Anda di halaman 1dari 7

Nama : Oktavianus Eko Wiranto

No/Kelas : 10/XII GPB


Peta Kontur
Peta kontur adalah peta yang menggambarkan ketinggian tempat dengan menggunakan
garis kontur. Sedangkan garis kontur adalah garis khayal di lapangan yang menghubungkan
titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis kontinyu di atas peta
yang memperlihatkan titik-titik di atas peta dengan ketinggian yang sama. Nama lain
garis kontur adalah garis tranches, garis tinggi dan garis tinggi horizontal.
Garis kontur + 25 m, artinya garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketinggian sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta untuk
memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah. Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur
adalah untuk memberikan informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang
atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan perhitungan galian serta
timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli terhadap ketinggian vertikal garis atau
bangunan. Garis kontur dapat dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan
bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta. Karena peta umumnya
dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai
skala peta.
Bentuk Kontur :

Bentuk suatu kontur menggambarkan bentuk permukaan lahan yang sebenarnya. Kontur-
kontur yang berdekatan menunjukkan kemiringan yang terjal, kontur-kontur yang berjauhan
menunjukkan kemiringan yang landai. Jika kontur-kontur itu memiliki jarak satu sama lain
secara tetap, maka kemiringannya teratur.
Beberapa catatan tentang kontur sebagai berikut:
1. Kontur adalah kontinyu (bersinambung). Sejauh mana pun kontur berada, tetap akan bertemu
kembali di titik awalnya. Perkecualiannya adalah jika kontur masuk ke suatu daerah
kemiringan yang curam atau nyaris vertikal, karena ketiadaan ruang untuk menyajikan kontur-
kontur secara terpisah pada pandangan horisontal, maka lereng terjal tersebut digambarkan
dengan simbol. Selanjutnya, kontur-kontur akan masuk dan keluar dari simbol tersebut.
2. Jika kontur-kontur pada bagian bawah lereng merapat, maka bentuk lereng disebut konveks
(cembung), dan memberikan pandangan yang pendek. Jika sebaliknya, yaitu merenggang,
maka disebut dengan konkav (cekung), dan memberikan pandangan yang panjang.
3. Jika pada kontur-kontur yang berbentuk meander tetapi tidak terlalu rapat maka permukaan
lapangannya merupakan daerah yang undulasi (bergelombang).
4. Kontur-kontur yang rapat dan tidak teratur menunjukkan lereng yang patah-patah. Kontur-
kontur yang halus belokannya juga menunjukkan permukaan yang teratur (tidak patah-patah),
kecuali pada peta skala kecil pada umumnya penyajian kontur cenderung halus akibat adanya
proses generalisasi yang dimaksudkan untuk menghilangkan detil-detil kecil (minor).

Berbagai kenampakan kontur

Profil permukaan lahan dari potongan garis A-B
Kenampakan yang tidak berubah dengan penggambaran kontur adalah bukit dan lembah. Bentuk
permukaan lahan tidak berubah cukup berarti meskipun ada bangunan gedung, jalan,
pemotongan pepohanan (hutan atau perkebunan).


Sifat-sifat garis kontur :

a) Garis tidak bisa saling berpotongan kecuali dalam keadaan yang ekstrim, dimana kontur
berupa over hanging cliff.
b) Garis kontur tidak akan bertemu dengan garis kontur yang mempunyai nilai ketinggian
yang berlainan.
c) Garis kontur akan renggang jika kontur landai dan akan rapat jika kontur curam.
d) Garis kontur menutup, menunjukkan naik ke arah dalam, kecuali garis kontur bergigi
menunjukkan depresi.
e) Garis kontur yang memotong lembah/sungai akan meruncing ke hulu.
f) Garis kontur harus digambarkan hingga batas tepi peta.
g) Satu garis kontur mewakili satu ketinggian tertentu.
h) Garis kontur berharga lebih rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi.
i) Garis kontur tidak berpotongan dan tidak bercabang.
j) Interval kontur biasanya 1/2000 kali skala peta.
k) Rangkaian garis kontur yang rapat menandakan permukaan bumi yang curam/terjal,
sebaliknya yang renggang menandakan permukaan bumi yang landai.
l) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf U menandakan punggungan gunung.
m) Rangkaian garis kontur yang berbentuk huruf V terbalik menandakan suatu
lembah/jurang.







Unsur-Unsur Yang Harus Terdapat Dalam Peta Kontur :

1. Interval kontur :
Interval kontur adalah jarak tegak antara dua garis kontur yang berdekatan. Jadi juga
merupakan jarak antara dua bidang mendatar yang berdekatan. Pada suatu peta kontur interval
kontur dibuat sama, berbanding terbalik dengan skala peta. Semakin besar skala peta, jadi
semakin banyak informasi yang tersajikan, interval kontur semakin kecil.
2. Indeks kontur :
Indeks kontur adalah garis kontur yang penyajiannya ditonjolkan setiap kelipatan interval kontur
tertentu; mis. Setiap 10 m atau yang lainnya. Rumus untuk menentukan interval kontur pada
suatu peta kontur adalah:
Interval Kontur = 1/2000 x skala peta

3. Relief:
Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah suatu daerah serta
curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya permukaan
bumi.Sebagai contoh :bukit,lembah,daratan,lereng,pegunungan.
4. pola pengaliran :
Pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala macam bentuk-bentuk yang hubungannya
dengan penyaluran air baik di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh
sungai-sungai, danau atau laut dan sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada
yang terpolakan dan tidak terpolakan. Hal ini tergantung dari batuan dasar yang dilaluinya.
Dalam hal ini pola/pattern didefinisikan sebagai suatu keseragaman di dalam :
- bentuk (shape)
- ukuran (size)
- penyebarannya/distrubusi
Hubungan antar relief, batuan, struktur geologi dan drainage dalam macam-macam pola
penyaluran :
a. Dendritik
Mencerminkan sedimen yang horisontal atau miring, resistensi batuan seragam, kemiringan
lereng secara regional kecil. Bentuk pola penyaluran seperti pohon. Contohnya pada daerah
dengan sedimen lepas, daratan banjir, delta, rawa, pasang surut, kipas-kipas alluvial, dll.
b. Parallel
Umumnya mencirikan kemiringan lereng yang sedang-curam tetapi juga didapatkan pada
daerah-daerah dengan morfologi yang parallel dan memanjang. Contohnya pada lereng-lereng
gunung api. Biasanya akan berkembang menjadi pola dendritik atau trellis.
c. Trellis
Terdapat pada daerah dengan batuan sedimen yang terlipat, gunung api, daerah dengan rekahan
parallel. Contohnya pada perlipatan menujam, patahan parallel, homoklin dan sebagainya.

d. Rectangular
Mengikuti kekar-kekar dan patahan.
e. Radial
Mencerminkan gunung api kubah (dome). Terdapat pula pola yang sentripetal (kebalikan dari
radial).
f. Annular
Mencerminkan struktur kubah yang telah mengalami erosi bagian puncaknya.

Kelengkapan Peta Kontur :
Pada peta kontur yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat digunakan untuk
berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu :
a. Skala
Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta. Perlu diketahui
bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak-jarak horisontal. Ada 3 macam
skala yang biasa dipakai dalam peta kontur.
1. Representative Fraction Scale (Skala R.F.)
Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1 cm di dalam peta sama
dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter di lapangan). Kelemahan dari skala ini
bila peta mengalami pemuaian/penciutan maka skala tidak berlaku lagi.
2. Graphic Scale
Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak dalam peta,
yang ditunjukkan dengan sepotong garis. Skala ini adalah paling baik karena tidak terpengaruh
oleh pemuaian maupun penciutan dari peta.
3. Verbal Scale
Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km ato 1 cm = 5 km.Skala ini hampir
sama dengan skala R.F.
Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak digunakan dalam peta
geologi atau kontur adalah kombinasi skala grafis dan skala R.F.
b. Arah Utara Peta
Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karena tiap peta yang
dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah utara ini berguna untuk
penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum kompas.
Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu :
1. Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN)
2. Grid North
3. True North

c. Legenda
Pada peta kontur banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macam keadaan yang ada
di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta.
d. Judul Peta
Judul peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna untuk pencarian peta
bila suatu waktu diperlukan.
e. Converage Diagram
Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal ini untuk dapat
memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya :
- Dibuat berdasarkan foto udara
- Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
f. Indeks Administrasi
Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk memudahkan
pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan penelitian/pemetaan.
g. Index of Adjoining Sheet
Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar-lembar peta disekitarnya.
h. Edisi Peta
Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan peta tersebut dicetak
atau dibuat.

Pada peta kontur terdapat garis-garis kontur yang menunjukkan relief muka bumi. Peta
kontur menunjukkan bentuk-bentuk muka bumi. Bentuk-bentuk muka bumi tersebut adalah
sebagai berikut.
Lereng


Gambar 2. Kenampakan Lereng pada Peta Kontur
Cekungan (Depresi)
Cekungan (Depresi) pada peta kontur digambarkan seperti di bawah ini!

Gambar 3. Cekungan atau Depresi
Bukit
Bukit pada peta kontur digambarkan seperti di bawah ini.



Gambar 4. Bukit pada Peta Kontur

Pegunungan
Pegunungan pada peta kontur digambarkan seperti di bawah ini :



Gambar 5. Kenampakan Pegunungan pada Peta Kontur








Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi


Gambar 6. Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi

Penampang melintang adalah penampang permukaan bumi yang dipotong secara tegak
lurus. Dengan penampang melintang maka dapat diketahui/dilihat secara jelas bentuk dan
ketinggian suatu tempat yang ada di muka bumi. Untuk membuat sebuah penampang melintang
maka harus tersedia peta kontur sebab hanya peta kontur yang dapat dibuat penampang
melintangnya.


Gambar 7. Bagian-Bagian Penampang Melintang Bentuk Muka Bumi

Sumber :
http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/peta-topografi.html 21 Agustus 2014 19.44
http://radarjuve.blogspot.com/2013/07/pengertian-peta-topografi-dan.html 21 Agustus 2014
19.46
http://www.ilmusipil.com/garis-kontur-adalah 21 Agustus 2014 20.00

Anda mungkin juga menyukai