Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL KEGIATAN UKM GIZI

PENYULUHAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI ANAK


SEKOLAH DASAR
DI DESA BLANG TALON KECAMATAN KUTA MAKMUR









Oleh :
Dr. Maya Syafira

Pendamping :
Dr. Kemalasari

PROGRAM DOKTER INTERNSHIP
WAHANA KABUPATEN ACEH UTARA
PUSKESMAS KUTA MAKMUR
2014
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Nutrisi merupakan komponen penting bagi kesehatan anak. Pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami oleh anak-anak membuat mereka membutuhkan nutrisi
yang baik dalam hal protein, energi dan komponen nutrien lainnya. Hal tersebut juga
membuat mereka rentan terhadap kekurangan nutrisi dan gangguan pertumbuhan.
Pola makan yang dimulai sejak masa kanak kanak dapat mempengaruhi kesehatan
mereka selanjutnya. Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik
dapat mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait
defisiensi nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah
meningkatnya resiko penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara
lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada
gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya
asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan
terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi
kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan
seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Masalah gizi pada anak sekolah dasar masih cukup memprihatinkan. Hal ini
dapat terlihat dari beberapa penelitian yang dilakukan terhadap anak usia sekolah
dasar di Indonesia. Anak usia sekolah dasar dalam hal ini adalah anak dengan
kisaran usia 7-12 tahun. Pada penelitian yang dilakukan oleh dr. Saptawati
Bardosono, ahli gizi dari Universitas Indonesia, di 5 sekolah dasar di jakarta,
didapatkan sebanyak 94,5% anak mendapatkan asupan gizi di bawah angka
kecukupan gizi yang dianjurkan. Hal senada diungkapkan oleh Endang Dewi Lestari
dengan penelitiannya pada 10 sekolah dasar di Solo. Didapatkan semuanya
2

menderita defisiensi zat seng. Rendahnya kecukupan gizi pada kelompok anak usia
sekolah dasar berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik, konsentrasi dan prestasi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Satoto, ditemukan sebanyak 30-35% anak
sekolah dasar tumbuh di bawah baku yang ada.
Untuk mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari
pihak orang tua dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar
perlu diperhatikan, terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam
tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.

1.2 Tujuan
Petugas :
Peningkatan kinerja petugas Puskesmas dalam menggalakkan perbaikan
status gizi anak sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Kuta
Makmur.

Masyarakat :
Untuk meningkatkan derajat kesehatan setiap anak sekolah dasar di
wilayah kerja Puskesmas Kuta Makmur
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pemberian gizi
anak sekolah dasar dan masalah yang dapat ditimbulkan akibat
kurangnya gizi.

Pemerintahan Daerah:
Untuk menurunkan angka kesakitan dan mengurangi penyakit akibat
kurang asupan gizi pada anak sekolah dasar.






3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gizi Dan Usia Anak Sekolah Dasar
Pengertian Gizi
Gizi merupakan ilmu terapan yang mempergunakan berbagai disiplin ilmu
dasar, seperti Biokimia, Biologi, Ilmu hayat (fisiologi), ilmu penyakit (pathologi),
dan beberapa lagi. Sedangkan definisi gizi sekarang menjadi ilmu yang mempelajari
hal ihwal makanan, dikaitkan dengan kesehatan tubuh.

Pengertian Usia Anak Sekolah
Berikut adalah beberapa tentan pengertian usia anak sekolah:
- UU no 20 tahun 2002 tentang Perlindungan anak dan WHO yang
dikatakan masuk usia anak adalah sebelum usia 18 tahun dan yang belum
menikah
- American Academic of Pediatric tahun 1998 memberikan rekomendasi
yang lain tentang batasan usia anak yaitu mulai dari fetus (janin) hingga usia 21
tahun.
- Batas usia anak tersebut ditentukan berdasarkan pertumbuhan fisik dan
psikososial, perkembangan anak, dan karakteristik kesehatannya.
Pembagian golongannya:
1. Taman kanak-kanak (pra sekolah usia 4-6 tahun)
2. Sekolah dasar 7-12 tahun
3. Remaja 13-18 tahun

2.2 Fungsi Gizi Untuk Anak Sekolah Dasar
Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak maksimal
Memperbaiki gizi anak
Menentukan perkembangan anak untuk usia selanjutnya


