Anda di halaman 1dari 6

VIII

METODE KUESIONER
801. Pengantar
Metode observasi yang baru dibicarakan merupakan cara yang sangat baik untuk
mengamat-amati tingkah-laku manusia yang dapat dilihat dengan mata kepala,yaitu tingkah
laku dalam ruang,waktu dan keadaan tertentu. Sungguhpun begitu masih banyak hal yang
tidak dapat diungkap dengan metode itu,seperti misalnya perbuatan-perbuatan yang sangat
pribadi dan perbuatan-perbuatan di masa-masa yang lampau.untuk memperoleh
pengetahuan-pengetahuan jenis itu telah di kembangkan antara lain metode kuesioner.
Metode kuesioner dalam bentuknya yang langsung keduanya mendasarkan diri pada
laporan tentang diri sendiri atau self-reports,atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi. Adapun anggapan-anggapan yang di pegang oleh penyelidik dalam
menggunakan metode-metode ini ialah:
1. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.
2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penyelidik adalah benar dan
dipercaya.
3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang di ajukan
kepadanya adalah sama dengan apa yg dimaksudkan oleh penyelidik.

Anggapan-anggapan itu sudah tentu mempunyai kelemahan-kelemahan yang tidak
sedikit. Oleh karena memang dasarnya adalah self-reports,hal yang mana sebagian
menggunakan prinsip intropeksi,maka kelemahan-kelemahanya adalah:
a. Unsur-unsur yang tidak di dasari tidak dapat diungkap.
b. Besar kemungkinannya jawaban-jawaban dipengaruhi oleh keinginan-keinginan
pribadi
c. Ada hal-hal yang dirasa tidak perlu dinyatakan,misalnya hal-hal yang memalukan
atau yang dipandang tidak penting untuk dikemukakan.
d. Kesukaran merumuska keadaan diri sendiri ke dalam bahasa.
e. Ada kecendrungan untuk mrngkonstruksi secara logik unsur-unsur yang dirasa
kurang berhubung-hubungan secara logik.
karena kelemahan-kelemahan yang disebutkan itu maka seberapa jauh kebenaran
pernyataan pernyataan atau jawaban-jawaban yang diberikan oleh subyek itu unsur-unsur
kelemahan itu dapat di hindarkan.kecuali itu self-reports tentang
keyakinan,perasaab,motivasi,maupun sikap batin umumnya merupakan hasil dari proses
pengembilan keputusan yang sangat kompleks.seandainya kesukaran bahasa sama sekali
tidak mempengaruhi,masih juga sangat sukar untuk memberikan laporan lisan atau tertulis
secara adekuat tentang keyakinan ,sikap,atau keadaan perasaan. Kita tahu betapa anak kecil
mendapatkan kesulitan untuk menyatakan bagian badan mana yang dirasakan sakit, orang
dewasa tidak mendapatkan kesulitan semacam itu karena prosesnya yang sederhana.
Namun jika orang dewasa harus menghadpi pertanyyan-pertanyaan yang memintanya
untuk mengadakan diagnose tentang keadaan diri sendiri , keadaanya mungkin sama
sulitnya dengan anak kecil yang diminta melaporkan bagian badanya yang sakit.

802. KUESIONER LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

Di depan belum di jelaskan bahwa metode kuesioner ini biasa disebut juga netode
angket.suatu kuesioner disebut kuesioner langsung jika daftar pertanyaannya dikirim
kepada seseorang yang diminta menceritakan tentang keadaan dirinya
sendiri.sebaliknya,jika daftar pertanyaan dikirim kepada seorang yang diminta menceritakan
tentang keadaan orang lain,kuesioner disebut kuesioner tidak langsung.sudah tentu masing-
masing mempunyai kelemahan-kelemahan dan kebaikan sendiri-sendiri ,hal mana
tergantung kepada isi persoalan yuang ditanyakan,kesediaan orang yang
menjawabnya,serta kebenaran keterangan-keterangan yang diberikan.
Menurut jenis penyesuaian items-nya kuesioner dapat dibagi dalam dua golongan
besar,yaitu (1) kuesioner tipe lisan,dan (2) kuesioner tipe pilihan.

803. KUESIONER TIPE ISIAN

Semua persoalan yang diajukan kita sebut saja items.item mungkin diajukan dalam
bentuk pertanyaan atau permintaan komentar terhadap suatu kejadian atau keadaan.
Respondent,yaitu orang yang memberi jawaban terhadap pertanyaan. Item yang
memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada respondent ini disebut open end item .
Di samping kuesioner yang menyediakan kesempatan yang sebebas-bebasnya dan
seluas-luasnya bagi respondent untuk menyatakan pendapatnya,dalam kuesioner tie isian
ada juga yang hanya menyediakan ruangan-ruangan yang memberikan kebebasan
menjawab yang terbatas,atau lebih tepatnya yang meminta agar respondent mengisikan
beberapa jawabn yang di perlukan,disebut supply type item.kuesioner yang berisi supply
type item pada hakekatnya sudah termasuk di salam closed from questionaire.

804. KUESIONER TIPE PILIHAN
Item kuesioner tipe pilihan Cuma meminta respondent untuk memilih salah satu
jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban-jawaban (alternatif) yang sudah di sediakan.
Sebagian daripadanya di berikan dalam bentuk force chois,yaitu bentuk pilihan hanya
dengan dua alternatif,misalnya alternatif ya atau tidak,setuju atau tidak
setuju,boleh atau tidak boleh;dan semacamnya.
Item tipe pilihan pada umumnya jauh lebih menarik bagi respondent dibandingkan
dengan kuesioner tipe lain. Barangkali sebabnya yang terutama adalah kemudahanya dalam
memberikan jawaban dan jauh lebih singkat waktu untuk menjawabnya. Kesukaran utama
justru dialami oleh penyelidik sendiri dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan atau
statemen-statemen tertentu. Untuk menjaga obyektifitas jawaban-jawaban,maka
pertanyaan-pertanyaan dan statemen-statemen itu harus disusun sedemikian rupa sehingga
buat respondent pertanyaan-pertanyaan dan statemen-statemen itu tidak mempunyai arti
yang bermacam-macam. Ini bukan pekerjaan yang mudah dan dapat dipersiapkan sekali
jadi. Penyusumn pertanyaan-pertanyaan dan statemen-statemen harus menggambarkan
bahwa jika dia menginginkan jawaban yang digolongkan ke dalam ya dan tidak semata-
mata, kemungkinan-kemungkinan jawaban di tengah-tengah harus sedapat mungkin
dihindarkan. Barang kali tidak perlu di kemukakan bahwa diantara hitam dan putih terdapat
kelabu, dan jika seorang menolak untuk memilih putih tidak berarti ia memilih hitam.
Kemungkinan-kemungkinan ini meperingatkan kepada penyusun agar menyusun
pertanyaan-pertanyaan atau statemen-statemen yang cukup cermat untuk menghindari hal-
hal yang tidak dapat dianalisa.

805. PROBLEM RAPPORT
Dalam pembicaraan tentang metode observasi telah dikemukakan apa arti kata
rapport. Kecuali bentuk kuesioner sendiri harus cukup manis dan menarik, ada beberapa hal
lagi yang perlu mendapat perhatian untuk membina rapport.
Dibandingkan dengan dalam observasi, sudah terang dalam kuesioner ini rapport
lebih sukar di bentuk. Seorang penyelidik mungkin menggambarkan bahwa pertanyaan-
pertanyaannya akan kurang mendapat perhatian dari para respondent, karena kelihatannya
kurang perlu untuk dijawab, sedangkan buat penyelidik itu sangat penting. Untuk menjaga
adanya face value atau nilai tampang ini kadang-kadang penyelidik perlu memasukkan item
yang sebenarnya tidak termasuk dalam rencana penyelidikannya.

