Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN
Malaria adalah penyakit infeksi parasit yang disebabkan oleh plasmodium yang
menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual di dalam
darah (1).
Malaria merupakan masalah kesehatan dibanyak negara di seluruh dunia. Tiga
ratus juta penduduk diserang setiap tahunnya dan 2-4 juta meninggal dunia.
Berdasarkan laporan !" (2###)$ terdapat lebih dari 24## juta penduduk atau 4#%
dari penduduk dunia tinggal di daerah endemis malaria. &ementara$ pre'alensi
penyakit malaria di seluruh dunia diperkirakan antara (##--)## juta kasus setiap
tahunnya (2).
*enyakit malaria hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di negara-negara tropis yang biasanya merupakan negara yang sedang
berkembang termasuk +ndonesia ((). +ndonesia merupakan derah endemis malaria$
,alupun telah dilakukan program pelaksanaan dan pemberantasan penyakit malaria
sejak tahun 1-)-$ namun$ hingga saat ini angka kesakitan dan kematian masih .ukup
tinggi (4).
Malaria masih merupakan problem kesehatan masyarakat di +ndonesia$
terutama di luar /a,a dan Bali. 0i /a,a di beberapa daerah di pesisir pantai &elatan
penyakit ini mun.ul kembali. ()).
1
Malaria adalah suatu penyakit proto1oa genus plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles (4). &pesies plasmodium pada manusia adalah
Plasmodium falciparum, Plasmodium vivax, Plasmodium ovale, dan Plasmodium
malariae. /enis *lasmodium yang banyak ditemukan di +ndonesia adalah *.
fal.iparum dan *. 'i'a2$ sedangkan *. malariae dapat ditemukan di beberapa pro'insi
seperti 3ampung$ 4usa Tenggara Timur$ dan *apua. *. o'ale pernah ditemukan du
4usa Tengara Timur dan *apua (5).
0i antara ke empat spesies plasmodium$ Plasmodium falciparum mempunyai
siklus hidup terpendek di dalam sel hati dan menyerang semua bentuk eritrosit
sehingga multiplikasi di dalam darah .epat terjadi. 0alam darah tepi tampak bentuk
ring (trofo1oit muda) dan gametosit. &edangkan bentuk lain umumnya terlihat di
pembuluh kapiler alat-alat dalam (6).
*lasmodium 'i'a2 se.ara general angka kesakitannya lebih ringan dibanding
*lasmodium fal.iparum dan mempunyai fase hepatik disebut hipno1oit. !ipno1oit-
hipno1oit ini bisa dorman di hepar dan se.ara spontan kembali relaps (7).
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh proto1oa genus
Plasmodium yaitu Plasmodium falciparum$ Plasmodium ovale$ Plasmodium vivax$
dan Plasmodium malariae ()). *enyebab tersering dan dapat berakibat fatal adalah
Plasmodium falciparum yang dapat menyebabkan malaria berat dengan berbagai
komplikasinya dibandingkan dengan spe.ies lain yang jarang menyebabkan kematian
ataupun gejala sisa atau sekuele. Plasmodium falciparum dapat menginfeksi manusia
sejak dalam konsepsi sampai de,asa (1). Malaria masih merupakan penyakit rakyat
yang tidak hanya mempunyai dampak pada keadaan sosial ekonomi$ namun juga
menyebabkan angka mortalitas akibat adanya masalah dalam pelayanan kesehatan
sehingga perlu upaya penanganan yang lebih baik lagi.
Malaria adalah parasit sel darah merah yang bisa men.apai jumlah 1#
1(
di darah
manusia. +nfeksi yang sering memun.ulkan gejala disebabkan oleh parasit dengan
jumlah berkisar 1#
6
-1#
12
(-).
2.2. Epidemiologi
Menurut sur'ey 8esehatan 9umah Tangga tahun 2##1$ terdapat 1) juta kasus
malaria dengan (7.### kematian setiap tahunnya. 0iperkirakan ()% penduduk
(
+ndonesia tinggal di daerah beresiko tertular malaria. 0ari 474 kabupaten:kota yang
ada di +ndonesia$ ((7 kabupaten:kota merupakan ,ilayah endemis malaria (5).
;ngka kematian karena malaria berhasil ditekan dari #$-2% pada tahun 2##)
menjadi #$42% pada tahun 2##5 dan menurun lagi menjadi #$2% pada tahun 2##6
(5).
*erbedaan pre'alensi menurut umur dan jenis kelamin lebih berkaitan dengan
perbedaan derajat kekebalan tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bah,a
perempuan mempunyai respon imun yang lebih kuat dibandingkan dengan laki-laki$
namun kehamilan dapat maningkatkan resiko malaria. ;da beberapa faktor yang turut
mempengaruhi seseorang terinfeksi malaria adalah (1#$11)
1. 9as atau suku bangsa
*ada penduduk benua ;frika pre'alensi !emoglobin & (!b&) .ukup tinggi
sehingga lebih tahan terhadap infeksi P. falciparum karena !b& dapat
menghambat perkembangbiakan P. falciparum.
