Robbins dan Coulter (2002) mendefinisikan perencanaan sebagai sebuah proses ang dimulai dari penetapan tu!uan organisasi" penentuan strategi untuk pencapaiantu!uan organisasi tersebut secara meneluruh" serta merumuskan sistem perencanaan ang meneluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh peker!aan organisasi sehingga tercapaina tu!uan organisasi. #ampir setiap orang maupun organisasi memiliki perencanaan. $pakahperencanaan tersebut menangkut kepentingan kehidupan pribadina" maupun angterkait dengan tu!uan organisasi ang ingin dicapai. Penulis mencoba melihat pengertianperencanaan ini dari tiga hal aitu dari sisi proses" fungsi mana!emen dan pengambilan keputusan. Dari sisi proses" fungsi perencanaan adalah proses dasar ang digunakanuntuk memilih tu!uan dan menentukan bagaimana tu!uan tersebut akan dicapai. Dari fungsi mana!emen" perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakanpengaruh atas %e%enangna untuk menentukan atau mengubah tu!uan dan kegiatan organisasi. Dari sisi pengambilan keputusan" perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk !angka %aktu ang pan!ang atau ang akan mendatang mengenai apa ang akan dilakukan" bagaimana melakukanna" bilamana dan siapa ang akan melakukanna" di mana keputusan ang diambil belum tentu sesuai" hingga implementasiperencanaan tersebut di buktikan di kemudian hari. Pada intina" perencanaan dibuat sebagai upaa untuk merumuskan apa angingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu ang ingin dicapai tersebut dapat di%u!udkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. Perencanaan ang baik adalah ketika apa ang dirumuskan ternata dapatdirealisasikan dan mencaoai tu!uan ang diharapkan. &edangkan perencanaan ang buruk adalah ketika apa ang telah dirumuskan dan ditetapkan ternata tidak ber!alan dalamimplementasi" sehingga tu!uan organisasi men!adi tidak ter%u!ud. 'erkait dengan haltersebut di atas"(eorge R. 'err menatakan bah%a tu!uan mengetahui bah%aperencanaan itu baik atau tidak dapat di!a%ab melalui perencanaan)perencanaan dasar 2. Pengertian perencanaan Perencanaan ialah se!umlah kegiatan ang ditentukan sebelumna untuk dilaksanakan pada suatu priode tertentu dalam rangka mencapai tu!uan ang ditetapkan. *eberapa ahli memberikan pengertian perencanaan. +enurut *intoro '!okroaminoto" perencanaan ialah proses mempersiapkan kegiatan)kegiatan secara sistimatis ang akan dilakukan untuk mencapai tu!uan tertentu. Perencanaan pada hakekatna adalah proses pengambilan keputusan atas se!umlah alternatif (pilihan) mengenai sasaran dan cara)cara ang akan dilaksanakan di masa ang akan datang guna mencapai tu!uan ang dikehendaki serta pemantauan dan penilaianna atas hasil pelaksanaanna" ang dilakukan secara sistimatis dan berkesinambungan. Proses ialah hubungan tiga kegiatan ang berurutan" aitu menilai situasi dan kondisi saat ini" merumuskan dan menciptakan situasi dan kondisi ang diinginkan (ang akan datang)" dan menentukan apa sa!a ang diperlukan untuk mencapai keadaan ang diinginkan. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bah%a ang disebut perencanaan ialah kegiatan ang akan dilakukan dimasa ang akan datang untuk mencapai tu!uan. Dari definisi ini perencanaan mengandung unsur)unsur sbb, 1) &e!umlah kegiatan ang ditetapkan sebelumna. 2) $dana proses -) #asil ang ingin dicapai .) +enangkut masa depan dalam %aktu tertentu. -. 