Anda di halaman 1dari 19

DONNA

MOH. BUDI
Biomassa adalah bahan organik yang
dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik
berupa produk maupun buangan
Limbah-limbah biomassa tersebut jumlahnya
sangat melimpah.
Ekspor kayu gergajian pada tahun 2002 sebesar
0,39 juta m3/Cu M, maka limbah berupa
sawdust yang dihasilkan sangat besar, dan saat
ini banyak dibuang ke sungai sehingga
mencemari lingkungan sekitar.
Pada tahun 2009 dengan produksi gabah sekitar
63,84 juta ton, maka jumlah sekam yang
dihasilkan lebih dari 14,6 juta ton (sekam padi
komposisinya 20-23% dari gabah)


Tahun 2009 produksi kelapa sawit 22 juta
ton dengan luas lahan 7 juta ha, dengan
produktivitas lahan rata-rata 20 ton TBS/ha.
Maka produksi kelapa sawit diperkirakan 140
juta ton.
Dan cangkang sawit dihasilkan sebesar 9,1
juta ton, dengan sebagian misalnya 50%
digunakan sebagai bahan bakar boiler di
pabrik, maka limbah cangkang sawit masih
sangat besar yakni 4,55 juta ton.

Untuk kelapa, Indonesia memiliki 3,712 juta
hektar (31,4% luas kebun kelapa dunia) dan
merupakan perkebunan kelapa terbesar di
dunia.
Produksi kelapanya menduduki urutan no. 2
setelah Filipina, dengan produksi 12,915
milyar butir (24,4% produksi dunia). Dengan
berat sebuah kelapa rata-rata 1,5 kg, maka
potensi tempurung kelapa Indonesia yaitu 2,3
juta ton/tahun
CONTOH SUMBER BAHAN BAKU
BIOMASSA
Proses penghancuran limbah secara alami
berlangsung lambat dan lama
Akibatnya :
- tumpukan limbah dapat menganggu
lingkungan, karena lingkungan jadi
terlihat
kotor, kumuh dan bau
- berdampak buruk terhadap kesehatan,
sumber penyakit seperti diare, cacingan,
gatal-gatal, sakit kulit. Dsb.

Melalui pendekatan teknologi, limbah
pertanian atau perkebunan tersebut dapat
diolah lebih lanjut menjadi bernilai guna dan
bernilai ekonomi tinggi.



Seiring kebutuhan energi yang terus
meningkat maka limbah-limbah biomassa
tersebut berpotensial digunakan sebagai
pembangkit energi
Pemanfaatan energi biomassa dapat dilakukan
dengan berbagai cara. Dewasa ini teknologi
pemanfaatan energi biomassa yang telah
dikembangkan terdiri dari :
1. Pembakaran langsung (direct combustion)
dalam bentuk pemanfaatan panas.
2. Konversi menjadi bahan bakar cair.
3. Pemanfaatan Gas Biomassa

Proses pembakaran terdiri dari dua jenis :
- pembakaran lengkap (complete combustion)
seluruh unsur C yang bereaksi dengan
oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur
H
menghasilkan H2O dan seluruh S menghasilkan SO2.

- pembakaran tidak lengkap (incomplete combustion).
seluruh unsur C yang dikandung dalam
bahan bakar bereaksi dengan oksigen dan gas yang
dihasilkan tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada
hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran
berlangsung secara tidak lengkap.

Dua bahan bakar bio yang paling umum
adalah ethanol dan biodiesel.
Ethanol merupakan alkohol yang dibuat
dengan fermentasi biomassa dengan
kandungan hidrokarbon yang tinggi seperti
jagung
Biodiesel merupakan ester yang dibuat
menggunakan minyak tanaman, lemak
binatang, ganggang, atau bahkan minyak
goreng bekas.

Pemanfaatan gas biomassa :
skala kecil langsung dibakar untuk
dimanfaatkan panasnya.
Pada skala yang lebih maju pemanfaatan gas
biomassa dilakukan melalui sistem gasifikasi
menggunakan temperatur tinggi untuk
mengubah biomassa menjadi gas (campuran
dari hidrogen, CO dan metana).

mencegah penggundulan hutan
menghemat bahan bakar fossil, mengurangi
pencemaran lingkungan
mencegah kelaparan dan memperkuat sektor
pangan
mereduksi gas rumah kaca
Membuka peluang kerja
Masih terdapat keterbatasan dalam teknologi,
baik dari segi produk, ketersediaan material
dan suku cadang peralatan
Teknologi proses memerlukan gas cleaning
Abu yang dihasilkan dari teknologi ini masih
tinggi sehingga pemeliharaan alat harus
sering dilakukan

Anda mungkin juga menyukai