Anda di halaman 1dari 13

Asal Usul Sejarah TMII (Taman Mini Indonesia Indah)

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya
Indonesia di Jakarta Timur.
Area seluas kurang lebih 250 kilometer persegi.
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek
kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan
dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian dan
tradisi daerah.
Disamping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur
kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX Keong
Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai salah satu
kawasan wisata terkemuka di ibu kota

ASAL USUL SEJARAH TMII

Adalah Siti Hartinah Soehartoyang akrab dipanggil Ibu Tien Soehartomempunyai gagasan
membangun kawasan wisata Taman Mini Indonesia Indah.
Prakarsa itu diilhami oleh pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan antara
bidang fisik-ekonomi dan bidang mental-spiritual.

Selaku ketua Yayasan Harapan Kita (YHK), yang berdiri pada tanggal 28 Agustus 1968, Ibu
Tien Soeharto menyampaikan gagasan pembangunan Miniatur Indonesia pada rapat pengurus
YHK tanggal 13 Maret 1970 di Jl. Cendana No. 8, Jakarta.
Bentuk dan sifat isian proyek berupa bangunan utama bercorak rumah-rumah adat daerah yang
dilengkapi dengan pergelaran kesenian, kekayaan flora-fauna, dan unsur budaya lain dari
masing-masing daerah yang ada di Indonesia.
Gagasan itu dilandasi, antara lain, semangat untuk membangkitkan kebanggaan dan rasa cinta
terhadap tanah air dan bangsa serta untuk memperkenalkan Indonesia kepada bangsa-bangsa lain
di dunia.

Tanggal 30 Januari 1971, pada penutupan Rapat Kerja Gubernur, Bupati, dan Walikota seluruh
Indonesia di Istana Negara yang juga dihadiri oleh Presiden, Ibu Tien Soeharto dengan
didampingi Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud untuk pertama kalinya memaparkan maksud
dan tujuan pembangunan Miniatur Indonesia Indonesia Indah di depan umum.
Berbagai saran, tanggapan, dan pemikiran dari berbagai kelompok masyarakat pun muncul, yang
sebagian besar mendukung pembangunan proyek tersebut.

Pada tanggal 11 Agustus 1971, dengan surat YHK, Ibu Tien Soeharto menugaskan Nusa
Consultans untuk membuat rencana induk dan studi kelayakan.
Tugas itu selesai dalam waktu 3,5 bulan.

Lokasi pembangunan proyek awalnya berada di daerah Cempaka Putih, di atas tanah seluas + 14
hektar.
Namun Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menyarankan lokasi di daerah sekitar Pondok Gede,
Kecamatan Pasar Rebo, dengan luas tanah 100 hektar.
Selain lebih luas, lokasi itu juga mengikuti perkembangan kota Jakarta di kemudian hari.
Ibu Tien Soeharto menerima saran tersebut, karena dengan lahan yang lebih luas memungkinkan
proyek miniatur Indonesia menampilkan rumah-rumah adat daerah dan bangunan-bangunan lain
dalam ukuran yang sebenarnya.

Pada tanggal 30 Juni 1972 pembangunan dimulai tahap demi tahap secara bersinambung.
Rancangan bangunan utama berupa peta relief Miniatur Indonesia berikut penyediaan airnya,
Tugu Api Pancasila, bangunan Joglo, dan Gedung Pengelolaan disiapkan oleh Nusa Consultants
berikut pembuatan jalan dan penyediaan kaveling tiap-tiap bangunan.
Rancangan bangunan lain, seperti bangunan khas tiap daerah, dikerjakan oleh berbagai biro
arsitek, sedang Nusa Consultants hanya membantu menjaga keserasian secara keseluruhan.

Berkat kegotong-royongan semua potensi nasional:
masyarakat di sekitar lokasi, pemerintah pusat dan daerah, swasta, dan berbagai unsur
masyarakat lainnya, dalam kurun waktu tiga tahun pembangunan TMII tahap pertama dinyatakan
selesai.

Pada tanggal 20 April 1975 Taman Mini Indonesia Indah diresmikan pembukaannya oleh
Presiden Soeharto.