2. 8ekurangan en1im tertentu
8ekurangan terhadap en1im <lukosa 5 *hosphat 0ehidrogenase (<5*0)
memberikan perlindungan terhadap infeksi P. falciparum yang berat.
0efisiensi terhadap en1im ini merupakan penyakit genetik dengan manifestasi
utama pada ,anita.
(. 8ekebalan pada malaria terjadi apabila tubuh mampu mengan.urkan
Plasmodium yang masuk atau mampu menghalangi perkembangannya.
4
2.3. Etiologi
<enus plasmodium dan terdapat 4 spesies yang dapat menyerang manusia$
yaitu= (()
1. *lasmodium 'i'aks$ (malaria tertiana)
2. *lasmodium fal.iparum$ (malaria tropika)
(. *alsmodium malariae (malaria malariae)
4. *lasmodium o'ale (malaria o'ale)
*enularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles ataupun
ditularkan langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang ter.emar serta
dari ibu hamil kepada janinnya (11$ 12).
2.. Si!l"s #id"p pl$smodi"m
0alam siklus hidupnya Plasmodium mempunyai dua hospes yaitu pada
manusia dan nyamuk$ &iklus aseksual yang berlangsung pada manusia disebut
ski1ogoni dan siklus seksual yang membentuk sporo1oit di dalam nyamuk disebut
sporogoni

(4).
*ada siklus seksual sporo1oit infeksius dari kelenjar ludah nyamuk
anopheles betina dimasukkan kedalam darah manusia melalui tusukan nyamuk
tersebut. 0alam ,aktu (# menit jasad tersebut memasuki sel-sel parenkim hati dan
mulai stadium eksoeritrosik. 0i dalam sel hati parasit tumbuh menjadi ski1on dan
berkembang menjadi mero1oid. &el hati yang mengandung parasit pe.ah dan
mero1oid keluar dengan bebas$ sebagian di fagosit. "leh karena prosesnya terjadi
)
sebelum memasuki eritrosit makadisebut stadium preeritrosit atau eksoeritrosit.
&iklus eritrosit dimulai saat mero1oid memasuki sel-sel darah merah. *arasit tampak
sebagai kromatin ke.il$ dikelilingi oleh sitoplasma yang membesar$ bentuk tidak
teratur dan mulai membentuk tropo1oit$ tropo1oid berkembang menjadi ski1on
muda$ kemudian berkembang menjadi ski1on matang dan membelah banyak menjadi
mero1oid$ pigmen dan sisa sel keluar dan memasuki plasma darah. *arasit memasuki
sel darah merah lainnya untuk mengulangi siklus ski1ogoni. Beberapa mero1oid
memasuki eritrosit dan membentuk ski1on dan lainnya membentuk gametosit yaitu
bentuk seksual. *ada malaria falsiparum$ tidak ditemukan stadium hipno1oid di hati
seperti pada malaria 'i'a2 dan o'ale$ sehingga malaria tipe ini tidak menimbulkan
relaps pada perjalanan penyakitnya (4).
0i dalam tubuh nyamuk terjadi siklus seksual. <ametosit yang bersama darah
tidak di.erna oleh sel-sel lain. *ada makrogamet (jantan) kromatin membagi menjadi
5-7 inti yang bergerak kepinggir parasit. 0ipinggir ini beberapa filamen dibentuk
seperti .ambuk dan bererak aktif disebut mikrogamet. *embuahan terjadi karena
masuknya mikrogamet kedalam makrogamet untuk membentuk 1igot. >igot berubah
bentuk seperti .a.ing pendek disebut ookinet yang dapat menembus lapisan epitel dan
basal membran dinding lambung. 0itempat ini ookinet membesar dan disebut
ookista. 0idalam ookista dibentuk ribuan sporo1oit dan beberapa sporo1oit
menembus kelenjar nyamuk dan bila nyamuk menggigit maka sporo1oit masuk ke
dalam darah dan mulailah siklus pre eritrosit (4). &iklus hidup malaria falsiparum
dapat dilihat pada gambar 1.
5
<ambar 1. &iklus !idup Plasmodium falsiparum
2.%. P$togenesis
*atogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara parasit$ inang dan
lingkungan. *atogenesis lebih ditekankan pada terjadinya peningkatan permeabilitas
pembuluh darah daripada koagulasi intra'askuler. "leh karena ski1ogoni
menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadi anemia. Beratnya anemi tidak
sebanding dengan parasitemia menunjukkan adanya kelainan eritrosit selain yang
mengandung parasit. !al ini diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan
gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pe.ah melalui limpa sehingga parasit
6
keluar. ?aktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia mungkin karena
terbentuknya antibodi terhadap eritrosit (11).
3impa mengalami pembesaran dan pembendungan serta pigmentasi sehingga
mudah pe.ah. 0alam limpa dijumpai banyak parasit dalam makrofag dan sering
terjadi fagositosis dari eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi. *ada
malaria kronis terjadi hyperplasia dari retikulosit diserta peningkatan makrofag (11).
