Anda di halaman 1dari 10

PENANGANAN HYPERTENSI MALIGNA

DI INSTALASI GAWAT DARURAT


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
063/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001
1.

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

UNIT TERKAIT

2.

hipertensi maigna adalah perpertensi dengan diastolik lebih dari 140 mmhg dengan disertai
kelainan pada fundus berupa : coma pupil hemagrofi atau oksidasi di retina .
gejala-gejala hipertensi maligna adalah : encefalopati hipertensi yaitu sakit kepala
hebat,muntah-muntah, gangguan vensus(termasuk kebutuhan sementara), paralysis
sementara , kejang-kejang, stupa sampai koma.

Sebagai acuan langkah-langkah dalam menangani hipertensi maigna sehingga mencegah


komplikasi yang lebih besar.
Agar penanganan Hipertensi Maligna di IGD Sesuai dengan prosedur
Penatalaksanaan :
1.
petugas unit gawat darurat mengidentifikasi kesadaran pasien.
2.
petugas menempatkan pasien di tempat yang tenang di berikan perawatan yang intensif.
3.
penderita istirahat rawat intensif care/ICU
4.
pengobatan : - reserpine (1-2) mg IM
- furosemide 40-80 mgIV / oral
5.
pemekrisaan :

tekanan darah

darah : ureum, kreatinin

EKG

Fudus kopi
6. konsul ke ahli penyakit dalam
7. bila tidak memungkinkan di tangani segera di rujuk ke rumah sakit lain.

1. Petugas IGD
2. Petugas IPRS

PENANGANAN ASHMA
DI INSTANSI GAWAT DARURAT
SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
068/I

NO. REVISI
2

TANGGAL TERBIT

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

Asma Bronchiale adalah :


1.
suatu proses peradangan jalan napas tersebut diseluruh
lapangan paru
2.
diagnosa :
keluhan : sesak napas - napas berbunyi
disepenia ekspiratoar
whee zing
retraksi supra sternal
seanosis
Sebagai acuan langkah-langkah dalam penanganan ashma di instansi gawat darurat.
Agar peata laksanaan penanganan Asma di IGD Sesuai dengan prosedur
1.
2.
3.
1)

2)
3)
4)

pasien ditidurkan dengan nyaman dan tenang


tindakan : - oksigenisasi
- hindarkan penyebab (whee zing)
- infuse cairan elektrolit
obat-obatan :
beta dua aganis
a.
perinhalosi dengan inhaler 2 semprotan 2 menit (3-4
kali/hari), nebulizer : 0,25 mg dalam aquadest 3 cc di berikan selama 3 menit (3-4
kali/hari).
b.
Dengan suntikan subkutan (terbutalain) 0,25 0.50
m(3-4 kali/hari).
Aminophylin 240 mg IV, lalu (240 480)mg dalam dextrose
5%10-20 gtt/m
Hidrocortison (100 200)mg IV boleh tiap jam.
Obat muka olitik.

Obat pengganti :
1.
Adrenalin (0,3 0,5 ) mg IV boleh di ulangi sesudah 15 menit, hatihati usia lanjut .
2.
aminopylin per os kurang lebih 600 mg dalam 2-3 dosis.
3.
dexametason (3 4) kali (4 10) mg IV
predrison / prednisolon 3 kali (5 20) mg / hari .

UNIT TERKAIT

1.
2. Komite medik

Rekam medik

PENANGULANGAN KEJANG DEMAM


DI INSTALASI GAWAT DARURAT
NO. DOKUMEN
/I

SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN

Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang di timbulkan oleh panas tubuh yang penyebabnya
di luar susunan saraf pusat (otak).
Diagnosa :
1.
umur 6 bulan sampai dengan 4 tahun
2.
lama kejang < 15 menit
3.
kejang bersifat umum
4.
kejang timbul 16 jam pertama sesudah
terjadi demam
5.
pemekrisaan saraf sebelum dan sesudah
normal
6.
frekuensi bangkitan kejang dalam satu tahun
maksimal 4 kali
Sebagai acuan dalam penanggulangan kejang demam di intansi gawat darurat

KEBIJAKAN

Agar penata laksanaan penanganan kejang demam di IGD Sesuai dengan prosedur

PROSEDUR
KERJA

1.
2.
3.
4.
5.
6.
-

UNIT TERKAIT

1.
2.