GAGASAN DAN SUMBER ILHAM
Tiada ketenaran tanpa awal gagasan dan karya yang mewujudkannya.
Ketenaran Taman Mini "Indonesia Indah" di seluruh Nusantara dan di berbagai bagian dunia,
tidak dapat dilepaskan dari pangkal tolaknya yang berupa gagasan yang terdengarnya sederhana
tetapi mengandung nilai yang sangat tinggi.

Gagasan ini berupa keinginan atau cita-cita untuk membangkitkan rasa bangga dan tebalnya rasa
cinta terhadap tanah air dan bangsa, Indonesia.
Gagasan ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu
Tien Soeharto.
Cita-cita ini diutarakan sebagai gagasan untuk mendirikan suatu tempat rekreasi yang mampu
menggambarlan kebesaran dan keindahan Indonesia dalam bentuk miniatur.
Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no.8 Jakarta pada tanggal 13 Maret
1970.

Sebagai pemrakarsa, Ibu Tien Soeharto (Ibu Negara) telah melihat jauh ke depan akan
pentingnya menciptakan suatu bangunan miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan
segala isinya, kekayaan alam, kebudayaan dan kekayaan lainnya.
Bertekad cita-cita ini, dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia
"Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

Prakarsa Ibu Negara ini bersumber pada kenyataan bahwa Indonesia dianugerahi kekayaan di
berbagai segi dan sumber.
Pulaunya yang berjumlah belasan ribu. kelompok etnisnya yang memiliki ciri-ciri khas masing-
masing, dalam bahasa, adat istiadat, perilaku tutur kata dan sebagainya, serta sumber daya
alamnya yang sangat kaya ini tidak terlepas dari pengamatan Ibu Negara untuk melahirkan
gagasan yang mulia dan sangat bermanfaat bila terwujud.

FILSAFAT DAN ASAS PENDIRIAN
Tentulah ada asas-asas filsafat yang dijadikan landasan pendirian proyek miniatur ini.
Kekokohan hasil proyek ini terbentuk berkat filsafat yang berpangkal pada amanat-amanat
Presiden Republik Indonesia yang pada intinya ialah keseimbangan usaha pembangunan fisik
dan ekonomi dengan pembangunan mental spiritual.
Filsafat inilah yang menjadi batu pijakan pembangunan dan pengembangan Proyek Miniatur
"Indonesia Indah".
Filsafat ini dijadikan pilihan landasan karena Ibu Negara sadar dan melihat bahwa pada awal
pembangunan yang dilaksanakan pada akhir tahun 1960-an belum mendapatkan perhatian
semestinya.
Karena kesadaran dan perhatian beliau inilah, beliau berprakarsa pelaksanaan pembangunan
mental spiritual.

Secara lebih rinci ada lima aspek dan prospek yang dijadikan baik pijakan pembangunannya
maupun pandangan dalam pengembangannya.
Kelimanya ini ialah spiritual, pendidikan dan kebudayaan, teknologi, ekonomi, dan
kesejahteraan.
Pegangan teguh pada aspek dan prospek ini dapat dirasakan dan dilihat pada pengembangan
yang telah berlangsung selama ini.

Aspek dan prospek spiritual serta pendidikan dan kebudayaan tidak terlepas dari pandangan
Presiden Soeharto.
Mengenai aspek dan prospek spiritual beliau menyatakan bahwa setiap usaha pembangunan
ekonomi tidak mungkin dilakukan tanpa pembangunan mental, spiritual, rohaniah dan sosial .
Mengenai pendidikan dan kebudayaan beliau mengungkapkan bahwa putra-putri harus
menyiapkan diri sejak sekarang.
melatih diri dan mengasah otak belajar berorganisasi dan mulai membaktikan diri kepada
masyarakat, mencintai alam dan bangsanya sendiri.
bangga kepada kebudayaannyan sendiri dan mau belajar hal-hal yang baik dari luar tanpa
kehilangan kepribadian nasionalnya sendiri, berusaha sendiri dan selalu ingin mengetahui hal-hal
baru agar dapat maju, mencintai kerja dan berusaha mencapai prestasi yang tinggi .

