilangkan Angina Pektoris
(nyeri di dada dan lengan yang disebabkan oleh penurunan aliran darah ke otot-
otot jantung). Mereka menggunakan berbagai macam terapi untuk
menyembuhkan penyakit itu, di mana terapi yang mereka pergunakan pada saat
itu pada waktu sekarang sudah terbukti salah jalan. Tetapi walaupun terapi yang
mereka berikan salah, tetapi teknik tersebut seringkali memiliki pengaruh. Jika
teknik tersebut digunakan dan DIYAKINI, teknik tersebut adalah efektif pada 70
sampai 90 persen kasus. Dan yang menarik, saat dokter mulai meragukan daya
kerjanya, efektifitasnya menurun hingga 30 sampai 40 persen.

Pada tahun 1994, Dr. Alan H Roberts dan sejawatnya dari Scripps Clinic dan
Research Foundataion menggunakan teknik yang dulu digunakan Dr. Herbert
Benson dan Dr. David pada 1979 untuk penyakit asma bronkiah, herpses simplex
dan ulkus duodenum. Tim Roberts mempelajari terapi yang dahulu dianggap
efektif tetapi kemudian dianggap palsu. Mereka menyimpulkan "dalam kondisi
pengharapan yang besar, kekuatan efek plasebo (terapi palsu) jauh lebih besar
dari yang sering dilaporkan dalam literatur". 70% pasien yang mereka teliti
mengalami hasil yang sangat baik atau baik akibat terapi palsu.

Jadi untuk mempercepat penyembuhan suatu penyakit, kita harus
menggandakan harapan kita tentang betapa baiknya cara ini bekerja.

Dalam buku "Unlimited Power, A Black Choice" karya Anthony Robbins & Joseph
McClendon III, Joseph mengisahkan mengenai ibunya yang mengalami sakit
kanker dan dokter memvonis umurnya tinggal 3 bulan, tetapi Joseph bersikeras
kepada dokter. Ia mengatakan bahwa dokter boleh omong apa saja ke ibunya
mengenai penyakit yang dideritanya kecuali mengatakan bahwa umurnya tinggal
3 bulan. Joseph mengetahui bahwa jika harapan seseorang untuk sembuh sudah
hilang, maka akan sulit baginya untuk sembuh. Joseph menggunakan kekuatan
harapan untuk membantu ibunya sembuh dari penyakit kanker dan 7 tahun
setelah vonis dokter, ibunya masih tetap hidup.

Ingat, non-conscious mind anda tidak dapat membedakan mana kenyataan dan
mana imajinasi. Apa yang anda bayangkan di otak anda akan diterima dan
dijalankan oleh non-conscious mind. Jika anda mengharapkan kesembuhan,
maka otomatis yang ada di benak anda adalah gambaran kesembuhan dan hal
inilah yang akan berusaha diwujudkan oleh non-conscious mind anda. Tetapi
kalau keraguan dan kecemasan yang anda bayangkan, maka hal tersebutlah
yang akan berusaha diwujudkan oleh non-consious mind anda.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 3: Visualisasi

Dr Carl Simonton, direktur rumah sakit kanker Simonton di Pasific Palisades -
California, berkata bahwa apa yang ada dalam pikiran adalah kunci apakah
seseorang akan sembuh. Menurutnya pikiran dan tubuh sangat berhubungan. Ia
menunjukkan cara pandang yang berbeda tentang kanker kepada pasien-
pasiennya dan menuntun mereka kepada visualisasi positif. Tingkat kesembuhan
pasien di rumah sakitnya pun meningkat.

Teknik ini pun dipraktikan oleh Martin Brofman. Ia didiagnosis oleh dokternya
bahwa ia menderita tumor ganas di saraf tulang belakangnya. Kesempatannya
untuk hidup antara 2 bulan sampai 1 tahun. Setelah beberapa minggu putus asa,
ia memutuskan untuk menolong dirinya sendiri. Selama 15 menit setiap hari ia
membayangkan tumor tersebut semakin mengecil karena dilawan sistem
kekebalan tubuh. Jika ada pikiran muncul bahwa ia tak akan sembuh, ia
membuangnya jauh-jauh.
Jika ia merasa kesakitan, ia mengatakan pada diri sendiri itu adalah energi yang
sedang melawan tumor tersebut. Ia berpikir semua makanan yang masuk adalah
energinya. Dua bulan lamanya ia menjalankan program tersebut dan tiba
saatnya ia diperiksa kembali. Dokter terpana dan tak percaya, tumor tersebut
hilang.