bebaskan jalan napas


pasang oksigen 0,5 12 liter / menit
pasang infuse
turunkan panas
penanggulangan kejang:
volium 0,25 mg/kg BB IV pelan maksimal 10 mg
bila 10 menit belum ada respon : volium 0,5 mg/kg BB IV pelan maksimal 20 mg
atau valium per rectal :
Berat badan < 10 kg : 5 mg
Berat badan > 10 kg : 10 mg
perawatan antar kejang
tidak di berikan anti konvulsan hanya observasi suha dan keadaan umum.
Untuk familak sasi intermittent :
Luminal 5 mg/kg BB/hari
Diazepam 0,5 mg/kg BB tiap 8 jam
Rekam medik
Komite medik

PENANGANAN PASIEN LUKA BAKAR


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
065/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI
2

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001
1.

PENGERTIAN
2.
3.

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

luka bakar yang memerlukan


pertolongan dan perhatian khusus adalah luka bakar :
- luas :
pada dewasa > 15 % luas permukaan tubuh
pada anak-anak > 10 % luas permukaaan tubuh
- derajat dalam : II dan III
- di sebabkan bahan kimia
-akibat arus lstrik
- luka bakar mengenai daerah muka,tangan,kaki,perinerium,leher.
- Luka bakar di sertai trauma jalan napas, trauma luas,jaringan lunak dan facture
perhitungan luas luka bakar untuk orang
dewasa dengan : rule of nime.
perhiyungan luas luka bakar untuk anak
dengan : brower.

Acuan penangganan pasien luka bakar dengan cepat dan tepat.


Agar penata laksanaan penanganan pasien luka bakar di IGD Sesuai dengan prosedur
Penatalaksanaan :
1.
perbaikan keadaan umum : tanda-tanda
vital sign ( tekanan darah, suhu,nadi,respirasi ).
2.
tentukan luas derajat, letak luka bakar
untuk menentukan indikasi rawat atau tidak.
3.
berikan antibiotika dan analgesic.
4.
berikan toxoid 1 cc 1 M, apabila luka
kotor berikan juga ATSI.M
5.
luka bakar dengan indikasi rawat :
- pasang infuse ringer lactate 4 cc / kg BB/% luas luka bakar/24 jam
50 % dalam 8 jam ke 1
50 % dalam 16 jam ke II
- pasang danere kateter dengan mempertahankan urine out flow (produksi urine)
- periksa lab darah : HB,HT,leucocylt,diff count.Na K,CL,ureum dan creatinin,astrup bila ada
imdikasi.
Perawatan luka
- bulae yang masih utuh jangan dipecahkan karena penutup yang logis
- bulae yang besar diaspirasikan secara steril
- Luka bakar dicuci dengan Na CL steril
- Diolesi dengan cream silver sulfa diazen (darmazene rumah sakitjiwa pusat jambi ) dan
ditutup kasa absorbert.

UNIT TERKAIT

1.
2.

Rekam medik
Komite medik

MENJAHIT LUKA
DI INSTALASI GAWAT DARURAT
SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
070/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI
02

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001
Menjahit luka adalah mendekatkan jaringan putus agar agar pasien cepat sembuh.
Sebagai acuan langkah-langkah penjahitan luka dapat dilakukan dengan cepat dengan hasil
baik.
Agar penata laksanaan penanganan menjahit di IGD Sesuai dengan prosedur
Persiapan alat :
antiseptic : bethadine
kom steril
spuit 3 cc, 5 cc atau sesuai kebutuhan anestesi
benang jahit luka (sesuai kebutuhan).
Obat anestesi local : pehacain lidotest
Cairan pembersih luka : Na CL ,H2O2 / piroxir , salvon
Kassa dock bolong,korentang(steril)
Pembalut sesuai kebutuhan
Gunting,verban,plaster
Obat luka : supratulle, bethadine
Set jahit lengkap steril terdiri dari :
Pinset anatomi dan chirugis
1
Gulung benang
1
Arteri klem lurus dan bengkok
2
Dock klem
2
Kocher
1
Nedie holder
1
Sarung tangan
1
Kasa,depler dan lidi waten
1
Persiapan pasien :
penjelasan kepada pasien tentang tujuan menjahit luka.
Pengaturan posisi pasien
Pelaksanaan :
mencuci tangan sebelum bekerja
membersihkan luka
memakai sarung tangan
medesinfeksi luka dan sekitarnya
memasang dock bolong
memberi injeksi anastesi
mencuci luka,kalau bias debridement
menjahit luka dengan pertimbangan :

ketepatan jenis dan nomor benang


ketrampilan menjahit
tehnik steril.