4

2.3 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Pada Usia Sekolah Dasar
4 Faktor yang mempengaruhi gizi pada usia anak sekolah :
a. Usia Sekolah adalah usia puncak pertumbuhan.
Anak Sd yang berusia sekitar 7-13 tahun merupakan masa-masa
pertumbuhan paling pesat kedua setelah masa balita. Dimana kesehatan yang
optimal akan menghasilkan pertumbuhan yang optimal pula. Perhatian terhadap
kesehatan sangatlah diperlukan, pendidikan juga digalakan untuk perkembangan
mental yang mengacu pada skil anak.
Asupan gizi diperlukan untuk memenuhi keduanya yaitu : fisik dan mental
anak. Karena tentunya fisk dan mental merupakan sesuatu yang berbeda namun
saling berkaitan. makanan yang kaya akan nutrisi sangat mempengaruhi tumbuh
kembang otak dan organ-organ lain yang dibutuhkan anak untuk mencapai hasil
pendidikan yang optimal, untuk itu keluarga adalah pihak pertama yang harus
memperhatikan asupan gizi anaknya. Pengetahuan keluarga akan gizi sangat
berpengaruh disini.
b. Selalu Aktif.
Semakin tinggi tingkat aktifitas tubuh maka nutrisi dan energi juga akan
semaki banyak diperlukan, anak usia SD atau Usia sekolah merupakan usia yang
senang bermain. Senang menghabiskan waktunya untuk belajar mengetahui
lingkungan sekitar. Untuk itu perlunya nutrisi dan asupan energi yang banyak
untuk menunjang aktifitas fisiknya.
Sulitnya untuk mengkonsumsi makanan bergizi adalah tantangan yang perlu
dihadapi oleh orang tua. Untuk itu pengetahuan mengenai gizi anak sangat
disarankan untuk mempelajarinya.
c. Perubahan Sikap Terhadap Makanan.
Anak Usia Sd tidak dapat di tebak, apa selera makan yang saat ini sedang ia
senangi, perubahan sikap terhadap makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
salah satunya adalah pengaruh dari luar. Pada masa-masa inilah perhatian ibu
terhadap pengaruh pola konsumsi makanan sepertinya harus digalakan.
d. Tidak suka makanan-makanan yang bergizi.
5

Ya telah terbukti, anak usia sekolah sangat sulit untuk dapat mengkonsumsi
makanan-makanan yang sedang ia perlukan untuk masa pertumbuhan. Kriteria
makanan yang banyak disukai oleh anak usia ini adalah makanan yang banyak
mengandung gula dan mempunyai warna yang cerah sehingga menarik anak
untuk mengkonsumsinya.

2.4 Pedoman Umum Gizi Seimbang
Pada dasarnya, menetapkan asupan gizi yang seimbang tidaklah sulit.
Asas 4 Sehat 5 Sempurna kini digantikan dengan PUGS atau Pedoman Umum
Gizi Seimbang yang telah diperkenalkan Depkes pada 2001 dan diperbaharui
tahun 2004. Pada PUGS yang terbaru ini, Depkes menganjurkan 12 pedoman:
a. Makan aneka ragam makanan. Makanan yang beraneka ragam dapat
melengkapi zat gizi yang tidak didapat dari makanan lainnya.
b. Makan makanan untuk memenuhi kecukupan gizi yaitu berat badannya
normal. Ini dapat diukur dengan menggunakan perhitungan Indeks Massa Tubuh
(IMT)
c. Makan sumber karbohidrat. Maksimal asupan karbohidrat adalah 50-60%
kebutuhan energi, atau sekitar 3-4 piring nasi. Lebih dari itu, protein, vitamin, dan
mineral akan sulit dicerna sehingga gizi menjadi tidak seimbang.
d. Batasi konsumsi lemak dan minyak. Konsumsi lemak baik untuk
meningkatkan jumlah energi dan membantu penyerapan vitamin A, D, E, K (vitamin
larut lemak).
e. Gunakan garam beryodium untuk menghindari anak dari penyakit gondok.
Terlalu banyak garam akan meningkatkan risiko penyakit darah tinggi.
f. Makan sumber zat besi seperti sayuran hijau yang kaya serat. Hal ini
penting untuk mencegah anak terkena anemia yang dapat menyebabkan lemah.
g. Berikan ASI pada bayi umur 0-6 bulan. Bayi yang tidak diberikan ASI
akan terhambat pertumbuhannya saat anak-anak.
h. Biasakan sarapan untuk meningkatkan ketahanan fisik dan konsentrasi
belajar. Sarapan bisa dengan susu, roti, atau sedikit nasi. Terlalu banyak sarapan
justru bikin kenyang dan akhirnya mengantuk.
6

i. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.
j. Minum air bersih. Minum minimal 2 liter atau 8 gelas setiap hari untuk
mencegah tubuh kekurangan cairan. Minum hanya air yang layak minum yaitu tidak
berasa, tidak berbau, dan tidak berwarna.
k. Hindari minuman beralkohol. Termasuk untuk bapak-bapaknya, agar tidak
dicontoh anaknya.
l. Bacalah label makanan yang dikemas. Minimal, yang dibaca adalah masa
kadaluarsanya. Jika sudah mengerti tentang pedoman gizinya, maka perhatikan tabel
Informasi Gizi yang tersedia.