*ada malaria berat mekanisme patogenesisnya berkaitan dengan in'asi
mero1oit ke dalam eritrosit sehingga menyebabkan eritrosit yang mengandung parasit
mengalami perubahan struktur danmbiomolekular sel untuk mempertahankan
kehidupan parasit. *erubahan tersebut meliputi mekanisme$ diantaranya transport
membran sel$ sitoadherensi, sekuestrasi dan resetting (1().
&itoadherensi merupakan peristi,a perlekatan eritrosit yang telah terinfeksi P.
falciparum pada reseptor di bagian endotelium 'enule dan kapiler. &elain itu eritrosit
juga dapat melekat pada eritrosit yang tidak terinfeksi sehingga terbentuk roset. (14).
Resetting adalah suatu fenomena perlekatan antara sebuah eritrosit yang
mengandung merozoit matang yang diselubungi oleh sekitar 1# atau lebih eritrosit
non parasit$ sehingga berbentu seperti bunga. &alah satu faktor yang mempengaruhi
terjadinya resetting adalah golongan darah dimana terdapatnya antigen golongan
darah ; dan B yang bertindak sebagai reseptor pada permukaan eritrosit yang tidak
terinfeksi.(1($14)
7
Menurut pendapat ahli lain$ patogenesis malaria adalah multifaktorial dan
berhubungan dengan hal-hal sebagai berikut=
1. *enghan.uran eritrosit
?agositosis tidak hanya pada eritrosit yang mengandung parasit tetapi juga
terhadap eritrosit yang tidak mengandung parasit sehingga menimbulkan
anemia dan hipoksemia jaringan. *ada hemolisis intra'as.ular yang berat
dapat terjadi hemoglobinuria (black white fever) dan dapat menyebabkan
gagal ginjal (1))
2. Mediator endotoksin-makrofag
*ada saat ski1ogoni$ eritrosit yang mengandung parasit memi.u makrofag
yang sensiti'e endotoksin untuk melepaskan berbagai mediator.
@ndotoksin mungkin berasal dari saluran .erna dan parasit malaria sendiri
dapat melepaskan faktor nekrosis tumor (T4?) yang merupakan suatu
monokin$ ditemukan dalam peredaran darah manusia dan he,an yang
terinfeksi parasit malaria. T4? dan sitokin dapat menimbulkan demam$
hipoglikemia$ dan sndrom penyakit pernapasan pada orang de,asa (1)).
(. &ekuestrasi eritrosit yang terluka
@ritrosit yang terinfeksi oleh Plasmodium dapat membentuk tonjolan-
tonjolan (knobs) pada permukaannya. Tonjolan tersebut mengandung
antigen dan bereaksi dengan antibodi malaria dan berhubungan dengan
afinitas eritrosit yang mengandung parasit terhadap endothelium kapiler
alat dalam$ sehingga ski1ogoni berlangsung di sirkulasi alat dalam.
-
@ritrosit yang terinfeksi menempel pada endothelium dan membentuk
gumpalan yang mengandung kapiler yang bo.or dan menimbulkan
anoksia dan edema jaringan (1)).
2.&. '$nifest$si Klinis
Manifestasi klinis malaria tergantung pada imunitas penderita$ tingginya
transmisi infeksi malaria. ;dapun gejala dan tanda yang dapat ditemukan pada
penderita malaria adalah=
1. 0emam
Masa tunas tunas intrinsik berakhir dengan timbulnya serangan demam
pertama (15). &erangan demam yang khas terdiri dari ( stadium$ yaitu
menggigil$ pun.ak demam$ dan berkeringat. 0emam dapat mereda se.ara
bertahap karena tubuh dapat beradaptasi terhadap parasit dalam tubuh dan ada
respon imun (16).
2. &plenomegali
&plenomegali merupakan gjala khas malaria kronik. 3impa mengalami
kongesti$ menghitam$ dan menjadi keras karena timbunan pigmen eritrosit
parasit dan jaringan ikat bertambah (16).
(. ;nemia
0erajat anemia tergantung pada spesies penyebab$ yang paling berat adalah
anemia karena P. alciparum. !al ini diakibatkan oleh karena penghan.uran
eritrosit yang berlebihan$ eritrosit normal tidak dapat hidup lama dan
1#
gangguan pembentukan eritrosit karena depresi eritropoesis dalam susmsum
tulang (16).
4. +kterus
+kterus disebabkan karena hemolisis dan gangguan hepar (16).
Berat: ringannya infeksi dipengaruhi oleh jenis plasmodium (P. alciparum
sering memberikan komplikasi)$ daerah asal infeksi (pola resistensi terhadap
pengobatan)$ umur (usia lanjut dan bayi sering berat)$ dan keadaan kesehatan. (1)
<ejala klinis yang utama pada infeksi malaria se.ara umum atau klasik disebut
Trias Malaria yang se.ara berurutan (1)=
*eriode dingin ( 1)-5# menit ). 0ia,ali dengan menggigil$ penderita sering
membungkus diri dengan selimut atau kain sarung tapi masih tetap kedinginan
dengan seluruh tubuh bergetar dan gigi-gigi saling terantuk$ diikuti dengan
meningkatnya temperatur.
*eriode panas. *enderita muka merah$ nadi .epat$ dan panas badan tetap
tinggi beberapa jam.