Teknik visualisasi yang digunakan oleh Garret Potter lain lagi. Garret menderita
tumor otak dan diperkirakan hanya bisa bertahan sekitar 6 bulan. Tetapi radiasi
telah gagal dan operasi tak mungkin dilakukan. Dengan pikirannya, ia
memvisualisasikan sistem kekebalan tubuhnya melawan tumor tersebut seperti
dalam film Star Wars. Pesawat- pesawat tempur tersebut menembaki tumor dan
akhirnya menang. Ia melakukannya 20 menit setiap hari. Pada awalnya
kondisinya memburuk kemudian perlahan-lahan membaik. Lima bulan kemudian
otaknya di-scan dan tumor tersebut hilang.


===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 4: Given Up Complex

Di dunia kesehatan dikenal istilah "Given up complex" yaitu suatu perasaan putus
asa dan tidak berdaya yang ekstrim yang dapat menyebabkan kematian
mendadak. Kita sering melihat contoh hal ini pada orang yang ditinggal
meninggal oleh suami atau istrinya yang menjadi sakit tidak lama setelah
pasangannya meninggal, dan kita menyebut orang itu "meninggal karena patah
hati"

Dr. Engel menemukan seratus contoh kematian mendadak dalam situasi yang
tidak lazim dari guntingan koran di seluruh dunia, dan dengan menggali status
psikologi orang tersebut sebelum meninggal, ia menemukan bahwa rasa tak
berdaya dan hilangnya kemampuan menghadapi duni yang dialami seseorang
seringkali menyebabkan kematiannya. Dr. Engel menyimpulkan bahwa BUKAN
situasi kehidupanlah yang menyebabkan kematiannya tetapi SIKAP terhadap
situasi itulah yang menutup takdir mereka. Dalam buku "Unlimited Power"
karangan Anthony Robbins, diceritakan tentang seorang yang luar biasa
bernama W. Mitchell. Walaupun ia mengalami 2x kecelakaan yang luar biasa
(yang pertama membuat ia mengalami luka bakar lebih dari 50% tubuhnya dan
yang kedua membuat ia harus tinggal di kursi roda), ia bisa bangkit dari rasa
tidak berdayanya dan menjadi inspirator bagi banyak orang di dunia. Contoh lain
lagi adalah Christopher Reeves, yang dikenal sebagai pemeran film Superman.
Tahun 1994 ia mengalami kecelakaan yang mengakitbatkan ia lumpuh dari leher
ke bawah. Awalnya ia mengalami tekanan yang sangat berat dan berpikir untuk
mati, tetapi setelah ia merenung dan disupport oleh orang-orang yang
dicintainya, ia dapat melihat penderitaannya dari kacamata yang berbeda dan
sekarang iapun merupakan salah satu orang supersibuk yang banyak dicari
orang untuk memberikan motivasi.

Pada otak manusia, ada suatu organ yang disebut Deep Limbic System (DLS)
yang sangat menentukan situasi emosional seseorang. Ketika DLS ini tidak aktif,
maka orang cenderung melihat sesuatu dari kacamata positif sedangkan mereka
yang DLS nya aktif, cenderung melihat dari kacamata negatif. Rangsangan
terhadap DLS ini seringkali diawali dari suatu pikiran. Pikiran negatif yang masuk
dan mengaktifkan DLS kita, jika tidak segera kita sadari dan kita "non-aktifkan"
akan membuat kita melihat segala sesuatu dari kacamata negatif dan dapat
membuat orang menjadi depresi dan jika berlebihan dapat mengakibatkan hal
seperti contoh-contoh di atas.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 5: Tabu dan Tahayul

Kita tinggal di Indonesia di mana sebagian besar masyarakatnya mempercayai
tabu dan tahayul. Sejak kita kecil, kita sudah sering dijejali berbagai informasi
mengenai apa yang harus ditakuti dan dihindari, dan tentang tindakan apa yang
dapat berbahaya dan atau tidak diharapkan. Informasi ini dimasukkan ke otak
kita baik oleh orang tua kita, teman, guru, lingkungan, saudara kita, dll. Mungkin
anda masih ingat waktu kecil diberitahu bahwa kalau sudah magrib anak kecil
tidak boleh bermain di luar, kalau main hujan akan sakit, kalau baca sambil
tiduran maka mata akan rusak, dll. Kita tidak menyadari bahwa apa yang kita
pikirkan dan percayai akan membawa perubahan pada fisik kita.

