Anda di halaman 1dari 3

Ketorolak atau ketorolak trometamin merupakan obat golongan anti inflamasi non steroid,

yang masuk kedalam golongan derivate heterocyclic acetic acid dimana secara struktur kimia
berhubungan dengan indometasin. Ketorolak menunjukkan efek analgesia yang poten tetapi
hanya memiliki aktifitas anti inflamasi yang sedang bila diberikan secara intramuskular atau
intravena. Ketorolak dapat dipakai sebagai analgesia paska pembedahan sebagai obat tunggal
maupun kombinasi dengan opioid, dimana ketorolak mempotensiasi aksi nosiseptif dari
opioid
Mekanisme kerja utama dari ketorolak adalah menghambat sistesa prostaglandin
dengan berperan sebagai penghambat kompetitif dari enzim siklooksigenase (COX) dan
menghasilkan efek analgesia. Seperti AINS pada umumnya, ketorolak merupakan
penghambat COX non selektif. Efek analgesianya 200 800 kali lebih poten dibandingkan
dengan pemberian aspirin, indometasin, naproksen dan fenil butazon pada beberapa
percobaan di hewan. Sedangkan efek anti inflamasinya kurang dibandingkan efek
analgesianya, dimana efek anti inflamasinya hampir sama dengan indometasin
Setelah injeksi intramuskular dan intravena, onset analgesia tercapai dalam waktu 10
menit dengan efek puncak 30 60 menit dan durasi analgesia 6 8 jam dengan waktu
pemberian intravena > 15 detik. Bioavailibilitas dari ketorolak 100% dengan semua jalur
pemberian baik intravena maupun intramuskular. Metabolisme berkonjugasi dengan asam
glukoronik dan para hidroksilasi di hati. Obat dan hasil metabolitnya akan diekskresikan
melalui ginjal 90% dan bilier sekitar 10%
Efek samping dari ketorolak bisa bermacam-macam, yaitu
1. Secara umum
Bronkospasme yang mengancam jiwa pada pasien dengan penyakit nasal poliposis,
asma dan sensitif terhadap aspirin. Dapat juga terjadi edema laring, anafilaksis, edema
lidah, demam dan flushing.
2. Fungsi platelet dan hemostatic
Ketorolak menghambat asam arakhidonat dan kolagen sehingga mencetuskan
agregasi platelet sehingga waktu perdarahan dapat meningkat pada pasien yang
mendapatkan anestesi spinal, akan tetapi tidak pada pasien yang mendapat anestesi
umum. Perbedaan ini dimungkinkan karena reflek status hiperkoagulasi yang
dihasilkan respon neuroendokrin karena stress pembedahan berbeda pada anestesi
umum dan anestesi spinal. Dapat juga terjadi purpura, trombositopeni, epistaksis,
anemia dan leukopeni.
3. Gastrointestinal
Dapat menimbulkan erosi mukosa gastrointestinal, perforasi, mual, muntah, dispepsia,
konstipasi, diare, melena, anoreksia dan pankreatitis.
4. Kardiovaskuler
Hipertensi, palpitasi, pallor dan syncope
5. Dermatologi
Ruam, pruritus, urtikaria, sindroma Stevens-Jhonson, sindroma Lyell
6. Neurologi
Nyeri kepala, pusing, somnolen, berkeringat, kejang, vertigo, tremor, halusinasi,
euforia, insomnia dan gelisah.
7. Pernafasan
Dispnu, asma, edema paru, rhinitis dan batuk
8. Urogenital
Gagal ginjal akut dan poliuri

Ketorolac jangan diberikan lebih dari 5 hari dan ketorolac tablet hanya diberikan
untuk meneruskan pemberian ketorolac injeksi. Ketorolac injeksi bisa diberikan dosis
tunggal atau dosis multiple, regular atau bila perlu saja untuk mengatasi nyeri akut
sedang sampai berat. Hipovolume harus dikoreksi selama pemberian ketorolac.
Ketorolac injeksi diberikan jangan kurang dari 15 detik dan kalau diberikan IM harus
pelan dan dalam jauh kedalam otot. Onset ketorolac 30 menit dengan maksimum efek
dalam 1-2 jam setelah pemberian dengan durasi obat sekitar 4-6 jam.
Single dose only
Dosis IM <65 th 60mg, 30 mg kalo >65 th atau BB<50kg atau ada gangguan ginjal
Dosis IV < 65 th 30mg, 15 mg kalo >65 th atau BB<50kg atau ada gangguan ginjal
Anak2 2-16 th IM 1 mg/kgbb maksimum 30mg, IV 0,5 mg/kgbb maksimum 15 mg
Multipel dose
IM/IV <65 th 30 mg tiap 6 jam, maksimum sehari 120 mg. kalau >65 th atau bb<50
atau ada gangguan ginjal berikan dosis 15 mg dengan maksimum sehari 60 mg. penambhan
dosis dari yag dianjurkan tidak akan menambah efektifitas malah justru akan menambah efek
samping. jgn dicampurkan dengan ,orpin atau petidin dalam satu spuit karena akan terjadi
gumlan dan menjadi keruh. Ketorolac tidak diindikasikan untuk nyeri ringan atau nyeri
kronis.
Ketorolac menyebakna peptic ulser, gastrointestinal bleeding, kontraindikasi pada gangguan
ginjal atau gagal ginjal, KI digunakan sebagai analgetik propilaksis pada operasi besar, KI
pada operasi dgn hemostasis yang kritis Karen agangguan perdarahan. Mengapa? Karena
ketorolac menghambat fungsi platelet. KI untuk diberikan intra tekal atau epidural karena
mengandug alcohol. KI pada ibu hamil dan mellahirkan karena menghambat gangguan aliran
darah ke janin dan mengurangi kontraksi uterus

Anda mungkin juga menyukai