2.5 Gangguan Gizi Pada Anak Sekolah Dasar
Pada masa kanak-kanak, pemberian nutrisi yang kurang baik dapat
mengakibatkan gagal tumbuh, obesitas, dan penyakit-penyakit terkait defisiensi
nutrisi. Akibat jangka panjang yang dapat ditimbulkan adalah meningkatnya risiko
penyakit degeneratif kelak saat usia lanjut.
Masalah gizi yang dihadapi oleh anak-anak pada usia sekolah dasar antara
lain: obesitas, gagal tumbuh, anemia karena kekurangan zat besi, dan karies pada
gigi geligi serta infeksi kecacingan. Obesitas biasanya disebabkan karena konsumsi
makanan yang melebihi kebutuhannya per hari. Sebaliknya, gagal tumbuh biasanya
disebabkan karena kurangnya asupan nutrisi. Selain gagal tumbuh, kurangnya
asupan nutrisi juga dapat menyebabkan terjadinya anemia dan membuat anak rentan
terhadap infeksi. Karies disebabkan karena konsumsi makanan yang mengandung
gula berlebihan disertai dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga. Infeksi
kecacingan disebabkan karena kurangnya kebiasaan cuci tangan saat makan dan
seringnya tidak menggunakan alas kaki saat beraktifitas.
Infeksi yang lama dan berat juga berhubungan erat dengan masalah gizi
berupa malnutrisi. Infeksi dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi. Seorang anak
yang mengalami infeksi membutuhkan asupan nutrisi yang lebih banyak dari
biasanya. Sementara beberapa gejala yang dialami saat infeksi seperti diare dan
tidak nafsu makan membuat asupan nutrisi menjadi sulit. Sebaliknya, malnutrisi
7

juga dapat menyebabkan individu rentan terhadap terjadinya infeksi. Daya tahan
tubuh kita didukung oleh protein, zat besi, vitamin dan beberapa mikronutrien
lainnya. Jika asupan zat gizi tersebut kurang, kerja daya tahan tubuh menjadi tidak
optimal.

2.6 Upaya Peningkatan Gizi Pada Anak Sekolah Dasar
Anak dengan usia sekolah dasar sudah dapat menentukan makanan yang
disukainya. Makanan yang diberikan pada anak usia sekolah dasar ditentukan
berdasarkan berat badan, usia dan aktivitas anak. Anak laki-laki umumnya lebih
banyak melakukan aktivitas fisik dibandingkan anak perempuan, sehingga asupan
makanan yang mengandung lebih banyak energi perlu ditingkatkan. Sedangkan anak
perempuan pada usia sekolah dasar mulai memasuki usia haid, sehingga
memerlukan lebih banyak protein dan zat besi.
Sarapan pagi bagi anak-anak usia sekolah dasar sangat penting mengingat
aktivitas di sekolah yang melibatkan fisik dan konsentrasi belajar. Lingkungan
sekolah dasar umumnya memiliki banyak jajanan. Banyak anak menyukai makanan
jajanan yang hanya mengandung karbohidrat dan garam. Makanan tersebut hanya
akan membuat seorang anak cepat kenyang dan mengurangi nafsu makan anak.
Asupan gizi pada anak usia sekolah mulai dipengaruhi oleh faktor
lingkungan, karena anak-anak usia ini sudah mulai mengenal lingkungannya. Oleh
karena itu, perhatian orang tua dan pihak sekolah perlu ditingkatkan untuk
mencegah gangguan nutrisi berupa malnutrisi atau pun obesitas. Peran serta dari
berbagai pihak dalam hal asupan gizi diperlukan untuk memperbaiki status gizi
anak-anak di Indonesia pada umumnya dan anak-anak usia sekolah dasar pada
khususnya.
Dengan dana yang terbatas, tidak berarti tidak bisa memenuhi gizi anak.
Sering-sering ajak anak berjalan kaki, main depan rumahnya, ketimbang nonton TV
seharian, itu sudah sangat membantu. Masak-masakan yang banyak terbuat dari
sayuran, terutama sayuran berwarna seperti bayam, wortel, kangkung; daging hanya
sedikit saja; batasi konsumsi nasi, terkadang ganti dengan kentang atau ubi atau
jagung agar gizi yang didapatkan juga beragam. Banyak minum air putih juga
8