*eriode berkeringat. *enderita berkeringat banyak dan temperatur turun$ dan
penderita merasa sehat.
*ada *. fal.iparum$ menggigil dapat berlangsung berat atau tidak ada dan
periode tidak panas berlangsung 1 jam. (1)
Malaria tropika atau malaria falsiparum merupakan bentuk yang paling berat$
ditandai panas yang irreguler$ anemia$ splenomegali$ parasitemia sering dijumpai$ dan
11
sering terjadi komplikasi. <ejala prodormal yang sering dijumpai yaitu sakit kepala$
lesu$ perasaan dingin$ mual$ muntah$ dan diare. &ering terjadi hperpireksia dengan
temperatur di atas 4#
o
A. (1)
Plasmodium falciparum, se.ara klinis dikenal sebagai Malaria tropikana
atau Malaria tertiana maligna karena serangan demamnya yang biasanya timbul
setiap ( hari sekali dengan gejala yang lebih berat dibandingkan infeksi oleh jenis
plasmodium lainnya. *lasmodium fal.iparum memiliki tingkat komplikasi dan
kematian teringgi dibandingkan jenis malaria yang lain$ malaria ini menyebabkan
sekitar 7#% dari semua kasus malaria dan menyebabkan -#% kematian yang
disebabkan oleh malaria. Beratnya gejala pada malaria falsiparum berhubungan
dengan kemampuan Plasmodium falsiparum untuk menyerang segala usia eritrosit
(1).
*ada infeksi P. falciparum dapat meimbulkan malaria berat dengan komplikasi
umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut !" didefinisikan
sebagai infeksi P. falciparum stadium aseksual dengan satu atau lebih komplikasi
sebagai berikut=(1($14)=
1. Malaria serebral$ derajat kesadaran berdasarkan <A& kurang dari 11.
2. ;nemia berat (!bB) gr% atau hematokrit B1)%) pada keadaan hitung
parasit C1#.###:Dl.
(. <agal ginjal akut (urin kurang dari 4##ml:24jam pada orang de,asa atau
B12 ml:kgBB pada anak-anak setelah dilakukan rehidrasi$ diserta kelainan
kreatinin C(mg%.
12
4. @dema paru.
). !ipoglikemia= gula darah B4# mg%.
5. <agal sirkulasi:syok= tekanan sistolik B6# mm!g diserta keringat dingin
atau perbedaan temperature kulit-mukosa C1
o
A.
6. *erdarahan spontan dari hidung$ gusi$ saluran .erna dan atau disertai
kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intra'askuler.
7. 8ejang berulang lebih dari 2 kali:24jam setelah pendinginan pada
hipertermis.
-. ;sidemia (*hB6$2)) atau asidosis (plasma bikarbonat B1)mmol:3).
1#. Makroskopik hemaglobinuri oleh karena infeksi malaria akut bukan karena
obat antimalaria pada kekurangan <lukosa 5 *hospat 0ehidrogenase.
11. 0iagnosa post!mortem dengan ditemukannya parasit yang padat pada
pembuluh kapiler jaringan otak.
+ndikasi masuk rumah sakit untuk malaria adalah malaria fal.iparum dengan
setidaknya ada satu kriteria dari tabel 1 (khususnya yang EE dan EEE) harus segera di
tatalaksana di +AF tanpa menunda tatalaksana a,al spesifik dan simtomatik (17).
1(
Tabel 1 (17)
14
2.(. Di$gnosis
*emeriksaan-pemeriksan yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis
malaria adalah (1)=
Tetesan preparat tebal. Merupakan .ara terbaik untuk menemukan parasit malaria.
8etebalan dalam membuat sediaan perlu untuk memudahkan identifikasi parasit.
*reparat dinyatakan negatif bila setelah diperiksa 2## lapang pandangan dengan
perbesaran kuat 6##-1### kali tidak ditemukan parasit
Tetesan darah tipis. 0igunakan untuk identifikasi jenis plasmodium bila dengan
preparat darah tebal sulit ditentukan.
Test antigen= *-? test. Mendeteksi antigen *. fal.iparum ("istidine Rich Protein
##). Tes sejenis dengan mendeteksi laktat dehidrogenase dari plaasmodium
(p30!) dengan .ara immunochromatographic telah dipasarkan dengan nama tes
"*T+M;3. Tes ini sekarang dikenal dengan rapid test.
2.). Pen$t$l$!s$n$$n
*ada tahun 1-6( ditemukan pertama kali adanya kasus resistensi *.
?al.iparum terhadap kloroGuin di 8alimantan Timur. &ejak itu kasus resistensi
terhadap klorokuin yang dilaporkan semakin meluas. &ejak tahun 1--#$ dilaporkan
telah terjadi resistensi parasit *. ?al.iparum terhadap klorokuin dari seluruh pro'insi
di +ndonesia. &elain itu dilaporkan juga adanya kasus resistensi plasmodium terhadap
&ulfadoksin-*irimethasin (&*) dibeberapa tempat di +ndonesia. 0ari penelitian-
penelitian oyang dilakukan oleh litbangkes dan lembaga penelitian lainnya telah
1)
ditemukan adanya resistensi *. Hi'a2 terhadap klorokuin di beberapa ,ilayah di
+ndonesia (Bangka$ *apua) (5).