Mengenai aspek dan prospek teknologi, kata-kata Neil Armstrong, angkasawan Amerika,
manusia pertama yang menjejakkan kaki di bulan, a little step of a man, a giant step of mankind
yang artinya langkah kecil manusia tetapi berupa loncatan raksasa kemanusiaan, merupakan
dambaan dalam membangun dan mengembangkan Proyek Miniatur "Indonesia Indah" ini.
Hanya dengan teknologi yang ditulang-punggungi ilmu, manusia dapat melangkah maju dalam
mewujudkan keinginan peningkatan ke arah ekonomi dan kesejahteraannya.

Selanjutnya mengenai aspek dan prospek ekonomi, kata-kata Presiden Soeharto menjadi
pegangannya.
Dikatakan oleh beliau bahwa,
"Pembangunan ekonomi berarti pengolahan kekuatan ekonomi potensial menjadi kekuatan
ekonomi riil melalui pananaman modal, penggunaan teknologi, penambahan kemampuan
berorganisasi dan manajemen" .
Aspek dan prospek ini tidak terlepas dari aspek dan prospek berikutnya, yaitu kesejahteraan.
Oleh Presiden Soeharto, dikatakan bahwa
"Cita-cita kita adalah suatu masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila,
kita ingin kehidupan kita lebih baik, makin maju, bertambah sejahtera dan adil" .

Kelima aspek dan prospek tersebut saling berkait.
Kaitan inidalam pembangunan dan pengembangan Proyek Miniatur "Indonesia Indah terlihat
nyata bila kita melihat taman miniatur ini secara keseluruhannya.
Secara keseluruhan di sini melibatkan penglihatan kita terhadap wujud fisik, yang berupa
bangunan, yang mengandung aspek dan prospek spiritual, pendidikan dan kebudayaan,
teknologi, dan sarana dalam meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan, dan wujud program
pergelaran yang mengandung aspek dan prospek spiritual, pendidikan dan kebudayaan, teknologi
serta ekonomi dan kesejahteraan.
Jelaslah bahwa baik dari pandangan fisik maupun langkah operasional.
Proyek Miniatur ini erat berpegang pada aspek dan prospek pembangunannya.

Dengan filsafat ini sebagai landasan, ada sasaran yang ingin dijangkau oleh pendiri taman
miniatur, yaitu meningkatkan pengetahuan dan memberikan pengertian kepada bangsa-bangsa
lain tentang Indonesia yang sebenarnya.
Ke dalam sendiri, jangkauan pelaksanaan proyek ini ialah terjadinya proses pendidikan dan
peningkatan pengetahuan bangsa sendiri mengenai tanah airnya, sehingga terpupuklah rasa cinta
kepada tanah airnya.
Inilah sebetulnya misi didirikannya taman miniatur ini.


ARTI TMII
Arti Taman Mini Indonesia Indah
adalah satu proyek untuk mencitrakan Indonesia yang lengkap dengan segala isinya dalam
bentuk mini, berupa sebuah taman di atas sebidang tanah yang menggambarkan Indonesia yang
besar ke dalam penampilan yang kecil

Bangunan pokok berupa danau buatan dengan pulau-pulau yang menggambarkan wilayah
Indonesia.
Kepulauan buatan tersebut merupakan bagian terpenting dari proyek ini dan disebut Miniatur
Arsipel Indonesia.
Pulau-pulau dibangun secara geografis di atas laut buatan sesuai dengan skala asli, dalam arti
tinggi rendah daratan, hutan, keadaan gunung-gunung, dan tumbuh-tumbuhannya terlihat seperti
perwujudan sesungguhnya.


Danau kepulauan ini, berikut bangunan-bangunan khas daerah di sekitarnya, secara keseluruhan
dinamakan Taman Mini Indonesia Indah.

VISI , MISI, DAN TUJUAN TMII
Visi proyek adalah menjadikan Taman Mini Indonesia Indah sebagai kawasan wisata budaya
yang terkemuka.
Dengan visi tersebut, TMII menetapkan misinya sebagai wahana pelestarian, pengenalan, dan
pengembangan budaya bangsa.
Oleh karena itu, sasaran pembangunannya tidak menitikberatkan pada keuntungan finansial
melainkan pengembangkan kebudayaan nasional.

Maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini Indonesia Indah:
* Membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa dan tanah air.
* Memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
* Menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional Indonesia dengan jalan menggali
dan menghidupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang.
* Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak bangsa
Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.
* Memanfaatkan untuk menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan pariwisata,
sarana promosi bagi tiap-tiap daerah di seluruh tanah air, dan menghidupkan kerajinan rakyat di
seluruh daerah, menampung dan mengatur pemasarannya.
* Ikut aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dengan mempersembahkan
suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia.

URAIAN TENTANG LOGO DAN MASKOT TMII
Dalam rangka meningkatkan citra positif dan menambah daya tarik masyarakat, pada 26
September 2007 diluncurkan logo baru tmii sebagai brand name.


Logo menggunakan empat warna dasar, yakni merah, biru, kuning, dan hijau, dengan pencitraan
grafis huruf dan warna.
Merah melambangkan semangat,
biru mencitrakan geografis Indonesia sebagai negara kepulauan,
kuning lambang kekayaan dan keragaman budaya,
dan hijau mengacu pada kekayaan alam.

Motif logo menggunakan huruf lengkung untuk menggambarkan kedinamisan, keragaman
budaya, dan kekayaan alam Indonesia.
Pewarnaan dari merah t menuju ke kuning i mengandung filosofi pergerakan terbit sampai
terbenamnya matahari,
warna biru adalah waktu saat beraktivitas dari kedinamisan, dan
warna hijau adalah pencapaian dari sebuah kemakmuran.
Grafis bulatan yang berputar tiada henti di atas kedua huruf i melambangkan kesatuan makna
dari kata Indonesia dan kata Indah,
serta melambangkan TMII sebagai tujuan terbaik untuk melihat lebih dekat keindahan dan
kekayaan budaya dan alam Indonesia.


Maskot berupa tokoh epos Ramayana, yakni Anjani Putradisingkat NITRAnama lain Sang
Hanoman.
Tokoh NITRA menjadi icon TMII dan berperan sebagai sarana pengenal yang mempunyai
makna informatif agar mudah diingat dan lekat di hati.
Penggunaan maskot NITRA diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto bertepatan dengan ulang tahun
ke-16 TMII pada 20 April 1991.

Pemilihan tokoh NI TRA didasarkan atas pertimbangan:
* NITRA berwujud kera putih yang perkasa, mempunyai kepribadian menonjol, seperti berjuang
membela dan menegakkan kebenaran tanpa pamrih, mahir berdiplomasi sehingga dipercaya
sebagai duta.
* NITRA memiliki berbagai kesaktian, sehingga mampu membasmi angkara murka dan
membela kebenaran.
* NITRA merupakan kesayangan dewa yang dikaruniai usia sangat panjang sebagai pembina
generasi selanjutnya.
* NITRA mempunyai watak yang dapat diteladani dan dapat menjadi sumber inspirasi yang
menyatu dengan misi TMII sebagai wahana pelestarian, pengenalan dan pengembangan budaya,
duta seni, serta mewariskan segala sesuatunya untuk generasi yang akan datang.
* NITRA mencerminkan budi luhur, diharapkan menjadi suri tauladan bagi generasi muda dan
menjadi pilihan idola yang bersumber dari nilai budayanya sendiri.
* Visualisasi NITRA mengarah pada bentuk fisik yang disesuaikan agar menarik dan disenangi
anak-anak, remaja, dan dewasa: ramah dan lucu tetapi mempesona.
* Sebagai maskot, NITRA dapat berbentuk dua dimensi dan tiga dimensi, antara lain berwujud
boneka, logo, ataupun produk cetak dan cenderamata sesuai kebutuhan.


BAGIAN BAGIAN TMII
ANJ UNGAN DAERAH
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda,
bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.
Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi oleh kondisi
lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki.

Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku
bangsa yang berada di 33 Provinsi Indonesia.


BANGUNAN KEAGAMAAN
Bangunan keagamaan diwakili oleh beberapa rumah ibadah agama resmi yang diakui di
Indonesia, hal ini untuk menggambarkan toleransi dan keselarasan hubungan antar agama di
Indonesia.
Bangunan-bangunan keagamaan antara lain:

* Masjid Pangeran Diponegoro
* Gereja Katolik Santa Catharina
* Gereja Protestan Haleluya
* Pura Penataran Agung Kertabhumi
* Wihara Arya Dwipa Arama
* Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa
* Kuil Konghucu (tengah dibangun)


SARANA REKREASI
* Istana Anak-anak Indonesia
* Kereta gantung
* Perahu Angsa Arsipel Indonesia
* Taman Among Putro
* Taman Ria Atmaja
* Desa Wisata
* Kolam renang Snow Bay



TAMAN
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan fauna
Indonesia:

Spherical cage Bird Park.

* Taman Anggrek
* Taman Apotek Hidup
* Taman Kaktus
* Taman Melati
* Taman Bunga Keong Emas
* Akuarium Ikan Air Tawar
* Taman Bekisar
* Taman Burung
* Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik
* Taman Budaya Tionghoa Indonesia (tengah dibangun)


MUSEUM
Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta
teknologi di Indonesia. Terdapat 14 museum di TMII:

* Museum Indonesia
* Museum Purna Bhakti Pertiwi
* Museum Keprajuritan
* Museum Perangko
* Museum Pusaka
* Museum Transportasi
* Museum Listrik dan Energi Baru
* Museum Telekomunikasi
* Museum Penerangan
* Museum Olahraga
* Museum Asmat
* Museum Satwa Indonesia Komodo dan Taman Reptil
* Museum Serangga
* Museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
* Museum Minyak dan Gas Bumi
* Museum Timor Leste (bekas anjungan Timor Timur)

TEATER ATAU BI OSKOP
* Teater IMAX Keong Emas

Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai film mulai dari film bertemakan lingkungan dan
nusantara sampai film-film box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater
IMAX.
* Teater Tanah Airku
* Teater 4D

Official Website : TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII)
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan wisata budaya di Jakarta. Di
tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan kepulauan Indonesia yang
besar dalam bentuknya yang kecil.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya
ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien
Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal
13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta
tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek
Miniatur Indonesia Indonesia Indah, yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek
kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di
areal seluas 150 hektar.
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas dua huruf I dan I. Kedua huruf ini mewakili
nama Indonesia Indah sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan
NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini Indonesia Indah ini diresmikan penggunaannya
oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda,
bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional.
Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbelakangi oleh kondisi
lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut diwujudkan melalui
Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33 propinsi Indonesia.
Di dalam kompleks Taman Mini Indonesia Indah ada beberapa obyek wisata, seperti:
a. Teater IMAX Keong Mas
Teater 3 dimensi dengan berbagai judul dan cerita menarik.
b. Museum Indonesia
Museum Indonesia terdiri dari tiga lantai, penuh ukiran relief yang menggambarkan epos
Ramayana. Di dalamnya menggambarkan budaya Indonesia melalui manusia dan
lingkungannya, manusia dan adat istiadat, transportasi serta manusia dan hasil karyanya.
c. Museum Keprajuritan
Untuk mewujudkan gambaran semangat oleh yudha keprajuritan bangsa Indonesia dalam
menghadapi kolonialisme asing khususnya pada abad ke tujuh sampai ke sembilan belas,
didirikanlah Museum Keprajuritan Indonesia. Gedung Museum Keprajuritan Indonesia dibangun
dengan bentuk benteng bersegi lima, dikelilingi perairan yang melambangkan pertahanan bangsa
dan cara menangkal segala bentuk ancaman.
d. Museum Prangko Indonesia
Sejarah perkembangan prangko sebagai kekuatan pengantaran surat dan berita dapat dilihat di
Museum Prangko Indonesia. Bagaimana prangko pertama kali digunakan di Indonesia, dapat
disimak dalam pameran ini, dapat dilihat juga perkembangan teknologi yang digunakan dalam
pembuatan prangko.
e. Museum Pusaka
Museum Pusaka ini selain kegiatan peragaan dan pengelolaan sekitar 5.000 koleksi pusaka, yang
kemungkinan besar akan terus bertambah, ada juga kegiatan perawatan (jamasan), bursa dan
sarasehan yang dapat diikuti oleh masyarakat luas.
f. Museum Transportasi
Perkembangan dan peran transportasi di dunia dan Indonesia mempuyai sejarah sendiri. Bahwa
transportasi dan perkembangannya memainkan peran penting dalam pembangunan, merupakan
asas filsafat yang melandasi pembangunan Museum Transportasi di TMII.
g. Museum Listrik dan Energi Baru
Hemat energi adalah pedoman penggunaan energi yang tak terbarukan di masa kini. Museum
Listrik dan Energi Baru menunjukkan makna pedoman ini, dan berfungsi sebagai media
informasi serta pusat koleksi dan konservasi untuk kepentingan pendidikan.
h. Museum Telekomunikasi
Museum Telekomunikasi di TMII berada dalam gedung yang beratap kubah berwarna biru. Di
halaman depan berdiri patung Gajah Mada yang sedang mengangkat pusaka keris ketika
mengucapkan Sumpah Palapa. Adegan ini digunakan sebagai ciri museum komunikasi ini karena
satelit komunikasi yang dimiliki Indonesia diberi nama Palapa, sesuai jiwa Sumpah Palapa.
i. Museum Penerangan
Sejak masa perjuangan kemerdekaan sampai kini. kegiatan penerangan merupakan peran yang
sangat menentukan. Berbentuk segi lima, Museum ini mudah ditemukan karena di halaman
depan ada lambang ANANTAKUPA akronim api nan tak kunjung padam, tekad kegiatan
perjuangan penerangan di Indonesia.
j. Museum Olah Raga
Bentuknya unik, yaitu bola, yang dengan segera dapat ditebak bahwa bangunan ini berkaitan
dengan olah raga. Inilah Museum Olah Raga di TMII. Museum ini dibangun dengan tujuan
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya olah raga bagi kesehatan
jasmani dan rohani.
k. Museum Asmat
Ibu Tien lah yang pertama mencetuskan gagasan adanya suatu tempat yang memamerkan hasil
kerajinan dan karya seni Asmat. Museum ini dibangun di areal Taman Bunga Keong Mas TMII.
Bentuk bangunannya asli Kariwari, suku Tobati Enggross yaitu mendiami pulau di Teluk
Jayawijaya.
l. Museum Komodo
Gedung Museum Fauna Komodo dan taman Reptilia ini memiliki bentuk bangunan yang unik
yaitu menyerupai biawak Komodo raksasa. Di dalam museum ini terdapat aneka peragaan yang
berkaitan dengan fauna Indonesia. Sebagai cerminan kekayaan fauna Indonesia, beraneka jenis
dan habitat satwa dan binatang lainnya dipamerkan di sini
m. Museum Serangga
Keanekaragaman serangga Indonesia, merupakan tema pameran dan peragaan yang ditampilkan
di dalam museum ini. Di Indonesia, tidak kurang dari sekitar 250.000 jenis serangga hidup di
dalam dan diatas tanah. di dalam dan di atas tumbuhan. hewan dan bahkan manusia. Memang
ada yang merusak tetapi tidak kalah jumlahnya yang mengasyikkan. Ada yang indah. ada yang
aneh. Ada yang sangat kecil, dan ada pula yang sangat besar. Ini semuanya dapat dilihat di
Museum Serangga TMII terutama kumbang dan kupu-kupu yang sangat berwarna-warni, dan
kelompok serangga menarik lainnya.
n. Pusat Peragaan IPTEK
Ilmu pengetahuan merupakan fondasi bagi teknologi, sedangkan teknologi adalah tulang
punggung pembangunan. Ilmu pengetahuan dan teknologi atau IPTEK merupakan segi yang
tidak dapat dikesampingkan dari kehidupan dan kesejahteraan manusia. Gedung ini diresmikan
pada tanggal 10 November 1995 diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia
o. Museum Minyak dan Gas Bumi
Pembangunan museum ini berawal dari peringatan seratus tahun usaha pertambangan minyak
dan gas bumi di indonesia. Bangunan utama yang dapat dilihat ialah anjungan lepas pantai, ciri
khas pencarian minyak dan gas bumi, yang juga akan menjadi ajang utama penjelajahan minyak
dan gas bumi di masa datang.
Buka pkl. 08.00 17.00 WIB, kecuali hari Senin Libur
Tlp. 021 840 3400

Anda mungkin juga menyukai