JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA 2013 Nunik Kurniawati 1113031026 Ni Made Erna Purnama Dewi 1113031029
Ni Komang Ayu Hendra Wahyundari 1113031032 Ni Kadek Ari Wentari 1113031035 Ni Putu Via Arisandi 1113031038 Dewa Ayu Prapti Widi Pramerti 1113031042 Made Adi Nugraha Tristaningrat 1113031045 I Made Budiyasa 1113031062 I Gede Wira Yudha Setiawan 1113031048 Putu Eka Andipa Suryanada 1113031051 I Made Yoga Pratama 1113031056 Ni Putu Merry Yunitha Sari 1113031059 I Putu Angga Raditya 1113031065 Lipida adalah Biomolekul yang tidak larut dalam air, yang dapat diektraksi dari sel-sel organisme dengan pelarut- pelarut organik yang memiliki polaritas rendah, seperti eter, benzena, aseton, atau kloroform. Lipid komplek 1 Lipid sederhana 2 Mudah dihidrolisis menjadi stuktur yang lebih sederhana. Misalnya: minyak, lemak, dan lilin. Misalnya steroid , prostaglandin, dan terpena LIPIDA PENDAHULUAN
Trigliseralida
Fosfolipida
Steroid
Prostaglandin
LIPIDA LIPIDA Terpena Feromon Lemak Minyak Trigliserida Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak (lemak babi, lemak sapi). PADAT
CAIR
Gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (minyak jagung, minyak bunga matahari).
Sedangkan Pada temperatur kamar Asam lemak adalah asam karboksilat rantai panjang dan tidak bercabang. Jika satu molekul trigliserida dihidrolisis, maka akan dihasilkan sebuah molekul gliserol dan tiga molekul asam lemak Misalnya : Dibentuk dari tiga asam stearat dan gliserol dibentuk dari gliserol dan tiga asam palmitat Tristearin Tripalmitin Artinya dibentuk oleh asam-asam lemak yang sama Trigliserida Sederhana Artinya dibentuk oleh asam-asam lemak yang berbeda Trigliserida Campuran Sebagian besar yang terdapat dialam Selain dari minyak dan lemak, asam lemak juga dapat diperoleh dari lilin (waxes). Dalam lilin, asam lemak diesterifikasi dengan alkohol sederhana berantai-panjang. Contoh : lilin carnauba yang melapisi daun palma carnauba di Brazilia sebagian besar dibentuk oleh mirisil serotat. Lilin tawon yang dihasilkan dari kelenjar lilin tawon sebagian besar terdiri atas mirisil palmitat. LEMAK DAN MINYAK LEMAK DAN MINYAK Senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform(CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya. LEMAK DAN MINYAK GOLONGAN LIPIDA (Trigliserida) Sifat Fisika, Bau amis (fish flavor) yang disebabkan oleh terbentuknya trimetil- amin dari lecitin Bobot jenis dari lemak dan minyak biasanya ditentukan pada temperatu kamar Minyak/lemak tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (coastor oil0, sedikit larut dalam alkohol dan larut sempurna dalam dietil eter,karbon disulfida dan pelarut halogen. slipping point digunakan untuk pengenalan minyak atau lemak alam serta pengaruh kehadiran komponen-komponennya
LEMAK DAN MINYAK Sifat Kimia, 1. Esterifikasi Proses esterifikasi bertujuan untuk asam-asam lemak bebas dari trigliserida,menjadi bentuk ester. Reaksi esterifikasi dapat dilakukan melalui reaksi kimia yang disebut interifikasi atau penukaran ester yang didasarkan pada prinsip transesterifikasi Fiedel-Craft.