Fntuk menanggulangi resistensi beberapa obat anti malaria$ sekarang lini
pertama pengobatan malaria adalah ;rtemisin Aombination Therapy (;AT) ()).
Bia'ailabilitas artemisin oral berkisar 5#% dengan konsentrasi pun.ak biasanya
ter.apai kurang dari 4 jam. 0eri'at artemisin merupakan obat anti malaria yang
paling .epat bekerja dan paling .epat berespon. 0eri'at artemisin merupakan anti
malaria broad spektrum yang bekerja mela,an parasit muda berbentuk .in.in dan
men.egahnya berubah menjadi bentuk yang lebih matur (-).
;rtemisin dan diri'atnya aman dan bisa ditoleransi se.ara baik. Telah dilaporkan
adanya gangguan gastrointestinal ringan$ di11iness$ tinnitus$ dan bradikardi
sebagai efek samping. &atu-satunya efek samping paling serius yang telah
dilaporkan adalah reaksi hipersensiti'itas tipe 1 yang mun.ul kira-kira 1 pasien
dalam (### pasien (-)
9esistensi kloroGuin sekarang begitu luas$ sehingga sekarang lebih
direkomendasikan ;AT. (16). &ejak *e+,"$,i 2--./ le+i# d$,i )- neg$,$ di sel","#
d"ni$ tel$# meng$dopsi A0T se+$g$i te,$pi lini pe,t$m$. S$$t ini$ ada emp$t
+ent"! A0T 1$ng di,e!omend$si!$n ole# 2,g$nis$si Kese#$t$n D"ni$ 3!")$
yaitu= $,temete, d$n l"mef$nt,ine 3;3)$ $,tes"n$t d$n $modi$4"ine 3;& 5 A6)$
$,tes"n$t d$n meflo4"ine 3;& 7 '6) d$n $,tes"n$t d$n s"lp#$do8ine9
pirimetamin 3;& 7 SP). (1-). Iang tersedia di +ndonesia saat ini adalah kombinasi
;rtesunate-;modiaGuin.
15
1. '$l$,i$ f$l:ip$,"m t$np$ !ompli!$si
Malaria tanpa komplikasi didefinisikan sebagai malaria yang
bersimtomatik tetapi tanpa adanya tanda kega,atan atau tidak ada tanda klinis
maupun laboratorium yang menunjukkan disfungsi organ 'ital. (2#)
;modiaGuin merupakan 4-aminoGuinolon mirip dengan klorokuin telah
digunakan se.ara luas untuk pen.egahan dan pengobatan malaria. ;modiaGuin
telah dilakukan studi kombinasi dengan artesunate$ selanjutnya kombinasi ini
merupakan salah satu pilihan yang direkomendasikan !" untuk program
kontrol malaria. 8ombinasi ini telh dipakai di beberapa negara termasuk ;frika
(4).
8ombinasi dari amodiaGuin dengan artesunat tersedia dalam paket blister
yang tiap tablet mengandung )# mg artesunat dan 1)( mg amodiaGuin. Total
rekomendasi pengobatan adalah 4 mg:kgBB untuk artesunat dan 1# mg:kgBB
untuk amodiaGuin (-)
&ebuah studi sistematik re'ie, yang rele'an pada pengobatan malaria *.
fal.iparum tanpa komplikasi yang dilakukan selama 1# tahun terakhir di
;frika menunjukkan bah,a amodiaGuine (;J) terbukti se.ara signifikan
lebih efektif daripada klorokuin dalam menghilangkan parasit
dengan ke.enderungan untuk pemulihan klinis lebih .epat. (21)
16
8ombinasi artesunate dan ;modiaGuin merupakan kombinasi yang efektif
dan ditoleransi baik. ;ngka kesembuhan parasit setelah pemberian kombinasi 14
hari adalah C-#% pada semua tempat studi (4).
8emasan ;rtesunat E ;modiaGuin terdiri dari ( blister (setiap 1 blister
untuk dosis de,asa)$ setiap blister terdiri dari ())=
4 tablet artesunate K)# mg
4 tablet amodiaGuin K1)# mg
!ari /enis obat /umlah tablet prhari menurut kelompok umur
#-1
bulan
2-11
bulan
1-4
tahun
)--
tahun
1#-14
tahun
L1)
tahun
1 ;rtesunat M N 1 2 ( 4
;modiakuin M N 1 2 ( 4
*rimakuin - - O 1 N 2 2-(
2 ;rtesunat M N 1 2 ( 4
;modiakuin M N 1 2 ( 4
( ;rtesunat M N 1 2 ( 4
;modiakuin M N 1 2 ( 4
;modiakuin= 1# mg:kgbb
;rtesunat= 4 mg:kgbb
*rimakuin= #$6) mg:kgbb
*engobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan jika pengobatan lini
pertama tidak efektif dimana ditemukan gejala klinis tidak memburuk tetapi
parasit aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi).