membantu anak untuk tidak banyak makan. Bawa bekal dari rumah agar anak tidak
jajan sembarangan. Makan buah 2-3 porsi sehari untuk memenuhi vitaminnya.
Semua saran di atas merupakan hal yang penting dan sebenarnya murah. Banyak
fakta menyebutkan, pengeluaran untuk makan biasanya besar karena sedikitnya
ragam makanan sehingga anak-anak memilih untuk jajan yang justru membuat
pengeluaran bertambah banyak.

























9

BAB III
PERMASALAHAN

Kunjungan dilakukan di desa Blang Talon Kec. Kuta Makmur di wilayah kerja
Puskesmas Kuta Makmur pada hari tanggal 20 Maret 2014 yang dihadiri oleh 10
ibu yang mempunyai anak sekolah dasar.
Adapun permasalahan yang di dapat antara lain:
1. Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya gizi baik pada anak sekolah dasar
2. Masih terdapat anak dengan gizi kurang.
3. Banyaknya ibu yang tidak memeriksa status gizi anaknya ke Posyandu.





















10

BAB IV
PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Untuk Masyarakat:
Memberikan penyuluhan mengenai gizi dan pentingnya gizi bagi tumbuh
kembang anak sekolah dasar.
Memberikan makanan dengan cakupan gizi yang baik pada anak sekolah dasar.

Untuk Puskesmas:
Memberikan makanan tambahan bagi anak dengan gizi kurang/buruk guna
memperbaiki status gizi anak.




















11

BAB V
PELAKSANAAN

Kegiatan yang telah dilaksanakan:
Kegiatan Pelaksanaan
Penyuluhan tentang gizi pada anak
sekolah dasar
Memberikan penguluhan kepada ibu
yang hadir dengan materi:
Pengertian gizi
Fungsi gizi untuk anak sekolah dasar
Faktor yang mempengaruhi gizi
Pedoman umum gizi seimbang
Gangguan gizi pada anak
Upaya peningkatan gizi

















12

BAB VI
MONITORING DAN EVALUASI

1. Monitoring dan Evaluasi
Tanggal Monitoring Tanggal Evaluasi
20 Maret
2014
Diadakan sesi Tanya
jawab serta diskusi
mengenai gizi pada
anak sekolah dasar.

20 Maret
2014
Masyarakat telah
mengetahui tentang
pentingnya gizi pada
anak sekolah dasar
Masyarakat mengerti
pemberian asupan gizi
seimbang

2. Kesimpulan
Gizi adalah komponen mutlak yang dibutuhkan seorang anak untuk
peningkatan pertumbuh terutama pada saat masa usia sekolah dimana itu adalah usia
pertumbuhan yang sangat menentukan seberapa si anak nanti berkembang. Untuk
mengatasi masalah gizi diperlukan beberapa upaya, terutama dari pihak orang tua
dan pihak sekolah. Makanan anak-anak pada usia sekolah dasar perlu diperhatikan,
terutama karena pada usia ini anak-anak tersebut masih dalam tahap pertumbuhan
dan perkembangan, sehingga keseimbangan gizi perlu dijaga.

3. Saran
3.1 Masyarakat:
Memperhatikan pemberian makanan yang sehat pada anak.
Turut serta dalam memperhatikan tumbuh kembang anak dengan sering
mengunjungi Posyandu.
3.2 Puskesmas:
Pemberian makanan tambahan kepada anak-anak dengan status gizi
kurang/buruk .
13

3.3 Dinas Kesehatan (Dinkes):
Rutin melakukan evaluasi terhadap angka status gizi kurang/buruk.





























14

DAFTAR PUSTAKA

Annisa Cantika. 2012. Gizi Untuk Anak SD. Jakarta
Anis Fadil. 2013. Gizi Pada Anak Usia Sekolah. Jakarta
Arsad,RA. 2006. Perbedaan Hemoglobin, Status Gizi dan Prestasi Belajar Anak SD
Wilayah Gunung dan Pantai di Kabupaten Polewali Mandar tahun 2006.
FKM-UNHAS, Makassar.
Depkes RI. 2004. Analisis Situasi Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta
Supariasa. 1999. Epidemiologi Gizi. AKZI Malang
Yahmin Setiawan. 2012. Masalah Gizi Pada Anak Sekolah Dasar. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai