Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

A. TOPIK
TAK Stimulasi Persepsi Halusinasi Sesi 5 : Mengontrol halusinasi dengan
patuh minum obat.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum: Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan
masalah yang di akibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
2. Tujuan Khusus:
a. Klien memahami pentingnya patuh minum obat.
b. Klien memahami akibat tidak patuh minum obat.
c. Klien dapat menyebutkan 5 benar cara minum obat.

C. LANDASAN TEORITIS
Halusinasi adalah persepsi klien melalui panca indera terhadap
lingkungan tanpa ada stimulus atau rangsangan yang nyata. Sedangkan
halusinasi pendengaran adalah kondisi dimana pasien mendengar suara,
terutamanya suarasuara orang yang sedang membicarakan apa yang sedang
dipikirkannya dan memerintahkan untuk melakukan sesuatu (Stuart, 2007).
Terapi Aktivitas Kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang
dilakukan perawat pada sekelompok klien yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang
saling bergantung, saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien
berlatih perilaku baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang lama
yang maladaptif. Terapi Aktivitas Kelompok mengontrol halusinasi dengan
patuh meminum obat adalah Suatu bentuk TAK untuk mencegah munculnya
halusinasi melalui minum obat. Pada terapi aktivitas stimulasi persepsi ini klien
dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan atau stimulus yang pernah
dialami. Kemampuan persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi.
Dengan proses ini diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif (Keliat, 2005).
Terapi aktivitas kelompok ini memberi hasil : kelompok menunjukkan
loyalitas dan tanggung jawab bersama, menunjukkan partisipasi aktif semua
anggotanya, mencapai tujuan kelompok, menunjukkan terjadinya komunikasi
antar anggota dan bukan hanya antara ketua dan anggota (Ann, 2005).

D. KLIEN
1. Karakteristik/kriteria
a. Pasien yang sudah kooperatif
b. Pasien yang mengalami gejala halusinasi
c. Pasien yang telah diajarkan cara mengontrol halusinasi SP 1
menghardik
2. Proses seleksi
a. Melalui mengajak berbicara dan berinteraksi dengan klien
b. Konsultasi dengan pembimbing klinik

3. Nama Klien dengan gejala semua jenis halusinasi :
a. Tn. Anggriat
b. Tn. Imran
c. Tn. Kurniawan
d. Tn. Mirhan
e. Tn. Rohmat
f. Tn. Rozak

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 19 November 2013
Jam : Pukul 09.40 - 10.00 WIB
2. Tim terapis:
a. Pengorganisasian
1) Leader : Zaenal Abidin
2) Co Leader : Heryadi Saputra
3) Observer : Ari Susanti
4) Fasilitator : Laeliyah
Diky Nugraha
Endah Mulia Nuryanah
Ryan Hidayat
Sarifah
b. Peran terapis dan pengorganisasian kelompok
1) Peran terapis :
a) Katalisator : mempermudah komunikasi dan interaksi.
b) Regulator : mengarahkan proses kejurusan yang
bermanfaat.
c) Auxillary ego : penopang bagi anggota yang egonya
terlalu lemah.
2) Pengorganisasian Kelompok :
a) Leader
Tugasnya :
1. Menyusun proposal TAK
2. Mengarahkan kelompok dalam mencapai tujuan
3. Memfasilitasi anggota untuk mengekspresikan
perasaan, mengajukan.
4. Memotivasi anggota untuk mengemukakan pendapat
dan memberikan umpan balik.
b) Co-leader
Tugasnya :
Membantu leader dalam mengorganisasi anggota kelompok
c) Fasilitator
Tugasnya :
Membantu mengkoordinasi anggota kelompok

d) Obsever
Tugasnya :
1. Mengobservasi semua respon klien.
2. Mencatat semua proses yang terjadi dan semua
perubahan perilaku klien.
3. Memberikan umpan balik pada kelompok.
3. Metoda dan media:
a. Metode
1) Bermain
2) Demonstrasi SP 2 Halusinasi
b. Media :
1) Tape Recorder
2) Bola
3) Name Tag







c. Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dlm lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang









Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Fasilitator
: Observer
: Pasien
F. ANTISIPASI MASALAH
a. Klien tidak aktif saat kegiatan
Panggil nama klien.
Beri kesempatan untuk kembali bila klien mampu.
b. Klien meninggalkan tempat tanpa pamit
Panggil nama pasien.
Tanyakan sebab meninggalkan acara.
Beri kesempatan pada klien bila bersedia ikut kembali.
c. Pasien tidak mau ikut dalam kegiatan
Beri penjelasan kepada klien bahwa kegiatan bersama untuk menjalin
hubungan yang baik antar sesama klien dan belajar mengontrol halusinasi
secara bersama sama.

G. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan gangguan
persepsi sensori: halusinasi.
b. Membuat kontrak dengan klien.
c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapis kepada klien.
2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama).
3) Menanyakan nama dan panggilan semua klien.
b. Evaluasi/ validasi
- Menanyakan perasaan klien saat ini
- Terapis menanyakan pengalaman klien mengontrol halusinasi
yang telah diajarkan
c. Kontrak
1. Tujuan: klien dapat mengontrol halusinasinya dengan patuh
minum obat
2. Aturan main:
Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok harus
minta izin pada pimpinan TAK.
Lama kegiatan 20 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

3. Kerja
a. Menjelaskan kegiatan, yaitu musik akan dihidupkan dan bola
diedarkan searah dengan jarum jam dan pada saat musik
dimatikan, Leader meminta anggota kelompok yang memegang
bola menceritakan apa yang dilakukan pada saat mengalami
halusinasi dan bagaimana hasilnya .
b. Hidupkan musik dan edarkan bola searah dengan jarum jam.
c. Pada saat musik dimatikan, anggota kelompok yang memegang
bola mendapat giliran untuk menceritakan apa yang dilakukan
pada saat mengalami halusinasi dan bagaimana hasilnya . Dimulai
oleh terapis sebagai contoh. Ulangi sampai semua pasien
mendapat giliran.
d. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita.
e. Leader menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan minum
obat secara teratur agar halusinasinya tidak mucul.
f. Leader menjelaskan cara minum obat dan jenis-jenis obat
g. Leader meminta masing-masing klien menyebutkan jenis-jenis
obat
h. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk
tangan setiap klien menjelaskan jenis-jenis Obat
4. Terminasi
a. Evaluasi
1) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang
sudah dipelajari
3) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan 4 cara mengontrol halusinasi
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap-cakap dan
patuh minum obat.
c. Kontrak yang akan datang
1) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk
mengontrol halusinasi.
2) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien.

H. EVALUASI DAN DOKUMENTASI
1. Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan halusinasi sesi
5, kemampuan klien yang diharapkan adalah menyebutkan 5 benar
cara minum obat. Formulir evaluasi sebagai berikut :
No. Nama Klien
Menyebutkan
5 benar cara
minum obat
Menyebutkan
keuntungan
minum obat
Menyebutkan
akibat tidak
patuh minum
obat
1.
Tn. Anggriat

2.
Tn. Imran

3.
Tn. Kurniawan

4.
Tn. Mirhan

5.
Tn. Rohmat

6.
Tn. Rozak




2. Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Contoh: klien mengikuti sesi 5
TAK stimulasi persepsi halusinasi. Klien mampu menyebutkan
lima benar cara minum obat, manfaat minum obat dan akibat
tidak patuh minum obat (kambuh). Anjuurkan klien minum obat
dengan cara yang benar.








PROPOSAL
TERAPIS AKTIFITAS KELOMPOK






Kelompok 2
Disusun Oleh :

1. Ari Susanti P2.06.20.2.11.041
2. Diky Nugraha P2.06.20.2.11.045
3. Endah Mulia Nuryanah P2.06.20.2.11.046
4. Heryadi Saputra P2.06.20.2.11.056
5. Laeliyah P2.06.20.2.11.062
6. Riyan Hidayat P2.06.20.2.11.068
7. Sarifah P2.06.20.2.11.069
8. Zaenal Abidin P2.06.20.2.11.079


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN CIREBON
Jalan Pemuda No.38 Telp. (0231) 245739 Kota Cirebon
2013

Anda mungkin juga menyukai