LEMAK DAN MINYAK 2. Hidrolisis Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan diubah menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi hidrolisi mengakibatkan kerusakan lemak dan minyak. Ini terjadi karena terdapat terdapat sejumlah air dalam lemak dan minyak tersebut
3. Penyabunan Reaksi ini dilakukan dengan penambhan sejumlah larutan basa kepada trigliserida
LEMAK DAN MINYAK 4. Hidrogenasi Proses hidrogenasi bertujuan untuk menjernihkan ikatan dari rantai karbon asam lemak pada lemak atau minyak . setelah proses hidrogenasi selesai , minyak didinginkan dan katalisator dipisahkan dengan disaring . Hasilnya adalah minyak yang bersifat plastis atau keras , tergantung pada derajat kejenuhan 5. Pembentukan Keton Keton dihasilkan melalui penguraian dengan cara hidrolisa ester LEMAK DAN MINYAK 6. Oksidasi Oksidasi dapat berlangsung bila terjadi kontak antara sejumlah oksigen dengan lemak atau minyak. terjadinya reaksi oksidasi ini akan mengakibatkan bau tengik pada lemak atau minyak. LEMAK DAN MINYAK Perbedaan antara lemak dan minyak antara lain, yaitu: Pada temperatur kamar, lemak berwujud padat dan minyak berwujud cair Gliserrida pada hewan berupa lemak (lemak hewani) dan gliserida pada tumbuhan berupa miyak (minyak nabati) Komponen minyak terdiri dari gliserrida yang memiliki banyak asam lemak tak jenuh sedangkan komponen lemak memiliki asam lemak jenuh. LEMAK DAN MINYAK Lebih dari 70 macam asam lemak telah berhasil diisolasi dari bermacam-macam sel dan jaringan tumbuhan dan hewan. Tabel. Asam-asam Lemak di Alam Nama asam lemak Struktur Sumber Tl ( 0 C) Asam Butirat Asam Laurat Asam Miristat Asam Palmitat Asam Stearat CH3(CH2)2COOH CH3(CH2)10COOH CH3(CH2)12COOH CH3(CH2)14COOH CH3(CH2)16COOH
Lemak susu Minyak kelapa Minyak biji pala Lemak hewani dan nabati Lemak hewani dan nabati
44 58 63 70 Asam Lemak Jenuh LEMAK DAN MINYAK Asam Lemak tak Jenuh Nama asam Struktur Sumber Asam Palmitoleat Asam Oleat Asam Linoleat
Asam Linolenat Asam Arakidonat CH3(CH2)5CH=CH(CH2)7COOH CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH CH3(CH2)4CH=CHCH2CH=CH(CH2)7CO OH CH3(CH2)4(CH=CH(CH2)2(CH2)7COOH CH3(CH2)4(CH=CH(CH2)4(CH2)6COOH Lemak hewani dan nabati Lemak hewani dan nabati Minyak nabati
Minyak biji rami Sintesis asam linolenat -1 16 -5
-11 -49 LEMAK DAN MINYAK Komponen-komponen asam lemak yang berlimpah di alam dari tumbuh- tumbuhan tingkat tinggi dan hewan dapat digeneralisasikan, antara lain:
1. Hampir seluruh asam lemak memiliki atom karbon genap, sebagian besar antara 12-20 atom karbon, tanpa ada percabangan. Asam lemak yang memiliki 16 atau 18 atom karbon yang paling berlimpah terdapat di alam 2. Tiga asam lemak bebas yang paling berlimpah di alam adalah asam palmitat, asam stearat, dan asam oleat 3. Semakin banyak jumlah atom karbon dalam asam lemak jenuh, semakin tinggi titik leleh nya 4. Asam-asam lemak tak jenuh memiliki titik leleh lebih rendah daripada asam lemah jenuh yang memiliki jumlah atom karbon sama 5. Semakin tinggi derajat ketidakasaman asam lemak, semakin rendah titik lelehnya 6. Sebagian besar asam-asam lemak tidak jenuh ada dalam bentuk isomer cis, dan jarang trans
LEMAK DAN MINYAK Asam-asam lemak memiliki rantai hidrokarbon panjang,maka tidak larut dalam air Air Asam lemak LEMAK DAN MINYAK LEMAK DAN MINYAK LEMAK DAN MINYAK INTERAKSI MOLEKUL-MOLEKUL ASAM LEMAK DENGAN AIR MEMBENTUK LAPISAN MONOMOLEKULER LEMAK DAN MINYAK Jumlah atom karbon bertambah Titik leleh trigliserida meningkat Derajat ketidakjenuhan menurun