806. MENYUSUN PETUNJUK
Dalam menyusun petunjuk-petunjuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan perlu
di perhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Petunjuk harus sesingkat-singkatnya, tetapi selengkap-lengkapnya. Petunjuk
yang terlalu panjang memungkinkan kebingungan yang tidak perlu, salah tafsir,
atau rasa acuh-tak acuh.
2. Kecuali singkat, petunjuk harus jelas. Hindarkan kata-kata yang kabur
maknanya,kata-kata asing, atau kata-kata politik.
3. Apa yang perlu di tonjolkan, tonjolkan dengan huruf besar, kata-kata yang digaris
dibawahnya, atau kata-kata diantara tanda petik.
4. Berilah petunjuk baru tiap-tiap kali jawaban yang diinginkan berlainan sekali
dengan tipe jawaban sebelumnya.
5. Jika dirasa perlu untuk memberikan contoh, berilah satu dua contoh mengenai
bagaimana cara menjawabnya. Dalam hal ini perlu di ingat bahwa contoh itu
sendiri jangan sampai menimbulkan semacam saran atau sugesti sehingga
menimbulkan jawaban-jawaban yang stereoptipik atau searah.
807. MENYUSUN ITEM
Item yang baik dalam kuesioner sama pentingnya dengan pertanyaan-pertanyaan
yang baik dalam interviu atau penglihatan yang tajam dalam observasi. Pertanyaan-
pertanyaan adalah alat untuk memancing response. Jika alat ini sendiri sudah keruh, akan
sama halnya dengan mikroskop yang keruh untuk memeriksa sel-sel atau bakteri-bakteri.
Untuk menghindari hal-hal semacam ini baiklah diperhatikan petunjuk-petunjuk
penyusunan item di bawah ini:
1. Gunakan kata-kata yang tidak rangkap artinya.
2. Susun kalimat yang sederhana dan jelas.
3. Menghindari pemasukan kata-kata yang tidak ada gunanya.
4. Hindari pertanyaan-pertanyaan yang tidak perlu.
5. Masukkan semua kemungkinan pilihan jawaban agar mempunyai dasar yang
beralasan.
6. Perhatikan item yang dimasukkan harus di terapkan pada situasi dari kacamata
responden.
7. Hindari menanyakan pendapat responden, kecuali jika pendapat itulah yang hendak
di selidiki. Ini sangat perlu untuk menghindari kekaburan mana yang real facts dan
mana yang ideal facts pribadi responden.
8. Hindari kata-kata yang terlalu kuat dan yang terlalu lemah. Kata-kata yang
menggiring akan mendorong responden untuk keluar dari pagar fakta-fakta. Kata-
kata yang lemah tidak dapat memancing response yang adekuat.
9. Susun pertanyaan-pertanyaan yang tidak memaksa responden menjawab yang tidak
sebenarnya karena takut akan tekanan-tekanan sosial.
10. Hindari membuat pertanyaan-pertanyaan yang dapat dijawab dengan multiple
response bila hanya satu jawaban yang diinginkan.
808. TRYOUT PRELIMINER
Umumnya, sebelum kuesioner dikirimkan kepada responden yang sesungguhnya
diadakan tryout preliminer lebih dahulu. Maksud dari tryout preliminer ini adalah:
1. Untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas.
2. Untuk meniadakan penggunaan kata-kata yang terlalu asing.
3. Untuk memperbaiki pertanyaan-pertanyaan yang biasa di lewati atau hanya
menimbulkan jawaban-jawaban yang dangkal.
4. Untuk menambahkan item yang sangat perlu atau meniadakan item yang ternyata
tidak relevan dengan tujuan research.
Mungkin ada baiknya jika sebelum pengiriman kuesioner secara besar-besaran,
penyelidik membuat kerangka dan bentuk sementara kuesioner dan meminta kritik-kritik
dan saran dari seorang ahli. Dari kritik-kritik dan saran itu kemudian dibuatlah bentuk
kwarto-final, dan bentuk ini di kirimkan kepada beberapa orang yang segolongan.
Untuk mencapai maksud itu petunjuk-petunjuk kerja dibawah ini mungkin sangat
besar faedahnya.
A. Taraf Persiapan/Orientasi
1. Buatlah kerangka faktor-faktor yang hendak diselidiki.
2. Susun pertanyaan-pertanyaan yang sekiranya dapat mengungkap faktor-faktor yang
hendak diselidiki itu.
3. Bawalah kerangka dan bentuk preliminer itu kepada seorang atau dua orang ahli
dan mintalah kritik dan saran mereka.
4. Dari hasil konsultasi dengan ahli-ahli itu, buatlah bentuk kwarto-final untuk
ditryoutkan.
B. Taraf Tryout Preliminer
1. Kirimkan bentuk kwarto-final itu kepada beberapa orang yang masih termasuk
dalam sampel penyelidikan. Ambillah hanya orang-orang yang mudah dihubungi
atau dicapai untuk ini.
2. Adakah diskusi dengan mereka tantang hal-ikhwal yang ditanyakan, penyusunan
kata-katanya dan pendapat atau reaksi mereka terhadap pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan.
3. Buatlah daftar analisa jawaban, termasuk daftar tabulasi untuk jawaban-jawaban
mereka. Ini harus dilakukan selengkap-lengkapnya sebagaimana jawaban-jawaban
dari kuesioner yang sesungguhnya hendak dianalisa.
4. Carilah petunjuk-petunjuk dari analisa itu items mana yang perlu di perbaiki dan
item apa saja yang perlu di eliminasi dan di tambahkan.
C. Taraf Tryout Selanjutnya
Ulangi langkah-langkah dalam tryout preliminer jika tryouts lain masih diperlukan,
sampai tercapai bentuk final. Final form inilah yang nantinya akan dikirimkan secara
besar-besaran kepada responden yang sesungguhnya.