Anak-anak di Jepang diajarkan untuk menjauhi pohon lacquer (pernis) karena
dapat mengakibatkan alergi pada kulit. Para peneliti Jepang, Dr. Yujiro Ikemi
dan Shunji Nakagawa, merasa heran melihat pasien- pasien mereka. Hanya
dengan berjalan di bawah pohon Lacquer, atau dekat pabrik yang membuat
pernis, mereka mengalami gejala pada kulit seperti gatal, nyeri dan
pembengkakan.

Ke-2 peneliti tersebut melakukan penelitian terhadap 57 anak laki- laki SMA. Para
responden ini diminta mengisi questioner untuk mengetahui riwayat alergi yang
pernah mereka alami. Anak yang melaporkan reaksi berat terhadap pohon
Lacquer di masa lalu kemudian ditutup matanya dan pada salah satu tangannya
digosok dengan daun Lacquer namun dikatakan kepada mereka bahwa ini daun
pohon kelapa. Kemudian lengan satunya digosok dengan daun pohon kelapa
tetapi dikatakan daun pohon Lacquer. Dalam beberapa menit, lengan yang
digosokkan daun kelapa tetapi dikatakan daun Lacquer mulai menunjukkan
reaksi, menjadi merah dan membengkak, menimbulkan rasa gatal dan panas.
Sedangkan sebagian besar lengan yang digosok dengan daun pohon kelapa
tetapi dikatakan daun Lacquer, tidak menunjukkan reaksi.

Para peneliti menyimpulkan bahwa reaksi pasien tergantung pada faktor
konstitusional, seperti kerentanan kulit terhadap suatu toksin dan jumlah toksin,
dan juga pada efek sugesti, atau apa yang dianggap pasien sebagai toksin.
Tetapi pada 51% kasus, sugesti merupakan kekuatan lebih besar dibandingkan
kekuatan konstitusional. Jadi faktor keyakinan membawa efek yang sangat besar
dan dapat mempengaruhi fisik seseorang.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 6: Breathing

Setiap saat selama kita hidup pasti bernafas. Bernafas adalah sesuatu yang
sangat penting untuk membawa Oksigen masuk ke dalam tubuh kita serta
membuang produk sisa seperti CO2 keluar dari tubuh kita. Setiap sel dalam
tubuh kita membutuhkan oksigen agar dapat berfungsi dengan baik.

Tahukah anda bahwa 20% dari oksigen yang anda hirup akan digunakan oleh
otak anda? Sel otak sangat sensitif terhadap oksigen. Sel-sel ini akan mati dalam
4 menit jika kekurangan oksigen. Sedikit saja terjadi perubahan kadar oksigen
dalam otak kita akan merubah bagaimana seseorang merasakan dan bertingkah
laku.

Perhatikan apa yang terjadi dengan anda ketika anda marah. Pola nafas anda
berubah secara drastis menjadi pendek dan cepat. Hal ini mengakibatkan kadar
oksigen di dalam darah menjadi menurun dan terbatasnya kadar oksigen yang
dapat digunakan oleh otak. Karena kadar oksigen di otak menjadi terpengaruh,
anda menjadi tambah kacau, impulsif, bertindak seperti orang bingung dan juga
terjadi perilaku- perilaku negatif lainnya seperti berteriak, mengancam bahkan
memukul orang lain.

Selain masalah di atas, orang-orang jaman sekarang juga seringkali
mengkondisikan tubuhnya untuk bernafas pendek dan cepat. Karena tidak ingin
kelihatan perutnya besar, baik pria maupun wanita seringkali berjalan dengan
perut ditarik masuk dan dada dibusungkan. Dengan posisi tubuh seperti ini,
maka yang akan aktif melakukan pernafasan adalah bagian dada, di mana nafas
yang dihasilkan tidak dapat panjang dan dalam.

Pola nafas yang baik adalah pola nafas seorang anak kecil yang sedang tidur.
Perhatikan anak anda yang sedang tidur, yang naik dan turun bukan dadanya
melainkan perutnya. Dada hanya bergerak sedikit, mengikuti irama perut yang
naik dan turun. Dengan pola bernafas seperti inilah maka dapat dilakukan
pernafasan yang dalam dan panjang, yang dapat memaksimalkan kadar oksigen
di darah dan pada akhirnya kadar oksigen di otak anda, sehingga otak dapat
berfungsi dengan normal.