UNIT TERKAIT

1.
2.

Rekam medik
Komite medik

PENANGANAN SHOCK DI INSTALASI GAWAT DARURAT


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
072/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI

HALAMAN
1/2

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001
Shock adalah : suatu keadaan di mana sirkulasi darah arterial tidak adequate untuk
menerima kebutuhan metabolisme jaringan.
Shock di bagi dalam 4 besar:
- anafilaktik
- Hipofolemik
- Neurogenik
- kardiogenik
Sebagai acuan dan tindakan pada pasien shock di unit gawat darurat psikiatri plus rumah
sakit jiwa pusat jambi.
Agar penata laksanaan penanganan Shock di IGD Sesuai dengan prosedur
1,shock anafilaktik
- anamnesa : riwayat suntik \ obat sesak(rasa terekik),kulit hangat,sedikit clanosis ,nadi
cepatdan kuat tekanan darah turun.
Tindakan:
- stop pemberian obat
- tauniquet dipasan daerah proksimal masuk obat
- posisi tredelen berq
- perbaikan jalan jantung
- oxygen
Pengobatan:
- andemalin 1/1000 0,3 cc IM / IV
- Hydrocortison 100 mg IM/6 jam
- Dexametasone 8-20 mg IV/ 6 jam
- Aminofilin 240 mg IV dalam 10 menit
Catatan :
- Andrenalin 1/1000 0,3 cc bila perlu diulang 5-15 menit
- Anafilaktik ringan beri didifendramin 25-50 mg IV
2 Shock hipovolemik :
Anamnesa : pendaftaran,diare
Klinik
: kulit dingin,pucat/clanosa, nadi cepat , lemah ,kecil .,tekanan
Darah turun.
Tindakan :

Diare

Pendarahan : - infuse darah/ whole blood


- plasma darah
- plasma ekspander
: - infuse cairan cristalod ( RL atau Na Cl 0,9 % ) volume sesuai
Dengan cairan yg hilang
- oksigen
- cateterisasi
- stop pendarahan
- pasang CVP
- rawat ICU

PENANGANAN SHOCK DI INSTALASI GAWAT DARURAT


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
072/I

NO. REVISI

HALAMAN
2/2

TANGGAL TERBIT
07-03-2011

PROSEDUR
KERJA

Pengobatan : - tergantungan penyebab untuk diare dengan dihindari hebat


Cairan infuse diguyur 1,5 liter/jam
- untuk pendarahan stop penyebabnya, bila perlut ranfusi dan setelah dua
labu bersih glucones callcus 1 ampul
3

Shock neurogenik .
Biasanya karena trauma pada susunan syaraf sentral
Tindakan :
- posisi terlentang
- infuse cairan kristaloid ( ringer lactate) atau NaCl 0,9% 1 liter dalam 2040 menit
- oksigenisasi
- rawat ICU
pengobatan Dopamin 10-20mg/kg BB

shock kardioganik
diagnosa:
- Tanda infak jantung( nyeri dada)
- Tekanan darah menurun
- Nadi lemah menurun
- Kulit daging sianosis/pucat
Tekanan
- oksigen 8-15 liter/ menit
- infus sesuai dengan intravineaus fluid tolerance test
- pasang CVP
- calterter dower
- rawat ICU
Pengobatan
- Dopamin 2-5-10mg/kg BBatau 250-500cc Dextrose 5%
- Pelhedin50-100 mg IM
- Sedektif:Diazepam 3x2-10 mg IM/IV

UNIT TERKAIT

1. Rekam medik
2. Komite medik

MENJAHIT LUKA DI INSTALASI GAWAT DARURAT PSIKIATRI PLUS


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI
II

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011
dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
KERJA

Menjahit luka adalah mendekatkan jaringan putus agar pasien cepat sembuh
Sebagai acuan langkah-langkah penjahitan luka dapat dilakukan dengan cepat dengan hasil baik
1.
2.

jadwal dinas sudah selesai satu minggu sebelum bulan berikut nya.
di susun berdasarkan masukan dari dokter konsulen untuk mengantisipasi kebutuhan /
kepentingan dokter konsulen.