809. SURAT PENGANTAR
Tiap-tiap kuesioner menggunakan surat pengantar. Isi pokok surat pengantar ini
adalah menerangkan maksud yang sebenarnya dari research yang menggunakan kuesioner
itu. dengan surat pengantar ini diharapkan kerjasama yang sebaik-baiknya dari fihak
responden untuk menghindari kecurigaan yang mungkin timbul pada fihak respondent.
Informasi yang di perlukan adalah informasi yang benar dan dapat di percaya. Jika
oleh suatu alasan dirasa perlu menghindari ideal-facts, alasan ini tidak perlu diselundupkan
dalam pertanyaan-pertanyaan. Selanjutnya untuk menjamin kerja-sama dari fihak
respondent dapat juga disertakan daftar orang-orang yang dikirimi kuesioner untuk
menimbulkan motivasi bahwa dari mereka benar-benar dibutuhkan informasi-informasi
untuk merampungkan research yang sedang diselenggarakan. Akan tetapi jika dengan
penyertaan daftar itu informasi-informasi yang diperlukan justru akan menjauhi factual,
daftar tersebut tidak perlu disertakan. Yang terpenting adalah bahwa dalam surat pengantar
menimbulkan kesan bahwa respondent termasuk orang penting kepada siapa informasi
yang benar di percayakan, dan betapa pentingnya informasi tersebut dalam penyelesaian
proyek research.
Susunan dan format surat pengantar harus menunjukkan persiapan-persiapan yang
matang, bukan di buat dengan tergesa-gesa, dari surat pengantar inilan kesan pertama akan
di peroleh respondent, apakah memang ia sangat di perlukan sebagai salah seorang sumber
informasi. Akan lebih baik jika surat pengantar ini di tanda tangani dengan tinta satu demi
satu oleh pengirim, tidak di tulis dengan tertanda, distensil, atau ditanda tangani dengan
cap.
Jika ada kepastian bahwa hasil-hasil research akan di publikasikan, ada baiknya jika
penerima kuesioner diberitahu juga kemungkinan itu dengan menyebutkan kapan kira-kira
publikasi itu dan siapa penerbitnya. Umumnya hanya sedikit dari responden yang benar-
benar menaruh perhatian tentang ini, entah karena mereka sudah lupa, entah oleh karena
mereka memang tidak merasa perlu mengetahui hasil-hasil researchnya. Bagaimanapun
juga, cara ini ternyata lebih murah daripada menjanjikan pengiriman laporan kepada semua
penjawab. Akan tetapi perlu sekali lagi di tekankan bahwa jika janji telah di berikan, janji ini
harus di tepati dengan se tertib-tertibnya.

Anda mungkin juga menyukai