Jika anda mengalami kepanikan atau marah atau ketakutan, ingatlah untuk
merubah nafas anda dari nafas pendek dan cepat yang menggunakan dada
menjadi nafas panjang dan dalam dengan menggunakan perut, maka kepanikan
dan kemarahan atau ketakutan anda akan mereda.

Jika anda belum jelas mengenai bagaimana bernafas yang baik, sekarang
pegang dada anda dengan 1 tangan dan tangan lainnya memengang perut anda.
Rasakan gerakan badan anda pada saat bernafas, mana yang mengembang dan
mengempis? Apakah dada atau perut anda? Jika anda sedang di rumah, cobalah
melakukan praktek bernafas dengan perut di ranjang sewaktu anda tiduran.
Taruhlah sebuah buku pada perut anda dan usahakan agar buku tersebut yang
naik dan turun pada waktu anda bernafas. Dengan sering berlatih anda akan
menjadi terbiasa untuk melakukan pernafasan dengan menggunakan perut
sehingga akan
memperbaiki kualitas hidup dan diri anda.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 7: Judi

Mengapa banyak orang suka berjudi? Ternyata judi yang berlebihan atau
kecanduan judi jawabannya ada di otak. Hal ini dikemukakan oleh para periset di
Australia.

Dengan semakin majunya ilmu kedokteran yang berhubungan dengan otak dan
juga makin canggihnya alat-alat untuk melihat otak bekerja, sekarang ini banyak
ditemukan bahwa apa yang dulunya dianggap masalah kejiwaan ternyata
masalahnya ada di otak. Penelitian tentang otak para penjudi ini untuk pertama
kalinya dilakukan di dunia dan para periset ini mengatakan bahwa para
pencandu judi kurang memiliki perasaan takut atau perasaan dalam bahaya.

Penelitian yang dilakukan dr. Lea Williams kepada seorang penjudi menunjukkan
bahwa bagian dari otaknya yang memiliki respon pada bahaya berjalan lamban.
Temuan ini kontras dengan aktifitas otak dari responden anti-judi yang dijadikan
pembanding. Ia juga menambahkan temuan memperlihatkan subjek judi
memiliki kerusakan dalam jaringan hukuman maupun ganjaran pada otak.

Temuan juga memperlihatkan , upaya intensif diperlukan untuk menghentikan
kebiasaan buruk para penjudi. Responden diberi beberapa stimulasi emosional
termasuk gambar wajah dan bunyi seperti teriakan untuk menstimulir otak dan
menciptakan gambar magnetik. Gamber ini juga menunjukan kerusakan dalam
hubungan antara bagian berbeda otak yang bekerja sepanjang waktu untuk
meregulasi berbagai respons.

Dalam kasus-kasus dimana kerusakan otak belum terlalu berat, seorang penjudi
bisa ditolong dengan mengajarkannya untuk merubah Internal
Representation-nya. Apa itu Internal Representation? Ini adalah nama beken dari
"Apa yang kita pikirkan" dan "Bagaimana kita berpikir". Pada saat seorang
penjudi mau berjudi, dalam pikirannya pasti terdapat suatu kombinasi antara
gambar, suara, wangi dan perasaan sedemikian rupa sehingga ia berhasrat
untuk berjudi. Mungkin di otaknya terdapat suatu gambaran orang-orang yang
bersukacita, musik yang gembira, tidak ada kesusahan, ruangan yang harum
wangi semerbak sehingga ia amat ingin berjudi. Bagaimana seandainya
gambaran, musik, wangi dan perasaan yang ada di pikirannya dirubah sebagai
berikut : semua orang yang ada di ruangan berpakaian serba hitam, buat
gambar orang-orang tersebut sehingga kelihatan pudar dan tidak jelas di pikiran,
kemudian musiknya adalah musik kesedihan dan penderitaan dan wajah-wajah
orang yang berpakaian hitam tersebut tidak ada yang gembira, semua sedih
bahkan menangis, sedangkan wangi yang ada adalah wangi yang biasa dicium
jika sedang menghadiri upacara kematian. Dengan merubah gambar, suara,
wangi dan perasaan yang ada di otak seorang penjudi besar kemungkinan ia
akan enggan untuk berjudi.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 8: Cokelat

Apakah anda senang ngopi atau merokok di kantor jika sedang banyak kerjaan?
Ada kabar gembira untuk anda dari dunia ilmu pengetahuan. Bagaimana kalau
kebiasaan anda ngopi dan merokok tersebut digantikan dengan Cokelat? Karena
ternyata wangi cokelat mempunyai efek menyejukkan, menyenangkan dan
membuat santai seseorang.

Para peneliti dari Inggeris melakukan penelitian kepada 20 sukarelawan untuk
mengendus bau-bauan. Para sukarelawan duduk dalam ruangan yang dirancang
khusus kedap bau. Mereka menggunakan penutup mata dan telinga sehingga
bisa berkonsentrasi pada bau-bauan.

Para sukarelawan tidak diberitahu sumber bauan yang akan mereka endus.
Ketika mereka mengendus bauan tersebut, para peneliti mengukur aktifitas otak
mereka. Ternyata bau cokelat bisa menekan suatu gelombang yang ada di otak
yang berhubungan dengan perhatian. Biasanya semakin banyak yang harus
diberikan perhatian, semakin banyak gelombang ini ada.

Para peneliti belum mengetahui secara pasti kenapa cokelat bisa memberi efek
seperti itu. Satu penjelasan , jika kita membayangkan cokelat, mungkin yang
tergambar di benak kita adalah kue cokelat yang lezat atau permen cokelat yang
nikmat atau kenangan indah sewaktu menikmati cokelat. Karena adanya
bayangan yang menyenangkan timbul di benak anda, hal ini akan mengurangi
perhatian anda pada keadaan sekeliling dan membuat anda menjadi lebih
tenang.

Bau harum cokelat juga meningkatkan aktifitas gelombang otak yang lain, salah
satunya adalah gelombang alfa yang umumnya muncul bila orang dalam
keadaan santai.

Jadi jika anda sedang stress karena banyak pekerjaan, tidak usah ambil kopi
atau rokok tetapi minumlah atau makanlah cokelat untuk mendapatkan
ketenangan.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 9: Guided Imagery

Belum lama ini suatu proyek baru saja dimulai untuk mengetahui apakah anak-
anak yang menderita sakit dapat mengontrol rasa sakit mereka dengan
mengunakan imajinasi mereka sendiri.

Proyek ini didanai US$ 20,000 dari Shaw Nursing Faculty Collaborative Grant dan
akan diawasi oleh Nola Schmidt, seorang asisten profesor dari Universitas
Valparaiso. Team dari proyek ini akan mempelajari anak-anak berusia 7 sampai
16 tahun yang menderita kangker, penyakit Sickle Cell, hemophilia atau stem cell
transplants. Mereka semua akan tinggal di Children's Memorial Medical Center di
Chicago.

Hipotesa yang akan digunakan dalam proyek ini adalah "anak-anak yang
menggunakan "Guided Imagery" akan mempunyai tingkat kesakitan yang lebih
rendah daripada anak-anak yang tidak menggunakan "Guided Imagery" dan juga
mereka akan menggunakan lebih sedikit pengobatan untuk mengurangi rasa
sakit".

Anda ingin tahu bagaimana mereka melatih "Guided Imagery" untuk anak- anak
yang sakit tersebut? Sambil kita menunggu hasil dari proyek ini, bagi mereka
yang mempunyai anak atau mengetahui ada rekan yang mempunyai anak yang
sakit seperti para responden yang disebutkan di atas, mungkin anda dapat
melakukan juga seperti apa yang dilakukan team periset ini. Beginilah yang akan
mereka lakukan : seorang suster akan melakukan interview seorang setiap anak
mengenai hal apa saja yang anak itu sukai maupun tidak sukai. Bedasarkan
detail dari apa yang disebutkan anak tersebut, suster tersebut akan membuat
kaset ber- durasi 15 menit yang berisi suara dari sesuatu yang anak itu sukai,
sebagai contoh : suara di kaset mungkin mendeskripsikan bagaimana anak
tersebut sedang mengendarai sebuah balon udara, dimana anak tersebut dapat
meng-imajinasi-kan bagaimana rasannya angin dan sinar matahari, bagaimana
pohon-pohon kelihatannya dibawah dan bagaimana bau udara tercium.

Tujuan dari melakukan imajinasi tersebut adalah untuk membuat anak
membayangkan hal yang mereka sukai tersebut dan merupakan rasa sakit.
Scmidt mengatakan "Bukan berarti rasa sakit itu tidak ada, tetapi pikiran sibuk
memikirkan hal lain".