Trigliserida yang kaya akan asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam lemak tidak jenuh lainnya umumnya berwujud cair pada suhu kamar yang disebut minyak Trigliserida yang kaya akan asam palmitat, asam stearat, dan asam lemak jenuh lainnya umumnya berwujud semipadat atau padat pada suhu kamar yang disebut lemak
Komposisi Kimia Trigliserida dalam Bahan Pangan SUMBER % Trigliserida % berat asam-asam lemak Jenuh Olet Linoleat LEMAK HEWAN Lemak sapi 5-37 41,5 49,6 2,5 Mentega 81 54,2 26,7 3,6 Ikan tuna 4 24 25 0,5 Susu murni 4 57 33 3 Daging babi 52 37 42 10 MINYAK NABATI Minyak kelapa 100 76,2 7,5 0,5 Minyak jagung 100 14,6 49,6 34,3 Minyak zaitun 100 9,3 84,4 4,6 Minyak kacang tanah 100 13,8 56,0 26,0 Minyak kedele 100 13,4 28,9 50,7 Minyak biji kapas 100 27,2 22,9 47,8 CH 2 O CH CH 2 O O C O C O C O Trigliserida jenuh : Tripalmitin CH 2 O CH CH 2 O O C O C O C O Trigliserida tidak jenuh Tiga rantai hidrokarbon jenuh dalam trigliserida ada dalam posisi parallel satu dengan lainnya, sehingga bentuknya kompak dan rapat. Gaya dispersi antar rantai hidrokarbon tersebut sangat kuat, termasuk interaksinya dengan molekul-molekul trigliserida yang lain, sehingga titik lelehnya menjadi tinggi. Sebaliknya, trigliserida yang dibentuk oleh asam-asam lemak tidak jenuh, dengan konfigurasi cis, menyebabkan strukturnya menjadi kurang terjejal dan gaya dispersinya tidak sekuat gaya dispersi antar trigliserida jenuh. Akibatnya, trigliserida tidak jenuh memiliki titik leleh lebih rendah dibandingkan trigliserida yang lebih jenuh.
Sabun adalah garam Kalium atau Natrium dari asam-asam lemak. Penyabunan (saponifikasi) adalah reaksi hidrolisis basa (NaOH atau KOH) terhadap trigliserida, baik minyak maupun lemak. Produk reaksi saponifikasi adalah gliserol dan garam kalium atau natrium dari asam-asam lemak. Sabun Emulgator Rantai karbon yang bersifat Hidrofobik Gugus-gugus karboksil bersifat Hidrofilik Misel Klaster yang terdiri dari 100 200 molekul sabun dengan gugus-gugus karboksil membentuk permukaan bermuatan negatif, dan rantai-rantai hidrokarbonnya yang non polar mengarah ke pusat Dalam suasana asam, sabun juga mengendap dalam air dalam bentuk asam lemak bebasnya. Penggunaan sabun sebagai pencuci mengalami keterbatasan pada air sadah. Kehadiran ion-ion tersebut menyebabkan terbentuknya garam yang tidak larut dalam air. Misalnya, Detergen Sintesis Merupakan sebuah molekul dengan rantai hidrokarbon panjang umumnya 12 sampai 20 atom karbon, dengan sebuah gugus polar pada salah satu ujungnya membentuk garam-garam dapat larut dengan kation-kation dalam air sadah. Detergen sintesis pertama merupakan garam natrium dari alkil hidrogen sulfat. Dimana alkohol panjang dibuat dari hidrogenolisis lemak atau minyak. Detergen Sintesis Produksi komersial natrium lauril sulfat dalam skala besar tidak memungkinkan karena lauril alkohol tidak mencukupi. Detergen Sintesis Oleh karena itu natrium lauril sulfat digantikan dengan detergen sintesis dari alkil benzena sulfonat berantai lurus (LAS). Dimana pembuatannya adalah sebagai berikut: Detergen Sintesis Asam sulfonat lebih kuat dibandingkan asam karboksilat, sehingga garam tersebut tidak terprotonasi dalam air. Garam-garam kalsium, magnesium, dan besi larut dalam air, sehingga garam sulfonat dapat digunakan dalam air sadah. Deterjen sintetis mengkombinasikan bagian hidrofilik dan hidrofobik dalam molekul yang sama. Bagian hidrofobik umumnya berupa gugus alkil atau cincin aromatik, sedangkan bagian hidrofiliknya bisa mengandung gugus-gugus anionik, kationik, atau gugus nonionik yang mengandung beberapa atom oksigen, atau atom-atom lain yang mampu membentuk ikatan hidrogen. Dibawah ini disampaikan beberapa rumus struktur dari detergen sintesis Fosfolipida Fosfolipida merupakan lipida yang mengandung gugus turunan asam fosfat, dan yang paling umum dikenal adalah fosfogliserida. Senyawa ini memiliki kelimpahan nomor dua terbanyak di alam setelah trigliserida, serta ditemukan dalam membran tumbuh-tumbuhan dan hewan yang secara khas terdiri dari 40 50% fosfolipida dan 50 60% protein. Walaupun sering digambarkan dalam bentuk asamnya, asam fosfatidat kenyataannya terdeprotonasi pada pH netral. Beberapa fosfolipida mengandung alkohol teresterifikasi pada gugus asam fosfat. Sepalin adalah ester etanolamin, dan lesitin adalah ester kolin. Kedua senyawa tersebut ditemukan dalam otak, sel syaraf, hati, kuning telur, kecambah gandum, ragi, kedelai, dan lain-lainnya. Salah satu golongan fosfolipida yang lain adalah plasmalogen, yang memiliki gugus ester vinil sebagai pengganti gugus ester pada atom karbon 1 gliserol. Contohnya, sfingolipida dan sfingomielin. Sfingomielin merupakan ester fosfat, bukan gliserol, tetapi dengan alkohol alilik rantai panjang dan rantai samping amida. Plasmalogen ditemukan sebagai sarung sel-sel syaraf. Bentuk stabil lain dari agregasi adalah lapisan rangkap lipida (lipid bilayer), yang membentuk membrane sel hewan. Dalam lapisan rangkap lipida, kepala-kepala hidrofilik membentuk dua permukaan dari membran, dan ekor-ekornya yang hidrofobik terproteksi di bagian dalam. Sel membran mengandung fosfogliserida berorientasi dalam lapisan rangkap lipida, membentuk penghalang yang menahan aliran air dan zat-zat terlarut di dalamnya. Konformasi Steroid Steroid Penting Steroid merupakan lipida sederhana yang tidak dapat mengalami hidolisis seperti lemak, minyak, dan malam Percobaan-percobaan biogenetik menunjukkan steroid yang terdapat di alam berasal dari triterpen Steroid yang terdapat dalam jaringan hewan berasal dari triterpen lanosterol Steroid yang terdapat dalam jaringan tumbuhan berasal dari triterpen sikloartrenol steroid berhubungan dengan terpena karena keduanya dibiosintesis melewati rute yang mirib Tahap-tahap awal dari biosintesis steroid adalah sama bagi semua steroid alam, yakni pengubahan asam asetat melalui asam mevalonat dan skualen (suatu triterpen) menjadi lanosterol atau sikloartrenol. Suatu steroid adalah suatu senyawa yang mengandung sistem cincin, yang keempat cicin itu ditandai dengan A,B,C,D STRUKTUR STEROID Gugus metil pada C18 dan C19 sambungan cincin disebut gugus metil angular Substituen pada C17 biasanya menetukan nama dasar dari steroid Steroid hampir terdapat disemua tipe sistem kehidupan Dalam binatang bertindak sebagai hormon Digunakan meluas sebagai bahan obat Konformasi Steroid Suatu sikloheksana disubstitusi trans -1,2 dapat berada dalam suatu konformasi yang disukai dalam mana kedua substituen itu ekuatorial, Trans (e,e) Cis (a,e) Stabil Sedangkan isomer cis harus mempunyai satu substituen aksial dan satu substituen ekuatorial Satu cincin yang terpadu dengan cincin lain dalam posisi 1,2 dapat bersikap cis atau trans Struktur berikut menyatakan cis dan trans