Persiapan alat :
- antiseptic:bethadine
- kom steril
- speit 3cc, 5 cc atau sesuai kebutuhan anastesi
- benang jahit luka(sesuai kebutuhan)
- obat anastesi local:pahacaine lidotest
- cairan pembersih luka:Nacl,H2 02/piroxir,salvon
- pembalut sesuai kebutuhan
- gunting,verband,plaster
- obat luka:supratulle,betadine
- set jahit lengkap steril terdiri dari
pincet anatomis dan chirugis
1
gulung benang
1
arteri kliem lurus dan bengkok
2
dock kliem
2
kocher
nedie holder
1
sarung tangan
1
kasa,deprer dan lidi waten
1
Persiapan pasien :
- penjelasan kepada pasien tentang tujuan menjahit luka
- pengaturan posisi pasien
Pelaksanaan :
- mencuci tangan sebelum bekerja
- membersihkan luka

UNIT TERKAIT

memakai sarung tangan


mendesifeksi luka dan sekitarnya
memasang dock bolong
memberi injeksi anastesi
mencuci luka,kalau perlu debridement
menjahit luka dengan mempertimbangkan:
ketepatan jenis dan nomor berenang
keterampilan menjahit
teknik steril

1 Rekam medik
2 persetujuan tindakan dari pihak keluarga/pasien

PENANGANAN LUKA DI INSTALASI GAWAT DARURAT PSIKIATRI PLUS


SPO

RSJD PROVINSI
JAMBI
PROSEDUR
KERJA

NO. DOKUMEN
/I

TANGGAL TERBIT

NO. REVISI
II

HALAMAN
1/1

Ditetapkan oleh
Direktur Utama

07-03-2011

dr.Hj. Hernayawati
Pembina Utama Muda
NIP. 19611020 198903 2 001

PENGERTIAN

TUJUAN

Luka ialah terputusnya kontinuitas jaringan kulit beserta atau tidak disertai kerusakaan jaringan di
dalamnya oleh suatu sebab.
Luka di bagi 2 bagian :
1 luka syayat (vulnus scisum) yaitu luka dengan permukaan rata disebabkan
Oleh benda tajam
2 lika robek (vulnus laceratum) yaitu luka dengan permukaan tidak rata
Akibat benda tumpul.
Luka yang ditangani di unit gawat darurat ialah:
1 luka tidak mengenai jaringan lain misalnya : tendo,tuang,pembuluh
Darah besar dan lain-lain
2 luka yang mengenai jaringan tendon,tulang atau pembuluh darah besar hanya dilakukan
penghentian pendarahan dan jahit setuasi, kemudian dikonsultasikan ke dokter bedah/dikirim ke
OK
Sebagai acuan langkah-langkah penanganan luka di Unit Gawat Darurat Psikiatri Plus Rumah Sakit
Jiwa Pusat Jambi

KEBIJAKAN

Agar penata laksanaan penanganan Luka di IGD Sesuai dengan prosedur

PROSEDUR
KERJA

1.
2.

setiap pasien yang mengalami luka harus diperiksa keadaan


umumnya,kesadara,pernapasan dan peredaran darah bila terjadi gangguan segera
perbaiki(stabilitas)
bila pasien mengalami luka-luka yang multifel(banyak) luka-luka besar dan dalam disertai
kerusakan jaringan lain misalnya tendo tulang maka pasien segera dikonsul ke sepesialis
yang berhak menangani,sementara itu di usahakan menghentikan pendarahan
penangulangan shock bila terjadi shock karena pendarahan

1
2
3
4
5
6

lakukan pemeriksaan secara sistematis


lakukan pencucian luka dengan NaCl 0,9 % fisiologi
lakukan anti septic dengan betahdine 10 %
lakukan anastesi local
lakukan pencucian ulang dengan NaCl fisiologis
luka di jahit lapisan dalamdengan chromic gut dan lapisan dalam dengan benang tidak

UNIT TERKAIT

diserap(manoflament atau poly flament)


luka ditutup dengan kain kasa steril

@ catatan medik pasien

Anda mungkin juga menyukai