*engobatan lini kedua yang dipakai saat ini adalah kina E doksisiklin atau
tetrasiklin E primakuin (5).
17
Tablet kina yang beredar di +ndonesia adalah tablet yang mengandung 2##
mg kina fosfat atau sulat. 8ina diberikan peroral$ ( kali sehari dengan dosis 1#
mg:kgbb:kali selama 6 hari (5).
0oksisiklin diberikan 2 kali per-hari selama 6 hari$ dengan dosis orang
de,asa adalah 4 mg:kgbb:hari$ sedangkan untuk anak usia 7-14 tahun adalah 2
mg:kgbb:hari. 0oksisiklin yang beredar di +ndonesia adalah kapsul atau tablet
yang mengandung )# mg dan 1## mg doksisiklin !Al. 0oksisiklin tidak
diberikan pada ibu hamil dan anak usia B 7 tahun. Bila tidak ada doksisiklin$
dapat digunakan tetrasiklin (5).
Tetrasiklin diberikan 4 kali perhari selama 6 hari$ dengan dosis 4-)
mg:kgbb:kali. Tetrasiklin yang beredar di +ndonesia adalah kapsul yang
mengandung 2)# mg atau )## mg tetrasiklin !Al. &eperti halnya doksisiklin$
tetrasiklin tidak diberikan pada ibu hamil dan anak usia B 7 tahun (5).
*engobatan dengan primakuin diberikan seperti pada lini pertama. ;pabila
pemberian dosis obat tidak memungkinkan berdasarkan berat badanpenderita$
pemberian obat dapat diberikan berdasarkan golongan umur. 0osis maksimal
penderita de,asa yang dapat diberikan untuk kina - tablet$ dan primakuin ( tablet
(5).
!ari /enis obat /umlah tablet perhari menurut kelompok umur
#-11
bulan
1-4 tahun )-- tahun 1#-14
tahun
L1) tahun
1 8ina P) ( 2 N ( 2 1 ( 2 1 N ( 2 (2-()
0oksisiklin - - - 2 2 1 PP) 2 2 1 PPP)
*rimakuin - O 1 N 2 2-(
1-
2-6 8ina P) ( 2 N ( 2 1 ( 2 1 N ( 2 (2-()
0oksisiklin - - - 221 PPP) 2 2 1 PPP)
P) 0osis diberikan kg:BB
PP) 2 2 )# mg 0oksisiklin
PPP) 2 2 1## mg 0oksisiklin
!ari /enis obat /umlah tablet perhari menurut kelompok umur
#-11
bulan
1-4 tahun )-- tahun 1#-14
tahun
L1) tahun
1 8ina P) ( 2 N ( 2 1 ( 2 1 N ( 2 (2-()
Tetrasiklin - - - P) 4 2 1 PP)
*rimakuin - O 1 N 2 2-(
2-6 8ina P) ( 2 N ( 2 1 ( 2 1 N ( 2 (2-()
0oksisiklin - - - P) 4 2 1 PP)
P) 0osis diberikan kg:bb
PP) 4 2 2)# mg tetrasiklin
2. '$l$,i$ ;i;$!s d$n o;$le
*engobatan malaria 'i'a2 dan o'ale saat ini menggunakan ;AT artesunate
E amodiaGuin atau 0ihydroartemisin *iperaGuin (0!*)$ yang mana saat ini 0!*
digunakan di *apua (5).
0osis obat untuk malaria 'i'a2 sama dengan malaria fal.iparum$ di mana
perbedaannya adalah pemberiaan obat primakuin selama 14 hari dengan dosis
#$2) mg:kgBB. *engobatan efektif bila sampai hari ke-27 setelah pemberian obat$
klinis sembuh pada hari ke-4 dan tidak di temukan parasit stadium aseksual tidak
ditemukan sejak hari ke-6 (5).
*engobatan tidak efektif apabila dalam 27 hari setelah pemberian obat
gejala klinis memburuk dan parasit aseksual positif$ atau gejala klinis tidak
memburuk tetapi parasit aseksual tidak berkurang atau mun.ul kembali sebelum
2#
hari ke-14$ atau gejala klinis membaik tetapi parasit aseksual timbul kembali
antara hari ke-1) sampai hari ke-27(5).
*engobatan lini kedua malaria 'i'a2 adalah kina dan primakuin. 8ina
diberikan peroral ( kali sehari dengan dosis 1#mg:kgBB:kali selama 6 hari. 0osis
primakuin adalah #$2) mg:kgBB:hari diberikan selama 14 hari. *rimakuin tidak
boleh diberikan pada ibu hamil$ bayiB1 tahun$ dan penderita <5-*0(5).
Tabel pengobatan lini kedua malaria 'i'aks:malaria o'ale
!ari /enis obat /umlah tablet per hari menurut kelompok umur
#-1
bulan
2-11
bulan
1-4
tahun
)--
tahun
1#-14
tahun
L 1)
tahun
! 1-6 8ina P) P) (2N (21 (21N (2(
!1-14 *rimakuin - - M N O 1
P) 0osis diberikan kg:bb
3. Pengo+$t$n m$l$,i$ ;i;$8 1$ng ,el$ps
*engobatan malaria 'i'a2 relaps sama dengan regimen sebelumnya hanya
dosis primakuin ditingkatkan$ primakuin diberikan selama 14 hari dengan dosis
#$) mg:kgBB:hari dan 0osis klorokuin diberikan 1 kali perhari selama ( hari$
dengan dosis total 2) mg:kgBB (5).