'eori perencanaan +enurut /rnest R $le0ander" 'eori merupakan kerangka ang harus dipergunakan sehingga dapat membentuk suatu struktur ang baik. $pabila kita memiliki suatu teori ang benar namun kita hana menimpanna sa!a dan tidak mempraktekkanna" maka sebaik apapun teori tersebut tidak akan ada manfaatna" begitu pula sebalikna sebuah praktek harus diterangkan dengan teori. *agi seorang planner" hubungan antara teori dan praktek adalah sangat penting" sebab perencanaan tidak seperti ilmu murni pada dasarna perencanaan adalah kegiatan preskripif" bukan deskriptif. 'u!uan seorang planner bukanlah untuk menguraikan apa ang ada di dunia ini tetap untuk mengusulkan cara)cara bagaimana keadaan tersebut bisa diubah. Perencanaan itu sendiri memerlukan suatu pengakuan rasional dan sosial, ia 1harus dibenarkan sebagai suatu penerapan cara pengambilan keputusan ang rasional pada masalah)masalah sosial.2 Karena perencanaan adalah suatu akti3itas ang mempengarui masarakat dan menangkut nilai)nilai manusia" maka teori perencanaan tidak dapat mengabaikan ideologi. Dalam kata)kata 4ohn Dckman" teori perencanaan haruslah mencakup beberapa teori tentang masarakat di mana perencanaan itu dilembagakan Lingkup Teori Perencanaan 5nti dari teori perencanaan adalah proses perencanaan. &uatu proses perencanaan !elas terlihat pada keputusan)keputusan indi3idu mengenai karier peker!aanna" anggaran rumah tangga" program pembangunan fisik kota" pertahanan kota" dan pelaanan umum. 'eori perencanaan mengamati komponen)komponen dalam proses perencanaan ang mencangkup bentukna" tahapanna" hubunganna dengan konteks daripada proses perencanaan dan keluaranna. 'eori Perencanaan !uga menangkut alasan mengapa perencanaan itu diperlukan" ang kemudian menimbulkan permasalahan mengenai etika dan nilai para perencana. Definisi Perencanaan $dapun beberapa definisi tentang perencanaan dari para ahli, 1. +enurut Coners Diana" perencanaan adalah proses ang ber!alan terus menerusang melibatkan (cclical process decision)making) berbagai tahapan skematik dan berurutan untuk menghasilkan sesuatu ang lebih baik atau dengan kata lain keputusan ang lebih rasional. 2. +enurut $nthon 4. Catanese" Perencanaan merupakan suatu akti3itas uni3ersal manusia" suatu keahlian dasar dalam kehidupan ang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai alternatif ang ada. -. +enurut 5r. +ulono &adohutomo" Perencanaan merupakan fungsi mana!emen pertama ang harus dilakukan oleh setiap mana!er dan staf. Dari ketiga pendapat para ahli di atas" dapat ditarik kesimpulan bah%a perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan ang melibatkan berbagai tahapan skematik dan berurutan dengan mempertimbangkan berbagai batasan)batasan sehingga dapat menghasilkan keputusan ang rasional. &elain itu perencanaan memiliki empat tingkatan definisi aitu" 1. 'ingkatan pertama (tidak ada faktor pembatas)" di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tu!uan dan memilih langkah)langkah ang diperlukan untuk mencapai tu!uan tersebut. 2. 'ingkatan kedua (ada faktor pembatas internal)" di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tu!uan ang dapat dicapai setelah memperhatikan faktor) faktor pembatas dalam mencapai tu!uan tersebut" memilih dan menetapkan langkah)langkah untuk mencapai tu!uan tersebut. -. 'ingkatan ketiga (ada faktor pembatas internal" eksternal ang berpengaruh dalam pencapaian tu!uan tersebut)" di mana suatu perencanaan menetapkan suatu tu!uan ang dapat dicapai setelah memperlihatkan pembatas internal dan eksternal" memilih serta menetapkan langkah)langkah untuk mencapai tu!uan tersebut. .. 'ingkatan keempat (faktor pembatas ketiga internal" eksternal pengaruhna cukup besar serta kita tidak bisa mengendalikanna)" di mana perencanaan untuk mengetahui dan menganalisis kondisi saat ini" meramalkan perkembangan berbagai faktor noncontrollable ang rele3an" memperkirakan faktor pembatas" menetapkan tu!uan sasaran ang diperkirakan dapat dicapai" serta mencari langkah untuk mencapai tu!uan tersebut. .. 'ahapan perencanaan Proses perencanaan menurut *anghart 6 'rull melalui tahapan sebagai berikut , a. Pendahuluan b. +engidentifikasi permasalahan pendidikan c. $nalisis area masalah perencanaan d. Penusunan konsep dan rencana e. +enge3aluasi rencana f. +enentukan rencana g. Penerapan rencana h. Rencana unpan balik 7. +anfaat perencanaan $dapun manfaat dari perencanaan aitu, a. &tandar pelaksanaan dan penga%asan b. Pemilihan sebagai alternatif terbaik. c. Penusunan skala prioritas " baik sasaran maupun kegiatan d. +enghemat pemanfaatan sumber daa organisasi. e. +embantu mana!er menesuaikan diri dengan perubahan lingkungan. f. $lat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait. g. $lat meminimalkan peker!aan ang tidak pasti. 8. Kelemahan perencanaan Disamping banak manfaat ang didapat dari disusunna perencanaan" tetapi !uga ada kelemahan antara lain, a) Peker!aan ang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi nata. b) Perencanaan cenderung menunda kegiatan. c) Perencanaan mungkin terlalu membatasi mana!emen untuk berinisiatif dan berino3asi. d) Kadang)kadang hasil ang baik didapatkan oleh penesuaian situasi indi3idual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut ter!adi" tidak selalu berrdasaekan rencana. e) $da rencana)rencana ang diikuti cara)cara ang tidak konsisten. 9. #ubunan perencanaan dengan fungsi mana!emen Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa ang akan diker!akan dengan sumber ang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tu!uan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tu!uan itu. +ana!er menge3aluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana ang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tu!uan perusahaan.Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi mana!emen karena tanpa perencanaan" fungsi)fungsi lainna tak dapat ber!alan. :. 'ipe perencanaan Perencanaan strategis adalah proses ang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan" serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber daana (termasuk modal dan sumber daa manusia) untuk mencapai strategi ini. *erbagai teknik analisis bisnis dapat dgunakan dalam proses ini" termasuk analisis &;<' (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)" P/&' (Political, Economic, Social, Technological)" atau &'//R (Socio- cultural, Technological, Economic, Ecological, Regulatory). Perencanaan &trategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat mana!emen ang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proeksi kondisi pada masa depan" sehingga rencana strategis adalah sebuah petun!uk ang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk mereka beker!a menu!u 7 sampai 10 tahun ke depan ( Ker=ner " 2001 ) >ntuk mencapai sebuah strateg ang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunai keunggulan kompetitif" maka para pimpinan perusahaan" mana!er operasi" haruslah beker!a dalam sebuah sistem ang ada pada proses perencanaan strategis ? strategic planning ( *ro%n " 2007 ). Kemampuan manufaktur" harus dipergunakan secara tepat" sehingga dapat men!adi sebuah sen!ata ang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( &kinner" 1@8@ ).>ntuk mencapai sebuah strateg ang telah ditetapkan oleh organisasi dalam rangka mempunai keunggulan kompetitif" maka para pimpinan perusahaan" mana!er operasi" haruslah beker!a dalam sebuah sistem ang ada pada proses perencanaan strategis *ro%n " 2007 ). Kemampuan manufaktur" harus dipergunakan secara tepat" sehingga dapat men!adi sebuah sen!ata ang unggul dalam sebuah perencanaan stategi ( &kinner" 1@8@ ). Perencanaan strategis secara eksplisit berhubungan dengan mana!emen perubahan" hal ini telah men!adi hasil penelitian beberapa ahli (e.g." $nsoff" 1@87A $nthon"1@87A Borange" 1@:0A &teiner" 1@9@). Borange (1@:0)" menuliskan" bah%a strategic planning adalah kegiatan ang mencakup serangkaian proses dari ino3asi dan mengubah perusahaan" sehingga apabila strategic planning tidak mendukung ino3asi dan perubahan" maka itu adalah kegagalan Perencanaan operasional adalah perencanaan ang memusatkan perhatianna pada operasi sekarang (!angka pendek) dan terutama berkenaan dengan tu!uan mencapai efisiensi. Dalam melakukan perencanaan operasional maka diperlukan langkah)langkah tertentu. Bangkah)langkah tersebut merupakan prosedur ang harus diikuti dalam setiap melakukan perencanaan" sebab tanpa prosedur tersebut maka kurang sempurna perencanaan tersebut. Bangkah)langkah itu adalah sebagai berikut , Langkah 1: Menetapkan tujuan &ering sebuah organisasi mempunai banak tu!uan" maka harus memilih diantara banak tu!uan tersebut" tu!uan dapat dirumuskan sesuai dengan maksud misi dan sasaran ang dikehendaki. 'entu dengan mempertimbangkan sumber daa ang dimiliki" tu!uan ang besar akan sukar dapat dicapai dengan sumber daa ang sangat terbatas" maka harus menetapkan tu!uan ang terbaik bagi organisasi. Langkah 2: Meahai atau eruuskan kea!aan saat ini Rencana adalah menangkut kegiatan dimasa ang akan datang" apa ang dapat dilakukan dimasa ang akan datang sangat ditentukan pula keadaan atau posisi organisasi pada saat ini. <leh karena itu organisasi harus mengetahui" memahami dan kemudian merumuskan posisina saat ini. >ntuk keperluan itu diperlukan data dan informasi ang rele3an dengan tu!uan organisasi. Langkah ": Mengi!entifikasikan #eu!ahan !an $a%atan <rganisasi harus melakukan identifikasi dan in3entarisasi faktor)faktor kemudahan dan hambatan dalam usaha pencapaian tu!uan. Dengan mengetahui kemudahan) kemudahan" organisasi akan dapat memanfaat)kanna peluang tersebut sebaik) baikna. &ebalikna dengan mengetahui kemungkinan hambatan" maka organisasi sedini mungkin sudah mempersiapkan untuk menanggulangina atau mengantisipasina ang akan dirumuskan dan kemudian dirumuskan pada berbagai kegiatan untuk mencapai tu!uan. @. *agian perencanaan a. +enusun konsep rencana dan program ker!a *agian PerencanaanA b. +enusun konsep pedoman ker!a di bidang perencanaanA c. +engumpulkan data)data rencana kegiatan tahunan uni3ersitas berdasarkan usulan dari unit)unit ker!aA d. +emberikan laanan teknis dan pendampingan penusunan rencana kegiatan tahunan unit ker!a di lingkungan uni3ersitasA e. +elaksanakan 3erifikasi usulan rencana kegiatan tahunan Kantor Pusat dan unit) unit ker!aA f. +eniapkan bahan rapat berkaitan dengan rencana kegiatan tahunanA g. +embantu Kepala *iro dalam menusun Program dan Kegiatan tahunan" serta memfasilitasi penusunan renstra unit)unit organisasi uni3ersitasA h. +engkoordinasikan usulan)usulan rehab?perbaikan gedung dan prasarana lingkungan gedungA i. +engin3entarisasi sarana prasarana fisik ang memerlukan perbaikanA !. +emelihara basis data perencanaan kegiatan anggaran fisik lahan dan bangunanA k. +embantu Kepala *iro dalam pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam meniapkan usulan maupun mengusahakan perolehan alokasi $nggaran PemerintahA l. +embantu Kepala *iro dalam berkoordinasi dengan *iro Keuangan" khususna dalam hal penerimaan $nggaran +asarakatA m. +enghimpun usulan $nggaran Pemerintah dan $nggaran +asarakat dari unit ker!aA n. +eneleksi kegiatan)kegiatan ang dapat dibiaai dengan $nggaran +asarakat" berdasarkan kriteria ang ditetapkan pimpinan uni3ersitasA o. +engkoordinir dan memberi dukungan administrasi Komisi Perencanaan >ni3ersitas dalam menge3aluasi" merekomendasi dan memberi persetu!uan atas usulan)usulan pembangunan gedungA p. +engkoordinasikan usulan)usulan rehabilitasi?perbaikan atau pera%atan gedung dan prasarana lingkungan gedung. 10. >nsur)unsur perencanaan Kata perencanaan (planning) merupakan istilah umum ang sangat luas cakupan kegiatanna. Para ahli telah mendefinisikan kata perencanaan dengan kalimat)kalimat berbeda)beda" tergantung aspek apa ang ditekankan. $kan tetapi" dapat disimpulkan bah%a di dalam perencanaan mencakup pengertian sebagai berikut , a.Penentuan terlebih dahulu apa ang akan diker!akan b.Penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil ang diinginkan Rencana (plan) adalah produk dari proses perencanaan ang dimaksudkan untuk mencapai suatu tu!uan tertentu melalui tahap)tahap kegiatan. &etiap rencana paling tidak memiliki - unsur pokok" aitu, a) 'itik 'olak +erupakan kondisi a%al dari mana kita berpi!ak di dalam menusun rencana dan sekaligus dan sekaligus nantina men!adi landasan a%al untuk melaksanakan rencana tersebut b) 'u!uan ((oal) &uatu keadaan ang ingin dicapai di masa ang akan datang. 'u!uan ang !elas akan mempermudah perencana dalam penusunan perencanaan. c) $rah $rah rencana merupakan pedoman untuk mencapai rencana dengan cara ang legal" efisien" dan ter!angkau oleh pelaksana. $pabila suatu rencana tidak dilengkapi pedoman ang !elas maka pencapaian tu!uan tidak efektif dan ter!adi pemborosan pemakaian sumber daa dan %aktu. &erta beberapa beberapa unsur pendukung lainna , a) ;hiseses (keinginan" cita)cita) Perencanan dibuat oleh perencana untuk mendapatkan hasil ang diinginkan. Perencana memiliki keinginan dalam hasil ang akan dipacapai dan memiliki perencanaan ang sesuai keinginan trsebut. b) Resources (sumber daa alam" manusia" modal" dan informasi) &umber daa alam harus dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung suatu perencanaan. Perencana harus mampu mendaagunakan suber daa alam dengan kemampuan sumber daa manusia ang bagus. Kelengkapan informasi !uga dibutuhkan dalam pentusunan perencanan sebab" informasi ang 3alid memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan. c) /ffecti3e and /fficient (hasil guna dan daa guna) Perencanaan membutuhkan ketepatan dalam pengambilan keputusan ang sesuai dengan tu!uan. d) &pace" location (ruang) Bokasi merupakan ob!ek ang men!adi sasaran dalam suatu perencanaan. Bokasi !uga dianggap sebagai sub!ek perencanaan sebab" dalam merencanakan suatu %ilaah perencanan harus mengetahui kondisi lokasi tersebut dan mengadaptasikan. e) 'ime" future oriented #asil perencanaan tidak haa bertu!uan untuk %aktu sekarang tetapi !uga berorientasi untuk masa ang akan datang (sustainable). 11. /3aluasi perencanaan /3aluasi perencanaan adalah penilaian ang sistematis pada aspek lingkungan" social" ekonomi" fiscal" dan implikasi infrastruktur pada guna lahan dan rencana pengembangan. Dalam teori" e3aluasi merupakan perbandingan kuantitatif dari alternati3e)alternatif rencana pada hasil ang actual atau potensial dari tu!uan dan sasaran ang dipilih Tipe&tipe e'aluasi perencanaan $da dua tipe e3aluasi perencanaan aitu preadoption evaluation dan postadoption monitoring dan e3aluasi. 1) Preadoption evaluation. &ebelum adopsi" e3aluasi perencanaan merupakan alat untuk merancang dan membuat keputusan. Perencana dapat menggunakan e3aluasi untuk membandingkan alternati3e desain dan menarankan peningkatan (Kaiser" et al" 1@@7,.-.). 2) Postadoption monitoring dan e3aluasi. &etelah rencana guna lahan diadopsi kemudian diimplementasikan untuk melihat bagaimana perencanaan dapat ber!alan pada praktekna. +onitoring dan e3aluasi merupakan proses untuk mengumpulkan informasi pada hasil?outcome dari implementasi rencana guna lahan dan program mana!emen pengembangan. #al tersebut digunakan untuk mengukur progress dalam pencapaian tu!uan" sasaran" dan kei!akanA untuk mengidentifikasi re3isions needed untuk merespon perubahan kondisi regional dan localA dan menediakan informasi pada kecenderungan dan kondisi (Kaiser" et al" 1@@7,.-9). Bangkah pertama dalam merancang monitoring dan e3aluasi adalah memilih tu!uan rencana. Bangkah kedua aitu mengidentifikasi sumber data" memilih data ang dikumpulkan" dan establish koleksi dan recording prosedur (Kaiser" et al" 1@@7,.-:). 12. *agan hubungan antar unsur)unsur perencanaan >nsur)unsur suatu perencanaan , Dalam menetapkan suatu rencana harus lah mengandung unsur)unsur sebagai berikut, 1. 'u!uan. &uatu rencana ang akan dilaksanakan harus mempunai tu!uan ang !elas dan mempunai batasan akan tu!uan tersebut (fokus). Dalam batasan ini dirinci tentang limit %aktu ang akan dipakai" bagaimana cara pencapaian tu!uan tersebut dan lain sebagaina. 2. Politik. Cang dimaksud dengan politik ini adalah ke%enangan" delegasi dan pertanggung !a%aban dalam pelaksanaan sebuah rencana. &ehingga tu!uan ang telah direncanakan akan berhasil. -. Prosedur" merupakan urutan tindakan atau kegiatan ang terorganisir dalam rangka pencapaian tu!uan tersebut. .. $nggaran atau budget merupakan bagian ang tak terpisahkan dalam pencapaian tu!uan. $nggaran ini harus dibuat serealistis mungkin" sehingga beban dari pelaksanaan ini tidak tidak lah begitu berat. 7. Program" merupakan gabungan dari politik" prosedur dan anggaran serta perlu adana alternatif tu!uan bilamana tu!uan utamana tidak tercapai sebagaimana ang diharapkan. 1-. Bangkah)langkah penetapan prioritas masalah *erdasarkan tin!auan atas percobaan berulang ang dilakukan dalam mengidentifikasi masalah)masalah kesehatan" pola kriteria ang konsisten men!adi kelihatan !elas. Pola tersebut tercermin pada komponen)komponen dalam sistem ini. Komponen $ D >kuran?*esarna masalah Komponen * D 'ingkat keseriusan masalah Komponen C D Perkiraan efekti3itas solusi Komponen D D P/$RB faktor ((propriet" economic feasibilit" acceptabilit" resource a3ailabilit" legalit))Kepatutan" kelaakan ekonomi" dapat diterima" ketersediaan sumber daa" dan legalitas) Komponen $ ) >kuran?*esarna +asalah Komponen ini adalah salah satu ang faktorna memiliki angka ang kecil. Pilihan biasana terbatas pada persentase dari populasi ang secara langsung terkena dampak dari masalah tersebut" akni insiden" pre3alensi" atau tingkat kematian dan angka. >kuran?besarna masalah !uga dapat dipertimbangkan dari lebih dari satu cara. *aik keseluruhan populasi penduduk maupun populasi ang berpotensi?berisiko dapat men!adi pertimbangan. &elain itu" penakit Epenakit dengan faktor risiko pada umumna" ang mengarah pada solusi bersama?ang sama dapat dipertimbangkan secara bersama)sama. +isalna" !ika kanker ang berhubungan dengan tembakau di!adikan pertimbangan" maka kanker paru)paru" kerongkongan" dan kanker mulut dapat dianggap sebagai satu. 4ika akan dibuat lebih banak penakit ang !uga dipertimbangkan" penakit cardio3ascular mungkin !uga dapat dipertimbangkan. Filai maksimal dari komponen ini adalah 10. Keputusan untuk menentukan berapa ukuran?besarna masalah biasana merupakan konsensus kelompok. Komponen * E 'ingkat Keseriusan +asalah Kelompok harus mempertimbangkan faktor)faktor ang mungkin dan menentukan tingkat keseriusan dari masalah. &ekalipun demikian" angka dari faktor ang harus di!aga agar tetap pada nilai ang pantas. Kelompok harus berhati)hati untuk tidak memba%a masalah ukuran atau dapat dicegahna suatu masalah ke dalam diskusi" karena kedua hal tersebut sesuai untuk dipersamakan di tempat ang lain. +aksimum skor pada komponen ini adalah 20. Gaktor)faktor harus dipertimbangkan bobotna dan ditetapkan secara hati)hati. Dengan menggunakan nomor ini (20)" keseriusan dianggap dua kali lebih pentingna dengan ukuran?besarna masalah. Gaktor ang dapat digunakan adalah, H >rgensi, sifat alami dari kedaruratan masalahA tren insidensi" tingkat kematian" atau faktor risikoA kepentingan relatif terhadap masaarakatA akses terkini kepada pelaanan ang diperlukan. H 'ingkat keparahan, tingkat daa tahan hidup" rata)rata usia kematian" kecacatan?disabilitas" angka kematian prematur relatif. H Kerugian ekonomi, untuk masarakat (kota ? daerah ? Fegara)" dan untuk masing)masing indi3idu. +asing)masing faktor harus mendapatkan bobot. &ebagai contoh" bila menggunakan empat faktor" bobot ang mungkin adalah 0)7 atau kombinasi manapun ang nilai maksimumna sama dengan 20. +enentukan apa ang akan dipertimbangkan sebagai minimum dan maksimum dalam setiap faktor biasana akan men!adi sangat membantu. #al ini akan membantu untuk menentukan batas) batas untuk men!aga beberapa perspektif dalam menetapkan sebuah nilai numerik. &alah satu cara untuk mempertimbangkan hal ini adalah dengan menggunakanna sebagai skala seperti, 0 D tidak ada 1 D beberapa 2 D lebih (lebih parah" lebih ga%at" lebih banak" dll) - D paling +isalna" !ika kematian prematur sedang digunakan untuk menentukan keparahan" kemudian kematian bai mungkin akan men!adi 7 dan gonorea akan men!adi 0. Komponen C ) /fekti3itas dari 5nter3ensi Komponen ini harus dianggap sebagai I&eberapa baikkan masalah ini dapat diselesaikanJI Gaktor tersebut mendapatkan skor dengan angka dari 0 ) 10. Komponen ini mungkin merupakan komponen formula ang paling subektif. 'erdapat se!umlah besar data ang tersedia dari penelitian)penelitian ang mendokumentasikan se!auh mana tingkat keberhasilan sebuah inter3ensi selama ini. /fekti3itas penilaian" ang dibuat berdasarkan tingkat keberhasilan ang diketahui dari literatur" dikalikan dengan persen dari target populasi ang diharapkan dapat tercapai. Contoh: (erhenti Merokok 'arget populasi .7.000 perokok 'otal ang mencoba untuk berhenti 1-.700 /fekti3itas penghentian merokok -2K atau 0"-2 'arget populasi 0 efekti3itas 0"-0 0 0"-2 D 0"0@8 atau 0"1 atau 1 Contoh: )unisasi 'arget populasi 200.000 4umlah ang terimunisasi ang diharapkan 1@-.000 Persen dari total @9K atau 0"@9 /fekti3itas @.K atau 0"@. Populasi ang tercapai 0 efekti3itas 0"@9 0 0"@. D 0"@1 atau @"1 &ebuah keuntungan dengan mempertimbangkan populasi target dan !umlah ang diharapkan adalah akan didapatkanna perhitungan ang realistis mengenai sumber daa ang dibutuhkan dan kemampuan ang diharapkan untuk memenuhi tu!uan ang ditetapkan. Komponen D E P/$RB P/$RB ang merupakan kelompok faktor itu" %alaupun tidak secara langsung berkaitan dengan masalah kesehatan" memiliki pengaruh ang tinggi dalam menentukan apakah suatu masalah dapat diatasi. P ) Propierit?Ke%a!aran. $pakah masalah tersebut berada pada lingkup keseluruhan misi kitaJ / ) /conomic Geasibilit?Kelaakan /konomis. $pakah dengan menangani masalah tersebut akan bermakna dan memberi arti secara ekonomisJ $pakah ada konsekuensi ekonomi !ika masalah tersebut tidak diatasiJ $ ) $cceptabilit. $pakah dapat diterima oleh masarakat dan ? atau target populasiJ R ) Resources?&umber Daa. $pakah tersedia sumber daa untuk mengatasi masalahJ B ) Begalitas. $pakah hukum ang ada sekarang memungkinkan masalah untuk diatasiJ +asing)masing faktor kualifikasi dipertimbangkan" dan angka untuk setiap faktor P/$RB adalah 1 !ika !a%abanna adalah IaI dan 0 !ika !a%abanna adalah Itidak.I *ila penilaian skor telah lengkap?selesai" semua angka)angka dikalikan untuk mendapatkan !a%aban akhir terbaik. Karena bersama)sama" faktor)faktor ini merupakan suatu produk dan bukan merupakan !umlah. &ingkatna" !ika salah satu dari lima faktor ang ItidakI" maka D akan sama dengan 0. Karena D adalah pengali akhir dalam rumus " maka !ika D D 0" masalah kesehatan tidak akan diatasi dibenahi dalam <PR" terlepas dari seberapa tinggina peringkat masalah di *PR. &ekalipun demikian" bagian dari upaa perencanaan total mungkin termasuk melakukan langkah)langkah lan!ut ang diperlukan untuk mengatasi P/$RB secara positif di masa mendatang. +isalna" !ika inter3ensi tersebut hana tidak dapat diterima penduduk" dapat diambil langkah)langkah bertahap untuk mendidik masarakat mengenai manfaat potensial dari inter3ensi" sehingga dapat dipertimbangkan di masa mendatang. Analisis s*ot !ala perencanaan !an e'aluasi pen!i!ikan+ $nalisis ini merupakan suatu metoda untuk menggali aspek)aspek kondisi ang terdapat di suatu %ilaah ang direncanakan maupun untuk menguraikan berbagai potensi dan tantangan ang akan dihadapi dalam pengembangan %ilaah tersebut. Kata &;<' itu sendiri merupakan kependekan dari 3ariabel)3ariabel penilaian" aitu, &" merupakan kependekan dari STRENGTS" ang berarti potensi dan kekuatan pembangunan. ;" merupakan kependekan dari WE!"NESSES" ang berarti masalah dan tantangan pembangunan ang dihadapi. <" merupakan kependekan dari OPPORT#N$T$ES" ang berarti peluang pembangunan ang dapat. '" merupakan kependekan dari TRE!TS" ang merupakan faktor eksternal ang berpengaruh dalam pembangunan. $nalisis &;<' bertu!uan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi pembangunan daerah. &ebagai sebuah konsep dalam mana!emen strategik" teknik ini menekankan mengenai perluna penilaian lingkungan eksternal dan internal" serta kecenderungan perkembangan?perubahan di masa depan sebelum menetapkan sebuah strategi. $nalisis ini didasarkan pada logika ang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities)" namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Tahapan Analisis ,-.T &ebagai salah satu alat untuk formulasi strategi" analisis &;<' tidak dapat dipisahkan dari proses perencanaan strategik secara keseluruhan. &ecara umum penusunan rencana strategik melalui tiga tahapan" aitu, 1. 'ahap pengumpulan dataA 2. 'ahap analisisA dan -. 'ahap pengambilan keputusan Tahapan Pengupulan Data Pada tahap pengumpulan data" data ang diperoleh dapat dibedakan men!adi dua aitu data eksternal dan data internal. Data eksternal diperoleh dari lingkungan di luar organisasi" aitu berupa peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) terhadap eksistensi organisasi. &edangkan data internal diperoleh dari dalam organisasi itu sendiri" ang terangkum dalam profil kekuatan (Strengths) dan kelemahan (Weaknesses) organisasi Tahapan Analisis &etelah mengumpulkan semua informasi strategis" tahap selan!utna adalah memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model)model kuantitatif perumusan strategi Tahap penga%ilan keputusan 'ahap pengambilan keputusan dilakukan setelah tahapan pengumpulan data dan anilisis sudah dilakukan" dengan begitu kita bisa menentukan apa ang tepat diambil dalam situasi ang diatasi.