dekalin Cis pada pertemuan cicin cis atau trans pada suatu pertemuan cincin trans Perhatikan B trans terhadap A A trans terhadap B Inti steroid mengandung tiga pertemuan cincin (A/B, B/C, C/D) Pertemuan cincin trans Gugus yang disubstitusikan pada suatu sistem cincin steroid dapat berada diatas atau dibawah bidang cincin Gugus yang berada dibawah bidang cincin (trans terhadap gugus metil angular)disebut gugus Gugus yang berada diatas bidang cincin(cis terhadap gugus metil angular ) disebut gugus Pertemuan cincin trans dan cis Pertemuan cincin cis Istilah dan dapat digunakan dalam nama steroid untuk menyatakan stereokimia substituen. dan ditulis setelah angka posisi untuk substituen itu. Contoh... 17 -etinil-17 -hidroksi-4-estren-3-on Karbon 17 Suatu pil kontrasepsi yang disebut (noretindron) : ke atas(cis terhadap gugus metil angular) continue... Merupakan seteroid hewani yang terdapat paling meluas dan dijumpai dalam hampir semuajaringan hewan. Senyawa ini banyak terdapat pada empedu dan kuning telur. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah dikaitkan dengan Arteriosklerosis. Kolesterol Kortison dan Kortisol Hormon Seks Asam-asam Empedu Kolesterol Kortison dan Kortisol Merupakan 2 dari 28 hormon yang di hasilkan oleh lapisan luar kelenjar adrenal. Kedua asteroid ini mengubah metabolisme pritein , karbohidrat, dan lipida. Kortison dan Kortisol digunakan untuk pengobatan yaitu untunk mengobati peradangan karena alergi dan encok (Rheumatoid Arthritis). Lanjutan,,, hormon steroid dari golongan glukokortikoid yang umumnya diproduksi oleh sel di dalam zona fasikulata pada kelenjar adrenal. hormon kortisol juga diproduksi oleh hati. adalah mempengaruhi proses metabolisme, mengatur konsentrasi gula darah, mempengaruhi proses pertumbuhan, menurunkan pengaruh stress. Hormon Seks Dihasilk an Testis Indung Telur Produksi nya Produksi dari hormon seks ini diatur oleh hormon-hormon yang terdapat dalam otak . Hormon-hormon ini mengatur penyiaran karakteristik seks sekunder dan mengatur fungsi seksual dan reproduksi. Adapun hormon jantan di sebut Androgen, hormon betina disebut Estrogen, dan hormon kehamilan disebut dengan Progestin. Diatur oleh Hormon-hormon yang terdapat di dalam Otak Hormon Seks Testosteron Hormon jantan utama Androsteron Merupakan bentuk metabolisasi dari testosteron Lanjutan,,,, Hormon Estrogen Estradiol (E 2 ) adalah estrogen utama yang disekresi ovarium. Estron (E 1 ) juga di sekresi oleh ovarium dalam jumlah banyak. Estriol ( E 3 ) tidak dihasilkan oleh ovarium namun diproduksi dari estradiol dan estron di jaringan perifer, dari androgen plasenta Lanjutan,,,, Hormon Progestin merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis. Progesteron bersama dengan estrogen dihasilkan oleh kurpus luteum, yaitu sebuah kelenjar endokrin yang merupakan sisa dari folikel setelah terjadinya peristiwa ovulasi. Asam asam Empedu Asam asam Empedu dijumpai dalam kelenjar empedu, yang di produksi di dalam hati dan di simpan di dalam kandung empedu. Asam asam Empedu yang melimpah adalah asam Kolat (Cholic Acid) Prostaglandin Prostaglandin adalah turunan asam lemak yang memiliki peran lebih besar sebagai regulator biokimia. Prostaglandin pertama kali diisolasi dari sekresi kelenjar prostat. Senyawa tersebut perperan pada sistem syaraf, sistem peredaran darah, dan sistem reproduksi. Lanjutan Prostaglandin memiliki sebuah cincin siklopentana dengan dua rantai karbon panjang pada posisi trans satu dengan lainnya, dan salah satunya berakhir dengan gugus karboksilat. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 COOH CH 3 H H Lanjutan Beberapa prostaglandin memiliki gugus hidroksil pada C11 dan C15, dan sebuah ikatan rangkap trans antara C13 dan C14. Senyawa-senyawa tersebut juga memiliki sebuah gugus karbonil atau hidroksil pada atom C9. Jika ada gugus karbonil pada atom C9, prostaglandin tersebut merupakan anggota dari seri E. Jika ada sebuah gugus hidroksil pada C9, maka senyawa itu merupakan anggota seri F, dan simbol a berarti gugus hidroksil mengarah ke bawah. Lanjutan Beberapa prostaglandin memiliki sebuah ikatan rangkap cis antara C5 dan C6. Jumlah dari ikatan rangkap tersebut juga diberikan pada namanya, seperti ditunjukkan pada dua prostaglandin umum berikut. Lanjutan Prostaglandin diturunkan dari asam arakidonat, asam lemak 20- karbon dengan empat ikatan rangkap cis. Gambar berikut menunjukkan skematis bagaimana sebuah enzim mengoksidasi dan mensiklisasi asam arakidonat untuk menghasilkan kerangka prostaglandin. Proses tersebut dihambat oleh kehadiran aspirin. Lanjutan Prostaglandin sukar diisolasi dari jaringan hewan karena ada dalam konsentrasi yang sangat rendah dan sangat cepat terdegradasi. Walaupun bisa dibuat dengan sintetis total, proses tersebut panjang dan sukar serta hanya menghasilkan sedikit produk. Tidak ada cara untuk mendapatkan prostaglandin dalam jumlah komersial sampai ditemukannya prostaglandin A2 secara alami dalam konsentrasi sekitar 1% dari gorgonian karang Plexaura homomalla. Prostaglandin karang tersebut sekarang dijadikan sebagai materi awal untuk sintesis singkat dan efisien prostaglandin yang bergunana secara medis.
TERPENA Terpena ditemukan para ahli kimia dalam bentuk minyak atau pewangi. Hasil isolasinya juga telah memberikan petunjuk bahwa terpena dibangun oleh dua atau lebih unit isoprena. Isoprena merupakan senyawa yang dibangun oleh lima atom karbon dengan satu cabang pada atom C nomor 2 Contoh gambar struktur isoprena: Senyawa dengan satu unit isoprena sangat jarang ditemui, sedangkan senyawa dengan dua unit isoprena sangat umum dijumpai. Senyawa terpena yang banyak ditemui di alam ditampilkan pada Tabel di bawah ini.
TERPENA Molekul isoprena dapat membentuk siklis seperti yang ditunjukan pada senyawa mentol, dan asiklis seperti sitrunelal pada gambar berikut:
TERPENA Senyawa yang bila disekresikan oleh suatu jasad, menimbulkan tanggapan(reaksi) yang khusus pada anggota lain dalam spesies yang sama; jadi feromon merupakan zat komunikasi dalam spesies Feromon DEFENISI FEROMON Fungsi pada serangga Menarik serangga menuju ke makanannya
Next Sebagai tanda akan adanya bahaya
Penarik perhatian serangga jantan
Struktur dan asal C C C H H CH 3 CH 2 CH 2 H C (CH 2 ) 8 CH 2 OH H Zat penarik jenis kelamin kupu-kupu ulat sutera Bombikol CH 2 OH CHO geraniol sitral C C CO 2 H H CH 3 C(CH 2 ) 5 H O zat ratu lebah Asam E-9- okso-2-dekenoat Next Merupakan zat penarik jenis kelamin pada kupu-kupu ulat sutera Geraniol dan sitral merupakan feromon yang terdapat pada lebah madu, berfungsi menarik lebah menuju ke madu bunga, Zat ratu lebah yaitu salah satu dari banyak zat yang dikeluarkan oleh ratu lebah madu. Zat ini lah yang berfungsi menarik lebah pekerja menuju ke ratu lebah Sintesis Next (CH 3 ) 2 C CBr Mg/THF [(CH 3 ) 2 C C ] (CH 3 ) 2 C CHO 2 CCH 2 CH 3 C C CHO 2 CCH 2 CH 3 C H 3 C H 3 C(CH 3 ) 2 2,2 dimetil-3-isopropilidenasiklopropil propionat Sintesis yang menggunakan tambahan karbenoid untuk membentuk lingkar siklopropananya memperlihatkan bahwa senyawa ini tidak menarik kecoak Sintesis Next CH 3 C(CH 2 ) 6 CO 2 H O asam 8-oksononanoat CH 3 OH/H + CH 3 C(CH 2 ) 6 CO 2 CH 3 O CH 3 (CH 2 ) 16 CH=P(C 6 H 5 ) 3 /DMF - THF CH 3 (CH 2 ) 16 CH C(CH 2 ) 6 CO 2 CH 3 CH 3 H 2 /Pt CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 6 CO 2 CH 3 CH3 1) LiAlH 4 /Et 2 O 2) H 3 O + CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 6 CH 2 OH CH3 HBr/H 2 SO 4 CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 6 CH 2 Br CH3 NaC(CO 2 C 2 H 5 ) 2 /DMF CH3 CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 7 C(CO 2 C 2 H 5 ) 2 CH3 CH3 KOH/EtOH H 2 O CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 7 CHCO 2 H CH3 CH3 1) CH 3 Li/Et 2 O 2) H 3 O + CH 3 (CH 2 ) 17 CH(CH 2 ) 7 CHCOCH 3 CH3 CH3 Sintesis 3,11-dimetil-2-nonakosanon Molekul sabun Rantai hidrokarbon panjang Ujung ion Bersifat hidrofobik dan larut dalam zat non polar Bersifat hidrofilik dan larut dalam air Mudah tersuspensi dalam air karena membentuk misel, yaitu segerombol rantai hidrokarbon dengan ujung-ujung ionnya menghadap ke air. Penentuan angka penyabunan Angka penyabunan menunjukan berat molekul lemak dan minyak. Angka penyabunan ini dinyatakan sebagai banyaknya mg NaOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak atau minyak. Penentuan angka iodin Penentuan iodine menunjukkan kejenuhan asam lemak penyusun lemak dan minyak. Asam lemak tidak jenuh mampu mengikat iodium dan membentuk senyawa yang jenuh. Banyaknya iodin yang diikat menunjukkan banyaknya ikatan rangkap yang terdapat dalam asam lemak. I2 akan mengadisi ikatan rangkap asam lemak tidak jenuh bebas maupun yang dalam bentuk ester. Bilangan iodin tergantung pada jumlah asam lemak tidak jenuh dalam lemak.
Uji Lipid Uji Lieberman Buchard merupakan uji kuantitatif untuk kolesterol. Prinsip uji ini adalah mengidentifikasi adanya kolesterol dengan penambahan asam sulfat ke dalam campuran. Uji Lieberman Buchard Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambahkan dengan anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah kemudian biru dan hijau Reaksi pembentukan warna hijau antara kolesterol dengan reagen Liebermann- Burchard adalah :
Kromatografi Gas Kromatografi gas dapat digunakan untuk cara penentuan campuran asam lemak dari lipida. Dalam kromatografi gas diperlukan carrier gas untuk emmbawa uap asam lemak melalui kolom yang dipanasi dengan suhu tinggi. Asam lemak yang telah berubah menjadi uap (metil esternya) dilewatkan melalui kolom tersebut yang dilapisi oleh fasa parafin aatau silikon yang mempunyai titik cair tinggi. Berbagai ester metil asam lemak yang melalui kolom ini akan terpisah-pisah bergantung pada koefisien masing-masing asam lemak pada fasa cairan Uji ini untuk menentukan derajat ketidak jenuhan asam lemak. Iodium dapat bereaksi dengan ikatan rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan rangkap. Oleh karenanya makin banyak ikatan rangkap, makin banyak pula iodium yang dapat bereaksi. Suatu minyak dikatakan mengandung peroksida ditunjukkan dengan pembebasan iodin. Uji positif ini dapat dilakukan dengan menggunakan indikator amilum. Jika iodin benar-benar ada, maka setelah ditambah indikator amilum akan berubah menjadi biru hingga hitam. Uji Peroksida