. Pengo+$t$n m$l$,i$ m$l$,i$e
*engobatan malaria malariae .ukup diberikan ;AT 1 kali perhari selama (
hari$ dengan dosis sama dengan pengobatan malaria lainnya (5).
%. Pengo+$t$n m$l$,i$ mi8 3P. *$l:ip$,"m 7 P. ;i;$8<
21
*engobatan malaria mi2 dengan ;AT selama ( hari serta pemberian
primakuin pada hari 1 dengan dosis #$6) mg:kgBB dilanjutkan pada hari 2-14
primakuin dengan dosis #$2) mg:kgBB (5).
&. Pengo+$t$n m$l$,i$ deng$n !ompli!$si
*rinsipnya ada empat yaitu tindakan umum$ simtomatik$ obat anti malaria$
komplikasi. Fntuk tindakan umum meliputi jalan nafas$ perbaikan keadaan
umum$ monitor tanda 'ital (5).
Fntuk simtomatik tergantung gejala yang mun.ul pada penderita. Bila
pasien demam gunakan antipiretik yakni para.etamol 1)mg:kgBB:kali. Bila
pasien kejang berikan dia1epam )-1# mg +H se.ara perlahan ()mg:menit) (5).
22
*emberian obat anti malaria menggunakan deri'at artimisin parenteral
yaitu artesunat intra'ena atau artemter intramuskular. ;rtesunat diberikan loading
dose se.ara bolus 2$4 mg:kgbb dan diulang setelah 12 jam dengan dosis sama.
&elanjutnya artesunat diberikan 2$4 mg:kgbb satu kali sehari sampai penderita
mampu minum obat$ setelah mampu minum obat berikan regimen lini pertama
pengobatan falsiparum. Fntuk artemeter loading dose ($2 mg:kgbb im selanjutnya
1$5 mg:kgbb im satu kali sehari sampai bisa minum obat (5).
(. Kemop,ofil$!sis
8emoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria
sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat. 8emoprofilaksis ini
ditujukan kepada orang yang bepergian ke daerah endemis malaria dalam ,aktu
yang tidak terlalu lama$ seperti turis$ peneliti$ pega,ai kehutanan dan lain-lain.
Fntuk kelompok atau indi'idu yang akan bepergian atau tugas dalam jangka
,aktu yang lama$ sebaiknya menggunakan personal protection seperti pemakaian
kelambu$ ka,at kassa$ dan lain-lain(22).
"leh karena P. falciparum merupakan spesies yang 'irulensinya .ukup
tinggi maka kemoprofilaksisnya terutama ditujukan pada infeksi spesies ini.
&ehubungan dengan laporan tingginya tingkat resistensi P. falciparum terhadap
klorokuin$ maka doksisiklin menjadi pilihan. 0oksisiklin diberikan setiap hari
dengan dosis 2 mg:kgBB selama tidak lebih dari 4-5 minggu. 8emoprofilaksis
untuk P. vivax dapat diberikan klorokuin dengan dosis ) mg:kgBB setiap minggu.
2(
"bat tersebut diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah endemis sampai 4
minggu setelah kembali.(22).
*engobatan efektif apabila sampai dengan hari ke-27 setelah pemberian obat klinis
sembuh ( sejak hari ke-4) dan tidak ditemukan parasit stadium aseksual sejak hari ke-
6. *engobatan tidak efektif apabila=
dalam 27 hari setelah pemberian obat klinis memburuk dan parasit aseksual
positif
klinis tidak memburuk tapi parasit aseksual tidak berkurang (persiten) atau
timbul kembali sebelum hari ke 14 (kemungkinan resisten)
8linis membaik tapi parasit aseksual timbul kembali antara hari ke 1) sampai
hari ke 27 (kemungkinan resisten$ relaps atau infeksi baru
24
). 'e!$nisme !e,=$ o+$t
(4$5)
2)
25
26
27
2... Kompli!$si
1. Malaria serebral
Malaria .erebral adalah suatu komplikasi berat dari infeksi Plasmodium
falciparum yang ditandai demam yang sangat tinggi$ gangguan kesadaran$
kejang yang terutama terjadi pada anak$ hemiplegi dan berakhir pada
kematian jika tidak se.epatnya mendapatkan pera,atan yang tepat (2(). *ada
malaria fal.iparum$ 1#% kasus akan mengalami komplikasi malaria serebral$
dan jumlah ini memenuhi 7#% kematian pada malaria (24).
*enyebab malaria .erebral adalah akibat sumbatan pembuluh darah kapiler di
otak karena menurunnya aliran darah efektif dan adanya hemolisa sel darah
(2(). *ada malaria berat mekanisme patogenesisnya berkaitan dengan in'asi
mero1oit ke dalam eritrosit sehingga menyebabkan eritrosit yang mengandung
parasit mengalami perubahan struktur dan biomolekuler sel untuk
mempertahankan kehidupan parasit (2)).
*enatalaksanaan malaria .erebral sama seperti tatalaksana malaria berat pada
umumnya (5).
2. !ipoglikemia
!ipoglikemia adalah keadaan dimana kadar gula darah se,aktu B4# mg%.
&ering terjadi pada penderita malaria berat terutama anak usia B( tahun$ ibu
hamil$ dan penderita malaria berat lainnya dengan terapi kina. 8ina dapat
2-
menyebabkan hiperinsulinemia sehingga terjadi hipoglikemi. *enyebab lain
hipoglikemi diduga karena peningkatan uptake glukosa oleh parasit malaria.
Tatalaksananya adalah bolus glukosa 4#% dilanjutkan infus glukosa 1#%.
*antau kadar gula setiap 4-5 jam (5).
(. <agal ginjal akut
<<; terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran
darah darah ke ginjal sehingga terjadi iskemik dengan terganggunya
mikrosirkulasi ginjal yang menurunkan filtrasi glomerulus. *enyebab yang
paling sering adalah dehidrasi. Tindakan kita adalah periksa ureum dan
.reatinin 2-( kali per minggu atau bila tidak memungkinkan obser'asi urin
pasien$ bila oliguria berikan .airan dengan penga,asan ketat untuk men.egah
o'er hidrasi$ bila anuria berikan furosemid inisial 4# mg +H (5).
4. Bla.k,ater fe'er
!emoglobinuria disebabkan hemolisis masif intra'askuler pada infeksi berat$
keadaan ini tidak berhubungan dengan disfungsi renal. Tindakan kita adalah
rehidrasi$ bila !b B) g% atau !t B 1)% berikan transfusi darah(5).
2.1-. P,ognosis
1. *rognosis malaria berat tergantung pada ke.epatan dan ketepatan diagnosis
serta pengobatan (22).
(#
2. *ada malaria berat yang tidak ditanggulangi$ maka mortalitas yang dilaporkan
pada anak-anak 1)%$ de,asa 2#% dan pada kehamilan meningkat sampai
)#% (22).
(. *rognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik
daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ (22).
Mortalitas dengan gangguan ( fungsi organ adalah )#%.
Mortalitas dengan gangguan 4 atau lebih fungsi organ adalah 6)%.
;danya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas yaitu=
- 8epadatan parasit B1##.###:D3$ maka mortalitas B1%.
- 8epadatan parasit C1##.###:D3$ maka mortalitas C1%.
- 8epadatan parasit C)##.###:D3$ maka mortalitas C)%.
(1
BAB III
PENUTUP
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh proto1oa genus
Plasmodium yaitu Plasmodium falciparum$ Plasmodium ovale$ Plasmodium vivax$
dan Plasmodium malariae (1). *enyebab tersering dan dapat berakibat fatal adalah
Plasmodium falciparum yang dapat menyebabkan malaria berat dengan berbagai
komplikasinya dibandingkan dengan spe.ies lain yang jarang menyebabkan kematian
ataupun gejala sisa atau sekuele.
*enyakit malaria hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di negara-negara tropis yang biasanya merupakan negara yang sedang
berkembang termasuk +ndonesia ((). +ndonesia merupakan derah endemis malaria$
,alupun telah dilakukan program pelaksanaan dan pemberantasan penyakit malaria
sejak tahun 1-)-$ namun$ hingga saat ini angka kesakitan dan kematian masih .ukup
tinggi (4).
(2
*enularan pada manusia dilakukan oleh nyamuk betina Anopheles ataupun
ditularkan langsung melalui transfusi darah atau jarum suntik yang ter.emar serta dari
ibu hamil kepada janinnya
3ini pertama pengobatan malaria adalah ;rtemisin Aombination Therapy
(;AT) ()). &aat ini$ ada empat bentuk ;AT yang direkomendasikan oleh "rganisasi
8esehatan 0unia (!")$ yaitu= artemeter dan lumefantrine (;3)$ artesunat dan
amodiaGuine (;& Q ;J)$ artesunat dan mefloGuine (;& E MJ) dan artesunat dan
sulphado2ine-pirimetamin (;& E &*). (1#). Iang tersedia di +ndonesia saat ini adalah
kombinasi ;rtesunate-;modiaGuin.
*engobatan lini kedua malaria falsiparum diberikan jika pengobatan lini
pertama tidak efektif dimana ditemukan gejala klinis tidak memburuk tetapi parasit
aseksual tidak berkurang (persisten) atau timbul kembali (rekrudesensi). *engobatan
lini kedua yang dipakai saat ini adalah kina E doksisiklin atau tetrasiklin E primakuin
(5).
*engobatan malaria 'i'a2 dan o'ale saat ini menggunakan ;AT artesunate E
amodiaGuin atau 0ihydroartemisin *iperaGuin (0!*). *engobatan lini kedua malaria
'i'a2 adalah kina dan primakuin (5).
((

Anda mungkin juga menyukai