Setiap anak akan dibekali dengan diari dimana mereka akan mencatat tanggal,
waktu dan tipe rasa sakit yang mereka rasakan. Para periset berharap untuk
mengumpulkan 1500 data dalam 9 bulan ke depan, dimulai dari bulan Oktober
ini.

Kita berharap semoga proyek ini membawa suatu langkah positif ke depan. Jika
hipotesa terbukti maka akan sangat membantu bagi anak- anak yang menderita
sakit untuk lebih menikmati hidup di dunia ini.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 10: Karbohidrat vs Protein

Dalam suatu penelitian pada Institut Teknologi Massachusetts (ITM), para
peneliti memberikan makan siang berupa daging ayam kalkun (mengandung 3
ons protein) kepada 40 orang pria berusia 18 hingga 28 tahun. Setelah makan,
para pria tersebut diminta untuk mengerjakan suatu pelatihan berpikir yang
cukup rumit.

Pada suatu hari lain, para lelaki yang sama diberikan makan siang yang terbuat
dari 4 ons tepung gandum (hampir semuanya karbohidrat murni), kemudian
diminta melakukan pelatihan yang serupa.

Dari hasil tes tersebut, peserta tes menunjukkan pengurangan kinerja mental
setelah makan makanan berkarbohidrat dibandingkan makanan berprotein.
Penelitian lain mengindikasikan bahwa orang dewasa berusia 40 tahun ke atas
cenderung lebih mudah mengalami efek serupa dibandingkan mereka yang lebih
muda.

Hal ini tidak berarti anda tidak boleh makan karbohidrat. Karbohidrat tetap
diperlukan dan saat yang terbaik adalah pada saat anda ingin rileks bukan ketika
anda membutuhkan konsentrasi tinggi.

Pada penelitian lain yang dilakukan kepada wanita berusia 18-29 tahun,
menemukan bahwa rasa mengantuk meningkat 2x lipat setelah menyantap
makanan berkarbohidrat tinggi.

Jadi, jika anda ingin meningkatkan produktifitas kerja anda, terutama setelah
jam makan siang, kurangilah mengkonsumsi karbohidrat tinggi pada saat anda
menyantap makan siang.

===== e-learning : Brain for Health =====

Lesson 11: Terapi Lumba-Lumba

Terapi ini ditemukan oleh Prof. David Nathanson yang mengatakan bahwa efek
sonar yang dihasilkan oleh lumba-lumba memberikan efek baik bagi peningkatan
kemauan belajar dan penyembuhan. Gelombang suara lumba- lumba yang
bernada tinggi yang kemudian dikeluarkan secara terputus- putus kemudian
akhirnya memantul lagi, dipercaya bisa mengubah susunan metabolisme tubuh
manusia, karena gelombang ini mampu memicu pelepasan hormon endorfin di
dalam tubuh manusia, sehingga membuat penderita merasa nyaman.

Riset awal mengenai terapi ini dilakukan di Florida pada tahun 1978. Nathanson
menggunakan lumba-lumba sebagai guru bagi anak-anak yang mengalami Down
Syndrome. Hasil-hasil risetnya mengejutkan. Anak-anak belajar empat kali lebih
cepat dan dengan hasil yang lebih besar apabila mereka diterapi dalam air dan
berinteraksi dengan lumba-lumba.

Tahun 1989-1994 merupakan masa pengembangan dari studi awal yang
dilakukan di tahun 1978. Berdasarkan studi dalam kurun waktu ini, dinyatakan
bahwa terjadi peningkatan kognitif dan emosional yang signifikan pada anak-
anak yang mengalami gangguan, maka dimulailah tahap pengembangan
program layanan terapi di Dolphin Research Center.

Di akhir tahun 1994, model terapi ini begitu sukses. Kini, Bukan hanya
keterbelakangan mental yang diterapi, tetapi juga sudah merambah ke
gangguan head arid spinal cord injuries, handicap sensoris seperti kebutaan dan
ketulian, gangguan otot dan saraf dan kerangka otot.

Namun banyak orang yang menentang terapi ini. Mereka mengatakan bahwa
bukan sonar yang memberikan efek positif, karena terapi lumba-lumba
sebetulnya tidak lebih dari rekreasi saja.

Sumber : Human Health Magazine no.11

Semoga anda dapat semakin mengoptimalkan otak anda!

Anda mungkin juga menyukai