Gejala efusi pleura bisa tidak ada, tetapi biasanya memiliki gejala seperti sesak nafas, batuk ataupun nyeri dada pleuritik. Sesak yang terjadi sering dianggap sebagai suatu tanda terjadinya hipoksemia ataupun berkurangnya volume paru, dan terjadi akibat ketidakmampuan otot pernafasaan secara mekanik memenuhi kebutuhan oksigen karena dinding dada dan diafragma mengalami distorsi karena efusi yang terjadi . b. Pemeriksaan Fisik Pada inspeksi bisa ditmukan bulging dari rongga intercostalis apabila efusinya massif (misalnya pada keganasan. Pada palpasi bisa ada tanda tension seperti pergesaran trakea dari daerah midline dan juga akan didapati suara stem fremitus yang melemah pada daerah yang mengalami efusi . Pada perkusi akan didapati suara melemah (dullness pada daerah yang mengalami efusi . Pada auskultasi juga akan didapati suara pernafasan yang melemah pada daerah yang mengalami efusi dan bisa terdapat suara tambahan seperti egofoni apabila efusinya luas c. Pemeriksaan Penunjang Punksi cairan Pleura Secara umum, punksi cairan pleura ini penting sebagai suatu petunjuk untuk menentukan penyebab terjadinya efusi pleura dengan melihat komponen cairannya . !pabila cairan pada saat punksi cairan pleura didapatkan darah maka kita bisa mengarahkan bah"a efusi pleura yang terjadi akibat hematotoraks ataupun keganasan. Foto #horaks Foto thoraks ini digunakan untuk mengetahui akumulasi cairan pada rongga thoraks akibat efusi pleura. Posisi foto thoraks yang sering digunakan yaitu posterioanterior dan lateral namun secara siknifikan kurang sensitif dibandingkan posisi lateral deckubitus. Pada posisi lateral dekubitus, "alaupun hanya ada akumulasi cairan pleura sebesar $ ml dapat dideteksi dengan menggunakan posisi ini. Dengan akumulasi cairan yang besar dan luas, apeks diafragma akan terdorong kearah lateral dan daerah tersebut menjadi gelap (%$&& ml, dan berikutnya akan menyebabkan opasifikasi pada daerah dasar paru. Selain itu gambaran meniskus cairan disepanjang dinding dada dan mediastinum juga akan terlihat. 'SG 'SG secara umum tidak diperlukan untuk diagnosis rutin namun 'SG ini akan sangat berguna untuk ( situasi yaitu ) Diagnosis dan lokasi akumulasi cairan Panduan bahan sampel efusi minimal ataupun kesulitan untuk melakukan tapping *# *# adalah gambaran radiografi yang paling sensitif untuk mendeteksi dan menggambarkan akumulasi cairan pleura. *airan yang mengalir bebas akan digambarkan sebagai sickle shaped opacity yang sangat bergantung pada bagian toraks posterior. +eskipun *# bisa membantu membedakan cairan pleura yang berasal dari parenkim ataupun dari penyakit ekstrapleura karena kemampuan *# yang bisa membedakan kompartemen anatominya, namun *# tidak cukup spesifik secara definitif untuk membedakan antara lesi parenkim, massa solid pleura, dan akumulasi cairan serous, darah, ataupun pus di pleura. #est ,husus Pada efusi pleura yang diakibatkan oleh keganasan bisa dilakukan beberapa tes khusus seperti sitologi, amilase, dan p-. Sitologi Sitologi cairan pleura adalah tindakan minimal invasif dan mungkin merupakan diagnosis pasti untuk menentukan keganasan. #etapi, ketika sel malignansi ada pada sitologi hal ini masih belum cukup untuk menentukan diagnosis spesifik keganasannya oleh karena ini digunakan juga pe"arnaan dengan metode .-* yang akan membantu menegakkannya. !milase /alaupun tidak direkomendasikan sebagai pemeriksaan rutin untuk cairan eksudat efusi pleura, tingkat cairan amilase sangat berguna untuk mendiagnosa dengan cepat suatu penyebab efusi pleura salah satunya karena keganasan (0&1. p- p- cairan berguna untuk menilai efusi pleura akibat keganasan. !pabila ditemukan p- yang rendah pada efusi maka ini menyatakan bah"a ada penyakit pleura yang luas (salah satunya akibat keganasan. D!F#!2 P'S#!,! -anley, +.3., /elsh, *.-., (&&4. Current Diagnosis & Treatment in Pulmonary Medicine. the 'nited States of !merica ) #he +cGra"5-ill *ompanies, chapter ((